Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TRAINING NEEDS ASSESSMENT

Safety Driving Mitra Grab Pekanbaru

Rizka Gita Wahyu Ningsih

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL POLITIK
UNIVERSITAS ABDURRAB
2021
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Profil Organisasi............................................................................
B. Tujuan TNA..................................................................................
C. Manfaat TNA................................................................................

BAB II........................................................................................................
KAJIAN PUSTAKA................................................................................
A. TNA................................................................................................

BAB III.......................................................................................................
METODE DIAGNOSA DAN ASESMEN..............................................
A. Metode Diagnosa............................................................................
B. Metode Assesmen...........................................................................

BAB IV.......................................................................................................
PELAKSANAAN DAN HASIL ASESMEN .........................................
A. Waktu dan Pelaksanaan Pengambilan Data...............................
a) Analisis Organisasi...............................................................
b) Analisis Task.........................................................................
c) Analisis Person......................................................................
d) Kuisioner...............................................................................
e) FDG (Focus Group discussion).............................................

BAB V ..........................................................................................................
KESIMPULAN............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Profil Organisasi

Perusahaan Grab
Alamat : Komplek Sudirman Point Blok A1 - A2
Jl. Jenderal Sudirman No. 2 RT 1 RW 1,
Kec. Simpang Tiga, Kel. Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau
28284Telp
No Hp : +62 761 - 64633
Email : www.grab.com

Sejarah Riau Pos


Grab adalah Perusahaan teknologi asal Malaysia yang berkantor di
Singapura yang menyediakan aplikasi layanan transportasi angkutan umum
meliputi kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4. Perusahaan Grab hanya
perusahaan teknologi yang meluncurkan Aplikasi saja dan untuk kendaraannya
sendiri adalah kendaraan milik mitra yang sudah bergabung di PT Grab Indonesia.
Transportasi kini sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi kaum urban.
Saat ingin menembus kemacetan Ibu Kota. Pesatnya perkembangan teknologi,
dapat membantu masyarakat ketika tetap membutuhkan transportasi nyaman,
tetapi sedang malas memacu kendaraan pribadi, mobil-mobil nyaman bisa
dipanggil hanya dengan sentuhan pada layar ponsel pintar. Kehadiran teknologi
yang pesat terhadap transportasi memang telah menjadi fenomena.
Grab atau yang sebelumnya dikenal sebagai GrabTaxi adalah sebuah
perusahaan yang berasal Singapura yang melayani aplikasi penyedia transportasi
dan tersedia di enam negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Singapura,
Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Grab memiliki visi untuk merevolusi
industri pertaksian di Asia Tenggara, sehingga dapat memberikan keamanan dan
kenyamanan bagi pengguna kendaraan seantero Asia Tenggara.
Grab merupakan platform pemesanan kendaraan terkemuka di Asia
Tenggara. Kami menjawab sejumlah tantangan transportasi yang krusial dan
mewujudkan kebebasan transportasi bagi 620 juta orang di Asia Tenggara. Grab
bermula dari aplikasi pemesanan taksi pada 2012, yang kemudian
mengembangkan platform produknya termasuk layanan pemesanan mobil sewaan
dan ojek. Layanan Grab ditujukan untuk memberikan alternatif berkendara bagi
para pengemudi dan penumpang yang menekankan pada kecepatan, keselamatan
dan kepastian. Sebagai bagian dari budaya inovatifnya, Grab saat ini tengah
melakukan uji coba beberapa layanan baru seperti carpooling serta layanan
pesanantar makanan.
Dengan aplikasi Grab calon penumpang dapat dengan mudah mencari
diriver untuk menuju ke lokasi tujuan, sehingga kita tidak perlu menunggu waktu
yang lama untuk mendapatkan transportasi yang diperlukan. Grab didirikan pada
tahun 2011 di Malaysia dan untuk pendiri Grab adalah Anthony Tan bersama
rekannya Tan Hooi. Dari tahun 2011 sampai saat ini tahun 2017 Grab berkembang
pesat dan menjadi salah satu Penyedia aplikasi transportasi online di Indonesia.
Kurang dari setahun, berbagai layanan yang mengandalkan aplikasi
terbentuk dalam diversifikasi beragam fitur. Mulai dari layanan angkut
penumpang, pengiriman barang, hingga beli dan antar makanan berhasil
dikembangkan.
Bahkan, demi menjaga eksistensinya, Grab mantap melakukan rebranding
dan pergantian logo dengan alasan sederhana, yakni mewakili segala fitur
layanan. Layanan yang awalnya dikenal dengan Grabtaxi berubah hanya
menggunaan kata 'Grab'. Perubahan nama tersebut juga mewakili ragam layanan
yang diberikan bagi pengguna. Dengan mengadopsi konsep economic sharing
Grab berkembang di Indonesia berkat bantuan para mitra. Pada prinsipnya, Grab
akan terus berkembang beriringan dengan para mitra pengemudi. Hingga bulan
Maret 2015, jumlah pengguna Grab mencapai 3,8 juta pengguna. Grab tersedia
untuk sistem operasi Android, iOS.
Perkembangan Grab di Indonesia memang bertahap. Mulai dari muncul
dengan nama Grabtaxi, kemudian berganti nama hingga logo. Semua kami jalani
secara bertahap. Dulu masyarakat mengenal kami dengan Grabtaxi, tetapi
sekarang kami hadir lebih lengkap dengan beragam layanan.
Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dari Riau Pos Intermedia adalah sebagai berikut :

Visi
Menjadi yang terdepan di Asia Tenggara, dengan memecahkan permasalahan
transportasi yang ada serta memberikan kemudahan mobilitas pada 620 juta orang
di Asia Tenggara setiap harinya.

Misi
PT Grab Indonesia ada 3, yaitu :
1. Menjadi penyedia layanan teraman di Asia Tenggara.
2. Memberikan layanan yang mudah diakses oleh banyak orang.
3. Meningkatkan kehidupan para partner, baik pengemudi maupun penumpang.
STRUKTUR ORGANISASI
B. Tujuan TNA

TNA dilakukan pada 3 kali pertemuan dengan tujuan TNA yang berbeda,
yaitu:
1. Dilakukan untuk mendapatkan hasil AnalysisOrganization yang dilakukan
dengan Manajer Cabang Pekanbaru PT.Grab Indonesia
2. Dilakukan untuk mendapatkan hasil AnalysisTask yang dilakukan
dengan masing-masing costumer service yang ada pada susunan
perusahaan dengan teknik wawancara.
3. Dilakukan untuk mendapatkan hasil Analysis Person yang dilakukan
dengan 5 costumer service PT.Grab Indonesia

C. Manfaat TNA
Dengan proses TNA kita akan dapat memetakan training atau pelatihan apa saja
yang dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga dapat ditentukan siapa sajakah
karyawan yang membutuhkan pelatihan. Kegiatan TNA dapat mengestimasi
kebutuhan finansial untuk pelatihan selama satu tahun. Tentu dengan kegiatan itu
semua akan mudah bagi perusahaan dalam menghitung budget training, sehingga
akan terjadi penghematan pengeluaran. Dengan TNA perusahaan akan dengan
tepat menentukan jenis dan topik-topik pelatihannya sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Sehingga pelatihan atau training yang dilakukan akan tepat sasaran
dan tidak menjadi pelatihan atau training yang salah sasaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. TNA

1. Pengertian Training Need Analysis (TNA)


Training Need Analysis (TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan adalah
suatu langkah yang dilakukan sebelum melakukan pelatihan dan merupakan
bagian terpadu dalam merancang pelatihan untuk memperoleh gambaran
komprehensif tentang materi, alokasi waktu tiap materi, dan strategi pembelajaran
yang sebaiknya diterapkan dalam penyelenggaraan pelatihan agar pelatihan
bermanfaat bagi peserta pelatihan. Dari analisis ini akan diketahui pelatihan apa
saja yang relevan bagi suatu organisasi pada saat ini dan juga di masa yang akan
datang. Organisasi tidak dapat menentukan pelatihan begitu saja tanpa
menganalisis dahulu kebutuhan dan tujuan apa yang ingin dicapai. Penilaian
kebutuhan merupakan road map untuk mencapai tujuan organisasi.
TNA merupakan suatu proses identifikasi dan analisis tentang kebutuhan
pelatihan atau program pengembangan potensi sumber daya manusia dalam suatu
organisasi, yang tujuan akhirnya terjadi peningkatan performa.
Setiap organisasi atau perusahaan pasti menginginkan sumber daya
manusia yang di dalamnya menunjukan top performance, maupun mengerahkan
seluruh potensinya untuk menyelesaikan tantangan dalam pekerjaan mereka.
Setiap individu yang bekerja, sebenarnya memiliki kesempatan untuk
menunjukkan kemampuan terbaiknya. Namun apakah mereka mampu
melakukannya? Berapa persen dari potensi yang dimiliki mampu ditunjukan
dalam performanya?
Seringkali terdapat gap, antara performa yang diharapkan dengan performa
realita yang dimiliki individu. Oleh karena itu, sebuah organisasi pasti perlu
melakukan pelatihan maupun pengembangan potensi terhadap sumber daya
manusianya. Maka dari itu, masing-masing individu yang menjadi bagian dalam
organisasi tersebut mampu menunjukkan performa terbaiknya secara konsisten.
2. FungsiTraining Need Analysis :

 Mengumpulkan informasi tentang skill, knowledge dan feeling pekerja.


 Mengumpulkan informasi tentang job content dan job context.
 Mendefinisikan kinerja standar dan kinerja actual dalam rincian yang
operasional.
 Melibatkan stakeholders dan membentuk dukungan.
 Memberi data untuk keperluan perencanaan.

3. TahapanTraining Needs Analysis


 Analisis organisasi

Salah satu aspek dalam menentukan kebutuhan pelatihan dalam


perusahaan adalah analisis organisasi perusahaan. Perusahaan perlu
mempertimbangkan strategi perusahaan/strategy map sebelum memilih
pelatihan sebagai solusi terhadap tantangan yang dihadapi perusahaan.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan ini adalah
dengan memberikan pelatihan bagi karyawan yang tentu saja harus sesuai
dengan strategi perusahaan. Perusahaan sudah menetapkan strategi dan
karyawan-karyawan diberi pelatihan untuk mendukung strategi perusahaan
tersebut.

Misal: perusahaan menjalankan strategi peningkatan kepuasan pelanggan


untuk mempertahankan pelanggannya. Untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan, maka karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan
perlu dilatih bagaimana melayani pelanggan dengan ramah dan sesuai
kebutuhan pelanggan.

 Analisis tugas

Analisis tugas mengidentifikasi pelatihan apa saja yang harus diberikan


kepada karyawan terkait dengan masalah pada operasional perusahaan.
Tujuan analisis ini adalah mengetahui tentang tugas yang harus dilakukan
karyawan, penentuan standard kinerja untuk suatu pekerjaan, penentuan
pengetahuan, kemampuan dan perilaku yang diperlukan dalam suatu
pekerjaan.

Sebagai contoh: pelatihan berkendara aman yang diberikan oleh PT Grab


Indonesia Cabang Pekanbaru

 Analisis individu

Analisis individu mengidentifikasi siapa atau karyawan mana yang


membutuhkan pelatihan dan pelatihan apasaja yang perlu diberikan yang
juga terkaitdengan masalah pada operasional perusahaan.

Sebagaicontoh: pada saat perusahaan melihat kinerja yang rendah atau


sering melakukan kesalahan kerja dari staf-stafnya. Di sini berarti ada gap
antara kinerja yang diharapkan oleh perusahaan dan juga kinerja yang
dihasilkan oleh staftersebut. Perusahaan perlu memberikan pelatihan
secara maksimal agar kinerja staf tersebut meningkat dan mengurangi
kesalahan kerja.

Masalah pada operasional perusahaan ini dapat diatasi dengan metode5


Why untuk mengeksplorasi penyebab/efek hubungan yang mendasari
sehingga ditemukan akar masalah yang sesungguhnya.

Dengan menerapkan tahapan Training Need Analysis di atas, maka


pimpinan dan jajaran manajemen dapat memberikan pelatihan dan pengembangan
kepada pekerja atau karyawan untuk meningkatkan kompetensi mereka, sekaligus
mampu menghasilkan SDM yang berkualitas untuk kemajuan perusahaan.
BAB III
METODE DIAGNOSA DAN ASESMEN

A. METODE DIAGNOSA

1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui mengamati perilaku
dalam situasi tertentu kemudian mencatat peristiwa yang diamati dengan
sistematis dan memaknai peristiwa yang diamati. Teknik observasi yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini sebagai pelengkap untuk melakukan observasi non-
verbal subjek saat wawancara berlangsung dan peneliti dapat melakukan
interpretasi tentang makna dan pemahaman yang tidak terucap dari observasi
yang dilakukan pada subjek (dalam Ni’matuzahroh& Susanti,2014).

2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan pewawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu (dalam Moloeng, 2014). Wawancara digunakan untuk
mengadakan komunikasi dengan subjek penelitian sehingga diperoleh data-data
yang diperlukan.
Wawancara ini biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti sebagai pedoman sebelum bertatap
muka langsung dengan informan penelitian untuk memudahkan dalam
penggalian informasi. Proses wawancara dilakukan secara personal
untuk menguatkan keterangan yang diperoleh dari subjek.

3. FDG
FGD menurut Irwanto adalah suatu proses pengumpulan data atau informasi
mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi
kelompok (dalam Suhaimi, 1999). Metode FGD bukan dilakukan secara
perorangan dan bukan diskusi bebas tanpa topik spesifik.
B. METODE ASESMEN

Metod Al S Hasil
e as u
an b
j
e
k
Intervi
Menggali inform O PT. Grab Indonesia cabang
ewLebih p pekanbaru memiliki beberapa
mendalam e masalah terkait identitas mitra
terkait dengan r yang sulit diidentifikasi
permasalahan a dengan maraknya penggunaan
dan keinginan s akun joki pada mitra driver,
yang ingin i juga driver yang masih ugal-
dicapai oleh o ugalan atau dalam kondisi
Manager n yang tidak sehat namun tetap
perusahaan. a bekerja seperti biasanya diluar
l protokol kesehatan.).

M
a
n
a
g
e
r
FGD
Person C Costumer service sudah
o memberikan arahan berupa
s peringatan beberapa kali
t kemudian pemblokiran
u sementara (suspend)
m kepada akun akun yang
e teridentifikasi sebagai
r akun joki, dan meminta
untuk datang ke kantor
S dengan memberikan
e keringanan berupa
r pembuatan akun atas nama
v sendiri (hanya jika
i identitas penjoki tersebut
c memang belum terdaftar
e pada grab Indonesia dan
memenuhi syarat
pendaftaran)
 Lalu untuk safety driving
telah diberikan beberapa
kali pelatihan safety
driving dengan susunan
terjadwal dan pemberian
sertifikat fisik maupun
digital, mereka yang telah
mengambil sertifikat
digital lah yang diizinkan
untuk menjalankan
aplikasi sebagai driver.
Observ
Untuk Mengetahui Kondisi M Ruangan staff ini terdapat beberapa
asiKantor (Perusahaan) e yang disediakan oleh perusahaan,
n sepertiAC, komputer, lemari, meja kayu, kursi
g busa, telepon rumah, dispenser, beberapa
i bahan untuk membuat minuman siap saji (kopi
dan teh).
d
 Beberapa ruangan yang di sekat
e
menjadi beberapa bagian dan difungsikan untuk
n ruangan rapat, dan ruang kerja kepala devisi.
t  Selain untuk tempat bekerja bagi para staff
i perusahaan, ruangan ini juga di gunakan untuk
f menyimpan arsip-arsip penting perusahaan,
i yang ditata rapih mengunakan beberapa map
k kemudian di letakkan ke dalam lemari terbuka
a yang berbahan besi.
s
i

k
i
n
e
r
j
a

S
t
a
f
f
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL ASESMEN

A. Waktu dan Pelaksanaan Pengambilan Data


TNA dilaksanakan dengan 3 kali sesi pertemuan dengan tujuan untuk
melakukan analisa kebutuhan terkait dengan pemenuhan target perusahaan, TNA
juga diperlukan untuk menganalisis kebutuhan pelatihan yang akan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
T Wakt Kegiatan Te
a m
n pa
g t
g
a
l
1 S 1 (Observa Ka
e si/ nto
n 1 wawanca r
i ra) Gr
n ab
, Pe
2 ka
7 nb
A aru
p
ri
l
2
0
2
1
2 S 1 Ka
e nto
l 1 r
a Gr
s ab
a Pe
, ka
2 FGAnaly nb
8 sis aru
A Person
p
ri
l
2
0
2
1
3 K 1 Ka
a nto
m 1 r
i Gr
s, ab
2 Pe
9 ka
Observas
A nb
i
p aru
ri
l
2
0
2
1

a. Analisis Organisasi
Grab adalah Perusahaan teknologi asal Malaysia yang berkantor di
Singapura yang menyediakan aplikasi layanan transportasi angkutan umum
meliputi kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4. Perusahaan Grab hanya
perusahaan teknologi yang meluncurkan Aplikasi saja dan untuk kendaraannya
sendiri adalah kendaraan milik mitra yang sudah bergabung di PT Grab
Indonesia
Grab atau yang sebelumnya dikenal sebagai GrabTaxi adalah sebuah
perusahaan yang berasal Singapura yang melayani aplikasi penyedia transportasi
dan tersedia di enam negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Singapura,
Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Grab memiliki visi untuk merevolusi
industri pertaksian di Asia Tenggara, sehingga dapat memberikan keamanan dan
kenyamanan bagi pengguna kendaraan seantero Asia Tenggara.
bermula dari aplikasi pemesanan taksi pada 2012, yang kemudian
mengembangkan platform produknya termasuk layanan pemesanan mobil
sewaan dan ojek. Grab merupakan platform pemesanan kendaraan terkemuka di
Asia Tenggara. Kami menjawab sejumlah tantangan transportasi yang krusial
dan mewujudkan kebebasan transportasi bagi 620 juta orang di Asia Tenggara.
Dengan aplikasi Grab calon penumpang dapat dengan mudah mencari
diriver untuk menuju ke lokasi tujuan, sehingga kita tidak perlu menunggu waktu
yang lama untuk mendapatkan transportasi yang diperlukan. Grab didirikan pada
tahun 2011 di Malaysia dan untuk pendiri Grab adalah Anthony Tan bersama
rekannya Tan Hooi. Dari tahun 2011 sampai saat ini tahun 2017 Grab
berkembang pesat dan menjadi salah satu Penyedia aplikasi transportasi online di
Indonesia.
Grab akan terus berkembang beriringan dengan para mitra pengemudi.
Hingga bulan Maret 2015, jumlah pengguna Grab mencapai 3,8 juta pengguna.
Grab tersedia untuk sistem operasi Android, iOS.
Perkembangan Grab di Indonesia memang bertahap. Mulai dari muncul
dengan nama Grabtaxi, kemudian berganti nama hingga logo. Semua kami jalani
secara bertahap. Dulu masyarakat mengenal kami dengan Grabtaxi, tetapi
sekarang kami hadir lebih lengkap dengan beragam layanan.

b. Analisis Task
Susunan organisasi pada perusahaan Grab Pekanbaru sudah dijelaskan dengan
baik. Tugas karyawan sudah ditentukan berdasarkan dengan JobDesk dan
JobSpech menurut kebutuhan dari perusahaan. Setiap devisi bertanggung jawab
atas pekerjaan mereka, seperti pada devisimarketing yang bertugas untuk
membina hubungan pelanggan atau customer. Pada devisi Costumer Service
yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengontrol layanan keluhan
pelanggan dan mitra grab Indonesia.

c. Analisis Person
Costumer Service yang bekerja pada PT.Grab Indonesia sudah dapat dikatakan
memenuhi SOP pada kinerjanya. Karyawan sudah mengetahui tugas dan
peranan masing-masing dalam bekerja baik untuk karyawan tetap maupun
kontrak. Karyawan bekerja berdasarkan atas ketentuan jadwal yang telah dibuat
oleh pihak personalia perusahaan. Pada person analysis ini, teknik yang
digunakan dalam proses pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan
kuisioner yang disusun berdasarkan atas hasil dari organization dan task analysis
yang telah dilakukan terlebih dahulu.

d. Kuisioner
Dari hasil organization dan task analysis diketahui bahwa terdapat beberapa
kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Permasalahan
tersebut adalah kurangnya pemahaman mitra akan pentingnya untuk menjaga
identitas mitra dan safety driving pada mitra yang menjadi point penting pada
keluhan pelanggan grab Indonesia khususnya pekanbaru. Dari kedua
permasalahan tersebut dibuatlah pernyataan dalam kuisioner berdasarkan kedua
aspek tersebut. Jumlah pertanyaan sebanyak 11 butir, dimana 7 butir terkait
pernyataan tentang identitas asli mitra, 4 butir selanjutnya adalah pernyataan
tentang bersedia mengikuti safety driving

e. FDG (Focus Group discussion)


FDG dilakukan setelah didapatkan hasil dari analisis kuisioner sebagai bentuk
pendalaman untuk memperoleh hasil analisis person. Di dapatkan hasil bahwa
permasalahan tersebut memanglah dirasakan oleh costumer service grab
pekanbaru. Hasil FDG diketahui pula bahwa banyak mitra yang masih belum
memahami pentingnya menjaga identitas mitra (pada kasus penjokian akun) dan
safety driving (dengan menerapkan prokes). Hal ini diharapkan dapat diperbaiki
seiring dengan berkembangnya perusahaan.

Kebutuhan Pelatihan
Setelah dilakukan Trining Need Analysis (TNA), maka pelatihan yang
dibutuhkan bagi mitra grab tersebut adalah sosialisasi dan pengarahan
pentingnya menjaga identitas dan safety driving.

BAB V
KESIMPULAN
Actual Performace
1. Harapan Perusahaan belum mampu untuk dipenuhi, masih
terkendala beberapa masalah seperti kesalahan yang berpengaruh pada
pencapaian pelayanan “one stop service“.
2. Belum mampu untuk memberikan pelayanan terbaik disebabkan oleh
beberapa permasalahan.
 Internal (pelayanan costumer service belum sampai pada seluruh
mitra).
 Ataupun eksternal yakni mitra masih belum memahami permasalahan
ini.

Expected Performace
1. Memberikan pelayanan “safety driving” secara rutin pada mitra
2. Memberikan layanan terbaik dengan ukuran ketepatan waktu, kualitas dari
costumer service untuk mitra dan costumer
3. Berkembang pada bidang komersial
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uin-suska.ac.id/13284/9/9.%20BAB%20IV_2018332MEN.pdf

https://www.infojek.com/kantor-grab-pekanbaru/

https://help.grab.com/driver/id-id/115007749408

Anda mungkin juga menyukai