Makalah Etika Keguruan
Makalah Etika Keguruan
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rencana pembelajaran
PAI
Disusun Oleh:
JURUSAN TARBIYAH
KUTAI TIMUR
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanir rahiem
Puja dan puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas segala
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Etika Keguruan semester III (Tiga).
Sholawat serta salam semoga terus tercurahkan kepada baginda kita, yaitu
Nabi besar Muhammad saw yang telah memberikan kepada kita cahaya
kebenaran dan menjadi uswatun hasanah bagi setiap umatnya, dan semoga
pada hari akhir nanti kita mendapatkan safaaat dan ridho dari beliau, Amin ya
Robbal alamin.
Dan dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak sekali
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang ada didalam
makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran dari semua belah pihak sangatlah
membantu dalam penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya ucapkan terima kasih kepada dosen
saya yang telah memberikan saya tugas, yang nanti akan menambah wawasan
dan keilmuan saya sendiri dan orang lain.
Nama
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................1
C. Tujuan penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Kesimpulan......................................................................................15
B. Saran ................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2 keaktifan.................................................................................................10
Tabel 4 Pengulangan...........................................................................................12
Tabel 5 Tantangan...............................................................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau suatu proses mengajar dan
belajar. Aktivitas ini merupakan proses komunikasi dua arah, antar pihak
guru dan peserta didik. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional menyatakan: “pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar”
Pembelajaran adalah membelajarkan peserta didik dengan menggunakan
asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan. Bila dapat mengubah peserta didik dalam arti luas
serta dapat menumbuh kembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar
sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama iya terlibat dalam
proses pembelajaran itu dapat dirasakan manfaatnya secara langsung. Hal itu
dapat dicapai manakala kesiapan guru untuk dapat mengerti, memahami dan
menghayati berbagai hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran,
termasuk didalamnya prinsip-prinsip pembelajaran.
Makalah ini akan membahas tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang
sangat diperlukan oleh para guru dan peserta didik dalam rangka
kelangsungan pembelajaran yang efektif dan efisien.
B. Rumusan masalah
1. Apa perhatian dan motivasi?
2. Apakah yang dimaksud dengan prinsip keaktifan?
3. Apakah yang dimaksud dengan prinsip keterlibatan langsung pengalaman?
4. Apakah yang dimaksud dengan prinsip pengulangan?
5. Apakah yang dimaksud dengan prinsip tantangan?
6. Apakah yang dimaksud dengan prinsip balikan dan penguatan?
7. Apakah yang dimaksud dengan prinsip perbedaan individual?
C. Tujuan penulisan
1
1. Untuk mengetahui Apa itu prinsip perhatian dan motivasi.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan prinsip keaktifan.
3. Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud dengan prinsip keterlibatan
langsung pengalaman.
4. Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud dengan prinsip pengulangan.
5. Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud dengan prinsip tantangan.
6. Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud dengan prinsip balikan dan
penguatan.
7. Untuk mengtahui Apakah yang dimaksud dengan prinsip perbedaan
individual.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
motivasi merupakan salah satu factor seperti halnya intelegensia dan hasil
belajar yang dapat menentukan keberhasilan belajar peserta didik dari segi
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Motivasi adalah unsur utama dalam pemebelajaran dan pembelajaran
tidak dapat berlangsung tanpa adanya perhatian. Jadi, sesuatu dikatakan
menarik perhatian anak, apabila anak memperhatikannya secara spontan
tanpa memerlukan usaha (perhatian tidak sekehendak, perhatian tidak
sengaja). Bila terjadi perhatian spontan yang bukan disebabkan usaha dari
guru yang membuat pelajaran begitu menarik, maka perhatian seperti ini tidak
memerlukan motivasi, walaupun dikatakan bahwa motivasi dan perhatian
harus sejalan. Berbeda halnya perhatian yang disengaja atau sekehendak, hal
ini diperlukan motivasi.
B. Prinsip keaktifan
Menurut Thomas M. Risk dalam Zakiah Daradjat, “Teaching is The
Learning Experience” mengajar adalah proses membimbing pengalaman
belajar. Pengalaman tersebut diperoleh apabila peserta didik mempunyai
keaktifan untuk bereaksi terhadap lingkungannya. Prinsip aktifitas di atas
menurut pandangan psikologis bahwa segala pengetahuan harus selalu
diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman sendiri. Jiwa memiliki energy
sendiri dan dan dapat menjadi aktif karena didorong oleh kebutuhan-
kebutuhan. Jadi, dalam pembelajaran yang mengolah dan mencerna adalah
peserta didik sesuai dengan kemauan, kemampuan, dan latar belakang
masing-masing, guru hanya merangsang keaktifan peserta didik dengan
menyajikan bahan pelajaran.
Adapun implikasi bagi guru didalam proses pembelajaran
a. Memberikan kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk
berkreatifitas.
b. Memberi kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan, atau inkuiri
dan eksperimen.
c. Memberikan tugas individual dan kelompok melalui control guru.
d. Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa
e. Menggunakan multi metode dan multimedia dalam pembelajaran.
4
C. Prinsip keterlibatan langsung berpengalaman
Prinsip keterlibatan langsung merupakan hal yang penting dalam
pembelajaran. Pembelajaran sebagai aktivitas mengajar dan belajar, maka
guru harus terlibat langsung, begitu juga peserta didik.
Edgar Dale dalam dimyati mengatakan. “belajar yang baik adalah
belajar melalui pengalaman langsung”pembelajaran dengan pengalaman
langsung ini bukan sekedar duduk didalam kelas ketika guru sedang
menjelaskan pelajaran, tapi bagaimana peserta didik terlibat langsung dalam
proses pembelajaran tersebut. Sehubungan dengan itu, guru harus memahami
pola pengalaman belajar peserta didik dalam kerucut pengalaman berikut:
Gambar 1
Kerucut pengalaman kerja
10 %
apa
yang
dibaca
6
Selanjutnya teori dari phsychology Psikologi conditioning respons
sebagai perkembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme yang di motori
oleh Pavlov yang mengemukakan bahwa prilaku individu dapat dikondisikan
dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan sesuatu prilaku atau
respons terhadap sesuatu. Begitu juga belajar membentuk kebiasaan dan
pembiasaan tidak perlu selalu oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi dapat
pula oleh stimulus penyerta.
Ketiga teori diatas menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam
pembelajaran walaupun dengan tujuan yang berbeda.
E. Prinsip tantangan
Depoter mengemukakan bahwa study-study menunjukan bahwa siswa
lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang, serta ramah
dan memiliki peran didalam pengambilan keputusan.
Beberapa kegiatan berikut dapat dijadikan acuan bagi guru untuk
menciptakan tantangan dalam kegiatan belajar, yaitu:
1. Merancang dan mengelola kegiatan inquiry dan eksperimen
2. Memberikan tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa
3. Mendorong siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi
pembelajaran
4. Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang menarik
5. Membimbing siswa menemukan fakta, konsep, prinsip dan generilasasi
6. Merancang dan mengelola kegitan diskusi
F. Prinsip balikan dan penguatan
Memberi penguatan (reinforcement) merupakan tindakan atau respon
terhadap sesuatu berbentuk prilaku yang dapat mendorong munculnya
peningkatan kualitas tingkah laku pada waktu yang lain. Sumantri dan
permana mengemukakan secara khusus berapa tujuan dari pemberian
penguatan, yaitu:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
2. Merangsang peserta didik berpikir lebih baik
3. Menimbulkan perhatian peserta didik
4. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
5. Mengendalikan dan mengubah sikap negative peserta didik dalam belajar
kearah prilaku yang mendukung belajar
7
Apabila peserta didik memperoleh nilai yang baik dalam ulangan tentu
dia akan belajar bersungguh-sungguh untuk memperoleh nilai yang lebih
baik untuk selanjutnya. Karena nilai yang baik merupakan penguatan positif.
Sebaliknya, bila peserta didik memperoleh nilai yang kurang baik tentu dia
takut tidak naik kelas, karna takut tidak naik kelas, dia terdorong juga untuk
belajar lebih giat. Inilah yang disebut dengan penguatan negative yang berarti
bahwa peserta didik mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak
menyenangkan.
Format sajian yang berupa Tanya jawab, eksperimen, diskusi, metode
penemuan dan sebagainya merupakan cara pembelajaran yang
memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang diperoleh
oleh peserta didik setelah belajar dengan mengunakan metode-metode yang
menarik akan membuat peserta didik terdorong untuk belajar lebih semangat.
Gambar 2
Prinsip balikan menurut teori B.F. Skiner
(nilaiA / juara 1)
penguatan
8
G. Prinsip perbedaan individual
Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah pada saat ini masih
cenderung berlangsung secara klasikal yang artinya seorang guru menghadapi
30-40 orang peserta didik dalam satu kelas. Guru masih juga menggunakan
metode yang sama kepada seluruh peserta didik dalam satu kelas itu. Bahkan
mereka memperlakukan peserta didik secara merata tanpa memperhatikan
latar belakang sosial budaya, kemampuan, atau segala perbedaan individual
peserta didik. Padahal setiap peserta didik memiliki ciri-ciri dan pembawaan
yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang memiliki bentuk badan tinggi
kurus, gemuk pendek, ada yang cekatan, lincah, periang, dan ada pula yang
lamban, pemurung, mudah tersinggung dan beberapa sifat individu yang
berbeda.
Perbedaan individu yang harus menjadi perhatian bagi para guru dalam
mempersiapkan pembelajaran dalam kelasnya. Karna perbedaan individual
merupakan suatu prinsip dalam pembelajaran yang tidak boleh
dikesampingkan demi keberhasilan dalam pemebelajaran.
Dari prinsip-prinsip pembelajaran tersebut terdapat beberapa implikasi,
yaitu:
1. Perhatian dan motivasi
Table 1
Implikasi perhatian dan motivasi
9
Adapun implikasi prinsip motivasi bagi guru tampak pada prilaku-prilaku
di antaranya:
a. Memilih bahan ajar sesuai dengan minat peserta didik
b. Menggunakan metode dan teknik mengajar yang disukai peserta didik
c. Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan peserta didik dan sesegera
mungkin memberitahukan kepada peserta didik
d. Memberikan pujian verbal atau non-verbal terhadap peserta didik yang
memberi respon terhadap pertanyaan yang diberikan
e. Memberitahukan nilai guna dari pelajaran yang sedang dipelajari
peserta didik
Prilaku yang merupakan imlikasi prinsip perhatian dan motivasi bagi guru
dilihat lebih dari satu prilaku dari satu suatu kegiatan pembelajaran.
2. Keaktifan
Table 2
Implikasi keaktifan
10
e. Menanyakan Tanya jawab dan diskusi.
3. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Table 3
Implikasi keterlibatan langsung/berpengalaman
11
membimbing, dan memotivasi peserta didik kearah tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
4. Pengulangan
Table 4
Implikasi pengulangan
5. Tantangan
Table 5
Implikasi tantangan
12
Implikasi prinsip tantangan bagi siswa Memberi tugas-tugas pemecahan
adalah tuntunan yang dimiliki dan masalah pada siswa.
kesadaran pada siswa akan adanya
kebutuhan untuk selalu memperoleh,
memperoses dan mengolah pesan.
13
c. Memberikan catatan-catatan pada hasil kerja peserta didik (berupa
makalah, laporan, kliping, pekerjaan rumah), berdasarkan hasil
koreksi guru terhadap hasil kerja pembayaran.
7. Perbedaan individual
Table 7
Implikasi perbedaan individual
14
3. Prinsip ketiga mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual, dan sosial
4. Prinsip keempat belajar sepanjang hayat
5. Prinsip kelima belajar mandiri dan belajar bekerja sama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
jadi dapat dipahami bahwa prinsip-prinsip pembelajaran terhadap
peserta didik itu banyak sekali mulai dari prinsip perhatian dan
motivasi, keaktifan,keterlibatan langsung berpengalaman,
tantangan,balikan dan pengetahuan, dan juga prinsip perbedaan
individual. yang berguna untuk meningkatkan kualitas belajar dari
peserta didik dan juga kualitas pendidik, yang mencakup
perkembangan jati diri, perubahan tingkah laku yang berbeda dari
sebelumnya, yang menuju kearah yang lebih baik dan juga
meningkatkan kulitas belajar dari peserta didik itu sendiri dalam
mengembangkan bakat minat dan pola berpikir dari peserta didik
tersebut. Prinsip pembelajaran juga merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan
intensitas dan kualitas belajar dari peserta didik itu sendiri dan anggota
pendidik.
B. Saran
sebagai seorang pemula, kemungkinan makalah ini masih terdapat
banyak sekali kesalahan, untuk itu kami menerima kritik dan saran nya,
agar kami bisa memperbaiki makalah ini dengan baik dan benar.
15
DAFTAR PUSTAKA
16