Anda di halaman 1dari 3

Di pantai panjang, Asikin menyambung hidup dari es krim kerupuk

Pekerjaan Ini Bisa Bahagiakan Orang Banyak

Berbagai rasa bisa dinikmati oleh semua kalangan. Mulai dari rasa cokelat, vanilla, dan
strawberi. Namun, menurut Asikin, berjualan es krim adalah “pekerjaan yang mempunyai
dua sisi penting” dalam arti bukan hanya untuk mencari rezeki, tetapi juga jalan yang bisa
membuat semua orang senang.

Rina Oktaviani, Bengkulu

Setiap pagi, cuaca panas dan berdebu itu ditempuhnya setiap hari. Berboncengan dengan box
es krim, Asikin menelusuri jalanan Kota Bengkulu sampai dengan mangkal di pantai panjang
Kota Bengkulu. Ini tidak membuatnya terbebani.

Dengan kendaraan beroda dua berwarna merah, dia menjualkan es krim yang bukan
miliknya. Tapi, pria 53 tahun itu tetap bahagia dan tidak mau berjualan hanya untuk
mendapatkan uang saja. Es krim juga dia yakini bisa membuat anak-anak senang. Bagi
Asikin, untuk hidup selalu tersenyum, itulah “makan es krim berbagai rasa. ”

“Sekarang ini pekerjaan sangat banyak, ada yang enak ada yang sengsara. Tapi hanya sedikit
pekerjaan yang selain tempat mencari uang tetapi juga tempat untuk bahagiakan orang,”
katanya bercerita tentang pekerjaannya, Rabu (31/03).

Dia mencintai pekerjaannya dan dilakukan dengan sepenuh hati, sehingga membuat pembeli
selalu ingin menyicipi es krim nya apalagi anak-anak.
Dia begitu tekun dengan topi cokelat yang kerap ia pakai, mampu membuatnya bertahan
berdagang es krim selama empat tahun. Kerap terlihat disekitaran pantai panjang Kota
Bengkulu, ternyata bapak Asikin juga sering keliling untuk menjual es krim.

Anak-anak sangat suka dengan es krim yang ia jual, karena benar saja bukan hanya
menyegarkan, es krim pak Asikin juga sangat lezat dengan berbagai rasa yang disediakan.
Penjualan es krim Asikin juga digemari oleh remaja bahkan orang tua.

Es krim yang dituangkan dia atas kerupuk ini sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun lalu, dan
dijual dengan harga yang terjangkau. Dulu, nama es krim ini terkenal dengan nama es dung-
dung yang dijual di sekoleh-sekolah dan keliling di jalanan. “ dulu dung-dung, sekarang
tilulit bunyinya,” ujar bapak 53 tahun tersebut.

Mulai dari terbit matahari sampai dengan tenggelam, ia mulai berkeliling sampai mengkal di
pantai panjang Kota Bengkulu. “Dari jam 8 sampai jam 6 sore baru pulang,” terangnya.

Seiring dengan berjalannya waktu makanan segar ini mulai tidak dikenali anak-anak karena
sudah ada jenis es-es yang baru. Itu menjadi tantangan untuknya saat berjualan keliling,
ditambah ia hanya menjadi tangan kedua untuk menjualkan es krim kerupuk.

Namun demikian, Asikin tentu bangga karena masih bisa mengenalkan es tersebut. Sebelum
itu pun, makanan ini sudah melanglang buana ke seluruh daerah di Indonesia. Es krim
kerupuk dijual dengan harga beragam. Es krim yang di campur tiga rasa dijual dengan harga
5 ribu saja, namun biasa juga membeli dengan satu rasa saja dengan harga 3 ribu. “Es ini
aman dari pengawet dan bahan berbahaya lainnya ,” katanya.

Setiap hari ia membawa satu box es dengan satu plastic kerupuk yang digantung di box es
krim menggunakan gantungan. Usia yang sudah terbilang tua itu, tidak menyurutkan
semangatnya untuk terus berjualan dan menghabiskan dagangannya.

Terkadang cuaca yang tidak stabil membuatnya banyak kehilangan pelanggan. Meski begitu,
semangatnya tak pernah sedikit pun kendur. Sebab, bagi Asikin, menjual es krim kerupuk
bukan hanya mencari rezeki. Brjualan es krim kerupuk juga bagian dari upaya menjaga
kelestarian dan kebersihan lingkungan dari sampah plastik. ”Memfungsikan kerupuk sebagai
wadah makanan,” tuturnya.

Itu pula yang membuatnya rela setiap hari, menempuh perjalanan dia atas aspal yang panas
dan terik matahari menuju pantai panjang untuk menghibur anak-anak dengan menjual es
krim nya. Sedikit ataupun banyak yang dikantongi dari es krim, itulah caranya merayakan
rezeki dan membahagiakan orang lain. (**)

Anda mungkin juga menyukai