Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
1. Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan
perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsikan
perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi,
memberi kesadaran dan sebagainya. Upaya agar perilaku individu, kelompok dan
masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan.
Dalam kaitan pendidikan kesehatan terdapat suatu usaha kesehatan di masyarakat
dan sekolah-sekolah baik tingkat sekolah dasar hingga menengah atas melalui
penyuluhan-penyuluhan kesehatan ke masyarakat dan sekolah yang bertujuan
meningkatkan kesadaran hidup sehat pada masyarakat dan murid di sekolah, maka
dengan keberadaan penyuluhan kesehatan yang ada di masyarakat dan sekolah-sekolah
diharapkan mampu menerapkan pokok-pokok pendidikan kesehatan yang diarahkan pada
pembinaan pola dan kesadaran hidup sehat masyarakat dan siswa di sekolah guna
meningkatkan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan banyak memberikan manfaat dalam meningkatkan
kesadaran serta memelihara kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat dan warga
sekolah hingga mewujudkan lingkungan sekitar yang sehat guna menunjang proses
pembelajaran. Oleh karena itu keberadaan penyuluhan kesehatan di masyarakat dan
sekolah-sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesehatan pribadi sesuai
dengan pendidikan kesehatan sebagai sasaran pendidikan yang mengintegrasikan
pengetahuan, sikap, nilai dan perbuatan nyata berkenaan dengan kesehatan pribadi
sebagai diri pribadi dan warga masyarakat.

1
2. Lokasi PKM
a. Gambaran Umum
MI MIHADUNAL ULA, Bojongsawah,Kebonpedes,Sukabumi,Jawa Barat.
b. Data Kesehatan
Hingga saat ini, masih banyak sekali anak-anak Indonesia yang meninggal karena
diare, juga juga anak-anak yang kurang gizi karena cacingan. Selain itu, masih ada
pula anak dan orang dewasa yang tertular dan meninggal karena terinveksi virus flu
burung. Padahal, dengan melakukan perilaku sederhana, cuci tangan pakai sabun
(CTPS) sebenarnya sudah dapat mengurangi risiko tertular penyakit-penyakit
tersebut. Data WHO menunjukkan, perilaku CTPS mampu mengurangi angka
kejadian Diare sebanyak 45 persen. Telah dibuktikan juga bahwa CTPS dapat
mencegah penyebaran penyakit cacingan, serta mampu menurunkan kasus infeksi
saluran pernafasan atas (ISPA) dan Flu Burung hingga 50 persen. Sanitasi penting,
karena turut menyelamatkan ji Karena itu, biasakan cuci tangan pakai sabun (CTPS)
pada waktu-waktu penting, yaitu sebelum makan, sebelum
memegang/mengolah/menyiapkan makanan, setelah buang air besar, setelah
menceboki anak, serta setelah kontak dengan hewan dan tanah. Selain itu, hendaknya
membiasakan juga menggunting/membersihkan kuku secara teratur, ujar Menkes.
Karena itu, ajaklah teman-teman dan masyarakat di sekitar untuk membiasakan
perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS), sebuah perilaku sederhana tetapi
berdampak luar biasa. Hendaknya CTPS senantiasa dijadikan sebagai kebiasaan,
menjadi bagian dari PHBS yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, kata
Menkes.
Langkah untuk mewujudkan Indonesia bersih, sehat, dan berkualitas, dapat dimulai
dari hal-hal sederhana di lingkungan rumah tangga, misalnya: Edukasi pada anak dan
keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan; Peduli akan kondisi
lingkungan sekitar dengan melakukan penghijauan di sekitar rumah; Menjaga
kebersihan diri pribadi yang dimulai dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun;
serta mengajak anak-anak untuk membiasakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) sejak
usia dini.

2
B. Tujuan pendidikan kesehatan masyarakat
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit diharapkan anak-anak mampu
memahami betapa pentingnya PHBS di lingkungan sekolah.

2. Tujuan khusus
Setelah di adakan penyuluhan selama 60 menit remaja/siswa dapat :
a. Mengetahui definisi dari perilaku hidup bersih dan sehat

b. Mengetahui manfaat dari perilaku hidup bersih dan sehat

c. Mengetahui sasaran dari perilaku hidup bersih dan sehat

d. Mengetahui indicator perilaku hidup bersih dan sehat

C. Manfaat Pendidikan Kesehatan Masyarakat


1. Umum ( Bagi Masyarakat/Instansi )
a. Masyarakat dapat memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dengan adanya
pendidikan kesehatan masyarakat.
b. Masyarakat lebih dapat mengatur pola hidupnya agar lebih sehat dan mampu
meningkatkan derajad kesehatannya.
c. Masyarakat dapat melakukan kegiatan/ program-program kesehatan demi
tercapainya tujuan kesehatan yang sepenuhnya.
2. Khusus ( Mahasiswa )
a. Dapat berbagi ilmu pengetahuan dengan siswa/siswi, sehingga ilmu yang didapat
lebih bermanfaat.
b. Mengetahui kondisi dan keadaan lingkungan sekolah secara langsung, tidak hanya
teori seperti didalam ruang kelas.
c. Mendapat banyak pengalaman dari kegiatan Pendidikan Kesehatan Masyarakat.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendidikan kesehatan masyarakat


a. Pengertian Pendidikan kesehatan masyarakat

Menurut Ottawwa Charter (1986) yang dikutip dari Notoatmodjo S, memberikan


pengertian pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental dan social, maka masyarakat harus mampu
mengenal dan mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dam mampu mengubah atau
mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial, budaya, dan sebagainya).

Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol dan
memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang direncanakan untuk individu, kelompok
atau masyarakat agar belajar tentang kesehatan dan melakukan perubahan-peubahan secara
suka rela dalam tingkah laku individu (Entjang, 1991).

Menurut undang-undang kesehatan no 23 tahun 1992 dan WHO, tujuan pendidikan


kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan baik secara fisik, mental, dan sosialnya. Jadi tujuan
pendidikan kesehatan masyarakat adalah untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman
pentingnya kesehatan untuk tercapainya perilaku kesehatan sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan fisik, mental, sosial sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.

B. Materi Pendidikan Kesehatan Masyarakat

a. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS)

Hidup sehat adalah hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang,

mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari

4
konsentrasi kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan

keharmonisan keluarga.

b. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Setiap anak meningkatkan kesehatan nya agar tidak mudah sakit, anak sehat dan

cerdas.

c. Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1. Peserta didik ( siswa/siswi)

2. Warga sekolah

3. Masyarakat lingkungan sekolah

4. PGRI, komite sekolah

5. Tim Pembina UKS dan tim pelaksana UKS.

d. Indicator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1. Mengkonsumsi jajana sehat di warung/kantin sekolah

2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

3. Menggunakan jamban

4. Olahraga teratur di sekolah

5. Membuang sampah pada tempatnya

6. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin.

5
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Identifikasi masalah kesehatan


1. Banyaknya siswa/siswi kelas 5 tidak mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan ehat
(PHBS)
2. Banyaknya siswa/siswi kelas 5 tidak mengetahui manfaat Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
3. Kurangnya siswa/siswi yang berperilaku Hidup Bersih dan Sehat.

B. Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah menggunakan metode Delbecq
1. Besar masalah
2. Tingkat kegawatan
3. Kemudahan intervensi

Analisa masalah kesehatan di MI MIHADUNAL ULA, Bojongsawah, Kebonpedes,


Sukabumi, Jawa Barat.

Dengan menggunakan metode Delbecq

Interventarisasi Kriteria Masalah Total Skor Prioritas


Masalah 1 2 3
1 6 6 6 18 III
2 8 8 8 25 I
3 6 7 6 19 II

6
Ket:
Angka Pemberian Skor = 1-10
Setelah dilakukan penghitungan prioritas masalah maka ditemukan prioritas masalah
yakni tentang Banyaknya siswa/siswi kelas 5 tidak mengetahui manfaat perilaku
hidup bersih dan sehat yang berada pada masalah kedua. Dan penyuluhan tentang
PHBS ini cocok untuk siswa/siswi SDN kelas 5 di karenakan siswa/i masih belum
mengetahui tentang manfaat PHBS.

C. Tujuan kegiatan PKM


1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit di harapkan anak-anak
mampu memahami betapa pentingnya PHBS di lingkungan sekolah.
2. Tujuan khusus
Setelah di adakan penyuluhan selama 60 menit remaja/siswa dapat :
a. Mengetahui definisi dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah
b. Mengetahui manfaat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah
c. Mengetahui sasaran dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah
d. mengetahui indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

D. Sasaran
1. Langsung dan tidak langsung
Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sampaikan
secara langsung dengan sasaran audiens Siswa/i SD kelas 5 MI
MIHADUNAL ULA, Bojongsawah,Kebonpedes,Sukabumi,Jawa Barat.
2. Jumlah peserta
26 0rang

7
E. Waktu pelaksanaa penyuluhan
Penyuluhan kesehatan di instansi yaitu pada hari Sabtu, 27 juli 2019 di MI
MIHADUNAL ULA, Bojongsawah,Kebonpedes,Sukabumi,Jawa Barat. mulai
pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai.

F. Tempat lokasi pelaksanaan penyuluhan


Lokasi penyuluhan kesehatan di instansi bertempat di MI MIHADUNAL ULA,
Bojongsawah,Kebonpedes,Sukabumi,Jawa Barat.

G. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

H. Media
1. Laptop
2. LCD

I. Materi PKM
Materi di instansi adalah tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), karena
di sekolah MI MIHADUNAL ULA khususnya siswa/siswi kelas 5 sebagian besar
belum mengetahui tentang PHBS dan tidak tau menerangkan tentang pengertian
PHBS, manfaat PHBS, sasaran PHBS, indikator PHBS.

J. Evalusi
1. Siswa/i dapat menyebutkan pengertian PHBS
2. Siswa/i dapat mengetahui manfaat dari PHBS
3. Siswa/i dapat pengetahui siapa saja sasaran PHBS
4. Siswa/i dapat mengetahui indikator PHBS
5. Dengan melakukan pretest dan posttest

8
6. Tipe soal pilihan ganda

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil evaluasi PKM

Penyuluhan di MI MIHADUNAL ULA, Bojongsawah,Kebonpedes,Sukabumi,Jawa Barat

Pretest

No Nama Nilai
1 Yulaika 100
2 Hilda 100
3 M.faris 60
4 Said 20
5 Zein 80
6 Reyhan 40
7 Naufal 80
8 Zaki ihsan 40
9 Raisa 80
10 Nurul azmi 80
11 Salwa 80
12 Hilya 80
13 Dara 80
14 Zaira 80
15 Amanda 100
16 Levina 80
17 Norman 80
18 Hasbi 100
19 Siti maulida 100
20 Zamra julianti 20
21 Najma 80
22 Jaki setiawan 80
23 Ramli 40
24 Surya 40
25 Rani fitriani 20
26 Dede elvin 80
Jumlah 1.820

Hasil dari pretest penyuluhan di instansi yaitu MI MIHADUNAL ULA kelas 5 dengan
audiens 26 orang jumlah nya 1.820

9
Posttest PKM masyarakat

Posttest

no Nama Nilai
1 Yulaika 80
2 Hilda 80
3 M.faris 100
4 Said 40
5 Zein 80
6 Reyhan 40
7 Naufal 60
8 Zaki ihsan 60
9 Raisa 80
10 Nurul azmi 80
11 Salwa 80
12 Hilya 80
13 Dara 80
14 Zaira 80
15 Amanda 80
16 Levina 80
17 Norman 100
18 Hasbi 80
19 Siti maulida 100
20 Zamra julianti 40
21 Najma 40
22 Jaki setiawan 40
23 Ramli 40
24 Surya 60
25 Rani fitriani 60
26 Dede elvin 100

10
Jumlah 1.768

Hasil dari posttest penyuluhan di instansi yaitu MI MIHADUNAL ULA kelas 5 dengan
audiens 26 orang jumlah nya 1.768

Perbandingan dari soal pretest dan post tes sangat terlihat jelas perbedaannya karena
siswa/i lebih mengetahui apa itu PHBS sebelum di berikan materi dari pada setelah di
berikan materi.

B. Faktor pendukung dan penghambat


1. Faktor Pendukung
a. siswa/i yang sangat senang terhadap materi tersebut.
b. Antusiasme siswa/i yang sangat mendukung
c. Adanya Kerjasama dengan teman
d. Guru-guru yang sangat ramah dan baik dalam menerima kami untuk
penyuluhan
2. Faktor Penghambat
a. Adanya siswa/i yang kurang aktif untuk bertanya
b. Adanya lokasi penyuluhan yang jaraknya jauh
c. Adanya siswa/i yang lambat dalam mencermati soal pretest atau posttest

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan PKM dilakukan pada tanggal 27 juli 2019 di MI MIHADUNAL
ULA, Bojongsawah,Kebonpedes,Sukabumi,Jawa Barat yang bertemakan tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan sasaran dalam PKM ini adalah anak
siswa/i SD kelas 5. Setelah dilakukan penyuluhan ataupun pemberian materi tentang
PHBS adanya Hasil dari preetest yaitu 1.820 dan posttest yaitu 1.786. Dan dari hasil

11
petest dan posttest siswa/i lebih mengetahui sebelum di berikan materi dari pada
setelah di berikan materi.

B. Saran
Saran yang saya ambil yaitu :
a. Lebih memperhatikan kesehatan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.
b. Lebih mengetahui tentang PHBS
c. Lebih cepat mencermati soal yang diberikan

Daftar Pustaka
 http://www.febri-yunaldi-chaniago-blogspot.com/2013/02/makalah-perilaku-
hidup-berish-dan-sehat.html
 http://kesehatanlingkungan2013.blogspot.com/2014/08/makalah-perilaku-hidup-
bersih-dan-sehat_2.html?=1
 http:/.promkes.kemkes.go.id/phbs

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai