Anda di halaman 1dari 6

MEMASANG RANSEL VERBAND

LOGO NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


0 0/0

Tanggal Terbit Di tetapkan di Makassar


STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPRASIONAL

Dr.H.J.Hadikusuma
NIK : 9812095
PENGERTIAN Clavicle Bandage atau sering disebut dengan Ransel Verband, memberikan
posisi yang akurat pada saat penyembuhan dan perawatan dislokasi
dibagian bahu, memberikan peringatan pada saat posisi tubuh yang salah.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR Pertolongan :-Dipasang ransel verban.-Bagian yang patah diberi alas lebih dahulu.-Pembalut
dipasang dari pundak kiri disilangkan melalui punggung ke ketiak kanan.-Dari ketiak kanan ke
depan dan atas pundak kanan, dari pundak kanan disilangkan ke ketiak kiri, lalu ke pundak
kanan,akhirnya diberi peniti/ diikat.
UNIT TERKAIT
LOGO MELAKUKAN PROSEDUR PENANGANAN BENDA ASING

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

DITETAPKAN DI MAKASSAR
STANDAR TANGGAL TERBIT DIREKTUR
PROSEDUR
OPRASIONAL DR.H.J.HADIKUSUMA
NIK:9812095
PENGERTIAN Benda asing pada saluran pernapasan merupakan
salah satu kasus yang sering ditemui, khususnya
sering ditemukan pada anak dan balita. Benda asing
pada saluran napas yang sering ditemui adalah
benda asing pada hidung. Terdapat dua jenis benda
asing yang sering ditemukan, yaitu benda hidup
(organik; contoh hewan dan serangga) dan benda
mati (anorganik; contoh manik-manik, kertas, tisu,
logam, baterai, kacang-kacangan).
TUJUAN Prosedur ini sebagai pedoman dalam melakukan
pemeriksaan dan tatalaksana pasien dengan benda
asing saluran napas
KEBIJAKAN
PROSEDUR Perawat melakukan pengukuran tekanan darah
(dewasa), berat badan (anak) suhu badan, dan
melaporkannya pada dokter untuk dicantumkan
dalam e-medical receord pasien
Dokter melakukan anamnesis terarah dan
pemeriksaan fisik yang sesuai
Dokter menentukan diagnosis berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik
Dokter memberikan tata laksana sesuai dengan
diagnosis
Dokter memberikan edukasi benda asing saluran
napas dan menjelaskan rencana pengobatan. Jika
pasien/orang tua pasien setuju untuk dilakukan
tindakan, dokumentasikan pada lembar persetujuan
Dokter menjelaskan rencana rujukan jika ditemukan
adanya kesulitan visualisasi benda asing atau tidak
dapat dilakukannya pengeluaran benda asing
karena keterbatasan obat dan peralatan, serta
mempersiapkan dokumen rujukan
Pada pasien dengan sumbatan jalan nafas, dokter
dan perawat langsung melakukan tatalaksana yang
sesuai karena merupakan suatu kegawatdaruratan
Dokter melakukan dokumentasi kegiatan yang
dilakukan dalam e-medical record
UNIT TERKAIT Poli Umum
IGD
ICU
OK
PERAWATAN
LOGO INTERPRESTASI HASIL EKG

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

SOP TANGGAL TERBIT DI TETAPKAN DI REKTUR RUMAH SAKIT

PENGERTIAN Nilai Hasil Kritis adalah hasil pemeriksaan diagnosti c  penunjang yang
memerlukan penanganan segera.
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PELAPORAN NILAI KRITIS

LOGO
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DI TETAPKAN DI MAKASSAR


STANDAR REKTUR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr.H.J.HADIKUSUMA
NIK : 9812095
PENGERTIAN Proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang memerlukan
penanganan dan harus dilaporkan ke DPJP dalam waktu kurang dari 30
menit
TUJUAN 1. Terlaksananya proses pelaporan nilai – nilai yang perlu di waspadai
2. Mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan hasil kritis
3. Hasil kritis dapat diterima oleh DPJP yang merawat dan diinformasikan
pada pasien tepat waktu
KEBIJAKAN Surat keputusan Direktur Rumah Sakit Grestelina Nomor 305b/DIR/RSG/VI/2017
Tentang panduan 6 (enam) sasaran keselamatan pasien
PROSEDUR 1. Sebelum petugas laboratorium/radiologi melaporkan nilai kritis pasien
kepada perawat,cek semua dahulu tahap pemeriksaan apabila hasil
diragukan maka ulangi tahap pemeriksaan yang tidak sesuai.setelah itu
petugas laboratorium/radiologi mengkonfimasi kondisi klinis,diagnosis
dan terapipasientersebut.
2. Apabila sesuai maka petugas laboratorium/radiologi melaporkan hasil
pemeriksaan yang masuk kategorikritis keperawat melalui telepondengan
menggunakan teknik komunikasi efektif
3. Prtugas laboratorium/radiologi yang melaporakan hasil kritis mencatat
dibuku hasil nilai kritis
4. Perawat ruangan yang menerima telepon dari laboratorium/radiologi
tentang hasil nilai kritis mendokumentasikan pada CPPT dengan stempel
TBAK dan di vrifikasi oleh petugas laboratorium/radiologi sebelum 24 jam
5. Perwat ruangan melapor ke dokter jaga tentang hasil nilai kritis tersebut.
6. Dokter jaga yang menerima hasil nilai kritis melaporkan ke DPJP
7. Mekanisme pelaporan nilai kritis yaitu :
a. 10 menit pertama petugas radiologi/laboratorium melaporkan hasil
kepada dokter penanggung jawab laboratorium/rtadiologi
b. 10 menit kedua petugas laboratorium/radiologi melaporkan hasil
kepada perawat dan perawat melapor ke dokter jaga
c. 10 menit ketiga dokter jaga melaporkan hasil ke DPJP
8. Bila intruksi untuk penanganan dari hasil nilai kritis tadi sudah ada maka
perawat segera melaksanakannya sesuai SPO yang berlaku
9. Dokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan pada rekam medis
UNIT TERKAIT - Instalasi rawat inap
- Instalasi gawat darurat
- Instalasi bedah sentral
- ICU
- Hemodialisa
- Endoscopy
- Laboratorium
- Radiologi

Anda mungkin juga menyukai