Sop Faringitis Aku
Sop Faringitis Aku
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : …./…./2019
Halaman : 1/7
PUSKESMAS BOIMAN,Amd,Kep
TOBADAK Nip:19730303199503
1 002
Masalah Kesehatan
Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang disebabkan
oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, iritan, dan lain lain.Anak-
anak dan orang dewasa umumnya mengalami 3-5 kali infeksi virus pada saluran
pernafasan atas termasuk faringitis setiap tahunnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan pasien faringitis
akut.
1/ 7
Faktor Risiko
1. Usia 3 – 14 tahun.
2. Menurunnya daya tahan tubuh.
3. Konsumsi makanan dapat mengiritasi faring
4. Gizi kurang
5. Iritasi kronik oleh rokok, minum alkohol, makanan, refluks asam
lambung, inhalasi uap yang merangsang mukosa faring.
6. Paparan udara yang dingin.
2/ 7
Infeksi grup A stereptokokus beta hemolitikus merupakan
penyebab faringitis akut pada orang dewasa (15%) dan pada
anak (30%).
Faringitis akibat infeksi bakteri streptokokkus group A dapat
diperkirakan dengan menggunakan Centor criteria, yaitu :
• Demam
• Anterior Cervical lymphadenopathy
• Eksudat tonsil
• Tidak ada batuk
Tiap kriteria ini bila dijumpai di beri skor 1. Bila skor 0-1 maka
pasien tidak mengalami faringitis akibat infeksi streptokokkus
group A, bila skor 1-3 maka pasien memiliki kemungkian 40%
terinfeksi streptokokkus group A dan bila skor 4 pasien
memiliki kemungkinan 50% terinfeksi streptokokkus group A.
c. Faringitis Fungal
Candida dapat tumbuh di mukosa rongga mulut dan faring.
d. Faringitis Gonorea
Hanya terdapat pada pasien yang melakukan kontak orogenital
2. Faringitis Kronik
a. Faringitis Kronik Hiperplastik
Pada faringitis kronik hiperplastik terjadi perubahan mukosa
dinding posterior faring.
b. Faringitis Kronik Atrofi
Faringitis kronik atrofi sering timbul bersamaan dengan
rhinitis atrofi. Pada rhinitis atrofi, udara pernafasan tidak
diatur suhu serta kelembapannya sehingga menimbulkan
rangsangan serta infeksi pada faring.
3. Faringitis Spesifik
a. Faringitis Tuberkulosis
Merupakan proses sekunder dari tuberkulosis paru.
b. Faringitis Luetika
Treponema palidum dapat menimbulkan infeksi di daerah
faring, seperti juga penyakit lues di organ lain. Gambaran
klinik tergantung stadium penyakitnya.
Komplikasi
Tonsilitis, Abses peritonsilar, Abses retrofaringeal, Gangguan fungsi
tuba Eustachius, Otitis media akut, Sinusitis, Laringitis, Epiglotitis,
Meningitis, Glomerulonefritis akut, Demam rematik akut, Septikemia
3/ 7
seperti Seftriakson 2 gr IV/IM
single dose.
7. Pada faringitis kronik hiperplastik, penyakit hidung dan sinus
paranasal harus diobati. Pada faringitis kronik atrofi pengobatan
ditujukan pada rhinitis atrofi. Sedangkan, pada faringitis kronik
hiperplastik dilakukan kaustik 1 x/hari selama 3-5 hari.
8. Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau
ekspektoran.
9. Analgetik-antipiretik
10. Selain antibiotik, Kortikosteroid juga diberikan untuk menekan
reaksi inflamasi sehingga mempercepat perbaikan klinis. Steroid
yang diberikan dapat berupa Deksametason 3 x 0,5 mg pada
dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 3 x/hari selama 3 hari.
Konseling dan Edukasi
Memberitahu pasien dan keluarga untuk:
1. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makan bergizi
dan olahraga teratur.
2. Berhenti merokok bagi anggota keluarga yang merokok.
3. Menghindari makan makanan yang dapat mengiritasi tenggorok.
4. Selalu menjaga higiene mulut dan tangan
Kriteria Rujukan
1. Faringitis luetika
2. Bila terjadi komplikasi
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
Peralatan
1. Lampu kepala
2. Spatula lidah
3. Lidi kapas
6. Diagram Alir Petugas menyapa Petugas melakukan Petugas melakukan
pasien anamnesis (subjective) pemeriksaan fisik
(objective)
Pencatatan dibuku
Petugas mencatat semua hasil Cuci tangan register pasien
anamnesis dan pemeriksaan
di rekam Medis pasien
7. Hal- hal 1. Jika dokter tidak di tempat, maka pelayanan poli umum didelegasikan kepada
perawat.
yang
2. Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan dipuskesmas karna keterbatasan
diperhatikan sarana dan prasarana puskesmas.
3. Pemberian obat-obatan disesuaikan yang tersedia di puskesmas Tobadak
4/ 7
8. Unit terkait 1. Pustu/poskesdes
2. UGD
3. Rawat inap
9. Dokumen 1. SOP pengkajian Awal Klinis
Terkait 2. SOP Pemeriksaan Fisis
3. Rekam Medis
10. Rekam
historis No Yang Dirubah Hasil Perubahan Diberlakukan tanggal
perubahan
5/ 7
FARINGITIS AKUT
No. Dokumen : 445/UKP.VII.SOP/…/…/2019
No. Revisi:
DAFTAR TanggalTerbit:
TILIK
Halaman :
BOIMAN,Amd,Kep
PUSKESMAS
Nip:1973030319950
TOBADAK
3 1002
Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
1 Apakah menyapa memanggil pasien?
CR :………………%.
,……………………
Pelaksana/ Auditor
(………………………………)
6/ 7
7/ 7