Disusun Oleh :
Iqbal Jamaluddin
7011200115
KATA PENGANTAR
penyusun
3
DAFTAR ISI
BAB I
4
PENDAHULUAN
penelitianya.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi anak
b. Bagi guru
BAB II
LANDASAN TEORI
baik, namun anak harus diajarkan tentang menahan rasa marah dari sejak
dini agar dimasa periode perkembangan berikutnya anak dapat menahan
emosi marah secara baik. Allah Ta’ala berfirman: Artinya: “(Yaitu) orang-
orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali
Imran: 134)
Menurut Masnipal (2013 : 81) Periode Golden Age yang terbatas,
hanya dilewati satu kali seumur hidup manusia dan tidak akan pernah
datang lagi tersebut tidak diartikan bahwa anak harus dijejal dengan
berbagai pengetahuan dan keterampilan. Cara “dikarbit” tidak tepat. Anak
sebagai kertas kosong yang harus dijejal agar penuh. Persepsi yang keliru
dalam masyarakat inilah yang menyebabkan orang tua berusaha sekuatnya
agar bisa membaca, menulis dan menghitung dnegan cara memaksa anak
Permasalahan Sosial Emosi Anak Usia Dini dan Upaya Guru dalam
mengikuti les ketika masih di taman kanak-kanak
3.2 Pembahasan
Orangtua dapat menstimulasi anak dengan berbagai macam hal dlam
berbagai kesempatan. Stimulasi yang melimpah bagi anak akan
membantunya untuk belajar lebih banyak akan dirinya. Secara umum ada
beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengembnagkan
kecerdasan meosional pada anak dalamkehidupan sehari-hari, yaitu
Kecerdasan emosional dan sosial dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara, antara lain:
• Diskusi bersama anak tentang pengalamannya ketika merasa
senang, marah,sedih, terkejut, kecewa, dll.
• Diskusi bersama anak tentang pengalamannya mengamati orang
lain yang mengalami perasaan senang, marah, sedih, terkejut,
kecewa, dll.
13
Orang tua adalah role model utama. Tunjukkan tingkah laku yang
lain.
14
BAB IV
SIMPULAN
4.1 Simpulan
Masa anak adalah masa yang sangat rentan terhadap hal-hal negatif
yang dapat mengganggu perkembangan individu. Jika tugas-tugas
perkembangan pada masa naka tidak dapat dipenuhi oleh individu, maka
pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya, inidividu akan mengalami
masalah.
Cukup banyak masalah-masalahmasalah emosional pada anak yang
menjadi keluhan orangtua, seperti temper tantrum tidak pada usianya,
ekspresi emosi yang tidak tepat, kecemburuan pada sibling yang berlebihan,
atau sulit ditinggal orang tua untuk bekerja. Kunci untuk mengatasinya
adalah dengan mengenalkan anak akan perasaannya maupun ekspresi
perasaannya sedini mungkin. Melatih anak untuk mengenali perasaannya,
mengintegrasikan perasaan-perasaannya, serta memahami perasaannya
akan membantu anak dalam bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu,
orangtua harus menyadari bahwa ia adalah figur panutan bagi anak.
Karenanya diharapkan pemahaman dan ketrampilan kecerdasan emosional
sebaiknya dipahami dan dicontohkan oleh orangtua agar anak memiliki role
model yang positif.
15
DAFTAR PUSTAKA
Batam :Interaksara.
CompanyLtd.