Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Angkatan/ Kelas : Angkatan VI / Kelompok I
Nama Agenda : Anti Korupsi
Nama Peserta : Nur Triana Permana, A.Md.Kep
No. Daftar Hadir :-
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : PPSDM Regional Bandung

A. Pokok Pikiran

1. Anti Korupsi

Menurut UU 31 tahun 1999 yang diperbaharui menjadi UU nomo 20


tahun 2001, korupsi adalah perbuatan untuk memperkaya diri sendiri
atau korporasi yang dapat merugikan keuangan atau perekoonimian
negara.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa korupsi adalah kegiatan yang
secara melawan hukum merugikan negara untuk memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau korporasi sehingga dapat dikatakan
perbuatan tindak pidana.
Sedangkan tindak pidana adalah suatu perbuatan yg diancam dengan
pidana oleh undang-undangm bertentangan dengan hukum, dilakukan
dengan kesalahan oleh seseorang yang mampu bertanggung-jawab.
Korupsi menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat, & kehidupan yg lebih luas, berlangsung
dalamkurun waktu yang panjang.
Terdapat 30 delik tindak pidana korupsi menurut UU no. 31 tahun 1999
no. 20/2001 yang kemudian dikelompokkan menjadi 7 antara lain:

1) Kerugian keuangan Negara, 4) Perbuatan Curang,


2) Suap- Menyuap, 5) Penggelapan dalam Jabatan,
3) Pemerasan,
6) Benturan Kepentingan dalam 7) Grafitikasi.
Pengadaan,

Kesadaran anti korupsi memuncak pada spiritual accountability (sadar


nilai-nilai keTuhanan & memahami hakikat kehidupannya – primordial
covenant); Tuhan yg menciptakan kehidupan, memberikan amanah
pada manusia, & akan meminta pertanggung-jawaban kelak.
Konsep Tunas Integritas memastikan tersedianya manusia yang
senantiasa melakukan upaya peningkatan integritas diri &
lingkungannya dengan membangun sistem yangg kondusif; mampu
menyelaraskan rohani & jasmani; selaras dalam semua elemen (jiwa,
pikiran, perasaan, ucapan, & tindakan); sesuai nurani (kebaikan
universal); terbentuk perilaku integritas yg selaras dgn berbagai situasi
& lingkungan (sistem & budaya).
Peran Tunas Integritas
1) Menjadi jembatan masa depan kesuksesan organisasi
2) Berpartisipasi aktif membangun sistem integritas; peluang korupsi
ditutup
3) Mempengaruhi orang lain untuk berintegritas tinggi. Tunas
integritas diharapkan memiliki kemmapuan re-framing
kultur/budaya yaitu mengembalikan budaya dengan cara
memutuskan generasi yang tidak sesuai untuk dikembalikan
seperti semula tau menjadi lebih baik. Utilisasi fenomena perilaku
otomatis dimulai dari perubahan diri, keluarga, organisasi dan
bangsa dengan menciptakan peradaban yang lebih baik.

Nilai Dasar Anti Korupsi:

1) Jujur 5) Tanggung Jawab

2) Peduli 6) Kerja Keras

3) Mandiri 7) Sederhana

4) Disiplin 8) Berani
9) Adil.

3 Proses sosial yg berperan dalam proses perubahan sikap & perilaku:


> Kesediaan (compliance) > identifikasi (identification) > internalisasi
(internalization) integritas sebagai suatu proses sosial yg ditujukan
untuk mengatasi korupsi. Tujuh semangat dasar yang diharapkan dapat
ditumbuhkan kembali di bumi pertiwi antara lain ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Keikhlasan dan Ketulusan, Pengabdian dan
Tanggung Jawab, Menghasilkan yang terbaik, kekeluargaan, keadilan
dan kemanusiaan, dan perjuangan.

B. Penerapan

Penerapan budaya anti korupsi pada instansi saya adalah dengan


beberapa kegiatan untuk menumbuhkan budaya anti korupsi, diantaranya:
1. Penerapan anti korupsi dapat dilakukan dengan memulai dari sendiri
dengan meningkatkan sifat jujur, disiplin sebagai contoh mulai dari
datang ke kantor dengan tepat waktu, tidak terlambat/ titip absen.
2. Pada pelaksanaan kegiatan untuk program kerja, saya melakukan
kegiatan sebaik mungkin. Sikap anti korupsi perlu senantiasa
ditegakkan dalam proses tersebut. Sebagai contoh, pada saat
pencairan dana Bantuan Operasional Kegiatan (BOK) untuk
kegiatan, dilakukan dengan kegiatan yang memang sudah dilakukan
atau dilaksanakan tanpa adanya mengarang kegiatan tersebut.
Sebagai ASN anti korupsi dilakukan demi menjunjung etika dan
moral dalam pekerjaan.

3. Kemudian penerapan anti korupsi juga dapat dilakukan dengan


memberi nasehat ke rekan kerja atau masyarakat mengenai dampak
yang ditimbulkan dari korupsi bagi bangsa dan negara. Dan
memperingatkan supaya tidak melakukan korupsi kepada rekan
kerja apabila kita melihat adanya tindak korupsi di instansi kita
bekerja.

Anda mungkin juga menyukai