Anda di halaman 1dari 9

AKTA SUPERCRIPTIE

SURAT WASIAT RAHASIA (TERTUTUP)


NOMOR: 08.-

- Pada hari ini, Senin, tanggal 05-04-2020 (lima Mei dua ribu -----
dua puluh); ---------------------------------------------------------------
- Pukul 08:00 -10:00 W.I.B (delapan sampai dengan pukul -------
sepuluh Waktu Indonesia Barat). -------------------------------------
- Berhadapan dengan saya, SELENA GOMEZ, Sarjana Hukum, -
Magister Kenotariatan, di Kota Administrasi Jakarta Selatan -
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia, -----
tanggal 10-04-2000 (sepuluh April dua ribu), Nomor:
-------------
C-225-HT.10.04.TH.2000, dengan wilayah kerja seluruh --------
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang beralamat Kantor di -----
Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jalan Permata Hijau, --------
Nomor 15, Rukun Tetangga 05, Rukun Warga 02, Kelurahan ---
Kebayoran, Kecamatan Permata Selatan, Pemegang Kartu ------
Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan (N.I.K): -
1234785855404388, berlaku seumur hidup, Warga Negara -----
Indonesia, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang akan -----------
disebut pada bagian akhir akta ini dan telah dikenal oleh ------
saya, Notaris; ------------------------------------------------------------
- Tuan JUSTIN BIBIR, lahir di Jakarta, pada tanggal, -------------
03-04-1961 (tiga April seribu sembilan ratus enam puluh -------
satu), Swasta, bertempat tinggal di Kota Administrasi ------------
Jakarta Selatan, Jalan Pondok Indah, Nomor 20, Rukun --------
Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan Grogol Utara, --------
Kecamatan Pondok Timur, Pemegang Kartu Tanda Penduduk –
dengan Nomor Induk Kependudukan (N.I.K): 26264472839393,
berlaku seumur hidup, Warga Negara Indonesia. ------------------
- Penghadap menyerahkan kepada saya, Notaris, dengan ---------
dihadiri oleh 4 (empat) orang saksi, yang nama-namanya akan
-
disebut pada akhir akta ini untuk disimpan diantara ------------
minuta saya. -------------------------------------------------------------
“Kertas Tertutup dan di Lak (disegel), yang menurut -------------
keterangannya memuat wasiat yang ditulisnya sendiri dan -----
ditandatanganinya, kertas mana oleh saya, Notaris, diterima ---
untuk disimpan dalam minuta saya, Notaris. ----------------------
- Penghadap saya, Notaris kenal. -------------------------------------
- Selanjutnya para Penghadap menyatakan telah mengerti -------
memahami, dan menyetujui akta ini. -------------------------------
- ===============DEMIKIANLAH AKTA INI ===============
- Dibuat dan ditandatangani di Kota Admistrasi Jakarta Selatan
pada hari, tanggal dan pukul sebagaimana pada bagian awal ---
ini.
--------------------------------------------------------------------------
- 1. Nyonya AMARTHA, lahir di Jakarta, tanggal 03-09-1980 ----
(tiga September seribu sembilan ratus delapan puluh), ----------
Swasta, bertempat tinggal di Kota Administrasi Jakarta ---------
Barat, Jalan Tomang, Nomor 10, Rukun Tetangga 03, ------------
Rukun Warga 02, Kelurahan Tomang, Kecamatan Slipi, ---------
Pemegang Kartu Tanda Kependudukan dengan Nomor -----------
Induk Kependudukan (N.I.K): 38444040444043, berlaku --------
seumur hidup, Warga Negara Indonesia. ----------------------------
- 2.Nyonya BERLIAN, lahir di Solo, pada tanggal 10-09-1987 ----
(sepuluh September seribu sembilan ratus delapan puluh ------
tujuh), Swasta, bertempat tinggal di Kota Administrasi ----------
Jakarta Selatan, Jalan Kebayoran Utara, Nomor 02, -------------
Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 01, Kelurahan Mangga ------
Kecamatan Kebayoran, Pemegang Kartu Tanda Penduduk ------
dengan Nomor Induk Kependudan (N.I.K): 37484949449, -------
berlaku seumur hidup, Warga Negara Indonesia. ------------------
- 3. Tuan JAMET, lahir di Depok, pada tanggal 01-05-2000 ------
(satu Mei dua ribu), Swasta, bertempat tinggal di Kota -----------
Administrasi Jakarta Barat, Jalan Rawa Bahagia, Nomor 04, ---
Rukun Tetangga 12, Rukun Warga 05, Kelurahan Grogol --------
Kecamatan Muwardi, Pemegang Kartu Tanda Penduduk ---------
dengan Nomor Induk Kependudukan (N.I.K): 364748940404, ---
berlaku seumur hidup, Warga Negara Indonesia. ------------------
- 4. Nona BAILEY, lahir di Jakarta, pada tanggal 04-04-2000 ----
(empat April dua ribu), Swasta, bertempat tinggal di Kota -------
Administrasi Jakarta Pusat, Jalan Cempaka Putih, Rukun ------
Tetangga 04, Rukun Warga 03, Kelurahan Cempaka, ------------
Kecamatan Gambir, Pemegang Kartu Tanda Hidup dengan -----
Nomor Induk Kependudukan (N.I.K): 37384949444344, ---------
berlaku seumur hidup, Warga Negara Indonesia. ------------------
- Semua sebagai saksi-saksi. -------------------------------------------
- Segera akta ini saya, Notaris, bacakan kepada para --------------
Penghadap dan saksi-saksi dan telah dimengerti isinya ---------
secara keselurahan lembaran tersendiri dihadapan saya, -------
Notaris yang dilekatkan pada minuta akta ini, Maka seketika --
itu juga ditandatangani oleh penghadap, saksi-saksi dan saya –
Notaris, serta untuk memenuhi ketentuan Pasal 16 Ayat 1 -----
huruf c Undang-undang Republik Indonesia ----------------------
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang telah ------
diubah dengan Undang-undang Nomor 02 Tahun 2014, ---------
tentang Jabatan Notaris, maka para penghadap -------------------
membubuhkan sidik jari kananya pada lembaran tersendiri ----
dihadapan saya, Notaris yang dilekatkan pada minuta akta ini.
- Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. --------------------------

PENGHADAP
05-04-2020
Tuan Justin Bibir

SAKSI SAKSI

Ny. Amartha Ny. Berlian

SAKSI SAKSI

Tuan Jamet Nona Bailey

NOTARIS di Kota Administrasi Jakarta Selatan

Selena Gomez, S.H. M.K.N


ANALISA

SUPERSCRIPTIE SURAT WASIAT RAHASIA (TERTUTUP)

1. PENGERTIAN WASIAT RAHASIA Testament rahasia diatur dala Pasal


940 dan 941 KUH Perdata.
Pasal 940 KUH Perdata bahwa Wasiat rahasia adalah surat wasiat yang
ditulis sendiri atau dengan tangan orang lain (tulisan orang lain) yang
diserahkan kepada Notaris dalam keadaan tertutup yang bersegel dengan
dihadiri oleh empat orang saksi.

2. SYARAT-SYARAT WASIAT

Syarat-syarat wasiat terdiri atas syarat formal dan syarat materil.

a. Syarat-Syarat Formil
Syarat yang berkenaan dengan subjek diatur dalam pasal-pasal di bawah
ini.
1) Pasal 895 KUH Perdata menentukan, bahwa pembuat wasiat harus
sehat akal budinya (tidak terganggu ingatan atau gila).
2) Tidak berada dibawah pengampuan, kecuali orang dalam keadaan
pailit. Dalam hal ini yang berada dibawah pengampuan tidak dapat
membuat wasiat.
3) Pasal 897 KUH Perdata, anak-anak dibawah umur yang belum
mencapai umur dclapan bclas tahun penuh, tidak diperkenankan
mcmbuat surat wasiat.
4) Pasal 930 KUH Perdata mengatur larangan membuat wasiat oleh dua
orang yang saling menguntungkan atau untuk kepentingan pihak
ketiga.
Syarat-syarat berkenaan dengan objek :
1) Pasal 888 KUH Perdata Tentang pelaksanaan suatu wasiat dimana
syarat-syaratnya harus dimengerti dan tidak bertentangan dengan
kesusilaan.
2) Pasal 890 KUH Perdata
Mengatur sebab yang palsu dalam surat wasiat, apabila ada harus
dianggap tidak tertulis, dan apabila pewaris mengetahuinya maka
wasiat dianggap batal.
3) Pasal 893 KUH Perdata
Mengatur tentang surat wasiatyang dibuat karena paksaan, tipu, atau
muslihat adalah batal.

b. Syarat-syarat Materil
Syarat-syarat materil diatur dalam pasal-pasal di bawah ini.
1) Pasal 879 KUH Perdata
Mengatur tentang fidei commis, yaitu pengangkatan waris dan
pemberian hibah dengan lompat tangan, hal ini dilarang ifidei commis
atau disebut juga dengan wasiat bcrsyarat).
2) Pasal 885 KUH Perdata
Mengatur apabila kata-kata dalam wasiat cukup jelas, maka
dalam pelaksanaannya tidsak boleh menyimpang dari isi dan maksud
wasiat tersebut.
3) Pasal 904 KUH Perdata
Mengatur tentang larangan bagi anak yang belum dewasa atau
telah berumur 18 tahun untuk menghibahkan-mewasiatkan sesuatu
guna kepentingan wali atau bekas wali, melainkan setelah wali
tersebut
mengadakan perhitungan tanggung jawabnya atas perwaliannya,
kecuali wasiat untuk kepentingan keluarga scdarah dalam garis lurus
ke atas, yang masih menjadi wali atau bekas wali.
4) Pasal 905 KUH Perdata
Mengatur larangan bagi anak yang belum dewasa
menghibahmewasiatkan sesuatu kepada pcngajar mereka, kepada
guru yang tinggal serumah dengan mereka, kecuali guna membalas
jasa dengan memperhalikan jasa-jasa yang telah diperbuat dan
terhadap harta kekayaan si penghibah.

5) Pasal 906 KUH Perdata

Mengatur larangan untuk menghibah-wasiatkan sesuatu kepada


tabib atau dokter yang telah melayani seseorang sewaktu ia menderita
sakit sampai akhir hidupnya, kecuali:

a) Segala ketetapan dalam bentuk hibah wasiat, guna membalas jasa-


jasa yang telah diberikan.

b) Segala ketetapan untuk kepentingan suami atau istri dari orang

yang mewariskan.

c) Segala ketetapan untuk keuntungan para keluarga sedarah sampai

derajat keempat seandainya orang yang mewariskan tidak


meninggalkan ahli waris dalam garis lurus.

6) Pasal 907 KUH Perdata

Mengatur tentang larangan bagi notaris yang dengan


perantaranya telah dibuat akta wasiat, dan para saksi yang telah
menyaksikan pembuatan akta wasiat, tidak diperbolehkan menikmati,
mengambil keuntungan sedikit pun dari ketetapan wasiat itu.

7) Pasal 911 KUH Perdata

Mengatur tentang suatu ketetapan waris yang diambil guna


keuntungan seorang yang tidak cakap untuk mewaris, adalah batal.
Sekalipun ketetapan itu diambilnya bagi nama seorang pcrantara.
Perantara disini adalah bapak dan ibu, anak-anak scrta
keturunan dari anak-anak, dan istri atau suami orang tidak cakap itu.
Jadi, wasiat dilarang kepada orang yang tidak cakap walaupun
diberikan melalui perantara.

8) Pasal 912 KUH Perdata


Pasal ini mengatur tentang larangan kepada orang-
orangtertentu untuk mangambil keuntungan dari surat wasiat, yaitu:

a) Mereka yang telah dihukum karena membunuh orang yang


mewariskan.

b) Mereka telah mcnggelapkan membinasakan dan memalsukan surat

wasiatnya.

c) Mereka yang dengan paksa atau kekerasan telah mencegah orang


yang mewariskan untuk mngubah, mencabut surat wasiat, sekalipun
dilakukan oleh istri atau suami dan anak-anak mereka

- Ketentuan mengenai wasiat rahasia atau superscriptie diatur dalam Pasal


940 Burgerlijk Wetboek.

Jadi, cara membuat surat wasiat ini adalah sebagai berikut :

1. Surat wasiat rahasia dapat ditulis sendiri oleh Pewaris atau dituliskan
oleh orang lain,
2. harus ditandatangani oleh Pewaris pada kertas akta waisat tersebut
atau kertas yang dipakai sebagai sampul (tertutup dan bersegel).
3. Kertas akta wasiat yang tertutup dan bersegel tersebut ditunjukkan
pada Notaris di depan 4 orang saksi, atau si Pewaris meminta agar
kertasnya ditutup dan disegel di hadapan saksi-saksi dan
4. menerangkan bahwa kertas tersebut memuat wasiatnya dan
menegaskan bahwa ia sendirilah yang menulis dan menandatangani
surat itu, atau orang lain yang menulis.

Premis akta wasiat rahasia/superscriptie

Penghadap menyerahkan kepada saya, Notaris, dengan dihadiri 4 (empat)


orang saksi yang namanya akan disebut pada bagian akhir akta ini untuk
disimpan di antara minuta saya, Notaris :

kertas tertutup dan bersegel, yang menurut keterangannya memuat


wasiat yang ditulisnya sendiri dan ditandatanganinya, kertas mana
oleh saya, Notaris, diterima untuk disimpan dalam minuta saya,
Notaris.
Kompilasi Hukum Islam (KHI)

surat wasiat yang dibuat dalam keadaan tersebut di atas tidak

mengalami kebatalan dan tetap berlaku sepanjang tidak dicabut oleh

pembuat wasiat. Hal itu sesuai dengan makna yang tersirat dalam pasal

199 ayat 1, yakni wasiat dapat dicabut selama penerima wasiat belum

menyatakan persetujuannya (pasal 199 ayat 1). Ketentuan ini berarti

bahwa surat wasiat akan batal apabila dicabut oleh pembuat wasiat dan

sebaliknya surat wasiat akan tetap berlaku apabila surat wasiat tersebut

tidak dicabut atau ditarik kembali oleh pembuatnya.

Menurut Pasal 944 KUH Perdata, syarat-syarat Saksi-saksi tersebut adalah


sebagai berikut:

Dalam ayat (1) saksi harus memenuhi ketentuan berikut.

a. Saksi telah berumur 21 tahun atau sudah kawin

b. Saksi harus mengerti bahasa Indonesia atau bahsa yang dipergunakan

dalam testament'^'.

Adapun dalam ayat (2), menetapkan orang-orang yang tidak dapat bertindak

sebagai saksi adalah:

a. Semua ahli waris legataris.

b. Semua keluarga sedarah dan keluarga, berdasarkan perkawinan


(semenda)

sampai dengan derajat ke-6.

c. Anak-anak atau cucu-cucu dari keluarga tersebut dalam 0 sampai derajat

ke-6.

d. Pembantu-pembantu notaris pada waktu membuat testament.

Anda mungkin juga menyukai