Anda di halaman 1dari 18

INSTRUMEN MONETER DAN KONVENSIONAL

EKONOMI MAKRO ISLAM_EKONOMI SYARIAH 4G


AS’SALAMUALAIKUM WR.WB
Selamat Berdiskusi Dan Belajar

ANGGOTA KELOMPOK 7

RIZKY PUTRI SETYANINGTYAS 12402193295


DIAN ALAM NUR HIDAYAT 12402193300
NOVIA ELOK CANDRA BASUKI 12402193307
DWI DARMAWAN 12402193317
Pokok
Pembahsanan
Definisi Dan Konsep Kebijakan
01 Moneter
Menejemen Moneter Konvensional Dan
02 Islam
Instrumen Moneter Konvensional Dan
03 Islam
04 Aplikasi Instrumen Moneter Islam
A. Definisi Dan Konsep Kebijakan Moneter
1. Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian
melalui pengaturan jumlah uang beredar. Untuk mengatasi krisis ekonomi yang hingga kini
masih terus berlangsung, disamping harus menata sektor riil,yang tidak kalah penting
adalah meluruskan kembali sejumlah kekeliruan pandangan di seputar masalah uang. Bila
dicermati, krisis ekonomi yang melanda Indonesia, juga belahan dunia ini, sebenarnya
dipicu oleh dua sebab utama, yang semuanya terkait dengan masalah uang, diantaranya:

a. Pertama, persoalan mata uang, dimana nilai mata uang suatu negara saat ini pasti terikat
dengan mata uang negara lain (misalnya rupiah terhadap dolar AS), tidak pada diri nya
sendiri sedemikian sehingga nilainya tidak pernah stabil karena bila nilai mata uang
tertentu bergejolak, pasti akan mempengaruhi kestabilan mata uang tersebut.
b. Kedua, kenyataannya bahwa uang tidak lagi dijadikan sebagai alat tukar saja, tetapi juga
sebagai komoditi yang diperdagang kan (dalam bursa valuta asing) dajnditarik
keuntungan (interest) alias bunga atau riba dari setiap transaksi peminjaman atau
penyimpanan uang.
Definisi Dan Konsep Kebijakan Moneter
2. Prinsip KebijakanMoneter Islam
Secara lebih khusus kebijakan moneter mempunyai pengertian sebagai tindakan makro
pemerintah melalui bank sentral dengan cara mempengarui penciptaan uang. Dengan
mempengaruhi proses penciptaan uang, pemerintah bisa mempengaruhi jumlah uang beredar,
yang selanjutnya pemerintah bisa mempengaruhi pengeluaran investasi, kemudian
mempengaruhi permintaan agregeat dan akhirnya tingkat harga, sehingga tercipta kondisi
ekonomi sebagaimana yang dikehendaki. Kebijakan moneter dalam Islam berbijak pada prinsip-
prinsip dasar ekonomi Islam sebagai berikut;
a.Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah dan d.Kekayaan tidak boleh ditumpuk terus atau
pemilik yang absolut. ditimbun.
b.Manusia merupa kan Pemimpin (kholifah) di e.Kekayaan harus diputar.
bumi, tetapi bukan pemilik yang sebenarnya. f.Menghilang kan jurang perbedaan antara
c.Semua yang dimiliki dan didapatkan oleh individu dalam perekonomian, dapat
manusia adalah karena seizin Alloh, dan oleh menghapus konflik antar golongan.
karena itu saudara-saudaranya yang kurang g.Menetapkan kewajiban yang sifatnya wajib
beruntung memiliki hak atas sebagian dan sukarela bagi semua individu, termasuk
kekayaan yang dimiliki saudara-saudaranya bagi anggota masyarakat yang miskin.
yang lebih beruntung.
B. Menejemen Moneter Islam Dan Konvensional
1. Menejemen Moneter Islam
Managemen moneter adalah pengelolaan moneter yang berbasiskan pada nilai-nilai Islam,
yang diharapkan akan menciptakan stabilitas harga dan perekonomian yang kondusif dalam
memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuantujuan pembangunan ekonomi suatu negara.
Pijakan pokok dalam manajemen moneter Islam adalah tidak berlakunya bunga dan keadilan
distribusi kekayaan. Managemen moneter Islami mencakup: manajemen permintaan dan
manajemen penawaran.

a. Managemen Permintaan uang (Money Demand)


Permintaan akan uang oleh masyarakat terdiri dari tiga motif:
1) Untuk transaksi.
a).Transaksi untuk konsumsi kebutuhan barang dan jasa, barang mewah dan
pengeluaran untuk ektravagansa.
b).Transaksi untuk investasi, yang meliputi investasi produktif dan non produktif.
c). Transaksi Ekspor barang dan jasa.
d). Transaksi impor, baik kebutuhan maupun barang mewah.
Menejemen Moneter Islam Dan Konvensional

2). Permintaan uang untuk berjaga-jaga. Orang memegang sebagai


tindakan antisipatif terhadap aksiden dan ketidak beruntungan serta adanya
fluktuasi harga. Manfaat yang bisa diperoleh dengan sikap ini karena sifat
uang yang likuid.
3). Permintaan uang untuk spekulasi. Walau Islam melarang praktek ini,
tetapi dimungkinkan diantara masyarakat terdapat orang yang
menggunakan uang untuk tujuan ini.

b. Managemen Penawaran Uang (Money Suplay)


Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Besar kecilnya penawaran uang ditentukan oleh masyarakat umum, bank-bank
umum (sektor Perbankan) dan utamanya oleh pemerintah melalui bank
centralnya.Uang beredar adalah jumlah seluruh uang kartal dan giral yang
dapat digunakan oleh masyarakat.
Menejemen Moneter Islam Dan Konvensional

Uang beredar memiliki dua pengertian, yaitu uang beredar dalam arti
sempit dan uang beredar dalam arti luas.Dalam arti sempit uang beredar
hanya mencakup uang kartal giral saja. Uang kartal adalah uang tunai yang
dikeluarkan oleh pemerintah atau bank central yang penggunaannya dibawah
kekuasaan masyarakat umum. Uang kertas dan uang logam bank central
yang disimpan didalam lemari besi bank central dan bank-bank umum tidak
termasuk dalam pengertian ini.
Uang giral adalah seluruh nilai saldo rekening koran (giro) yang
dimiliki masyarakat baik perseorangan maupun perusahaan dan badan
pemerintah pada bank-bank umum.
Dalam arti luas, disamping uang kartal dan uang giral, uang beredar
mencakup juga uang kuasi yang terdiri dari deposito berjangka, tabungan dan
rekening (tabungan) valuta asing milik swasta domestik.
Menejemen Moneter Islam Dan Konvensional

Money Suplay Islam adalah mengupayakan terjadinya keseimbangan


antara Money Demand dan Money Suplay, dan pengalokasian Money
Suplay sehingga pencapaian tujuan ekonomi dapat berlangsung dengan
baik. Pengelolaan Money Suplay dalam Islam diantaranya adalah dengan
pengaturan yang ketat terhadap pertumbuhan uang Inti atau High Powered
Money. Hal ini karena pertumbuhan money suplay yang ditargetkan harus
selaras dengan sektor riil, yang rentan dengan kredit High Powered money
bersumber pokok dari:
1. Pinjaman pemerintah kepada bank sentral
2. Kredit bank sentral kepada bank komersial
3. Surplus neraca pembayaran
Menejemen Moneter Islam Dan Konvensional
2. Manajemen Moneter Konvensional
Adanya ketidak teraturan dan hubungan antara variabel dalam perekonomian seringkali
menjadikan kita sulit untuk mengidentifikasi alur suatu kebijakan meneter mencapai tujuannya.
Sehingga banyak pihak masih melihat bahwa mekanisme moneter seperti halnya black box.
Dengan demikian, perlu kiranya kita sedikit mengurangi dan memahami proses yang
terjadi di dalamnya. Pada dasarnya, ada dua paradikma dalam memahami mekanisme
transmisi moneter, yakni apa yang disebut dengan paradikma uang pasif dan paradika uang
aktif.
a. Uang Pasif
Dalam paradikma uang pasif ini uang dinyatakan sebagai variabel endogen yang
mana otoritas moneter tidak mempunyai kemampuan secara penuh untuk mengatur
jumlah uang beredar. Asumsi yang digunakan dalam paradigma endogeneous
konvensional ini adalah:
1). Jumlah uang beredar adalah dependent terhadap suku bunga, uang adalah
variabel endogen.
2). Instrumen meneter yang dijadikan sasaran operasional bank sentral bukanlah
jumlah uang beredar melainkan suku bunga.
Menejemen Moneter Islam Dan Konvensional

b. Uang Aktif
Paradikma uang aktif percaya bahwa likuiditas merupakan klausa utama dalam
mekanisme tranmisi moneter. Dalam paradikma ini suku bunga di anggap sebagai
resultante biasa yang terjadi dalam mekanisme tranmisi moneter. Paradikma uang
aktif dalam teori konvensional menganggap bahwa uang sebagai variable exogen
yang bentuk kurva penawaran bersifat inelastik sempurna.
Sasaran pokok yang ingim dicapai dengan kebijakan paradigma ini adalah
terkendalinya tingkat inflasi dengan menggunakan besaran moneter (jumlah uang
beredar)sebagai sasaran operasional. Instrumen moneter (besaran jumlah uang
beredar) target operasional target antara inflasi.
Dengan adanya perdagangan, Negara 1bergerak dari titik A ke B dalam produksi,

C. Instrumen Moneter Konvensional Dan Islam


1. Konvensional Terdapat tiga instrumen dasar kebijakan moneter
yang tersedia bagi bank sentraldalam melaksanakan kebijakan
moneternya.

a. Giro Wajib Minimum (GWM)


Bank berperan esensial memperantarai dana-dana
dalam bentuk simpanan dari unit-unit ekonomi yang
mempunyai ekses dana, ke unit-unit yang membutuhkan dana
dalam bentuk pemberian pinjaman. Namun, bank disyaratkan
menjaga sesuatu porsi simpanan sebagai cadangan, yang
mana tidak dapat dipinjamkan, sebagaimana yang disyaratkan
oleh bank sentral. Persentase simpanan yang harus dijaga
sebagai cadangan adalah rasio giro wajib minimum (required
reserve ratio).
Dengan adanya perdagangan, Negara 1bergerak dari titik A ke B dalam produksi,

Instrumen Moneter Konvensional Dan Islam

b.Tingkat Diskonto Bank sentral c. Operasi Pasar Terbuka (open-market


operation)
Tingkat Diskonto Bank sentral tidak melibatkan jual beli sekuritas pemerintah
hanya menjalankan fungsi regulasi oleh bank sentral di pasar terbuka.Secara
dan kontrol moneter, melainkan mendasar, operasi ini merupakan
juga berfungsi sebagai bank bagi pertukaran aset-aset keuangan dan aset-
perantara-perantara keuangan aset moneter antara bank sentral dan
publik.Pada pembelian di pasar terbuka,
bank sentral memberi sekuritas publik dari,
katakanlah, bank-bank komersial.
Instrumen Moneter Konvensional Dan Islam

2. Instrumen Moneter Islam


a. Kebijakan Pasar terbuka. (Open b. Penentuan Cadangan Wajib Minimum.
Market Operation). (Reserve Requirement).
Kebijakan membeli atau menjual surat Penentuan Cadangan Wajib Minimum.
berharga atau obligasi di pasar terbuka. (Reserve Requirement). Bank sentral
Jika bank sentral ingin menambah umumnya menentukan angka rasio
suplai uang maka bank sentral akan minimum antara uang tunai (reserve)
membeli obligasi, dan sebaliknya bila dengan kewajiban giral bank (demand
akan menurunkan jumlah uang beredar deposits), yang biasa disebut minimum legal
maka bank sentral akan menjual reserve ratio.
obligasi.
Instrumen Moneter Konvensional Dan Islam

c. Penentuan Discount Rate. d. Moral Suasion


Bank sentral merupakan sumber dana Kebijakan Bank Sentral yang bersifat
bagi bank-bank umum atau komersial persuasif berupa himbauan/bujukan
dan sebagai sumber dana yang moral yang memengaruhi tindak-
terakhir (the last lender resort). Bank tanduk para bankir dan manajer
komersial dapat meminjam dari bank senior institusi – institusi finansial
sentral dengan tingkat suku bunga dalam kegiatan operasional
sedikit di bawah tingkat suku bunga keseharian bisnis nya, agar searah
kredit jangka pendek yang berlaku di dengan kepentingan publik /
pasar bebas. pemerintah.
D. Aplikasi Instrumen Moneter Islam

a. Giro Wajib Minimum (GWM):


biasa dinamakan juga statutory reserve requirement,
adalah simpanan minimum bank-bank umum dalam bentuk
giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI berdasarkan
Persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM adalah
kewajiban bank dalam rangka mendukung pelaksanaan prinsip
kehati-hatian perbankan (Prudential Banking) serta berperan
sebagai instrumen moneter yang berfungsi mengendalikan
jumlah peredaran uang.
dana pihak ketiga yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Giro wadiah;Tabungan mudharabah;Deposito
investasi mudharabah; danKewajiban lainnya.
Aplikasi Instrumen Moneter Islam

b. Sertifikat Investasi Mudharabah antar Bank Syariah (Sertifikat IMA):


instrumen yang digunakan oleh bank-bank syariah yang mengalami
kelebihan dana untuk mendapatkan keuntungan. Di lain pihak digunakan
sebagai sarana penyedia dana jangka pendek bagi bank-bank syariah yang
mengalami kekurangan dana. Sertifikat ini berjangka waktu 90 hari, diterbitkan
oleh kantor pusat bank syariah dengan format dan ketentuan standar yang
ditetapkan oleh BI.

c. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI):


instrumen Bank Indonesia sesuai dengan syariah Islam. SWBI juga
dapat digunakan oleh bank-bank syariah yang kelebihan liquiditas sebagai
sarana penitipan dana jangka pendek. Dalam operasionalnya, SWBI
mempunyai nilai nominal minimum Rp 500 juta dengan jangka waktu
dinyatakan dalam hari (misalnya: 7 hari, 14 hari, 30 hari). Jika jatuh tempo,
dana akan dikembalikan bersama bonus yang ditentukan berdasarkan
parameter Sertifikat IMA.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai