Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

CALON AHLI K3 UMUM ANGKATAN LX TAHUN 2020


KONSTRUKSI DAN BANGUNAN, KESEHATAN KERJA,
DAN KELEMBAGAAN
PADA PT. ALP PETRO INDUSTRY

Oleh:

Muhammad Rinaldi A. P 0517040021

Diselenggarakan oleh :
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Bekerja Sama dengan :
KEMENTRIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri tanpa ada halangan
apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kunjungan Industri di PT.
ALP Petro Industry dilaksanakan secara daring pada Hari Selasa, 03 November
2020. Laporan ini disusun berdasarkan data-data, ilmu yang kami peroleh, dan
wawancara via chat dengan Bapak Sutaji selaku Sekretaris P2K3 selama
melaksanakan Kunjungan Industri secara daring.
Tentunya dengan seizin Allah SWT kami bisa melaksanakan Kunjungan
Industri di PT. ALP Petro Industry walaupun secara daring dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan, wawasan, ilmu, dan memperluas pengalaman. Banyak
ilmu yang kami peroleh dari Kunjungan Industri secara daring ini, kami dapat
melihat video saat perusahaan memproduksi produknya, dari penyiapan bahan dan
peralatan yang digunakan hingga pengemasan produk.
Dengan ini kami menyadari bahwa Laporan ini tidak akan tersusun dengan
baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam kegiatan Kunjungan Industri
secara daring maupun dalam penyusunan Laporan ini.
Kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan Laporan ini. Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini terdapat banyak
kesalahan. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis Laporan
ini dan pada umumnya bagi para pembaca.

Surabaya, 16 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................... 2
1.4 Dasar Hukum ............................................................................................ 3
BAB II ........................................................................................................................... 6
FAKTA DAN MASALAH ........................................................................................... 6
2.1 Gambaran Umum Perusahaan .................................................................. 6
2.2 Temuan Negatif ...................................................................................... 11
2.2.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan ................................................... 11
2.2.2 Bidang Kesehatan Kerja .................................................................. 12
2.2.3 Bidang Kelembagaan ...................................................................... 16
2.3 Temuan Positif ....................................................................................... 19
2.3.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan ................................................... 20
2.3.2 Bidang Kesehatan Kerja .................................................................. 26
2.3.3 Bidang Kelembagaan ...................................................................... 30
BAB III ....................................................................................................................... 38
ANALISIS DAN REKOMENDASI ........................................................................... 38
3.1 Analisa Temuan Negatif pada PT ALP Petro Insdustri ......................... 40
3.1.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan ................................................... 40
3.1.2 Bidang Kesehatan Kerja .................................................................. 42
3.1.3 Bidang Kelembagaan ...................................................................... 46
BAB IV ....................................................................................................................... 50
PENUTUP ................................................................................................................... 50
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 50
4.2 Saran ....................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 52

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang dilakukan
dengan tujuannya untuk mencari dan mengumpulkan data serta
mengaplikasikan dan menganalisis kondisi nyata di tempat kerja
berdasarkan teori yang telah didapat. Kegiatan ini menekankan pada
penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja dari suatu pekerjaan
yang dilakukan dalam perusahaan baik pada segi aspek kesehatan kerja,
lingkungan kerja, dan kelembagaan serta keahlian. Adapun Praktek Kerja
Lapangan (PKL) saat ini dilaksanakan secara daring di PT. ALP Petro
Industry.
PT. ALP Petro Industry adalah sebuah perusahaan yang mulai
beroperasi pada tahun 1997 dan bergerak dalam bidang pengolahan minyak
pelumas dengan mengelola oli atau pelumas bekas (used oil) untuk menjadi
base oil setelah ditambahkan bahan aditif baik untuk kendaraan dan
keperluan Industri. PT. ALP Petro Industry berlokasi di Jln. Raya Kebon
Sari, Desa Legok, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Pemilihan lokasi ditentukan berdasarkan sumber bahan baku, sarana
transportasi, dan sumber air. Bahan baku (used oil) yang digunakan masih
mengandung base oil murni yang tercampur dengan impuritis-impurtis,
seperti air, gasoline, fraksi gasoil, aditif yang rusak, aspal, dan logam berat.
Agar base oil murni didapatkan kembali maka perlu dilakukan beberapa
proses untuk memisahkan kandungan impuritisnya.
PT. ALP Petro Industry terpisah menjadi 2 bagian, yaitu refinery plant
dan lubricant oil blending plant (LOBP). Refinery plant terdiri dari 3 unit
proses pengolahan yaitu, Preflash, Thermal de-Asphalting, dan
Hydrofinishing. Unit Preflash sebagian besar kandungan air dan fraksi
gasoil ringan akan terpisah menghasilkan produk Dehydrate Oil. Unit
Thermal de-Asphalting memisahkan antara fraksi gasoil, bottom (aspal),
dan produk intermediet (spindel lubricant fraction, light lubricant fraction,
heavy lubricant fraction). Produk intermediet tersebut diproses lebih lanjut

1
dalam unit Hydrofinishing untuk dimurnikan kembali dari kontaminan
residu dan menghasilkan base oil (NRI-130, NRI-250,NRI-500). LOBP
terdapat 2 proses yaitu, Blending dan Filling. Proses blending, base oil
dicampurkan dengan bahan aditif hingga homogen dan diambil sampelnya
untuk dianalisa dalam laboratorium. Setelah dianalisa, produk tersebut
dikemas (filling and packing) dalam berbagai kemasan dan siap untuk
dipasarkan.
Sampai saat ini PT. ALP Petro Industry tetap melakukan inovasi, riset,
dan pengembangan untuk selalu meningkatkan semua aspek dalam usaha.
Komitmen tersebut telah dibuktikan dengan sertifikasi SMK3, ISO
9001;2000, ISO 14000, OHSAS 18001.

1.2 Tujuan
Maksud dan tujuan dari praktek kerja lingkungan atau kunjungan
industri di PT. ALP Petro Industry adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui implementasi K3 pada bidang konstruksi dan bangunan,
kesehatan kerja dan kelembagaan di PT. ALP Petro Industry sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
2. Mengetahui dampak dari potensi bahaya yang terkait pada bidang
konstruksi dan bangunan, kesehatan kerja, dan kelembagaan yang
terdapat di PT. ALP Petro Industry.
3. Calon Ahli K3 umum dapat membandingkan fakta yang berada di
lapangan dan di peraturan yang berlaku.
4. Calon Ahli K3 umum dapat memberikan rekomendasi dari hasil temuan
yang tidak sesuai dengan peraturan PT. ALP Petro Industry.

1.3 Ruang Lingkup


Berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 2 ayat (1) dan
(2) dan pasal 3 ayat (1) dan (2), ruang lingkup dari laporan praktek kerja
lapangan atau kunjungan industri di PT. ALP Petro Industry ini adalah
sebagai berikut :
1. Pengawasan K3 konstruksi dan bangunan yang meliputi dasar hukum,

2
objek pengawasan dari penggunaan dan pemeliharaan
2. Pengawasan kesehatan kerja yang meliputi dasar hukum, perencanaan
dan pelaksanaan
3. Pengawasan kelembagaan dan keahlian yang meliputi dasar hukum,
penyusunan dan pelaksanaan.

1.4 Dasar Hukum


Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
laporan ini adalah sebagai berikut :
1.Undang-undang No : 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2.Undang-undang Republik Indonesia No : 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
3.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER-
08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
4.Dan berikut merupakan dasar hukum dalam bidang khusus seperti :
a. Konstruksi dan Bangunan :
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per-
01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Konstruksi Bangunan
b. Kesehatan Kerja :
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.01/MEN/1979 tentang Kewajiban Latihan Hygiene
Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bagi
Paramedis Perusahaan
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga

3
Kerja
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.03/MEN/1983 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.11/MEN/2005 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya di Tempat
Kerja
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.15/MEN/2008 tentang P3K di Tempat Kerja
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 5
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan
Kerja
9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.PER.68/MEN/2004 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
c. Kelembagaan :
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
2. Peraturan Pemerintah RI No.50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
3. Peraturan Menteri No. 04 Tahun 1987 tentang P2K3 dan
Tata Cara Penunjukan AK3.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER.02/MEN/1992
tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang
Ahli K3.
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja 155 Tahun 1984 tentang
Pembentukan, Susunan, dan Tata Kerja DK3N, DK3W, dan
P2K3.
6. Peraturan Menteri No. 04 Tahun 1995 tentang PJK3.

4
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186 Tahun 1999
tentang UPK di Tempat Kerja.

5
BAB II
FAKTA DAN MASALAH

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


PT. ALP Petro Industry terletak Jln. Raya Kebon Sari, Desa Legok,
Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia dengan
luas hampir 7 hektar. PT. ALP Petro Industry merupakan perusahaan
gabungan antara ALP PETRO INDUSTRY Petroli International yang
berkeduduka di Italia dengan PT. Sinar Pejambon Indah yang berkedudukan
di Surabaya yang disepakati pada tahun 1994. PT. ALP Petro Industry mulai
dibangun pada tahun 1995 dan mulai beroperasi pada tahun 1997. PT. ALP
Petro Industry pada saat itu belum beroperasi secara normal dan pada tahun
1999 perusahan ini dapat beroperasi secara normal dengan 2 produk
utamanya yaitu oli dan base oil. PT. ALP Petro Industry sebelumnya dikenal
sebagai PT. Agip Lubrindo Pratama adalah perusahaan di bawah lisensi
penyulingan Eni S.p.A dan divisi pemasaran dari Italia.

Gambar 2.1 Lokasi PT. ALP Petro Industry

6
Gambar 2.2 Layout PT. ALP Petro Industry

PT. ALP Petro Industry mengolah minyak pelumas bekas (Used Oil)
menjadi Base Oil dan kemudian dengan menambahkan additive dihasilkan
minyak pelumas bermutu tinggi dengan Kapasitas pengolahan 40.000
ton/tahun. Kegiatan Produksi Meliputi Refinery, Blending dan Filling.
1. Refinery
Pada tahap ini Used Oil diolah menjadi Base Oil melalui proses berikut
ini :
a. Unit Preflash
Used Oil bekas disaring dan dipompa ke Preheater dan
temperatiur dinaikkan hingga 90oC. Minyak selanjutnya dipompa
ke Mechancal Mixer dan dicampur dengan NaOH 32oBe dan

7
dipanaskan hingga 140oC dan pada Heat Exchanger kemudian
dialirkan ke kolom Preflash (T-301) untuk mereduksi kadar air
menjadi 0,2%.
Uap air dan hidrokarbon ringan dikirim ke Condensor dan
diturunkan menjadi 40oC. Kemudian dialirkan ke Separator
untukk memisahkan kondensat dengan uap yang tidak
terkondensasi. Kondensat air dipompakan ke IPAL dan kondensat
gas oil dipompa ke Coalescer untuk mereduksi kadar air. Off-Gas
dikirim ke incinerator dan hasilnya akan dipompakan ke Tangki
Intermediate.
b. Unit TDA (Thermal Desphalting)
Pada proses ini gas oil, base oil(spindle, light dan heavy oil),
residu tinggi hidrokarbon dan logam dipisahkan. Minyak yang
sudah dipisahkan sabunnya dipompa ke Furnace dengan
temperatur hingga 350oC kemudian dialirkan ke pompa destilasi.
Aspal dipisahkan dari uap dengan menggunakan Cyclone di bagian
flash area pada kolom destilasi dengan tekanan 2.000 Pa. Metal,
kotoran dan substansi aspal terpisah dari minyak. Fraksi lubricant
akan didinginkan dengan pendingin udara.
Gas oil dipisah menjadi dua yakni sebagian dikembalikan ke
kolom destilasi dan sebagian didinginkan pada Heat Exchanger.
Air kondensat dikirim ke IPAL sedangkan Gas oil ke storage.
c. Unit HF (Hydrofinishing)
Pada unit HF base oil dijernihkan. Base oil dicampur dengan
make up dan Gas hidrogen pada Demetalization Reactor . Katalis
akan memisahkan logam dari minyak. Liquid dan vapor
dipisahkan di Separator Drum. Air make-up akan melarutkan
garam amonium sehingga larutan mengandung garam kurang dari
4%.
Kondensat steam dipisah dari hidrokarbon ringan. Air
dipisahkan secara gravitasi dan dipompa ke unit pengolaha air
limbah sebagai oily water. Produk yang telah dikeringkan

8
dicampurkan dengan hidrokarbon, didinginkan dan dikirim ke
storage produk akhir.

Gambar 2.3 Diagram Alir Proses Produksi

2. Blending
Base Oil sebagai produk akhir dari Refinery dicampur dengan bahan
aditif, diantaranya:
a. Viscocity Index Improvers, meningkatkan kemapuan oli terhadap
pengaruh panas
b. Pour Point Depressants, Menurunkan titik beku oli
c. Anti-wear additives, melindungi permukaan logam dari gesekan
d. Detergents dan Dispersants, menjaga komponen oli tetap bersih
e. Oxidation Inhibitors, menjaga oli tetap stabil
f. Corrosion & Rust Inhibitors, melindungi oli dari pengaruh
kondensasi
g. Defoamants, mencegah pembentukan gelembung dan kehampaan

3. Filling
Filling merupakan proses pengemasan yang meliputi tahap - tahap
berikut ini :
a. Tahap pengisian
Sebelum tahap pengisian kemasan telah diberi label oleh Label
Machines.

9
b. Capping (penutupan Botol).
c. Pengepakkan.

10
2.2 Temuan Negatif
Beberapa temuan negatif pada PT. ALP Petro Industry, Pasuruan adalah sebagai berikut :
2.2.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan
Beberapa temuan negatif yang terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada konstruksi dan bangunan dapat dilihat
pada Tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Temuan Negatif Bidang Konstruksi dan Bangunan Pada PT. ALP Petro Industry
No. Kategori Temuan Ketidaksesuaian Potensi Bahaya Dokumentasi Peraturan Terkait

Terdapat tumpukan
Tempat kerja terbebas material yang tidak Peraturan Menteri
dari bahan-bahan yang ditempatkan dengan rapi Tenaga Kerja No.
berserakan, peralatan di area atau penyimpanan Per.01/Men/1980
1. Tersandung
yang merintangi dan khusus. Selain itu, area Tentang K3 Pada
menimbulkan tidak dilengkapi dengan Konstruksi
kecelakaan. memperjelas area kerja Bangunan (Pasal 6)
dan workway
Gambar a) Workshop PT. ALP
Petro Industry
2. Tangga harus dibuat, Tidak terdapat tanda jalur Saling bertabrakan Wawancara online dengan Peraturan Menteri

11
dipelihara dan evakuasi pada tangga yang dan terjatuh saat Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro Tenaga Kerja No.
digunakan sebaik- menuju ke titik kumpul evakuasi pada Industry Per.01/Men/1980
baiknya sehingga dapat (assembly point) kondisi emergency Tentang K3 Pada
menjamin keselamatan Konstruksi
tenaga kerja. Bangunan (Pasal
25)

Sumber : Hasil Pengamatan dan Wawancara Online, 2020

2.2.2 Bidang Kesehatan Kerja


Beberapa temuan negatif yang terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada kesehatan kerja dapat dilihat pada Tabel
2.2 sebagai berikut :

12
Tabel 2.2 Temuan Negatif Bidang Kesehatan Kerja Pada PT. ALP Petro Industry
Kategori
No. Ketidaksesuaian Potensi Bahaya Dokumentasi Peraturan Terkait
Temuan

Pada saat melakukan


Kotak P3K tertempel
pertolongan pertama pada
pada dinding (tidak
kecelakaan apabila Permennakertrans
mudah dibawa),
membutuhkan peralatan P3K No.PER.15/MEN/2008
1. Kesehatan Kerja lambang P3K tidak
harus menghampiri kotak P3K tentang P3K di Tempat
terlihat karena ditutupi
terlebih dahulu, sehingga Kerja
oleh kertas dan tidak
penanganan akan semakin
berwarna hijau
lama
Gambar a) Kotak P3K
tertempel di dinding
Perusahaan tidak Penyebaran obat terlarang akan Permenakertrans
Wawancara via Chatting dengan
melakukan upaya semakin luas jika tidak segera No.PER.11/MEN/2005
2. Kesehatan Kerja Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
pencegahan dan di tangani. Banyak di Tentang Pencegahan dan
Industry
penanggulangan salahgunakan untuk penambah Penanggulangan

13
penyalahgunaan narkoba stamina saat bekerja karena Penyalahgunaan dan
di tempat kerja dengan jam kerja yang di rasa lama Pengedaran Gelap
memasang penetapan dengan tingkat kelelahan yang Narkotika,Psikotropika, dan
kebijakan. cukup tinggi, padahal obat- Zat Adiktif lainnya di
obatan tersebut sangat tempat kerja (Pasal 2, ayat1)
berbahaya bagi kesehatan
Perusahaan tidak
melakukan upaya Kepmenakertrans
pencegahan dan Wawancara via Chatting dengan No.PER.68/MEN/2004
3. Kesehatan Kerja penanggulangan Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro Tentang Pencegahan dan
HIV/AIDS di tempat Industry Penanggulangan HIV/AIDS
kerja dengan memasang ditempat kerja (Pasal 2)
penetapan kebijakan.

14
Jika tidak segera di tangani
bisa membuat orang baru atau
Air pada Toilet Pos tamu yang berkunjung Permennaker No. Per.
Satpam mengalir terus di terpeleset 03/Men/1982 tentang
4. Kesehatan Kerja
karenakan ada bagian Pelayanan Kesehatan Kerja
tubing yang pecah (Pasal 2)

Gambar b) Air mengalir karena


line tubing pecah

Akan menimbulkan Permenakertrans RI No.


Toilet Perempuan dan ketidaknyamanan dan 5/2018 tentang Keselamatan
5. Kesehatan Kerja
laki-laki tidak dipisah ketidakamanan saat dan Kesehatan Lingkungan
menggunkan toilet Kerja (Pasal 31, ayat 3)

15
Gambar c) Toilet tidak di pisah
antara perempuan dan laki-laki

Bakteri dan kuman bisa


menimbulkan penyakit jika
Permenakertrans RI No.
Tidak ada sabun atau tidak di bersihkan dengan
5/2018 tentang Keselamatan
sabun untuk sabun atau cairan pembersih
6. Kesehatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan
membersihkan diri di lainnya. Apalagi di musim
Kerja (Pasal 31, ayat 2, poin
toilet atau kamar mandi Covid 19 seperti ini harus
Gambar d) Toilet pada PT.ALP f)
sering-sering cuci tangan dan Petro Industry
menjaga kebersihan diri

Sumber : Hasil Pengamatan dan Wawancara Online, 2020

2.2.3 Bidang Kelembagaan


Beberapa temuan negatif yang terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada kelembagaan dapat dilihat pada Tabel 2.3
sebagai berikut :
Tabel 2.3 Temuan Negatif Bidang Kelembagaan Pada PT. ALP Petro Industry

No. Kategori Temuan Ketidaksesuaian Potensi Bahaya Dokumentasi Peraturan Terkait

16
Tidak semua anggota unit
Upaya pencegahan dan KEPMENAKER No.
penanggulangan kebakaran
1. Kelembagaan pengendalian jika terjadi 186 Tahun 1999, Pasal
PT. ALP PETRO
kebakaran tidak optimal Wawancara online dengan 5
INDUSTRY berlisensi K3
Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
Industry

Program kerja tidak


Program kerja menjadi
2. Kelembagaan disampaikan secara jelas PP 50 tahun 2012
tidak maksimal
saat pembekalan

17
Gambar a) Bukti program kerja
Kejadian yang sama
Pelaporan P2K3 kurang
tidak dapat dapat dicegah Permenaker No. 04
3. Kelembagaan lengkap hanya mencangkup Dokumen dan wawancara online
karena tidak terekam Tahun 1987 Pasal 12
unsafe condition.
secara maksimal
Tidak ditemukan
Tenaga kerja kurang
pemasangan lembar UU No. UU No. 1 Tahun1970
4. Kelembagaan memahami tentang UU Pengamatan saat wawancara online
1 Tahun 1970 di tempat Pasal 14 (a)
No. 1 Tahun 1970
kerja
Prosedur dan tata cara Tenaga kerja kurang
5. Kelembagaan Pengamatan saat wawancara online PP 50 Tahun 2012
evakuasi tidak di temukan memahami tindakan

18
di tempat kerja yang dilakukan saat
terjadi bencana

Tidak ditemukannya
Dapat terjadinya
prosedur jalur khusus untuk
6. Kelembagaan kecelakaan saat terjadi PP 50 Tahun 2012
pejalan kaki atau kendaraan
blankspot
alat berat

Pengamatan online

Sumber : Hasil Pengamatan dan Wawancara Online, 2020

2.3 Temuan Positif


Beberapa temuan positif pada PT. ALP Petro Industry, Pasuruan adalah sebagai berikut :

19
2.3.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan
Beberapa temuan positif yang terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada konstruksi dan bangunan dapat dilihat
pada Tabel 2.4 sebagai berikut :
Tabel 2.4 Temuan Positif Bidang Konstruksi dan Bangunan Pada PT. ALP Petro Industry
Kategori
No. Temuan Dokumentasi Keterangan Dokumentasi
Temuan
Peraturan Menteri Tenaga
Pengurus melaporkan
Wawancara online dengan Kerja No. Per.01/Men/1980
pekerjaann konstruksi pada
1. Konstruksi Sekretaris P2K3 PT. ALP Tentang K3 Pada
Direktur atau Pejabat yang
Petro Industry Konstruksi Bangunan
ditunjuk.
(Pasal 2)

Terdapat suatu unit Peraturan Menteri Tenaga


Terdapat unit first aid
2. Konstruksi keselamatan dan kesehatan Kerja No. Per.01/Men/1980
(P3K)
kerja selama pekerjaan Tentang K3 Pada

20
konstruksi. Konstruksi Bangunan
(Pasal 3 ayat 2)

Gambar b) Unit P3K PT.


ALP Petro Industry
Sebagian besar area kerja Peraturan Menteri Tenaga
Terdapat sarana untuk keluar Wawancara online dengan merupakan bangunan Kerja No. Per.01/Men/1980
3. Konstruksi masuk yang aman di setiap Sekretaris P2K3 PT. ALP terbuka sehingga sarana Tentang K3 Pada
tempat kerja. Petro Industry keluar masuk tergolong Konstruksi Bangunan
aman (Pasal 5 ayat 1)

Terdapat penerangan yang Menurut Peraturan Menteri Tenaga


4. Konstruksi
cukup pada tempat kerja, keterangan dari Kerja No. Per.01/Men/1980

21
tangga, lorong dan gang Bapak Sutaji Tentang K3 Pada
tempat orang bekerja atau seluruh area atau Konstruksi Bangunan
sering dilalui. ruangan kerja telah (Pasal 5 ayat 2)
memiliki
pencahayaan yang
cukup dan telah
dilakukan
pengukuran.

Gambar
c) Ruang kerja PT. ALP Petro
Industry

22
Sebab hampir
sebagian besar
tempat kerja
merupakan area
yang terbuka,
maka untuk
ventilasi di tempat
kerja sudah Peraturan Menteri Tenaga
Terdapat ventilasi yang tercukupi dan Kerja No. Per.01/Men/1980
5 Konstruksi cukup pada semua tempat berdasarkan Tentang K3 Pada
kerja keterangan dari Konstruksi Bangunan
Bapak Sutaji (Pasal 5 ayat 3)
Gambar
bahwa untuk saat
d) Workshop PT. ALP Petro
ini hasil
Industry
pengukuran telah
memenuhi syarat
dan jika didapati
ketidaksesuaian
akan ditindak

23
lanjut dengan
segera melakukan
pengendalian yaitu
dengan mengganti
jenis material atap
atau penambahan
alat blower/kipas
angin.

Peraturan Menteri Tenaga


Terdapat pagar atau tutup
Kerja No. Per.01/Men/1980
pengaman yang kuat pada
6 Konstruksi Tentang K3 Pada
lantai atau bagian yang
Konstruksi Bangunan
berlubang.
Gambar (Pasal 8)
e) Pengolahan Limbah PT. ALP
Petro Industry

24
Peraturan Menteri Tenaga
Terdapat tanda peringatan Wawancara online dengan Kerja No. Per.01/Men/1980
7 Konstruksi dilarang masuk bagi orang Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro Tentang K3 Pada
yang tidak berkepentingan. Industry Konstruksi Bangunan
(Pasal 10)

Wawancara Peraturan Menteri Tenaga


Jalan-jalan sempit, jalan-jalan dan
online dengan Kerja No. Per.01/Men/1980
jalan- jalan landasan (runway) harus
8 Konstruksi Sekretaris P2K3 Tentang K3 Pada
dari bahan dan konstruksi yang kuat,
PT. ALP Petro Konstruksi Bangunan
tidak rusak dan aman.
Industry (Pasal 14)
Hanya terdapat 1
Wawancara Peraturan Menteri Tenaga
Tangga tetap harus terbuat dari bahan bangunan yang merupakan
online dengan Kerja No. Per.01/Men/1980
yang tahan terhadap cuaca dan kondisi bangunan tingkat dengan
9 Konstruksi Sekretaris P2K3 Tentang K3 Pada
lainnya, yang panjangnya tidak boleh jumlah 2 lantai, sehingga
PT. ALP Petro Konstruksi Bangunan
lebih dari 9 meter. untuk bahan dan
Industry (Pasal 26)
ketinggian telah sesuai.

25
Terdapat Alat Pelindung
Diri yang sesuai dan Wawancara Peraturan Menteri Tenaga
dengan jumlah yang cukup : Safety online dengan Kerja No. Per.01/Men/1980
10 Konstruksi helm, Safety shoes, Full body harness, Sekretaris P2K3 Tentang K3 Pada
Masker, Sarung tangan, Reflektor PT. ALP Petro Konstruksi Bangunan
APD digunakan sesuai dengan Industry (Pasal 99)
kegunaannya

Sumber : Hasil Pengamatan dan Wawancara Online, 2020


2.3.2 Bidang Kesehatan Kerja
Beberapa temuan positif yang terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu kesehatan kerja dapat dilihat pada Tabel 2.5
sebagai berikut :
Tabel 2.4 Temuan Positif Bidang Kesehatan Kerja Pada PT. ALP Petro Industry

No. Kategori Temuan Temuan Dokumentasi Referensi


Perusahaan sudah mengirimkan tenaga PER-01/MEN/1979 tentang
Wawancara via Chatting dengan
medis perusahaan untuk mendapatkan Wajib Latihan Hygiene
1. Kesehatan Kerja Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
pelatihan dalam bidang hygiene Perusahaan, K3 bagi
Industry
perusahaan dan K3 Paramedis Perusahaan
Perusahaan telah melakukan Wawancara via Chatting dengan Permennakertrans
2. Kesehatan Kerja
pemeriksaan kesehatan secara berkala Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro No.PER.02/MEN/1980

26
untuk tenaga kerja, setiap 1 tahun sekali Industry tentang Pemeriksaan
melakukan Medical Check Up (MCU) Kesehatan Tenaga Kerja
Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja

Permennakertrans
No.PER.02/MEN/1980
Wawancara via Chatting dengan
Terdapat dokumen hasil pemeriksaan tentang Pemeriksaan
3. Kesehatan Kerja Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
kesehatan berkala tenaga kerja Kesehatan Tenaga Kerja
Industry
Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
Permennakertrans
No.PER.02/MEN/1980
Wawancara via Chatting dengan
Pemeriksaan kesehatan diberikan secara tentang Pemeriksaan
4. Kesehatan Kerja Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
gratis oleh perusahaan Kesehatan Tenaga Kerja
Industry
Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
7. Kesehatan Kerja Perusahaan telah menyediakan Wawancara via Chatting dengan Permennakertrans No.

27
poliklinik sebagai upaya pelayanan Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro PER.03/MEN/1982 tentang
kesehatan terhadap tenaga kerja dan Industry Pelayanan Kesehatan
dijaga oleh perawat yang bersertifikasi Tenaga Kerja
hyperkes
Pelayanan kesehatan perusahaan Permennakertrans
(klinik) dipimpin oleh dokter yang Wawancara via Chatting dengan No.PER.01/MEN/1981
8. Kesehatan Kerja ditunjuk oleh direktur. Satu dokter di Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro Tentang Kewajiban
PT. ALP Petro Industry berkunjung 2x Industry Melapor Penyakit Akibat
dalam 1 minggu untuk konsultasi, dll. Kerja
Permennakertrans
Perusahaan melaporkan pelaksanaan Wawancara via Chatting dengan No.PER.03/MEN/1983
9. Kesehatan Kerja pelayanan kesehatan kerja kepada Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro Tentang Pelayanan
direktur Industry Kesehatan Tenaga Kerja
(Pasal 7)
Permenakertrans
Wawancara via Chatting dengan
Pengusaha menyediakan petugas P3K No.PER.15/MEN/2008
11. Kesehatan Kerja Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
dan fasilitas P3K ditempat kerja. Tentang P3K ditempat kerja
Industry
(Pasal 2)

28
Permennakertrans
Isi kotak P3K yang terletak pada
No.PER.15/MEN/2008
13. Kesehatan Kerja ruangan terdapat 21 item (sesuai
tentang P3K di Tempat
undang-undang yang berlaku)
Kerja

Gambar a) Isi Kotak P3K

Perusahaan sudah melakukan pemberian Permennaker No. Per.


Wawancara via Chatting dengan
Gizi kerja yang sesuai kepada setiap 03/Men/1982 tentang
14. Kesehatan Kerja Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro
karyawan yang bekerja di PT. ALP Pelayanan Kesehatan Kerja
Industry
Petro Industry setiap harinya. (Pasal 2)

29
Permenakertrans RI No.
Terdapat Air Minum di Area Workshop 5/2018 tentang Keselamatan
15. Kesehatan Kerja untuk para pekerja di PT. ALP Petro dan Kesehatan Lingkungan
Industry Kerja (Pasal 9, ayat 5, poin
e)

Gambar b) Tersedia air minum


Terdapat tempat cuci tangan pada Permenakertrans RI No.
16. Kesehatan Kerja
beberapa sudut di tempat kerja 5/2018 tentang Keselamatan

30
dan Kesehatan Lingkungan
Kerja (Pasal 31, ayat 2, poin
e)

Gambar c) Terdapat tempat cuci


tangan

Sumber : Hasil Pengamatan dan Wawancara Online, 2020


2.3.3 Bidang Kelembagaan
Beberapa temuan positif yang terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada kelembagaan dapat dilihat pada Tabel 2.6
sebagai berikut :
Tabel 2.5 Temuan Positif Bidang Kelembagaan Pada PT ALP PETRO INDUSTRY
No. Kategori Temuan Temuan Dokumentasi Referensi
Permenaker No. 04
1. Kelembagaan Terdapat P2K3 di perusahaan Tahun 1987, Pasal 2
Ayat 1

31
Permenaker No. 04
Anggota P2K3 terdiri dari pengusaha, Tahun 1987, Pasal 3
3. Kelembagaan
sekretaris, dan anggota. Ayat 1

32
Gambar a) 1 Anggota P2K3
Permenaker No. 04
Wawancara dengan Sekretaris
4. Kelembagaan Sekretaris P2K3 adalah AK3 perusahaan. Tahun 1987, Pasal 3
P2K3
Ayat 2
Permenaker No. 04
P2K3 telah ditetapkan oleh Menteri/ pejabat Wawancara dengan Sekretaris
5. Kelembagaan Tahun 1987, Pasal 3
yang ditunjuknya atas usul dari perusahaan. P2K3
Ayat 3
Permenaker No. 04
P2K3 bertugas menghimpun dan mengolah Wawancara dengan Sekretaris
7. Kelembagaan Tahun 1987, Pasal 4
data tentang K3 di perusahaan. P2K3
Ayat 2a
P2K3 bertugas menunjukan dan menjelaskan
kepada setiap tenaga kerja berbagai faktor
bahaya di tempat kerja yang dapat Permenaker No. 04
Wawancara dengan Sekretaris
8. Kelembagaan menimbulkan gangguan keselamatan dan Tahun 1987, Pasal 4
P2K3
kesehatan kerja, termasuk bahaya kebakaran Ayat 2b
dan peledakan serta cara
penanggulangannya
P2K3 bertugas menunjukan dan Wawancara dengan Sekretaris Permenaker No. 04
9. Kelembagaan
menjelaskan kepada setiap tenaga kerja P2K3 Tahun 1987, Pasal 4

33
berbagai Faktor yang dapat mempengaruhi Ayat 2b
efisiensi dan produktivitas kerja
P2K3 bertugas menunjukan dan
Permenaker No. 04
menjelaskan kepada setiap tenaga kerja Cara Wawancara dengan Sekretaris
11. Kelembagaan Tahun 1987, Pasal 4
dan sikap yang benar dan aman dalam P2K3
Ayat 2b
melaksanakan pekerjaannya
P2K3 bertugas membantu pengusaha atau Permenaker No. 04
Wawancara dengan Sekretaris
13. Kelembagaan pengurus dalam Menentukan tindakan Tahun 1987, Pasal 4
P2K3
koreksi dengan alternatif terbaik Ayat 2c
P2K3 bertugas membantu pengusaha atau
Permenaker No. 04
pengurus dalam Mengembangkan sistem Wawancara dengan Sekretaris
14. Kelembagaan Tahun 1987, Pasal 4
pengendalian bahaya terhadap keselamatan P2K3
Ayat 2c
dan kesehatan kerja
P2K3 bertugas membantu pengusaha atau
pengurus dalam Mengevaluasi penyebab Permenaker No. 04
Wawancara dengan Sekretaris
15. Kelembagaan timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja Tahun 1987, Pasal 4
P2K3
serta mengambil langkah-langkah yang Ayat 2c
diperlukan
20. Kelembagaan P2K3 bertugas membantu pengusaha atau Wawancara dengan Sekretaris Permenaker No. 04

34
pengurus dalam Menyelenggarakan P2K3 Tahun 1987, Pasal 4
administrasi keselamatan kerja, higene Ayat 2c
perusahaan dan kesehatan kerja

P2K3 telah membantu pimpinan


perusahaan menyusun kebijaksanaan
Permenaker No. 04
manajemen dan pedoman kerja dalam Wawancara dengan Sekretaris
21. Kelembagaan Tahun 1987, Pasal 4
rangka upaya meningkatkan keselamatan P2K3
Ayat 2d
kerja, higiene perusahaan, kesehatan
kerja, ergonomi dan gizi tenaga kerja.
Perusahaan telah menyampaikan laporan
tentang kegiatan P2K3 kepada Menteri Wawancara dengan Sekretaris Permenaker No. 04
22. Kelembagaan
melalui Kantor Departemen Tenaga Kerja P2K3 Tahun 1987, Pasal 12
sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
Penunjukan AK3 ditetapkan berdasarkan
Permenaker No. 02
permohonan tertulis dari pimpinan Wawancara dengan Sekretaris
23. Kelembagaan Tahun 1992, Pasal 4
perusahaan kepada Menaker atau pejabat P2K3
Ayat 1
yang ditunjuk.
24. Kelembagaan AK3 telah memberikan laporan kepada Wawancara dengan Sekretaris Permenaker No. 02

35
Menaker atau Pejabat yang ditunjuk P2K3 Tahun 1992, Pasal 9
mengenai hasil pelaksanaan tugas. Ayat 1b
Kepmenaker No. 155
Anggota P2K3 diangkat oleh perusahaan Wawancara dengan Sekretaris
25. Kelembagaan Tahun 1984, Pasal 4
dan disahkan oleh Ka.Kanwil. P2K3
Ayat 3b
PJK3 yang dipekerjakan oleh perusahaan
telah memperoleh keputusan penunjukan
Wawancara dengan Sekretaris PERMEN No. 04 Tahun
26. Kelembagaan dari Menteri Tenaga Kerja c.q. Direktur
P2K3 1995, Pasal 2 Ayat 1
Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan.
KEPMENAKER No. 186
Perusahaan telah membentuk unit Wawancara dengan Sekretaris
27. Kelembagaan Tahun 1999, Pasal 2
penanggulangan kebakaran. P2K3
Ayat 2d
Unit penanggulangan kebakaran terdiri dari Wawancara dengan Sekretaris KEPMENAKER No. 186
28. Kelembagaan
Petugas peran kebakaran P2K3 Tahun 1999, Pasal 5
Unit penanggulangan kebakaran terdiri dari Wawancara dengan Sekretaris KEPMENAKER No. 186
29. Kelembagaan
Regu penanggulangan kebakaran P2K3 Tahun 1999, Pasal 5
Unit penanggulangan kebakaran terdiri dari Wawancara dengan Sekretaris KEPMENAKER No. 186
30. Kelembagaan
Koordinator unit penanggulangan kebakaran P2K3 Tahun 1999, Pasal 5

36
Sumber : Hasil Pengamatan dan Wawancara Online, 2020

37
BAB III
ANALISIS DAN REKOMENDASI

Berdasarkan dari hasil inspeksi yang telah dilakukan maka ditemukan


beberapa temuan negatif dan positif yang terkait dengan bidang K3 seperti
konstruksi dan bangunan, kesehatan kerja serta sistem kelembagaan yang ada
pada PT. ALP Petro Insdustry, Pasuruan. Perhitungan persentase dari masing-
masing temuan yang diperoleh, yaitu sebagai berikut :
1. Bidang Konstruksi dan Bangunan :
a. Terdapat 2 temuan negatif dari 12 item pertanyaan
x 100 % = 16,67 %

b. Terdapat 10 temuan positif dari 12 item pertanyaan


x 100 % = 83,33 %

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil temuan pada


PT ALP Petro Insdustry, Pasuruan dibidang K3 Konstruksi dan Bangunan
untuk temuan negatif 16,67 % dan temuan positif 83,33 %. Berdasarkan data
tersebut PT ALP Petro Insdustry sudah baik untuk penerapkan K3 yang
dibuktikan dengan hanya ada 2 temuan negatif, untuk temuan pertama ini
diduga karena kelalaian pekerja di area temuan negatif tersebut dan
kurangnya manajemen tata letak untuk area kerja. Temuan negatif yang kedua
adalah tidak terdapat tanda jalur evakuasi pada tangga yang menuju ke titik
kumpul (assembly point), temuan ini diduga karena pihak pengelola area
kerja yang kurang memperhatikan untuk pemberian dan pemasangan tanda
arah evakuasi dari lantai 2 menuju tangga, lantai 1 lalu ke titik kumpul.

2. Bidang Kesehatan Kerja :


a. Terdapat 6 temuan negatif dari 18 item pertanyaan
x 100 % = 33,33 %

b. Terdapat 12 temuan positif dari 18 item pertanyaan


x 100 % = 66,67 %

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

38
temuan pada PT ALP Petro Industry, Pasuruan di bidang Kesehatan Kerja
untuk temuan negatif 33,33% dan temuan positif 66,67%. Berdasarkan data
tersebut terdapat 6 temuan negatif yang ditemukan, untuk temuan pertama
dikarenakan kotak P3K tertempel pada dinding (tidak mudah dibawa) dan
lambang P3K tidak terlihat karena ditutupi oleh kertas. Temuan negatid yang
kedua dan ketiga adalah perusahaan tidak melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di tempat kerja
dengan memasang penetapan kebijakan. Sedangkan untuk temuan yang
keempat adalah air pada Toilet Pos Satpam mengalir terus, hal ini diduga
karena ada bagian line tubing yang pecah. Temuan negatif yang kelima dan
keenam ini tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja
berdasarkan Permenakertrans RI No. 5 Tahun 2018, yaitu toilet perempuan
dan laki-laki tidak dipisah serta tidak ada sabun untuk membersihkan diri di
toilet atau kamar mandi.

3. Bidang Kelembagaan :
a. Terdapat 6 temuan negatif dari 28 item pertanyaan
x 100 % = 21,5 %

b. Terdapat 22 temuan positif dari 28 item pertanyaan

x 100 % = 78,5 %

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil


temuan pada PT ALP Petro Industry, Pasuruan di bidang Kesehatan Kerja
untuk temuan negatif 21,428% dan temuan positif 78,5%. Berdasarkan data
tersebut terdapat 6 temuan negatif yang ditemukan, untuk temuan pertama
yaitu tidak semua anggota unit penanggulangan kebakaran PT. AGIP
berlisensi K3. Kedua karena program kerja tidak disampaikan secara jelas
saat pembekalan. Ketiga, Pelaporan P2K3 kurang lengkap hanya mencangkup
unsafe condition. Serta keempat yaitu Tidak ditemukan pemasangan lembar
UU no 1 Tahun 1970 di tempat kerja. Kelima dan keenam mengenai prosedur
dimana tidak ada prosedur tentang evakuasi serta prosedur jalur khusus untuk
pejalan kaki dan kendaraan alat berat.

39
3.1 Analisa Temuan Negatif pada PT. ALP Petro Insdustry
Berikut ini merupakan analisa serta rekomendasi yang diberikan sebagai salah satu langkah pemecahan masalah untuk temuan
negatif pada PT ALP Petro Insdustry, Pasuruan :
3.1.1 Bidang Konstruksi dan Bangunan
Analisa serta rekomendasi yang diberikan sebagai salah satu langkah pemecahan masalah untuk temuan negatif yang
terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada konstruksi dan bangunan dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Rekomendasi Temuan Negatif Bidang Konstruksi dan Bangunan

Kategori Potensi
No. Ketidaksesuaian Dokumentasi Peraturan Terkait Rekomendasi
Temuan Bahaya

Terdapat tumpukan
material yang tidak Menempatkan material
Peraturan Menteri
ditempatkan dengan yang masih terpakai
Tenaga Kerja No.
rapi di area atau namun berserakan pada
Per.01/Men/1980
1. Konstruksi penyimpanan khusus. Tersandung suatu penyimpanan
Tentang K3 Pada
Selain itu, area tidak khusus serta memberi
Konstruksi
dilengkapi dengan tanda yang jelas untuk
Gambar Bangunan (Pasal 6)
memperjelas area kerja batas area kerja.
f) Workshop PT. ALP Petro
dan workway
Industry

40
Segera dilakukan
Saling Peraturan Menteri
Tidak terdapat tanda pemasangan tanda jalur
bertabrakan Tenaga Kerja No.
jalur evakuasi pada Wawancara online dengan evakuasi di area yang
dan terjatuh Per.01/Men/1980
2. Konstruksi tangga yang menuju ke Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro menjadi lokasi temuan
saat evakuasi Tentang K3 Pada
titik kumpul (assembly Industry dan di semua area kerja
pada kondisi Konstruksi
point) menuju ke titik kumpul
emergency Bangunan (Pasal 25)
(assembly point)

41
3.1.2 Bidang Kesehatan Kerja
Analisa serta rekomendasi yang diberikan sebagai salah satu langkah pemecahan masalah untuk temuan negatif yang
terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada kesehatan kerja dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Rekomendasi Temuan Negatif Bidang Kesehatan Kerja

Kategori
No. Ketidaksesuaian Potensi Bahaya Dokumentasi Peraturan Terkait Rekomendasi
Temuan
Pada saat
melakukan - Menyediakan kotak P3K
Kotak P3K
pertolongan berbentuk tas atau kotak yang
tertempel pada
pertama pada mudah dibawa agar bisa
dinding (tidak
kecelakaan apabila Permennakertrans dibawa ke tempat kecelakaan.
mudah dibawa),
Kesehatan membutuhkan No.PER.15/MEN/2008 - List Obat yang berupa kertas
1. lambang P3K tidak
Kerja peralatan P3K tentang P3K di Tempat di tempel bersebelahan dengan
terlihat karena
harus menghampiri Kerja kotak P3K tepatnya di dinding
ditutupi oleh kertas
kotak P3K terlebih dan tulisan lebih di perbesar
dan tidak berwarna
dahulu, sehingga Gambar a) Kotak P3K lagi agar mudah dalam
hijau tertempel di dinding
penanganan akan pemahaman.
semakin lama

42
Perusahaan tidak Permenakertrans
melakukan upaya No.PER.11/MEN/2005
Tim P2K3 Berkoordinasi dengan
pencegahan dan Tentang Pencegahan dan
BNN setempat untuk melakukan
penanggulangan Penanggulangan
Wawancara via Chatting pembinaan dan pembimbingan
Kesehatan penyalahgunaan Penyalahgunaan dan
2. dengan Sekretaris P2K3 pada tiap pekerja mengenai
Kerja narkoba di tempat Pengedaran Gelap
PT. ALP Petro Industry dampak buruk penggunaan
kerja dengan Narkotika, Psikotropika,
Narkoba dan melakukan tes
memasang dan Zat Adiktif lainnya
secara berkala untuk pekerja
penetapan di tempat kerja (Pasal 2,
kebijakan. ayat1)
Perusahaan tidak - Tim P2K3 melakukan
melakukan upaya pengembangan kebijakan
Kepmenakertrans
pencegahan dan tentang upaya pencegahan dan
No.PER.68/MEN/2004
penanggulangan Wawancara via Chatting penanggulangan HIV/AIDS di
Kesehatan Tentang Pencegahan dan
3. HIV/AIDS di dengan Sekretaris P2K3 tempat kerja
Kerja Penanggulangan
tempat kerja PT. ALP Petro Industry - Menerapkan Prosedur K3 khusus
HIV/AIDS ditempat
dengan memasang untuk penanggulangan
kerja (Pasal 2)
penetapan HIV/AIDS sesuai dengan perpu
kebijakan. dan standart yang berlaku

43
Pada bagian Pos
Jika tidak segera di
Satpam terdapat Perbaikan segera dan pelaporan
tangani bisa Permennaker No. Per.
toilet yang line segera ke petugas terkait untuk
Kesehatan membuat orang 03/Men/1982 tentang
4. tubingnya pecah, segera di tangani. Dan di perbaiki
Kerja baru atau tamu Pelayanan Kesehatan
sehingga dengan kwalitas produk yang baik
yang berkunjung Kerja (Pasal 2)
menyebabkan air agar tahan lama ke depannya.
terpeleset
mengalir terus
Gambar b) Toilet di
ruang pos security

Pada Kamar mandi Kurang menjaga Permenakertrans RI No.


Lakukan pengadaaan dan juga di
tidak di lengkapi kebersihan setelah 5/2018 tentang
Kesehatan lakukan inspeksi rutin untuk tiap
5. dengan sabun atau melakukan aktifitas Keselamatan dan
Kerja bulannya atau tiap minggunya.
cairan pembersih dapat menimbulkan Kesehatan Lingkungan
Jika perlu di adakan
penyakit Kerja (Pasal 31, ayat 3
Gambar c) Toilet di PT
ALP. Perto Industry

44
Akan menimbulkan Permenakertrans RI No.
ketidaknyamanan 5/2018 tentang Segera di perbaiki atau minimal
Toilet Pria dan
Kesehatan dan ketidakamanan Keselamatan dan pemberian tanda untuk toilet
6. wanita tidak di
Kerja saat menggunkan Kesehatan Lingkungan khusus pria dan wanita. Agar
pisah
toilet Gambar d) Toilet pria Kerja (Pasal 31, ayat 2, tidak campur jadi satu.
dan wanita tidak di pisah poin f)

45
3.1.3 Bidang Kelembagaan
Analisa serta rekomendasi yang diberikan sebagai salah satu langkah pemecahan masalah untuk temuan negatif yang
terkait dalam bidang K3 khususnya yaitu pada kelembagaan dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Rekomendasi Temuan Negatif Bidang Kelembagaan

Kategori
No. Ketidaksesuaian Potensi Bahaya Dokumentasi Peraturan Terkait Rekomendasi
Temuan

Tidak semua Upaya Menjadwalkan pelatihan


anggota unit pencegahan dan kepada semua anggota
KEPMENAKER
penanggulangan pengendalian unit penanggulangan
1. Kelembagaan Wawancara online dengan No. 186 Tahun
kebakaran PT. ALP jika terjadi kebakaran PT. ALP
Sekretaris P2K3 PT. ALP Petro 1999, Pasal 5
Petro Industry kebakaran tidak Petro Industry menimal
Industry
berlisensi K3 optimal D

46
Pada pembekalan
disampaikan program
Program kerja tidak
Program kerja yang dicanangkan serta
disampaikan secara
2. Kelembagaan menjadi tidak PP 50 tahun 2012 timeline untuk setiap
jelas saat
maksimal program kejanya
pembekalan
ditambah dengan tolok
ukur keberhasilam
Gambar a) Bukti Program Kerja
Kejadian yang
sama tidak
Pelaporan P2K3 Melakukan penjadwalan
dapat dapat
kurang lengkap pemberlakukan inspeksi
3. Kelembagaan dicegah karena Dokumen dan wawancara online PP 50 Tahun 2012
hanya mencangkup unsafe acton dan unsafe
tidak terekam
unsafe condition. condition.
secara
maksimal

47
Tenaga kerja
kurang
Tidak ditemukan UU no 1
memahami UU no 1 Tahun 1970
pemasangan lembar Tahun1970 Pasal
4. Kelembagaan tentang UU no Pengamatan saat wawancara online agar dipasang di area
UU no 1 Tahun 14 (a)
1 Tahun 1970 kerja
1970 di tempat kerja

Tenaga kerja
Membuat dan menempel
Prosedur dan tata kurang
prosedur yang ada di
cara evakuasi tidak memahami
5. Kelembagaan Pengamatan saat wawancara online PP 50 Tahun 2012 tempat kerja terutama
di temukan di tindakan yang
dengan potensi bahaya
tempat kerja dilakukan saat
yang tinggi
terjadi bencana

48
Tidak ditemukannya Dapat
Membuat jalur khusus
prosedur jalur terjadinya
pejalan kaki dan alat
6. Kelembagaan khusus untuk pejalan kecelakaan saat PP 50 Tahun 2012
berat serta beberapa
kaki atau kendaraan terjadi
papan peringatan.
alat berat blankspot

Pengamatan online

49
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil temuan serta analisa yang ada pada PT. ALP Petro Industry,
maka didapatkan beberapa kesimpulan yaitu :
1. Implementasi K3 di PT. ALP Petro Industry khususnya pada bidang
konstruksi dan bangunan, kesehatan kerja, serta kelembagaan
didapatkan di PT. ALP Petro Industry bahwa perusahaan masih belum
sepenuhnya menerapkan peraturan perundang-undangan yang
seharusnya diterapkan dalam setiap perusahaan. Seperti manajemen
tata letak material dan peralatan masih kurang tertata dan tidak adanya
tanda panah pada tangga untuk penunjuk jalur evakuasi. Selain itu,
PT. ALP Petro Industry telah membentuk tim P2K3 namun belum
melaksanakan tugas dengan sepenuhnya yaitu tidak dilaksanakannya
pencegahan dan penanggulangan narkoba serta HIV/AIDS kepada
karyawan. PT. ALP Petro Industry juga beberapa prosedur kerja
belum tersedia, tidak semua anggota tim unit kebakaran berlisensi K3,
pelaporan kecelakaan yang masih belum sesuai, dan program kerja
yang kurang tersampaikan dengan baik.

2. Dari beberapa temuan potensi bahaya yang terkait pada bidang


konstruksi dan bangunan serta kesehatan kerja yang terdapat di PT.
ALP Petro Industry dapat memberikan dampak sebagai berikut :
• Dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berkelanjutan
karena kondisi K3 yang kurang terpenuhi.
• Dapat menimbulkan kerugian secara moril dan finansial.
• Dapat menimbulkan penyakit akibat kerja yang disebabkan
karena kondisi sanitasi kurang terjaga kebersihan dan kelayakan.

4.2 Saran
Dari hasil temuan serta analisa yang ada pada PT. ALP Petro Industry,
saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

50
1. Berdasarkan tinjauan yang telah dilakukan PT. ALP Petro Industry perlu
mengoptimalkan kembali mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dalam aspek konstruksi, kesehatan kerja, dan kelembagaan
2. Perlu dilakukannya evaluasi secara rutin dan berkala untuk terus
mengontrol segala potensi bahaya atau ketidaksesuaian yang terdapat di
tempat kerja sehingga dapat segera diketahui dan dilakukan tindak lanjut.
3. Komitmen pimpinan atau management PT. ALP Petro Industry harus lebih
ditekankan lagi agar penanganan masalah keselamatan dan kesehatan
kerja yang ada di perusahaan bisa lebih cepat untuk ditangani oleh pihak
yang terkait baik dari segi SDM, material, peralatan, serta lingkungan.

51
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Tenaga Kerja 155 Tahun 1984 tentang Pembentukan,


Susunan, dan Tata Kerja DK3N, DK3W, dan P2K3.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.PER.68/MEN/2004
tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186 Tahun 1999 tentang UPK di Tempat
Kerja.
Peraturan Menteri No. 04 Tahun 1987 tentang P2K3 dan Tata Cara Penunjukan
AK3.
Peraturan Menteri No. 04 Tahun 1995 tentang PJK3.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per- 01/MEN/1980
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.PER.01/MEN/1979
tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Bagi Paramedis Perusahaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.PER.01/MEN/1981
tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.PER.02/MEN/1980
tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.PER.03/MEN/1982
tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.PER.03/MEN/1983
tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.PER.11/MEN/2005
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya di Tempat Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.PER.15/MEN/2008
tentang P3K di Tempat Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 5 Tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER.02/MEN/1992 tentang Tata Cara
Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli K3.
Peraturan Pemerintah RI No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

52

Anda mungkin juga menyukai