Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti
petuntun. Di berbagai daerah di Indonesia pantun disebut:
Ciri lain pantun adalah tidak terdapat nama penulis sebab penyebaran pantun
dilakukan secara lisan. Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian yaitu sampiran
dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama dan isi adalah dua baris terakhir.
Sampiran kerap terkait dengan alam, mencirikan budaya agraris masyarakat
pendukungnya, biasanya tidak ada hubungan dengan bagian kedua, hanya untuk
mengantarkan rima atau sajak.Sedangkan isi menyampaikan maksud dan
merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua
baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
Gurindam dibawa oleh orang Hindu atau terpengaruh sastra Hindu. Gurindam
berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal,
perumpamaan.
Baris pertama gurindam berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian. Baris
kedua berisikan jawaban atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris
pertama tadi.
Kebahasaan Gurindam
Syair
Syair merupakan bentuk puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat larik. Akan
tetapi, syair bersajak rata atau a-a-a-a.
Umumnya, syair merupakan rangkaian kisah yang panjang. Semua baris merupakan
isi dan biasanya tidak selesai dalam satu bait karena digunakna untuk menceritakan
sesuatu.
Tentunya, memahami pengertian, ciri dan jenisnya saja tidak cukup untuk
mengapresiasi nilai luhur dari puisi rakyat. Untuk mengapresiasinya secara
menyeluruh, maka rasanya sayang jika kita tidak mewarisi nilai luhur dan
mengkreasikan puisi rakyat tersebut.