Anda di halaman 1dari 14

MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
DOSEN PENGAMPU : Satriah, M.Pd

Disusun Oleh :

RIDWAN WAHAB (NIM : 17.1.11.017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA

KUTAI TIMUR

2018
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanir rahiem

Puja dan puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas segala
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini yang berjudul MEDIA PEMBELAJARAN. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar semester III (Tiga).

Sholawat serta salam semoga terus tercurahkan kepada baginda kita, yaitu
Nabi besar Muhammad saw yang telah memberikan kepada kita cahaya
kebenaran dan menjadi uswatun hasanah bagi setiap umatnya, dan semoga pada
hari akhir nanti kita mendapatkan safaaat dan ridho dari beliau, Amin ya Robbal
alamin.

Dan dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak sekali
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang ada didalam
makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran dari semua belah pihak sangatlah
membantu dalam penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini saya ucapkan terima kasih kepada dosen saya
yang telah memberikan saya tugas, yang nanti akan menambah wawasan dan
keilmuan saya sendiri dan orang lain.

Sangatta, November 2018

Nama

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian media pembelajaran.......................................................2


B. Fungsi media pembelajaran..............................................................3
C. Karakteristik media pemebelajaran..................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................10
B. Saran ................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan
manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh
karna itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut
perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali berkaitan dengan faktor-
faktor pengajar disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media
pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasi oleg giru/calon guru, sehingga
mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara baik
berdaya guna dan berhasil guna.
Hasil penelitian telah memperlihatkan media telah menunjukan
keunggulannya membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan
pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para
siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang
mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan yang
kreatif dan dinamis. Sehubungan dengan hal itu, peran media sangat
dibutuhkan dalam pemebelajaran dimana perkembangannya saat ini media
bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tapi merupakan bagian yang sangat
penting dalam system pendidikan dan pemebelajaran.
Mengingat begitu besarnya peran media dalam pemebelajaran
makalah inidiharafkan dapat membantu kita sebagai calon guru dalam
mengenal berbagai media pemebelajaran dan karakteristiknya dan
dimanfaatkan dalam untuk kita mengajar untuk kedepannya.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari media pemebelajaran.
2. Apa saja fungsi dari media pembelajaran.
3. Bagaimana karakteristik media pembelajaran.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian media pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”.
Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau
penyalur pesan.
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat
diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang dapat
memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang
sangat penting. Karna dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang
diajarkan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat
disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang
kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan
keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan
demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan
media.
Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan dapat terlihat
bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang
telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran dijadikan sebagai pangkal
acuan untuk menggunakan media, manakala diabaikan, maka media bukan
lagi sebagai alat bantu pengajaran, tapi sebagai penghambat dalam
pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja
yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran.1
B. Fungsi media pembelajaran
1. Fungsi media sebagai alat bantu

1
Drs. Syaiful bahri Djamarah, M.Ag. dan
Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar

ii
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu
yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang
menghendakinya untuk tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari
bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik, guru sadar
bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk di cerna
dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit
atau kompleks.
Dan initinya, dapat dipahamai bahwa media adalah alat bantu dalam
proses belajar mengajar. Dan gurulah mempergunakanya untuk
membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
2. Fungsi media sebagai suber belajar
Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengengolah sejumlah nilai
yang untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang
dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber-suber
yang sesungguhnya banyak sekali terdapat dimana-mana: disekolah,
dihalaman, di pusat kota, di pdesaan, dan lain sebagainya. Udin sarapudin
dan winataputra (199:65) mengelompokkan sumber-sumber belajar
menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku/perpustakaan, media masa,
alam lingkungan, dan media pendidikan. Karena itu, suber belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan
pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar untuk membantu
guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis
media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu
pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat
membawa bendanya secara langsung kehadapan anak didik dikelas.
Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai
benda itu, maka benda itu dijadikan sebagai sumber belajar.2

3. Fungsi media sebagai alat Manipulatif

2
Drs. Syaiful bahri Djamarah, M.Ag. dan
Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar

3
Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum
yang dimilikinya. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua
kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi
keterbatasan inderawi.
Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-
batas ruang san waktu, yaitu:
a. Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit
dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti dalam bentuk peristiwa
bnecana alam, ikan paus melahirkan, dan lain-lain.
b. Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa
yang telah terjadi (terutama pada mata pelajaran sejarah), seperti
peristiwa nabi Nuh dan kapalnya, Haji wada, yang dilakukan nabi
Muhammad saw, invasi kaum muslimin ke Andalusia, dan lain-
lain. Peristiwa sejarah itu dapat dapat di tuangkan dalam film,
dramatisasi, dongeng (sandiwara program audio) cerita bergambar
(komik) dan lain-lain.
Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan
inderawi manusia, yaitu:
a. Membantu siswa dalam objek yang sulit diamati karena terlalu
kecil, seperti molekul, sel, atom, dan lain-lain, yakni dengan
memanfaatkan gamabar, film, microskop, dan lain-lain
b. Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu
lamban atau terlalu cepat, seperti proses metamorphosis, hal ini
dapat memanfaatkan gambar.
4. Fungsi media sebagai semantik
Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata
(symbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahamai anak
didik (tidak verbalistik).
Dimuka telah disinggung bahwa bahasa meliputi lambang (symbol) dan
isi (content)- yakni pikiran atau perasaan yang keduanya telah menjadi
totalitas pesan (message), yang tidak dapat dipisahkan. Unsur dasar dari
bahasa itu adalah “kata”. Kata atau kata-kata sudah jelas merupakan symbol
verbal. Symbol adalah suatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai
wakil sesuatu lainnya. Jadi, gambar harimau dapat dipakai sebagai symbol

ii
keberanian, seperti digunakan oleh masyarakat kota bandung (maung
bandung). Padahal, harimau itu sendiri biasanya dirujukan kepada binatang
buas. Hubungan antara kata, makna dan perujukan menjadi amat jelas,
yakni “makna” tidak melekat pada “kata” , kata hanya bermakna, bila telah
dirujukan kepada sejumlah referen. Manusialah yang memberi makna pada
kata atau dalam konteks pendidikan dan pemebelajaran, gurulah yang
memberi makna pada setiap yang disampaikannya.
Bila simbol-simbol kata verbal tersebut hanya merajut kepada benda,
misalnya candi Borobudur, big ben di london, jantung manusia, atau ikan
paus, maka masalah komunikasi akan menjadi sederhana, artinya guru
tidak terlalu kesulitan untuk menjelaskannya. Ia bisa menjelaskann kata
verbal itu dengan menghadirkan photo candi Borobudur dan big ben, mock
up jantung manusia, dan gambar ikan paus.
Bila kata tersebut merajuk pada peristiwa, sifat sesuatu, tindakan,
hubungan konsep, dan lain-lain, misalnya kata iman, etika, akhlak, atau
tanggung jawab, maka misalnya komunikasi menjadi tambah rumit, yakni
bila komunikasi melalui bahasa verbal. Namun bagi guru yang kreatif dan
mampu mendayagunakan media pembayaran secara tepat hal itu dapat
dengan mudah diatasi, yakni dengan memberikan penjelasan melalui
bahasa dramatisasi, stimulasi, cerita (mendongeng), cerita bergambar, dan
lain-lain.3

C. Karakteristik media pemebelajaran


Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang
dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat
karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat
diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai. Karakteristik media juga
dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh
alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media
pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan
media. karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang
disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.

3
Yudhi munadi, media pemebelajaran

5
Gerlach dan Ely mengemukakan  tiga karakteristik media berdasarkan
petunjuk penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi
pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang efektif dapat
melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut
yaitu:
1. Fiksatif
Media pembelajaran ini memiliki kemampuan untuk
menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek
atau kejadian. Dengan demikian, obyek atau kejadian tersebut
dapat digambar, difoto, direkam atau difilmkan,  serta disimpan
dan kemudian ditampilkan kembali saat dibutuhkan
2. Manipulative
Media pembelajaran ini dapat menampilkan kembali obyek atau
kejadian yang telah disimpan sebelumnya dengan memberikan
beberapa modifikasi atau perubahan seperlunya sehingga dapat
menunjang proses belajar mengajar.
3. Distributive.
Dapat menggambarkan kemampuan media mentransportasikan
obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian
itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat,
dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
tersebut.
4. Aksebilitas
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar
mengajar hendaknya dapat diakses oleh pengajar dan juga peserta
didik sebagai khalayak sasaran. Aksesibilitas media tergantung
pada teknologi yang digunakan dan tujuan pembelajaran itu
sendiri.
5. Interaktif
Interaktif dalam proses pembelajaran adalah kemampuan
peserta didik untuk memberikan respon atau tanggapan melalui
berbagai macam cara terhadap materi pembelajaran yang diberikan
oleh pengajar. Untuk itu, media pembelajaran yang digunakan
dalam proses belajar mengajar hendaknya memungkinkan

ii
terjadinya proses interaksi atau komunikasi dua arah antara
pengajar dan peserta didik.

6. Sesuai dengan fungsi dan tujuan pembelajaran


Media pembelajaran yang digunakan oleh pengajar dalam
membantu proses belajar mengajar hendaknya disesuaikan dengan
fungsi pengajaran. Dalam artian, media yang digunakan dalam
pembelajaran disesuaikan dengan fungsi dan tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
7. Mendukung materi pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar
mengajar tentunya harus mendukung materi pembelajaran yang
disampaikan oleh pengajar kepada peserta didik. Misalnya, dalam
mendukung penyampaian materi tentang anatomi tubuh manusia
maka media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media
visual seperti patung anatomi tubuh manusia
8. Mudah digunakan
Media pembelajaran hendaknya mudah digunakan oleh
pengajar yang berperan sebagai komunikator. Selain memiliki
keterampilan komunikasi, pengajar juga harus memiliki
keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran agar dapat
menyampaikan materi pembelajaran secara efektif kepada peserta
didik. Jika pengajar tidak memiliki keterampilan dalam
menggunakan media pembelajaran, maka materi pembelajaran
kurang tersampaikan dengan baik dan peserta didik juga kurang
dapat memahami materi pembelajaran yang disampaikan.
9. Sesuai dengan karakteristik peserta didik
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar
mengajar hendaknya disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
terutama dalam hal kemampuan berpikir, perkembangan peserta
didik, serta pengalaman peserta didik. Pemilihan media
pembelajaran yang tepat sesuai dengan khalayak sasaran yang
ditetapkan merupakan bentuk dari strategi pembelajaran  yang

7
dapat mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar yang
dilakukan
10. Efektif dan efesien
Media pembelajaran hendaknya dapat digunakan sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Begitu pula dengan persiapan materi
pembelajaran yang akan diberikan dan alokasi waktu yang telah
ditetapkan
11. Eksplanatife
Media pembelajaran hendakanya dapat memperjelas penyajian
materi pembelajaran yang disampaikan secara lisan oleh pengajar.
Penjelasan materi pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran dapat mencegah terjadinya hambatan- hambatan
komunikasi dalam proses belajar mengajar seperti verbalisme,
salah tafsir, tidak fokus, dan tidak paham yang dialami peserta
didik.

12. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar


mengajar hendaknya dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
dan daya indera. Dalam artian bahwa media pembelajaran dapat
menggantikan realitas yang sesungguhnya. Misalnya, proses
tumbukan lempeng bumi dapat digantikan dengan gambar dua
dimensi atau simulasi tiga dimensi.

13. Membangkitkan minat belajar

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar


mengajar hendaknya dapat membangkitkan minat belajar peserta
didik sehingga peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar
dengan sungguh-sungguh dan dapat mengeksplorasi lebih jauh
mengenai materi pembelajaran atau hal-hal terkait secara mandiri.

ii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat penting yaitu
media pemebelajaran. Pemilihan media pembelajaran tentun akan mempengaruhi
jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain
yang harus dilakukan dalam memilih media.
Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat
menyampaikan materi pembelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton,
siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tapi siswa dapat
melihat kenyataan walaupun melalui gambar ataupun video.

B. Saran
Kesalahan merupakan hal yang wajar bagi setiap manusia yang disengaja
maupun yang tidak di sengaja dengan demikian penulis meminta saran kepada
semua pihak apabila dalam makalah ini terdapat banyak kalimat yang tidak sesuai
dengan judul.

9
DAFTAR PUSTAKA

Munadi Yudhi, Media Pembelajaran ( Gaung persada press 2012 )

Drs. Syaiful bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar
( Jakarta, rineka cipta 2008 )

ii
11

Anda mungkin juga menyukai