TINJAUAN UMUM
Penelitian ini berlangsung dalam waktu 3 bulan dari bulan Maret-Juni 2019.
Jenis penelitian tentang uji daya hambat antibakteri fraksi aktif daun kemangi
penelitian eksperimen dan hasil penelitian yang diperoleh dengan literatur yang
dijadikan acuan.
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
L.).
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah daya
hambat antibakteri fraksi etil asetat daun kemangi (Ocinum santum L.).
3.4.1 Alat
Alat yang digunakan untuk proses penyarian dan uji daya hambat antibakteri
adalah autoklaf, baskom, batang pengaduk, gelas kimia, bunsen, botol kaca,
cawan petri, cawan porselen, corong kaca, enkas, erlenmeyer, gelas ukur,
inkubator, jarum ose, jangka sorong, kaca arloji, loyan, masker, mikropipet, oven,
penangas air, pipet tetes, pisau, rak, tabung reaksi, sarung tangan, timbangan
analitik.
3.4.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain akuades, aseton, bakteri
Staphylococcus epidermidis, etil asetat, daun kemangi, etanol 70%, HCl pekat,
Pada proses awal pada penelitian ini adalah dilakukan identifikasi dan
daun.
Sampel yang digunakan adalah daun kemangi dari Desa Mangu Kabupaten
pemisahan kotoran dan memilih sampel daun kemangi. Daun kemangi selanjutnya
menggunakan oven pada suhu 60°C. Daun kemangi selanjutnya disortasi kering
simplisia dengan pelarut adalah 1:10. Serbuk simplisia 400 gram direndam
dengan pelarut etanol 70%. Diamkan selama 5 hari sambil dikocok berulang-
ulang 3 kali sehari, simpan di tempat yang sejuk dan terhindar dari cahaya
rotary evaporator pada suhu 60°C sampai diperoleh ekstrak kental. Kemudian
pengecap, dan peraba) yang meliputi uji warna, bau, rasa, dan bentuk.
Uji kadar air dilakukan dengan cara menimbang ekstrak daun kemangi 1-2 gram
menggunakan krus yang sudah diketahui beratnya. Keringkan pada oven dengan
kembali hingga diperoleh bobot konstan. Kadar air dalam ekstrak tidak boleh
Ekstrak daun kemangi diuji etanolnya untuk mengetahui apakah ekstrak daun
dengan menambahkan H2SO4 dan CH3COOH pekat pada ekstrak daun kemangi
kemudian dipanaskan. Hasil uji bebas etanol dalam ekstrak daun kemangi ditandai
dengan tidak adanya bau khas ester atau bau wangi (Fahri, 2018).
3.5.6 Fraksinasi
Fraksinasi dari ekstrak kental daun kemangi (Ocinum sanctum L.) dibuat dengan
menimbang ekstrak kental di dalam gelas kimia sebanyak 10 gram. Ekstrak yang
sudah ditimbang dijenuhkan dengan akuades sebanyak 100 ml. Larutan dipartisi
dengan menambahkan 100 ml etil asetat dan dikocok dalam corong pisah dan
sesekali katup labu pemisah dibuka untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan
dalam proses pengocokan. Campuran larutan didiamkan hingga terdapat dua
lapisan (lapisan bawah akuades dan lapisan atas etil asetat) kemudian keduanya
pelarut untuk partisi dilakukan hingga lapisan etil asetat menjadi bening. Hasil
selama 10 menit hingga diperoleh fraksi dari pelarut lalu ditimbang (Brenda,
2017).
a. Identifikasi Flavonoid
berwarna kuning pucat, kuning kehijauan hingga merah bata menunjukkan adanya
b. Identifikasi Saponin
Sebanyak 0,5 gram fraksi etil asetat dituangkan ke dalam tabung reaksi.
terbentuk busa setinggi 1-10 cm selama tidak kurang dari 10 menit dan tidak
RI, 1995).
c. Identifikasi Alkaloid
Sebanyak 0,5 gram fraksi etil asetat ditambah 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml
akuades, dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan disaring.
Positif alkaloid jika terjadi endapan atau kekeruhan berwarna jingga (Depkes RI,
1995).
d. Identifikasi Tanin
Sampel uji ditimbang sebanyak 0,5 gram, didihkan selama 3 menit dalam 100 ml
air suling lalu didinginkan dan disaring. Larutan diambil 2 ml ditambahkan 1-2
tetes pereaksi besi (III) klorida 1%. Jika terjadi warna biru kehitaman atau hijau
Larutan uji dibuat dalam konsentrasi 20% b/v dengan menimbang ekstrak daun
a. Flavonoid
b. Saponin
c. Alkaloid
Larutan uji ditotolkan menggunakan pipa kapiler pada lempeng jarak 1,5-2 cm
dalam beker gelas yang sudah diisi dengan fase gerak yang sudah jenuh dengan
posisi tegak dan bagian tepi bawah tercelup fase gerak, tetapi totolan tidak sampai
terendam. Beker gelas ditutup rapat dan biarkan fase gerak merambat hingga batas
jarak rambat. Lempeng dikeluarkan dan dikeringkan di udara. Lihat bercak yang
timbul dalam sinar ultraviolet pada panjang gelombang 254nm dan 366nm. Ukur
jarak rambat bercak yang timbul dan fase gerak dari titik penotolan sehingga
Langkah-langkah digunakan untuk uji daya hambat antibakteri fraksi etil asetat
Semua alat yang berbahan kaca yang digunakan untuk uji daya hambat antibakteri
disterilkan dengan oven pada suhu 200°C selama 1 jam setelah dicuci bersih dan
dikeringkan, alat-alat tersebut harus dalam kedaan kering agar tidak terdapat noda
pada alat dan dibungkus kertas, untuk alat-alat berisi media bakteri di autoclave
dilarutkan dengan akuades steril 1 ml dan kontrol negatif yang digunakan adalah
DMSO 10%.
selama 15 menit dengan suhu 121°C dan tekanan 1 atm, kemudian diamkan
pada suhu ruangan selama 30 menit dan posisikan miring sampai media
3. Media Pembenihan
menit dengan suhu 121°C dan tekanan 1 atm, dituangkan ke dalam cawan
Inokulasi bakteri adalah menumbuhkan bakteri pada media agar miring ditabung
reaksi. Cara yang dilakukan dalam inokulasi bakteri adalah dengan diambil 1 ose
bakteri Staphylococcus epidermidis dan digoreskan di media agar miring NA, lalu
Sebanyak satu ose kultur bakteri dari media NA (miring) diambil dan dimasukkan
ke dalam media cair NB, diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Bakteri
dalam media NB diambil 100 mikron ditambahkan ke dalam media pembenih dan
Fraksi Etil Asetat daun kemangi dibuat 3 seri konsentrasi 40%, 60%, dan 80%.
ml.
diffusion. Media NA yang dibuat di cawan petri dibagi menjadi 3 bagian, masing-
masing bagian ditanami bakteri yang telah diinokulasi di atas media NA miring.
Selanjutnya media diberi kertas cakram yang telah diolesi dengan ekstrak. Media
diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam dan diameter daya hambat masing-
daya hambat sampel uji dengan kontrol positif (kloramfenikol) dan kontrol negatif
bobot ekstrak
Rendemen (%)¿ X 100 %
bobot simplisia kering
Data dianalisis dengan program microsoft excel dan konsentrasi hambat minimum
diperoleh dari pengmatan diameter daya hambat yang diperoleh dari seri
konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi yang didapatkan dari hasil pengukuran
epidermidis.