Anda di halaman 1dari 21

RPP & SILABUS

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rencana pembelajaran
PAI

DOSEN PENGAMPU : TRI VELYNA, M.Pd

Disusun Oleh:

ADY SYAFAR : NIM ( 17.1.11.003)

ALIF IBRAM TAUHID : NIM ( 17.1.11.055)

IRWAN : NIM (17.1.11.051)

RIDWAN WAHAB: NIM (17.1.11.019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA

KUTAI TIMUR

2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanir rahiem

Puja dan puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas segala
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Etika Keguruan semester III (Tiga).

Sholawat serta salam semoga terus tercurahkan kepada baginda kita, yaitu
Nabi besar Muhammad saw yang telah memberikan kepada kita cahaya
kebenaran dan menjadi uswatun hasanah bagi setiap umatnya, dan semoga
pada hari akhir nanti kita mendapatkan safaaat dan ridho dari beliau, Amin ya
Robbal alamin.

Dan dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak sekali
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang ada didalam
makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran dari semua belah pihak sangatlah
membantu dalam penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini saya ucapkan terima kasih kepada dosen
saya yang telah memberikan saya tugas, yang nanti akan menambah wawasan
dan keilmuan saya sendiri dan orang lain.

Sangatta, November 2018

Nama

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................iii

DAFTAR TABEL............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar belakang..................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................1
C. Tujuan penulisan..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

A. Prinsip perhatian dan motivasi.........................................................3


B. Prinsip keaktifan...............................................................................4
C. Prinsip keterlibatan langsung berpengalaman..................................5
D. Prinsip pengulangan.........................................................................6
E. Prinsip tantangan..............................................................................7
F. Prinsip balikan dan penguatan..........................................................7
G. Prinsip perbedaan individual............................................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................15

A. Kesimpulan......................................................................................15
B. Saran ................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerucut Pengalaman Belajar...........................................................5


Gambar 2 prinsip balikan menurut teori B.F. Skiner........................................8

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 perhatian dan motivasi...........................................................................9

Tabel 2 keaktifan.................................................................................................10

Tabel 3 Keterlibatan langsung/berpengalaman...................................................11

Tabel 4 Pengulangan...........................................................................................12

Tabel 5 Tantangan...............................................................................................12

Tabel 6 Balikan dan penguatan ..........................................................................13

Tabel 7 Perbedaan individual..............................................................................14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau suatu proses mengajar dan
belajar. Aktivitas ini merupakan proses komunikasi dua arah, antar pihak
guru dan peserta didik. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional menyatakan: “pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar”
Pembelajaran adalah membelajarkan peserta didik dengan menggunakan
asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan. Bila dapat mengubah peserta didik dalam arti luas
serta dapat menumbuh kembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar
sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama iya terlibat dalam
proses pembelajaran itu dapat dirasakan manfaatnya secara langsung. Hal itu
dapat dicapai manakala kesiapan guru untuk dapat mengerti, memahami dan
menghayati berbagai hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran,
termasuk didalamnya prinsip-prinsip pembelajaran.
Makalah ini akan membahas tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang
sangat diperlukan oleh para guru dan peserta didik dalam rangka
kelangsungan pembelajaran yang efektif dan efisien.

B. Rumusan masalah
1. Apa perhatian dan motivasi?
2. Apakah yang dimaksud dengan prinsip keaktifan?
3. Apakah yang dimaksud dengan prinsip keterlibatan langsung pengalaman?
4. Apakah yang dimaksud dengan prinsip pengulangan?
5. Apakah yang dimaksud dengan prinsip tantangan?
6. Apakah yang dimaksud dengan prinsip balikan dan penguatan?
7. Apakah yang dimaksud dengan prinsip perbedaan individual?

C. Tujuan penulisan

1
1. Untuk mengetahui Apa itu prinsip perhatian dan motivasi.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan prinsip keaktifan.
3. Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud dengan prinsip keterlibatan
langsung pengalaman.
4. Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud dengan prinsip pengulangan.
5. Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud dengan prinsip tantangan.
6. Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud dengan prinsip balikan dan
penguatan.
7. Untuk mengtahui Apakah yang dimaksud dengan prinsip perbedaan
individual.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip perhatian dan motivasi


Prinsip pembelajaran dalam pembelajaran memegang peran yang sangat
penting. Kenyataan menunjukan bahwa tanpa perhatian tidak mungkin terjadi
pemebelajaran baik dari pihak guru maupun dari puihak peserta didik yang
belajar. Perhatian peserta didik akan timbul apabila bahan pelajaran yang
dihadapinya sesuai dengan kebutuhannya, apabila bahan pelajaran itu sebagai
sesuatu yang dibutuhkan tentu perhatian untuk mempelajarinya semakin kuat.
Secara psikologis, apabila sudah konsentriasi (memusatkan perhatian)
pada sesuatu, maka segala stimulus yang lainnya tidak diperlukan. Akibat
dari keadaan ini kegiatan yang dilakukan tentu akan sangat cermat dan
berjalan dengan baik, bahkan akan lebih mudah masuk kedalam ingatan,
tanggapan yang terang, kokoh dan lebih mudah untuk diproduksikan.
Motivasi juga mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran. Seseorang akan dikatakan dalam belajar kalau keinginan untuk
belajar itu timbul dalam dirinya sendiri, motivasi dalam hal ini meliputi: (a)
mengetahui yang akan dipelajari, (b) mengapa hal tersebut harus kita pelajari.
Kedua hal ini sebagai unsur motivasi yang menjadi dasar permulaan yang
baik untuk belajar. Sebab tanpa kedua unsur tersebut kegiatan sulit untuk
berhasil. Seseorang yang mempunyai motivasi yang cukup besar sudah dapat
berbuat tanpa motivasi dari luar dirinya, itulah yang disebut sebagai motivasi
interistik, atau tenaga pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang
dilakukannya. Motivasi ekstrinsik berasal dari guru, orang tua, teman, buku-
buku dan sebagainya. Kedua motivasi dibutuhkan untuk keberhasilan proses
pembelajaran, namaun yang memegang peran penting adalah peserta didik itu
sendiri yang dapat memotivasi dirinya yang didukung oleh kepiawaian
seorang guru dalam merancang pembelajaran yang dapat merangsang minat
sehingga peaerta didik dapat dibangkitkan.
Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat pembelajaran. Sebagai
tujuan, motivasi merupakan salah satu tujuan dalam mengajar, sebagai alat,

3
motivasi merupakan salah satu factor seperti halnya intelegensia dan hasil
belajar yang dapat menentukan keberhasilan belajar peserta didik dari segi
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Motivasi adalah unsur utama dalam pemebelajaran dan pembelajaran
tidak dapat berlangsung tanpa adanya perhatian. Jadi, sesuatu dikatakan
menarik perhatian anak, apabila anak memperhatikannya secara spontan
tanpa memerlukan usaha (perhatian tidak sekehendak, perhatian tidak
sengaja). Bila terjadi perhatian spontan yang bukan disebabkan usaha dari
guru yang membuat pelajaran begitu menarik, maka perhatian seperti ini tidak
memerlukan motivasi, walaupun dikatakan bahwa motivasi dan perhatian
harus sejalan. Berbeda halnya perhatian yang disengaja atau sekehendak, hal
ini diperlukan motivasi.
B. Prinsip keaktifan
Menurut Thomas M. Risk dalam Zakiah Daradjat, “Teaching is The
Learning Experience” mengajar adalah proses membimbing pengalaman
belajar. Pengalaman tersebut diperoleh apabila peserta didik mempunyai
keaktifan untuk bereaksi terhadap lingkungannya. Prinsip aktifitas di atas
menurut pandangan psikologis bahwa segala pengetahuan harus selalu
diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman sendiri. Jiwa memiliki energy
sendiri dan dan dapat menjadi aktif karena didorong oleh kebutuhan-
kebutuhan. Jadi, dalam pembelajaran yang mengolah dan mencerna adalah
peserta didik sesuai dengan kemauan, kemampuan, dan latar belakang
masing-masing, guru hanya merangsang keaktifan peserta didik dengan
menyajikan bahan pelajaran.
Adapun implikasi bagi guru didalam proses pembelajaran
a. Memberikan kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk
berkreatifitas.
b. Memberi kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan, atau inkuiri
dan eksperimen.
c. Memberikan tugas individual dan kelompok melalui control guru.
d. Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa
e. Menggunakan multi metode dan multimedia dalam pembelajaran.

4
C. Prinsip keterlibatan langsung berpengalaman
Prinsip keterlibatan langsung merupakan hal yang penting dalam
pembelajaran. Pembelajaran sebagai aktivitas mengajar dan belajar, maka
guru harus terlibat langsung, begitu juga peserta didik.
Edgar Dale dalam dimyati mengatakan. “belajar yang baik adalah
belajar melalui pengalaman langsung”pembelajaran dengan pengalaman
langsung ini bukan sekedar duduk didalam kelas ketika guru sedang
menjelaskan pelajaran, tapi bagaimana peserta didik terlibat langsung dalam
proses pembelajaran tersebut. Sehubungan dengan itu, guru harus memahami
pola pengalaman belajar peserta didik dalam kerucut pengalaman berikut:

Gambar 1
Kerucut pengalaman kerja

10 %
apa
yang
dibaca

20 % apa yang di dengar

30 % apa yang dilihat


50 % yang dilihat dan
didengar

70 % yang di katakan dan


ditulis
90

90 % yang dikatakan dan saat


melakukan langsung

Apa makna diagram tersebut dalam pembelajaran? Jika dalam


pembelajaran di kelas guru hanya mengajar dalam bentuk ceramah, yang
berarti peserta didik hanya mendengarkan, maka peserta didik dapat dari
pelajaran tersebut 10% dari apa yang didengarnya. Akan tetapi apabila
seorang guru menyampaikan materi dengan melibatkan peserta didik secara
5
langsung dalam arti peserta didik yang aktif mengerjakan tugas kelompok
dan melaporkan hasilnya, maka peserta didik akan mampu mengingat sampai
90% dari apa yang dikerjakan.
Keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran memiliki intensitas
yang tinggi, karna tidak hanya sekedar aktif mendengar, mengamati, dan
mengikuti, akan tetapi terlibat langsung dalam suatu percobaan, peragaan,
atau mendemonstrasikan sesuatu.
Implikasi keterlibatan langsung sebagai berikut:
1. Mengaktifkan peran individu dan kelompok penyelesaian tugas
2. Menggunakan media secara langsung dan melibatkan siwas dalam
praktik penggunaan media tersebut.
3. Memberi keleluasaan pada siswa untuk melakukan berbagai percobaan
dan eksperimen.
4. Memberi tugas-tugas praktek.
Keterlibatan langsung berkaitan erat dengan proses dalam imajinasi
seorang siswa.
D. Prinsip pengulangan
Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia, meliputi
daya berpikir, mengingat, mengamati, menghafal, menanggapi dan lain
sebagainya.
Thorendike mengemukakan bahwa dengan pengulangan, pengalaman-
pengalaman belajar maka akan semakin memperkuat hubungan stimulus dan
respon.
Prinsip pembelajaran yang menekankan pentingnya pengulangan yang
barang kali paling tua seperti yang dikemukakan oleh psikologi daya.
Menurut teori ini bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada
manusia yang terdiri dari daya mengamat, menangkap, mengigingat,
menghayal, merasakan, berfikir dan sebagainya.
Teori lain menekankan prinsip pengulangan adalah teori
koneksionisme. Tokohnya yang terkenal adalah thorndike dengan teorinya
yang terkenal pula yaitu “law of exercise” bahwa belajar adalah
pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan
terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar timbulnya respon benar.

6
Selanjutnya teori dari phsychology Psikologi conditioning respons
sebagai perkembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme yang di motori
oleh Pavlov yang mengemukakan bahwa prilaku individu dapat dikondisikan
dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan sesuatu prilaku atau
respons terhadap sesuatu. Begitu juga belajar membentuk kebiasaan dan
pembiasaan tidak perlu selalu oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi dapat
pula oleh stimulus penyerta.
Ketiga teori diatas menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam
pembelajaran walaupun dengan tujuan yang berbeda.
E. Prinsip tantangan
Depoter mengemukakan bahwa study-study menunjukan bahwa siswa
lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang, serta ramah
dan memiliki peran didalam pengambilan keputusan.
Beberapa kegiatan berikut dapat dijadikan acuan bagi guru untuk
menciptakan tantangan dalam kegiatan belajar, yaitu:
1. Merancang dan mengelola kegiatan inquiry dan eksperimen
2. Memberikan tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa
3. Mendorong siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi
pembelajaran
4. Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang menarik
5. Membimbing siswa menemukan fakta, konsep, prinsip dan generilasasi
6. Merancang dan mengelola kegitan diskusi
F. Prinsip balikan dan penguatan
Memberi penguatan (reinforcement) merupakan tindakan atau respon
terhadap sesuatu berbentuk prilaku yang dapat mendorong munculnya
peningkatan kualitas tingkah laku pada waktu yang lain. Sumantri dan
permana mengemukakan secara khusus berapa tujuan dari pemberian
penguatan, yaitu:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
2. Merangsang peserta didik berpikir lebih baik
3. Menimbulkan perhatian peserta didik
4. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
5. Mengendalikan dan mengubah sikap negative peserta didik dalam belajar
kearah prilaku yang mendukung belajar

7
Apabila peserta didik memperoleh nilai yang baik dalam ulangan tentu
dia akan belajar bersungguh-sungguh untuk memperoleh nilai yang lebih
baik untuk selanjutnya. Karena nilai yang baik merupakan penguatan positif.
Sebaliknya, bila peserta didik memperoleh nilai yang kurang baik tentu dia
takut tidak naik kelas, karna takut tidak naik kelas, dia terdorong juga untuk
belajar lebih giat. Inilah yang disebut dengan penguatan negative yang berarti
bahwa peserta didik mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak
menyenangkan.
Format sajian yang berupa Tanya jawab, eksperimen, diskusi, metode
penemuan dan sebagainya merupakan cara pembelajaran yang
memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang diperoleh
oleh peserta didik setelah belajar dengan mengunakan metode-metode yang
menarik akan membuat peserta didik terdorong untuk belajar lebih semangat.

Gambar 2
Prinsip balikan menurut teori B.F. Skiner

Berupa: hadiah (permen,


kado, makanan), prlilaku
(senyuman, anggukan
positif kepala, acungan jempol,
tepuk tangan, atau
penghargaan.

(nilaiA / juara 1)

penguatan

Berupa: menunda, tidak


memberi penghargaan,
negatif memberikan tugas
tambahan atau menunjukan
prilaku tidak senang
(menggeleng, kening
berkerut, muka kecewa, dll)

8
G. Prinsip perbedaan individual
Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah pada saat ini masih
cenderung berlangsung secara klasikal yang artinya seorang guru menghadapi
30-40 orang peserta didik dalam satu kelas. Guru masih juga menggunakan
metode yang sama kepada seluruh peserta didik dalam satu kelas itu. Bahkan
mereka memperlakukan peserta didik secara merata tanpa memperhatikan
latar belakang sosial budaya, kemampuan, atau segala perbedaan individual
peserta didik. Padahal setiap peserta didik memiliki ciri-ciri dan pembawaan
yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang memiliki bentuk badan tinggi
kurus, gemuk pendek, ada yang cekatan, lincah, periang, dan ada pula yang
lamban, pemurung, mudah tersinggung dan beberapa sifat individu yang
berbeda.
Perbedaan individu yang harus menjadi perhatian bagi para guru dalam
mempersiapkan pembelajaran dalam kelasnya. Karna perbedaan individual
merupakan suatu prinsip dalam pembelajaran yang tidak boleh
dikesampingkan demi keberhasilan dalam pemebelajaran.
Dari prinsip-prinsip pembelajaran tersebut terdapat beberapa implikasi,
yaitu:
1. Perhatian dan motivasi
Table 1
Implikasi perhatian dan motivasi

Implikasi bagi siswa Implikasi bagi guru


Siswa dituntut untuk memberikan Merangsang atau menyiapkan
perhatian terhadap semua rangsangan bahasa yang menarik.
yang mengarah kepada arah tujuan Mengkoordinasikan proses belajar
belajar. Adanya tuntutan untuk selalu aktif. Mengupayakan pemenuhan
memberikan perhatian ini, kebutuhan siswa didalam belajar
mengharuskan siswa untuk selalu (misalnya kebutuhan untuk
membangkitkan perhatiannya kepada dihargai, tidak merasa tertekan)
segala pesan yang dipelajari

9
Adapun implikasi prinsip motivasi bagi guru tampak pada prilaku-prilaku
di antaranya:
a. Memilih bahan ajar sesuai dengan minat peserta didik
b. Menggunakan metode dan teknik mengajar yang disukai peserta didik
c. Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan peserta didik dan sesegera
mungkin memberitahukan kepada peserta didik
d. Memberikan pujian verbal atau non-verbal terhadap peserta didik yang
memberi respon terhadap pertanyaan yang diberikan
e. Memberitahukan nilai guna dari pelajaran yang sedang dipelajari
peserta didik

Prilaku yang merupakan imlikasi prinsip perhatian dan motivasi bagi guru
dilihat lebih dari satu prilaku dari satu suatu kegiatan pembelajaran.

2. Keaktifan
Table 2
Implikasi keaktifan

Implikasi bagi siswa Implikasi bagi guru


Berwujud prilaku-prilaku seperti Memberikan kesempatan
mencari sumber-sumber informasi melakukan pengamatan,
yang dibutuhkan, menganalisis hasil penyelidikan atau inkuiri dan
percobaan, ingin tahu hasil dari suatu eksperimen, serta memberikan
reaksi kimia, karya tulis, membuat tugas individual dan kelompok
kliping dan prilaku lainnya. melalui kontrol guru.

Untuk dapat menimbulkan keaktifan belajar pada diri peserta didik


maka guru dapat melaksanakan prilaku-prilaku sebagai berikut:
a. Menggunakan multimetode dan multimedia
b. Memberikan tugas secara individual dan kelompok
c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik melaksanakan
eksperimen dalam kelompok kecil (beranggotakan tidak lebih
dari tiga orang).
d. Memberikan tugas untuk membaca bahan belajar, mencatat hal-
hal yang kurang jelas,

10
e. Menanyakan Tanya jawab dan diskusi.

Sebenarnya terdapat berbagai macam metode atau cara yang dapat


dipergunakan oleh guru untuk mengaktifkan peserta didik dalam
pembelajaran, terutama dengan memberikan tugas kelompok, diskusi,
permodelan serta demonstrasi.

3. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Table 3
Implikasi keterlibatan langsung/berpengalaman

Implikasi bagi siswa Implikasi bagi guru


Dengan keterlibatan langsung ini Menggunakan media secara
secara logis ini akan menyebabkan langsung dan melihat siswa untuk
siswa memperoleh pengalaman. melakukan berbagai percobaan atau
Contohnya siswa melakukan reaksi eksperimen.
kimia pada sebuah zat.

Prilaku sebagai implikasi prinsip keterlibatan langsung bagi guru


adalah sebagai berikut:
a. Merencanalan kegiatan pembelajaran yang lebih banyak pada
pembelajaran individual dan kelompok kecil.
b. Mementingkan eksperimen langsung oleh peserta didik
dibandingkan dengan demonstrasi.
c. Menggunakan media yang langsung oleh peserta didik.
d. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk memperaktikkan
gerakan psikomotorik yang dicontohkan.
e. Melibatkan peserta didik mencari informasi/pesan dari sumber
informasi diluar kelas atau sekolah.
f. Melibatkan peserta didik dalam merangkum atau menyimpulkan
informasi pesan pembelajaran.
Selain itu, implikasi dari adanya prinsip prinsip ini bagi guru adalah
kemampuan guru untuk bertindak bukan saja sebagai fasilisator, tapi juga
sebagai manajer/pengelolaan kegiatan yang mampu mengarahkan,

11
membimbing, dan memotivasi peserta didik kearah tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.

4. Pengulangan
Table 4
Implikasi pengulangan

Implikasi bagi siswa Implikasi bagi guru


Implikasi adanya prinsip Merencanakan kegiatan
pengulangan bagi siswa adalah pengulangan dan mengembangkan
kesadaran siswa untuk bersedia soal-soal latihan dan bervariasi.
mengerjakan latihan-latihan yang
berulang untuk satu macam
permasalahan. Dan semoga siswa
tidak merasa bosan dalam
melakukan pengulangan.

Prilaku guru yang merupakan implikasi prinsip pengulangan


diantaranya, adalah:
a. Merencanakan pelaksanaan pengulangan
b. Mengembangkan/merumuskan soal-soal latihan
c. Mengembangkan petunjuk kegiatan psikomotorik yang harus
diulang
d. Mengembangkan alat evaluasi kegiatan pengulangan
e. Membuat kegiatan pengulangan yang bervariasi

5. Tantangan
Table 5
Implikasi tantangan

Implikasi bagi siswa Implikasi bagi guru

12
Implikasi prinsip tantangan bagi siswa Memberi tugas-tugas pemecahan
adalah tuntunan yang dimiliki dan masalah pada siswa.
kesadaran pada siswa akan adanya
kebutuhan untuk selalu memperoleh,
memperoses dan mengolah pesan.

perilaku guru yang merupakan implikasi prinsip tantangan diantaranya


adalah:
a. Merencanakan dan mengelola kegiatan eksperimen yang meberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk melakukanya secara
individual atau dalam kelompok kecil (3-4 orang)
b. Memberikan tugas kepada peserta didik memecahkan msalah yang
membutuhkan informasi dari orang lain diluar sekolah sebagai
sumber informasi.
c. Menegaskan kepada peserta didik untuk menyimpulkan isi
pelajaran yang selesai disajikan.

6. Balikan dan penguatan


Table 6
Implikasi balikan dan penguatan

Impliksai bagi siswa Implikasi bagi guru


Segera memecahkan jawaban dengan Memberikan kepada siswa jawaban
kunci jawaban dan menerima yang benar, serta mengoreksi
kenyataan terhadap nilai yang dicapai sekaligus membahas pekerjaan
siswa.

Implikasi prinsip balaikan dan penguatan bagi guru dapat berwujud


prilaku-prilaku diantaranya:
a. Memberitahukan setiap jawaban yang benar setiap kali mengajukan
pertanyaan yang telah dijawab peserta secara benar ataupun salah.
b. Mengoreksi pembahasan pekerjaan rumah yang diberikan kepada
peserta pada waktu yang telah ditentukan.

13
c. Memberikan catatan-catatan pada hasil kerja peserta didik (berupa
makalah, laporan, kliping, pekerjaan rumah), berdasarkan hasil
koreksi guru terhadap hasil kerja pembayaran.

7. Perbedaan individual
Table 7
Implikasi perbedaan individual

Implikasi bagi siswa Implikasi bagi guru


Menentukan tempat duduk dikelas Para siswa harus didorong dalam
menyusun jadwal pelajaran memahami potensi dirinya dan
untuk selanjutnya mampu
merencanakan dan melaksanakan
suatu kegiatan.

Adapun implikasi primsip perbedaan individual bagi guru berwujud


prilaku-prilaku sebagai berikut:
a. Menentukan penggunaan berbagai metode yang diharapkan dapat
melayani kebutuhan peserta didik sesuai karakteristiknya.
b. Merancang pemanfaatan berbagai media dalam menyajikan pesan
pembelajaran.
c. Mengenali karakteristik setiap peserta didik sehingga dapat
menentukan perlakuaan pembelajran yang tepat bagi peserta didik
yang bersangkutan.
d. Memberikan remediasi ataupun pertanyaan kepada peserta didik
yang membutuhkan.

Disamping tujuh prinsip diatas, juga terdapat prinsip pembelajaran


sebagai berikut:

1. Prinsip pertama kegiatan yang berpusat pada siswa


2. Prinsip kedua belajar melalui berbuat

14
3. Prinsip ketiga mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual, dan sosial
4. Prinsip keempat belajar sepanjang hayat
5. Prinsip kelima belajar mandiri dan belajar bekerja sama.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
jadi dapat dipahami bahwa prinsip-prinsip pembelajaran terhadap
peserta didik itu banyak sekali mulai dari prinsip perhatian dan
motivasi, keaktifan,keterlibatan langsung berpengalaman,
tantangan,balikan dan pengetahuan, dan juga prinsip perbedaan
individual. yang berguna untuk meningkatkan kualitas belajar dari
peserta didik dan juga kualitas pendidik, yang mencakup
perkembangan jati diri, perubahan tingkah laku yang berbeda dari
sebelumnya, yang menuju kearah yang lebih baik dan juga
meningkatkan kulitas belajar dari peserta didik itu sendiri dalam
mengembangkan bakat minat dan pola berpikir dari peserta didik
tersebut. Prinsip pembelajaran juga merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan
intensitas dan kualitas belajar dari peserta didik itu sendiri dan anggota
pendidik.

B. Saran
sebagai seorang pemula, kemungkinan makalah ini masih terdapat
banyak sekali kesalahan, untuk itu kami menerima kritik dan saran nya,
agar kami bisa memperbaiki makalah ini dengan baik dan benar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Faelasup, Etika dan Profesi Keguruan, ( Sangatta: Interpena, 2016).

16

Anda mungkin juga menyukai