Bab I, 4,5
Bab I, 4,5
PENDAHULUAN
konsistenmemerlukan koneksi dan kerja sama dengan orang yang berbeda. Dalam
dipisahkan dari makhluk tunggal disebut juga dengan makhluk sosial. Makhluk
ciptaan Allah yang bersahabat tidak dapat memuaskan keperluan mereka sehari-
Dalam hukum perjanjian, invalid and void (nietig) adalah sebutan untuk
pengaturan yang tidak memenuhi kebutuhan tujuan. Untuk sementara, tidak sah
kemampuan). Berlainan dengan kondisi reversibel, kondisi invalid dan void tidak
membutuhkan ajakan dari para pihak. Jika suatu kesepakatan tidak memenuhi
kebutuhan yang bertujuan, ada pihak yang menggugat, maka hakim yang ditunjuk
wajib ada sebab fungsinya, yang memberi keterangan atas tidak adanya
makna pada peraturan berikut atau bergantung pada ketentuan yang berbeda,
1
perbaikan pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 berkenaan dengan posisi
sebagai Notaris. Pekerjaan Notaris merupakan sesuatu yang amanah, hal ini
untuk menjaga kerahasiaan semua yang berhubungan pada surat (akta) yang telah
dibuat. dan semua data ketika membuat surat (akta) harus sesuai pada janji /
menjaga kerahasiaan semua yang berkaitan perihal surat menyurat (akta) dan hal
pada surat (akta) tersebut. Notaris yang dalam panggilannya benar-benar sebuah
dan bersifat kredibel atau otentik. Pentingnya pemanggilan Notaris adalah bahwa
verifikasi seperti yang tertera dalam akta yang kredibel/otentik adalah sah. Intinya
agar surat yang dimaksud bisa menjadi kesaksian (bukti) yang kuat apabila
sewaktu-waktu ada pertentangan antara pihak atau ada tuntutan dari pihak lain.
Jabatan Notaris (PJN) yang kini telah diganti menjadi Undang-Undang Nomor 2
tahun 2014 perihal perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 perihal
Jabatan Notaris.
2
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. 10
(sepuluh) tahun jangka waktu yang lama dan Pada tanggal 15 Januari 2014,
dikarenakan saat ini sama dengan hukum kejadian dan kebutuhan daerah setempat
para pakar Ilmu Hukum, Ketetapan pada posisi sebagai notaris, dan masyarakat
umum jika semua menggunakan layanan dari Notaris, terutama para individu yang
pejabat notaris (notariat), pada situasi sebagai yang memegang jabatan Notaris
mengenai kedudukan dan aturan perihal Notaris hanya diatur pada satu ketetapan.
dapat menjunjung tinggi pelaksanaan komitmen menjadi lebih terencana dan ada
pencipta akta yang kredibel disertai dengan kemajuan yang cepat dari kebutuhan
akta Notaris, maka penting untuk mencegah adanya kecacatan yuridis dalam akta
3
Notaris yang dapat menyebabkanhilangnya keaslian dan pencabutan akta Notaris
atau batalnya akta, seperti halnya dengan bekerja sama dengan masing-masing
resmi patutnya berdasar pengaturan pada UUJN, jika tidak salah satu komponen
tersebut tidak terpenuhi, sehingga surat (Akta Notaris) tersebut akan menjadi
suatu kebatalan dan pernyataan batal (pembatalan). Hal ini memperlihatkan tugas
Notaris yang sengaja melakukan tindakan yang salah. Praktisnya, banyak Notaris
akta Notaris , baik karena sifatnya yang menipu dari Notaris itu sendiri maupun
karena adanya penghadap. Misalnya dalam tindakan Notaris dan sering dilakukan
Notaris yang menyatakan atau menggambarkan kegiatan tertentu yang sah dari
para pihak untuk kepentingan tertentu. Perbuatan itu dilakukan di hadapan Notaris
dan ditandai dengan tanda tangan, diikat dengan stempel. terlebih lagi stempel
undang yang mengatur Jabatan Notaris dan Akta Otentik, khususnya ketetapan
2004. mengenai Jabatan Notaris. Sehingga dalam hal ini selaku pembuat tulisan
4
bertujuan melakukan penelaahan ketetapan hukum dengan judul
TENTANG. JABATAN.NOTARIS ”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini sehingga
tercapainya Tujuan objektif dan tujuan secara subyektif dari penulisan hukum ini.
5
b. Untuk mengetahui Perlindungan hukum pada Notaris terhadap
Dan tujuan subjektif merupakan tujuan penulisan yang dilihat dari tujuan
Notaris.
Batanghari Jambi.
D. Manfaat Penelitian
bermanfaat bagi jurnalis dan orang lain. Keuntungan yang didapat dari penelitian
1. Keuntungan Hipotesis
dengan kemajuan dibidang ilmu hukum. Keuntungan hipotetis dari makalah ini
6
a. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu kemajuan informasi
dan tulisan di bidang Common Law dalam kebatalan dan pembatalan akta
Notaris.
2. Keuntungan Praktis
penelitian ini.
diperolehnya.
E. Kerangka Teori
hipotetis adalah sistem pemikiran atau poin penilaian, hipotesis, standar, atau
7
gagasan terkait yang digunakan untuk berbicara tentang suatu kasus atau
masalah.Untuk melihat masalah yang sah, percakapan penting ada di apakah itu
diuji dengan menggunakan hipotesis - hipotesis yang sah. Ide yang sah, standar
yang sah. Hipotesis yang sah dapat digunakan untuk membedah dan
mengklarifikasi ide-ide dan ide-ide yuridis yang sah, yang berkaitan dengan
bahasa Latin artinya perenungan, sedangkan dalam bahasa Yunani berasal dari
struktur individual thea yang artinya cara atau hasil pandang. Cara atau hasil
pandang ini merupakan suatu bentuk kontruksi di alam ide imajinatif manusia
dapatlah dikatakan kalau teori adalah menyampaikan bagian atau variabel, dengan
untuk menutup dan mengerti akan masalah dengan lebih baik, dan memberikan
teoridapat digunakan untuk mengklarifikasi realitas dan kejadian sah yang terjadi.
Dengan cara ini, individu dapat menempatkan kapasitas sebagai pedoman untuk
Salim, HS, 2010, Perkembangan Teori Dalam Ilmu Hukum, Rajawali Pers, Jakarta,
h.54
8
menyelidiki percakapan tentang peristiwa atau realitas sah yang diangkat dalam
suatu masalah.
penghibur yang sah yang telah melakukan demonstrasi terlarang atau demonstrasi
menyatakan bahwa : seseorang yang bertanggung jawab secara hukum atas suatu
perbuatan tertentu atau bahwa dia memikul tanggung jawab hukum, subjek bearti
dia bertanggung jawab atas suatu sanksi dalam hal perbuatan yang bertentangan.
terdiri dari.
9
d. Pertanggung jawaban mutlak yang berarti bahwa seorang individu
2. Teori Kewenangan
adalah hal yang penting, dalam rujukan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
cermat, ada beberapa perbedaan antara istilah wewenang dan istilah bevoegheid.
privat. Terlebih lagi, dalam hukum kita istilah wewenang harus digunakan dalam
2
Ibid, h. 83
10
gagasan hukum publik. Wewenang pada umumnya dicirikan sebagai kemampuan
untuk menyelesaikan semua kegiatan yang sah dan terbuka. Secara teoritis, hal
sudah ada oleh badan atau jabatan tata usaha Negara yang telah
c. Kewenangan Mandat
mengendalikan.
11
(besluit), tetapi juga semua wewenang dalam rangka melaksanakan tugasnya.
pada pedoman yang sah secara normatif yang mengidentifikasikan dengan segala
gerak yang akan dilakukan dan selanjutnya dituangkan dalam suatu akta.
bahwa akta yang dibuat sebelumnya atau oleh Notaris telah sesuai dengan standar
hukum yang berlaku, sehingga apabila terjadi suatu permasalahan maka Akta
tersebut.
perbuatan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan;
dengan adanya aturan hukum yang bersifat umum maka individu dapat
mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh Negara
terhadap individu.4
12
Kepastian hukum adalah penyelidikan harus ditangani secara normatif, bukan
secara sosiologis, standarisasi keyakinan hukum adalah standar yang dibuat dan
berubah menjadi kerangka kerja standar dengan standar yang berbeda sehingga
Untuk keadaan ini Notaris merupakan pejabat umum yang disetujui untuk
membuat akta yang otentik yang mempunyai bukti kekuatan ideal, maka Akta
resmi yang sah harus dibuat dalam struktur yang disahkan oleh Undang-Undang,
ini adalah salah satu karakter Notaris. Dalam hal Akta Notaris telah memenuhi
pengaturan yang ada, maka Akta Notaris memberikan kepastian dan jaminan yang
sah atas hukum yang berlaku dan sehubungan dengan kesepahaman yang dibuat.
F. Kerangka Konseptional
Ibid, hal.42
13
dari suatu pandangan, yang disebut definisi operasional. Dalam struktur yang
penelitian.
1. Tanggung jawab
yang dipertanggungjawabkan.6
Diantaranya ialah bermakna tidak berlaku atau tidak sah. Seperti dalam kalimat:
https://kbbi.web.id/batal
https://kbbi.web.id/batal
14
Perbedaan antara kebatalan dan pembatalan terletak pada ada atau
pasal dalam BW, terdapat dua jenis batal: pembatalan mutlak (absolute nietigheid)
dan pembatalan tak mutlak (relatief). Yang pertama, perjanjian harus dianggap
batal sejak semula dan terhadap siapapun juga meskipun tidak diminta oleh suatu
pihak, sedangkan yang kedua, pembatalan terjadi bila diminta oleh orang-orang
3. Akta Notaris
memang dengan sengaja dibuat untuk dijadikan bukti tentang suatu peristiwa dan
ditandatangani”.
“Akta Otentik, yaitu suatu surat yang diperbuat oleh atau dihadapan pegawai
umum yang berkuasa akan membuatnya, mewujudkan bukti yang cukup bagi
kedua belah pihak dan ahli warisnya serta sekalian orang mendapatkan hak
daripadanya, yaitu tentang segala hal yang disebut didalam surat itu dan juga
tentang yang tercantum dalam surat itu sebagai pemberitahuan sahaja, tetapiyang
tersebut kemudian itu hanya sekedar yang diberitahukan itu langsung berhubung
Notaris . Pengertian Akta Notaris yang selanjutnya disebut Akta adalah akta
15
autentik yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris menurut bentuk dan tata cara
Akta Notaris merupakan suatu akta otentik, dimana akta otentik adalah
akta yang diberi tanda tangan, yang memuat peristiwa yang menjadi dasar suatu
hak atau perikatan, yang dibuat sejak semua dengan sengaja untuk pembuktian.9
menyebutkan bahwa suatu akta autentik yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris
menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini.
3. Kota Jambi
4.Perspektif
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, edisi Ke empat, Liberty, Yogyakarta,
h. 121.
10
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Jambi.Hala
man ini terakhir diubah pada 3 Oktober 2020, pukul 11.56.
16
4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris
G. Metode Penelitian
yang sah, dan ajaran yang sah untuk mengatasi masalah yang sah dalam
jangkauan. Yang dimaksud penelitian hukum yang sah adalah siklus menemukan
pedoman yang sah, standar yang sah, dan peraturan yang sah untuk menangani
masalah yang sah secara hukum. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian hukum yang sah
secara hukum yaitu Normatif. Penelitian hukum normatif yang mengatur pada
11
https://kbbi.web.id/undang-2
17
dasarnya memandang hukum yang dikonseptualisasikan sebagai standar atau
putusan yang berlaku di mata publik, dan menjadi acuan bagi tingkah laku setiap
orang. Hukum pengaturan adalah penelitian yang sah menurut hukum yang
atau informasi tambahan, kemudian mengatur penelitian yang sah juga disebut
penelitian hukum tertulis, eksplorasi hukum teoritis atau dogmatis. Oleh karena
itu materi yang dikonsentrasikan dalam mengatur pemeriksaan halal adalah bahan
1. Sifat Penelitian
Gagasan tentang pengujian yang sah jelas sesuai dengan gagasan ilmu
hukum. Ilmu hukum memiliki merek dagang sebagai ilmu preskriptif. Ini
gagasan yang sah, standar yang sah, standar yang sah, keabsahan pedoman yang
sah dan kualitas keadilan. Sebagai ilmu terapan, hukum memutuskan teknik
yang berkaitan dengan pencabutan dan pembatalan akta Notaris dalam pandangan
12
H.Ishaq, Metode Penelitian Hukum Dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi,
(Bandung:Alfabeta,2017), hal 10-11
18
2. Pendekatan Penelitian
undangan.
sumber penelitian yang berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif yang
13
Ibid, hal.68-69
19
perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan
dan artikel serta bahan dari media internet dan sumber lainnya yang
20
hukum tersebut dapat dilakukan dengan membaca, melihat, mendengarkan,
dengan melalui media internet. Dalam penelitian ini pengambilan data utama
dari studi dokumen atau bahan pustaka. Penulis mengumpulkan, membaca dan
data tertulis yang erat kaitannya dengan permasalahan yang dibahas untuk
penulis dalam penulisan ini. Analisa bahan hukum ini digunakan untuk
berpangkal dari pengajuan premis mayor yang kemudian diajukan premis minor,
kemudian dari kedua premis tersebut ditarik suatu kesimpulan atau conclusion.
Dalam hal ini yang merupakan premis mayor adalah aturan hukum Undang-
Undang, sedangkan premis minor adalah fakta hukumnya yang kemudian dapat
ditarik suatu konklusi atau kesimpulan guna mendapatkan jawaban atas rumusan
masalah.
21
F. Sistematika Penulisan Hukum
pengujian yang sah, penulis menggambarkannya dalam jenis yang efisien dari
penulisan yang sah yang terdiri dari lima bagian yang menggambarkan setiap
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah,
C. Tujuan Penelitian,
D. Manfaat Penelitian,
E. Kerangka Teori,
F. Kerangka Konseptual,
H. Sistematika Penulisan.
22
Dalam bab ini penulis memaparkan sejumlah landasan teori dari
B. Jenis-Jenis Akta
Pembatalan yaitu :
dari penelitian yang ada, maka bab ini penulis akan membahas dua
Jabatan Notaris
23
BAB V : PENUTUP
BAB IV
PEMBAHASAN
oleh para professional dengan jabatan tertentu dan terpilih, yaitu diantaranya
24
bersifat obyektif yang ditujukan kepada para professional pada saat menjalankan
melakukan langkah yang sah dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang cukup tua,
seperti usia remaja, keadaan individu yang sedang dalam perwalian, atau karena
tekanan yang datang dari luar dirinya, yang berada dalam kondisi dorongan hati
dan sulit untuk melakukan apa pun. Mengenai membuat akta dalam arti verlijden,
menghimpun, meneliti, dan menandainya dalam bentuk tanda tangan suatu akta,
Pejabat Umum yang dimaksud adalah Notaris yang sudah berumur 27 (dua puluh
tujuh) tahunberdasarkan ketentuan hukum yang sedang berjalan saat ini, tidak
dalam perwalian dan tidak dalam kondisi terkendala karena adanya desakan faktor
Untuk situasi ini, prasyarat yang spesifik bagi Notaris membuat akta yang
secara sah tidak sempurna, dan dianggap salah dalam melengkapi posisinya dapat
25
seperti ini Notaris dianggap telah salah, karena adanya demonstrasi terhadap ahli
membahas kesalahan langkah Notaris, namun semua kesalahan pada orang lain.
Adanya kekuasaan atau hal-hal yang ada dalam Pejabat Umum atau
individu yang diinvestasikan dalam akta yang sah, memastikan kejelasan tanggal,
undang.
yang bertujuan dengan kekuasaan yang diberikan kepadanya oleh hukum, seorang
Dalam hal Notaris lalai dalam membuat akta yang mengakibatkan akta
26
kekuasaan,mengingat..Notaris..yang..bersangkutan..tidak sekedar berpikir. adanya
Akta Notaris, dan selanjutnya memikirkan kebenaran akta tersebut. Hal Ini di
anggap sah-sah saja, dan aturan yang digunakan secara luas oleh Notarisyang
yang dialami oleh orang lain, yang diidentifikasikan dengan penciptaan perbuatan
yang tidak sempurna menurut hukum. kerugian yang dialami oleh seseorang
tersebut sepenuhnya terlihat ketika akta dibatalkan sebagai akibat terakhir dari
selanjutnya dari perbuatan yang melanggar hukum, artinya adalah tindakan yang
maksud adalah perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh Notaris ,
sebagai contoh pada peraturan yang ada pada kesusialaan, keyakinan/agama, dan
Samuel Cohen pada tahun 1919, ada 4 (Empat) kategori yang disebuttindakan
14
27
2. Menyalahgunakan hak istimewa abstrak orang lain;
yang harus dimiliki seseorang saat berhubungan dengan orang lain sebangsa atau
milik orang lain.Kategori perbuatan yang melanggar hukum tidak di atur syarat-
Tindakan Notaris yang membawa dampak suatu akta menjadi cacat hukum
antara Notaris dengan penghadap atau para pihak yang bersangkutan dalam akta
yaitu:
3. Perjanjian,pemborongan.pekerjaan.
15
28
penghadap itu sendiri sebagai pihak yang dirugikan akibat dibatalkannya akta
tersebut. Pendekatan terbaik untuk melihat kerugian dapat dilihat dari saat akta
oleh.Hakim.
lain perjanjian dalam akta tersebut tidak mempunyai akibat hukum. Apabila
sebelum batalnya akta tersebut telah dilakukan sejumlah prestasi oleh para pihak,
harus dilakukan upaya dalam hal pemulihan pada keadaan yang ada, yaitu
munculnya suatu pertanyaan bahwa sejak awal akta itu dibuat berdasarkan
kesepakatan para pihak sendiri, tidak ada tekanan dari luar. Sehingga akhirnya
mengatur Jabatan Notaris ini Pada Pasal 15 dan Pasal 16 UUJN menjelaskan
adanya Kewenangan dan kewajiban Notaris beserta sanksi yang diperoleh jika
16
Ibid, Hal.191
29
penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang
memberikan grosse, salinan dan kutipan Akta, semuanya itu sepanjang pembuatan
Akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang
30
h. membuat daftar dari Akta protes terhadap tidak dibayar atau tidak
diterimanya surat berharga;
i. membuat daftar Akta yang berkenaan dengan wasiat menurut urutan
waktu pembuatan Akta setiap bulan;
j. mengirimkan daftar Akta sebagaimana dimaksud dalam huruf i atau
daftar nihil yang berkenaan dengan wasiat ke pusat daftar wasiat pada
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
hukum dalam waktu 5 (lima) hari pada minggu pertama setiap bulan
berikutnya;
k. mencatat dalam repertorium tanggal pengiriman daftar wasiat pada setiap
akhir bulan;
l. mempunyai cap atau stempel yang memuat lambang negara Republik
Indonesia dan pada ruang yang melingkarinya dituliskan nama,jabatan,
dan tempat kedudukan yang bersangkutan;
m. membacakan Akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling
sedikit 2 (dua) orang saksi, atau 4 (empat) orang saksi khusus untuk
pembuatan Akta wasiat di bawah tangan, dan ditandatangani pada saat itu
juga oleh penghadap, saksi, dan Notaris ; dan
n. menerima magang calon Notaris .
Pembatalan suatu Akta dalam ketentun yang mengatur batas tanggung gugat
31
“ Notaris , Notaris pengganti, Notaris pengganti khusus dan Pejabat sementara
Notaris bertanggung jawab pada setiap akta yang dibuatnya mekipun protokol
Notaris telah diserahkan atau dipindahkan kepada pihak penyimpan protokol
Notaris .”
mungkin dapat diuraikan dengan baik, meskipun Notaris telah menyerah atau
Publik dan pejabat sementara Notaris masih dianggap bertanggung jawab hingga
jawaban terdiri dari beberapa bagian tanggung jawab, menjadi bagian spesifik dari
pidana.
karena wanprestasi, atau perbuatan yang melanggar hukum. Sanksi ini berupa
penggantian biaya, ganti rugi dan bunga merupakan akibat yang akan diterima
Notaris dari gugatan para penghadap apabila akta tersebut hanya mempunyai
pembuktian sebagai akta dibawah tangan atau akta yang batal demi hukum.
Suatu akta yang tidak sah dan batal, pada saat itu akta tersebut dianggap
tidak pernah ada atau tidak pernah dibuat, sesuatu yang tidak pernah dibuat tidak
32
dapat dijadikan alasan untuk suatu perkara seperti gaji, bayaran dan bunga.
Permintaan penggantian biaya, ganti rugi dan bunga terhadap Notaris tidak
didasarkan pada penilaian atau posisi pembuktian yang telah berubah karena
pada hubungan yang sah yang terjadi antara Notaris dan para penghadap.
dari perbuatan wanprestasi adalah ganti rugi, yang lazimnya diberikan dalam
bentuk sejumlah uang.akan tetapi memungkinkan juga ganti rugi dalam bentuk
Kedua, Aspek tanggung jawab Administratif, Selain Tanggung gugat dari segi
hukum, Notaris dapat juga dijatuhkan sanksi Administratif . Adapun garis besar
a. Paksaan pemerintah
pembayaran, subsidi);
19
33
d. Pengenaan uang paksa oleh pemerintah.20Terdapat korelasi yang sangat kuat
Akta Tanah dengan kode etik profesinya. Kode etik profesi mengatur
sebagai berikut :
Artinya, akta yang dibuat itu memenuhi kehendak umum dan permintaan
dibuat itu sesuai dengan aturan hukum dan kehendak pihak-pihak yang
dan prosedur akta yang dibuatnya itu. Serta akta tersebut memiliki dampak
34
b. Pihak siapa yang menghadap;
aktadikeluarkan. 22
perbuatan yang dilarang di dalam suatu aturan hukum, dimana larangan tersebut
disertai pula dengan sanksi atau ancaman yang berupa sanksi pidana tertentu bagi
Notaris , tetapi secara tanggung jawab pidana, seorang Notaris yang melakukan
22
35
Dalam Undang-Undang Jabatan Notaris, hanya mengatur sanksi atas
pelanggaran yang diajukan oleh Notaris sebagai perbuatan yang dilakukan tanpa
kekuatan yang benar atau hanya memiliki kekuatan peneguhan seperti perbuatan
yang dilakukan. Sementara itu, bagi Notaris, persetujuan dapat diberikan melalui
Perkara pidana yang berkaitan dengan aspek formal akta Notaris , pihak
dipalsukan;
b. Melakukan pemalsuan;
e. Membantu membuat surat palsu atau yang dipalsukan dan menggunakan surat
palsu atau yang dipalsukan.23 Atas tindakan hukum yang dilakukan oleh Notaris
seperti tersebut diatas ,Notaris dapat dikenai pidana penjara minimal 6 (enam)
Jika dikaitkan dengan aspek tindak pidana formal yang dilakukan oleh
perbuatan yang merupakan perbuatan terlarang, maka harus ada unsur kesalahan
23
36
dari pelaku tindak pidana, yaitu kesengajaan (opzet) dan berhati-hati (culpa).
Kesengajaan (opzet) merupakan hal yang terjadi pada sebagian besar tindak
pidana. Biasanya diajarkan bahwa kesengajaan itu ada 3 (tiga) macam, yaitu:24
1.Kesengajaan yang bersifat suatu tujuan untuk mencapai sesuatu (opzet als
oogmerk);
zekerheidsbewustzijn);
bijmogelijkheidsbewustzijn).
Selain itu, kesengajaan ini juga harus mengenai 3 (tiga) unsur yaitu antara lain:
Akta Notaris
dibutuhkan oleh semua individu, mengingat data yang terdapat dalam akta Notaris
24
37
sebagai akta yang asli harus dipercaya, dapat diandalkan, diperlihatkan, dan
yang dapat dengan jelas menentukan hak dan komitmen seseorang sebagai subjek
yang sah di mata publik, ini adalah hasil dari pedoman hukum dan ketertiban yang
kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, bukti paling mendasar dan paling
memuaskan yang memiliki peran penting dalam setiap hubungan yang sah dalam
kehidupan individu adalah akta Notaris yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris.
dengan standar yang sah menyembunyikan posisinya, dan dapat menjauhkan dari
kepada Notaris. Ini adalah tujuan dasar dari pengawasan.Pedoman dasar yang
dilakukan atas aturan hukum yang telah diselesaikan adalah jalur yang sah serta
berdasarkan akhlak yang baik dan ahli untuk menjamin kepastian hukum bagi
Pengawasan Notaris merupakan bagian dari jaminan yang sah bagi Notaris
38
dialokasikan oleh undang-undang dan diberikan kepada mereka. Jaminan yang
sah dicirikan sebagai memanfaatkan metode yang sah atau jaminan yang
lebih spesifik dengan melakukan hal-hal yang dipertahankan oleh standar dan
upaya hukum yang sah melalui saluran Hukum atau melalui eksekutif hukum.
yang sah sehingga pelanggaran hak istimewa Notaris dapat dijauhi, yang
dapat diberikan kepada Notaris sebagai profesi, yang tercermin dalam Pasal 66
Pengawas Daerah memiliki kuasa untuk mengambil salinan akta dasar dan / atau
surat yang dilampirkan pada akta Minuta atau protocol Notaris dalam
penyimpanan Notaris dan memanggil Notaris untuk hadir dalam penilaian yang
39
mengidentifikasi dengan kata yang dibuatnya atau konvensi resmi Hukum yang
a. Salinan risalah akta dan tambahan surat yang tergabung dengan risalah akta
Notaris tersebut dalam penilaian yang diidentifikasi dengan akta yang dibuat
atau Protokol Notaris. Notaris yang dalam asuhannya selama ini membantu
Pengawas Daerah.
diizinkan atau diadvokasi untuk mengambil akta minuta dan / atau catatan
Penyimpanan Notaris.
Teritorial pada panggilan untuk pejabat dan spesialis hukum, penyelidik publik
atau hakim untuk tersedia pada penilaian suatu kasus, terlepas dari apakah umum,
kriminal atau otoritatif / peraturan negara yang tidak diidentifikasikan dengan akta
yang dibuat atau protocol Notaris dalam penyimpanan. Dalam arti penting
Pengganti dan Notaris pengganti khusus, keduanya pada saat masih menjabat.
Untuk pengambilan salinan akta dan / atau surat dasar sebagaimana diilustrasikan
40
di atas, harus dibuatkan laporan otoritas akomodasi, hanya saja asas-asas yang
tentang siapa yang wajib membuat dan tanda tangani berita acara, menurut
pendapat saya yang paling tepat untuk membuat dan menandatangani berita acara
setelah pengesahan majelis pengawas daerah, dalam bentuk pilihan Ketua Majelis
Pengawas Daerah tergantung pada pilihan dari seluruh pertemuan Dewan Majelis
Pengawas Daerah dan meyakinkan dan membatasi agen, sementara penyitaan akta
minuta, arsip yang tergabung dengan akta dan konvensi minuta Pejabat hukum
dalam kapasitas Notaris tidak, pada saat ini diperlukan untuk pengesahan
pengadilan dan hanya pengesahan Majelis Pengawas Daerah sebagai pilihan oleh
ketua majelis pengawas tergantung pada pilihan dari seluruh pertemuan Majelis
a. baik dalam status sebagai saksi ataupun tersangka sehubungan dengan akta
41
peradilan, oleh karena itu dalam memproses pemberian persetujuan harus
persetujuan termaksud.26
yang berasal dari setiap komponen, dan terdiri dari seorang eksekutif
dan dua orang yang dibantu oleh seorang sekretaris dalam selambat-
hubungan darah secara tertib tanpa batasan derajat dan garis untuk
dicatat sebagai hard copy dan dalam bahasa Indonesia disertai dengan
42
dicatat dalam bentuk hard copy, di dalamnya setidaknya lima hari kerja
masih hilang, penilaian akan tetap dilakukan dan pilihan diambil dan
keputusan telah diambil. laporan dinyatakan tidak sah dan tidak dapat
43
untuk melakukan hal-hal yang menyertai atau untuk memenuhi persyaratan
sebagai berikut: untuk Majelis pemeriksa, setiap individu dari Majelis Pemeriksa
diperlukan untuk mengontrol suatu permasalahan. hal-hal yang terkait dengan dan
/ atau diidentifikasi dengan materi yang akan diperiksa, seperti penilaian khusus,
terutama untuk mendapatkan informasi penting, sebelum atau pada saat penilaian
hanya untuk mencari dan menemukan informasi total tentang masalah yang
kepada majelis. Data yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar
tentang materi laporan, baik mengenai aturan materi hukum yang sesuai maupun
kode etik Notaris.Dan kepada Notaris yang sedang diinspeksi atau diperiksa, jika
dianggap penting, agar dapat mengklarifikasikan masalah, dan hal tersebut jika di
perbuatan yang dilakukan oleh atau terhadapnya yaitu berupa akta, padahal pada
tingkat dasar Notaris hanya diserahi untuk memperketat hal-hal yang dibutuhkan
dan diumumkan oleh penghadap, dengan alasan ada bagian pasti dari akta yang
menjadi tugas penuh Notaris yang membuatakta, secara spesifik tentang awal dan
akhir akta. Hal Ini adalah hal utama dalam menyajikan sebuah laporan.
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dan Pembatalan Akta Notaris terdiri dari beberapa aspek yaitu Aspek tanggung
kebatalan dan Pembatalan suatu akta jika di lihat dari segi keperdataan dapat
berupa pergantian uang, ganti rugi terhadap perbuatan yang menyalahi aturan
hukum dan berupa bunga pembiayaan. Hal iniadalah akibat yang akan
diterimaatau didapatkan oleh Notaris dari para pihak atau penghadap yang
dibawah tangan atau akta tersebut batal demi hukum. Dalam segi keperdataan ini
sanksi keperdataan dari tindakan hukum berupa wanprestasi adalah ganti rugi,
yang biasanya diberikan.dalam jumlah uang. tetapi tetap adanya peluang ganti
rugi tersebut dalam bentuk lain yang bukan uang, adapun syarat-syaratnya
sebagai berikut : yang pertama ditentukan oleh Seorang penggugat, yang kedua
Hakim menganggapnya cocok untuk diberikan ganti rugi selain dari uang.
45
Selanjutnya di lihat dari segipertanggung jawaban secara administratif
dapat dijatuhi sanksi meliputi adanya desakan atau tuntutan pemerintah yang
merupakan perbuatan nyata dari seorang pejabat untuk mengakhiri kejadian yang
ditujukan kepada seorang pelanggar dan dikenakan dengan jumlah uang tertentu
uang paksa oleh pemerintah dengan tujuan menambah hukuman sesuai dengan
peraturan yang bersangkutan. Dan sanksi tersebut diterima oleh seorang Notaris
yang melanggar segi formal, yaitu: teguran secara lisan, teguran berupa tertulis,
Dan jika dilihat dari Aspek Pidana pertanggung jawaban pada Kebatalan
dan Pembatalan suatu akta berupa teguran tertulis sampai padaNotaris tersebut
pemalsuan, dan Notaris tersebut menyuruh untuk memasukkan data palsu dalam
hukum tersebut diatas, Notaris dapat dikenai pidana hukuman penjara paling
46
sedikit 6 (enam) tahun dan hukuman penjara paling lama selama 8 (delapan)
tahun.
pembinaan, yang dalam hal itu dilakukan oleh Majelis Pengawas Notaris
salinan akta dasar dan / atau surat yang dilampirkan dalam Berita Acara akta atau
untuk hadir pada saat penilaian atau pemeriksaanyang berkaitan dengan akta
B. Saran
Akta otentik adalah akta yang dibuat oleh Pejabat Umum yang berwenang
membuat suatu akta yang disebut dengan Notaris, teruntuk Notaris dan para
hukum sehingga mengakibatkan akta otentik yang dibuat oleh Notaris tersebut
sebuah akta autentik terdapat suatu kepastian hukum yang mempunyai nilai bukti
47
yang nyata, dan juga harus didasari dengan identitas penghadap yang jelas,
maksud dan tujuan pembuatan akta tersebut juga harus jelas dan dapat di
pertanggungjawabkan.
48