Anda di halaman 1dari 7

I.

Tes Wawasan Kebangsaan:


Untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan
mengimplementasikan nilai-nilai 4 (empat) Pilar Kebangsaan Indonesia.
A. Contoh Soal Pancasila

1. Dalam kehidupan bernegara, Pancasila berperan sebagai...


a. Dasar negara
b. Dasar kenegaraan
c. Dasar beragama
d. Dasar ketatanegaraan
A.DasarNegara

2. Rumusan Pancasila yang resmi terdapat dalam..


a. Pidato Bung Karno
b. Prolamasi 17 Agustus 1945
c. Pembukaan UUD 1945
d. Piagam Jakarta
C.PembukaanUUD1945

3. Dalam sumber tata hukum di Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai


a. Sumber dari segala sumber hukum
b. Hukum tertinggi di Indonesia
c. Hukum tertulis tertinggi di Indonesia
d. Setingkat dengan UUD 1945
A.Sumberdarisegalasumberhukum

4. Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan:


a. Pandangan hidup
b. Falsafah dan dasar negara
c. Sumber hukum
d. Semua benar
A. Pandangan Hidup

5. Hubungan sosial yang selaras, serasi, seimbang antara individu dan masyarakat
dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, yaitu..
a. Sila kedua
b. Sila ketiga
c. Sila keempat
d. Sila kelima
A.SilaKedua
6. Berdasarkan pengalaman sejarah, Pancasila sebagai dasar negara ternyata tetap
tegak walaupun mengalami berbagai cobaan. 
Adapun kekuatannya terletak pada:
a. Posisi negara yang terdiri dari pulau-pulau yang terpisah oleh laut
b. Keyakinan bangsa Indonesia akan kebenaran Pancasila
c. Pegawai Negeri Sipil yang menjaganya
d. Kekuatan TNI
b.KeyakinanbangsaIndonesiaakankebenaranPancasila

7. Pancasila yang benar dan perlu dihayati serta diamalkan adalah Pancasila yang
rumusannya tercantum dalam:
a. Pembukaan UUD 1945
b. Konstitusi RIS
c. TAP MPR RI No. ll/ MPR/ 1978
d. Buku Sutasoma
a. Pembukaan UUD 1945

8. Pangkal tolak penghayatan dan pengamalan Pancasila adalah


a. Keamanan dan kemampuan mengadakan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat moden
b. Kemauan dan kemampuan mengembangkan pertengkaran antar umat
beragama
c. Kemauan dan kemampuan manusia Indonesia dalam mengendalikan
diri
d. Kemauan dan kemampuan manusia Indonesia mengembangkan
kebudayaan asing
C.KemauandankemampuanmanusiaIndonesiadalammengendalikandiri

9. Beribadah dan menganut suatu agama atau kepecayaan adalah merupakan asasi.
a. Pribadi
b. Perlakuan dan perlindungn
c. Politik
d. Sosial budaya
A.Pribadi

10. Secara formal Pancasila disahkan sebagai dasar negara Republik Indonesia pada
tanggal:
a. 1 Juni 1945
b. 17 Agustus 1945
c. 18 Agustus 1945
d. 20 Agustus 1945
D.18Agustus1945

B. Contoh Soal UUD 1945

11. Berapa kali U U D 1945 di-amandemen...


A. 1 kali
B. 2 kali
C. 3 kali
D. 4 kali

12. Pasal berapa saja UUD 1945 pertama kali di-amandemen...


A. Pasal 5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20 dan 21.
B. Pasal 5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20 dan 22.
C. Pasal 5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20 dan 23.
D. Pasal 5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20 dan 24.
A. Pasal 5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20 dan 21.

13. Kapan amandemen keempat dilakukan ...


A. 11 Agustus 2002
B. 11 Agustus 2003
C. 11 Agustus 2004
D. Semua jawaban salah
A. 11 Agustus 2002

14. Pasal berapa UUD 1945 keempat kali di-amandemen ...


A. Pasal 2, 6, 8, 11, 16, 23, 24, 29, 31, 32, 33, 34, dan 35.
B. Pasal 2, 6, 8, 11, 16, 23, 24, 29, 31, 32, 33, 34, dan 36.
C. Pasal 2, 6, 8, 11, 16, 23, 24, 29, 31, 32, 33, 34, dan 37.
D. Semua jawaban salah
C. Pasal 2, 6, 8, 11, 16, 23, 24, 29, 31, 32, 33, 34, dan 37.

15. Di bagian mana dalam UUD 1945, disebutkan tata cara pembentukan
Mahkamah Konstitusi ...
A. Aturan Peralihan Pasal I
B. Aturan Peralihan Pasal II
C. Aturan Peralihan Pasal III
D. Aturan Peralihan Pasal IV
C. Aturan Peralihan Pasal III

16. Apa dasar hukum pembentukan Mahkamah Konstitusi...


A. UU Nomor 21 tahun 2003
B. UU Nomor 22 tahun 2003
C. UU Nomor 23 tahun 2003
D. UU Nomor 24 tahun 2003
D. UU Nomor 24 tahun 2003

17. Di bawah ini merupakan kewenangan dari Mahkamah Konstitusi,


kecuali ...
A. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
B. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945;
C. Memutus pembubaran partai politik; dan memutus perselisihan
tentang hasil pemilihan umum.
D. Memutus sengketa peradilan pidana dan perdata
D. Memutus sengketa peradilan pidana dan perdata

18. Yang dimaksud dengan alat bukti dalam UU no. 24 tahun 2003 adalah ...
A. Surat atau tulisan
B. Keterangan saksi
C. Keterangan ahli
D. Semua jawaban benar
D. Semua jawaban benar

19. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Hal ini tercantum
dalam UUD 1945 pasal...
A. 31 ayat 1
B. 31 ayat 2
C. 31 ayat 3
D. 31 ayat 4
A. 31 ayat 1

20. Berkenaan dengan perubahan isi dari UUD 1945, sebenarnya telah diatur
oleh TAP MPR No. IV/MPR/1983 tentang ...
A. lnterpelasi
B. Budget
C. Mosi tidak percaya
D. Referendum
D. Referendum
Sejarah Perumusan UUD 1945 – Latar Belakang dan
Masa Perubahan

Sejarah Perumusan Undang-Undang Dasar 1945 yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan
UUD 45 berawal dari dibentuknya Badan Penyelidik Usaha Persiapak Kemerdekaan
Indonesia atau BPUPKI pada tanggal 29 April 1945. Pada masa itu Ir Soekarno
menyampaikan gagasan dasar pembentukan negara yang beliau sebut Pancasila. Gagasan itu
disampaikan dihadapan panitia BPUPKI pada siang perdana mereka tanggal 28 Mei 1945 dan
berlangsung hingga tanggal 1 Juni 1945.

Gagasan itu berlanjut dengan dibentuknya Panitia 9 yang anggotanya diambil dari 38 anggota
BPUPKI. Panitia 9 dibentuk pada tanggal 22 Juni 1945. Panitia 9 mempunyai tugas untuk
merancang sebuah rumusan pembukaan yang disebut Piagam Jakarta. Dimana Piagam
Jakarta ini kemudian akan direncanakan menjadi pembukaan UUD 45.

Piagam Jakarta berdasarkan dari hasil rapat sering mengalami perdebatan dan pengubahan
kalimat sana-sini. Terakhir setelah kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariah Islam
bagi pemeluk-pemeluknya” maka Piagam Jakarta resmi menjadi Pembukaan Undang-Undang
Dasar  1945.

Piagam Jakarta tersebut baru disahkan menjadi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada
tanggal 18 Agustus 1945. Tepat sehari setelah dibacakannya Proklamasi oleh Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarni dan Moh. Hatta. Pengesahan ini
dilakukan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Pengesahan Undang-Undang Dasar 1945 ini dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan Undang-Undang Dasar 1945
ini disusun secara sistematis baru pada Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan
(BPUK). Tidak adanya kata Indonesia yang seharusnya bernama Badan Penyelidik Usaha
Kemerdekaan Indonesia (BPUKI) karena sidang ini dikhususkan untuk tanah jawa.

Di tempat lain ada BPUK sesuai dengan pulaunya seperti BPUK Sumatra, BPUK
Kalimantan, BPUK Sulawesi. Papua belum masuk karena masih dalam genggaman pihak
Belanda. Sidang kedua ini berlangsung pada tanggal 10 Juli 1945 dan berlangsung selama
tujuh hari sampai tanggal 17 Juli 1945.

Periode Pemberlakuan Undang-Undang Dasar 1945


Namun berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 setelah pengukuhan belum bisa sepenuhnya
dijalankan karena dari tahun 1945 sampai 1450. Pemerintah dalam kurun waktu 18 Agustus
1945 sampai 27 Desember 1949 masih dihadapkan dengan pekerjaan untuk mempertahankan
kemerdekaan.

Pada tanggal 16 Oktober 1945, Wakil Presiden Moh. Hatta memberikan mandat berupa
Maklumat Wakil Presiden Nomor X. Isinya memberitahukan bahwa KNIP diberi
kewenangan sebagai Badan Legislatif sampai terbentuknya sebuah badan mengurusi hal
tersebut. Inilah cikal bakal terbentuknya DPR dan MPR saat ini.
Pada tanggal 14 November 1945. Pemerintah pusat membangun Kabinet Semi Parlementer
yang pertama. Hal ini dibuat berdasarkan pemikiran Presiden agar pemerintahan kedepannya
bisa lebih demokratis.

Periode Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan Pemberlakuan UUDS 1950


Tahun 1949 menjadi tahun bersejarah bagi Indonesia. Karena dalam tahun ini sistem
pemerintahan Indonesia berubah. Dalam periode antara tanggal27 Desember 1949 sampai 17
Agustus 1950. Republik Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat atau RIS. Periode ini
memungkinkan dalam negara terdapat negara bagian yang dapat mengatur urusan negaranya
sendiri tanpa terikat dengan Pemerintah Pusat.

Setelah periode Republik Indonesia Serikat berakhir. Indonesia menganut paham Demokratis
Liberal. Di tahun ini pula dibuat Undang-Undang Dasar Sementara 1950. 1950 karena
kejadiannya antara 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959. Periode ini serin terjadi pergantian
yang silih berganti di dalam kabinet.

Pergantian yang tak menentu di kabinet mengakibatkan pembangunan tidak lancar. Pertikaian
sana sini. Hal yang mendasari adalah banyaknya orang yang lebih mementingkan
kepentingan partai dan golongan masing-masing. Namun Undang-Undang Dasar Sementara
1950 dijalankan dengan sistem Demokrasi Liberal. Rakyat Indonesia menganggap bahwa
sistem ini tidak cocok bagi keberlangsungan negara.

Presiden memutuskan bahwa tata negara Indonesia dengan sistem Undang-undang Dasar
Sementara 1950 sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara yang susah
dibangun dengan darah dan keringat. Pemberlakuan sistem ini menurut presiden menghambat
pembangunan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Maka, pada tanggal 5 Juli
1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden mengenai pembubaran konstitusi dan
diberlakukannya Undang-Undang Dasar 1945 dan menghapus Undang-Undang Dasar
Sementara 1950 sebagai dasar negara Indonesia.

Periode Penetapan Kembali Undang-Undang Dasar 1945


Setelah terbitnya Dekrit Presiden. Maka Undang-Undang Dasar sementara 1950 dihapus dan
dikembalikannya Undang-Undang Dasar 1945 kepada dasar negara. Namun banyak terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Hal yang paling sering terjadi adalah Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua
MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara. Bahkan Presiden
Soekarno ditetapkan sebagai Presiden Seumur Hidup yang bisa menjadikan Indonesia sebagai
negara dictator.

Undang-Undang Dasar 1945 di Periode Orde Baru


Setelah bepindahnya tampuk kekuasaan dari Ir. Soekarno kepada militer maka berakhirlah
masa orde lama. Militer mengangkat Jendral Soeharto sebagai Presiden Ke-2 Republik
Indonesia. Soeharto saat itu berjanji akan menjalankan Undang-Undang dan Pancasila secara
murni dan sesuai dengan ide awal.

Pada masa Orde Baru, Sejarah perumusan UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat
“sakral”, di antara melalui sejumlah peraturan:

 Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
 Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan
bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat
melalui referendum.
 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan
TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.
Periode Transisi
Akibat demo besar-besaran mahasiswa di Jakarta pada tahun  1998. Presiden Soeharto
mengakui dan mengundurkan diri sebagai Presiden setelah 32 tahun berkuasa. Pada masa ini
tidak terjadi banyak perubahan pada Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini diakibatkan masa
jabatan presiden pengganti B.J Habibie yang ditetapkan sebagai Presiden Ke-3 Indonesia
cepat berakhir dikarenakan karena keluarnya Timor Timur dari NKRI

Periode Reformasi
Dalam perubahan Reformasi 1998 salah satu tuntutan Mahasiswa adalah perubahan terhadap
Undang-Undang Dasar 1945. Hal yang mendasari tuntutan ini adalah karena masa orde baru
kekuasaan tertinggi di negara di pegang oleh MPR dan bukan ditangan rakyat. Presiden juga
memiliki kekuasaan yang sangat besar ditambah banyaknya pasalpasal yang bisa di salah
tafsirkan. serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang
belum cukup didukung ketentuan konstitusi.

Tujuan yang diharapkan juga dalam perubahan Undang-Undang Dasar 1945 adalah guna
menyempurnakan aturan dasar dalam tatanan kenegaraan, menjunjung kedaulatan rakyat dan
penegakan HAM, pembagian kekuasaan yang adil, dan mengharapkan eksistensi negara
sebagai negara yang demokratis dan berlandaskan hukum yang adil.

Kesepakatan akhirnya terbentuk dengan  tidak mengubah pembukaan Undang-Undang Dasar


1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan, kesatuan negara yang kemudian dikenal
sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta terakhir mempertegas sistem
presidensial dengan memberikan gambaran aturan dan cara kerja presiden

Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen) yang
ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:

 Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999


 Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000
 Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001
 Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002
Artikel Terkait
Artikel Lainnya

Anda mungkin juga menyukai