PENDAHULUAN
71
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
72
73
H+ bertambah
HCl + H2O ⇆ Cl- + H3O+
Asam Basa Basa Konjugat Asam Konjugat
H+ berkurang
2.3 Teori Asam-Basa Lewis
Teori asam-basa terus berkembang pada 1923, G. N. Lewis, seorang ahli
kimia Amerika Serikat mengemukakan teori asam basanya, menurut Lewis asam
adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat bertindak sebagai penerima
(akseptor) pasangan electron sedangkan basa adalah partikel (ion atau molekul)
yang dapat bertindak sebagai pemberi (donor) pasangan electron. Reaksi asam-
basa menurut teori Lewis berkaitan dengan transfer pasangan electron yang terjadi
pada ikatan kovalen koordinasi perhatikan reaksi pada gambar berikut:
H+ + NH3 NH4+
Sifat asam atau basa suatu senyawa dapat diketahui dengan cara mencicipi,
namun pengenalan dengan cara ini beresiko tinggi karena ada senyawa kimia yang
bersifat racun, pengenalan senyawa asam dan basa dapat menggunakan kertas
lakmus dan indikator asam-basa.
75
Ada dua macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk mengenali
senyawa asam atau basa, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru, kertas
lakmus biru berubah warna menjadi merah jika bereaksi dengan senyawa asam,
sedangkan kertas lakmus merah berubah menjadi biru jika bereaksi dengan
senyawa basa.
Perubahan Warna
Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru Kesimpulan Sifat
Zat
Air Sumur Tidak berubah Tidak berubah Netral
HCl Tidak berubah Merah Asam
Air Jeruk Tidak berubah Merah Asam
NH4OH Biru Tidak berubah Basa
NaOH Biru Tidak berubah Basa
Glukosa Tidak berubah Tidak berubah Netral
Minuman Tidak berubah Merah Asam
Softdrink
Air Aki Tidak berubah Merah Asam
Air Kapur Biru Tidak berubah Basa
2.4.2 Indikator Asam-Basa
(Cang, 2000).
2.5 Pengukuran pH
Kertas lakmus hanya berfungsi menentukan apabila suatu zat bersifat asam
atau basa. Lakmus merah dan lakmus biru tidak dapat menunjukkan berapa harga
pH secara tepat. Adapun indikator asam-basa, seperti Fenol Etalein dan kertas
indikator universal dapat digunakan untuk mengukur pH larutan, selain itu dapat
juga digunakan pH meter.
Indikator asam-basa merupakan suatu zat yang dapat berubah warna pada
pH yang berbeda-beda, sifat inilah yang dimanfaatkan untuk mengetahui nilai pH
suatu larutan. Perubahan warna zat atau larutan indikator memiliki rentang
(trayek) tertentu yang disebut trayek indikator.
Warna
Indikator Asam Basa Trayek pH
78
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1.1 perubahan warna kertas lakmus dan indikator.
Bahan Lakmus Lakmus Indikator Metyl Metyl Keterang
Merah Biru PP Blue Orange an
Air Merah Biru Bening Biru Orange Netral
CH3CO Merah Merah Bening Biru Orange Asam
OH pudar
HCl Merah Merah Bening Biru Merah Asam
pudar
NaOH Biru Biru Ungu Biru Orange Basa
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah diperoleh maka, pada larutan H2O
(air) ketika dicelupkan dengan kertas lakmus merah warna kertas lakmus tetap
merah, dan ketika dicelupkan dengan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus
juga tetap biru. Hal ini menandakan bahwa air bersifat netral, selanjutnya HCl
dicelupkan dengan kertas lakmus merah, warna kertas lakmus tetap merah, dan
ketika dicelupkan dengan kertas lakmus biru menghasilkan perubahan warna
lakmus menjadi merah. Hal ini menandakan bahwa HCl bersifat asam. Kemudian
pada larutan NaOH dicelupkan dengan kertas lakmus merah menghasilkan
perubahan warna pada kertas lakmus menjadi biru dan ketika dicelupkan dengan
kertas lakmus biru warna kertas lakmus tetap biru. Hal ini memandakan bahwa
NaOH bersifat basa. Selanjutnya CH3COOH dicelupkan dengan kertas lakmus
merah, warna kertas lakmus tetap merah, dan ketika dicelupkan dengan kertas
lakmus biru menghasilkan perubahan warna lakmus menjadi merah. Hal ini
menandakan bahwa CH3COOH bersifat asam.
Pada percobaan selanjutnya menggunakan indikator fenolftalein pada
;aritam aor dam CH3COOH ditambahkan Fenolftalein menghasilkan warna
larutan menjadi putih beining. Hal ini menandakan larutan tersebut bisa bersifat
79
80
netral dan asam. Pada larutan air bersifat netral dan pada larutan CH 3COOH
bersifat asam dan termasuk golongan asam lemah. Tetapi pada larutan NaOH
ditambahkan Fenolftalein menghasilkan warna ungu yang menandakan NaOH
bersifat basa dan termasuk golongan basa kuat. Dan pada larutan HCl
ditambahkan Fenolftalein warna larutan menjadi bening. Hal ini dikarenakan
larutan HCl yang bersifat asam dan termasuk golongan asam kuat.
Pada percobaan selanjutnya menggunakan indikator metil biru dengan
metil biru larutan air, HCl dan CH3COOH menghasilkan warna biru yang berarti
larutan tersebut netral dan asam. Pada larutan air bersifat netral dan pada larutan
HCl dan CH3COOH bersifat asam. Tetapi pada larutan NaOH warna yang
dihasilkan biru pekat. Hal ini karena NaOH bersifat basa dan termasuk golongan
basa kuat.
Pada percobaan selanjutnya menggunakan metil orange, pada larutan air
ditambahkan metil orange menghasilkan warna orange yang menandakan larutan
bersifat netral. Pada larutan HCl menghasilkan warna merah yang menandakan
larutan HCl bersifat asam dan termasuk golongan asam kuat. Pada larutan NaOH
menghasilkan warna orange yang menandakan larutan NaOH bersifat basa dan
termasuk golongan basa kuat. Dan pada larutan CH 3COOH warna larutan menjadi
orange, hal ini dikarenakan larutan CH3COOH yang bersifat asam dan termasuk
golongan asam lemah.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 2000. Chemistry, The Study matter and It’s changes. New York:
Chang, Raymond. 2002. Chemistry Edisi Ketujuh. New York: MC Grow Hill.