Anda di halaman 1dari 9

Diskusi minggu ke 7

Sosiologi hukum

1.Menurut Anda, permasalahan Tindak Pidana Korupsi terkait dengan


permasalahan apa saja di dalam masyarakat? korupsi dapat diartikan secara
sederhana sebagai penyelewengan kekuasaan, untuk kepentingan pribadi atau
kelompok. Advisor Sustainable Indonesia (SustaIN) Dwi Siska Susanti mencatat
setidaknya ada tujuh jenis kelompok tindak pidana korupsi yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 junto. Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 
1, perbuatan yang merugikan negara. Perbuatan yang merugikan negara, dapat di
bagi menjadi dua bagian, yaitu mencari keuntungan dengan cara melawan hukum
dan  merugikan negara serta menyalahgunakan jabatan untuk mencari keuntungan
dan merugikan negara.
2 Suap. Dwi menjelaskan pengertian suap adalah semua bentuk tindakan pemberian
uang atau menerima uang yang dilakukan oleh siapa pun baik itu perorangan atau
badan hukum (korporasi). Memiliki syarat penerima, klasifikasinya ialah pegawai
negeri atau penyelenggara negara. Pasal diberikannya di depan atau DP dulu atau
nanti di belakang diminta, itu tidak menjadi persoalan, dua-duanya tetap suap
3 gratifikasi. Yang dimaksud dengan korupsi jenis ini adalah pemberian hadiah yang
diterima oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara. Gratifikasi dapat berupa
uang, barang, diskon, pinjaman tanpa bunga, tiket pesawat, liburan, biaya
pengobatan, serta fasilitas-fasilitas lainnya.
4penggelapan dalam jabatan. Kategori ini sering juga dimaksud sebagai
penyalahgunaan jabatan, yakni tindakan seorang pejabat pemerintah yang dengan
kekuasaaan yang dimilikinya melakukan penggelapan laporan keuangan,
menghilangkan barang bukti atau membiarkan orang lain menghancurkan barang
bukti yang bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri dengan jalan merugikan
negara yang bisa melakukan ini adalah yang memiliki kewenangan.
5 pemerasan. Pemerasan adalah tindakan yang dilakukan oleh pegawai negeri atau
penyelenggara negara untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaaannya dengan memaksa
seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan
potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri. bedanya dengan
gratifikasi, untuk pemerasan, pihak yang menerima adalah pihak yang memaksa.
6 perbuatan curang. Menurut Dwi, perbuatan curang ini biasanya terjadi di proyek-
proyek pemerintahan, seperti pemborong, pengawas proyek, dan lain-lain yang
melakukan kecurangan dalam pengadaan atau pemberian barang yang
mengakibatkan kerugian bagi orang lain atau keuangan negara.
7 benturan kepentingan dalam pengadaan. Pengadaan adalah kegiatan yang
bertujuan untuk menghadirkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh instansi atau
perusahaan. biasanya berlaku untuk panitia-panitia pengadaan yang ada di
pemerintahan, kalau BUMN bisa juga jika pembiayaannya dari dana APBN. 

2.Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektifitas penegakan


hukum terkait dengan tindak pidana korupsi?
a.faktor hukum sendiri. Dalam hal ini dibatasi pada undang-undang saja.

b faktor penegak hukum. yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun yang


menerapkan hukum
c.faktor sarana/ fasilitas. yang mendukung pengakan hukum.

d faktor warga masyarakat. yaitu lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau
diterapkan.

e faktor budaya, sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada
karsa manusia didalam pergaulan hidup

METODE PENELITIAN

Tinjauan Pustaka yang meliputi kegunaan dan cara-cara penulisan tinjauan pustaka
yang lazim dilakukan, serta bagaimana cara pencarian bahan-bahan pustaka,
terutama dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Kegunaan tinjauan pustaka

Kegunaan tinjauan pustaka (library research) di dalam suatu penelitian adalah untuk memperdalam pemahaman
tentang masalah yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka dapat diperoleh dari studi linteratur dan pengamatan
terhadap hasil-hasil penelitian para peneliti terdahulu.

Pendapat lain mengenai kegunaan Tinjauan Pustaka menurut Leedy (1997, hal. 71)
(1) mengungkapkan penelitian-penelitian yang serupa dengan penelitian yang (akan) kita lakukan
(2) membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik yang dipakai dalam
penelitian yang mempunyai permasalahan
(3) mengungkapkan sumber-sumber
(4) mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang kita hadapi
(5) memperlihatkan kedudukan penelitian yang (akan) kita
(6) menungkapkan ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin belum kita kenal
(7) membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang kita lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian
sebelumnya
(8) mampu menambah percaya diri kita pada topik yang kita

Castetter dan Heisler (1984,hal.38-43) menerangkan bahwa tinjauan pustaka mempunyai enam kegunaan:
(1) mengkaji sejarah permasalahan
(2) membantu pemilihan prosedur penelitian
(3) mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan;
(4) mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu;
(5) menghindari duplikasi penelitian
(6) menunjang perumusan permasalahan.

Cara2 penulisan tinjauan pustaka


tinjauan pustaka berisi uraian teoritis yang menjadi pisau analisis terhadap pemecahan masalah hukum yang
diteliti. dengan demikian tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori dasar yang relevan terhadap
fakta hukum dan hasil penelitian sebelumnya yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi,
konsep atau pendekatan terbaru yang berhubungan dengan masalah hukum yang diteliti.
analisis tinjauan pustaka :
1.asas hukum dan peraturan hukum
2. asas fungsi social ha katas tanah
3. instrument yuridis

Cara mencari bahan2 pustaka dengan technologi informasi


Banyak keuntungan yang diperoleh dari mencari informasi melalui internet karena banyak tersedianya informasi
dalam bentuk elektronik sehingga lebih cepat dalam pencariannya karena lebih sistematis,masalahnya adalah
beberapa institusi pendidikan belum memiliki standar pengacuan untuk informasi ilmiah yang diperoleh dari
sumber elektronik.
Sumber : HKUM4306/MODUL 7

LOGIKA

1. Jelaskan perbedaan antara proposisi majemuk dengan proposisi


tunggal dan proposisi kategoris dengan disertai contoh?

perbedaan perbedaan proposisi majemuk disertai contoh Proporsisi


Majemuk adalah proposisi yang mengandung lebih dari satu pernyataan
yang terlihat pula lewat subjek atau predikat yang berjumlah lebih dari satu.

Contoh : alishya adalah wanita yang sabar dan ulet (alishya adalah wanita
yang sabar, alishya adalah wanita yang ulet).

perbedaan perbedaan proposisi tunggal disertai contoh. Proposisi tunggal


merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat

contoh : aldi adalah pemilik saham terbesar (subjek : aldi, predikat : pemilik
saham terbesar)

perbedaan perbedaan proposisi kategoris disertai contoh proosisi kategoris


merupakan proposisi yang berisi pernyataan yang membenarkan atau
menyalahkan secara mutlak. Proposisi yang menyatakan secara langsung
tentang cocok tidaknya hubungan yang ada diantara term subjek dan term
predikat.

Contoh: semua sampah pasti akan dibuang

Sebagian sampah bisa didaur ulang

Tidak semua sampah bisa didaur ulang

Semua sampah akan dibawa ke tempat sampah

2. Jelaskan perbedaan antara proposisi hipotesis, proposisi disjungtif


dan proposisi konjungtif sebagai proposisi majemuk dengan contoh-
contohnya?
Jelaskan perbedaan antara proposisi hipotesis sebagai proposisi majemuk
dengan contoh-contohnya? Proposisi hipotesis yaitu proposisi majemuk
yang sifat pengakuan atau pengingkaran yang terkandung didalamnya
adalah dengan syarat

Contoh : pembuatan kartu keluarga harus dengan syarat akta


kelahiran, dan akta nikah

Jelaskan perbedaan antara proposisi disjungtif sebagai proposisi majemuk


dengan contoh-contohnya : proposisi disjungtif merupakan proposisi
majemuk yang mengandung kemungkinan kemungkinan atau pilihan-
pilihan. Proposisi disjungtif biasanya ditandai dengan ….atau

Contoh : Allaric atau Aldi yang memiliki perusahaan mobil eropa

Alishya memilih jurusan kedokteran gigi atau kedokteran umum

jelaskan perbedaan antara proposisi konjungtif sebagai proposisi majemuk


dengan contoh-contohnya proposisi konjungtif merupakan proposisi
majemuk yang menegaskan bahwa 2 predikat yang dihubungkan dengan
subjek yang sama pada waktu yang sama tidak mungkin kedua-duanya
benar. Hanya satu yang benar. (biasanya menggunakan kata … sekaligus..
dan ….)

contoh : jika alishya tahun depan memilih kedokteran gigi, alishya tahun
depan tidak dapat memilih kedokteran umum.

Allaric minggu depan tidak dapat pergi ke Surabaya , jika allaric pergi ke
lombok

ILMU NEGARA

jelaskan perbedaan negara kesatuan dan negara federasi dalam berbagai


aspek secara lengkap? Bagaimana pula terdapat daerah dengan otonomi
khusus dalam negara kesatuan apa tidak menyalahi hakikat negara
kesatuan?

Jelaskan perbedaan negara kesatuan dengan negara federasi secara


lengkap
1. (Dalam kekuatan sistem pemerintahan)
di pemerintahan negara kesatuan tetap berada di tempat sentral dan pemerintah pusat memiliki
wewenang untuk membuat semua keputusan
di pemerintahan negara federal sebagian besar kekuasaan kecuali kekuasaan yang terkait
dengan urusan internasional didelegasikan kepada pemerintah daerah atau provinsi.
2. (dalam pengambilan keputusan) Pemerintah negara kesatuan tidak memiliki bentuk
pemerintahan yang demokratis karena kekuatan pengambilan keputusan di tempat sentral
pemerintah negara federal adalah pemerintah demokratis murni dimana pemerintah daerah,
wilayah, konstituen negara bagian atau provinsi dapat menikmati beberapa kekuasaan
mengenai pengaturan dan pengambilan keputusan di wilayah masing-masing.
3. (dalam pemerintahan)Pemerintah negara kesatuan hanya memiliki satu pemerintahan
karena itu juga dikenal dengan nama pemerintah pusat
di pemerintahan federal ada dua pemerintah, satu di posisi sentral dan lainnya di tingkat negara
bagian atau provinsi dan 
4. (mengenai konstitusi) Pemerintah negara kesatuan mungkin atau mungkin tidak memiliki
konstitusi. Seperti beberapa negara yang tidak memiliki konstitusi sementara sebagian negara
memiliki konstitusi dan keduanya adalah pemerintah kesatuan.
Sementara pemerintah negara federal harus memiliki sebuah konstitusi.
5. (Jika terjadi perselisihan antar institusi) di pemerintahan negara federal atau undang-
undang yang disahkan oleh parlemen, pengadilan akan ikut campur dalam masalah tersebut.
Sedangkan dalam kasus pemerintah negara kesatuan, bahkan pengadilan tertinggi pun tidak
dapat memberikan penghakiman atau ucapan pada undang-undang atau undang-undang yang
disahkan oleh parlemen.
6. (pembagian kekuasaan)Di pemerintahan negara federal, ada hirarki kekuasaan dari
tingkat federal sampai tingkat negara bagian dan lokal.
Dalam pemerintahan negara kesatuan, kekuasaan dan otoritas dibagi dengan pemerintah
tingkat bawah bila diperlukan.
7. (mengenai peraturan) Ada seperangkat peraturan dan peraturan yang sama di seluruh
negeri di bawah sistem pemerintahan yang dianut negara kesatuan.
Dalam sistem pemerintahan negara federal ada variasi peraturan dan peraturan di tingkat pusat
dan negara bagian.
8. pemerintah negara kesatuan adalah sistem pemerintahan dimana hanya ada satu badan
nasional pemerintah. Mungkin ada wilayah yang lebih mengatur sendiri, tapi dalam sebagian
besar kasus, sebagian besar tetap terpusat.
9. Di pemerintah negara federal, pemerintah pusat dan pemerintah dan negara merdeka
dapat membentuk sebuah kesepakatan atau kesepakatan untuk beroperasi bersama-sama.
Meskipun bukan praktik umum .
dalam sistem pemerintahan negara kesatuan dimana daerah atau negara independen ada atas
izin pemerintah pusat. Izin ini bisa dicabut kapan saja oleh pemerintah kesatuan.
10. Dalam pemerintahan negara federal dan negara kesatuan, kekuatan devolusi berada
pada pemerintah pusat, namun proses pembentukan federasi dimulai dari tingkat di bawah,
sementara di pemerintahan kesatuan dibentuk oleh daerah pemerintahan sendiri yang
merupakan salah satu contoh demokrasi konstitusional
11. Di pemerintahan negara kesatuan, terlepas dari kenyataan berapa banyak negara
bagian yang terhubung dalam sebuah pemerintahan pusat, rakyat tetap menjadi warga
pemerintah pusat dan wilayah juga dianggap sebagai wilayah pemerintahan nasional tunggal.
Sistem pemerintahan negara federal dalam hal ini sepenuhnya berlawanan dimana kebangsaan
seseorang bergantung pada komponen negara dari tempat seseorang berada.
12. Pemerintah negara federal adalah nama demokrasi, keragaman, kebebasan memilih dan
berekspresi dan merupakan sifat posiitif terhadap bangsa.
Pemerintahan negara kesatuan adalah nama kesatuan, identitas dan konsistensi.
13. Sampai batas tertentu, pemerintah  negara federal adalah bentuk pemerintahan
demokratis yang percaya pada desentralisasi kekuasaan dan otoritas dan memberikan lebih
banyak kebebasan kepada rakyat. Sistem pemerintahan negara kesatuan sangat mirip dengan
pemerintahan diktator dimana ada konsep sentralisasi kekuasaan dan wewenang dan tidak ada
pilihan dan kebebasan berekspresi untuk rakyat.
14. Dalam kasus darurat di mana keputusan yang tepat waktu diperlukan,
pemerintah negara kesatuan lebih responsif dibandingkan dengan pemerintah negara federal
yang lebih percaya pada formalitas dan aspek hukumnya.
15. Sistem pemerintah negara federal membutuhkan lebih banyak anggaran untuk dijaga
dengan benar karena jumlah orang akan diminta memilih jabatan publik. Seperti dalam
pemerintahan negara kesatuan, ada rantai komando yang sangat sempit, sehingga biaya
anggaran untuk mengelola kantor publik tetap rendah secara signifikan 

Bagaimana pula terdapat daerah dengan otonomi khusus dalam negara


kesatuan apa tidak menyalahi hakikat negara kesatuan?
Indonesia mengakui keberadaan daerah istimewa dan daerah khusus sesuai dengan yang
tercantum pada pada 18B Undang-Undang Dasar 1945. Daerah tersebut adalah Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, Daerah Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Daerah Istimewa Aceh. Daerah- daerah tersebut memiliki kewenangan-kewenangan
tersendiri yang khusus dan berbeda dengan kewenangan daerah otonomin lain pada umumnya
di Indonesia. Penerapan kebijakan desentralisasi asimetris ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan
politis dan juga kebutuhan efisiensi pemerintahan atau administratif. Indonesia mengatur
mengenai daerah-daerah khusus tersebut melalui undang-undang masing-masing yaitu Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Yogyakarta dan Undang-UndangNomor
11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh. Indonesia yang menyatakan dengan tegas bahwa
dirinya adalah negara kesatuan menerapkan kebijakan ini selaras dengan unsur-unsur negara
kesatuan sesuai dengan teori tata negara mengenai negara kesatuan. Seluruh kewenangan
khusus yang dimiliki daerah-daerah tersebut mengikuti teori-teori negara kesatuan yaitu
kewenangan legislatif terdapat pada satu badan legislatif nasional, daerah tidak memiliki karakter
kedaulatan, dan hanya ada satu pemerintahan yaitu pemerintah pusat.

HUKUM PIDANA

Yth tutor kami, ibu vera permatasari

Jelaskan berbagai system pemidanaan

sistem pemidanaan adalah suatu  aturan perundang-undangan yang berhubungan dengan


sanksi pidana dan pemidanaan. Sistem pemidanaan juga dapat diartikan sebagai suatu  aturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan sanksi pidana dan pemidanaan. 
Sistem pemberian atau penjatuhan pidana (sistem pemidanaan) dapat dilihat dari dua sudut,
yaitu:
1) Dari sudut fungsional (sudut bekerja/ berfungsi/ berprosesnya), sistem pemidanaan dapat
diartikan sebagai:
-          Keseluruhan sistem (aturan perundang-undangan) untuk fungsionalisasi pidana.
-          Keseluruhan sistem (aturan perundang-undangan) yang mengatur bagaimana hukum pidana
ditegakkan atau dioperasionalkan secara konkret sehingga sehingga seseorang dijatuhi sanksi
(hukum pidana).
2)    Dari sudut norma-subtantif (hanya dilihat dari norma-norma hukum pidana substantif), sistem
pemidanaan dapat diartikan sebagai:
-          Keseluruhan sistem aturan/ norma hukum pidana materil untuk pemidanaan, atau
-          Keseluruhan sistem/norma hukum pidana materil untuk pemberian/penjatuhan dan
pelaksanaan pidana.

Sistem pemidanaan di Indonesia diantaranya:


sistem pemidanaan yang terdapat dalam KUHP,
Jenis-jenis pidana dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana tercantum dalam Pasal 10.
Pasal ini sebagai dasar bagi hakim dalam menjatuhkan pidana. Pasal ini menyebutkan ada 2
(dua) jenis pidana yaitu :
a. Jenis Pidana Pokok meliputi ;
1)   Pidana mati
2)   Pidana penjara
3)   Pidana kurungan
4)   Pidana denda
b.    Jenis pidana tambahan meliputi ;
1)   Pencabutan hak – hak tertentu 
2)   Perampasan barang – barang tertentu
3)   Pengumuman putusan hakim

sistem pemidanaan yang terdapat diluar KUHP


Untuk sistem pemidanaan yang terdapat di luar Undang-undang Hukum Pidana, juga
menganut sistem pemidanaan alternatif dan sistem pemidaan kumulatif, ini bisa dilihat dalam
Pasal 13 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1963 tentang pemberantasan kegiatan subversi. 
Adapun selain Undang-undang Nomor 11 Tahun 1963 yang menganut sistem pemidanaan
alternatif dan kumulatif, yaitu:
1)   Undang-undang No 3 tahun 1971 tentang pemberantasan korupsi, khususnya Pasal 28
(alternatif dan kumulatif), 29, 30, 31, dan 32 (kumulatif dan alternatif)
2)   Undang-undang Nomor 7/drt/Tahun 1955 tentang penyusutan, penuntutan, dan peradilan
tindak pidana ekonomi, misalnya Pasal 6 yang mengadakan sistem kumulatif.
3)   Untuk Undang-undang Nomor 12/drt/Tahun 1951 tentang senjata api, yaitu Pasal 1 ayat (1)
(alternatif) dan Pasal 2 (tunggal).

sistem pemidanaan yang terdapat dalam rancangan KUHP 2006.


Pidana pokok diatur dalam pasal 65 dimana disebutkan:
a.    Pidana penjara
b.    Dana tutupan
c.    Pidana pengawasan
d.   Pidana denda
e.    Pidana kerja social

Pidana tambahan diatur dalam pasal 67 antara lain:


a.    Pencabutan hak-hak tertentu
b.    Perampasan barang tertentu dan/atau tagihan
c.    Pengumuman putusan hakim;
d.   Pembayaran ganti kerugian
e.    Pemenuhan kewajiban adat setempat dan/atau kewajiban menurut hukum yang hidup dalam
masyarakat.

Pidana mati ditempatkan sebagai pidana pokok yang bersifat khusus dan selalu diancamkan
secara alternatif (diatur dalam pasal 66).
Tindakan pada pasal 101 terdiri dari:
1)   Setiap orang yang memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan dalam pasal 40 dan pasal 41
mengenai setiap orang yang tidak atau kurang mampu bertanggung jawab dapat dikenakan
tindakan tanpa dijatuhi pidana pokok, berupa:
a.    Perawatan dirumah sakit jiwa
b.    Penyerahan kepada pemerintah; atau
c.    Penyerahan kepada seseorang.

2)   Tindakan yang dapat dijatuhkan bersama pidana pokok berupa:


a.    Pencabutan surat ijin mengemudi
b.    Perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana
c.    Perbaikan akibat tindak pidana
d.   Latihan kerja
e.    Rehabilitas
f.     Perawatan di lembaga.
Kemudian penjelasan dari Pasal 60, mengatakan bahwa hakim dapat menjatuhkan jenis-jenis
pidana yang tercantum dalam Pasal tersebut, sehingga hakim tidak terlalu rumit untuk
memilih.

HUKUM PERDATA

Menurut pendapat Anda apa perbedaan dan persamaan dari Wakaf, Hibah, dan
Hadiah?
Perbedaan : wakaf dan hibah memiliki syarat tertentu yang harus dimiliki serta keduanya
memiliki sifat wajib bila telah diberikan. Sedangkan untuk hadiah, hanyalah suatu preferensi
yang bisa dilakukan maupun tidak dilakukan karena hadiah merupakan suatu hal yang
diberikan untuk kehormatan seseorang.
Persamaan : semuanya adalah suatu pemberian yang memberikan manfaat kepada orang yang
menerima.
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Diskusikan menurut pendapat saudara, apakah frasa "sudah / pernah


kawin" sebagai syarat penduduk untuk masuk daftar pemilih, merupakan
hal yang berifat diskriminatif dan melanggar HAM?
kaitkan pendapat anda dengan terlebih dahulu membaca putusan MK No
75/PUU-XVII/2019!

Jawaban.

Batasan diskriminasi sesuai UU no. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia
adalah pengucilan pada perbedaan atas dasar agama, suku, ras, etnik antar
golongan,jenis kelamin, Bahasa, dan pilihan politik. Sehingga jelas bila pembatasan
di pasal 1 angka 6 UU no8 tahun 2015 bukanlah suatu diskriminasi hak warga
negara.

Pertimbangan hakim MK, pasal 1 angka 6 UU pilkada mengandung arti bersifat


alternative sepanjang memenuhi syarat seperti yang tertuang dalam UU pemilu
mengenai pemilih. Pasal tersebut justru memperjelas siapa saja warga yang dapat
memakai hak pilihnya.

Anda mungkin juga menyukai