NIM. : 1917051063
Kelas : 4G
Matkul: Penganggaran
SUR adalah bilangan yang menunjukkan berapa satuan bahan baku yang
diperlukan untuk menghasilkan satu satuan produk jadi.
Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus
dibeli pada periode mendatang. Ini harus dilakukan secara hati-hati terutama dalam
hal jumlah dan waktu pembelian. Bahan baku yang harus dibeli diperhitungkan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor persediaan dan kebutuhan bahan baku.
Anggaran ini harus merinci pada 3 hal, yaitu:
a. Anggaran Kebutuhan Material. Semakin besar kebutuhan bahan baku (material)
maka akan menyebabkan anggaran pembelian semakin besar.
b. Tingkat Persediaan Material. Persediaan bahan baku (material) sering
dipergunakan untuk berjaga-jaga kalau kebutuhan material tidak sesuai dengan
yang direncanakan. Tingkat persediaan ini dibagi menjadi dua yaitu:
• Persediaan Awal Material. Persediaan awal merupakan sisa bahan baku yang
tidak terpakai pada masa lalu. Semakin besar jumlah persediaan awalnya,
jumlah pembelian material semakin kecil.
• Persediaan Akhir Material. Besarnya persediaan akhir bahan baku ditentukan
atau diprediksi dengan pertimbangan tertentu. Semakin besar jumlah
persediaan akhir, maka jumlah material yang dibeli semakin besar, sebaliknya
semakin kecil jumlah persediaan akhir maka jumlah pembelian akan semakin
kecil.
c. Harga Per Satuan
• Harga per satuan sama. Harga bahan baku per satuan sama jika dalam satu
periode material tersebut dibeli sekaligus.
• Harga per satuan berbeda. Bila material yang diperlukan dibeli dalam
beberapa kali pembelian, maka harga bahan baku per satuan dimungkinkan
berbeda. Frekuensi pembelian yang direncanakan tergantung pada
pertimbangan apakah akan meminimumkan biaya persediaan atau tidak.
• Lend time, adalah jangka waktu sejak dilakukannya pemesanan sampai saat
datangnya bahan baku yang dipesan dan siap untuk digunakan dalam proses
produksi. Lend time biasanya akan terjadi pada pemesanan-pemesanan
sebelumnya.
• Reoder point adalah saat harus melakukan pemesanan Kembali bahan baku
langsung yang diperlukan.
• Extra carrying cost adalah biaya terpaksa yang harus dikeluarkan akibat bahan
baku langsung datang dari awal.
• Stock out cost, terpaksa harus dikeluarkan akibat keterlambatan datangnya
bahan baku.
Besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi
tergantung pada beberapa faktor seperi ini:
a. Volume produksi selama periode waktu tertentu (dapat dilihat pada anggaran
produksi).
b. Volume bahan baku minimal, yang disebut safety stock (persediaan besi).
c. Besarnya pembelian yang ekonomis.
d. Etimasi tentang naik turunya harga bahan baku pada waktu-waktu mendatang.
e. Biaya-biaya penyimpanaan dan pemeliharaan bahan baku.
f. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak.
Dalam anggaran persediaan bahan baku perlu diperinci hal sebagai berikut:
a. Pelu adanya persediaan akhir, yang akan menjadi persediaan awal periode
berikutnya.
b. Perlu adanya persediaan besi agar kelangsungan produksi tidak terganggu
akibat kehabisan bahan bahan baku.
Manfaat disusunya anggaran biaya bahan baku yang habis digunakan antara
lain:
a. Untuk keperluan product costing, yakni perhitungan harga pokok barang yang
dihasilakan perusahaan.
b. Untuk keperluan pengawasan bahan baku.
Anggaran biaya bahan baku yang habis dgunakan perlu memperinci hal-hal
sebagai berikut:
https://repository.unri.ac.id/jspui/bitstream/123456789/9138/6/BAB%204%20ANGGARA
N%20BAHAN%20BAKU%20LANGSUNG.%2067500rugethw-7.pdf
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-bahan-
baku#:~:text=Salah%20satu%20cara%20pengendalian%20tersebut,periode%20te
rtentu%20yang%20akan%20datang.
https://sinaubarengdewicahyanipangestuti.files.wordpress.com/2019/03/chapter-5-
anggaran-bahan-baku-versi-2.pdf