Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KHUSUS KERJA PROFESI

PADA

PT.SURYA PERTIWI TBK (SURYA TOTO)

Jalan Letjen S.Parman Kav.81 , Jakarta Barat 11420 , Indonesia

Disusun untuk memenuhi sebagian tugas


Pada mata kuliah Kerja Profesi
Oleh :
Cynthia Ratnawati
615160005
DI-A

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KHUSUS KERJA PROFESI
PADA

Judul :  KERJA PROFESI PT.SURYA PERTIWI TBK (SURYA


TOTO)

Alamat : Jalan Letjen S.Parman Kav.81 , Jakarta Barat 11420 ,


Indonesia

Nama Mahasiswa : Cynthia Ratnawati

NIM : 61516005

Waktu Pengerjaan : 23 Juli – 19 Desember 2019

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Ketua Desain, Pembimbing Kerja Profesi,

(Debbie.A) (Anastasia Cinthya S.Ds., M.Ars)

Koordinator Kerja Profesi , Ketua Program Studi,

(Maitri Widya Mutiara S.Ds., M.M.) (Maitri Widya Mutiara S.Ds., M.M.)

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-
Nya dan penyertaan-Nya sepanjang proses penulisan laporan umum sampai selesai
mengenai ”Laporan Khusus Kerja Profesi Pada PT.Surya Pertiwi Tbk (Surya Toto)” .
Laporan Khusus ini ditujukan untuk lebih memahami proses kerja profesi yang
dilaksanakan dalam suatu perusahaan itu sendiri , serta memahami cara bekerja dan
aplikasi digital yang berhubungan dengan desain interior.

Dalam kesempatan ini , saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada
Anastasia Cinthya selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dalam
pembuatan laporan umum ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman –
teman yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini.

Dalam laporan khusus ini dijelaskan tentang latar belakang dari proyek yang
saya kerjakan serta , pengetahuaan yang didapatkan dalam kerja profesi. Laporan ini
ditujukan untuk memenuhi tugas individu. Saya menyadari bahwa penulisan laporan
ini tidak luput dari kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata,
saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 23 Juli 2019

Penyusun  

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………....i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN…………………………………………..6


1.2 LINGKUP KERJA PRAKTEK………………………………………………...6
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN……………………………………...8
1.4 METODE PENGUMPULAN DATA…………………………………………..9
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN………………………………………………..10

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.1 PENGERTIAN RETAIL SHOP……...……….……………………………….11


2.2 SEJARAH RETAIL SHOP…….……...……………………………………....12
2.3 KLASIFIKASI RETAIL SHOP…………...……………………………….….13
2.4 ELEMEN POKOK PEMBENTUK RETAIL SHOP………........…….………15
2.5 MATERIAL……………………………………………………………….......17
2.6 JENIS FURNITUR DISPLAY………........……………………………..….…18
2.7 ERGONOMI PADA RETAIL SHOP………………..……………...………...20

TINJAUAN KHUSUS

2.8 DATA PROYEK…..……………………….……………………...………….22


2.9 SEJARAH SINGKAT PROYEK……………………….…………………….22
2.10DESKRIPSI KERJA…………………………………………………….….22
2.11 TAHAPAN DALAM MERANCANG PROYEK…………………………..23
2.12 PERANAN PRAKTIKAN…………………………………………………..23

BAB III. ANALISA MASALAH

4
3.1 DATA PROYEK………….………………..………………………………….25
3.2 ANALISA MAKRO……………………….………...………………………...25
3.3 ANALISA MIKRO…………………………...………………………...……..26
3.4 GAMBAR KERJA 2D SENI BANGUNAN…………………………………..32
3.5 GAMBAR KERJA 3D SENI BANGUNAN…………………………………..35
3.6 GAMBAR REAL PANEL TOKO SENI BANGUNAN……………………...36

BAB IV. PENUTUP

4.1 KESIMPULAN……..…………………………………………………………38
4.2 SARAN………………………………………………………………………..38

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….40

LAMPIRAN…………………………………………………………….……..41

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN

Latar Belakang Masalah Saat ini profesi desain Interior menjadi


suatu profesi yang cukup menjanjikan seiring dengan kebutuhan
masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan bidang interior
telah mengalami banyak perkembangan dan permintaan desain yang
semakin variatif. Untuk menunjang teori-teori yang didapat di bangku
kuliah, dalam pendidikan interior khususnya memerlukan adanya
latihan pekerjaan lapangan pada pelaksanaannya. Hal tersebut di
maksudkan agar mahasiswa dapat menerapkan teoriteori yang didapat,
untuk menghadapi pekerjaan sesungguhnya setelah menyelesaikan
studi, dengan demikian lulusan Program Studi Desain Interior
diharapkan tanggap dan peka dalam mengantisipasi perkembangan
interior yang berkaitan dengan perubahan sosial, perkembangan
teknologi, tuntutan masyarakat, dan perubahan trend yang berkembang
semakin cepat serta dapat berkompetisi dalam pasar global. Pada
Praktek Kerja Profesi ini, Mahasiswa Praktikan diharapkan dapat
menambah wawasan dan mengaplikasikan teori-teori yang didapat di
bangku kuliah, karena dalam pendidikan interior khususnya
memerlukan adanya latihan pekerjaan lapangan. Maka setelah melalui
praktek Kerja Profesi ini mahasiswa dapat mempersiapkan diri, dan
memiliki gambaran mengenai pekerjaan/profesi yang akan dijalaninya
nanti setelah lulus dari bangku perkuliahan.

1.2 LINGKUP KERJA PRAKTEK

Ruang lingkup praktek kerja meliputi banyak hal sebagai berikut :

6
1. Pekerjaan Pokok dan Utama
a. Pra Desain
 Mengolah data sesuai informasi proyek serta membuat data
tertulis untuk melengkapi data dalam melaksanakan pekerjaan
desain interior.
 Membuat program ruang, skematik desain, dan penjelasan
mengenai latar belakang, filosofi konseptual, serta sketsa
gagasan.
 Perwujudan konsep seperti bagan organisasi ruang, denah,
dan peletakan perabotan utama, citra ruang dalam bentuk tiga
dimensi, skema warna dan material, estimasi awal biaya
pelaksanaan, proses pradesain bertujuan sebagai bahan diskusi
serta pertimbangan untuk memberi tugas.
 Pembuatan RAB.

b. Pengembangan Desain
Setelah pradesain disetujui, desainer melanjutkan proses
pengembangan dengan kelengkapan gambar-gambar denah
existing yang diberikan oleh pemberi tugas. Berdasar denah
existing tersebut, desainer mulai memikirkan pengolahan ruang
(material plafond, material dinding, material lantai, finishing,
furniture) yang dituangkan dalam gambar kerja (tampak
potongan interior, detail, dan sebagainya).
c. Dokumen Pelanggan / Toko
Dokumen yang berisi semua data-data hasil mulai dari
proses pradesain hingga pengembangan yang disetujui oleh
desainer interior dan pemberi tugas.

d. Pengawasan Berkala
 Desainer interior bertindak sebagai wakil dari pemberi
tugas dan dilakuakn sedikitnya sekali dalam empat minggu
dan sebanyak-banyaknya seminggu sekali.

7
 Desainer interior berhak menolak hasil pekerjaan bila tidak
sesuai dengan desain interior yang telah disetujui bersama
dan dapat memberikan solusi langsung di lapangan.
 Desainer interior wajib memberikan bimbingan-bimbingan
dalam pelaksanaan kepada pekerja lapangan.

2. Pekerjaan Pelengkap dan Pendukung


Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang dapat
ilakukan dalam keadaan tertentu untuk melengkapi dan mendukung
pekerjaan desain, contoh: pembuatan maket, model tiga dimensi,
dan gambit persfektif tiga dimensi dengan rendering. Biaya untuk
melaksanakan lingkup kerja ini tidak termasuk dalam perjanjian
kerja dan memakan biaya sendiri yang terpisah.

3. Pekerjaan Khusus
Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus diluar bidang
desain interior, seperti perhitungan konstruksi bangunan, instalasi
mekanikal, dan lain-lain. Pekerjaan ini diserahkan kepada ahli-ahli
khusus dan imbalan jasa untuk para ahli tersebut ditentukan secara
terpisah serta diajukan langsung kepada pemberi tugas. Jika ahli-
ahli khusus tersebut bekerja atas nama desainer interior maka
pembayaran imbalan jasa ditentukan oleh desainer interior.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN

Adapun maksud dari mata kuliah kerja praktek secara rinci dapat
dilihat sebagai berikut :
 Mengetahui prosedur perencanaan dan perancangan yang baik

 Mengetahui kinerja Organisasi perencanaan yang efektif.

 Memahami Output dari kegiatan perancangan Mengetahui Fungsi-

fungsi dan wewenang serta tanggung jawab pihak-pihak yang

terkait.

8
 Mendapatkan pengalaman menangani suatu kegiatan perancangan

Pendalaman wawasan mahasiswa terhadap sistem kerja, prosedur

kerja dan bidang keprofesian,dll.

 Mengetahui proses kerja dari tahapan paling awal hingga akhir.

1.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam menyusun laporan atau proposal diperlukan data-data dan


informasi yang lengkap, relevan, serta jelas. Oleh karena itu dalam
mengumpulkan bahan-bahan serta mendapatkan data diperlukan penelitian
yang meliputi :
1. Riset Lapangan
Penelitian dengan melakukan peninjauan langsung untuk mendapatkan
data-data yang berhubungan langsung dengan proyek, meliputi :
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Data-data dan informasi diperoleh dengan melihat dan mengamati
secara langsung di tempat kerja.
b. Interview
Melakukan tanya jawab secara langsung kepada karyawan-karyawan
kantor yang sudah berpengalaman dibidang masing-masing.
c. Pelaksanaan Lapangan
Membantu dalam pengawasan proyek, melihat, dan merasakan
pelaksanaan proyek di lapangan.

2. Survey
Data-data dan informasi diperoleh dengan peninjauan langsung ke
proyek.

3. Studi Kepustakaan

9
Melalui studi literatur, buku-buku, majalah, dan sebagainya yang
berhubungan dengan proyek kerja sehingga diperoleh data-data
sekunder untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan.

4. Pengumpulan data berupa gambar dan dokumentasi di lapangan


sebagai referensi.

5. Pengarsipan data berupa berkas-berkas hasil perjanjian maupun


revisi klien.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan umum kerja praktek ini terdiri dari empat bab dengan
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang kerja praktek, tujuan dan
sasaran kerja praktek, ruang lingkup kerja praktek, prosedur
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN DATA
Menguraikan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan
perusahaan tempat dilaksanakannya kerja praktek secara lebih
jelas dan terperinci.
BAB III : ANALISA MASALAH
Merupakan catatan dari praktikan mengenai masalah-masalah
apa saja yang ditemukan pada saat melakukan pekerjaan
proyek, serta memahami bagaimana cara penyelesaiian
analisanya.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dari penelitian, dimana menghasilkan
kesimpulan akhir dari kerja praktek yang telah dijelaskan pada
bab-bab sebelumnya dan disertai dengan saran-saran yang
kiranya dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan.

10
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 PENGERTIAN RETAIL SHOP / TOKO

DEFINISI TOKO

a. Sebuah tempat dimana barang-barang diakumulasikan dan


disimpan untuk keperluan yang akan datang. 

b. Sebuah bisnis retail yang menjual barang-barang konsumsi dan


juga jasa. Pengunjung datang untuk melihat-lihat dan biasanya
membeli barang.
c. Toko adalah alat penjualan yang aktif, alat promosi untuk
menarik orang berbelanja. Suasana toko menambahkan image
produk yang bernilai dan patut dihargai kepada pembeli. 
d. Sebuah tempat dimana barang-barang disimpan untuk dijual.
Sebuah tempat dimana barang-barang diakumulasikan dan
disimpan untuk keperluan yang akan datang.

DEFINISI RETAIL

a. Retail dalam bahasa Inggris ‘retail’ yang berarti eceran.


b. Kata tersebut pertama kali dicatat sebagai kata benda dengan
arti ‘penjualan dengan jumlah kecil’.
c. Penjualan barang langsung kepada konsumen, dari toko biasa
dan dalam jumlah kecil, tanpa diskon, biasanya dengan harga
yang lebih tinggi.
d. Bidang retail terdiri dari penjualan atas barang-barang atau
bang dagangan, ari lokasi yang tetap seperti toko department
atau kios, pada jumlah kecil atau pebisnis.

2.2 SEJARAH RETAIL SHOP / TOKO

11
Sebelum 1960-an
Pada saat itu negara masih dalam tahap transformasi besar-besaran,
paska Proklamasi kemerdekaan 1945. Indonesia masih seratus persen
didominasi oleh para pedagang tradisional yang memang sudah masuk
ke semua komoditi. Semua berjalan apa adanya. Ada uang ada barang.
Sebagian juga masih memakai sistem barter.
.
Masa 1990-an
era 1990-an merupakan kebangkitan Retail Modern dengan
ditandainya perkembangan Convenience Store (C-Store), High Class
Departmet Store, Branded Boutique (High Fashion) dan Cash and
Carry. Perkembangan C-store ditandai dengan maraknya pertumbuhan
Indomaret dan AMPM. Perkembangan High Class department Store
dan High Fashion Outlet, ditandai dengan masuknya SOGO, Metro,
Seibu,Yaohan, Mark & Spencer dan berbagai outlet high fashion
lainnya. Pekembangan format Cash and Carry ditandai dengan
berdirinya Makro, diikuti oleh retailer lokal dengan format serupa
misalnya GORO, Indogrosir dan Alfa.

Masa 2000-an s/d 2010-an


Masa-masa ini didominasi bertumbuhnya hypermarket seperti saat itu
berdirinya Giant. Bahkan benih-benih tumbuhnya e-commerce / e-
retailing mulai terdengar walu belum masiv seperti sekarang ini. Masa-
masa ini pula masa-masa dimana penetrasi Internet makin tumbuh
sangat pesat. Akibatnya konsep pendekatan strategi marketing sudah
tidak lagi satu arah, namun lebih kepada interaksi (conversation).
Masyarakat sebagai konsumen makin berdiri gagah dengan
pertimbangan pembelian yang semakin crowded, akibatnya para
Retailer mesti berubah mengikuti perkembangan yang terjadi.

Masa 2010-an s/d sekarang


Masa-masa ini adalah masa-masa persaingan yang semakin sengit.
Pasar semakin sempit namun Retailer makin banyak yang berdiri.

12
Salah satu akibat yang terjadi adalah perang harga yang tidak bisa
dihindari. Para Retailer cenderung berpikir kepada efisiensi, khususnya
terhadap investasi tempat dan fix-cost lainnya. Dimasa inilah e-
commerce sedang lucu-lucunya, dimana pertumbuhan smart phone dan
penggunaan perangkat gadget lainnya makin bertumbuh dengan sangat
drastis.

2.3 KLASIFIKASI RETAIL SHOP / TOKO

Ritel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala usaha serta bedasarkan


teknik pemasaran produk.

Klasifikasi Ritel Berdasarkan Skala Usaha


 Ritel besar
Ritel besar merupakan ritel yang menyediakan berbagai macam barang
dan jasa di satu tempat yang memiliki tempat yang cukup luas. Ritel
besar ini biasanya memiliki susunan organisasi guna bisa
memanajemen toko ritel yang cukup luas untuk bisa menjadi teratur
dan nyaman.Ritel besar ini menjual berbagai macam kebutuhan
manusia secara lengkap serta dilengkapi dengan penawaran harga yang
murah dan adanya penawaran kenyamanan baik itu bangunan maupun
pelayanan yang ditawarkan oleh ritel ini. Contohnya ialah departemen
store(terdiri dari berbagai macam barang seperti perlengkapan rumah
dan kebutuhan sehari-hari), supermarket( usaha yang cukup besar
dengan harga yang relative murah biasanya menjual bahan-bahan
makanan dan sarana kebutuhan sehari-hari), discount house (dengan
jumlah yang banyak, produk-produk ini dijual dengan harga dan marjin
yang rendah), dan Convience store (toko yang ukurannya kecil di suatu
daerah tertentu dengan menjual produk-produk kenyamanan dengan
harga yang cukup tinggi)

 Ritel kecil
Ritel kecil ini disebut juga dengan ritel tradisional, dimana ritel ini

13
cukup sederhana, memiliki sedikit barang yang ditawarkan, serta masih
adanya kegiatan tawar menawar. Ritel kecil ini dibagi menjadi:
1. Ritel berpangkal, ritel ini terdiri dari ritel dengan lokasi tetap
yaitu warung, serta ritel dengan lokasi tidak tetap yaitu
pedagang kaki lima.
2. Ritel tidak berpangkal, ritel ini tidak memiliki suatu lokasi
khusus dan selalu berpindah-pindah menyusuri suatu daerah,
contohnya ialah pedagang sayur dengan grobak keliling desa.

Klasifikasi Ritel Bedasarkan Teknik Memasarkan Produk

Usaha ritel bisa dilakukan melalui sebuah toko dan tanpa toko artinya
barang atau jasa dijual  secara online. Kini toko-toko online sangat
banyak jumlahnya di berbagai media social seperti instagram,
facebook, adapun toko khusus seperti department store dalam bentuk
online seperti shoope, lazada, tokopedia, dll.
Ritel dengan toko dibagi menjadi :
1 Specialty merchandise, terdiri dari single-line stores ( menjual
1 produk dengan berbagai macam jenisnya), limited-line stores
( toko dengan penawaran produk lebih kecil ruang lingkupnya
dari single-line stores, yaitu toko bunga) dan specialty shops
( toko ritel yang khusus menjual produk 1 jenis saja).
2 General merchandise, terdiri dari General stores (toko ritel
yang menjual beberapa produk kebutuhan pokok suatu
masyarakat, biasanya terdapat di desa-desa), variety store ( toko
yang menjual berbagai macam produk yang terbatas pilihannya,
seperti makanan kaleng), dan department stores ( toko ritel
yang menjual barang kebutuhan secara lengkap).
3 Mass merchandise, terdiri dari supermarket ( toko ritel yang
memiliki harga jual lebih murah dan biasanya menjual barang-
barang pangan) ,superstores( toko ritel yang lebih besar
daripada supermarket dengan berbagai macam jasa dan barang
yang di jual seperti carrefour),hypermarket(barang-barang yang
ditawarkan biasanya berupa perabotan rumah tangga dan

14
perlengkapan transportasi contohnya Ace hardware), discount
store( toko ritel yang menjual barang dengan harga yang lebih
murah dengan tujuan perputaran penjualan nya tinggi), catalog
showroom, dan warehouse showroom.

Ruang Lingkup Ritel

Ruang lingkup ritel terdiri dari ritel penjualan barang dan ritel
penjualan jasa, ritel penjualan barang artinya ritel ini menjual barang
secara fisik dapat berupa barang kebutuhan sehari-hari, barang
perlengkapan kendaraan, barang perabotan rumah, dsb. Sedangkan ritel
penjualan ialah ritel yang menjual jasa seperti penjualan tiket, dan
booking hotel. Selain itu ruang lingkup ritel ialah ritel dengan sebuah
tempat tertentu, artinya ritel ini memiliki lokasi untuk memasarkan
produknya serta ritel secara online, artinya ritel ini memasarkan
produknya dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada tanpa
mendirikan sebuah toko secara fisik.

2.4 ELEMEN POKOK PEMBENTUK RETAIL SHOP / TOKO

2.4.1 LANTAI

Lantai merupakan bagian paling bawah dalam sebuah ruang. Ia


berfungsi untuk membentuk karakter dan menunjang aktivitas yang
ada di dalam ruangan tersebut. Sebagai pembentuk karakter, lantai juga
memiliki dampak psikologi yang berbeda-beda tergantung material apa
yang digunakan. Lantai yang menggunakan granit, marmer, keramik
dan plester akan membentuk dan melahirkan suasana ruang yang terasa
lebih dingin. Sementara lantai dengan material kayu akan membentuk
dan menciptakan suasana ruang yang lebih hangat.

2.4.2 DINDING

15
Dinding adalah elemen pembentuk ruang interior selanjutnya.
Ia merupakan elemen interior bagian tengah antara plafon dan lantai.
Selain memiliki fungsi sebagai pembentuk dan pemisah ruang, dalam
desain interior dinding juga merupakan focal point dan menjadi salah
satu elemen yang bisa didekorasi untuk meningkatkan daya tarik ruang
itu sendiri.

2.4.3 PLAFON

Plafon atau ceiling merupakan bagian paling atas, batasan


antara ruang di bawah atap dengan dinding yang memiliki ketinggian
bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Tinggi plafon umumnya adalah
280-400 cm, atau dalam beberapa situasi bisa lebih pendek dan lebih
tinggi dari itu. Kuncinya adalah tergantung kebutuhan.Plafon berfungsi
menyembunyikan area instalasi listrik dan struktur atap sehingga
ruangan terlihat lebih indah dan menarik secara visual. Plafon tidak
hanya berfungsi sebagai nilai estetik. Ia juga memiliki fungsi
untuk menahan panas dari atap sehingga udara dalam ruangan dapat
lebih terkontrol. Selain itu, plafon juga memiliki peran sebagai akustik
ruang.

2.4.4 MEBEL / FURNITUR

Pengertian mebel secara umum adalah benda pakai yang dapat


dipindahkan, berguna bagi kegiatan/aktivitas manusia, mulai dari
duduk, tidur, bekerja, makan, memasak, bermain dan sebagainya, yang
memberi kenyamanan dan keindahan bagi pemakainya. Mebel juga
merupakan salah satu produk olahan yang pertumbuhannya amat pesat
dalam beberapa dekade trakhir ini adalah produk mebel. Berawal dari
pekerjaan rumah tangga, produk mebel kini telah menjadi industri yang
cukup besar dengan tingkat penyerapan tenaga kerja terdidik yang
tidak sedikit.

16
Material dan Konstruksi Furnitur

Material adalah bahan yang dipakai sebagai media bagi suatu mebel,
baik sebagai bahan utama maupun tambahan atau pelengkap. Material
yang umum di pakai oleh mebel adalh kayu solid, kayu lapis, rotan,
bambu, particel board (MDF, termasuk hardboard, HDF), metal,
plastik dan kertas . Material besi dan stainless steel banyak digunakan
mulai dari peralatan makan hingga furniture. Kelebihan dari stainless
steel ini adalah anti karat, tahan lama dan dapat memberikan kesan
elegan. Masing – masing material memiliki sistem kosntruksi khsus
yang berbeda – beda. Konstruksi ini terutama berkaitan dengan
bagaimana suatu mebel dapat berdiri dengan tegak stabil dan kuat.
Biasanya konstruksi utama mebel jenis rak, struktur konstruksinya
dapat di bangun dari bidang solid seperti tiang vertikal dan palang
horizontal.

2.5 MATERIAL

2.5.1 HPL

High Pressure Laminate (HPL) yaitu laminasi dengan tekanan tinggi


yang merupakan salah satu bahan finishing umum digunakan dalam
produk mebel dan permukaan interior. Ini bekerja lebih baik sebagai
penutup permukaan untuk cabintets, meja, kitchen set, dekorasi
interior, dll meningkatnya biaya dan kekurangan pasokan bahan kayu
yang nyata, seiring dengan meningkatnya permintaan dari bahan yang
ramah lingkungan telah membuat HPL sebagai salah satu yang paling
populer finshing bahan untuk produk furniture dan dekorasi interior.
HPL ( High pressure Laminated ) adalah lapisan akhir atau finishing
berbagai benda furniture berbahan dasar plastik yang tipis yang akhir -
akhir ini menjadi sangat familier dan cukup menarik minat dunia
furniture, terutama untuk furniture berbahan dasar multiplek yang
mana biasanya finishing/pelapis terluar menggunakan bahan triplek

17
corak ( jati, sungkai, mahoni, megateak , nyatoh ) kini secara perlahan
dan pasti mulai ditinggalkan.

2.5.2 MULTIPLEKS

Plywood/multipleks merupakan kayu olahan yang relatif lebih kuat


dibanding jenis kayu olahan lainnya seperti hdf,mdf,blockboard atau
partikel board . Bahan dasar plywood adalah kulit kayu yang berlapis-
lapis dan dipress, sedangkan mdf atau hdf adalah serbuk kayu halus yg
diproses menyerupai bahan kertas yg tebal dan solid.

2.5.3 ACRYLIC ZENOLITE

Zenolite adalah bahan akrilik gloss tinggi yang unggul untuk


digunakan sebagai panel dekoratif di sekitar rumah atau di lingkungan
komersial. Zenolite hadir dalam beragam warna desainer dan
diproduksi menggunakan perpaduan unik dari polimer yang dipadukan
dengan teknologi yang memberikan kualitas tinggi dan kinerja tinggi.

2.6 JENIS FURNITUR DISPLAY

Untuk meletakkan merchandise di dalam toko, kita


membutuhkan display agar merchandise itu tersusun rapi dan mudah
dijangkau oleh konsumen. Ada 6 macam display yang dikenal yaitu:

a. Open Display

Yaitu display yang bersifat terbuka, misalnya untuk bag


shop. Tas-tas yang beraneka ragam ukurannya disusun tanpa
menggunakan rak khusus, tetapi tetap menciptakan suatu
penataan yang baik.

18
b. Island Display

Merupakan display  yang letaknya di tengah-tengah toko.


Barang-barang yang ingin ditampilkan diletakkan ditengah-
tengah, agar konsumen mudah untuk melihat-lihat.

c. Wall Display

Merupakan display  yang menempel pada dinding toko,


jadi barang-barang yang ingin ditampilkan diletakkan pada sisi-
sisi dinding. Misalnya pada shoes shop.

d. Accent Display

Yaitu display yang diperuntukkan untuk barang-barang


baru, yang merupakan sesuatu yang ingin ditonjolkan untuk
menarik perhatian konsumen.

e. Close Display

Jenis display ini tertutup, tidak terlihat jelas sehingga


tidak dapat disentuh ataupun diganggu oleh pengunjung.
Biasanya untuk barang yang berukuran kecil dan mahal. Misal:
vitrine, show case, built-in.

f. Special display

Display yang dirancang khusus untuk produk yang tidak


dapat disentuh, dipegang tanpa pengawasan dan pelayanan dari
pegawai toko. Sering disebut sebagai ‘point of purchase’ atau
pusat visual merchandising

g. Architectrual Display

19
Memperlihatkan barang - barang dalam penggunaanya,
misalnya di ruang tamu, di kamar tidur, di dapur, dengan
perlengkapanya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena
barang - barang dipertunjukan secara realistis.

2.7 ERGONOMI PADA RETAIL SHOP / TOKO

Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ergon berarti kerja


dan Nomos berarti aturan dan hukum alam. Ergonomi dapat
didefinisikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang aspek-
aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara
anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan
desain/perancangan. Ergonomika berkenaan pula dengan optimasi,
efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat
kerja, di rumah dan di tempat rekreasi.

Gambar 1

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, termasuk di dalamnya


usaha memaksimalkan keselamatan kerja dan meningkatkan
produktivitas kerja.

2. Untuk meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan termasuk


pengembangan keselamatan kerja, pengurangan kelelahan dan

20
ketegangan kerja, peningkatan kenyamanan dan kepuasan kerja,
serta pengembangan kualitas hidup.

TINJAUAN KHUSUS

21
2.7 DATA PROYEK
Nama Proyek : TOTO Seni Bangunan Percetakan Negara

Logo Perusahaan :
Jenis Perusahaan : Swasta
Alamat : Jl. Percetakan Negara No.549, RT.2/RW.7, Rawasari, ,
Kota Jakarta Pusat

2.8 SEJARAH SINGKAT PROYEK

Toko Seni Bangunan Persada sudah berdiri dari tahun 2015.


Toko ini berada di Jl. Percetakan Negara No.549 Rawasari Cempaka
Putih Jakarta Pusat. Seni Bangunan Persada merupakan distributor
TOTO yang menjual sanitary atau perlengkapan kamar mandi dengan
mutu yang kualitasnya terjamin.

2.9 DESKRIPSI KERJA

22
Selama ini PT.Surya Pertiwi Tbk menitikberatkan usaha pada
sanitary. Kegiatan jasa perencanaan dan pelaksanaan fisik interior
panel sanitary untuk Retail toko dengan tidak lupa pada aspek
pengawasannya pada bangunan dan toko yang di pasang. Tersebar
3000+ retail toko untuk produk TOTO yang tersebar. Semua pekerjaan
interior panel toko TOTO di kerjakan semua sama dengan PT.Surya
Pertiwi Tbk sendiri.
Dalam masa kerja praktek, kedudukan praktikan dalam
perusahaan Surya Petiwi (Surya TOTO) adalah sebagai asisten
designer dan drafter. Drafter untuk bagian dari 2D , 3D , Photoshop.

2.10 TAHAPAN DALAM MERANCANG PROYEK

1. Perencanaan (Design)
 Perencanaan interior
 Perencanaan mekanikal -elektrikal
 Perencanaan furniture untuk panel toko
2. Pelaksanaan (Construction)
 Pelaksanaan pekerjaan mekanikal – elektrikal
 Pelaksanaan pekerjaan interior
 Pelaksanaan pekerjaan furniture untuk panel toko
3. Pengawasan (Supervision)
 Pengawasan pekerjaan interior
 Pengawasan pekerjaan furniture untuk panel toko

2.11 PERANAN PRAKTIKAN

Selama melaksanakan kerja praktek, praktikan dilibatkan langsung


dalam perencanaan sebagai :

 Asisten desainer
Menyelesaikan berbagai desain meliputi penyempurnaan
desain, pemilihan warna, pemakaian material dan membuat

23
revisi gambar kerja serta membuatkan desain furniture sesuai
dengan tema yang diinginkan klien.

 Drafter
Membuat gambar persfektif desain dengan menggunakan
media 3D Max.

 Konseptor
Praktikan mengerjakan konsep perancangan sebelum mnuju
tahap gambar.

Dalam masa kerja praktek, kedudukan praktikan dalam


perusahaan Surya Petiwi (Surya TOTO) adalah sebagai asisten
designer dan drafter, praktikan membantu dalam hal :
 Meninjau lapangan, melakukan kegiatan mengukur, dan
dokumentasi (foto lapangan).
 Membuat konsep desain panel display untuk toko.
 Mempresentasikan hasil konsep desain kepada klien.dan
Diresktur Perusahaan
 Membuat gambar kerja proyek.

Dalam kegiatan dan aktifitas di kantor, praktikan juga pernah


mengalami kegiatan-kegiatan di luar deskripsi kerja asisten designer
sebagai berikut :
 Mengamati dan mengawasi kerja tukang di proyek secara
langsung.
 Membantu dalam pemilihan dan pengorderan bahan serta
material yang akan digunakan dalam suatu proyek.
 Memberikan surat jalan kerja serta surat untuk pelunasan dalam
suatu proyek.

24
BAB III
ANALISA MASALAH

3.1 DATA PROYEK


Nama Proyek : TOTO Seni Bangunan Percetakan Negara

Logo Perusahaan :
Jenis Perusahaan : Swasta
Alamat : Jl. Percetakan Negara No.549, RT.2/RW.7, Rawasari, ,
Kota Jakarta Pusat

3.2 ANALISA MAKRO

Toko Seni Bangunan Persada sudah berdiri dari tahun 2015. Toko ini
berada di Jl. Percetakan Negara No.549 Rawasari Cempaka Putih
Jakarta Pusat. Seni Bangunan Persada merupakan distributor TOTO
yang menjual sanitary atau perlengkapan kamar mandi dengan mutu
yang kualitasnya terjamin.

25
3.2.1 LOKASI

Jl. Percetakan Negara No.549, RT.2/RW.7, Rawasari, , Kota Jakarta


Pusat

3.2.2 GAYA DESAIN DISPLAY

Desain display ini memiliki gaya unik yang fokus pada fungsionalitas
dan bentuk yang simpel. Yang bisa dilihat dari gaya display yang
simple tetapi tetap mengikuti jaman.

3.3 ANALISA MIKRO

Tema perancangan display adalah modern, yaitu desain display yang


lebih mengarah ke zaman modern pada saat ini. Pengambilan tema
disesuaikan dengan karakter dari TOTO yang berbasis pada sanitary yaitu
mengikuti perkembangan jaman.

26
3.3.1 SIRKULASI

Sirkulasi pada Toko Seni Bangunan berupa hall yang mencakup


sirkulasi aktivitas dan sirkulasi sebagai penghubung display dengan
display lainnya , serta sebagai sirkulasi untuk pengunjung berjalan.

3.3.2 ELEMEN INTERIOR

 DINDING

WALL DISPLAY : Produk yang dijual disusun pada rak-rak yang


menempel pada hampir semua sisi toko. Pembagian penyusunan
produk dibagi atas fungsi dan jenis produk.

Gambar 2

OPEN DISPLAY : barang -barng dipajangkan pada suatu tempat


terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh
calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan, misalytnya self
display, islan display (barang - barnag diletakkan di atas lantai dan
ditata dengan baik sehingga menyerupai pulau - pulau), dan
sebagainya.

ISLAND DISPLAY : display barang yang luasnya lebih luas dibanding

27
floor dan penempatan barangnya secara terpisah yang digunakan untuk
menraik perhatian kosnumen.

Gambar 3

STAGE DISPLAY : media visualisasi barang disetiap bagian. Dimana


dibuat sebuah panggung kecil yang berisi peragaan untuk produk serta
dilengakpi dengan manekin dan dekorasi untuk mendukung efek
panggung.

Gambar 4

28
 LANTAI

Treatment lantai menggunakan existing lantai keramik. Warna lantai


disesuaikan dengan finishing elemen interior lainnya dengan
menggunakan ukuran keramik 40 x 40 cm.

 PLAFON

Dalam hal ini digunakan Gypsum yang menjadi andalan karena mudah
diaplikasikan dan mudah diolah untuk permainan ceiling guna
perwujudan konsep desain yang ingin dicapai serta finishing yang
digunakan, yaitu finishing cat tembok.

 PENCAHAYAAN

Fungsi dari pencahayaan adalah menyinari bangun dan ruang suatu


lingkungan interior, dan memungkinkan pemakainya melakukan
aktivitasnya dengan baik dan nyaman. Selain itu potensi cahaya
demikian besar pengaruhnya dalam membentuk kesan seseorang
terhadap sebuah ruang beserta suasananya. Dan untuk proyek ini,
diterapkan system konsep existing lighting dan special lighting. Pada
proyek ini hanya menggunakan pencahayaan buatan untuk ruangan dan
display pada Toko.Pencahayaan buatan dibagi menjadi dua metode
yaitu :

 Pencahayaan umum (general lighting).


Pencahayaan umum diterapkan pada seluruh ruang hall Toko untuk
display. Perbedaannya hanya pada intensitasnya saja, ada beberapa
ruangan yang hanya memerlukan cahaya redup.Digunakan sebagai
pencahayaan utama ditempatkan pada area-area yang memiliki

29
aktivitas yang padat, jenis lampu yang diunakan antara lain ;
General light jenis TL dan down light

 Pencahayaan khusus (special lighting).


Pencahayaan khusus yang di gunakan pada furnitur display adalah
LED Strip dengan warna Warm White serta Down Light 12 watt
dan 9 Watt RD halogen Baffle 1 x 50 Watt yang dipasang di dalam
lemari display dengan efek cahaya memusat sehingga
menimbulkan kesan menonjol kepada objek yang menjadi fokus
pencahayaan.

 KEAMANAN

Sistem keamanan ruang terhadap bahaya kebakaran sebaiknya


dipasang pada setiap ruang. Sistem jaringan instalasi tersebut
dioperasikan secara elektronik, tetapi pada awalnya masih perlu
dioperasikan tenaga manusia. Yaitu untuk mengatur penyemprotan air
(springkler), detector asap ataupun penerangan darurat.

 FURNITUR DISPLAY

o Furniture panel display dibuat seergonomis mungkin dengan


mengutamakan fungsi
o Furniture panel berkarakter modern dan dinamis. Tidak
menggunakan detail yang rumit dalam bentuknya
o Pemilihan warna panel display dengan warna-warna seperti
Putih dan Hitam yang cenderung pada konsep
monokhromatik dan memasukan warna corporate
o Menggunakan material yang tidak mudah kotor dan mudah
dibersihkan seperti acrylic zenolite.
o Furniture panel display digunakan jenis “Build in Furniture”
(furniture yang tidak bisa dipindah-pindah/tetap).

30
 WARNA FURNITUR DISPLAY
.
A. Hitam : Warna yang tegas dan simple sehingga dapat
menonjolkan produk.
B. Putih : Berkesan bersih.

3.3.3 ANALISA GAYA DESAIN

Konsep dan gaya desain yang digunakan pada toko ELLE


adalah modern dan natural :

1. Garis

Garis yang digunakan banyak menggunakan garis lurus


sehingga dapat mengatur jarak dan arah pandang dari
pengunjung. Membuat display toko tidak ribet dan simetris.

2. Bentuk

Bentuk furnitur display banyak mungggunakan bentuk kotak


dan persegi panjang sehingga menyelaraskan konsep design
yaitu modern..

3. Tekstur

Tekstur pada furniture-furniture toko halus.

4. Ruang

Elemen pada ruangan semua senada dan ruang antar jarak pada
display juga cukup. Ada di bagian beberapa tempat pada

31
display cukup sempit karena produk display yang diletakkan
dengan tidak rapih.

5. Ukuran

Penekanan dalam ukuran untuk display sesuai dengan ukuran


tempat atau ruangan yang diberikan oleh Toko untuk di desain.

6. Warna

Warna yang digunakan adalah hitam dan putih.

3.4 GAMBAR KERJA 2D SENI BANGUNAN

3150 2900
350
350

2700

F
900

E
4150

A
1950

D
1500

350 C

Gambar 5 (Layout Display TOTO)

32
A
461 461 461 461 461 461 461 461 461

820
200 40
950
3200

400
150
380
60 200

40 407 407 407 407 407 407 407 407 407 407 40

4150

Gambar 6 (Tampak Display TOTO)

B C D E F
450 450 450 450 450 450 450 500 1900 500
820
200 40

200
600

600
3200

EHS 15
40

40
400
1880

600

600
1680

EHS 30 20 160 20
40

40
1150

EHS 50
600

600
60 200

40 350 350 350 40 40 800 40 40 900 40 200 55 800 55 800 55 800 55


40 40 40 40 40 40
6050

Gambar 7 (Tampak Display TOTO)

33
H

7050
1150
900
70 60

5050 800 50 800 50 800 5050

2700

350 350

120
1020

1020
1150

1150
900

7060
130

130
100 175 350 175 100 400 100 400
900 900

Gambar 8 (Tampak Display TOTO)

G
70 50

40 40
10 10
1150
900

50 50
550 50 550 50 550
70 60

150 1650 150


1950

350 350
7050
1020

1020
1150

1150
900
7060

7060
130

100 1300 100 700 100 700


1499 1500

Gambar 9 (Tampak Display TOTO)

34
3.5 GAMBAR KERJA 3D SENI BANGUNAN

Gambar 10 (3D Display TOTO)

Gambar 11 (3D Display TOTO)

35
Gambar 12 (3D Display TOTO)

3.6 GAMBAR REAL PANEL TOKO SENI BANGUNAN

Gambar 13 (Foto Display TOTO)

36
Gambar 14 (Foto Display TOTO)

Gambar 15 (Foto Display TOTO)

37
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah penuis melaksanakan mata kuliah kerja praktek dan


berdasarkan uaraian yang telah disampaikan pada laporan ini, praktikan dapat
memperoleh banyak sekali manfaat selain juga merupakan pengalaman
pertama memposisikan diri pada dunia kerja yang sesungguhnya yang sesuai
dengan apa yang didapat praktikan selama mengikuti kegiatan perkuliahan.

Mengetahui keadaan dunia kerja yang sesungguhnya yang tentu saja


berbeda dengan kegiatan perkuliahan, sehingga nantinya mahasiswa tidak lagi
terkejut/susah untuk menyeuaikan diri pada saat memasukidunia kerja
professional.

Melatih disiplin, tanggung jawab pada pekerjaan yang harus


diselesaikan, selain itu dilatih untuk dapat bekerja bersama-sama dalam
sebuah tim kerja, juga dilatih untuk dapat mengambil suatu keputusan desain
baik dalam hal perorangan maupun dalam kerjasama tim sehingga
menghasilkan solusi terbaik bagi masalah yang ada.

Dapat membuka hubungan kerjasama antara pihak Universitas


bersama pihak perusahaan dengan tujuan mempersiapkan sumber daya
manusia yang potensial dan professional yang dibutuhkan pada masa yang
akan datang.

4.2 SARAN

Saran bagi pihak Program Studi Desain Interior

38
Selama melaksanakan mata kuliah kerja praktek, mahasiswa di beri
kesempatan melaksanakan kerja praktek selama 3 bulan dengan memilki
inisiatif sendiri untuk memilih perusahaan dalam melaksanakan kerja
praktek.akan tetapi tidak banyak perusahaan yang bersedia meneriam
mahasiswa melaksanakan kerja praktek di perusahaannya yang
disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
 Kurangnya koordinasi pihak perguruan tinggi dengan pihak
perusahaan.
 Pihak universitas selaku pembimbing diharapkan dapat
memberikan bimbingan yang lebih terhadap mahasiswa yang akan
menjadi praktikan pada suatu perusahaan. Dengan memberikan
program mata kuliah yang digunakan oleh perusahaan konsultan
desain pada umumnya.

Saran bagi pihak perusahaan

Selama ini pihak perusahaan PT.Surya Pertiwi Tbk (Surya Toto) telah
banyak memberikan jasa kepada praktikan selama bertugas, perusahaan ini
patut diberi penghargaan atas jasa-jasanya menjadikan calon professional yang
sesuai dengan bidangnya terhadap dunia kerja sesungguhnya pada masa yang
akan datang.

39
DAFTAR PUSTAKA

D.K.Ching, Francis. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga.

Drs. Agus Tiono, M.hum. 2002. Materi Perkuliahan Desain Interior III. Jakarta:

FSRD.

Green, William R. 1986. The Retail Shop. USA: Van Nostrand reinhold Company.

Inc.

Ketchum, Morris. 1957. Shop & Stores. New York: Reinhold Publishing Corp.

Bustiner Irving, Irwin-Homewood, Illinois, “Basic Retailing” : 1986.

Golden, Lawrence, W. Zimmerman, Donald A., “Effective Retailing”, Second

Edition, Houghton Miflin Company, Boston, 1986.

http://www.jurusankuliah.info/2015/06/prospek-kerja-jurusan-kuliah-desain-
interior.html

40

Anda mungkin juga menyukai