Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kegiatan matakuliah bengkel instalasi listrik merupakan suatu materi


yang sangat penting untuk para mahasiswa di semester tiga ini. Di dalam
bengkel instalasi listrik ini, mahasiswa diperkenalkan kepada seluk-beluk
instalasi listrik, kemudian mahasiswa juga dapat memperagakan,
menggunakan, serta mengaplikasikan peralatan kerja secara langsung
sesuai dengan fungsinya, yang digunakan untuk menghasilkan benda kerja
yang diinginkan. Di dalam kegiatan matakuliah bengkel instalasi listrik pada
semester tiga ini, mahasiswa diperkenalkan kepada peraturan-peraturan
didalam bengkel.
Peraturan melingkupi tata letak alat/benda kerja, serta pengenalan
fungsi alat/benda kerja yang biasa digunakan. Selain itu, mahasiswa
melakukan kegiatan praktik kerja untuk mendapatkan keahlian, pada
bengkel instalasi listrik mulai dari pembuatan mata itik, penyambungan
kabel ke terminal, pemasangan kabel sesuai jenis, ukuran dan warnanya hal
tersebut dilakukan dengan baik, benar dan rapi serta sesuai dengan job
sheet dan pengarahan yang telah diberikan oleh instruktur. Hal ini
bermanfaat untuk menambah wawasan para mahasiswa dan mengetahui
berbagai macam alat yang akan digunakan dalam bengkel tersebut sesuai
dengan fungsinya.
Setelah mendapatkan bimbingan dan pelatihan oleh para Dosen di
dalam bengkel instalasi listrik ini diharapkan para mahasiswa dapat
menerapkan ilmu yang didapatkan serta mahasiswa akan dapat beradaptasi
dengan cepat dan dapat membiasakan diri dalam suasana lingkungan dunia
kerja diluar dan dapat terjun ke dalam dunia kerja dengan keterampilan dan
keahlian yang mereka miliki, serta dapat mengembangkan potensi yang
ada pada diri mahasiswa agar dapat bersaing dalam dunia teknik tingkat
nasional mapun internasional.

Laporan Bengkel Semester III 1


Praktikum Bengkel Listrik III ini, merupakan suatu kurikulum yang telah
dirancang oleh Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Samarinda,
agar semua mahasiswa dapat memiliki keahlian serta keterampilan di bidang
“Instalasi Listrik untuk rumah maupun bangunan-bangunan lainnya”, baik
sebagai perencana maupun sebagai instalatir listrik yang handal dan
professional.
Agar terselenggaranya segala bentuk instalasi yang baik dari berbagai
seluk beluk yang menyangkut keamanan instalasi, penempatan instalasi dan
juga perlengkapan serta bahaya–bahaya yang mungkin terjadi, maka sangat
penting untuk seorang instalatir memiliki suatu acuan guna mendapat apa
yang diinginkan, dimana acuan tersebut dapat berupa :
1. Gambar Situasi.
2. Gambar Instalasi.
3. Diagram Garis Tunggal.
4. Gambar Rinci, meliputi cara pemasangan perlengkapan listrik, dan cara
pemasangan kabel/penghantar.
5. Dasar pengaturan–pengaturan Penerangan dan Pengaturan untuk
Rangkaian-rangkaian kontrol.
6. Perencanaan, perancangan dan perhitungan lengkap dari Instalasi-
instalasi listrik rumah dan pabrik termasuk pengawatan, system-sistem
pengaturan, distribusi-distribusi, panel-panel pemutus dan pengatur, serta
merencanakan instalasi listrik untuk suatu bangunan sesuai dengan teori-
teori dari “Instalasi Listrik” dan mempertimbangkan segi ekonominya.
7. Merencanakan syarat-syarat teknis dan kebutuhan material.
8. Pembiayaan dan Pengelolaan.
9. Cara penyambungan penghantar kedalam suatu peralatan instalasi listrik.
10. Pengenalan kode, tanda uji, warna dan segala bentuk penandaan suatu
peralatan listrik.
Hal tersebut tidak terlepas dari standarisasi instalasi listrik yang berfungsi
untuk mencapai keseragaman mengenai :
a) Ukuran, bentuk dan mutu barang.
b) Serta cara menggambar dan cara kerja.
Bahkan Pemasangan Instalasi Listrik terikat pada peraturan–peraturan,
yang tujuan dari peraturan tersebut ialah memberikan pengamanan terhadap

Laporan Bengkel Semester III 2


manusia, hewan dan barang serta menyediakan Instalasi Listrik yang aman
dan efisien. Di suatu peraturan instalasi listrik, juga dituntut bahwa suatu
instalasi penerangan harus memenuhi prinsip–prinsip dasar, agar instalasi
yang dipasang dapat digunakan secara optimal, yaitu :
1. Keandalan. 4. Keindahan.
2. Ketercapaian. 5. Keamanan
3. Ketersediaan. 6. Ekonomis.
Hal tersebut diatas telah terpenuhi dengan baik sesuai dengan praktek
instalasi penerangan (Instalasi On Plaster) yang telah selesai dilakukan di
Bengkel Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda.

1.2. Tujuan
Dari pelaksanaan Praktek Bengkel Semester III “PROYEK INSTALASI
RUMAH TINGGAL SUDOMO” terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai,
antara lain :

1. Mengetahui cara kerja peralatan listrik yang dipakai.


2. Terampil dalam mengecek kebenaran rangkaian.
3. Terampil dalam mengawati rangkaian.
4. Terampil dalam memasang komponen yang digunakan.
5. Mampu membaca gambar rangkaian dengan baik.
6. Mengetahui dasar-dasar menginstalasi panel.
7. Dapat menentukan ukuran, jenis, dan warna penghantar.
8. Dapat menentukan jenis rangkaian yang dipakai dalam
ruangan tertentu.
9. Dapat membedakan rangkaian Otomatis dan Manual.
10. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja peralatan dan
komponen yang digunakan pada Praktek Bengkel III.
11. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja rangkaian tiap –
tiap grup.
12. Mahasiswa mampu membaca dan memahami gambar teknik
dengan baik dan benar.
13. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian sesuai dengan
gambar.

Laporan Bengkel Semester III 3


14. Mahasiswa mampu mengerjakan Instalasi Listrik dengan
urutan kerja yang sesuai.
15. Mahasiswa dapat membedakan bagaimana rangkaian
Otomatis dan Manual.
16. Mahasiswa mampu merencanakan suatu Instalasi Listrik On
Plaster.

Dan pada bab ini saya akan menjelaskan cara kerja atau prinsip kerja dari
komponen-komponen yang digunakan dalam Praktek Bengkel Listrik
Semester III.

Laporan Bengkel Semester III 4


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. MCB(Mini Cirkuit Breaker)

MCB berfungsi sebagai alat pembatas arus listrik,penghubung dan


pengaman saat terjadi hubung singkat (konsleting) maupun beban lebih
(over load).

Gambar MCB
2.2. Sakelar Seri
Saklar seri berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian
instalasi listrik satu lampu atau lebih secara bergantian

Gambar saklar seri

2.3. Sakelar Tukar


Sakelar tukar berfungsi ntuk menyalakan dan mematikan satu lampu
dengan dua saklar. Aplikasinya biasanya lampu dipasang pada lorong
tangga antara lantai 1 dan lantai 2. Maksudnya saat kita berada dilantai satu

Laporan Bengkel Semester III 5


mau naik kelantai dua, saat dilantai satu kita nyalakan lampu dan setelah
kita naik kelantai dua kita mematikan lampu dari lantai 2.
`

Gambar saklar tukar/hotel


2.4. Saklar Silang
Saklar silang berfungsi mengontrol atau mengendalikan satu buah atau
satu kelompok lampu dari dua tempat berbeda. Hanya saja dalam
penggunaannya, Sakelar silang harus diapit oleh dua buah sakalar tukar.

Gambar saklar silang

2.5. Kotak Kontak


Kotak kontak berfungsi sebagai muara hubungan antara alat listrik
Kotak kontak adalah suatu susunan rangkaian yang memberikan tegangan

Laporan Bengkel Semester III 6


pada suatu peralatan listrik. Kotak kontak disebut juga komponen fleksibel
artinya dapat dipindahkan pada suatu bagian instalasi.

Gambar kotak kontak

2.6. Tombol Tekan

Tombol tekan berfungsi untuk mengontrol kondisi on atau off


rangkaian listrik, prinsip kerja tombol tekan adalah kerja sesaat maksudnya
jika tombol kita tekan sesaat maka akan kembali pada posisi semula.

Simbol tombol tekan

2.7. Saklar Waktu


Saklar waktu berfungsi menghubungkan dan memutuskan instalasi
secara otomatis berdasarkan jangka waktu tertentu.

Laporan Bengkel Semester III 7


Gambar saklar waktu

2.8. LDR (Saklar Dimer)

LDR berfungsi memutuskan dan menghubungkan instalasi listrik


secara otomatis dengan adanya gelap dan terang yang memungkinkan
peralatan LDR dapat bekerja.

Gambar LDR

2.9. Saklar Impuls

Laporan Bengkel Semester III 8


Saklar Impuls adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan prinsip
kerja magnet, dimana posisi saklarnya akan berubah setiap impuls bekerja.

Gambar saklar implus

2.10. Saklar Relai Tangga (Staircase)


Staircase berfungsi mengoperasikan beban terus-menerus tanpa
mati-mati (off) dan juga dapat difungsikan untuk mengoperasikan beban
dalam beberapa saat kemudian beban akan mati (off) tanpa penekanan saklar
tekan dan atau memutuskan rangkaian dari sumber tegangan.

Gambar staircase

2.11. Relay Kontaktor

Laporan Bengkel Semester III 9


Relay Kontaktor adalah saklar elektrik yang dapat merubah posisi
kontak-kontak dari NO (Normally Open) berubah posisi tertutup, dan NC
(Normally close)berubah posisi terbuka sewaktu mendapat supply aliran listrik.
Untuk mengendalikan suatu sistem dengan beban keadaan AC/DC biasanya
dilakukan dengan saklar kerja magnetis ini.

Gambar Relay Kontaktor

Laporan Bengkel Semester III 10


2.12. Saklar Golongan (Selektor)

Saklar ini memiliki tiga posisi, yaitu :


a. Posisi (O)
b. Posisi (I)
c. Posisi (II)
Pada posisi nol (0) semua hubungan diputuskan dan pada saat posisi
(I) adalah system manual, dan pada saat posisi (II) adalah system otomatis,
saklar ini juga banya digunakan sebagai pengaturan dalam rangkaian yang
membutuhkan pengoperasian secara manual dan Automatis.

Gambar Saklar Selektor

Laporan Bengkel Semester III 11


BAB III
BAHAN DAN PERALATAN

3.1.Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Praktikum dilakukan di Bengkel Listrik III Teknik Elektro Politeknik Negeri
Samarinda. Waktu Pelaksanaan praktikum selama 15 minggu dimulai pada bulan
September 2014 sampai Desember 2014.

3.2. Komponen dan Material Yang Di Gunakan

Tabel Daftar Kebutuhan Bahan / Peralatan Saat Praktikum Bengkel Listrik


III
NAMA
NO JUMLAH SATUAN KETERANGAN
BAHAN/PERALATAN
Pipa dan
Alat Bantu
1 Pipa union (5/8”) 6,5 Meter Lokal
2 Benda siku 5/8” union 16 Buah Lokal
3 T-Does 5 Buah Import
Clamp NYM 10 mm
4 11 Buah Lokal
sebelah paku
Clamp pipa 17 mm
5 20 Buah Import
sebelah paku
Clamp alumunium 17
6 1 Buah Lokal
mm
Saklar dan
Peralatannya
7 Sakalar dimer ( LDR ) 1 Buah Lokal
8 Sakalar tukar 2 Buah Import
9 Sakalar silang 1 Buah Import
10 Sakalar seri 1 Buah Lokal
Sakalar golongan
11 1 Buah Lokal
( Selektor Switch )
Saklar tekan (impuls)
12 2 Buah Import
dengan lampu tanda
13 Lampu tanda (merah) 1 Buah Import
14 Kotak kontak 3 Buah Lokal
15 Fitting duduk 6 Buah Lokal
16 Roset kayu 6 Buah Lokal

Laporan Bengkel Semester III 12


17 Sakalar tekan 2 Buah Import
Panel
18 MCB 4 A 4 Buah Import
Relai Kontaktor
19 1 Buah Import
220V/10A
Sakalar relai impuls
20 1 Buah Import
220V
21 Sakalar waktu 220V 1 Buah Import
Sakalar relai tangga
22 1 Buah Import
220V
23 Profil untuk MCB 1 Buah Lokal
24 Profil dudukan relai 1 Buah Lokal
25 Profil line-up terminal 1 Buah Lokal
Kabel NYA merah dan
26 12 Meter Import
hitam
27 Kabel NYA biru ( Netral ) 8 Meter Import
28 Kabel NYA hijau/kuning 8 Meter Import
29 Kabel NYM 3x 1,5 mm 3,4 Meter Import
30 End piece 2 Buah Import
31 Line-up terminal 28 Buah Import

3.3. Peralatan yang Digunakan


Alat–alat yang digunakan untuk mengerjan Praktikum Bengkel Listik III
yang berjudul “Instalasi Penerangan Rumah Tinggal A.B. Sudomo” adalah :

Tabel Daftar Peralatan Yang Di Gunakan Saat Praktikum

No. Nama Peralatan Jumlah Satuan Keterangan

1. Obeng (+) 1 Buah Krisbow Merah

2. Obeng (-) 1 Buah Stanley

3. Tang Potong 1 Buah Tekiro

4. Tang Lancip / Jepit 1 Buah Stanley

5. Tang Kombinasi 1 Buah Krisbow

6. Gergaji Pipa 1 Buah Standart

7. Palu Karet 1 Buah Standart

8. Test Pen 1 Buah Masko

Laporan Bengkel Semester III 13


9. Multitester 1 Buah Sunwa

10. Tang Kremping 1 Buah Standart

Merah, Hitam,
11. Isolasi Kabel 4 Rol
Kuning, Biru

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Group 1

Pada group 1 terdiri dari Saklar Seri, Tombol Tekan dan Kotak Kontak.
Dimana Saklar Seri akan mengoperasikan lampu C1 dan C2, sedangkan
Tombol Tekan akan mengoperasikan Lampu D.

Saat MCB di ON-kan dan diberi sumber tegangan , saklar seri di


fungsikan dan arus mengalir pada saklar dan menuju lampu C1 dan atau
lampu C2. Dan tombol tekan (D) akan memfungsikan saklar impuls yang
menyalakan lampu D.

Lampu C1 dan C2 ( Lampu Ruang Tamu dan ruang makan ).


Lampu D ( Lampu Ruang Dapur )

4.2. Group 2

Laporan Bengkel Semester III 14


Pada group 2 terdiri dari Saklar Tukar, Saklar Silang, dan Kotak Kontak.
Dari saklar tersebut dapat memfungsikan Lampu F.

Saat MCB di ON-kan maka sumber tegangan menuju saklar tukar,


kemudian jika saklar tukar atau saklar silang difungsikan maka akan
menyalakan lampu F. Lampu F dapat difungsikan dari 3 tempat.

Lampu F ( Lampu Kamar Mandi , Kamar Tidur , Lorong , Ruang Panel ).

4.3. Group 3
Pada group 3 terdiri dari anak kontak K7 dan beban , Pada saat MCB di
ON-kan maka sumber hanya mengalirkan tegangan pada anak kontak NO
K7. Lampu B dapat menyala bila anak kontak NO dari K7 tertutup atau
dengan kata lain group 4 dioperasikan.
Lampu B ( Lampu Parkir dan Lampu Taman ).

4.4. Group 4
Pada group 4 terdiri dari dua fungsi , yaitu fungsi manual dan fungsi
otomatis
Pada fungsi manual terdiri dari tombol tekan, K6T, K9A dan K7. Pada
saat MCB di ON-kan dan switch selector pada fungsi Manual. Sumber
tegangan menuju tombol tekan dan menuju anak kontak NC dari K9A
sehingga lampu tanda menyala , dan sumber tegangan juga menuju koil dari
K6T sehingga membuat anak kontak K6T berubah posisi dari NO menjadi
tertutup, ketika tombol tekan (B) difungsikan dan sumber tegangan menuju
anak kontak K6T dan arus mengalir ke koil K7 dan menarik anak kontak K7,
pada waktu yang sudah ditentukan pada K6T yang membuat K6T off
sehingga semua kembali pada keadaan awal.
Pada fungsi otomatis terdiri dari K4T, K9A, S8 dan K7. Pada saat MCB di
ON-kan dan switch selector di fungsikan pada fungsi Auto maka sumber
tegangan mengalir pada K4T , pada K4T disetting pada waktu tertentu anak
kontak pada posisi menutup pada saat koil dari K4T diberi sumber
tegangan , sehingga sumber tegangan menuju S8, memfungsikan koil dari

Laporan Bengkel Semester III 15


S8, jika S8 dalam keadaan pencahayaan gelap dan merubah resistansi pada
LDR maka akan merubah posisi anak kontak dari S8 menjadi menutup dan
mengalirkan arus pada koil K7 sehingga K7 bekerja dan memfungsikan anak
kontak dari K7
Pada posisi otomatis koil dari K9A langsung di aliri arus sehingga
memfungsikan anak kontak dari K9A, pada anak kontak K9A yang posisi
semula Normally Open menjadi tertutup setelah koil dari K9A mendapat
sumber tegangan , dan arus dapat mengalir pada Line 8 , jadi pada saat
fungsi otomatis fungsi manual pun juga dapat di operasikan juga.
Pada anak kontak dari K9A yang fungsi awal Normally Close sebelum koil
diberi sumber tegangan, setelah koil mendapat sumber tegangan, maka
anak kontak berubah posisi menjadi terbuka, dan memutus sumber
tegangan yang mengalir pada lampu tanda, sehingga pada saat switch
selector pada posisi otomatis maka lampu tanda tidak akan menyala.

Laporan Bengkel Semester III 16


BAB V

TROUBLE SHOOTING

5.1. Trouble Shooting

5.1.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Trouble-shooting dilakukan di Bengkel Listrik Teknik Elektro Politeknik


Negeri Samarinda. Waktu Pelaksanaan pada tanggal 22 Desember 2014.
Lama proses trouble-shooting adalah 45 menit untuk 1 orang dengan
beberapa macam titik kesalahan.

5.1.2. Peralatan Trouble-Shooting

Peralatan yang digunakan dalam trouble-shooting, adalah peralatan


standar yang digunakan oleh seorang instalatir listrik dalam proses
pengecekan suatu pekerjaan instalasi penerangan. Berikut adalah beberapa
Peralatan yang digunakan pada saat trouble-shooting berlangsung :

 Test Pen.
 Multimeter.
 Obeng (+), Obeng (-) sedang dan Obeng (-) kecil.
 Tang potong dan Tang Kombinasi.
 Steker lengkap dengan kabelnya untuk menguji rangkaian dengan
memberikan sumber phase maupun netral.
 Lampu, untuk menguji apakah saklar tersebut dapat bekerja menurut
fungsinya.

5.1.3. Gangguan/Trouble Pada Rangkaian

Pada trouble-shooting rangkaian ini kemungkinan besar terjadi disfungsi


(rangkaian tidak berkerja sesuai diskripsi) dan setelah dianalisa saat trouble-
shooting didapatkan antara lain :

1. Ganggauan : Pada saat MCB Group 4 di ON-kan, K4T mengalami


percikan api. Dikarenakan K4T dalam keadaan tidak baik.

Laporan Bengkel Semester III 17


Solusi : K4T harus diganti dengan yang baik fungsinya.
2. Gangguan : Pada saat tombol tekan (B) ditekan lampu (B) tidak
dapat menyala. Dikarenakan anak kontak sterkes tidak bekerja.
Solusi : Sterkes harus diganti dengan yang baik fungsinya.

Laporan Bengkel Semester III 18


BAB VI
LAMPIRAN GAMBAR

6.1. Single Line Control Panel

Laporan Bengkel Semester III 19


6.2. Gambar Pelaksanaan Panel

Laporan Bengkel Semester III 20


6.3 Single Line Papan

Laporan Bengkel Semester III 21


6.4. Gambar Pelaksanaan Instalasi

Laporan Bengkel Semester III 22


6.5. Gambar hasil rangkaian

Laporan Bengkel Semester III 23


BAB VII
PENUTUP
Demikianlah uraian yang telah penulis susun dengan
pembahasaannya, walaupun masih banyak terletak kekurangan dalam hal
penulisan juga pembahasannya tetapi penulis telah bersyukur karena
laporan ini telah tersusun dengan baik. Menyadari adanya keterbatasan
pengetahuan, referensi dan pengalaman, penyusun mengharapkan saran
dan masukan demi lebih baiknya laporan ini. Akhirnya harapan penyusun
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun semua pihak
yang membutuhkan.

7.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Praktikum Bengkel Listrik III di Bengkel Listrik


Politeknik Negeri Samarinda, dapat disimpulkan bahwa :

 Saya dapat mengembangkan dan juga memantapkan sikap propesional


juga disiplin sebagi mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai
dengan waktu yang ditetapkan oleh bengkel.
 Saya dapat Mengenal peralatan–peralatan bengkel agar dapat
menggunakan peralatan tersebut sebagaimana fungsinya.
 Saya dapat memahami prinsip–prinsip kerja peralatan, komponen yang
terletak pada instalasi on plester, karena beda pada saat teori.
 Setelah Praktikum Bengkel Listrik III, dapat membantu saya agar dapat
membaca dan memahami gambar teknik dengan baik dan benar.
 Dapat Membantu saya agar dapat merangkai sesuai dengan petunjuk
dan gambar.

Instalasi penerangan Sudomo menggunakan 4 buah MCB gunanya


adalah untuk membagi daya tetapi juga untuk membuat suatu kelompok
instalasi yang lebih kecil dengan tujuan apabila ada salah satu instalasi
terdapat gangguan atau putus hingga terjadi arus hubung singkat atau arus
beban lebih dapat dengan cepat diketahui daerah atau grup mana yang

Laporan Bengkel Semester III 24


terjadi kerusakan sehingga langkah perbaikan lebih cepat dan grup lain tidak
terganggu.

Suatu rangkaian yang dibuat 2 fungsi atau lebih seperti manual dan
automatis bertujuan untuk kondisi normal dan kondisi darurat juga
mempermudah pengoperasian.

Pengunaan aturan–aturan atau sesuatu kentetuan–tentuan pada PUIL


2000 serta peraturan–peraturan lainya dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan mutu didalam menjalakan praktek bengkel listrik. Selain itu
juga untuk menambah keselamatan dan keamanan rangkaian baik terhadap
manusia maupun listrik itu sendiri.

Dengan adanya praktek kerja bengkel ini dapat membiasakan diri untuk
menghadapi masalah yang terjadi di lapangan.

7.2 Saran

Setelah penulis melakukan praktek ini, mencoba ingin memberikan


saran–saran kepada semua pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan
praktek instalasi listrik on plester.

Saran–saran ini penulis harapkan agar dalam pelaksanaan praktek


selanjutnya dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai dalam instalasi on plester. Adapun saran–saran tersebut dalam
praktek, yaitu :

1. Kepada dosen pengajar (khususnya Tim dosen perbengkelan)


agar lebih giat dalam penyampaian teori maupun dalam perkuliahan, dan
dikembangkan lagi, sehingga menjadi keseimbangan antara pelajaran teori
yang dibahas.

2. Didalam praktek hendaknya diterapkan tentang teori yang didapat,


bagi dosen pembimbing memberi penjelasan untuk trouble shotting yang
sering dijumpai di lapangan langsung (nyata), juga memberi kan
penyelesaiannya bagi yang belum bisa dan belum dimengerti.

Laporan Bengkel Semester III 25


3. Biasakan mentaati peraturan bengkel yang berlaku, seperti Dosen
dan Mahasiswa harus selalu datang tepat waktu dan istirahat tepat pada
waktu nya. Jangan hadir ke Bengkel Listrik semaunya saja.

4. Mengutamakan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) pada saat


praktek, agar kecelakaan dapat dihindari seminimal mungkin.

5. Pengawasan oleh Dosen pembimbing pada saat praktek


berlangsung, harus dilakukan sesering mungkin, karena tidak dipungkiri
bahwa mahasiswa pada saat praktek mendapatkan kesulitan dalam
menggunakan alat, sehingga kesalahan dalam penggunaan alat tersebut,
sering kali menyebabkan kecelakaan pada praktikan (mahasiswa).

6. Pengadaan material dan bahan harus diutamakan oleh pihak


Material. Karena apabila semua material dan komponen yang dibutuhkan
pada Praktikum Bengkel Listrk III ini tersedia. Maka target waktu yang
diberikan dapat tercapai dan terpenuhi oleh semua praktikan (mahasiswa).

Laporan Bengkel Semester III 26


DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-2000. 2000. Persyaratan Umum


InstalasiListrik 2000.Yayasan PUIL. Jakarta.

\Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-1987. 1987. Persyaratan Umum


InstalasiListrik 1987.Yayasan PUIL. Jakarta.

Linsley,Trevor. 2004. Instalasi Listrik Dasar. Erlangga. Jakarta.

Mustafa. 2009. Menentukan Besar Pengaman.


http://technoku.blogspot.com/2009/01/menentukan-besar-pengaman-arus.html.
Tanggal akses 20 Oktober 2011.

Mustafa. 2009. Tabel Pengaman Arus.


http://technoku.blogspot.com/2009/01/tabel-pengaman-arus.html
Tanggal akses 20 Oktober 2011.

Mustafa. 2009. Jenis – jenis Kabel.


http://technoku.blogspot.com/2009/01/jenis-jenis-kabel.html.
Tanggal akses 20 Oktober 2011.

Scaddan, Brian. 2003. Instalasi Listrik Rumah Tangga. Erlangga. Jakarta.

Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik. Direktorat Jendral


Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.

PEDC BANDUNG,1982. Mechanical Workshop.

sP. Van Harten dan E. Setiawan. 2002. Instalasi Listrik Arus Kuat 2. Trimitra
Mandiri. Jakarta

Laporan Bengkel Semester III 27

Anda mungkin juga menyukai