Kelas / Kelompok : D / D8
Yustina (2020212202)
II. Tujuan
Mengetahui cara pembuatan sediaan sirup dengan melihat pengaruh penambahan pemanis,
anticaplocking dan pengental terhadap stabilitas sediaan sirup.
2
Sirup paling sering dibuat dengan satu dari empat cara umum, tergantung pada sifat
fisik kimia bahan – bahan. Dinyatakan secara luas, bahwa : 1. Larutan dari bahan – bahan
dengan bantuan panas, 2. Larutan dari bahan – bahan dengan pengadukan tanpa
penggunaan panas, 3. Penambahan sukrosa pada cairan obat yang dibuat atau pada cairan
yang diberi rasa, dan 4. Dengan perkolasi dari sumber – sumber bahan obat atau sukrosa.
B. Zat Tambahan
VII. Pembuatan
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dilakukan kalibrasi botol 60 ml.
3. Ditimbang masing-masing bahan yang akan digunakan.
4. Dikembangkan CMC Na terlebih dahulu dengan air panas diaduk ad mengembang
(sebanyak 20x = 2 gr x bobot) (M1)
5. Dilarutkan Difenhidramin HCl dalam air (M2)
6. Dilarutkan (Glukosa/Sukrosa) dengan aquadest diatas waterbath sambil diaduk ad
homogen, kemudian disaring dengan kertas saring
7. Dicampur M1 dan M2 dan diaduk ad homogen (M3)
8. Ditambahkan propilen glikol dan (glukosa/sukrosa) ke dalam M3 diaduk ad
homogen M4
9. Dilarutkan Na. Benzoat ke dalam aquadest, kemudian dimasukan ke M4, diaduk ad
homogen
10. Ditambahkan (eritrosin/sunset yellow) diaduk ad berubah warna
11. Ditambahkan sisa aquadest, dan dimasukan kedalam botol ad tanda batas kalibrasi.
12. Ditambahkan (essence strawberry/essence orange, kocok ad homogen.
13. Dilakukan uji evaluasi sisa sediaan (uji berat jenis, uji pH larutan, uji organoleptik,
uji kejernihan, uji viskositas dan rheologi)
VIII. Evaluasi Hasil dan Tabulasi Data
1) Berat jenis dengan alat piknometer ( FI ed IV hal 1031 )
Gunakan piknometer yang telah dibersihkan dan telah dikalibrasi dengan
menetapkan bobot piknometer dan bobot air yang baru didinginkan pada suhu 25 oC ,
masukkan ke dalam piknometer . Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu
25oC , buang kelebihan zat uji dan timbang . Kurangkan bobot piknometer kosong
dan bobot piknometer yang telah diisi.
Pembahasan :
Pada uji berat jenis dengan piknometer, pada formula 1 sediaan memiliki
berat jenis sekitar 1,0713 g/ml dan pada formula 2 memiliki jenis 1,0925 BJ
yang didapat mendekati BJ air, yaitu 1,00 g/ml. Semakin mendekati berat
jenis air, dikatakan sediaan semakin baik.
2) pH (Derajat Keasaman)
Menggunakan pH universal atau pH meter
Uji pH larutan dengan pH meter
Formula pH
I 6,18
II 6,49
Pembahasan :
Dari hasil uji pH larutan, pH sesuai dengan pH stabilitas zat aktif yang normal,
karena bila pHnya terlalu jauh dengan pH stabilitas zat aktif akan menimbulkan
potensial dari zat aktif yang dapat terganggu sehingga dapat mengurangi kekuatan
dari zat aktif tersebut.
Pembahasan :
Pada formula satu digunakan essence orange dan sunset yellow sehingga
menghasilkan warna oranye dan bau jeruk. Pada formula 2 digunakan essence
strawberry dan eritrosin sehingga menghasilkan warna merah muda dan bau
stroberi. Rasa ketika di coba pahit ini karena kandungan gula yang diformulakan
rendah karena sediaan sirup harus mengandung gula tidak kurang dari 60 % dan
tidak lebih dari 65 % gula sehingga rasa yang di berikan dapat optimal dan faktor
pahit ini juga dikarenakan kandungan zat aktif Difenhidramin HCL ini memang
memiliki rasa yang sangat pahit. Sehingga diperlukan gula yang cukup banyak
untuk menutupi rasa pahit tersebut.
4) Uji Kejernihan
Sediaan disimpan pada suhu kamar selama 1 minggu dan diamati tingkat
kejernihannya.
Uji Kejernihan
Tingkat Kejernihan
Hari Formula I Formula II
0 2 2
1 3 3
2 - -
3 - -
4 3 3
5 4 4
Pembahasan :
Dari ke dua formulasi yang di evaluasi dengan uji kejernihan kedua formulasi 1 dan
2 tersebut selama 0 sampai dengan hari ke 5 mengalami perubahan sediaan yaitu
keruh sehingga stabilitas dari sediaan tidak stabil/tidak jernih dapat dikarenakan
penggunaan bahan pemanis ataupun pengerjaan yang kurang baik sehingga
kejernihan mudah dipengaruhi oleh faktor lingkungan, temperatur, kelembaban dan
cahaya.
h= r x F Gaya= r x KV
No spindel RPM Skala (r) Faktor (f)
CPS (dyne/cm)
1 1,5 16,5 40 660 11.109,45
1 3 26 20 520 17.505,8
1 6 46 10 460 30.971,8
1 3 27,5 20 550 18.515,75
1 1,5 18 40 720 12119,4
Perhitungan Viskositas ( η )
1. Skala x Faktor = 16,5 x 40 = 660 cPs
2. Skala x Faktor = 26 x 20 = 520 cPs
3. Skala x Faktor = 46 x 10 = 460 cPs
4. Skala x Faktor = 27,5 x 20 = 550 cPs
5. Skala x Faktor = 18 x 40 = 720 cPs
Pembahasan :
Pada gambar rheogram formula 1 dan formula 2 membentuk Aliran plastic. Cairan yang
mempunyai aliran plastik tidak akan mengalir sebelum suatu gaya tertentu dilampauinya.
Gaya tersebut adalah “yield value” atau “f”. Pada tekanan di bawah yield value cairan
tersebut bertindak sebagai bahan elastik, sedangkan di atas harga ini aliran mengikuti
hukum Newton.
6) Uji Caploking
Sediaan di tuang ke tutup botol, diamkan sebentar kemudian tuang kembali sediaan
kedalam botol dan tutup. Tunggu beberapa saat apakah terjadi pengkristalan di tutup
atau tidak.
Uji Caploking
Formula Hasil
I Tidak terbentuk Kristal pada leher dan tutup botol
II Tidak terbentuk Kristal pada leher dan tutup botol
Pembahasan :
Pada uji caplocking, kedua formula tidak mengalami caplocking karena
anticaplocking bekerja dengan optimal tidak menimbulkan kristal terhadap tutup
botol yang dapat menyebabkan susah untuk di buka karena kristal yang terbentuk
pada tutup botol tersebut, dan juga kandungan gula yang rendah pada setiap formula 1
dan 2 sehingga tidak terjadi caplocking.
IX. RANCANGAN KEMASAN
Sirup Difenhidramin Dewasa di atas 12 tahun 3 x Sirup Difenhidramin Simpan ditempat sejuk, kering
sehari 1-2 sendok takar (10 dan terlindung dari cahaya
ml)
Anak-anak umur 6-12 tahun 3 Keterangan Lengkap :
x sehari 1 sendok takar (5 ml) Lihat Brosur
Netto : 60 ml Netto : 60 ml
Diproduksi oleh :
KOCOK PT. Barokah Farma
No. Reg : DTL A1 Jalan Srengseh Sawah
Jakarta – Indonesia
No. Batch : 029671
1521210637
Exp Date : April 17
PT. Barokah Farma PT. Barokah Farma
Jakarta – Indonesia Jakarta – Indonesia
Komposisi :
Aturan Pakai :
Tiap 5 ml sirup mengandung Difenrup Dewasa di atas 12 tahun 3 x
Difenhidramin HCL 50 mg sehari 1-2 sendok takar (10
ml)
Indikasi : Sirup Difenhidramin Anak-anak umur 6-12 tahun 3
x sehari 1 sendok takar (5
Antihistamin, batuk alergi & ml)
Netto : 60 ml
batuk berdahak, batuk karena
flu.
Simpan ditempat sejuk, kering dan
terlindung dari cahaya 16
PT. Barokah Farma
Jakarta – Indonesia
Keterangan Lengkap :
Lihat Brosur
No. Reg : DTL 1521210637 A1
Diproduksi oleh :
No. Batch : 029671
Exp Date : April 17 PT. Barokah Farma
Jalan Srengseh Sawah
Komposisi : Efek Samping :
Sirup Difenhidramin Dewasa di atas 12 tahun 3 x Sirup Difenhidramin Simpan ditempat sejuk, kering
sehari 1-2 sendok takar (10 dan terlindung dari cahaya
ml)
Anak-anak umur 6-12 tahun 3 Keterangan Lengkap :
x sehari 1 sendok takar (5 ml) Lihat Brosur
Netto : 60 ml Netto : 60 ml
Diproduksi oleh :
KOCOK PT. Barokah Farma
No. Reg : DTL 1520409637 A1 Jalan Srengseh Sawah
Jakarta – Indonesia
No. Batch : 029671
Exp Date : April 17
PT. Barokah Farma PT. Barokah Farma
Jakarta – Indonesia Jakarta – Indonesia
Sirup
KOMPOSISI
Tiap 5 ml sirup mengandung Difenhidramin HCL...........................50 mg
FARMAKOLOGI
Kerja antihistamini ka H1 akan meniadakan secara kompetitif kerja histamin pada reseptor H1, dan tidak
mempengaruhi histamin yang ditimbulkan akibat kerja pada reseptor H2.
FARMAKODINAMIK
Difenhidramin ini memblokir aksi histamin, yaitu suatu zat dalam tubuh yang menyebabkan gejala alergi.
Difenhidramin menghambat pelepasan histamin (H1) dan asetilkolin (menghilangkan ingus saat flu). Hal ini
memberi efek seperti peningkatan kontraksi otot polos vaskular, sehingga mengurangi kemerahan, hipertermia
dan edema yang terjadi selama reaksi peradangan.
FARMAKOKINETIK
Diphenhydramine merupakan amine stabil dan cepat diserap pada pemberian secara oral, dengan konsentrasi
darah puncak terjadi pada 2-4 jam. Di dalam tubuh dapat terdistribusi meluas dan dapat dengan segera
memasuki system pusat saraf, sehingga dapat menimbulkan efek sedasi dengan onset maksimum 1-3 jam.
Diphenhydramine memiliki waktu kerja/durasi selama 4-7 jam. Obat tersebut memiliki waktu paruh eliminasi
2-8 jam dan 13,5 jam pada pasien geriatri.
INDIKASI
Antihistamin, batuk alergi & batuk berdahak, batuk karena flu & kelainan saluran pernapasan lainnya.
KONTRAINDIKASI
Hipersensitivitas terhadap Diphenhydramine HCl, bayi dan ibu yang menyusui. Penderita hipertensi,
glaukoma, diabetes, asma, gangguan jantung dan gondok.
EFEK SAMPING
Gangguan pencernaan, mengantuk, mulut kering, sulit buang air kecil, tinitus (telinga berdenging tanpa
rangsang dari luar), sakit kepala, gangguan koordinasi.
DOSIS
Anak – anak : 2,5 - 5,0 ml setiap 4 jam.
Dewasa : 5,0 - 10,0 ml setiap 3 atau 4 jam.
ATURAN PAKAI
Dewasa di atas 12 tahun 3 x sehari 1-2 sendok takar (10 ml)
Anak-anak umur 6-12 tahun 3 x sehari 1 sendok takar (5 ml)
CARA PENYIMPANAN
Disimpan di tempat yang sejuk, kering dan terlindung dari cahaya
KEMASAN
Botol 60 ml
KOCOK
Diproduksi oleh :