Anggaran dan akuntansi memiliki hubungan yang sangat erat dimana akuntansi
menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk mengadakan estimasi-estimasi yang
akan dituangkan dalam anggaran yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja di
waktu mendatang. Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu (periode) mendatang. Orang yang berwenang dan bertanggung
jawab terhadap penyusunann anggaran serta pelaksanaannya adalah pemimpin perusahaan.
Namum siapa atau bagian apa yang ditugaskan untuk mempersiapkan dan menyusun
anggaran tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari setiap perusahaan.
Pada dasarnya aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia
yang muncul dalam penyusunan anggaran dan perilaku manusia yang didorong ketika
manusia mencoba untuk hidup dengan anggaran. Berikut beberapa fungsi anggaran:
1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses perencanaan perusahaan. Sebagai hasil
negoisasi antar-anggota organisasi yang dominan, anggaran mencerminkan kondensus
organisasional mengenai tujuan operasi untuk masa depan.
2. Anggaran merupakan cetak biru suatu perusahaan untuk bertindak yang
mencerminkan prioritas manajemen dalam alokasi sumber daya organisasi. Anggaran
menunjukkan cara beragam sub unit organisasi bekerja untuk mencapai tujuan
perusahaan secara keseluruhan .
3. Anggaran bertindak sebagai suatu alat komunikasi internal yang menghubungkan
beragam departemen atau divisi organisasi antara yang satu dengan yang lain dan
dengan manajemen puncak. Arus informasi dari departemen ke departemen berfungsi
untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi aktivitas organisasi secara keseluruhan.
Arus informasi dari manejemen puncak ke tingkatan organisasi yang lebih rendah
mengandung penjelasan operational mengenai pencapaian atau deviasi anggaran.
4. Dengan menetapkan tujuan dalam kriteria kinerja yang dapat diukur , anggaran
berfungsi sebagai standar terhadap hasil operasi aktual dapat dibandingkan. Hal ini,
merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja dari manajer pusat biaya dan laba.
5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen untuk
menemukan bidang-bidang yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hal
ini memungkinkan manajemen untuk menentukan tindakan korektif yang tepat.
6. Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan memotivasi baik manajer maupun
karyawan untuk terus bertindak dangan cara yang konsisten dengan operasi yang
efektif dan efisien serta selaras dengan tujuan organisasi.
1
B. Pandangan Perilaku Terhadap Proses Penyusunan Anggaran
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyusun suatu anggaran sebagai berikut:
1. Manajemen puncak harus memutuskan tujuan jangka pendek perusahaan dan strategi
mana yang akan digunakan untuk mencapainya.
2. Tujuan harus ditetapkan dan sumber daya dialokasikan.
3. Suatu anggaran atau rencana laba yang komprehensif harus disusun, kemudian
disetujui oleh manajemen puncak. Setelah disetujui, anggaran harus dikomunikasikan
kepada penyelia dan karyawan yang kinerjanya dikendalikan.
4. Anggaran digunakan untuk mengendalikan biaya dan menentukan bidang-bidang
masalah dalam organisasi tersebut dengan membandingkan hasil kinerja actual
dengan tujuan yang telah dianggarkan secara periodik.
1. Penetapan tujuan
2. Implementasi
3. Pengendalian dan evaluasi kinerja
Tahap Penetapan Tujuan
Tahap Implementasi
2
ingin dimotivasi olehnya. Konsep ilmu keprilakuan utama yang mempengaruhi tahap
implementasi adalah komunikasi, kerja sama dan koordinasi.
Anggaran merupakan suatu sumber tekanan yang dapat menimbulkan rasa tidak
percaya, rasa permusuhan, dan mengarah pada penurunan kinerja. Alasan dari rasa tidak
percaya ini didasarkan pada keyakinan penyelia.
Walaupun anggaran telah digunakan secara luas dan manfaatnya sangat didukung,
anggaran masih ditolak oleh banyak partisipan dalam suatu organisasi. Salah satu alasan
utama adalah anggaran menandai dan membawa perubahan sehingga merupakan suatu
ancaman terhadap status qou. Banyak orang menjadi terbiasa melakukan sesuatu dan
memandang kejadian dengan cara-cara tertentu, serta tidak tertarik untuk berubah.
Alasan lain dari resistensi anggaran adalah proses anggaran memerlukan waktu dan
perhatian yang besar. Manejer atau penyelia mungkin merasa terbebani dengan permintaan
3
yang ekstensif atas waktu dan tanggung jawab rutin mereka. Oleh karena itu mereka tidak
ingin terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Banyak dari alasan tersebut dapat diatasi
dengan mendidik manajer dan penyelia mengenai manfaat yang dapat diperoleh dari
penyusunan anggaran.
Konflik Internal
Anggaran barangkali menghasilkan pengaruh lain yang tidak diinginkan. Salah satu
pengaruhnya adalah terbentuknya kelompok-kelompok informal yang kecil yang menentang
tujuan anggaran. Tujuan awal mereka adalah mengurangi ketegangan dari konflik internal
seperti menggeser tanggung jawab ke departemen lain, memertanyakan validitas data yang
dianggarkan dan melakukan lobi untuk menurunkan standar. Hal-hal tersebut bertentangan
dengan tujuan organisasi sehingga justru menimbulkan ketegangan.
Efek lain, anggaran sering kali dipandang sebagai alat tekanan manajerial. Orang-
orang merasakan tekanan ketika manajemen puncak berusaha memperbaiki efisiensi. Sedikit
tekanan memang diperlukan tetapi tekanan yang berlebihan dapat dihubungkan dengan
frustasi, emosi yang meningkat dan penyakit fisik yang ditimbulkan oleh stress.
Tekanan anggaran bagi para penyelia lebih bahaya karena mereka tidak mampu
melimpahkan tanggung jawab pada bawahannya, sehingga pada akhirnya mereka melakukan
tindakan disfungsional. Salah satunya mendistorsi proses pengukuran dengan memanipulasi
data atau membuat keputusan operasi yang meningkatkan kinerja tapi merugikan perusahan
pada jangka panjang.
Efek samping lainnya yang tidak diinginkan adalah penekanan yang berlebihan pada
kinerja departemental dan kurang menekankan pada kinerja organisasi secara keseluruhan.
Anggaran dapat menghambat inisiatif individual dan inovasi yang efektif biaya karena
metode bisnis dengan probabilitas keberhasilan yang diketahui lebih dipilih dibangingkan
dengan metode baru dengan peluang keberhasilan yang belum terbukti.
4
D. Relevansi Konsep Ilmu Keperilakuan Dalam Lingkungan Perencanaan
Ukuran organisasi dipandang sebagai jumlah karyawan, nilai rupiah dari pabrik fisik,
volume penjualan, jumlah kantor cabang, atau ukuran kuantitatif lainnya yang membedakan
organisasi. Struktur organisasi mengacu pada hubungan formal dan informal antara para
anggota organisasi meliputi jumlah lapisan wewenang, jumlah kantor atau posisi pada setiap
lapisan, tanggungjawab dari setiap kantor, dan prosedur untuk membuat pekerjaan dilakukan.
Gaya kepemimpinan
5
Stabilitas lingkungan organisasi
Tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh tujuan anggota organisasi yang terkadang
mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan pribadi yang saling bertentangan anggota
organisasi yang dominan. Tujuan organisasi ditentukan melalui negoisasi. Tawar-menawar
dan perdagangan pengaruh adalah hambatan yang dikenakan oleh berbagai partisipan dan
lingkungan eksternal maupun internal.
Keselarasan Tujuan
Partisipasi
Partisipasi adalah suatu “proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau
lebih pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka
yang membuatnya”. Dengan kata lain manajer tingkat bawah dan karyawan memiliki suara
dalam proses manajemen. Keterlibatan tersebut dapat berupa kehadiran pada pertemuan-
pertemuan anggaran sampai pada partisipasi dalam diskusi yang berkaitan dengan
kewajararan dari kuota penjualan dan target produksi, serta pada hak untuk melakukan
6
negoisasi dalam menetapkan sasaran dari orang itu sendiri. Partisipasi telah menunjukkan
dampak positif terhadap sikap karyawan, meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dan
meningkatkan kerja sama di antara manajer. Namun ketika partisipasi diterapkan pada situasi
yang salah, partisipasi dapat menurunkan motivasi dan usaha karyawan untuk mencapai
tujuan organisasi.
Dalam organisasi besar dan birokratis yang dikelola secara sentral, partisipasi dalam
menentukan tujuan dan menetapkan sasaran akan terbatas pada sekelompok eksekutif
puncak. Manajemen puncak akan menyusun anggaran dan meneruskan ke bawah hierarki
sebagai perintah yang harus dipatuhi dan anggaran digunakan sebagai alat untuk
mengendalikan pengeluaran orang dan memotivasi kinerja yang optimum. Perusahaan
dengan gaya kepemimpinan yang demokratis atau terdesentralisasi memungkinkan partisipasi
manajemen lebih besar dalam penetapan anggaran. Alasannya karena orang bereaksi secara
berbada terhadap kemungkinan untuk berperan dalam menetapkan standar kinerja mereka
sendiri. Ketidakberhasilan partisipasi adalah tidak ada usaha serius yang dibuat untuk
menjamin partisipasi dan kerja sama dari para manajer tingkat yang bawah dan karyawan.
Agar partisipasi menjadi efektif, partisipasi harus memiliki input “rill” terhadap keputusan
dan pandangan mereka harus memiliki bobot tertentu dalam hasil akhir.
Manfaat Partisipasi
Manfaat dari partisipasi yang berhasil antara lain, partisipan menjadi terlibat secara
emosi bukan hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka. Partisipasi meningkatkan moral
dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen, meningkatkan
rasa kesatuan kelompok, meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok dalam penetapan
tujuan (internalisasi tujuan), penurunan tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan
anggaran. Partisipasi juga dapat menurunkan ketidakadilan yang dianggap ada dalam alokasi
sumber daya organisasi diantara subunit organisasi dan menghindari permasalahan potensial
yang berkaitan dengan anggaran karena masing-masing mengetahui permasalahan antar
departemen.
Kinerja dan prestasi karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif
dalam penyusunan anggaran pada unit organisasi dimana mereka bekerja, anggaran menjadi
lebih realistis juga akan meningkatkan kesadaran karyawan akan tugas dan tanggungjawab
yang dibebankan kepadanya sehingga pada akhirnya akan menimbulkan komitmen
organisasional pada karyawan karena anggaran yang ada juga merupakan tujuannya.
7
mengestimasi pendapatan lebih rendah sedangkan biaya diestimasi lebih tinggi . Masalah
slack yang berlebihan dapat diatasi jika manajemen puncak menetapkan prosedur yang
efektif untuk tinjauan mendalam selama proses penyusunan anggaran.
Intinya adalah anggaran yang terlalu ketat atau terlalu longgar atau disusun dengan
slack yang berlebihan atau tanpa slack sama sekali dapat menciptakan tanggapan
keperilakuan yang berlawanan dengan kepentingan perusahaan. Harus ada kehati-hatian
dalam memastikan bahwa dokumen anggaran akhir menghindari kekurangan yang berkaitan
dengan anggaran yang terlalu ketat atau terlalu longgar. Sebagaimana kebanyakan hal
lainnya, organisasi sebaiknya mengambil arah tengah.
Tahap Implementasi
Pengkomunikasian Anggaran
8
manusia, dinamika kelompok, struktur organisasi dan peran formal. Pengetahuan dan
pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu dan kelompok
dibutuhkan guna memodifikasi perilaku.
Laporan Kinerja
Untuk mempertahankan kendali atas biaya dan menjaga agar karyawan termotivasi
kearah pencapaian sasaran, laporan kinerja sebaiknya disusun dan didistribusikan paling tidak
secara sebulan. Penerbitan laporan kinerja yang tepat waktu memiliki dampak mendorong
moral karyawan dan kinerja. Selain itu meningkatkan akurasi tugas dan keyakinan serta
hubungan baik yang tinggi. Evaluasi dan umpan balik kinerja yang berkala akan
meningkatkan efisienisi organisasi dengan mengidentifikasi sasaran yang harus direvisi untuk
siklus perencanaan yang berikutnya. Manajer dapat menyimpulkan hal tersebut dari yang
diketahui mengenai tingkat aspirasi.
Relevansi antara penetapan tujuan, standar kinerja dan slack terhadap perilaku
manusia dan pembaharuan standar secara kontinu dilihat dari laporan kinerja. Laporan kinerja
sebagai alat komunikasi yang memicu reaksi manusia. Karena itu penting untuk menetapakan
standar untuk pengendalian mutu serta batas pengeluaran dan produksi. Tingkat pengeluaran
dan produksi orang dapat terlihat menguntungkan dalam suatu laporan kinerja jika input
berkualitas buruk digantikan dengan input berkualitas baik. Hal tersebut menunjukkan
bagaimana modifikasi dalam suatu sistem akuntansi melalui penyesuaian anggaran dan
informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dalam bentuk laporan kinerja dapat mengubah
perilaku manusia.
9
PENUTUP
KESIMPULAN
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) mendatang. Penyusunan anggaran merupakan suatu tugas yang
bersifat teknis. Aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang
muncul dalam proses penyusunan anggaran dan perilaku manusia yang didorong ketika
manusia mencoba untuk hidup dengan anggaran. Anggaran sering kali dipandang sebagai
penghalang atau ancaman birikratis terhadap kemajuan karir. Struktur organisasi, budaya
organisasi, gaya kepemimpinan, tingkat partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan,
dan tingkat tekanan yang akan didorong oleh anggaran tersebut adalah beberapa faktor yang
akan mempengaruhi jawabannya. Tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh tujuan anggota
organisasi yang terkadang mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan pribadi yang
saling bertentangan anggota organisasi yang dominan. Keselarasan tujuan organisasi dengan
sub-sub unit dan anggota-anggota yang berpartisipasi akan terjadi ketika individu
memandang bahwa kebutuhan pribadinya dapat dipenuhi dengan mencapai tujuan organisasi.
Implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan kerja sama dari orang-orang dengan
beraneka ragam keterampilan dan bakat. Hal ini juga memperlihatkan tugas-tugas yang saling
berhubungan yang menyusun seluruh aktivitas organisasi dan mengungkapkan peran yang
dimainkan oleh setiap subunit. Untuk mempertahankan kendali atas biaya dan menjaga agar
karyawan termotivasi kearah pencapaian sasaran, laporan kinerja sebaiknya disusun dan
didistribusikan paling tidak secara sebulan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11