Oleh:
Diselenggarakan oleh :
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Bekerja Sama dengan :
KEMENTRIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri tanpa ada halangan
apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kunjungan Industri di PT.
ALP Petro Industry dilaksanakan secara daring pada Hari Selasa, 03 November
2020. Laporan ini disusun berdasarkan data-data, ilmu yang kami peroleh, dan
wawancara via chat dengan Bapak Sutaji selaku Sekretaris P2K3 selama
melaksanakan Kunjungan Industri secara daring.
Tentunya dengan seizin Allah SWT kami bisa melaksanakan Kunjungan
Industri di PT. ALP Petro Industry walaupun secara daring dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan, wawasan, ilmu, dan memperluas pengalaman. Banyak
ilmu yang kami peroleh dari Kunjungan Industri secara daring ini, kami dapat
melihat video saat perusahaan memproduksi produknya, dari penyiapan bahan dan
peralatan yang digunakan hingga pengemasan produk.
Dengan ini kami menyadari bahwa Laporan ini tidak akan tersusun dengan
baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam kegiatan Kunjungan Industri
secara daring maupun dalam penyusunan Laporan ini.
Kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan Laporan ini. Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini terdapat banyak
kesalahan. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis Laporan
ini dan pada umumnya bagi para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................... 2
1.4 Dasar Hukum ............................................................................................ 3
BAB II ........................................................................................................................... 6
FAKTA DAN MASALAH ........................................................................................... 6
2.1 Gambaran Umum Perusahaan .................................................................. 6
2.2 Temuan Negatif ...................................................................................... 11
2.2.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan ................................................... 11
2.2.2 Bidang Kesehatan Kerja .................................................................. 12
2.2.3 Bidang Kelembagaan ...................................................................... 16
2.3 Temuan Positif ....................................................................................... 19
2.3.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan ................................................... 20
2.3.2 Bidang Kesehatan Kerja .................................................................. 26
2.3.3 Bidang Kelembagaan ...................................................................... 30
BAB III ....................................................................................................................... 38
ANALISIS DAN REKOMENDASI ........................................................................... 38
3.1 Analisa Temuan Negatif pada PT ALP Petro Insdustri ......................... 40
3.1.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan ................................................... 40
3.1.2 Bidang Kesehatan Kerja .................................................................. 42
3.1.3 Bidang Kelembagaan ...................................................................... 46
BAB IV ....................................................................................................................... 50
PENUTUP ................................................................................................................... 50
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 50
4.2 Saran ....................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 52
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam unit Hydrofinishing untuk dimurnikan kembali dari kontaminan
residu dan menghasilkan base oil (NRI-130, NRI-250,NRI-500). LOBP
terdapat 2 proses yaitu, Blending dan Filling. Proses blending, base oil
dicampurkan dengan bahan aditif hingga homogen dan diambil sampelnya
untuk dianalisa dalam laboratorium. Setelah dianalisa, produk tersebut
dikemas (filling and packing) dalam berbagai kemasan dan siap untuk
dipasarkan.
Sampai saat ini PT. ALP Petro Industry tetap melakukan inovasi, riset,
dan pengembangan untuk selalu meningkatkan semua aspek dalam usaha.
Komitmen tersebut telah dibuktikan dengan sertifikasi SMK3, ISO
9001;2000, ISO 14000, OHSAS 18001.
1.2 Tujuan
Maksud dan tujuan dari praktek kerja lingkungan atau kunjungan
industri di PT. ALP Petro Industry adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui implementasi K3 pada bidang konstruksi dan bangunan,
kesehatan kerja dan kelembagaan di PT. ALP Petro Industry sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
2. Mengetahui dampak dari potensi bahaya yang terkait pada bidang
konstruksi dan bangunan, kesehatan kerja, dan kelembagaan yang
terdapat di PT. ALP Petro Industry.
3. Calon Ahli K3 umum dapat membandingkan fakta yang berada di
lapangan dan di peraturan yang berlaku.
4. Calon Ahli K3 umum dapat memberikan rekomendasi dari hasil temuan
yang tidak sesuai dengan peraturan PT. ALP Petro Industry.
2
objek pengawasan dari penggunaan dan pemeliharaan
2. Pengawasan kesehatan kerja yang meliputi dasar hukum, perencanaan
dan pelaksanaan
3. Pengawasan kelembagaan dan keahlian yang meliputi dasar hukum,
penyusunan dan pelaksanaan.
3
Kerja
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.03/MEN/1983 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.11/MEN/2005 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya di Tempat
Kerja
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.15/MEN/2008 tentang P3K di Tempat Kerja
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 5
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan
Kerja
9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.68/MEN/2004 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
c. Kelembagaan :
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
2. Peraturan Pemerintah RI No.50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
3. Peraturan Menteri No. 04 Tahun 1987 tentang P2K3 dan
Tata Cara Penunjukan AK3.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER.02/MEN/1992
tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang
Ahli K3.
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja 155 Tahun 1984 tentang
Pembentukan, Susunan, dan Tata Kerja DK3N, DK3W, dan
P2K3.
6. Peraturan Menteri No. 04 Tahun 1995 tentang PJK3.
4
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186 Tahun 1999
tentang UPK di Tempat Kerja.
5
BAB II
FAKTA DAN MASALAH
6
Gambar 2.2 Layout PT. ALP Petro Industry
PT. ALP Petro Industry mengolah minyak pelumas bekas (Used Oil)
menjadi Base Oil dan kemudian dengan menambahkan additive dihasilkan
minyak pelumas bermutu tinggi dengan Kapasitas pengolahan 40.000
ton/tahun. Kegiatan Produksi Meliputi Refinery, Blending dan Filling.
1. Refinery
Pada tahap ini Used Oil diolah menjadi Base Oil melalui proses berikut
ini :
a. Unit Preflash
Used Oil bekas disaring dan dipompa ke Preheater dan
temperatiur dinaikkan hingga 90oC. Minyak selanjutnya dipompa
ke Mechancal Mixer dan dicampur dengan NaOH 32oBe dan
7
dipanaskan hingga 140oC dan pada Heat Exchanger kemudian
dialirkan ke kolom Preflash (T-301) untuk mereduksi kadar air
menjadi 0,2%.
Uap air dan hidrokarbon ringan dikirim ke Condensor dan
diturunkan menjadi 40oC. Kemudian dialirkan ke Separator
untukk memisahkan kondensat dengan uap yang tidak
terkondensasi. Kondensat air dipompakan ke IPAL dan kondensat
gas oil dipompa ke Coalescer untuk mereduksi kadar air. Off-Gas
dikirim ke incinerator dan hasilnya akan dipompakan ke Tangki
Intermediate.
b. Unit TDA (Thermal Desphalting)
Pada proses ini gas oil, base oil(spindle, light dan heavy oil),
residu tinggi hidrokarbon dan logam dipisahkan. Minyak yang
sudah dipisahkan sabunnya dipompa ke Furnace dengan
temperatur hingga 350oC kemudian dialirkan ke pompa destilasi.
Aspal dipisahkan dari uap dengan menggunakan Cyclone di bagian
flash area pada kolom destilasi dengan tekanan 2.000 Pa. Metal,
kotoran dan substansi aspal terpisah dari minyak. Fraksi lubricant
akan didinginkan dengan pendingin udara.
Gas oil dipisah menjadi dua yakni sebagian dikembalikan ke
kolom destilasi dan sebagian didinginkan pada Heat Exchanger.
Air kondensat dikirim ke IPAL sedangkan Gas oil ke storage.
c. Unit HF (Hydrofinishing)
Pada unit HF base oil dijernihkan. Base oil dicampur dengan
make up dan Gas hidrogen pada Demetalization Reactor . Katalis
akan memisahkan logam dari minyak. Liquid dan vapor
dipisahkan di Separator Drum. Air make-up akan melarutkan
garam amonium sehingga larutan mengandung garam kurang dari
4%.
Kondensat steam dipisah dari hidrokarbon ringan. Air
dipisahkan secara gravitasi dan dipompa ke unit pengolaha air
limbah sebagai oily water. Produk yang telah dikeringkan
8
dicampurkan dengan hidrokarbon, didinginkan dan dikirim ke
storage produk akhir.
2. Blending
Base Oil sebagai produk akhir dari Refinery dicampur dengan bahan
aditif, diantaranya:
a. Viscocity Index Improvers, meningkatkan kemapuan oli terhadap
pengaruh panas
b. Pour Point Depressants, Menurunkan titik beku oli
c. Anti-wear additives, melindungi permukaan logam dari gesekan
d. Detergents dan Dispersants, menjaga komponen oli tetap bersih
e. Oxidation Inhibitors, menjaga oli tetap stabil
f. Corrosion & Rust Inhibitors, melindungi oli dari pengaruh
kondensasi
g. Defoamants, mencegah pembentukan gelembung dan kehampaan
3. Filling
Filling merupakan proses pengemasan yang meliputi tahap - tahap
berikut ini :
a. Tahap pengisian
Sebelum tahap pengisian kemasan telah diberi label oleh Label
Machines.
9
b. Capping (penutupan Botol).
c. Pengepakkan.
10
2.2 Temuan Negatif
Beberapa temuan negatif pada PT. ALP Petro Industry, Pasuruan adalah sebagai berikut :
2.2.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan
Beberapa temuan negatif yang terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada konstruksi dan bangunan dapat dilihat
pada Tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Temuan Negatif Bidang Konstruksi dan Bangunan Pada PT. ALP Petro Industry
No. Kategori Temuan Ketidaksesuaian Potensi Bahaya Dokumentasi Peraturan Terkait
Terdapat tumpukan
Tempat kerja terbebas material yang tidak Peraturan Menteri
dari bahan-bahan yang ditempatkan dengan rapi Tenaga Kerja No.
berserakan, peralatan di area atau penyimpanan Per.01/Men/1980
1. Tersandung
yang merintangi dan khusus. Selain itu, area Tentang K3 Pada
menimbulkan tidak dilengkapi dengan Konstruksi
kecelakaan. memperjelas area kerja Bangunan (Pasal 6)
dan workway
Gambar a) Workshop PT. ALP
Petro Industry
2. Tangga harus dibuat, Tidak terdapat tanda jalur Saling bertabrakan Wawancara online dengan Peraturan Menteri
11
dipelihara dan evakuasi pada tangga yang dan terjatuh saat Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro Tenaga Kerja No.
digunakan sebaik- menuju ke titik kumpul evakuasi pada Industry Per.01/Men/1980
baiknya sehingga dapat (assembly point) kondisi emergency Tentang K3 Pada
menjamin keselamatan Konstruksi
tenaga kerja. Bangunan (Pasal
25)
12
Tabel 2.2 Temuan Negatif Bidang Kesehatan Kerja Pada PT. ALP Petro Industry
Kategori
No. Ketidaksesuaian Potensi Bahaya Dokumentasi Peraturan Terkait
Temuan
13
penyalahgunaan narkoba stamina saat bekerja karena Penyalahgunaan dan
di tempat kerja dengan jam kerja yang di rasa lama Pengedaran Gelap
memasang penetapan dengan tingkat kelelahan yang Narkotika,Psikotropika, dan
kebijakan. cukup tinggi, padahal obat- Zat Adiktif lainnya di
obatan tersebut sangat tempat kerja (Pasal 2, ayat1)
berbahaya bagi kesehatan
Perusahaan tidak
melakukan upaya Kepmenakertrans
pencegahan dan Wawancara via Chatting dengan No.PER.68/MEN/2004
3. Kesehatan Kerja penanggulangan Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro Tentang Pencegahan dan
HIV/AIDS di tempat Industry Penanggulangan HIV/AIDS
kerja dengan memasang ditempat kerja (Pasal 2)
penetapan kebijakan.
14
Jika tidak segera di tangani
bisa membuat orang baru atau
Air pada Toilet Pos tamu yang berkunjung Permennaker No. Per.
Satpam mengalir terus di terpeleset 03/Men/1982 tentang
4. Kesehatan Kerja
karenakan ada bagian Pelayanan Kesehatan Kerja
tubing yang pecah (Pasal 2)
15
Gambar c) Toilet tidak di pisah
antara perempuan dan laki-laki
16
Tidak semua anggota unit
Upaya pencegahan dan KEPMENAKER No.
penanggulangan kebakaran
1. Kelembagaan pengendalian jika terjadi 186 Tahun 1999, Pasal
PT. ALP PETRO
kebakaran tidak optimal Wawancara online dengan 5
INDUSTRY berlisensi K3
Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
Industry
17
Gambar a) Bukti program kerja
Kejadian yang sama
Pelaporan P2K3 kurang
tidak dapat dapat dicegah Permenaker No. 04
3. Kelembagaan lengkap hanya mencangkup Dokumen dan wawancara online
karena tidak terekam Tahun 1987 Pasal 12
unsafe condition.
secara maksimal
Tidak ditemukan
Tenaga kerja kurang
pemasangan lembar UU No. UU No. 1 Tahun1970
4. Kelembagaan memahami tentang UU Pengamatan saat wawancara online
1 Tahun 1970 di tempat Pasal 14 (a)
No. 1 Tahun 1970
kerja
Prosedur dan tata cara Tenaga kerja kurang
5. Kelembagaan Pengamatan saat wawancara online PP 50 Tahun 2012
evakuasi tidak di temukan memahami tindakan
18
di tempat kerja yang dilakukan saat
terjadi bencana
Tidak ditemukannya
Dapat terjadinya
prosedur jalur khusus untuk
6. Kelembagaan kecelakaan saat terjadi PP 50 Tahun 2012
pejalan kaki atau kendaraan
blankspot
alat berat
Pengamatan online
19
2.3.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan
Beberapa temuan positif yang terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada konstruksi dan bangunan dapat dilihat
pada Tabel 2.4 sebagai berikut :
Tabel 2.4 Temuan Positif Bidang Konstruksi dan Bangunan Pada PT. ALP Petro Industry
Kategori
No. Temuan Dokumentasi Keterangan Dokumentasi
Temuan
Peraturan Menteri Tenaga
Pengurus melaporkan
Wawancara online dengan Kerja No. Per.01/Men/1980
pekerjaann konstruksi pada
1. Konstruksi Sekretaris P2K3 PT. ALP Tentang K3 Pada
Direktur atau Pejabat yang
Petro Industry Konstruksi Bangunan
ditunjuk.
(Pasal 2)
20
konstruksi. Konstruksi Bangunan
(Pasal 3 ayat 2)
21
tangga, lorong dan gang Bapak Sutaji Tentang K3 Pada
tempat orang bekerja atau seluruh area atau Konstruksi Bangunan
sering dilalui. ruangan kerja telah (Pasal 5 ayat 2)
memiliki
pencahayaan yang
cukup dan telah
dilakukan
pengukuran.
Gambar
c) Ruang kerja PT. ALP Petro
Industry
22
Sebab hampir
sebagian besar
tempat kerja
merupakan area
yang terbuka,
maka untuk
ventilasi di tempat
kerja sudah Peraturan Menteri Tenaga
Terdapat ventilasi yang tercukupi dan Kerja No. Per.01/Men/1980
5 Konstruksi cukup pada semua tempat berdasarkan Tentang K3 Pada
kerja keterangan dari Konstruksi Bangunan
Bapak Sutaji (Pasal 5 ayat 3)
Gambar
bahwa untuk saat
d) Workshop PT. ALP Petro
ini hasil
Industry
pengukuran telah
memenuhi syarat
dan jika didapati
ketidaksesuaian
akan ditindak
23
lanjut dengan
segera melakukan
pengendalian yaitu
dengan mengganti
jenis material atap
atau penambahan
alat blower/kipas
angin.
24
Peraturan Menteri Tenaga
Terdapat tanda peringatan Wawancara online dengan Kerja No. Per.01/Men/1980
7 Konstruksi dilarang masuk bagi orang Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro Tentang K3 Pada
yang tidak berkepentingan. Industry Konstruksi Bangunan
(Pasal 10)
25
Terdapat Alat Pelindung
Diri yang sesuai dan Wawancara Peraturan Menteri Tenaga
dengan jumlah yang cukup : Safety online dengan Kerja No. Per.01/Men/1980
10 Konstruksi helm, Safety shoes, Full body harness, Sekretaris P2K3 Tentang K3 Pada
Masker, Sarung tangan, Reflektor PT. ALP Petro Konstruksi Bangunan
APD digunakan sesuai dengan Industry (Pasal 99)
kegunaannya
26
untuk tenaga kerja, setiap 1 tahun sekali Industry tentang Pemeriksaan
melakukan Medical Check Up (MCU) Kesehatan Tenaga Kerja
Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
Permennakertrans
No.PER.02/MEN/1980
Wawancara via Chatting dengan
Terdapat dokumen hasil pemeriksaan tentang Pemeriksaan
3. Kesehatan Kerja Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
kesehatan berkala tenaga kerja Kesehatan Tenaga Kerja
Industry
Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
Permennakertrans
No.PER.02/MEN/1980
Wawancara via Chatting dengan
Pemeriksaan kesehatan diberikan secara tentang Pemeriksaan
4. Kesehatan Kerja Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
gratis oleh perusahaan Kesehatan Tenaga Kerja
Industry
Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
7. Kesehatan Kerja Perusahaan telah menyediakan Wawancara via Chatting dengan Permennakertrans No.
27
poliklinik sebagai upaya pelayanan Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro PER.03/MEN/1982 tentang
kesehatan terhadap tenaga kerja dan Industry Pelayanan Kesehatan
dijaga oleh perawat yang bersertifikasi Tenaga Kerja
hyperkes
Pelayanan kesehatan perusahaan Permennakertrans
(klinik) dipimpin oleh dokter yang Wawancara via Chatting dengan No.PER.01/MEN/1981
8. Kesehatan Kerja ditunjuk oleh direktur. Satu dokter di Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro Tentang Kewajiban
PT. ALP Petro Industry berkunjung 2x Industry Melapor Penyakit Akibat
dalam 1 minggu untuk konsultasi, dll. Kerja
Permennakertrans
Perusahaan melaporkan pelaksanaan Wawancara via Chatting dengan No.PER.03/MEN/1983
9. Kesehatan Kerja pelayanan kesehatan kerja kepada Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro Tentang Pelayanan
direktur Industry Kesehatan Tenaga Kerja
(Pasal 7)
Permenakertrans
Wawancara via Chatting dengan
Pengusaha menyediakan petugas P3K No.PER.15/MEN/2008
11. Kesehatan Kerja Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
dan fasilitas P3K ditempat kerja. Tentang P3K ditempat kerja
Industry
(Pasal 2)
28
Permennakertrans
Isi kotak P3K yang terletak pada
No.PER.15/MEN/2008
13. Kesehatan Kerja ruangan terdapat 21 item (sesuai
tentang P3K di Tempat
undang-undang yang berlaku)
Kerja
29
Permenakertrans RI No.
Terdapat Air Minum di Area Workshop 5/2018 tentang Keselamatan
15. Kesehatan Kerja untuk para pekerja di PT. ALP Petro dan Kesehatan Lingkungan
Industry Kerja (Pasal 9, ayat 5, poin
e)
30
dan Kesehatan Lingkungan
Kerja (Pasal 31, ayat 2, poin
e)
31
Permenaker No. 04
Anggota P2K3 terdiri dari pengusaha, Tahun 1987, Pasal 3
3. Kelembagaan
sekretaris, dan anggota. Ayat 1
32
Gambar a) 1 Anggota P2K3
Permenaker No. 04
Wawancara dengan Sekretaris
4. Kelembagaan Sekretaris P2K3 adalah AK3 perusahaan. Tahun 1987, Pasal 3
P2K3
Ayat 2
Permenaker No. 04
P2K3 telah ditetapkan oleh Menteri/ pejabat Wawancara dengan Sekretaris
5. Kelembagaan Tahun 1987, Pasal 3
yang ditunjuknya atas usul dari perusahaan. P2K3
Ayat 3
Permenaker No. 04
P2K3 bertugas menghimpun dan mengolah Wawancara dengan Sekretaris
7. Kelembagaan Tahun 1987, Pasal 4
data tentang K3 di perusahaan. P2K3
Ayat 2a
P2K3 bertugas menunjukan dan menjelaskan
kepada setiap tenaga kerja berbagai faktor
bahaya di tempat kerja yang dapat Permenaker No. 04
Wawancara dengan Sekretaris
8. Kelembagaan menimbulkan gangguan keselamatan dan Tahun 1987, Pasal 4
P2K3
kesehatan kerja, termasuk bahaya kebakaran Ayat 2b
dan peledakan serta cara
penanggulangannya
P2K3 bertugas menunjukan dan Wawancara dengan Sekretaris Permenaker No. 04
9. Kelembagaan
menjelaskan kepada setiap tenaga kerja P2K3 Tahun 1987, Pasal 4
33
berbagai Faktor yang dapat mempengaruhi Ayat 2b
efisiensi dan produktivitas kerja
P2K3 bertugas menunjukan dan
Permenaker No. 04
menjelaskan kepada setiap tenaga kerja Cara Wawancara dengan Sekretaris
11. Kelembagaan Tahun 1987, Pasal 4
dan sikap yang benar dan aman dalam P2K3
Ayat 2b
melaksanakan pekerjaannya
P2K3 bertugas membantu pengusaha atau Permenaker No. 04
Wawancara dengan Sekretaris
13. Kelembagaan pengurus dalam Menentukan tindakan Tahun 1987, Pasal 4
P2K3
koreksi dengan alternatif terbaik Ayat 2c
P2K3 bertugas membantu pengusaha atau
Permenaker No. 04
pengurus dalam Mengembangkan sistem Wawancara dengan Sekretaris
14. Kelembagaan Tahun 1987, Pasal 4
pengendalian bahaya terhadap keselamatan P2K3
Ayat 2c
dan kesehatan kerja
P2K3 bertugas membantu pengusaha atau
pengurus dalam Mengevaluasi penyebab Permenaker No. 04
Wawancara dengan Sekretaris
15. Kelembagaan timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja Tahun 1987, Pasal 4
P2K3
serta mengambil langkah-langkah yang Ayat 2c
diperlukan
20. Kelembagaan P2K3 bertugas membantu pengusaha atau Wawancara dengan Sekretaris Permenaker No. 04
34
pengurus dalam Menyelenggarakan P2K3 Tahun 1987, Pasal 4
administrasi keselamatan kerja, higene Ayat 2c
perusahaan dan kesehatan kerja
35
Menaker atau Pejabat yang ditunjuk P2K3 Tahun 1992, Pasal 9
mengenai hasil pelaksanaan tugas. Ayat 1b
Kepmenaker No. 155
Anggota P2K3 diangkat oleh perusahaan Wawancara dengan Sekretaris
25. Kelembagaan Tahun 1984, Pasal 4
dan disahkan oleh Ka.Kanwil. P2K3
Ayat 3b
PJK3 yang dipekerjakan oleh perusahaan
telah memperoleh keputusan penunjukan
Wawancara dengan Sekretaris PERMEN No. 04 Tahun
26. Kelembagaan dari Menteri Tenaga Kerja c.q. Direktur
P2K3 1995, Pasal 2 Ayat 1
Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan.
KEPMENAKER No. 186
Perusahaan telah membentuk unit Wawancara dengan Sekretaris
27. Kelembagaan Tahun 1999, Pasal 2
penanggulangan kebakaran. P2K3
Ayat 2d
Unit penanggulangan kebakaran terdiri dari Wawancara dengan Sekretaris KEPMENAKER No. 186
28. Kelembagaan
Petugas peran kebakaran P2K3 Tahun 1999, Pasal 5
Unit penanggulangan kebakaran terdiri dari Wawancara dengan Sekretaris KEPMENAKER No. 186
29. Kelembagaan
Regu penanggulangan kebakaran P2K3 Tahun 1999, Pasal 5
Unit penanggulangan kebakaran terdiri dari Wawancara dengan Sekretaris KEPMENAKER No. 186
30. Kelembagaan
Koordinator unit penanggulangan kebakaran P2K3 Tahun 1999, Pasal 5
36
Sumber : Hasil Pengamatan dan Wawancara Online, 2020
37
BAB III
ANALISIS DAN REKOMENDASI
38
temuan pada PT ALP Petro Industry, Pasuruan di bidang Kesehatan Kerja
untuk temuan negatif 33,33% dan temuan positif 66,67%. Berdasarkan data
tersebut terdapat 6 temuan negatif yang ditemukan, untuk temuan pertama
dikarenakan kotak P3K tertempel pada dinding (tidak mudah dibawa) dan
lambang P3K tidak terlihat karena ditutupi oleh kertas. Temuan negatid yang
kedua dan ketiga adalah perusahaan tidak melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di tempat kerja
dengan memasang penetapan kebijakan. Sedangkan untuk temuan yang
keempat adalah air pada Toilet Pos Satpam mengalir terus, hal ini diduga
karena ada bagian line tubing yang pecah. Temuan negatif yang kelima dan
keenam ini tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja
berdasarkan Permenakertrans RI No. 5 Tahun 2018, yaitu toilet perempuan
dan laki-laki tidak dipisah serta tidak ada sabun untuk membersihkan diri di
toilet atau kamar mandi.
3. Bidang Kelembagaan :
a. Terdapat 6 temuan negatif dari 28 item pertanyaan
x 100 % = 21,5 %
x 100 % = 78,5 %
39
3.1 Analisa Temuan Negatif pada PT. ALP Petro Insdustry
Berikut ini merupakan analisa serta rekomendasi yang diberikan sebagai salah satu langkah pemecahan masalah untuk temuan
negatif pada PT ALP Petro Insdustry, Pasuruan :
3.1.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan
Analisa serta rekomendasi yang diberikan sebagai salah satu langkah pemecahan masalah untuk temuan negatif yang
terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada konstruksi dan bangunan dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Rekomendasi Temuan Negatif Bidang Konstruksi dan Bangunan
Kategori Potensi
No. Ketidaksesuaian Dokumentasi Peraturan Terkait Rekomendasi
Temuan Bahaya
Terdapat tumpukan
material yang tidak Menempatkan material
Peraturan Menteri
ditempatkan dengan yang masih terpakai
Tenaga Kerja No.
rapi di area atau namun berserakan pada
Per.01/Men/1980
1. Konstruksi penyimpanan khusus. Tersandung suatu penyimpanan
Tentang K3 Pada
Selain itu, area tidak khusus serta memberi
Konstruksi
dilengkapi dengan tanda yang jelas untuk
Gambar Bangunan (Pasal 6)
memperjelas area kerja batas area kerja.
f) Workshop PT. ALP Petro
dan workway
Industry
40
Segera dilakukan
Saling Peraturan Menteri
Tidak terdapat tanda pemasangan tanda jalur
bertabrakan Tenaga Kerja No.
jalur evakuasi pada Wawancara online dengan evakuasi di area yang
dan terjatuh Per.01/Men/1980
2. Konstruksi tangga yang menuju ke Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro menjadi lokasi temuan
saat evakuasi Tentang K3 Pada
titik kumpul (assembly Industry dan di semua area kerja
pada kondisi Konstruksi
point) menuju ke titik kumpul
emergency Bangunan (Pasal 25)
(assembly point)
41
3.1.2 Bidang Kesehatan Kerja
Analisa serta rekomendasi yang diberikan sebagai salah satu langkah pemecahan masalah untuk temuan negatif yang
terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada kesehatan kerja dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Rekomendasi Temuan Negatif Bidang Kesehatan Kerja
Kategori
No. Ketidaksesuaian Potensi Bahaya Dokumentasi Peraturan Terkait Rekomendasi
Temuan
Pada saat
melakukan - Menyediakan kotak P3K
Kotak P3K
pertolongan berbentuk tas atau kotak yang
tertempel pada
pertama pada mudah dibawa agar bisa
dinding (tidak
kecelakaan apabila Permennakertrans dibawa ke tempat kecelakaan.
mudah dibawa),
Kesehatan membutuhkan No.PER.15/MEN/2008 - List Obat yang berupa kertas
1. lambang P3K tidak
Kerja peralatan P3K tentang P3K di Tempat di tempel bersebelahan dengan
terlihat karena
harus menghampiri Kerja kotak P3K tepatnya di dinding
ditutupi oleh kertas
kotak P3K terlebih dan tulisan lebih di perbesar
dan tidak berwarna
dahulu, sehingga Gambar a) Kotak P3K lagi agar mudah dalam
hijau tertempel di dinding
penanganan akan pemahaman.
semakin lama
42
Perusahaan tidak Permenakertrans
melakukan upaya No.PER.11/MEN/2005
Tim P2K3 Berkoordinasi dengan
pencegahan dan Tentang Pencegahan dan
BNN setempat untuk melakukan
penanggulangan Penanggulangan
Wawancara via Chatting pembinaan dan pembimbingan
Kesehatan penyalahgunaan Penyalahgunaan dan
2. dengan Sekretaris P2K3 pada tiap pekerja mengenai
Kerja narkoba di tempat Pengedaran Gelap
PT. ALP Petro Industry dampak buruk penggunaan
kerja dengan Narkotika, Psikotropika,
Narkoba dan melakukan tes
memasang dan Zat Adiktif lainnya
secara berkala untuk pekerja
penetapan di tempat kerja (Pasal 2,
kebijakan. ayat1)
Perusahaan tidak - Tim P2K3 melakukan
melakukan upaya pengembangan kebijakan
Kepmenakertrans
pencegahan dan tentang upaya pencegahan dan
No.PER.68/MEN/2004
penanggulangan Wawancara via Chatting penanggulangan HIV/AIDS di
Kesehatan Tentang Pencegahan dan
3. HIV/AIDS di dengan Sekretaris P2K3 tempat kerja
Kerja Penanggulangan
tempat kerja PT. ALP Petro Industry - Menerapkan Prosedur K3 khusus
HIV/AIDS ditempat
dengan memasang untuk penanggulangan
kerja (Pasal 2)
penetapan HIV/AIDS sesuai dengan perpu
kebijakan. dan standart yang berlaku
43
Pada bagian Pos
Jika tidak segera di
Satpam terdapat Perbaikan segera dan pelaporan
tangani bisa Permennaker No. Per.
toilet yang line segera ke petugas terkait untuk
Kesehatan membuat orang 03/Men/1982 tentang
4. tubingnya pecah, segera di tangani. Dan di perbaiki
Kerja baru atau tamu Pelayanan Kesehatan
sehingga dengan kwalitas produk yang baik
yang berkunjung Kerja (Pasal 2)
menyebabkan air agar tahan lama ke depannya.
terpeleset
mengalir terus
Gambar b) Toilet di
ruang pos security
44
Akan menimbulkan Permenakertrans RI No.
ketidaknyamanan 5/2018 tentang Segera di perbaiki atau minimal
Toilet Pria dan
Kesehatan dan ketidakamanan Keselamatan dan pemberian tanda untuk toilet
6. wanita tidak di
Kerja saat menggunkan Kesehatan Lingkungan khusus pria dan wanita. Agar
pisah
toilet Gambar d) Toilet pria Kerja (Pasal 31, ayat 2, tidak campur jadi satu.
dan wanita tidak di pisah poin f)
45
3.1.3 Bidang Kelembagaan
Analisa serta rekomendasi yang diberikan sebagai salah satu langkah pemecahan masalah untuk temuan negatif yang
terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada kelembagaan dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Rekomendasi Temuan Negatif Bidang Kelembagaan
Kategori
No. Ketidaksesuaian Potensi Bahaya Dokumentasi Peraturan Terkait Rekomendasi
Temuan
46
Pada pembekalan
disampaikan program
Program kerja tidak
Program kerja yang dicanangkan serta
disampaikan secara
2. Kelembagaan menjadi tidak PP 50 tahun 2012 timeline untuk setiap
jelas saat
maksimal program kejanya
pembekalan
ditambah dengan tolok
ukur keberhasilam
Gambar a) Bukti Program Kerja
Kejadian yang
sama tidak
Pelaporan P2K3 Melakukan penjadwalan
dapat dapat
kurang lengkap pemberlakukan inspeksi
3. Kelembagaan dicegah karena Dokumen dan wawancara online PP 50 Tahun 2012
hanya mencangkup unsafe acton dan unsafe
tidak terekam
unsafe condition. condition.
secara
maksimal
47
Tenaga kerja
kurang
Tidak ditemukan UU no 1
memahami UU no 1 Tahun 1970
pemasangan lembar Tahun1970 Pasal
4. Kelembagaan tentang UU no Pengamatan saat wawancara online agar dipasang di area
UU no 1 Tahun 14 (a)
1 Tahun 1970 kerja
1970 di tempat kerja
Tenaga kerja
Membuat dan menempel
Prosedur dan tata kurang
prosedur yang ada di
cara evakuasi tidak memahami
5. Kelembagaan Pengamatan saat wawancara online PP 50 Tahun 2012 tempat kerja terutama
di temukan di tindakan yang
dengan potensi bahaya
tempat kerja dilakukan saat
yang tinggi
terjadi bencana
48
Tidak ditemukannya Dapat
Membuat jalur khusus
prosedur jalur terjadinya
pejalan kaki dan alat
6. Kelembagaan khusus untuk pejalan kecelakaan saat PP 50 Tahun 2012
berat serta beberapa
kaki atau kendaraan terjadi
papan peringatan.
alat berat blankspot
Pengamatan online
49
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil temuan serta analisa yang ada pada PT. ALP Petro Industry,
maka didapatkan beberapa kesimpulan yaitu :
1. Implementasi K3 di PT. ALP Petro Industry khususnya pada bidang
konstruksi dan bangunan, kesehatan kerja, serta kelembagaan
didapatkan di PT. ALP Petro Industry bahwa perusahaan masih belum
sepenuhnya menerapkan peraturan perundang-undangan yang
seharusnya diterapkan dalam setiap perusahaan. Seperti manajemen
tata letak material dan peralatan masih kurang tertata dan tidak adanya
tanda panah pada tangga untuk penunjuk jalur evakuasi. Selain itu,
PT. ALP Petro Industry telah membentuk tim P2K3 namun belum
melaksanakan tugas dengan sepenuhnya yaitu tidak dilaksanakannya
pencegahan dan penanggulangan narkoba serta HIV/AIDS kepada
karyawan. PT. ALP Petro Industry juga beberapa prosedur kerja
belum tersedia, tidak semua anggota tim unit kebakaran berlisensi K3,
pelaporan kecelakaan yang masih belum sesuai, dan program kerja
yang kurang tersampaikan dengan baik.
4.2 Saran
Dari hasil temuan serta analisa yang ada pada PT. ALP Petro Industry,
saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
50
1. Berdasarkan tinjauan yang telah dilakukan PT. ALP Petro Industry perlu
mengoptimalkan kembali mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dalam aspek konstruksi, kesehatan kerja, dan kelembagaan
2. Perlu dilakukannya evaluasi secara rutin dan berkala untuk terus
mengontrol segala potensi bahaya atau ketidaksesuaian yang terdapat di
tempat kerja sehingga dapat segera diketahui dan dilakukan tindak lanjut.
3. Komitmen pimpinan atau management PT. ALP Petro Industry harus lebih
ditekankan lagi agar penanganan masalah keselamatan dan kesehatan
kerja yang ada di perusahaan bisa lebih cepat untuk ditangani oleh pihak
yang terkait baik dari segi SDM, material, peralatan, serta lingkungan.
51
DAFTAR PUSTAKA
52