Anda di halaman 1dari 9

PENTINGNYA MODEL PEMBELAJARAN PEI\DIDIKA}I

KEWARGAI\EGARAAI\ BERBASIS E.LEARNING


DI ER,A GLOBALISASI

Leni Anggraeni
Jurusan Pendidikan Kewarganeg araan,Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No.229 Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat

Abstract: Globalization as a result from modemity dynamic ever involve social relation which is do
The
not so close betweentime and distance, representing the reflection ofknowledge. We could see
fast information technolory, specially internet.
reality from the indication through the growth of very
lrogress of the technology must be focus to the world of education not only from civic education
onty, Urrt also how, to develop a methods which can keep abreast of information technology,
espe-

cially e-learning for civic education. Education Development of civic education base on e-learning
nmciion is to make civic education in global era as a moderator. Education development of civic
internet as
education base on e-learning can be made by appliance assist study model by exploiting
study source and for media too, so that study more interesting, and also items information for
Education ofCivic even easily to access.

Abstrak Globalisasi sebagai hasil dari dinamisme modernitas senantiasa melibatkan hubungan
sosial yang tidak terikat jarak dan waktu, yang merupakan refleksi dari pengetahuan.
Realitas tersebut
khususnya intemet.
diindilasikan melalui perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat,
Kemajuan teknologi ini menuntut dunia pendidikan tidak terkecuali pendidikan kewarganegaraan,
teknologi
untuk mengembangkan sebuah model pembelajaran yang bisa mengikuti perkembangan
bebasis e-
informasi, ialatr satunya yaitu melalui pengembangkan pendidikan kewarganegaraan
untukmenjadi
learning.pengembangan pendidikan kewarganegaraan berbasis e-learningberfungsi
mediasi dalam menjawab tantangan pendidikan di ela global. Pengembangan pendidikan
dengan cara
kewarganegaraan berbasis e-learning dapat dijadikan alal bantu model pembelajaran
proses pembelajaran dapat
memanfaatkan internet sebagai media dan sumber pembelajaran, sehingga
pun dapat
dikemas lebih menarik, serta informasi materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dengan mudah diakses.

Kata kunci: Model pembelajaran, Pendidikan Kewarganegaraan, E-learning, Era Globalisasi

Selama ini pembelajaran Pendidikan keaktifan dari siswa, salah satunyamelalui model
Kewarganegaraan cenderung hanya menekankan pembelajaran yang memanfaatkan e-learning.
pada aspek pengembangan kognitif, dengan Pembelaj aran e-le arning fokus utamanya
mengabaikan aspek afektif dan psikomotor, adalah peserta didik. Peserta didik mandiri pada
sehingga terkesan bahwa pendidikan waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk
kewargane garaan dijadikan sebagai alat pembelaj arannya. Suasana pembelaj aran e -le qrn-
indokbinasi dan target pembelajaran yang menitik ing akan memaksa peserta didik memainkan
beratkan pada pembelajaran yang bersifat hafalan peranan yang lebih aktif dalam pembelaj arannya.
dan hanya terbatas pada penguatan materi saja Peserta didikmembuat perancangan dan mencari
sehingga siswa cepat merasa jenuh dan bosan' materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.
Dalam rangka menciptakan pembelajaran yang Melalui e-learning peserta didik tidak hanya
menyentuh aspek afektif dan psikomotor dalam menerima informasi pengetahuan dari guru saja
Pendidikan Kewarganegatml, maka diperlukan tetapi juga siswa dilibatkan dalam proses mencari
adanyasuatu model pembelajaran yang menuntut dan menganalisa sumber informasi yang

93
94 Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan' Th. 24, Nomor 2, Agustus 201 I

diperolehnya. Dengan demikian diharapkan kesan politis batas-batas antar negara semakin sirna.
dari Pendidikan Kewargane garaar sebagai Seiring dengan perkembangan internet yang
pembelajaran yang tidak menarik dan sangat pesat telah memacu munculnya berbagai
membosankan, menjadi pelajaran yang menarik aplikasi baru termasuk dibidang pendidikan. Saat
dan menantang kreativitas peserta didik. ini, dalam dunia pendidikan sedang dikembangkan
Menurut Dong E-learning adalah kegiatan suatu model pembelajaran yang disebut dengan
belajar meng ajar ansynchonous melalui perangkat e-learning, e-learning adalah salah satu revolusi
elekhonik komputer yang tersambung ke internet dalam bidang pendidikan yang berbasis dalam
dimana peserta belajar berupaya memperoleh bidang teknologi internet. Model pembelajaran e-
bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhannya leaming merupakan suatu teknologi pembelaj aran
$atnarga, 2002:53). EJearning sendin terdiri dari yang baru di Indonesia" tetapi pada hakekatnya e-
duakatayaitu "e" yangmerupakan singkatan dari le orning adalah suatu pembelaj aran konvensional
"elektronica" dan learning yang berarti yang dituangkan dalam format digital yang
. J adi e - I e uning berarti pembel aj aran
pembelaj aran dijembatani oleh teknologi internet.
yang menggunakan atau memanfaatkan jasa Rosenberg (dalam Ibrahim, 2004:10)
eleklronika seperti audio, video, perangkat komputer meyatakan bahwa "e-learning merujuk pada
atau kombinasi keti ganya. penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan
Sekait dengan istilah tersebut Onno W. Purbo serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
(dalam Anwas, 2003:36) mengemukakan pengetahuan dan keterampilan". Hal ini senada
bahwa,"Istilah 'e' atzu elektronik dalam e'learn- dengan yang dikemukakan Kamarga (2002:43\
ing digna/rar.sebagai istilah untuk segala teknologi yang intinya menekankan penggunaan internet
intemef '. Lebih lanjut Jaya Kumar C. Koran (dalam dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning.
Anwas 2003:36) mendefinisikan "e-learning Secara filosofis, menurut Kamarga, (2002:
sebagai sembarang pengajaran dan pembelaj aran 53-54), e -learning dikontruksi sebagai berikut: (a)
yang menggunakan rangkaian elekhonik (LAN, e-learning merupakan penyampai informasi,
WAN/internet) untuk menyampaikan isi komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online,
pembelaj aranlinteraksi/bimbingat". (b) e-learning menyediakan seperangkat alat
Pemanfaatan teknologi internet untuk yang dapat memperkaya nilai belajar secara
pendidikan di lndonesia secararesmi dimulai sejak konvensional, (c) e-learning tidak berarti
dibentuknya telematika tahun I 996. Masih ditatrun menggantikan model belajar konvensional di dalam
yang sama di benfuklsian Internet Interconnec- kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut
tions Invitiatives (@. melalui pengayaan content dan pengembangan
Jaringanyang dikoordinir oleh ITB ini bertujuan untuk teknologi pendidikan, (e) kapasitas siswa amat
pengenalan dan pengembangan teknologi internet bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara
untuk pendidikan dan riset, pengembangart back- penyampaiannya.
bone internet pendidikan dan riset dikawasan Berdasarkan pendapat diatas e-learning
ASEAN dan Jepang, setapengembangan informasi merupakan sebuah kombinasi antara informasi,
internet yang meliputi aspek ilmu pengetahuan, komunikasi atau pelatihan yang merupakan elemen
teknologi, buday4 sosial dan ekonomi. Hinggakini inti dalam strategi mencapai keberhasilan.
sudah ada 21 lembagapendidikan tinggi (negeri dan Sementara itu menurut Jaya Kumar C. Koran
swasta), lembaga riset nasional, serta instansi terkait (dalam Ibrahim, 2004:10-12) mendefinisikan
yangtelah bergabung. bahwa"e-Iearningsebagaisembarangpengajaran
Internet merupakan suatu bentuk produk dan pembelaj aran y angmenggunakan rangkaian
teknologi komunikasi yang berkembang pesat pada elektronik untuk menyampaikan isi pembelajaran,
saat ini. Internet merupakan salah satu media interaksi atau bimbingan" "
dalam era globalisasi yang telatr menjadikan dunia Dengan demikian, pendidikan kewargane-
ini menjadi transparan dan terhubung dengan garaan berbasis e-learning menjadi sebuah
sangat mudah, sehingga kita dapat mencari dan keharusan dan penting untuk diimplementasikan,
memperoleh informasi dengan sangat cepat, karena melalui pembelajaran PKn berbasis e-
karena dalam internet tidak mengenal adanya learning proses pembelaj aran mampu menj awab
batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. tantangan di era global, yang dilakukan dengan
Ohmae (2002:17 l)mengemukakan bahwa secara menggunakan jasa elektronika, khususnya yang
Anggraeni, Pentingnya Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis E-Learning di Era Globalisasi 95

memanfaatkan teknologi internet dan memanfaatkan komputer sebagai medianya, (3)


menggunakan komputer sebagai mediayang saling menggunakan bahan ajar mandiri dan menarik, (4)
berkomunikasi dan bertukar informasi serta terfokus pada pandangan yang paling luas tentang
membentuk peluang sumber belajar tanpa batas. pembelajaran.
Internet sebagai salah satu bentuk produk
teknologi komunikasi dapat dimanfaatkan dalam IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN
kegiatan proses belajar mengajar, dalam hal ini MODEL PEMBELAJARAN PKN BERBA-
internet merupakan media pembelajaran yang SIS E.LEARNING
digunakan sebagai penyampai informasi
pengetahuan. Perpaduan kedua teknologi komputer dan
intemet berkembang sangat pesat jauh melampaui
KARAKTERISTIK MODEL PEMBELA- bidang-bidang teknologi lainnya. Balrkan sampai
JARAN PKN BERB ASIS E.LEARNING awal abad ke-21 ini, dipercayabahwa bidang TIK
masih akan terus pesat berkembang dan belum
Sebagai suatu wahana informasional atau terlihat titik jenuhnya sampai beberapa dekade
media komunikasional internet tidak hanya mendatang.
digunakan sebagai media komunikasi saja, tetapi Miniaturi sasi komponen elektronik, melalui
dapat berfungsi sebagai content provider yang penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya
menyediakan berbagai bahan, materi, data dan melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inil ah
informasi berita. Selain itu, aksesibilitas dari e- yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer,
learning atauinternet dan w eb yangsangat mudah dan terus berevolusi sampai saat ini. Di lain piha(
akan cenderung menjadi suatu alat di dalam perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat
penelitian sehingga dapat digunakan untuk mulai diimplementasikannya teknologi digital
berbagai keperluan dalarn pemahaman yang menggantikan teknologi analog yang mulai
seluas-luasnya. menampakkan batas-batas maksimal
Sebagai suatu wahana media komunikasi pengeksplorasiannya.
(content provider) dalam pengembangannya e- Digitalisasi perangkat telekomunikasi
learning memiliki beberapa karakteristik. kemudian berkonvergensi dengan perangkat
Rossenberg (dalam Ibrahim 2004:ll-12) komputer yang dari awal merupakan perangkat
mengkategorikan tiga kriteria dasar yang ada yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil
dalam eJearning, yaitu: (1) e-learning bersifat konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam
jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur
secara cepat, menyimpan atau memunculkan telekomunikasi dan komputasi inilah kandungan isi
kembali, mendistribusikan dan sharing (c ontent) berupa multimedi4 mendapatkan tempat

pembelajaran dan informasi, persyaratan ini yang tepat untuk berkembang.


sangatlah penting dalam e-learning, sehingga Konvergensi telekomunikasi komputasi mul-
Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan timedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21,
absolute, (2) e-learning dikitimkan kepada sebagaiman a abad ke- 1 8 dicirikan oleh revolusi
pengguna melalui komputer dengan menggunakan indushi. Bila revolusi industri menjadikan mesin-
standarteknologi intemet, CD Rom, web,TY,web mesin sebagai pengganti 'otot' manusia maka
cell phoneq pager, dan alat Bantu digital per- revolusi digital (karena konvergensi
sonal lainrrya walaupun bisa menyiapkan pesan telekomunikasi komputasi multimedia terjadi
pembelajaran tetapi tidak bisa digolongkan sebagai melalui implementasi teknologi digital)
e-learning, (3) e-Iearning terfokus pada menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau
pandangan pembelajaran yang paling luas solusi' setidaknya meningkatkan kemampuan)'otak'
Pembelajaran yang mengungguli pardigma manusi a. Indonesia pernah menggunakan istilah
tradisional dalam pelatihan. telematika (telematics) untuk maksud yang
Berdasarkan rumusan tersebut di atas, dapat kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal
disimpulkan bahwa pada dasarnya e-learning saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan
memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) telematics sebagai telecommunication
memanfaatkan jasa teknologi elektronik dan informatics (telekomunikasi informatika)
bersifat jaringan, (2) menggunakan dan meskipun sebelumnya kata itu bermaknascience
96 Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 24, Nomor 2, Agustus 201 1

of data transmission. Pengolahan informasi dan Dapat pula disediakan mailing-lrsl khusus
pendistribusiannya melalui j aringan untuk situs pembelajaran Pendidikan
telekomunikasi membuka banyak peluang untuk Kewarganeg araan y angberfungsi sebagai forum
dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap
manusia, termasuk pendidikan. disediakan oleh perangkat lunak khusus yang
Ide penggunaan mesin belajar, membuat disebut perangkat lunak pengelola pembel aj aran
simulasi proses-proses yang rumit animasi proses- atau LSM (learning mqnagement system).LSM
proses yang sulit dideskripsikan, sangat menarik mutakhir berjalan berbasis teknologi internet
minat praktisi pembelaj aran. Dimana pembelaj aran sehingga dapat diakses dari manapun selama
yang tidakterhalang waktu dan tempat, juga dapat tersedia akses internet. Fasilitas yang disediakan
difas ilitasi oleh TIK. Sej alan dengan itu mulailah meliputi pengelolaan proses pembelajaran
bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai termasuk pengelolaan evaluasi pembelaj aran serta
dari e-book, e-learning, e-laboratory, e- pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan
dtrcation, eJibrary dan sebagainya. fasi I itator-fasilitatomya.
Introduksi komputer dengan kemampuannya Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar
mengolah dan menyajikan tayangan multimedia dalam mata pelajaran Pendidikan
(teks, grafis, gambar, suara, dan movie) Kewarganegaraan dikelola tanpa adanya tatap
memberikan peluang baru untuk mengatasi muka langs un g di antara pihak-pihak yang terlibat
kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan (administratoq fasilitator, peserta didik atau
televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan pembelajar).'Kehadiran' pihak-pihak yang terlibat
informasi searah (terlebih-lebih bila materi diwakili oleh email,kenal chatting, atau melalui
tayangannyaadalah materi hasil rekaman). Model video conference.
pembelajaran e-learning berbasis teknologi Dalam proses kegiatan belajar mengajar
internet dalam mata pelajaran PKn memberikan Pendidikan Kewarganegaraan yang menggunakan
peluang berinteraksi baik secara si*ron (real e - I e arn in g, guru m emanfaatkan fasilitas internet

time) mauprn asinkron (delayed). disekol ah, dimana si swa dibimbin g oleh guru untuk
Model pembelajaran PKn berbasis e-learn- mengakses langsung di internet. Untuk
ing memungkinkan terj adinya pembel aj aran secara pelaksanaan model pembelajaran PKn berbasis
sinkron dengan keunggulan utama bahwa e J e arn in g secara I an gsung dikel as memb utuhkan

pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada tersedianya fasilitas internet dikelas, yang
di satu tempatyang sama. Pemanfaatanteknologi dilengkapi dengan fasilitas komputer yang
video conference yang dijalankan berdasar tersambung dengan jaringan internet kondisi ini
teknologi Internet, memungkinkan pembelaj ar bisa membantu guru Pendidikan
berada di mana saja sepanjang terhubung ke Kewarganegaraan yang berada di Sekolah dapat
jaringan komputer. E-learning meliputi dengan mudah menerapkan model pembelajaran
pembelajaran pada semua tingkatan, formal PKn berbasis e-learning, dimana pada saat
maupun nonformal yang menggunakan jaringan pelajaran berlangsung siswa bisa dapat mengakses
komputer (internet maupun ekstranet) untuk langsung internet dikelas untuk mencari dan
pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau menemukan informasi aktual yang berkaitan
fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian dengan Pendi dikan Kewarganeg araan.
prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan Pelaksanaan model pembelajaran PKn
internet, sering disebut sebagai online learning. berbasi s e J e arn in g di sekolah dibutuhkan adany a
Model pembelajaran PKn berbasis e-learn- jaringan untuk memproteksi dari situs-situs yang
ing memanfaatkan teknologi elektronik sebagai menyimpang dan tidak layak untuk siswa. Seorang
sarana penyajian dan distribusi informasi. Pada guru Pendidikan Kewargane garaan harus
umumnya, e-learning mencapai bentuk berperan dalam membekali siswa dengan nilai,
puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi sikap atau perilaku dalam memilih dan mernilah
internet. Internet-based learning atau web- situs-situs yang layak dikonsumsi dengan
based learning dalam bentuk paling sederhana mengarahkan, bimbingan dan memantau serta
adalah web-site yang dimanfaatkan untuk mengawasi si swa pada saat on I in e mencari materi
menyajikan materi-materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di intemet, sehingga
Pendidikan Kewarganeg araan. siswa memiliki tanggung jawab moral untuk
Anggraeni, Pentingnya Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis E-Learning di Era Globalisasi 97

memanfaatkan model pembelajaran e-learning Indonesia berimbas pada tidak bisa diisolasikannya
berbasis internet. Pendidikan Kewargane garaan dari
Seorang guru sebagai tenaga profesional di kecenderungan global isasi yang mempengaruhi
bidang pendidikan terutama dalam Pendidikan kehidupan manusia di manapun ia hidup.Apalagi
Kewarganegaraan diharapkan bisa melaksanakan di era global, pada umumnya orang menyadari
semuatugas, fungsi dan peranannya dengan baik. batrwa sekarang ini proses dan pengaruh globalisasi
Untuk itu seorang guru dituntut untuk memiliki makin dirasakan sebagai bagian dari kehidupan
sejumlah kompetensi yang dapat dijadikan modal kita. Giddens (1990: 64) secara ringkas
dasar bagi seorang pendidik dalam menjalankan menyatakan "globalisasi adalah intensifikasi
tugasnya, yang meliputi: penyampaian atau penyaj i hubungan sosial sej agat yang menghubungkan
bahan pelajaran; pemilih, penyaring dan pengolah tempat-tempat yang berjauhan sedemikian rupa,
bahan pelajaran; ahli metodologi bahan pengajaran; sehingga peristiwa lokal bisa terjadi disebabkan
motivator; fasilitator; evaluator; serta pengembang oleh kejadian ditempat lain yang sekian miljauhnya
pendidikan dan pengaj aran. dan sebaliknya".
Pemanfaatan model pembelajaran PKn Dalam konteks globalisasi seperti itu, perlu
berbasis e-learning secara umum baru dijadikan dikembangkan model pembelajaran Pendidikan
sebagai alat bantu saja yakni sebagai model Kewargane garaan berbasis e-learning yang
pembelajaran, dengan memanfaatkan fasilitas mampu menjawab tantangan di era global. Dalam
internet disekolah khususnya diperpustakaan. perkembangan selanjutnya, dapat dicermati bahwa
Sedangkan untuk penggunaan laboratorium ternyata perkembangan pendidikan
komputer sekolah, penggunaannya lebih kewarganegaraan tidak bisa diisolasi dari
ditekankan untuk pelatihan komputer, tetapi pada kecenderungan globalisasi dan gerakan
kenyataannya menurut guru komputer siswa tidak demokratisasi yang semakin mendunia.
lagi mempelajari bagaimana teknik pengerjaan Kecenderungan itu antaralain dapat disimak dari
komputer, tapi siswa lebih banYak analisis Branson (1999: 14) yang menyatakan
mempergunakannya untuk mengakses internet. "Globalization and its potential for advanc-
Jadi sekalipun tidak ditugaskan siswa sudah ing or inhibiting human rights and democracy
terbiasa dalam mengakses dan mempergunakan is more thqn a subject for debate among acu-
komputer. Saringan untuk memproteksi dari situ s- demics. This powerful force is affecting the
situs yang menyimpang dan tidak layak untuk Iives of individuals no matter where in this earth
siswa. Untuk mengatasi hal ini selain guru pihak they live".
sekolah juga harus bisa memberikan fasilitas yang Pernyataan itu mengandung makna bahwa
bisa mendukung siswanya dalam bentuk globalisasi dengan segala potensi yang
menyediakan saringan internet dimana situs-situs memungkinkan berkemb angnya atau tertundanya
yang bisa diakses disekolahyaitu situs-situs yang proses demokrasi dan pemajuan hak asasimanusia,
berhubungan dengan materi pembelajaran yang lebih dari sekedar sebagai wacana akademik.
ada disekolah salah satunya materi pembelajaran Kekuatan yang lebih dahsyat adalah bahwa
Pendidikan Kewargane garaan. Jadi dapat globalisasi itu akan mempengaruhi kehidupan
disimpulkan bahwa dalam pengimplementasiaan manusia di manapun ia hidup. Oleh karena itu,
pengembangan model pembelajaran PKn berbasis sebagaimana direkomendasikan dari stldi "The
e-learning membutuhkan bukan hanya peran aktif Impact of Civic Education Programs on Politi-
guru tetapi juga pihak sekolah dalam memberikan cal Participation and Democratic Attitudes"
(Sabatini, Bevis, dan Finkel,1998) bahwa
*Civic
dukungan agar proses pembelajaran bisa berjalan
dengan lancar. education programs should focus on themes
that are immediately relevant to people daily
MANFAAT MODEL PEMBELAJARAN lives" (dalam Winataputra dan Budimansyah,
PENDIDIKAN KEWARGANE GARAAN 2007:4-7). Dalam konteks globalisasi seperti itu,
BERBASIS E-I,EARNING DI ERA tak pelak lagi perlu dikembangkannya program
GLOBALISASI pendidikan yang mampu mengakomodasikan
semua kecenderungan dari proses globalisasi itu.
Globalisasi yang makin kuat resonasinya, Program pendidikan tersebut perlu diwujudkan
khususnya bagi negara-negara berkembang seperti dalam bentuk "...a curriculum geared to the
98 Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraen, Th. 24, Nomor 2, Agustus 2011

development of 'world citizens' who are ca- pelajaran dan bahasa untuk hidup bersama-sama;
pable of dealing with the crises" (Parker, (2) membangun dan menguatkan perasaaan
Ninomiya, dan Cogan, 1999), yalmi kurikulum yang kesadaraan budaya dan identitas siswa; (3)
diarahkan pada pengembangan warga dunia yang memperkenalkan dan mengembangkan siswa
mampu mengelola krisis (dalam Winataputra dan tentang nilai-nilai kemanusiaan universal; (4)
Budimansyah, 2007 :97 ). merangsang keingintahuan dan inquiry siswa
Dari berbagai kajian ilmiah tentan g" Citizen- dalam rangka semangat pembelajaran penemuan
ship Education" dan"Civic Education" tampak dan menyenangkan; (5) memlengkapi siswa
bahwa perkembangannya itu selalu berinteraksi dengan keterampilan untuk mempelajari dan
dengan perkembangan pemikiran tentang memperoleh pengetahuan, secara individu atau
pendidikan demokrasi, perkembangan masyarakat kolaboratif, dan untuk menerapkan pengetahuan
lokal, nasional, dan global. Oleh karena dan ketrampilan tersebut melintasi jangkauan area
perkembangankehidupan saat ini berubah secara yang luas; (6) menyediakan isu internasional yang
*
multidimensional, maka C itiz enship Educati on" merespon minat dan kebutuhan lokal; (7)
dan "Civic Education" atalu pendidikan mengembangkan metode pengajaran yang
kewarganegaraan pun menjadi semakin bersifat fleksibel dan memperhatikan keragaman siswa;
dan bermuatan multidimensional. Karakteristik (8) menyediakan format intemasional dan penilaian
tersebut menuntut adanya upaya pengembangan sesuai benchmarking.
kurikulum dan pembelajaran pendidikan Model pembelajaran pendidikan
kewarganeg araan yangberorientasi pada konsep kewarganegaraan berbasis e -le arning dij adikan
"contextualized multiple intelligence" dalam bebagai salah satu alternatif agar siswa diajarkan
nuansa lokal, nasional, danglobal (Cheng, 1999; lebih aktif dalam mengikuti pelajaran, diajarkan
dalam Winataputra dan Budimansyah, 2007 :97). mandiri, dll. Namun kita tidak bisa memungkiri
Berkaitan dengan hal tersebut bahwa model pembelajaran ini selain memiliki
pengembangan model pembelajaran PKn berbasis kelebihan juga memiliki kelemahan. Adapun
e-learning di era global hendaknya kelemahan model pendidikan kewarganegaraan
mengembangkan pendidikan Internasional yang berbasis e-learning antara lain: (1) kurangnya
memenuhi kriteria The Internalional Baccalau- interaksi antaraguru dan siswa atau bahkan antar
reate Organization (ibo:2011)), yaitu: (1) de- siswa itu sendiri, (2) kurangnya interaksi ini bisa
veloping citizens of the world in relation to memperlambat terbentukny a v alues dalam proses
culture, longuage and learning to live together, belajar dan mengajar, (3) kecenderungan
(2) building and reinforcing students'sense oJ mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial
identity and cultural avvareness, (3) fostering dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek
students'recognition and development of uni- bisnis/komersial, (4) proses belajar dan
versal human values, (4) stimulating curiosity mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada
and inquiry in order to foster a spirit of dis- pendidikan, (5) berubahnya peran guru dari yang
covery and enjoyment of learning, (5) equip- semula menguasai teknik pembelajaran
ping students with the skills to learn and ac- konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik
quire knowledge, individuallY or pembelajaran ICT, (6) siswa yang tidak
collaboratively, and to apply these skills and mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung
lvtowledge accordingly across a broad range gagal, (7) tidak semua tempat tersedia fasilitas
of areas, (6) providing international content internet, (8) kurangny a tenaga yang mengetahui
while responding to local requirements and dan memiliki keterampilan internet, (9) kurangnya
interests, (7) encouraging diversity and flex- penguasaan bahasa komputer.
ibility in teaching methods, (8) Providing ap- Kelemahan internet sebagai media
propriate forms of assessment and international pendidikan yaitu infrastruktur internet masih
benchmarking. terbatas dan mahal, keterbatasan dana, dan
Tuntutan pengembangan pendidikan diatas budaya baca masih lemah. Di sinilah tantangan
mengindikasikan bahwa, pengembangan dalam mengembangkan model pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan berbasis e J e arning melalui internet. Beberapa hal yang dapat
hendaknya memenuhi aspek (1) mengembangkan dilakukan adalah: (a) penggunaan internet
wa{ganegara dunia dalam hubungan dengan kultur, dijadikan suatru kebutuhan untuk mendukung
Anggraeni, Pentingnya Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis E-Learning di Era Globalisasi 99

pekerjaan atau tugas sehari-hari, (b) disediakannya ke sumber belajar semakin terbuka dan luas cepat
fasilitas jaringan (Internet Infrastructure) dan dan tidak terb4tas oleh ruang dan waktu, (5)
koneksi internet (Internet Connectionsl, (c) tersedianya informasi yang up to date, (6)
disediakannya piranti lunak pembelajaran (Mon- mempermudah akses peserta didik dengan bahan
agement course tools), (d) diberikan keterampilan atau materi belajar, (7) berkembangnya fleksibilitas
menguasai teknologi, (e) adanya kebijakan yang belajar yang tinggi, (B) terjadi perubahan pola
mendukung pelaksanaan program yang belajar peserta didik yang cenderung pasif dan
menggunakan intemet tersebut. menunggu materi, menjadi lebih aktif dalam dalam
Sebenarnya pemanfatan internet untuk e- mencari materi.
learning di Indonesia bisa ditingkatkan kalau Manfaat tersebut di atas, menunjukkan
fasilitas yang mendukungnya memadai, baik bahwa melalui model pembelajaran pendidikan
fasilitas yang berupa infrastnrktur maupun fasilitas kewarganegaraan berbasis e-learning,
yang bersifat kebijakan. tlal ini bukan saja didukung diharapkan mata pelajaran pendidikan
oleh data seperti yang disajikan diatas, namunjuga kewarganegaraan mampu merealisasikan misi
semakin banyaknya warnet yang muncul nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
diberbagai pelosok di Indonesia. Pengguna intemet Indonesia mel alui koridor value -b ased e duc ation
bukan saja dari kalangan pelajar dan mahasiswa, di era global dengan kerangka sistemik berikut ini:
namun juga dari kalangan masyarakat yang lain. (a) Secara kurikuler bertujuan untuk
IIal ini bisa dipakai sebagai indikasi bahwa internet mengembangkan potensi individu agar menjadi
memang diperlukan untuk membantu warga negara lndonesia yang berakhlak mulia,
kelancaranan pekerjaan atau tugas-tugas cerdas, partisipatif, dan bertanggungjawab, (b)
pengguna internet. secara te oretifr memuat dimensi-dimensi kognitif
Studi lainya dilakukan oleh Center for Ap- afektif, dan p s ikomo tor ik (c iv i c lon w I e d g e, c iv i c

plied Special Technalogy (CASD, "bahwa disposition, dan civic skills) yang bersifat
pemanfaatan intemet sebagai media pendidikan konfluen atau saling berpenetrasi dan terintegrasi
menunjukan hasil yang positifterhadap hasil belajar dalam konteks substansi ide, nilai, konsep, dan
peserta didik". Dimana siswa yang belajar moral Pancasila, kewarganegataan yang
mempergunakan intemet, kualitasnya j auh melebihi demokratis, dan bela negara, (c) secara
dibandingkan kelas konvensional, yaitu siswa programati,t menekankan pada isi yang
memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengikuti mengusung nilai-nilai (content embedding val-
dan menyelesaikan keseluruhan proses serta ues) dan pengalaman belajar (learning experi-
zdanya tingkat kepuasan yang substansial pada ences) dalam bentuk berbagai perilaku yang perlu
siswa melalui pendekatan "contructive diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan
pendagogical". merupakan tunfunan hidup bagi warga negara
Dalam proses belajar menpiajar, penggunaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
e-learning yang menempatkan siswa sebagai bernegara sebagai penjabaran lebih lanjut dari ide,
subjek pembelajaran dan terlibat langsung dalam nilai, konsep, dan moral Pancasila,
mencari sumber rnateri jelas dapat meningkatkan kewarganegaraan yang demokratis, dan bela
pemahaman sisw4 siswa dapat lebih memahami negara (Budimansyah, 2008: 108).
konsep atau materi pelajaranyang disertai dengan Melalui model pembelajaran pendidikan
contoh-contoh kasus yang aktual dan terkini kewarganegaraan berbasis e-learning,
daripada belajar hanya berdasarkan teori dibuku diharapkan agar peserta didik rnemiliki kemampuan
saja atau hanya mendengarkan ceramah guru. sebagai berikut: (a) berpikir secara kritis, rasional,
Manfaat dari model pembelajaran PKn dan kreatif dalam menanggapi isu
berbasis e-learning diantaranya: (1) dengan e- kewarganeg araan, (b) berpartisipasi secara aktif
learning pembelajaran Pendidikan dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
Kewarganegaraan menjadi lebih menarik, tidak cerdas dalam kegiatan bermasyarakal berbangsa,
membosankan dan lebih bersifat kontekstual dan dan bernegara, serta anti-korupsi, (c) berkembang
faktual, (2) meningkatkan sumber pengetahuan secara positif dan demokratis untuk membentuk
peserta didik tentang sumber informasi, (3) diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat
memberikan kemudahan kepada peserta didik Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
dalammemahami materi pembelajaran, (4) akses bangsa-bangsa lainnya, (d) berinteraksi dengan
100 furnal Pentlidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 24, Nomor 2, Agustus 201 I

bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara komputer sebagai medianya; (c) penggunaan
langsung atau tidak langsung dengan bahan ajar mandiri dan menarik; serta (d) terfokus
memanfaatkan teknologi informasi dan pada pandangan yang paling luas tentang
komunikasi. pembelajaran.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Proses implementasi pengembangan model
penggunaan metode pembelajaran pendidikan pembelajaran PKn berbasis e-learning dalam
kewarganegaraan berb asis e-learning dapat mata dapat dilakukan secara computer assisted
menyampaikan materi-materi pelajaran dengan learning (CAL), dimana e-learning berfungsi
baik, cepat dan lengkap karena materi yang sebagai model pembelajaran pelengkap yang
disampaikan secara visual dengan format sajian menunjang dan melengkapi model-model
yang menarik, atraktif melalui teks, gambar grafik, pembelajaran yang sudah ada.
foto suara dan video. Sehingga siswa dapat dengan Manfaat model pembelajaran pendidikan
mudah mempelajari dan mengingat informasi atau kewarganegaraan berbasis e-learning di era
materi pelajaran. Selain itu dengan globalisasi anlara lain: (a) bisa membuat belajar
dioperasikanny a eJe arning dalam mata pelaj aran lebih menarik; (b) informasi dalam materi
PKn sepanjang waktu memudahkan siswa maupun pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
guru dalam mencari dan memperoleh informasi mudah untuk diakses; (c) model pembelajaran e-
apa sajayang dibutuhkan pada saat siswa dan guru Iearning berbasis internet dalam mata pelajaran
memerlukannya kapan dan dimana saja. Pendidikan Kewarganeg raan tidak
membosankan dan lebih bersifat kontekstual
SIMPULAN dan faktual; (d) media internet ini bisa membantu
mempermudah pencarian informasi secara global;
Model pembelajaran Pendidikan (e) mempermudah proses pengevaluasian nilai; (f)
Kewargane gataan berbasis e-le arning penting mempennudah guru untuk memahami materi
untuk segera diimplementasikan sebagai wahana pelaj aran; (g) berkembangnya fl eksibilitas belajar
untuk menyelaraskan tantangan pendidikan di era yang tinggi, (h) penerapan model pembelajaran e-
globalisasi. Meskipun hingga sekarang belum learning dalam mata pelajaran Pendidikan
digunakan secara optimal. Penggunaanya baru Kewarganegaraan dapatmembuat siswa aktif dan
dijadikan sebagai sumber pembelajaran, tetapi kreatif; (i) suasana KBM menjadi segar dan
cukup efektif dalam memberikan kemudahan bagi merangsang siswa unfuk lebih menguasai teknologi
guru dan siswa untuk mencari informasi atau informasi; Q) e-learning sebagai salah satumodel
sumber materi yang aktual, yang dapat pembelajaran yang dapat memberikan motivasi
meningkatkan pemahaman siswa dan dapat kepada siswa dalam mengkorelasikan dan
memperkaya materi dalam mata pelajaran menganalisis antara teori yang terdapat dibuku
Pendidikan Kewarganeg ar aan. dengan peristiwa yang berkaitan dengan
Model pembelajaran PKn berbasis e'learn- Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan
ing memillki karakteristik yang meliputi: (a) kejadian yang up to date serta benar-benar rill
pemanfaatan j asa teknologi elektronik dan bersifat terjadi dimasyarakat.
jaringan; (b) penggunaan dan memanfaatkan

DAFTAR RUJUKAN

- Learn-
Anwas, Oos M. 2003. Model Inovasi E Budimansyah, D. 2008.
"Revitalisasi
ing dalqm Meningkatkan Mutu Pembelajaran PKn melalui Praktik
Pendidikan Nasional Pusat Telcrtologi B el aj ar Kew arganegaraan (Proj ect Citi-
dan Komunikasi. Jakarta: PT. Rineka zen) ", Acta civicus,Yol1 No. 2, April 2008,
Cipta. t79-r98.
Branson, M.S. 1999. Making the Case for Civic Giddens, A. 1990. The Consequences Moder-
Education: Where We Stand at the End nity. Stanford, Calif: Stanford University
of the 2Ah Century. Washingthon: CCE. Presss.
Anggraeni, Pentingnya Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis E-Learning di Era Globalisasi l0l

Ibrahim, Nurdin.Et. al. 2004. Studi Ohmae, Kenichi. 2002. Hancurnya Negara-
Penyelenggaran Jaringan Sekolah. Bangsa: Bangkitnya Negara Kowasan
Jurnal Tehtodik. Jakarta : Departemen dan Geliat Ekonomi Regional di Dunia
Pendidikan Nasional Pusat Teknologi dan Tak Terbatas. Penerjemah: Ruslani.
Komunikasi. Yogyakarta: Qalam.
Kamarga, Hany.2002. Belajar Sejarah Melalui Winataputra & Budimansyah, D. 2007. Civic
E-L e arning. J zkarta; Intimedia. Education: Konteks, Landasan, Bahan
Ohmae, Kenichi. 1993. Dunia Thnpa Batas. Alih Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Program
Bahasa Budiyanto. Jakarta: Binarupa Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPs
Aksara. UPI.

Anda mungkin juga menyukai