Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME TELAAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

Nama : Fauziah Nur Aini Dosen Pengampu : Neuis Marpuah, M.M.Pd


Prodi : PAI 6D Mata Kuliah : TPK PAI
NIM : 18.03.2018 STAI Persis Bandung
Resume ke-1

“KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM SISTEM PENDIDIKAN”

Kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar
nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk
mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat
pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan
pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya pada satuan
pendidikan tertentu.

Kurikulum memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan memiliki tolak
ukur terhadap pencapaian pendidikan. Peranan kurikulum terdiri dari peranan konservatif,
peranan kreatif, peranan ktitis dan evaluatif. Dan fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan memilki keududukan yang sentral,


konservatif, kreatif, kritis dan evaluate, di mana kedudukan tersebut berperan penting dalam
seluruh proses pendidikan.

Resume ke-2

“SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA”

Sejarah mencatat bahwa Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia yakni kurikulum 1947
sampai kurikulum 2013, kurikulum tersebut mengalami pembaruan-pembaruan mengikuti
perkembangan dunia pendidikan yang semakin modern dan tentunya karena faktor
perkembangan zaman. Berikut kurikulum dari dulu sampai sekarang.

1. Rentjana pelajaran 1947


Rentjana Pelajaran 1947 boleh dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial
Belanda. Orientasi Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan pada pendidikan pikiran.
Yang diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian
dan pendidikan jasmani.

2. Rentjana Pelajaran Terurai 1952


Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling
menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus
memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Pada masa
itu juga dibentuk kelas Masyarakat. Yaitu sekolah khusus bagi lulusan Sekolah Rendah 6
tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas masyarakat mengajarkan keterampilan,
seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan tujuannya agar anak tak mampu sekolah ke
jenjang SMP, bisa langsung bekerja.

3. Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964


Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana).
Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan,
emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah.

4. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan kurikulum 1964, yakni dilakukan perubahan
struktur kulrikulum pendidikan dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum ini merupakan perwujudan
perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

5. Kurikulum Periode 1975


Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif.

6. Kurikulum 1984, Kurikulum 1975 yang Disempurnakan


Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan
proses, tapi faktor tujuan tetap penting.

7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999


Tujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan
soal dan pemecahan masalah. Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan
kurikulum-kurikulum sebelumnya. Jiwanya ingin mengkombinasikan antara Kurikulum
1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses.

8. Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)


Kurikulum 2004, disebut juga Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Suatu program
pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu: pemilihan
kompetensi yang sesuai; spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan
keberhasilan pencapaian kompetensi; dan pengembangan pembelajaran.

9. Kurikulum Periode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran) 2006


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Jadi, penyusunan KTSP
dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi serta
kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

10. Kurikulum Periode 2013


Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan, modivikasi dan pemutakhiran dari kurikulum
sebelumnya. Berdasarkan informasi beberapa hal yang baru pada kurikulum
2013.Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada
sekolah-sekolah tertentu (terbatas).

Resume ke-3

“LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM”

Landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan suatu gagasan, asumsi atau prinsip yang
menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.

Landasan filosofis mencakup semua aspek yang terkait dengan pengelolaan program
pendidikan, seperti halnya sumber daya manusia, rumusan tujuan pendidikan, proses
pelaksanaan dan bagaimana cara untuk mengetahui hasil yang dicapai dari sebuah program
pendidikan, semuanya harus didasarkan padaa hasil berpikir sesara sistematis, logis dan juga
mendalam.
Landasan Psikologis, individu yang terlibat di dalamnya, karena apa yang ingin disampaikan
menuntut peserta didik untuk melakukan perbuatan belajar atau sering disebut proses belajar.
Dalam proses pembelajaran juga terjadi interaksi yang bersifat multiarah antara peserta didik
dengan pendidik (guru). Untuk itu, paling tidak dalam pengembangan kurikulum di perlukan
dua landasan psikologi, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Kedua landasan
ini dianggap penting terutama dalam memilih dan menyusun isi kurikulum, proses
pembelajaran dan hasil belajar yang diinginkan.

Landasan Sosiologi dalam pembahasannya mencakup secara garis besar akan perkembangan
masyarakat dan budaya yang ada pada setiap ragam masyarakat yang ada di Indonesia. Karena
beraneka ragamnya budaya masyarakat yang ada di negeri ini, sehingga kurikulum dalam
perumusannya juga harus menyesuaikan pada budaya masyarakat yang akan menjadi objek
pendidikan dan penerima dari hasil pendidikan tersebut.

Landasan Perkembangan IPTEK sangat berpengaruh dalam segala bidang kehidupan seperti
politik, ekonomi, sosial, budaya, keagamaan, keamanan, pendidikan dan lain sebagainya.
Khususnya dalam bidang, perkembangan teknologi industri mempunyai hubungan timbal balik
dengan pendidikan.

Resume ke-4

“MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM”

Pengembangan model kurikulum adalah suatu sistem dalam bentuk naratif, matematis, grafis,
serta lambang-lambang dalam penyusunan kurikulum yang baru ataupun penyempurnaan
kurikulum yang telah ada yang memberikan relevansi pada masa mendatang. Tujuan
pengembangan kurikulum guna untuk mengembangkan suatu kurikulum, dimana
pengembangan kurikulum dibutuhkan untuk memperbaiki atau menyempurnakan kurikulum
yang dibuat untuk dikembangkan sendiri baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah atau
sekolah. Inovasi dan pengembangan selalu terkait erat, dinamika globalisasi mengharuskan
pendidikan untuk senantiasa memikirkan pembaharuan dalam banyak aspek termasuk
kurikulum. Model-model pengembangan kuirkulum menjadi delapan model yaitu:

1) Model Administratif (the administrative model)


2) Model Arus Bawah (the grass roots model)
3) Model Beauchamp (Beauchamp’s system)
4) Model Demonstrasi (the demonstration model)
5) Model wheeler
6) Model Hubungan Interpersonal Rogers (Implementasi and disemenasi Roger’s
interpersonal relations model.)

Resume ke-5

“PENDEKATAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM”

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu
proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian pendekatan pengembangan kurikulum
menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan
kurikulum.

Mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan pertimbangan tentang


tujuan-tujuan pengajaran, baik yang berkenan dengan mata pelajaran (subject course) maupun
kurikulum secara menyeluruh. Jenis-jenis pendekatan ada 4 yaitu:

1) Pendekatan Subjek Akademis


2) Pendekatan Humanistis
3) Pendekatan Teknologis
4) Pendekatan Rekonstruksi Sosial

Anda mungkin juga menyukai