0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut berisi tentang jawaban mahasiswa bernama Eman Sulaeman pada mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi II. Jawaban tersebut mencakup kondisi perusahaan startup selama pandemi dengan kasus Halodoc, faktor kegagalan perusahaan Sorabel, dan kebijakan yang dapat diterapkan perusahaan selama pandemi.
Dokumen tersebut berisi tentang jawaban mahasiswa bernama Eman Sulaeman pada mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi II. Jawaban tersebut mencakup kondisi perusahaan startup selama pandemi dengan kasus Halodoc, faktor kegagalan perusahaan Sorabel, dan kebijakan yang dapat diterapkan perusahaan selama pandemi.
Dokumen tersebut berisi tentang jawaban mahasiswa bernama Eman Sulaeman pada mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi II. Jawaban tersebut mencakup kondisi perusahaan startup selama pandemi dengan kasus Halodoc, faktor kegagalan perusahaan Sorabel, dan kebijakan yang dapat diterapkan perusahaan selama pandemi.
NIM : 201840051 Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi II
1. Bagaimana kondisi perusahaan Strat up Indonesia selama pandemi (kaitkan dengan
sistem informasi akuntansi) ambil kasus perusahaan real dan sumber beritanya! Jawab : Saya memilih contoh perusahaan Halodoc, sebagai perusahaan yang berdiri pada tahun 2016 Halodoc mengklaim pihaknya mendulang peningkatan instalasi (download) pada platformnya selama masa pandemi COVID-19 sebanyak 10 kali lipat dalam dua bulan terakhir. Felicia Kawilarang, VP Corporate Communication Halodoc menjabarkan, "Iya bisnis kami booming di masa pandemi karena usefull bagi masyarakat yang juga menjalankan social distancing," ungkap Felicia dalam acara MarkPlus Industry Roundtable E-commerce and Application (Tech) Industry Perspective yang diselenggarakan secara digital, Dalam pelaksanaannya, Halodoc juga bekerja sama dengan Gojek serta turut menggandeng Rumah Sakit Mitra Keluarga sebagai tim medis lapangan dan Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) sebagai penyedia area pelaksanaan tes tersebut. Halodoc sendiri mencatat, masyarakat Indonesia cenderung menunda memeriksakan penyakitnya ke dokter jika dirasakan belum parah. Saat ini, menurut Felicia, kesadaran masyarakat sudah lebih baik terbukti dengan pemeriksaan yang dilakukan setelah mengalami batuk atau pilek. (https://kesehatan.kontan.co.id/news/selama-pandemi-covid-19-instalasi-halodoc- meningkat-10-kali-lipat)
2. Mengikuti perkembangan teknologi perusahaan apa yang akhirnya tumbang, sebutkan
faktor-faktor penyebabnya (perusahaan real dan sumber beritanya) dan saran anda! Jawab : Sorabel adalah sebuah startup mobile-commerce yang menerapkan prinsip prinsip cost-leadership dan memanfaatkan kekuatan media sosial. Sorabel menjual pakaian wanita berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau. Sorabel akhirnya tutup karena kehabisan dana gara-gara krisis pandemi, tapi krisis di pandemi ini bukan satu- satunya faktor yang bermain di dalam keputusan ini. Sejak tahun 2016, Sorabel belum pernah memiliki runway lebih dari enam bulan, akibatnya mereka kesulitan untuk bertahan melalui krisis besar.
Saran saya, Dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang menjadi pemicu
terjadinya bangkrut pada perusahaan Sorabel yaitu dengan melakukan berbagai inovasi produk yang akan dipasarkan kepada masyarakat, agar dapat bersaing dengan pelaku startup yang lain terutama pada bidang yang sama. Selain itu pihak manajemen juga harus merevisi ulang misi dan visi nya, agar kedepannya dapat mengantisipasi krisis besar seperti yang sedang terjadi pada saat ini. (https://dailysocial.id/post/sorabel-tutup-operasional-akhir-juli-2020) 3. Kebijakan apa yang sebaiknya di buat oleh perusahaan dalam menyikapi keadaan pandemi, berikan contoh dan sumber beritanya! Jawab : 1. Berikan arahan kepada para pekerja untuk menutup mulut saat batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah. 2. Pastikan bahwa karyawan memiliki fasilitas yang cukup untuk mencuci tangan, termasuk air hangat dan sabun, dan jadwal pembersihan/ penahanan pihak ketiga dipercepat. 3. Miliki satu titik kontak untuk karyawan untuk semua masalah yang timbul terkait dengan kesehatan dan keselamatan. 4. Ikuti segala informasi kesehatan terkait COVID-19 terbaru dari CDC dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai tindakan pencegahan tambahan. 5. Beri tahu karyawan tentang COVID-19, gejalanya, dan potensi masalah kesehatan yang terkait dengan perjalanan apa pun saat ini. (https://tirto.id/kebijakan-yang-sebaiknya-diterapkan-perusahaan-terkait-virus- corona-eDsJ)