3.1 Tujuan 1. Mempelajari penggunaan Hukum Newton II 2. Menentukan momen inersia roda atau katrol
3.2 Teori Dasar
Tarikan dan dorongan disebut gaya, adalah yang menyebabkan sebuah benda bergerak dan tanpa adanya gaya, sebuah benda yang sedang bergerak akan segera berhenti. Sebuah benda yang sedang diam, yang berarti bahwa bila tidak ada gaya yang bekerja, sebuah benda akan terus diam. Menurut “prinsip inersia” yang diusulkan galileo, sebuah benda yang sedang bergerak pada permukaan horizontal yang licin sempurna akan tetap terus bergerak dengan kelajuan sempurna. Berdasarkan pendapat galileo tersebut, pada tahun 1678 Isaac Newton menyatakan hukum pertamanya tentang gerak, yang sekarang kita kenal dengan sebutan Hukum Newton I, kemudian ia pun mengemukakan Hukum Newton II dan Hukum Newton III. Sebuah benda yang mula-mula diam, akan dapat bergerak jika mendapat pengaruh atau penyebab yang bekerja pada benda tersebut. Penyebabnya dapat berupa pukulan, tendangan, sundulan, atau lemparan. Dalam fisika, penyebab gerak tersebut dinamakan gaya. Ilmu yang mempelajari tentang gerak dengan memperhitungkan gaya penyebab dari gerak tersebut dinamakan dinamika gerak. Orang yang sangat berjasa dalam ilmu fisika tentang dinamika gerak adalah Sir Isaac Newton. 1. Hukum I Newton
Galileo melakukan pengamatan mengenai benda-benda jatuh bebas. Ia menyimpulkan
dari pengamatan-pengamatan yang dilakukan, bahwa benda-benda berat jatuh dengan cara yang sama dengan benda-benda ringan. Tiga puluh tahun kemudian, Robert Boyle menunjukkan bahwa pengamatan ini tepat. Galileo mengetahui bahwa ada pengaruh hambatan udara pada gerak jatuh, tetapi pernyataan walaupun mengabaikan hambatan udara, masih cukup sesuai dengan hasil pengukuran dan pengamatannya dibandingkan dengan yang dipercayai orang pada saat itu, yaitu kesimpulan Aristoteles yang menyatakan bahwa, “Benda yang beratnya sepuluh kali benda lain akan sampai ke tanah sepersepuluh waktu dari waktu benda yang lebih ringan”. Pada tahun 1678 Sir Isaac Newton menyatakan hukum pertamanya tentang gerak. Hukum I Newton menyatakan “ Sebuah benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan apabila resultan gaya yang berkerja pada benda sama dengan nol”. Secara sistematis, Hukum I Newton dinyatakan dengan persamaan: Hukum diatas menyatakan bahwa jika suatu benda mula-mula diam maka benda selamanya akan diam, benda hanya akan bergerak jika pada suatu benda itu diberi gaya luar. Sebaliknya, jika benda sedang bergerak maka benda selamanya akan bergerak, kecuali bila ada gaya yang menghentikannya. Konsep gaya dan massa yang dijelaskan oleh Hukum Newton yaitu Hukum I Newton mengungkapkan tentang sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaannya atau dengan kata lain sifat kemalasan benda untuk mengubah keadaanya. Sifat ini kita sering sebut yaitu kelembamam atau inersia. Oleh karena itu, Hukum I Newton disebut juga Hukum Kelembaman. 2.Hukum II Newton “Setiap benda yang dikenai gaya maka akan mengalami percepatan yang besarnya berbanding lurus dengan besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan besarnya massa benda”. Keterangan : a = percepatan benda (m/s2) m = massa benda f = gaya (N) Persamaan diatas yaitu arah percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya percepatan sebanding dengan gayanya. Jadi bila gaya konstan, makan percepatan yang timbul juga akan konstan. Bila pada benda bekerja gaya, makan benda akan mengalami percepatan. Sebaliknya bila kenyataan dari pengamatan benda mengalami percepatan makan tentu akan ada gaya yang menyebabkan. Persamaan gerak untuk percepatan yang tetap Vt = Vo + at St = So + ½ at 2 Jika sebuah benda dapat bergerak melingkar melalui porosnya, makan pada gerak melingkar ini akan berlaku persamaan gerak yang ekuvalen dengan persamaan gerak linier. Dalam hal ini ada besaran fisis momen inersia I yang ekuvalen dengan besaran fisis massa (m) pada gerak linier. Momen inersia (I) suatu benda pada poros tertentu harganya sebanding dengan massa benda terhadap porosnya. I~m I ~ r2 Dimana harga tersebut adalah harga yang tetap. 3.Hukum III Newton Hukum III Newton menyatakan bahwa “Apabila benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama sama besar dan berlawanan arah dengan gaya pada benda pertama (reaksi)”. Secara sistematis dinyatakan dengan persamaan: F aksi = -F reaksi Suatu pasangan gaya disebut aksi-reaksi apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Sama besar 2. Berlawanan arah 3. Bekerja pada satu garis kerja gaya yang sama 4. Tidak saling meniadakan 5. Bekerja pada benda yang berbeda 4.Gerak translasi Gerak lurus adalah gerak suatu objek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. a.Gerak Lurus Beraturan (GLB) Gerak Lurus Beraturan adalah gerak lurus suatu objek, dimana dalam gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu. S = vt Keterangan : s = jarak tempuh (m) v = kecepatan (m/s) t = waktu (s) b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah gerak lurus suatu objek, dimana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan atau perlambatan. GLBB didasari oleh Hukum Newton II. Vt = Vo + at Vt2 = Vo2 + 2as S = Vot + ½ at2 Keterangan : Vo = kecepatan awal (m/s) Vt = kecepatan akhir (m/s) a = percepatan (m/s2) t = waktu (s) s = jarak yang ditempuh (m) GLBB dibagi menjadi dua macam yaitu : 1. GLBB dipercepat Adalah yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya. 2. GLBB diperlambat Adalah yang kecepatannya makin lama makin kecil(lambat). Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas. 5.Gerak Rotasi Gerak melingkar atau gerak rotasi merupakan gerak melingkar suatu benda pada porosnya pada suatu lintasan melingkar. Bila sebuah benda mengalami gerak rotasi melalui porosnya, ternyata pada gerak ini akan berlaku persamaan gerak yang ekuvalen dengan persamaan gerak linier. Momen inersia pada gerak rotasi bisa dianalogikan dengan massa pada gerak trasnlasi. Sedangan gaya pada gerak translasi dapat dianalogikan dengan momen gaya pada gerak translasi. Jika gaya menyebabka timbulnya percepatan pada gerak translasi maka momen gaya itulah yang menyebabkan timbulnya percepatan sudut pada gerak rotasi. Saat kita memutar sebuah roda atau membuka daun pintu, saat itu kita sedang memberikan momen gaya pada benda-benda tersebut. Pesawat Atwood adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial dan energy kinetic dengan menggunakan dua pemberat (massa berbeda) dihubungkan dengan tali sebuah katrol. Benda yang lebih berat diletakkan tinggi posisinya disebanding dengan yang lebih ringan. Jadi benda yang berat akan turun karena gravitasi dan menarik benda yang lebih ringan karena ada tali dan katrol. 3.3 Metodologi Praktikum 3.1 Penjelasan Skema Proses 1. Siapkan Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang disiapkan adalah Tiang berskala, Katrol, Penjepit beban, Meja akhir, Gerbang cahaya, Stopwatch 2. Siapkan Tiang berskala Jadi kita harus menyiapkan tiang berskala agar kita mencari nilai yang akan dihitung 3. Pasang penyangkut beban dan meja akhir Penyangkut beban berguna dalam pelaksaan percobaan agar mendapatkan nilai dan nilai tersebut dihitung 4. Kemudian beri beban tambahan Beban tambahan berguna untuk menambahkan suatu nilai jadi dalam nilai tersebut tidak hanya nilai awal tetapi ada juga nilai dari beban tambahan, beban tambahan dipasang dalam tiang berskala 5. Tekan penjepit beban, lalu beban pertama meluncur keatas dan beban kedua kebawah Penjepit beban ditekan kemudian beban akan meluncur dan akan menghasilkan nilai yang akan dicari dan dihitung 6. Kemudian hitung waktu peluncuran menggunakan stopwatch Stopwatch digunakan agar mengetahui waktu dalam mencari nilai yang ada dalam beban yang diluncurkan dalam tiang berskala 7. Setelah itu catat waktu peluncuran Catat nilai agar tidak lupa pada saat perhitungan nilai beban tersebut 8. Nilai didapat dari suatu kecepatan Nilai yang didapat dari kecepatan dihitung secara rinci
3.4 Alat dan Bahan
3.4.1 Alat 1. Tiang berskala 2. Katrol 3. Penjepit beban 4. Meja akhir 5. Gerbang cahaya 6. Stop watch 3.4.2 Bahan 1. Beban dengan tali (2 buah) 2. Beban tambahan