Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 2021 merupakan pertimbangan dalam melaksanakan
Pasal 17(3),(4),(7),(9),(10),(20),(21) , Pasal 18(3),(21) , Pasal 19(4),(6),(10) dan Pasal 185 huruf b Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja maka ditetapkanlah Peraturan Peerintah mengenai Penyelenggaraan Penataan Ruang. Dan tetap pula mengingat Pasal 5 ayar 2 UUD RI , UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, UU No 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilyah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Jo UU No 1 tahun 2014 , UU No 32 tahun 2014 tentang Kelautan dan UU No.11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja .UU yang telah dimuat tersebut merupakan landasan hukum dalam penyeleggaraan penataan ruang secara nasional untuk disinergikan dalam Perarturan Pemerintah. Penataan ruang meliputi ruang darat, laut, udara dan ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan penataan ruang. Maksud Penyelenggaraan Penataan Ruang yang tercantum dalam PP 21 tahun 2021 ini untuk Menyatuhkan berbagai kepentingan lintas sektor, wilayah,dan berbagai kepentingan yang termanifestasi dalam penyususnan Recana Tata Ruang, Struktur Ruang , dan Pola Ruang. Dalam Pengaturan Penataan Ruang merupakan upaya pembentukan landasan hukum bagi pemerintah pusat,pemerintah daerah, pemangku kepentingan dan masyarakatnya agar terciptanya keselarasan dalam terwujudnya keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan di bidang penataan ruang. Penyelenggaraan Penataan Ruang adalah kegiatan yang meliputi Perencanaan Tata Ruang, Pemanfataan Ruang, Pengendalian Pemanfaatana Ruang, Pengawasan Penataan Ruang, Pembinaan Penataan Ruang, dan Kelembagaan Penataan Ruang. Dalam hal perencanaan tata ruang dilakukan untuk menghasilkan rencana umum tata ruang, dan rincian tata ruang. Rencana umum tata ruang meliputi wilayah Nasional, Provinsi, Kabupaten dan Kota. Untuk hak terperinci rencana tata ruang di wilayah Nasional meliputi RTR kepulauan, RTR KZN, RZ KSNT ,RZ KAW dan RDTR KPN Untuk wilayah Kabupaten RDTR Kabupaten sedangkan wilayah kota RDTR Kota. Begitupula dalam peyusunan Rencana Umum Tata Ruang yang mencangkup seluruh wilyah Nasional, Provinsi, Kabupaten dan Kota. Dalam proses penyusunan rencana tata ruang wilayah Nasional tahapan yang dilakukan dengan mempersiapkan penyusunan yang meliputi penyusunan kerangka acuan kerja dan penetapan metodologi yang digunakan. Setelah selesai dengan persiapan yang ada maka tahapan selanjutnya dengan melakukan pengumpulan data wilayah administrasi, data dan informasi kependudukan,bidang pertanahan, kebencanaan , kelautan dan dibutuhkan peta dasar dan peta tematik. Pengumpulan data telah dilaksanakan maka dilakukan pengolahan data dan dilakukan analisis. Perumusan konsepsi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan terakhir dilakukan penyusunan rancangan peraturan. Untuk Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi menjadi acuan untuk dilakukan penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten , kota , Pembanngunan jangka panjang daerah provinsi, Pemanfaatan ruang dan pengandilian pemanfaatan ruang , Terwujudnya keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan seta keserasian dalam hal penetapan lokasi untuk fungsi ruang bekaitan dengan investasi. Rencana Tata Ruang Wiayah Kabupaten harus memperhatikan rencana pembagunan jangka panjang,menegah, daerah provinsi dan rencana pembangunan jangka panjang daerah kabupaten. Sedangkan dalam rencana tata ruang wilayah Kota sama dengan wilayah kabupaten hanya saja harus juga memperhatikan rencana pembangunan jangka menengah daerah kota, implikasi dalam penataan ruang ,pemerataan pembangunan, kondisi sosial masyarakat, penatagunaan sumber daya air, pemanfaatan ruang darat, laut, udara dan ruang di dalam bumi dan kebijakan pembangunan yang strategis. Penyusunan Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan meliputi proses penyusunan RTR pulau/kepulauan, melibatkan peran masyarakat regional pulau/kepulauan dalam penyusunan RTR dan membahas rancangan ini kepada pemangku kepentingan di tingkat regional pulau/kepulauan. Rencana tata ruag pulau/kepulan menngacu pada RTR Wilayah Nasional. Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Srategis Nasional diilaksanakan untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi /megintergrasikan pembangunan dan pegelolaan kawasan yang bernilai strategis nasional dalam mendukung penataan ruang wilayah nasional. Rencana tata ruang wilayah kawasan strategis nasional mengacu pada RTR Wilayah Nasional, RTR Pulau/Kepulauan dan Rencana Zonasi Kawasan Penyusunan Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah dilaksanakan oleh menteri yang meyelenggarakan urusan pemerintah dibidang kelautan. Rencana Zonasi Kawasan mwliputi Rencana zonasi teluk,selat dan laut. Dalam penyususnan rencana zonasi kawasan mengacu pada ruang wilayah nasional. Penyusunan Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Tertentu dilaksanakan oleh menteri yang meyelenggarakan urusan pemerintah dibidang kelautan. Yang disusun pada perairan di sekitar situs warisan dunia alami di laut ataupun perairan di sekitar kawasan pengendalian ligkungan hidup yang mengacu pada rencana tata ruang wilayah nasional. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara mencangkup kawasan karakteristik perkotaan,perdesaan di kawasan perbatasan negara, dilaksanakan oleh menteri sesuai dengan norma, standar , prosedur yang diatur dengan Peraturan Menteri. RDTR KPN memuat tujuan penataan wilayah perencanaan , rencana struktur ruang , rencana pola ruang, ketentuan pemanfaatan ruang dan peraturan zonasi. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota mencangkup kawasan dengan karakteristik perkotaan,perdesaan, serta kawasan lintas kabupaten/kota, dilaksanakan oleh menteri sesuai dengan norma, standar , prosedur yang diatur dengan Peraturan Menteri. RDTR kabupaten/kota mengacu pada rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. Pemanfaatan Ruang dilaksanakan melalui pelaksanaan kesesuaian dan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang. Untuk kesesuaian pemanfataan ruang dalam hal penerbitan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang laut paling lama 20 hari dihitung sejak pendaftaran atau PNBNP. Penerbitan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang didelegasikan kewenangan kepada gubernur, bupati, wali kota dan menteri. Persetujuan kesesuaian untuk kegiatan berusaha dapat diberikan dengan pertimbangan forum penataan ruang. Pengendalian pemanfaatan ruang dilaksanakan untuk mendorong terwujudnya tata ruang sesuai dengan RTR. Pengendalian pemanfaatan ruang dilaksanakan melalui penilaian pelaksanaan kesesuaian kegiatan dan pernyataan mandiri pelaku UMKM, Penilaian perwujudan RTR, pemeberian insentif dan disinsentif,sankso dan penyelesaian sengketa penataan ruang. Pengawasan Penataan Ruang diselenggarakan untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang, menjamin terlaksananya penegakan hukum bidang penataan ruang dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang. Standar pelayanan bidang penataan ruang meliputi aspek perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.