A. Hasil Pengujian
1. Uji Alkohol
2. Uji Kelengketan
3. Uji Organoleptik
B. Pembahasan
1. Uji Alkohol: uji alkohol merupakan uji yang cepat dan sederhana yang merupakan dasar
dalam kestabilan protein ketika jumlah asam bertambah dalam susu. Bakteri dalam susu
mentah akan mampu mengubah komposisi susu sampai pada tahap penggumpalan bila
diberi alkohol 75%. Bila terjadi koagulasi berarti hasilnya positif yang artinya susu ditolak
pada proses pemasaran. Pada praktikum ini, susu tidak mengalami penggumpalan, yang
berarti susu tidak terjadi koagulasi dan masih segar.
2. Uji Kelengketan bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat daya kelengketan pada susu
segar dan pada percobaan yang telah dilakukan diperoleh daya kelengketan pada susu segar
kelengketan nya sangat kuat
3. Uji Organoleptik
WARNA
Warna susu yang normal adalah putih kekuningan. Warna putih disebabkan karena
refleksi sinar matahari dengan adanya butiran-butiran lemak, protein, dan garam-garam
didalam susu. Warna kekuningan merupakan cerminan warna karoten dalam susu. Diluar
batas warna normal tersebut, kadang dijumpai susu berwarna kebiruan, kemerahan,
atau kehijauan. Warna kebiruan kemungkinan diakibatkan berkembangnya bakteri
Bacillus cyanogenes atau kemungkinan susu ditambafi air. Warna kemerahan sering
disebabkan adanya butir eritrosit atau hemoglobin akibat ternak yang diperah
mengalami sakit, khususnya mastitis. Adapun warna kehijauan kemungkinan merupakan
refleksi kandungan vitamin B kompleks yang relatif tinggi.
AROMA
Susu segar yang normal mempunyai bau yang khas terutama karena adanya asam-asam
lemak. Bau tersebut dapat mengalami perubahan, misalnya menjadi asam karena adanya
pertumbuhan mikroba didalam susu, atau bau lain yang menyimpang akibat terserapnya
senyawa bau dari sekeliling oleh lemak susu. Bau pakan dan kotoran yang ada didekat
wadah susu juga akan mudah mempengaruhi bau susu tersebut.
RASA
Susu segar yang normal adalah sedikit manis yang ditimbulkan karena kandungan
laktosa didalam susu. Tingkat kemanisan susu bervariasi tergantung tinggi rendahnya
kandungan laktosa. Adanya garam juga mempengaruhi rasa susu.
C. Kesimpulan
1. Uji Alkohol: tidak terjadi koagulasi pada susu(negatif) yang berarti susu masih dalam
keadaan segar
2. Uji Kelengketan: susu kelengketannya masih kuat yang berarti susu masih segar
3. Uji Organoleptik: warna, aroma, dan rasa pada susu adalah karakteristik susu segar
Acara praktikum : Karakteristik Rempah-rempah
D. Hasil Pengujian
1. Uji Organoleptik
2. Pengukuran Bahan
E. Pembahasan
Dari hasil praktikum mandiri yang saya lakukan, dapat diketahui bahwa lengkuas dan jahe
memiliki ukuran yang lebih besar dari kencur dan kunyit. Lengkuas memiliki panjang 4 cm,
lebar 3 cm, tinggi 12cm, warna kulit lebih gelap serta memiliki tekstur garis, dan tekstur
daging keras.
Jahe memiliki panjang 3 cm, lebar 2 cm, tinggi 13 cm, kulit lebih halus, berwarna pucat,
bertekstur keras dan berserat. Jahe memiliki rasa pedas, dan sering digunakan untuk
menambah kesan pedas dan hangat pada masakan.
Kunyit memiliki panjang 2,5 cm, lebar 1,5 cm, tinggi 6,5 cm, warna daging jingga, tekstur
daging lunak dan mudah diparut, kunyit memiliki aroma yang terkesan asam. Kunyit adalah
termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara.
Kunyit dikenal sebagai bahan pelengkap makanan yang memiliki cita rasa dan warna khas.
Tidak hanya itu kunyit juga dapat digunakan sebagai bahan produk kecantikan dan juga
kesehatan
Kencur memiliki panjang 1 cm, lebar 1,5 cm, dan tinggi 5,5 cm. Daging berwarna kuning
pucat tetapi lebih gelap dari jahe. Kencur memiliki aroma yang terkesan asam, pekat, dan
juga segar.
F. Kesimpulan
Semua jenis rempah-rempah memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari rasa, warna,
aroma, hingga bentuk yang berbeda pula. Fungsinya pun juga berbeda pada setiap
rempahnya.