Anda di halaman 1dari 5

Teori Efesiensi Pasar

Menurut artikel dari Prasetyo, C (2017) teori efesiensi pasar adalah teori yang membahas
tentang harga atau nilai mencerminkan secara penuh semua informasi yang tersedia pada
informasi tersebut (Hanafi, 2004).

Berdasarkan distribusi informasi yang menjelaskan bahwa pasar dikatakan efisien apabila
harga atau nilai sekuritas diperoleh setelah setiap orang memiliki informasi dan dianggap
mendapatkan informasi yang sama. Dalam mempelajari konsep pasar efisien, perhatian kita
akan diarahkan seberapa jauh kita dalam mencari sebuah informasi tentang harga pasar yang
tercermin dalam perubahan harga sekuritas. Beaver (1989) mengatakan bahwa Efisiensi pasar
diukur seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai instrinsiknya. Efisien
tidaknya suatu pasar juga akan memberikan implikasi kepada investor dalam melakukan
strategi investasinya, ketika pasar efisien pada saat itu kinerja Reksa Dana Indeks tidak
berada dibawah kinerja Reksa Dana Saham.

Dalam bentuk efisiensi pasar, kecanggihan dalam pengambilan keputusan berdasarkan


analisis dari informasi yang tersedia. Dalam kunci utamanya efesiensi pasar akan
memberikan sebuah informasi privat sebagai berikut:

1. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)


Pasar akan dikatakan sebagai efisien apabila harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan semua informasi yang akan dipublikasikan, informasi yang
dipublikasikan adalah sebagai berikut:
a. Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga dari sekuritas dari
perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut.
b. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah
perusahaan.
c. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua
perusahaan yang terdaftar di pasar saham.
2. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Pasar dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas yang mencerminkan semua
informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat.
3. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pasar akan dikatakan lemah jika harga dari sekuritas mencerminkan bentuk efisiensi
yang berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan
bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang.

Pasar yang efisien merupakan sebuah pasar yang adil, sehingga penyelenggara pasar
dan regulator berusaha membuat pasar saham seefisien mungkin. Dikatakan pasar yang
adil, karena diharapkan semua pelaku pasar mendapatkan kualitas dan jumlahnya bisa
menikmati keuntungan tidak normal di atas kerugian investor lainnya.

Akan tetapi informasi yang masih perlu diolah lebih lanjut, ketersediaan informasi saja
tidak menjamin pasar akan efisien. Sebagai misalnya tentang perusahaan emiten.
Alasannya adalah pelaku pasar harus menginterpretasikan dan menganalisis informasi
merjer tersebut sebagai kabar baik atau kabar buruk. berbeda dengan pengumuman laba
perusahaan yang dapat dengan mudah diinterpretasikan sebagai kabar baik atau kabar
buruk. Perbedaannya adalah jika efisien pasar secara informasi hanya
mempertimbangkan dua buah faktor, yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan
pelaku pasar.

Dalam mekanisme pasar modal terdapat beberapa harga saham yang merefleksikan
informasi yang relevan, antara lain:

1. adanya sebuah kesalah pahaman tentang penetapan harga saham yang terjadi dari
kurangnya sebuah informasi atau kesalahan teknis sederhana akan menghilang sejumlah
kekuatan dalam menganalisis penentuan harga.

2. jumlah dan kualitas yang membuat elemen harus berhati-hati dalam penetetapan harga
saham agar tidak terjadi sebuah kesalahan rendah atau terlalu tinggi.
Manfaat dan pengujian Hipotesis Pasar Modal
Adanya manfaat hipotesis pasar modal memberikan sebuah manfaat bagi perekonomiannya
yaitu:

1. selalu menyediakan sebuah sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha

2. dapat memberikan sebuah tempat investasi untuk investor dengan sebuah upaya
memungkinkan

3. dapat menyediakan leading indikator bagi trend ekonomi negara

4. penyebaran terhadap kepemilikan perusahaan sampai kepada lapisan masyarakat


menengah.

5. penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim usaha yang


ketat.

Dalam menyikapi hipotesis pasar efisien harus dilakukannya sebuah tindakan yang tidak
rasional oleh para seorang investor, ini bisa saja mengakibatkan sebuah kritik pada teori
efisiensi pasar, yang dimana salah satunya pendekatan behavioral finance menunjukan
pengaruh perilaku pasar. Untuk menguji sebuah efisiensi bentuk kuat dapat mencerminkan
bahwa harga saham tidak hanya mencerminkan semua informasi publik, tetapi pengujian bisa
dilakukan dengan menganalisa kinerja yang dibentuk oleh pihak yang mempunyai informasi
khusus. Dalam menggunakan data retrun di masa lalu, prediktabilitas jangka pendek atau
panjang dapat dipergunakan untuk memprediksi return dengan cara yang sederhana dengan
menggunakan data retrun yang berada pada periode sebelumnya. Namun hasil yang diperoleh
dari penelitian tersebut banyak diragukan karen adanya kelemahan dalam statistik yang tidak
signifikan. Beaver (2002) menyatakan bahwa pengujian efisiensi pasar berfokus pada
pengujian dampak, kecepatan dan ketidakbiasan reaksi pasar terhadap suatu peristiwa di
dalam perusahaan publik maupun di pasar modal itu sendiri. Sedangkan Khotari (2001),
menyatakan bahwa perkembangan penelitian kandungan informasi laba menjadi atribut-
atribut laba akan semakin mempertanyakan hipotesis pasar efisien baik secara empiris
maupun teoritis.
ANOMALI PASAR

Dalam teori keuangan pembahasan pengujian sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk


memperoleh abnormal retrun. Bisa dikatakan bahwa seorang investor memungkinkan
memperoleh suatu peristiwa tertentu.

Menurut Jones (2004) dalam anomali pasar dijelaskan secara terperinci bahwa:

1. Size effect : anomali perusahaan akan diungkapkan oleh Banz (1981) melalui
pembelajaran yang bisa memberitahukan bahwa excess return yang diperoleh
perusahaan berukuran kecil cenderung lebih tinggi dibandingkan perusahaan
berukuran besar.
2. P/E ratio effect: merupakan anomali yang memperlihatkan bila saham dengan rasio
P/E yang rendah memiliki return lebih tinggi dibanding saham dengan rasio P/E
tinggi.
3. Market to book effect : apabila saham yang memunyai market to book tinggi akan
cenderung memunyai tingkat return yang lebih besar dibandingkan dengan saham
yang memiliki market to book
4. January effect : anomali musiman yang bisa memperlihatkan apabila return di bulan
Januari cenderung lebih tinggi dibanding return di bulan selanjutnya. Kecenderungan
ini lebih besar pada perusahaan kecil dan terjadi pada lima hari pertama perdagangan
di awal bulan.
5. Holiday effect : menunjukkan kecenderungan return saham pada satu hari sebelum
libur (pre holiday return) dan return saham sehari setelah libur (post holiday return)
lebih tinggi dibanding return saham di hari-hari
6. The day of the week effect : anomali di mana perbedaan hari perdagangan berpengaruh
terhadap pola return saham dalam satu minggu.
7. Intraday effect: mengungkapkan bila return saham suatu jam perdagangan tertentu
berbeda dengan jam perdagangan lain meski masih berada dalam satu hari yang sama.
8. Turn of the month effect : jenis anomali dengan tingkat pengembalian pada awal bulan
selalu lebih tinggi atau positif dibandingkan dengan akhir bulan yang bisa mencapai
negatif dan turn of the year effect apabila perbedaan return terkait dengan waktu di
sekitar pergantian tahun.
Hasil dan Kesimpulan :

Hasil dan kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan ini adalah terpusatnya sebuah
perhitungan mekanistis dan kuantitas mekanisma informasi dan harga, selain itu, hipotesis ini
akan menimbulkan sebuah keraguan yang seakan-akan bertolak belakang terhadap hipotesis
ini.

Informasi juga merupakan sebuah suatu hal yang sangat penting di pasar modal, karena
seorang investor akan membeli saham yang akan diperdagangkan. Sehingga harga saham
mencerminkan secara penuh untuk menunjukan harga saham yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Karyadi, H. (2012). Hipotesis Pasar Efisien: Konsep, Anomali dan Riset Keperilakuan.

Prasetyo, C. (2017). Repo IIB Darmajaya. Retrieved From


http://repo.darmajaya.ac.id/307/3/16%20BAB%20II.pdf

Stephanus, D.S. (2018, 6 Desember). HIPOTESIS PASAR EFISIEN (EFFICIENT


MARKET HYPOTHESIS). Retrieved from
https://danielstephanus.wordpress.com/2018/12/06/hipotesis-pasar-efisien-efficient-market-
hypothesis/

Anda mungkin juga menyukai