PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
individu. Selain lowongan pekerjaan pada saat ini sangat terbatas, kebutuhan
hidup terkadang memaksa orang untuk mengerjakan apa saja. Namun alangkah
baiknya jika kita mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan hobi.
pemahaman diri baik mengenai bakat, minat, hasil belajar, gaya belajar, dan
pribadinya. Hal ini seringkali membuat para siswa tidak memahami ataupun
mengerti tujuan akhir atau karier yang akan dipilih di masa mendatang.
banyak sekali siswa-siswa salah dalam memilih jurusan, baik itu penjurusan di
Fenomena ini sering terjadi dikarenakan masih banyaknya siswa yang memilih
program jurusan asal-asalan karena mengikuti teman sebaya, pilihan orang tua.
Dengan demikian sangat penting bagi siswa untuk memahami potensi yang ada
1
2
diri dan membuat keputusan secara tepat dalam mewujudkan dirinya secara
optimal.1
karena itu setiap orang harus mengerti tentang dirinya. Ketika seseorang
mengetahi kondisi dan gambaran mengenai dirinya maka dia akan dapat
menjalani hidupnya dengan nyaman, memiliki rasa percaya diri yang kuat
oleh karena kurangnya rasa percaya diri. Ketika seseorang kurang memiliki
rasa percaya diri maka kemungkinan orang tersebut tidak dapat bergaul dengan
tinggal di panti asuhan memiliki rasa percaya diri yang sangat rendah dalam
hal ini pemahaman akan siapa dirinya dan mengapa dia harus tinggal di panti
serta apa yang menyebabkan dia harus berada di panti asuhan. Hal ini bisa
terlihat dari perasaan rendah diri termasuk minder terhadap dirinya yang
1
Zakiah RA, “Proposal Kerja Sama Bidang Psikologi pendidikan Tes Penjurusan SMU”,
Proposal Penelitian, (Online), (Shopjppjelita.com, diakses tanggal 4 Juni 2012)
2
Tizarrahmawan, “Korelasi antara Pemahaman Diri dan Rasa Percaya Diri pada Remaja yang
tinggal di Panti Asuhan di Kota Malang”, Proposal Penelitian Kuantitatif, (online),
http://tizarrahmawan.wordpress.com, diakses tanggal 12 Maret 2012
3
korelasional.
menggunakan angket dengan model skala likert 4 sikap. Teknik analisis data
analisis regresi ganda pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis deskriptif
sangat tinggi = 4,8%; kategori tinggi = 85,3%; dan kategori rendah = 9,9%;
pada kategori sangat baik = 32,9%; kategori baik = 60,5%; dan kategori tidak
baik = 6,6%.; citra SMK pada kategori sangat baik = 14%; kategori baik =
72,5%; dan kategori tidak baik = 13,5%; dan minat siswa SMP melanjutkan
studi ke SMK berada pada kategori sangat tinggi = 31,7%; kategori tinggi =
minat studi ke SMK dengan koefisien korelasi sebesar 0,332 dengan nilai
thitung = 6,416 dan sumbangan efektif sebesar 11%; (2) terdapat pengaruh
yang positif kualitas layanan bimbingan dan konseling terhadap minat studi ke
4
SMK dengan koefisen korelasi sebesar 0,408 dengan thitung = 8,154 dan
sumbangan efektif sebesar 11,5%; dan (3) terdapat pengaruh yang positif citra
sebesar 0,631 dengan thitung = 14,833 dan sumbangan efektif 21,5%. Hasil
konseling, citra SMK terhadap minat siswa SMP melanjutkan studi ke SMK
cita-cita sesuai dengan kemampuan. Hasil analisis data yang diolah dengan
Karir pada Siswa Kelas II Boga SMK Negeri 6 Surabaya menunjukkan bahwa
3
Muhammad Farid, “Pengaruh Pemahaman Diri, Bimbingan dan Konseling, dan Citra SMK
terhadap Minat Siswa SMP melanjutkan Studi ke SMK di Kabupaten Temanggung”, Abtrak tesis,
Universitas Negri Yogyakarta, 2009, (online), http://eprints.uny.ac.id/642/, diakses tanggal 7
Maret 2012
4
Reta Andirania, “Hubungan antara Pemahaman Diri dengan Kematangan Perencanaan Karier
pada Siswa Kelas II Boga SMK Negri 6 Surabaya”, Abstrack Skripsi, (online),
http://digilib.unesa.org/index.php?com=digilib&view=detil&id=6266, diakses tanggal 7 Maret
2012
5
sejumlah 623 siswa keberatan dengan jurusan dan sekolah yang mereka pilih.6
Dari data di atas menunjukkan bahwa, masih banyak siswa SMK Paramitha
yang belum memahami dirinya. Data ini sekaligus membuktikan bahwa apabila
seharusnya dapat diwujudkan pada usia anak SMA, SMK atau sederajat.
adalah (1) Faktor-faktor yang bersumber pada diri individu (intern), meliputi
Kelompok primer terdiri dari keluarga, sedang kelompok sekunder terdiri dari
5
Maryam B. Gainau, “Keterbukaan Diri (self Disclosure) Siswa dalam Prespektif Budaya dan
Implikasinya bagi Konseling”, Forum Penelitian, 2 (Mei, 2010), hal. 2-3
6
Vallvriano Lampard, “H u b u n g a n L a y a n a n I n f o r m a s i d a l a m B i m b i n g a n
K a r i e r T e r h a d a p P e m a h a m a n D i r i S i s w a K e l a s X S M K Paramita Kota
Mojokerto, Forum Penelitian, (Online), (http://www.scribd.com/doc/56175471/BAB-1, diakses
Maret 2012)
6
sikap. Pengenalan ini mencakup dua sisi, yaitu pengenalan siswa atas
abilitas, sifat-sifat kepribadian, nilai dan sikap positif terhadap dunia karier
akan lebih tepat dalam melakukan pilihan karier, ke depan ia akan mampu
diri dalam memahami diri biasanya ditujukkan dengan prilaku yang rasional,
kritis dan logis dalam mengakaji suatu hal, kinerjanya cenderung lebih baik,
interaksi factor dari dalam diri (kognitif) dan lingkungan. Secara rinci dasar
kognitif dalam proses belajar dapat diringkas dalam empat tahap, yaitu:
7
Hartono, Bimbingan Karier Berbantuan Komputer Untuk Siswa SMA, Edisi Pertama
(Surabaya; University Press UNIPA Surabaya, 2000), hal 209
7
dan Motivation.8
karier atau pekerjaan untuk menyesuaikan diri yang sebaik-baiknya demi masa
yang diberikan bertujuan agar para siswa dapat mengenal dan memperoleh
pemahaman diri dalam kaitannya dengan dunia kerja, pendidikan, sosial dan
pilihannya untuk mewujudkan dirinya pada pekerjaan atau jabatan atau karier
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
adalah:
D. Manfaat Penelitian
1) Secara teoritis
dan konseling.
2) Secara Praktis
E. Metode Penelitian
sebab akibat dari dua variabel yang akan diteliti, disamping itu data-data
one group pre test dan one group post test design pada kelompok tunggal
dengan membandingkan hasil pre test dengan hasil post test pada kelompok
tunggal.11
9
Muchamad Fauzi, SE., MM., Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar,(Semarang:
Walisongo Press, 2009) hal. 76
10
Arikunto suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:Rineka Cipta,
2002), hal 10
11
Fuchan, A, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004)
hal. 17
10
a. Populasi
penelitian.13
IPS MAN Gresik pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 sejumlah
115 orang siswa yangterdiri dari 3 kelas, yaitu kelas XI IPS-1 (41 siswa),
XI IPS-2 (38 siswa), XI IPS-3 (36 siswa). Rincian populasi penelitian ini
Tabel 1.1
Populasi Siswa Kelas XI IPS MAN Gresik
Jenis kelamin
No Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. XI IPS-1 17 24 41
2. XI IPS-2 16 22 38
3. XI IPS-3 15 21 36
Jumlah 48 67 115
12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta, 2008), hal
80
13
Arikunto suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Cipta, hal 108
14
Arikunto suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , hal 109
11
100 maka besarnya sampel dapat diambil antara 10-15%, 20-25%, atau
dari waktu, tenaga dan dana; (b). Sempit luasnya wilayah pengamatan
dari setiap subyek; (c). Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh
peneliti.
Gresik pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 sejumlah 115 siswa,
Tabel 1.2
Sampel Siswa Kelas XI IPS MAN Gresik
1. XI IPS-1 17 24 41 20 10
2. XI IPS-2 16 22 38 20 10
3. XI IPS-3 15 21 36 20 10
Jumlah 48 67 115 30
12
atau lebih variabel dalam penelitian dapat dipastikan secara tegas dan jelas.
oleh variabel bebas, dalam hal ini sikap dan perilaku yakni “Pemahaman
berikut :
15
Dra. Ragwan Albaar, M. Fil.I Dkk., Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Bimbingan dan
Konseling Islam, (Surabaya: Tim Penyusun Jurusan BKI, 2011) Hlm. 21-22
16
Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, Pedoman Teknis Penulisan Skripsi, (Surabaya:
Fakultas Dakwah, 2005), hal. 17
13
1) Minat
senang, suka tau tidak suka terhadap suatu pekerjaan, benda, situasi,
benar dan tepat yang memberikan gambaran apa yang individu minati
tersebut.17
dengan mengikuti tes minat seperti, tes inventori minat karier Hollad
vocational.
17
Drs. Ruslan A. Gani, Bimbingan penjurusan, (Bandung: Angkasa, 1986), hal. 9-10
14
minat adalah.
lakukan
2) Abilitas
bagi masyarakat.
18
Hartono, Bimbingan Karier Berbantuan Komputer Untuk Siswa SMA, hal 76
15
3) Kemampuan Fisika.
4) Kemampuan biologi.
seperti ahli kesehatan gizi, ahli perawatan kesehatan gigi dan ahli
kesehatan tubuh.
5) Kemampuan analisis.
6) Kemampuan Sintesis.
melakukan kerja sama dengan orang lain dalam berbagai hal seperti
mengelola konflik.
8) Kemampuan musik.
musik.
9) Kemampuan spasial.
sebagaian badan.
nilai keindahan.
aktivitas hukum.
3) Kepribadian
sebagai berikut.
dari lingkungan.
19
Alwisol, Edisi Revisi Psikologi Kepribadian, (Malang: UMM PRESS, 2009) hal.7
20
Drs. Kuntjojo, M.Pd, “ Psikologi Kepribadian”, Forum Penelitian, (Oktober, 2009) hal.18
19
kekurangannya.
(5) Mandiri.
21
Muhammad Baitul Alim, “Pengertian Kepribadian Menurut Awam dan Psikologi”. Artilel
Zona Psikologi. 22 September 2009. Psikologizone. 6 Maret 2012.
(http://www.psikologizone.com/pengertian-kepribadian-menurut-awam-dan -psikologi)
20
(11) Berbahagia.
(2) Cemas.
(7) Hiperaktif.
(13) Pesimis.
(bahavior).
21
1) Percaya Diri
apa adanya baik positif maupun negative yang dibentuk dan dipelajari
begitu saja pada diri seseorang, ada berbagai proses tertentu di dalam
22
Hartono, Bimbingan Karier Berbantuan Komputer Untuk Siswa SMA,hal 95
22
(2) Optimis
(3) Obyektif
2) Berfikir Positif
23
www.akuinginsukses.com
23
4. Definisi Operasional
1) Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu hal (orang, benda
karier adalah suatu layanan yang diberikan oleh konselor kepada konseli
bertujuan agar konseli dapat memperoleh informasi karier, dalam hal ini
berbagai jenis perguruan tinggi yang terkait dengan dunia kerja dan
gambaran kognitif remaja mengenai dirinya, dasar dan isi dari konsep
remaja.26
24
Wjs. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka
1993),hal.731
25
Maghfirotullathifah.blogspot.com, diakses tanggal 1 januari pukul 22.00 WIB
26
Yosita Maulina, “Pemahaman Diri”, Forum Penelitian, 10 (Maret, 2012),
(Online),(http://rumahbelajarpsikologi.com,http://tizarrahmawan.wordpress.com,diakses Maret
2012)
24
yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju
subyek. Pernyataan positif diberi skor 4 untuk sangat setuju (SS), 3 untuk
setuju (S), 2 untuk tidak setuju (TS), 1 untuk sangat tidak setuju (STS).
Sedangkan pernyataan negatif diberi skor 1 untuk sangat tidak setuju (STS),
2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk setuju (SS), 4 untuk sangat setuju (SS).
berikut: (1) menciptakan hubungan yang baik (rapport) kepada para siswa
25
hasil pengukuran ini tidak ada kaitannya dengan nilai mata pelajaran siswa;
teknik uji t. Teknik analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh
peluang kesalahan (p) ≤ 0,05 atau pada taraf signifikansi 95%. Program
statistika yang digunakan untuk melakukan analisis data adalah SPSS 12.0
for Windows.
TI X T2
Keterangan
T1 adalah pretest (pengukuran pemahaman diri siswa sebelum diberikan treatment).
T2 adalah posttest (pengukuran pemahaman diri siswa sesudah diberikan treatment).
X adalah treatment
F. Sistematika Pembahasan
26
maka penulis akan menyajikan pembahasan kedalam lima bab yang sistematika
Bab III Penyajian Data. Dalam bab ini membahas tentang Deskripsi