Anda di halaman 1dari 20

REDESIGNING THE ORGANIZATION

WITH INFORMATION SYSTEM

Kelompok 6 :

Nur Saddah (1713000438)


Mahadi (1813000388)
Muhammad Fadhil (1813000389)
Muhammad Arif (1813000458)
Pengertian
Perancangan Sistem adalah perincian bagaimana sistem sesuai
dengan persyaratan informasi sebagaimana ditentukan oleh
analisis sistem.
Perancagan sistem menunjukkan bagaimana sistem akan
mencapai sasaran tersebut.

Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk


mencapai suatu tujuan tertentu.
Persyaratan informasi terdiri dari:

- Pernyataan terinci atas kebutuhan informasi dari sistem yang


baru.
- Mengidentifikasi siapa yang membutuhkan informasi dari
sistem yang baru.
- Bilamana,dimana.
- Bagaimana informasi dibutuhkan,
Sistem Sebagai Perubahan Organisasi
Yang Terencana
Bagian ini menekankan bahwa sistem informasi merupakan entitas
sosioteknis, suatu pengaturan unsur-unsur teknis dan sosial.
Pengenalan sistem informasi yang baru mencakup lebih sekedar
perangkat keras dan perangkat lunak. Selain itu juga mencakup
perubahan-perubahan pada pekerjaan , keterampilan, manajemen,
dan organisasi.
Menghubungkan Sistem Informasi
Dengan Prencanaan Bisnis

Memutuskan sistem mana yang akan dibangun seharusnya menjadi


komponen inti dari proses perencanaan organisasi. Organisasi perlu
mengembangkan rencana sistem informasi yang mendukung rencana
bisnis secara keseluruhan dan di mana sistem strategis digabungkan
dalam perencanaan utama.
Menetapkan Persyaratan Informasi Untuk
Organisasi
Dua prinsip metodologi untuk menetapkan persyaratan informasi dari
organisasi sebagai satu kesatuan adalah :

-Analisis Enterprise (Perencanaan Sistem Bisnis)

Analisis ini berargumen bahwa persyaratan informasi perusahaan hanya


bisa dipahami dengan cara melihat organisasi secara keseluruhan
dalam hal unit organisasi, fungsi, proses, dan unsure-unsur data.
- Analisis Strategis atau faktor-faktor Penting Kesuksesan

Pendekatan ini berpendapat bahwa persyaratan informasi organisasi


ditentukan oleh sejumlahg kecil factor-faktor penting kesuksesan (CSF)
dari manajer. Kekuatan dari metode CSF adalah Ia menghasilkan set
data yang lebih kecil untuk dianalisis daripada yang dihasilkan oleh
analisis enterprise. Sedangkan kelemahan utama metode ini adalah
proses pengumpulan dan analisis data dilakukan dalam format seni.
Pengembangan sistem dan
Perubahan Organisasi

Sistem informasi yang baru bisa menjadi alat yang ampuh bagi
perubahan organisasi, memungkinkan organisasi, memungkinkan
organisasi merancang ulang struktur, cakupan, kekuatan relasi, alur
kerja, produk, dan layanan mereka.
Spectrum Perubahan Organisasi

Teknologi informasi bisa menghasilkan beberapa tingkatan perubahan


organisasi, mulai dari perubahan yang bisa dengan mudah dijalani
tahap demi tahap sampai perubahan sukar diterapkan. Empat
macam Perubahan organisasi structural yang dimungkinkan oleh
teknologi informasi :
· Otomatisasi
· Resionalisasi
· Perekayasaan Ulang
· Paradigma Perubahan
Perekayasaan Ulang Proses Bisnis dan
Perbaikan Proses
1. Perekayasaan Ulang Proses Bisnis
Jika organisasi merancang-ulang dan mempertimbangkan
kembali proses bisnis mereka sebelum menerapkan
infrastruktur sistem, maka mereka berpotensi mendapatkan
pengembalian atas modal investasinya pada teknologi
informasi.
· Manajemen Alur Kerja
Agar mempelancar proses-proses yang berhubungan dengan
penggunaan kertas, bank-bank beralih ke perangkat lunak
yang mampu mengelola dokumen dan alur kerja.
2. Langkah-Langkah Rekayasa-Ulang yang Efektif.

Agar melakukan rekayasa-ulang secara efektif, manajer senior perlu


mengembangkan visis strategi yang luas sehingga memicu rancang-
ulang proses bisnis.
Perusahaan harus mengidentifikasi beberapa proses inti yang akan
dirancangulang, fokus pada hal-hal yang berpotensi memberi
keuntungan dan nilai strategis. Manajemen harus memahami dan
mengukur kinerja proses bisnis yang ada sebagai dasarnya.
3. Perbaikan Proses : Total Quality Management (TQM) dan Six Sigma

Sebagai tambahan untuk meningkatkan efisiensi, perusahaan juga


mengubahproses bisnisnya untuk memperbaiki produk, layanan dan
operasinya. Sebagian besar menggunakan konsep Total Quality
Management(TQM) untuk membuat kualitas menjadi tanggung jawab
yang harus dijalankan oleh semua orang dan fungsi di dalam organisasi.
TQM menetapkan bahwa pencapaian kontrol kualitas adalah tujuan
utama.
Garis Besar Pengembangan Sistem
Sistem informasi baru merupakan konsekuensi dari proses
pemecahan masalah pada organisasi. Suatu sistem informasi yang
baru dibangun sebagai solusi atas beberapa jenis masalah atau
sekumpulan masalah yang dianggap dihadapi oleh perusahaan.
Aktivitas yang berakibat dimunculkannya solusi sistem informasi atas
masalah atau peluang organisasional disebut pengembangan sistem.
Pengembangan sistem adalah jenis pemecahan masalah terstruktur
dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda. Aktivitas-aktivitas ini terdiri
dari:
1. Analisis sistem

Analisis sistem adalah analis atas masalah yang akan dipecahkan


oleh organisasi dengan menggunakan sistem informasi. Analisis itu
mencakup definisi masalah, identifikasi penyebab masalah,
spesifikasi atas solusi, dan identifikasi persyaratan informasi yang
dibutuhkan oleh solusi sistem. Analisis sistem mencakup studi
kelayakan untuk menentukan apakah solusi itu bisa dilakukan, atau
bisa dicapai, dari sudut pandang keuangan, teknis, dan
organisasional.
· Menetapkan persyaratan informasi
· Perancangan sistem
· Peran para pengguna akhir
2. Penyelesaian Proses Pengembangan Sistem Langkah terakhir
ini:
- Pemrograman.
- Pengujian.
- Konversi.
- Produksi dan pemeliharaan.
Setelah sistem baru terpasang dan konversi telah selesai
dijalankan, maka sistem dikatakan berada pada posisi produksi.
Selama tahap ini, sistem akan dipantau oleh pengguna dan ahli
teknik untuk menentukan seberapa baik ia memenuhi sasarannya
dan untuk memutuskan apakah perlu direvisi atau dimodifikasi.
Pendekatan-Pendekatan Alternatif
Pembangunan Sistem
1. Siklus Hidup Sistem Tradisional.
Siklus hidup sistem merupakan metode yang paling tua dalam membangun
sistem informasi dan sampai sekarang masih tetap digunakan baik untuk
proyek sistem yang besar dan kompleks maupun untuk sistem kecil.
Metodologi siklus hidup adalah pendekatan terfase untuk membangun
sebuah sistem, membagi pengembangan sistem menjadi beberapa tahap
formal.
2. Prototiping.
Prototiping terdiri dari pembuatan sebuah sistem eksperimen secara cepat
dan murah bagi pengguna akhir untuk dievaluasi. Langkah-langkah dalam
prototiping :
Langkah 1 : mengidentifikasi persyaratan dasar pengguna.
Langkah 2 : membuat protoitipe awal.
Langkah 3 :menggunakan prototipe.
Langkah 4 : revisi dan perbaikan prototipe.

3. Paket Perangkat Lunak Aplikasi


Sistem informasi bisa dibangun menggunakan perangkat lunak dari paket
perangkat lunak aplikasi. Ada banyak aplikasi yang bersifat umum untuk
semua organisasi bisnis – misalnya penggajian, hutang dagang, buku
besar, persediaan. Jika paket perangkat lunak bisa memenuhi kebutuhan
organisasi, maka perusahaan tidak perlu membuat sendiri perangkat
lunaknya. Jika organisasi memerlukan persyaratan unik yang tidak bisa
dipenuhi oleh paket aplikasi tersebut, biasanya tersedia paket yang bisa
dikustomisasi.
4. Pengembangan Pengguna Akhir
Sebagian jenis sistem informasi bisa dikembangkan oleh pengguna akhir
dengan sedikit atau tanpa bantuan formal dari para pakar teknis. Fenomena
ini disebut pengembangan pengguna akhir. Dengan menggunakan bahasa
pemrograman generasi keempat, program grafis, dan alat perangkat lunak
PC, para pengguna akhir50% bisa mengakses data, membuat laporan, dan
mengembangkan keseluruhan sistem informasi milik mereka sendiri, dengan
sedikit atau tanpa bantuan dari analis sistem profesional atau programmer.
Sebagian besar sistem 50% pengembangan pengguna akhir ini bisa dibuat
dengan lebih cepat daripada dengan menggunakan siklus hidup sistem
tradisional.
- Keuntungan dan keterbatasan pengembangan pengguna akhir.
- Mengelola pengembangan pengguna akhir.
5. Outsourcing
Proses pengalihan operasi dalam organisasi yang terpusat pada komputer,
jaringan telekomunikasi, atau pengembangan aplikasi kepada pemasok
eksternal disebut outsourcing. Outsourcing menjadi terkenal karena
sebagian organisasi menganggapnya lebih hemat daripada memilki sendiri
pusat komputer atau staf sistem informasi.
Outsourcing memungkinkan perusahaan yang memilki fluktuasi kebutuhan
dalam hal pemrosesan komputer, untuk mengeluarkan uang hanya untuk
apa yang dipakai, daripada membangun sendiri pusat komputernya yang
berarti pemborosan sewaktu tidak ada kebutuhan yang mendesak. kepada
pemasok eksternal disebut outsourcing. Outsourcing menjadi terkenal
karena sebagian organisasi menganggapnya lebih hemat daripada memilki
sendiri pusat komputer atau staf sistem informasi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai