Anda di halaman 1dari 11

LECTURE NOTES

CB: Kewarganegaraan

Minggu 1
Sesi 2

Pengantar CB
Kewarganegaraan

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


LEARNING OUTCOMES

1. (CP-1) Mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya pembelajaran CB


Kewarganegaraan
2. (CP-1) Mahasiswa dapat menjelaskan latar belakang pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia
3. (CP-1) Mahsiswa dapat menjelaskan tujuan pendidikan kewarganegaraan

OUTLINE MATERI (Sub-Topic):


 Pendahuluan
 Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
 Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
 Kesimpulan

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


ISI MATERI
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting melalui mana warga
negara memiliki rasa kebangsaan yang positif. Melalui pendidikan, warga negara
dapat memahami fungsi dan peran negara di satu pihak, dan hak-hak dan
kewajiban warga negara pada pihak yang lain. Pendidikan menyediakan
pengetahuan dasar, ketrampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk menjadi
warga negara yang baik. Selain itu, melalui pendidikan kewarganegaraan
otoritas-otoritas negara dan institusi-institusi yang bertanggungjawab untuk
mengaplikasikan hukum dan aturan-aturan yang menjamin pelaksanaan hak-hak
dan kewajiban disosialisasikan.

Pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah ruang melalui mana


warga negara dapat terlibat secara aktif dalam diskusi, warcana mengenai hak-hak
baru, dan makna dari status kewarganegaraan dan demokrasi. Dengan demikian
pendidikan kewarganegaraan memiliki kontribusi untuk meningkatkan kesadaran
warga negara tentang bagaimana menjalani hidup sebagai warga negara.

Berkaitan dengan demokrasi, pendidikan merupakan salah satu instumen


untuk membangun kesadaran berdemokrasi warga negara. Seperti yang telah
disinggung sebelumnya, pendidikan merupakan ruang di mana setiap warga
negara dapat mendiskusikan secara kritis baik hak-hak dan kewajibannya sebagai
warga terhadap negara, maupun hak dan kewajiban negara kepada warga negara.
Sehingga lebih dari media sosialisasi ideologi negara, pendidikan merupakan
ruang di mana warga negara berpartisipasi mendorong transformasi sosial dan
politik melalui wacana-wacana akademik yang dihasilkan melalui diskusi dan
perdebatan-perdebatan kritis. Dalam banyak demokrasi, pendidikan
kewarganegaraan mendapat perhatian negara menjadi suatu program yang wajib
diberikan kepada semua warga negara. Pengalaman berdemokrasi di Indonesia
menunjukan bahwa transformasi sosial politik yang mendorong demokrasi banyak

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


dimulai dari diskusi-diskusi kritis di kampus, lalu kemudian diwujudnyatakan
dalam berbagai gerakan-gerakan demorkasi.

Berkaitan dengan nasionalisme, pendidikan dapat meningkatkan rasa cinta


warga negara terhadap negaranya. Pengentahuan mengenai identitas bangsa dalam
hal ini membantu warga negara untuk mengetahui posisi negara atau bangsa
ditengah bangsa atau negara negara lain baik di masa lampau, sekarang dan di
masa yang akan datang. Pengetahuan mengenai masa lampau misalnya membantu
warga negara mengetahui dan mendalami bagaimana para pejuang atau pendiri
bangsa membangun bangsa dan negara. Pengetahuan mengenai masa kini dapat
membantu warga negara untuk melakukan perjuangan yang sama sesuai dengan
tantangan yang dihadapi masa kini untuk memberikan dasar-dasar bagi
perjuangan generasi penerus yang akan datang.

B. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia


Pendidikan Kewarganegaraan1 sebagai kelompok Matakuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK) di perguruan tinggi berfungsi sebagai
orientasi mahasiswa dalam memantapkan wawasan dan semangat kebangsaan,
cinta tanah air, demokrasi, kesadaran hukum, penghargaan atas keragamaan dan
partisipasinya membangun bangsa berdasar Pancasila.
Sesuai dengan fungsinya, Pendidikan Kewarganegaraan
menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum, multikulural dan
kewarganegaraan bagi mahasiswa guna mendukung terwujudnya warga negara
yang sadar akan hak dan kewajiban, serta cerdas, terampil dan berkarakter

1
Seluruh materi yang dibahas dalam subjudul ini dikutip dari Modul Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Yang Dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan
tinggi 2012. Lihat http://baa.unas.ac.id/download/buku%20panduan/Buku-Modul-Kuliah-
Kewarganegaraan.pdf

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


sehingga dapat diandalkan untuk membangun bangsa dan negara berdasar
Pancasila dan UUD 1945 sesuai dengan bidang keilmuan dan profesinya

Keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah


Pengembangan Kepribadian (MPK) ditetapkan melalui: (1) Kepmendiknas No.
232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, menetapkan bahwa Pendidikan Agama,
Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum
setiap program studi/kelompok program studi. (2) Kepmendiknas No.045/U/2002
tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi menetapkan bahwa Pendidikan Agama,
Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum
setiap program studi/kelmpok program studi. (3) Keputusan Dirjen Dikti
Depdiknas No. 43/Dikti/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan
pembelajaran kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan
tinggi, menetapkan status dan beban studi kelompok mata kuliah Pengembangan
Kepribadian.

Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh gambaran bahwa Pendidikan


Kewarganegaraan sebagai MPK karena PKn merupakan bagian kelompok MPK.
Pertanyaan yang muncul di sini yaitu mengapa Pendidikan Kewarganegaraan
diposisikan sebagai MPK ? Apa urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
MPK? MPK adalah suatu program pendidikan nilai yang dilaksanakan melalui
proses pembelajaran di Perguruan Tinggi dan berfungsi sebagai model
pengembangan jati diri dan kepribadian para mahasiswa, bertujuan membangun
manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri, serta mempunyai rasa
tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan (IriyantoWs, 2005:2 ).

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


Uraian-uraian di atas menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan salah satu usaha membentuk dan mengembangkan karakter warga
negara. Pembentukan karakter warga Negara merupakan sebuah usaha yang
sangat penting. Hal ini disebabkan karena karate warga Negara akan sangat
menentukan keberlangsungan hidup sebuah warga Negara, dan secara moral,
karakter warga Negara mencerminkan nilai-nilai budaya dan moral dari sebuah
Negara.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan dilakukan oleh hampir seluruh bangsa di
dunia, dengan menggunakan nama seperti: civic education, citizenship education,
democracy education. PKn memiliki peran strategis dalam mempersiapkan
warganegara yang cerdas, bertanggungjawab jawab dan berkeadaban. Menurut
rumusan Civic International (1995) bahwa “pendidikan demokrasi penting bagi
pertumbuhan “civic culture” untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan
pemerintahan, inilah satu tujuan penting pendidikan “civic” maupun citizenship”
untuk mengatasi political apatism demokrasi (Azyumadi Azra, 2002 : 12).

Semua negara yang secara formal menganut demokrasi menerapkan


Pendidikan Kewarganegaraan dengan muatan, demokrasi, rule of law, HAM, dan
perdamaian, dan selalu mengaitkan dengan kondisi situasional negara dan bangsa
masing-masing Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia semestinya menjadi
tanggungjawab semua pihak atau komponen bangsa, pemerintah, lembaga
masyarakat, lembaga keagamaan dan msyarakat industri (Hamdan Mansoer,
2004: 4).

Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal


bangsa Indonesia, program pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi harus mampu mencapai tujuan:

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


a) Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi
nilai-nilai moral-etika dan religius.
b) Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan.
c) Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta
pada tanah air.
d) Mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan bertanggungjawab,
serta mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi.
e) Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan

D. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Materi Pembelajaran Kewarganegaraan yang akan diberikan terdiri dari;


 Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 Orang Lain Sebagai Sesama Warga Negara
 Nilai dan Norma Sosial
 Negara dan Konstitusi
 Hak dan Kewajiban Warga Negara
 Wawasan Nusantara
 Keberagaman dan Konflik Sosial
 Otonomi Daerah
 Integrasi Nasional
 Ketahanan Nasional
 Identitas Nasional
 Nasionalisme
 Berpartisipasi Dalam Warga Global

Tentu saja, masih ada begitu banyak aspek penting yang harus
dipelajari dalam kaitannya dengan kewarganegaraan, namun oleh karena
ruang yang tidak cukup, maka aspek-aspek lain dari kewarganegaraan

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


dapat dikembangkan atau dipelajari secara indenpenden di luar
pembelajaran ini. Bahkan pendalaman terhadap materi-materi
pembelajaran Kewarganegaraan yang disampaikan dalam modul ini hanya
dapat dicapai melalui usaha-usaha mandiri yang harus dilakukan oleh
setiap mahasiswa. Sehingga dengan demikian, semua aspek yang berkaitan
dengan kehidupan kewarganegaraan dapat dipahami secara jelas, baik dan
komprehensif.

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


SIMPULAN

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan program nasional yang wajib


diikuti oleh setiap peserta didik. Ditetapkannya Kewarganegaraan sebagai salah
satu mata kuliah yang bersfiat wajib pada semua Perguruan Tinggi di Indonesia
menunjukkan bahwa, pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu media
melalui mana Negara mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan kepada setiap
warganya. Usaha sosialisasi ini merupakan sesuatu yang sangat signifikan
terutama dalam dunia dewasa ini. Dunia yang telah disatukan oleh kemajuan
teknologi informasi dan transformasi.

Berkat kemajuan teknologi informasi dan transportasi, setiap orang dewasa


ini dapat menyerap dan mempelajari berbagai nilai kehidupan dari berbagai
sumber latar belakang sosial, budaya dan politik yang berasal dari bangsa-bangsa
lain. Gejala ini di satu sisi tentu saja menguntungkan karena melalui itu kehidupan
kewarganegaraan menjadi begitu kaya, namun pada sisi yang lain, hal itu dapat
membuat seorang warga Negara kehilangan identitas nasionalnya. Kemajuan
teknologi informasi dan transportasi membuat warga Negara kehilangan jadi
dirinya sebagai warga Negara. Dalam kondisi seperti ini, seorang warga Negara
menjadi tidak dapat membedakan dirinya dari nilai-nilai yang berasal dari bangsa-
bangsa lain. Ketika seorang tidak dapat membedakan dirinya dari nilai-nilai
bangsa lain, seseorang dapat saja kehilangan arah dan orientasi hidupnya. Orang
menjadi gamang dan tidak tahu bagaimana ia dapat mendedikasikan hidupnya
dalam sebuah Negara. Dalam konteks Indonesia, hal itu dapat membuat seorang
warga Negara menjadi tidak tahu bagaimana ia mencintai Negara Indonesia
sebagai warga Negara.

Oleh karena itu, tujuan utama dari pendidikan kewarganegaraan ini adalah
menumbuhkan sikap cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia yang sering
disebut dengan nasionalisme. Nasionalisme tentu saja tidak diekspresikan tanpa
sikap kritis setiap warga negara. Nasionalisme harus dibangun di atas kesadaran

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


setiap warga negara mengenai hak dan kewajibannya sebagai warga negara,
tujuan berdirinya negara, identitas negara dan karakteristik budaya dan teritori
negara. Dengan sikap kritis tersebut di harapkan warga negara dapat berpartisipasi
dalam membangun kemajuan bangsa dan negara baik dalam bidang politik, sosial,
ekonomi, maupun budaya.

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


DAFTAR PUSTAKA

1. http://baa.unas.ac.id/download/buku%20panduan/Buku-Modul-Kuliah-
Kewarganegaraan.pdf
2. Sumarsono, S.,dkk (2005), Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai