Anda di halaman 1dari 83

1

PROPOSAL

PENGEMBANGAN E-MODULE INTERAKTIF CHEMISTRY


MAGAZINE BERBASIS KVISOFT FLIPBOOK MAKER PADA
MATERI TERMOKIMIA UNTUK KELAS XI TINGKAT
SMA/MA

Oleh
SRI SARASWATI
1505110307

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
2

A. Judul
Pengembangan E-Module Interaktif Chemistry Magazine Berbasis
Kvisoft Flipbook Maker pada Materi Termokimia untuk Kelas XI Tingkat
SMA/MA.

B. Latar Belakang
Pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar ditinjau dari sudut kegiatan
peserta didik yang direncanakan guru untuk dialami peserta didik selama proses
belajar mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2013). Pembelajaran dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk belajar, peserta didik
diposisikan sebagai subjek belajar yang memegang peranan utama, sehingga
dalam proses pembelajaran peserta didik dituntut beraktivitas secara penuh,
bahkan secara individual mempelajari bahan ajar (Sanjaya, 2014).
Era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia ke-empat di mana
teknologi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa
batas akibat perkembangan internet dan teknologi digital. Era ini telah
mempengaruhi banyak aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik,
kebudayaan, seni, dan bahkan sampai ke dunia pendidikan. Adapun hubungan
dunia pendidikan dengan revolusi industri 4.0 adalah dunia pendidikan dituntut
harus mengikuti perkembangan teknologi yang sedang berkembang pesat serta
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai fasilitas lebih dan
serba canggih untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Desi Rahmawatie,
2018).
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan cara yang
efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar di
sekolah. Selama ini pembelajaran kimia dianggap sulit, meski telah menggunakan
media dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran kimia juga telah didukung
oleh sumber belajar. Sumber belajar yang digunakan selama ini adalah buku,
artikel-artikel atau LKPD. Selain sumber belajar di atas, perlu rasanya
memanfaatkan situasi perkembangan teknologi sekarang sehingga jika awalnya
sumber belajar berbasis media cetak maka perlu ditingkatkan kualitas sumber
3

belajar, seperti pembelajaran berbasis komputer atau e-learning (Efry Mindayula,


dkk., 2017). Pembuatan sumber belajar berbasis komputer diharapkan dapat
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, serta lebih jauh dapat
meningkatkan hasil belajar yang dicapai. Salah satu sumber belajar yang dapat
dikembangkan berbasis komputer adalah modul pembelajaran. Modul
pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar berbasis cetak yang dirancang
untuk belajar secara mandiri oleh peserta pembelajaran (Asyhar, 2012).
Hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Negeri 8
Pekanbaru dan SMA Cendana Pekanbaru, diperoleh informasi bahwa bahan ajar
yang digunakan masih dalam bentuk cetak yang berupa LKPD, buku paket, dan
hanya sedikit yang menggunakan modul sebagai bahan ajar. Adapun modul yang
digunakan masih dianggap belum interaktif karena hanya memuat uraian materi,
sekumpulan rumus-rumus dan gambar yang berhubungan dengan materi. Hal ini
membuat peserta didik tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Kecenderungan sifat pasif peserta didik akan mengakibatkan tidak terjadinya
umpan balik antara peserta didik dan guru sehingga menyebabkan pembelajaran
tidak menyenangkan dan menarik.
Data kuisioner yang dibagikan pada kelas XI di SMAN 8 Pekanbaru dan
SMA Cendana Pekanbaru dengan jumlah sampel 117 responden, diperoleh data
sebanyak 98,6% peserta didik menilai bahwa penggunaan bahan belajar seperti
modul sangat penting dan 71,38% peserta didik sulit memahami konsep
termokimia, karena menurut peserta didik, materi termokimia adalah materi yang
relatif sulit dan sebagian besar peserta didik tidak mempunyai banyak referensi
tentang materi termokimia. Sedangkan hanya sebanyak 66,7% guru memberikan
modul pada saat belajar termokimia. Menurut penilaian peserta didik, hanya
58,97% dari modul yang diberikan guru bersifat interaktif.
Pokok Bahasan termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
energi yang menyertai perubahan fisika atau reaksi kimia. Secara operasional,
termokimia berkaitan dengan pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang
menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan dan pembentukan larutan.
Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu dipelajari bukan saja untuk
4

mengetahui beberapa energi yang perlu diberikan atau yang dapat diperoleh dari
reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan dasar untuk pengkajian
teori ikatan kimia dan struktur (Keenan, 1984). Menurut Ayyildiz dan Tarhan
(2012) bahwa salah satu materi pada kimia yang dianggap sulit adalah reaksi
kimia dan energinya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu bahan ajar yang dapat
membuat peserta didik senang dan mudah memahami materi termokimia.
Umumnya modul tersedia dalam bentuk cetak, dalam hal ini modul cetak
memiliki beberapa kelemahan, yaitu dari segi tampilan terbatas karena hanya
berupa tulisan dan gambar, serta penyebarannya membutuhkan biaya karena harus
dicetak ulang atau fotocopy. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi dalam dunia pendidikan modul sudah dikembangkan dalam
bentuk elektonik dengan format pdf. Modul dalam bentuk pdf tersebut mampu
mengatasi keterbatasan modul dalam bentuk cetak yakni bersifat praktis dari segi
penyebaran dan dapat lebih mudah direvisi oleh tenaga pendidik sesuai
kebutuhan. Namun, modul jenis ini juga masih memiliki kekurangan dari segi
tampilan yang hanya terbatas pada teks dan gambar. Oleh karena itu, dibutuhkan
media yang dapat mengantisipasi hal tersebut, yakni memberikan tampilan yang
lebih menarik dan dapat mengilustrasikan materi terutama materi yang bersifat
abstrak sehingga mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran
(Fefri Perrianty, 2016).
Adanya kemasan bahan ajar yang menarik dan interaktif berupa modul
elektronik diharapkan dapat menarik minat peserta didik dalam belajar dan dapat
mengilustrasikan materi yang bersifat abstrak. Modul elektronik yang
dikembangkan menjadi bahan ajar bernuansa majalah disebut e-magazine. E-
magazine dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik menggunakan komputer
maupun berbagai jenis gadget di mana saja dan kapan saja, sehingga
memungkinkan peserta didik untuk mendapatkan feedback langsung dan
memperoleh penguasaan materi pelajaran secara tuntas. E-magazine yang sudah
dikembangkan termasuk ke dalam kelompok majalah ilmiah yang disebut
Chemistry Magazine. Majalah ilmiah biasanya berisi artikel atau tulisan ilmiah
5

yang dibuat oleh para ilmuan, ahli atau akademisi. E-magazine dapat direka cipta
menggunakan aplikasi flipbook (Syamsurizal, dkk., 2015).
Modul elektronik interaktif chemistry magazine yang akan
dikembangkan berbentuk software berformat HTML yang dapat diakses melalui
PC, android, USB, flashdrive dan sebagainya. Aplikasi yang digunakan untuk
pembuatan e-module interaktif chemistry magazine ialah Kvisoft Flipbook Maker.
Kvisoft Flipbook Maker adalah aplikasi untuk membuat e-book, e-module, e-
paper dan e-magazine. Aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi yang
mendukung sebagai media pembelajaran yang akan membantu dalam proses
pembelajaran karena aplikasi ini tidak terpaku hanya pada tulisan-tulisan saja
tetapi bisa dimasukkan sebuah animasi gerak, video, dan audio yang bisa
menjadikan sebuah interaktif media pembelajaran yang menarik sehingga
pembelajaran menjadi tidak monoton. Jadi e-module dengan menggunakan
aplikasi Kvisoft Flipbook Maker dapat di akses secara offline dan tidak harus
mengeluarkan banyak biaya karena berbentuk soft file (Fitria Susanti, 2015).
E-module berbasis chemistry magazine dengan program Kvisoft Flipbook
Maker dipilih pengembang dikarenakan beberapa alasan yaitu e-module dapat
digunakan sebagai salah satu sumber belajar mandiri untuk lebih memfokuskan
pengembangan pada satu materi, e-module ini juga disesuaikan berdasarkan
analisis kebutuhan, dan mempertimbangkan kemampuan pengembang, serta
menyesuaikan pada pemilihan program yang memungkinkan dan tingkat
kemudahan pada penerapannya. Selain itu, dari studi awal yang diperoleh peneliti,
yaitu sebanyak 97,97% peserta didik memiliki gadget dengan OS Android atau
sejenisnya yang dapat digunakan peserta didik sebagai modal utama untuk
penggunaan aplikasi ini.
Penelitian terkait pengembangan bahan ajar berupa e-module chemistry
magazine sebelumnya pernah dilakukan oleh Fitria Susanti (2015) dengan judul
“Pengembangan E-module dengan Aplikasi Kvisoft Flipboook Maker pada Pokok
Bahasan Fluida Statis untuk Peserta Didik SMA/MA Kelas X” diketahui bahwa
kualitas e-module dengan aplikasi Kvisoft Flipbook Maker pada pokok bahasan
fluida statis untuk peserta didik SMA/MA kelas X yang dikembangkan menurut
6

para ahli termasuk ke dalam kategori sangat baik (SB) dengan persentase
keidealan masing-masing ahli media, ahli materi dan guru fisika adalah 94,34%,
85,56% dan 84,86%. Selain itu, Rifanny Rizka Putri, dkk (2017) telah melakukan
penelitian dengan judul “Pengembangan e-Magazine pada Materi Larutan Asam
dan Basa untuk Siswa Kelas XI MIPA di SMAN 1 Kota Jambi” dengan hasil
penelitian berupa penilaian e-magazine menurut ahli media, ahli materi, guru dan
respon siswa masing-masing diperoleh rerata skor sebesar 4,53 (sangat baik); 4,86
(sangat baik); 4,1 (baik) dan 91,64 % (sangat baik). Hasil penelitian yang
dilakukan Dika Tri Andani dan Muammar Yulian (2018) yang berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Electronic Book Menggunakan Software Kvisoft
Flipbook pada Materi Hukum Dasar Kimia di SMA Negeri 1 Panton Reu Aceh
Barat” diperoleh hasil persentase rata-rata uji coba produk electronic book pada
kelompok kecil adalah 100% (kategori sangat baik). Roza Linda, dkk (2018) juga
telah melakukan penelitian dengan judul “Interactive E-Module Development
Throught Chemistry Magazine on Kvisoft Flipbook Maker Application for
Chemistry Learning in Second Semester at Second Grade Senior High School”
dan diperoleh hasil bahwa e-module interaktif chemistry magazine berbasis
Kvisoft Flipbook Maker pada materi semester dua tingkat SMA yang
dikembangkan sudah valid dengan skor 93,75% dan 94,45% oleh validator materi,
91,70% dan 94,18% oleh validator media. E-module ini juga dinilai sangat baik
oleh siswa dan guru dengan persentase 88,45% dan 87,70% untuk edisi
kesetimbangan ion dan pH larutan penyangga serta 91,43% dan 94,25% untuk
edisi kesetimbangan kelarutan.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dipandang perlu adanya penelitian
terkait pengembangan bahan ajar interaktif dalam pembelajaran kimia pada materi
termokimia. Pengembangan bahan ajar interaktif yang diusulkan berupa e-module
interaktif chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada materi
termokimia untuk kelas XI SMA/MA yang valid berdasarkan aspek materi, desain
pembelajaran, tampilan (komunikasi visual) dan pemanfaatan software.
7

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana pengembangan
e-module interaktif chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada
materi termokimia untuk kelas XI SMA/MA yang valid berdasarkan aspek
subtansi materi, desain pembelajaran, tampilan (komunikasi visual) dan
pemanfaatan software?”

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan e-module interaktif
chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker sebagai modul interaktif
yang valid berdasarkan aspek materi, desain pembelajaran, tampilan (komunikasi
visual) dan pemanfaatan software untuk digunakan dalam pembelajaran kimia
kelas XI SMA/MA pada materi termokimia.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi untuk
mengetahui prosedur pengembangan e-module interaktif chemistry
magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker sebagai modul interaktif yang
valid berdasarkan instrumen penilaian materi, desain pembelajaran,
tampilan (komunikasi visual) dan pemanfaatan software untuk digunakan
dalam pembelajaran kimia kelas XI SMA/MA pada materi termokimia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan
pemikiran untuk menindaklanjuti dalam ruang lingkup penelitian
yang lebih luas, mengembangkan diri dalam bidang penelitian
pendidikan dan meningkatkan wawasan serta pengalaman sebagai
calon pendidik masa depan dalam menyikapi permasalahan di
bidang pendidikan.
8

b. Bagi Pendidik
E-module interaktif chemistry magazine berbasis Kvisoft
Flipbook Maker pada materi termokimia kelas XI SMA/MA
diharapkan dapat membantu guru dalam pembelajaran khususnya
mata pelajaran kimia sehingga pembelajaran tidak monoton yang
nantinya dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilakukan.
c. Bagi Peserta Didik
E-module interaktif chemistry magazine berbasis Kvisoft
Flipbook Maker pada materi termokimia kelas XI SMA/MA
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri yang
dapat diakses kapan saja dan di mana saja serta membantu peserta
didik agak lebih mudah memahami materi pembelajaran kimia
khususnya materi termokimia.

F. Definisi Operasional
Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam pengembangan e-module
interaktif chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada materi
termokimia kelas XI SMA/MA adalah sebagai berikut:
1. E-module Interaktif
E-module interaktif adalah bahan ajar yang berisi materi, metode,
batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan
menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dalam bentuk soft file
yang bisa dioperasikan melalui android, komputer, gadget dan sejenisnya.
2. Kvisoft Flipbook Maker
Kvisoft Flipbook Maker adalah software yang dapat digunakan untuk
membuat e-module interaktif baik secara online maupun offline dan membuat
tampilan e-module menjadi bentuk flipbook yang dilengkapi dengan audio,
video, animasi, flash dan link.
9

3. Chemistry Magazine
Chemistry magazine adalah suatu e-module interaktif yang berisi
materi yang berhubungan dengan kimia yang disusun secara sistematis dalam
bentuk majalah dan dapat dioperasikan secara offline menggunakan
komputer, laptop, gadget dengan sistem operasi android dan iOS.
4. Termokimia
Pokok bahasan termokimia adalah salah satu materi pembelajaran
kimia kelas XI semester I SMA/MA yang cabang ilmu kimia yang
mempelajari energi yang menyertai perubahan fisika atau reaksi kimia. Sub
materi pembelajaran dari termokimia yaitu, sistem dan lingkungan, reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm, diagram tingkat energi, perubahan entalpi
standar (∆Ho) untuk berbagai reaksi, kalorimeter, hukum Hess, energi ikatan,
dan kalor pembakaran.

G. Kajian Teoritis
1. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan
guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran. Dalam arti lain bahan ajar adalah segala bentuk bahan
yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud dapat berupa
bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar merupakan
seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik secara tertulis
maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar (Daryanto, 2013).
Depdiknas (2008) menyatakan bahwa manfaat penulisan bahan
ajar dibedakan menjadi dua macam, yaitu manfaat bagi guru dan siswa.
a. Manfaat bagi guru
1) Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan
kebutuhan siswa.
10

2) Tidak lagi tergantung pada buku teks yang terkadang sulit


diperoleh.
3) Bahan ajar menjadi lebih kaya, karena dikembangkan dengan
berbagai referensi.
4) Menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam
menulis bahan ajar.
5) Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran
yang efektif antara guru dan siswa karena siswa merasa lebih
percaya kepada gurunya.
6) Diperoleh bahan ajar yang dapat diajukan untuk menambah angka
kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
b. Manfaat bagi siswa
1) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2) Siswa lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara
mandiri dengan bimbingan guru.
3) Siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap
kompetensi yang harus dikuasai.
Bahan ajar yang yang baik mempunyai karakteristik akurat.
Keakuratan bahan ajar dilihat dari teori perkembangan mutakhir, dan
pendekatan keilmuan yang bersangkutan. Bahan ajar yang baik memiliki
kesesuaian antara kompetensi yang harus dikuasai dengan cakupan isi,
kedalaman pembahasan dan kompetensi pembaca. Bahan ajar hendaknya
menggambarkan adanya relevansi materi, tugas, penjelasan, latihan dan soal,
kelengkapan uraian, dan ilustrasi dengan kompetensi yang harus dikuasai
oleh peserta didik sesuai tingkat perkembangan pembacanya (Fajar,2016).
Isi bahan ajar harus mudah dicerna peserta didik, sistematis, jelas
dan tidak mengandung kesalahan bahasa. Kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik harus disertakan dalam bahan ajar sehingga memberikan
manfaat pentingnya penguasaan kompetensi bagi kehidupan. Uraian materi
dalam bahan ajar harus sistematis, mengikuti alur pikir dari sederhana ke
kompleks dari lokal ke global pembaca. Kaidah bahasa yang digunakan
harus benar yaitu ditulis menggunkan ejaan, istilah, dan struktur kalimat
11

yang tepat. Menurut Akbar (2013) kalimat dan struktur kalimat dalam bahan
ajar disesuaikan dengan pemahaman pembaca, dan tingkat keterbaacaan
bahan ajar harus baik.
Karakter Self Contained dalam bahan ajar berarti yaitu seluruh
materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub kompetensi yang
dipelajari terdapat di dalam satu bahan ajar secara utuh. Bahan ajar yang
telah dikembangkan dan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus
digunakan bersama-sama dengan media pembelajaran lain dinyatakan telah
memilki karakter Stand Alone. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknlogi bahan ajar harus memiliki karakter Adaptive, yaitu
bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi (mudah
menyeseuaikan) terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Salah satu
karekter yang perlu diperharikan yaitu karekter User Friendly. Bahan ajar
hendaknya bersahabat dengan pemakainya, dalam hal ini adalah peserta
didik. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil dalam bahan ajar
dibuat sedemikian rupa agar peserta didik mudah mungganakan bahan ajar
serta tidak kebingungan saat memakainya.
Jenis bahan ajar berkaitan erat dengan sumber bahan ajar, sumber
bahan ajar merupakan tempat dimana bahan ajar dapat diperoleh peserta
didik. Berbagai sumber belajar dapat diperoleh peserta didik sebagai bahan
ajar untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebagai contoh jenis bahan ajar menurut Abdul Majid
(2013) antara lain:
a. Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
memperkaya pengatahuan peserta didik. Biasanya diambil dari beberapa
literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan atau
kompetensi dasar dan materi pokok harus dikuasai oleh peserta didik.
b. Buku
Buku adalah bahasa tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan. Isinya
didapat dari berbagai cara, misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan,
12

aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang


disebut sebagai fiksi.
c. Modul
Modul adalah sebuah buku yang tertulis dengan tujuan agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru,
sehingga modul berisi paling tidak tentang segala komponen dasar bahan
ajar yang telah disebutkan sebelumnya.
d. Radio
Radio boardcasting adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan ajar, dengan radio peserta didik bias belajar sesuatu.
Biasanya program radio dapat dirancang sebagai bahan ajar, pada jam
tertentu guru merencanakan sebuah program pembelajaran melalui radio.
e. Video atau Film
Video atau film adalah bahan ajar yang berbentuk audio visual sehingga
dapat menampilkan materi yang dipelajari secara keseluruhan sehingga
setiap akhir penayangan video, peserta didik dapat menguasai satu atau
lebih kompetensi dasar.
f. Multimedia Interaktif
Multimedia interaktif adalah kombinasi dua atau lebih media (audio,
teks, animasi dan video) yang oleh penggunaannya dimanipulasi untuk
mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi. Di
samping itu, dapat memudahkan bagi penggunanya dalam mempelajari
suatu materi tertentu.

2. Modul
Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai usia dan tingkat
pengetahuan mereka agar mereka dapat belajar secara mandiri dengan
bimbingan minimal dari pendidik (Andi Prastowo, 2012). Penggunaan
modul dalam pembelajaran bertujuan agar siswa dapat belajar mandiri tanpa
atau dengan minimal dari guru.
13

Karakteristik modul pembelajaran sebagai berikut:


a. Self instructional, peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri,
tidak tergantung pada pihak lain.
b. Self contained, Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi
yang dipelajari terdapat didalam satu modul utuh
c. Stand alone, Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media
lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain
d. Adaptif, Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi
e. User friendly, Modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab
bersahabat/akrab dengan pemakainya
f. Konsistensi, Konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak.
(Ilham Anwar, 2010)
Manfaat pembelajaran menggunakan modul menurut S.
Nasution (2010) adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan efektivitas pembelajaran karena pembelajar dapat
belajar di rumah secara berkelompok maupun sendiri
b. Menentukan dan menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan belajar peserta didik
c. Secara tegas mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik secara
bertahap melalui kriteria yang telah ditetapkan dalam modul
d. Mengetahui kelemahan atau kompetensi yang belum dicapai peserta
didik berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam modul sehingga
dapat memutuskan dan membantu peserta didik untuk memperbaiki
belajarnya serta melakukan remidiasi.
Modul merupakan sebuah media pembelajaran yang bersifat
individual. Biasanya modul yang ada di sekolah masih dalam bentuk
konvesional atau cetak sehingga hanya dapat menampilkan gambar
dalam bentuk dua dimensi. Modul yang selama ini digunakan dalam
proses pembelajaran masih memiki layout sederhana dan isi yang hanya
materi pokok saja. Modul yang seperti ini cenderung membuat siswa
14

merasa bosan dalam mempelajari materi pada setiap pokok bahasan


sehingga diperlukan suatu pengembangan media pembelajaran berupa
modul yang dapat menarik minat siswa pada materi kimia (Imas
Kurniasih dan Berlin Sari, 2014).
Perkembangan media informasi saat ini mulai mengalami masa
transisi dari media cetak berangsur beralih menjadi media digital. Hal ini
berdampak pada dunia pendidikan, terutama dalam hal penyajian bahan
ajar. Penyajian bahan ajar tidak hanya terbatas batas media cetak saja,
akan tetapi sudah memanfaatkan media digital. Salah satu bentuk
penyajian tersebut adalah e-book. Buku elektronik atau e-book
merupakan versi elektronik sebuah buku cetak, dibaca menggunakan
perangkat elektronik dan software pembuka khusus (Rijal, 2014)
Perkembangan teknologi e-book mendorong adanya inovasi
dalam mengembangkan suatu bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran.
Salah satu bahan ajar yang dapat ditransformasikan penyajiannya ke
dalam bentuk elektronik adalah modul. Modul elektronik dapat
didefinisikan sebagai alat pembelajaran yang dirancang secara elektronik,
berisi materi sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.
3. Modul Elektronik (E-Module)
E-module adalah sumber belajar yang berisi materi, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis
dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditampilkan
menggunakan piranti elektronik (bagian dari e-learning). E-module di
tulis untuk peserta didik dan bukan untuk penulis. E-module digunakan
secara mandiri, belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing individu
secara efektif dan efisien. E-module merupakan salah satu media mandiri
yang diperuntukan bagi peserta didik. E-module dapat menjelaskan
materi IPA yang abstrak, sehingga materi IPA yang abstrak tersebut
mudah dipahami oleh peserta didik, sehingga e-module pembelajaran
15

akan sangat menarik dan tentunya dapat meningkatkan minat dan


motivasi peserta didik dalam belajar (Tim Penyusun Modul IPA, 2012).
Modul elektronik pada dasarnya dalam struktur penulisannya
mengadaptasi format, karakteristik, dan bagian-bagian yang terdapat
pada modul cetak pada umumnya. Akan tetapi akan terdapat beberapa
perbedaan. Perbedaan antara modul cetak dan modul elektronik dapat
dilihat pada tabel 1
Tabel 1. Perbedaan modul cetak dan modul elektronik
Modul Cetak Modul Elektronik
Format berbentuk cetak (kertas) Format elektronik (dapat berupa
file, doc, exe, swf, dan lain-lain)
Tampilannya berupa kumpulan Ditampilkan menggunakan
kertas yang tercetak perangkat elektronik dan
software khusus (laptop, PC,
Handphone, internet)
Berbentuk fisik, untuk membawa Lebih praktis untuk dibawa
dibutuhkan ruang untuk
meletakkan
Daya tahan kertas terbatas oleh Tahan lama dan tidak akan lapuk
waktu dimakan waktu
Tidak perlu sumber daya khusus Menggunakan sumber daya
untuk menggunakannya tenaga listrik
Tidak dapat dilengkapi dengan Dilengkapi dengan audio atau
audio atau video dalam video dalam penyajiannya
penyajiannya
(Rijal, 2014)
Modul interaktif adalah modul yang diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman konsep lebih cepat jika dibandingkan
menggunakan modul biasa (cetak) (Setyo Putri, dkk., 2014). Modul
interaktif ini disertai dengan animasi atau video sehingga peserta didik
lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. E-module interaktif
merupakan modul yang dikembangkan dan dilengkapi dari beberapa
hasil program software sehingga modul bersifat interaktif. Modul
interaktif akan membuat pembelajaran menjadi lebih aktif, simpel,
mudah, indah dan menyenangkan. Bahkan pembelajaran dapat dilakukan
16

dengan menembus ruang dan waktu. Oleh karena itu, e-module interaktif
bisa menjadi ekonomis dan praktis.
E-module interaktif di samping memiliki karakteristik seperti
pada buku cetak namun disisi lain memiliki karakteristik interaktif
tersendiri yang tidak terdapat pada buku cetak. Semua ini berfungsi untuk
memudahkan, meningkatkan motivasi dan efektifitas penggunaanya.
Karakteristik e-module interaktif yang berbeda dari modul biasa yaitu
diantaranya: representasi isi; visualisasi dengan multimedia (video,
animasi, suara, teks, gambar); menggunakan variasi yang menarik dan
kualitas resolusi yang tinggi; tipe-tipe pembelajaran yang bervariasi;
respon pembelajaran dan penguatan; serta dapat digunakan secara
klasikal atau individual.

4. Majalah Kimia (Chemistry Magazine)


Suatu e-module interaktif dapat dikembangkan menjadi bahan
ajar bernuansa majalah. Safinatun Najihah dan I Gusti Made Sanjaya
(2014) juga menyatakan bahwa majalah dapat dijadikan sebagai sumber
belajar mandiri yang memberikan nuansa belajar menarik bagi peserta
didik. Chemistry magazine dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam
pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan menambah
pengetahuan peserta didik.
Majalah kimia termasuk kedalam kategori majalah ilmiah/
academic jurnal. Fungsi utama dari Chemistry Magazine adalah sebagai
sumber informasi bagi pembacanya. Bahan ajar Chemistry Magazine
dikembangkan untuk kegiatan pembelajaran maka bahan ajar Chemistry
Magazine memiliki fungsi untuk melakukan evaluasi atau tugas yang
harus dilakukan oleh peserta didik (Ardianto, dkk., 2015).
Majalah kimia adalah media yang dapat digunakan sebagai alat
untuk memahami kimia, sekaligus dapat memberikan kesenangan dalam
belajar kimia. Sebagai sumber belajar mandiri, majalah kimia dapat
mendukung pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan oleh
17

guru dan memberikan nuansa belajar yang menarik. Belajar kimia


melalui majalah dapat dilakukan di luar maupun di dalam kelas. Oleh
karena itu, belajar kimia menjadi fleksibel dan tidak kaku.
Chemistry magazine disusun dan diperuntukan kepada peserta
didik SMA. Materi dalam chemistry magazine disajikan dalam bentuk
rubrik-rubrik. Isi materi saling berkaitan satu dengan yang lain,
sedangkan dari sisi kebenaran keilmuan tetap selaras dengan ilmu kimia.
chemistry magazine ini berperan memberikan inspirasi-inspirasi melalui
toik-topik atau permasalahan yang berkaitan dengan materi yang sedang
dipelajari. Chemistry magazine dikembangkan untuk kegiatan
pembelajaran maka dalam chemistry magazine dilengkapi dengan lembar
diskusi untuk peserta didik melakukan analisis terhadap sebuah peristiwa
dan contoh soal dengan solusi penyelesaiannya (Yulianto dan Rohaeti,
2013).
Majalah biasanya berbentuk cetak. Keberadaan media cetak
seperti majalah dikhawatirkan kurang mendapat perhatian, karena
kemajuan teknologi terutama dalam media elektronik dan komunikasi
yang juga berpengaruh dalam dunia pendidikan. Salah satu cara
mempengaruhi minat peserta didik untuk belajar dengan menggunakan
media canggih yang mudah digunakan disegala tempat dan kondisi
adalah dengan mengikuti modernisasi teknologi, yaitu dengan
mengembangkan majalah kimia yang awalnya berbentuk cetak kedalam
bentuk digital atau elektronik (Mukhti, 2015).
E-magazine (electronic magazine) merupakan versi elektronik
dari majalah karena berbasis listrik. Majalah elektronik tidak lagi
menggunakan bahan baku berupa kertas untuk menuliskan artikel-
artikelnya seperti majalah pada umumnya, melainkan dalam bentuk file
digital yang dapat diakses melalui media elektronik seperti komputer,
laptop, handphone, android, iPhone, iPad dan teknologi lainnya
(Nurjannah, 2014).
18

Kelebihan majalah elektronik dibandingkan dengan majalah


cetak adalah mudah dibaca dimana saja dan kapan saja, lebih menaik
karena dapat ditampilkan secara full color dan dapat didistribusikan
secara massal, sehingga lebih murah dari pada dicetak dengan kertas.
Pengembanganya relatif lebih singkat karena tidak terhambat dengan
lamanya waktu percetakan. Majalah elektronik akan memudahkan
peserta didik untuk mendapatkan informasi yang mendukung
pemahaman mereka mengenai materi belajar terutama kimia (Mukhti,
2015).

5. Kvisoft Flipbook Maker


Salah satu aplikasi multimedia yang dapat digunakan untuk
membuat e-module adalah aplikasi flipbook maker. Kvisoft Flipbook
Maker merupakan perangkat lunak/software yang digunakan untuk
membuat tampilan buku atau bahan ajar lainnya menjadi sebuah buku
elektronik digital berbentuk flipbook. Perangkat lunak tersebut dapat
diunduh secara bebas atau gratis melalui akses internet (Dony Sugianto,
dkk., 2013).
Kvisoft Flipbook maker merupakan perangkat lunak yang
dirancang untuk mengkonversi file PDF ke halaman-balik publikasi
digital. Software ini dapat mengubah tampilan file PDF menjadi lebih
menarik seperti layaknya sebuah buku. tidak hanya itu, Kvisoft Flipbook
Maker juga dapat membuat file PDF menjadi seperti sebuah majalah,
majalah digital, flipbook, katalog perusahaan, katalog digital dan lain-lain.
Dengan menggunakan perangkat lunak tersebut, tampilan media akan
lebih variatif, tidak hanya teks, gambar, video, dan audio juga bisa
disisipkan dalam media ini sehingga proses pembelajaran akan lebih
menarik (Ramdania, 2013).
19

Software Kvisoft Flipbook Maker digunakan sebagai media


pengembangan modul interaktif, maksudnya Software Kvisoft Flipbook
Maker ini merupakan perantara dalam penyampaian informasi kepada
peserta didik. Software Kvisoft Flipbook Maker ini tidak hanya berupa
teks, tetapi juga dapat menyisipkan gambar/animasi, grafik, suara, dan
video sehingga flipbook maker yang dibuat dapat lebih menarik peserta
didik. Sehingga, dengan diimplementasikan software Kvisoft Flipbook
Maker sebagai media yang digunakan dalam pengembangan modul
interaktif, mampu memudahkan peserta didik dalam memahami dan
memberikan wawasan lebih luas lagi terhadap materi yang terdapat
didalam modul interaktif (Dony Sugianto, dkk., 2013).
Perangkat multimedia ini secara umum dapat memasukkan file
berupa pdf, gambar, video dan animasi sehingga flipbook maker yang
dibuat lebih menarik. Selain itu, flipbook maker memiliki desain
template dan fitur seperti background, tombol kontrol, navigasi bar,
hyperlink dan backsound. Peserta didik dapat membaca dengan
merasakan layaknya membuka buku secara fisik karena terdapat efek
animasi di mana saat berpindah halaman akan terlihat seperti membuka
buku secara fisik.
Bayu Habibi (2017) menjabarkan kelebihan dari Kvisoft
Flipbook Maker ini bila dikaitkan pada proses pembelajaran, yaitu:
a. Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media
b. Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang
digunakan lebih bervariasi
c. Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri
d. Penggunaan media dapat digunakan secara offline.
20

6. Pokok Bahasan Termokimia


Silabus Mata Pelajaran Kimia Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (2017) telah menjabarkan kompetensi inti, kompetensi
dasar, materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang diharapkan
tercapai setelah perserta didik mempelajari suatu materi pembelajaran
kimia. Termokimia merupakan salah satu materi pembelajaran kimia
yang dipelajari oleh peserta didik kelas XI dengan alokasi waktu 4 jam
pelajaran/minggu, yang 1 jam pelajarannya dilaksanakan selama 45
menit.
Pokok bahasan termokimia pada umumnya berisi materi yang
bersifat abstrak, di mana perubahan kalor yang terjadi hanya dapat
dirasakan, tetapi tidak dapat diamati secara langsung. Termokimia juga
memuat materi yang sangat berkaitan dengan konteks kehidupan manusia
berupa energi sebagai sumber dari kehidupan serta melalui materi
termokimia dapat ditanamkan nilai-nilai spiritual kepada peserta didik
(Dwi Susanti Putri, 2016).
Hampir semua reaksi kimia menyerap dan menghasilkan
(membebaskan) energi, umumnya dalam bentuk kalor. Kalor merupakan
bentuk energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya
karena adanya perbedaan suhu. Ilmu yang mempelajari tentang
perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia disebut dengan termokimia
(Chang, 2004).
Hal yang perlu diperhatikan menyangkut perpindahan energi
dalam termokimia, yaitu sistem dan lingkungan. Segala sesuatu yang
menjadi pusat perhatian disebut dengan sistem, sedangkan hal-hal yang
membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem disebut lingkungan.
21

Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan


menjadi tiga macam, yaitu:
b. Sistem terbuka
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem.
b. Sistem tertutup
Sistem tertutup adalah suatu sistem di mana antara sistem dan
lingkungan dapat terjadi perpindahan kalor tetapi tidak dapat terjadi
pertukaran materi.
c. Sistem terisolasi
Sistem terisolasi adalah suatu sistem di mana tidak memungkinkan
terjadinya perpindahan kalor dan materi antara sistem dengan
lingkungan.
(Sudarmo, 2014)
Berdasarkan perubahan kalor sistem, reaksi kimia dapat
dibedakan menjadi reaksi eksoterm dan endoterm. Reaksi eksoterm
adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan, sehingga
kalor dari sistem akan berkurang. Reaksi endoterm adalah reaksi yang
menyerap kalor dari lingkungan ke sistem, sehingga kalor dari sistem
akan bertambah. Jumlah dari semua kalor dalam suatu zat itu disebut
entalpi. Entalpi merupakan jumlah energi yang dimiliki sistem pada
tekanan tetap. Entalpi ini dilambangkan dengan H. Besarnya entalpi tidak
dapat ditentukan, yang dapat ditentukan adalah perubahan entalpi (∆H).
Perubahan entalpi suatu reaksi kimia, baik eksoterm maupun endoterm
dapat ditunjukkan dengan diagram entalpi. Diagram entalpi
menggambarkan besarnya entalpi zat-zat sebelum reaksi dan hasil reaksi,
serta besarnya perubahan entalpi yang menyertai reaksi tersebut.
Sedangkan persamaan reaksi yang disertai informasi tentang jumlah mol
zat pereaksi dan hasil reaksi serta perubahan entalpi yang menyertai
reaksi tersebut disebut persamaan termokimia (Kuswati, 2016).
22

Perubahan entalpi standar adalah perubahan entalpi yang diukur


pada keadaan standar, yaitu suhu 298 K dan tekanan 1 atm. Perubahan
entalpi standar dibedakan berdasarkan jenis reaksi dan prosesnya.
a. Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hfo)
Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hfo) merupakan perubahan
entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari
unsur-unsurnya pada keadaan standar. Misalnya peristiwa
pengembunan merupakan pembentukan molekul air.
b. Perubahan entalpi penguraian standar (∆Hdo)
Perubahan entalpi penguraian standar (∆Hdo) merupakan perubahan
entalpi yang terjadi pada peruraian 1 mol suatu senyawa menjadi
unsur-unsurnya pada keadaan standar. Misalnya penguraian air
menjadi gas hidrogen dan gas oksigen melalui elektrolisis.
c. Perubahan entalpi penguraian standar (∆Hco)
Perubahan entalpi penguraian standar (∆Hco) merupakan perubahan
entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara
sempurna. Misalnya peristiwa pembakaran sempurna metana.
d. Perubahan entalpi lainnya
Terdapat berbagai perubahan entalpi lain, seperti entalpi pelarutan,
entalpi penetralan, dan entalpi peleburan.
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan secara langsung dan
tidak langsung. Secara langsung dapat ditentukan melalui percobaan
dengan kalorimeter. Sedangkan secara tidak langsung dapat ditentukan
melalui hukum Hess, data entalpi pembentukan standar, dan energi
ikatan.
g. Kalorimetri
Cara penentuan perubahan entalpi dengan menggunakan
kalorimeter disebut kalorimetri. Prinsip kerja kalorimeter
menggunakan azas black, yaitu jumlah kalor yang dilepas suatu benda
sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh benda lain.
q lepas = q terima
23

Karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor


reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh air (larutan) dan
kalorimeter.
q reaksi + q kalorimeter + q larutan = q sistem
q reaksi + q kalorimeter + q larutan = 0
q reaksi = -( q kalorimeter + q larutan )
jika nilai kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil, kalor kalorimeter
dapat di abaikan, sehingga
q reaksi = -q larutan
-q larutan = m x c x ∆T
q reaksi = -m x c x ∆T
h. Hukum Hess
Bunyi hukum Hess “perubahan entalpi suatu reaksi hanya
bergantung pada keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir
(zat-zat hasil reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung bagaimana
jalannya reaksi” (Sudarmo, 2014).
i. Data entalpi pembentukan standar
Kalor suatu reaksi dapat ditentukan berdasarkan data entalpi
pembentukan zat pereaksi dan produknya. Rumusnya adalah sebagai
berikut:
mAB + nCD → pAD + q CB ∆H= ?
∆H = [p x ∆Hfo AD + q x ∆Hfo CB]-[m x ∆Hfo AB + n x ∆Hfo CD]
∆H = ∆Hfo produk - ∆Hfo pereaksi
j. Energi ikatan
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1
mol ikatan dalam suatu molekul menjadi atom-atomnya dalam fase
gas. Rumus menghitung ∆H berdasarkan energi ikatan adalah:
∆Hreaksi = ∑EIpereaksi - ∑EIproduk reaksi
24

Reaksi kimia yang umum digunakan untuk menghasilkan energi


adalah pembakaran, yaitu suatu reaksi kimia cepat antara bahan bakar
dengan oksigen. Bahan bakar merupakan suatu senyawa yang bila
dibakar menghasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Nilai kalor bahan bakar umumnya dinyatakan dalam satuan
kJ/gram, yang menyatakan berapa kJ kalor yang dapat dihasilkan dari
pembakaran 1 gram bahan bakar tersebut.

H. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Program Studi Pendidikan
Kimia FKIP Universitas Riau Pekanbaru dengan uji coba di SMA Negeri
8 Pekanbaru dan SMA Cendana Pekanbaru pada bulan Desember hingga
bulan Februari 2019.
2. Rancangan Penelitian
Pengembangan e-module interaktif chemistry magazine berbasis
Kvisoft Flipbook Maker pada materi termokimia untuk kelas XI tingkat
SMA/MA. dirancang menggunakan desain penelitian dan pengembangan
(Research and Development (R & D)) dengan model Plomp. Model
pengembangan Plomp yang terdiri dari fase investigasi awal
(prelimenary investigation), fase desain (design), fase realisasi/konstruksi
(realization/construction), dan fase validasi, uji coba dan revisi
(evaluation, test and revision), dan fase implementasi (implementation)
(Rochmad, 2012) dengan alur pengembangan seperti Gambar 1.
25

Investigasi Awal:
 Analisis Ujung Depan
 Analisis Peserta Didik
Fase 1:
 Analisis Materi
Investigasi Awal
 Analisis Kompetensi

Desain Prototipe: Desain Instrumen:


E-Module Interaktif Chemistry  Lembar Validasi
Magazine Termokimia  Kuisioner Respon Pengguna Fase 2:
Desain

Prototipe 1
E-Module Chemistry Fase 3:
Magazine Termokimia Realisasi/
Konstruk
si
Validasi

Validasi 2 Analisis Hasil Validasi


Validasi 1

Ya Tidak
Hasil Valid?

Revisi Besar
Perlu
Revisi?
? Ya Prototipe 2
Fase 4:
Revisi Validasi,
Uji Coba
Kecil
Tidak dan Revisi
Prototipe 2 Tidak

Respon
Uji Coba Analisis Positif ?
Terbatas Hasil Uji
Coba
Ya

Prototipe Final
E-Module Chemistry
Magazine Termokimia

Gambar 1. Alur Pengembangan E-Module Interaktif Chemistry Magazine


Termokimia dengan Model Plomp (Ervin Azhar, 2011)
26

Berikut ini penjelasan dan penerapan langkah-langkah model


penelitian pengembangan model Plomp:
a. Fase Investigasi Awal (Prelimenary Investigation)
Fase investigasi awal (prelimenary investigation) bertujuan
untuk melakukan penyidikan dalam ruang lingkup pengembangan e-
module interaktif chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook
Maker pada materi termokimia untuk kelas XI tingkat SMA/MA.
Pada fase ini, dilakukan berbagai analisis, yakni ujung
depan, peserta didik, materi dan kompetensi. Berikut penjelasan
setiap analisis yang dilakukan.
1) Analisis Ujung Depan
Pada tahap ini dilakukan analisis guna mengumpulkan
informasi yang mendukung untuk merencanakan kegiatan
selanjutnya. Analisis yang dilakukan melalui telaah berbagai
literatur yang relevan dan wawancara dengan guru kimia SMA
N 8 Pekanbaru dan SMA Cendana Pekanbaru terkait bahan ajar
yang digunakan, materi termokimia, serta ketertarikan peserta
didik terhadap bahan ajar yang digunakan pada materi
termokimia.
Hasil wawancara diketahui bahwa bahan ajar yang
digunakan guru masih dalam bentuk cetak yang berupa buku
paket, LKPD dan sebagian kecil menggunakan modul. Namun
modul yang digunakan hanya berisi uraian materi, rumus dan
gambar yang berhubungan dengan materi. Hal ini dianggap
kurang menarik minat peserta didik, sehingga peserta didik
cenderung bersikap pasif dalam proses pembelajaran. Hasil
telaah literatur yang relevan diketahui bahwa dengan
menggunakan e-module interaktif chemistry magazine sebagai
bahan ajar dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik
dalam mempelajari materi kimia.
27

2) Analisis Peserta Didik


Analisis peserta didik ditujukan untuk menelaah
karakteristik peserta didik yang sesuai dengan rancangan
pengembangan produk. Karakteristik ini meliputi kemampuan
dan sikap peserta didik terhadap pembelajaran kimia pada
materi termokimia. Pada analisis peserta didik dilakukan
penyebaran kuisioner guna mengetahui kebutuhan peserta didik
terkait bahan ajar yang digunakan.
Hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada 117 responden
diperoleh bahwa 71,38% peserta didik sulit dalam memahami
materi termokimia dan 90,67% peserta didik membutuhkan
bahan ajar alternatif (seperti modul) yang dapat digunakan untuk
mempelajari konsep termokimia secara lebih mudah dan
menarik.
3) Analisis Materi
Analisis materi ditujukan untuk menelaah konsep-konsep
materi termokimia yang kemudian disusun secara sistematis.
Hasil dari analisis materi ini telah disusun pada Lampiran 2. dan
disertai dengan peta konsep materi termokimia pada Lampiran
3. Indikator yang digunakan untuk analisis materi ini didasarkan
pada kesesuaian materi termokimia dalam produk yang akan
dikembangkan dengan literatur relevan yang berkaitan dengan
pokok bahasan termokimia.
4) Analisis Kompetensi
Analisis kompetensi ditujukan untuk menelaah kompetensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dimiliki
oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran termokimia.
Tahap ini dilakukan analisis kompetensi pada materi termokimia
yang harus dicapai peserta didik agar peneliti dapat
mengembangkan produk sedemikian rupa guna mencapai
kompetensi yang telah ditentukan.
28

Analisis kompetensi ini dilakukan terhadap silabus mata


pelajaran kimia SMA/MA oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (2017) Lampiran 1. serta analisis tujuan
pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik pada
Lampiran 2. Indikator yang digunakan untuk analisis
kompetensi ini didasarkan pada kesesuaian tuntutan kompetensi
dalam silabus mata pelajaran kimia SMA/MA oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Fase Desain (Design)
Fase desain (design) bertujuan untuk melakukan
perancangan terhadap pemecahan masalah yang dikemukakan pada
tahap investigasi. Data-data dari hasil wawancara, telaah literatur
dan angket di sekolah dianalisis, dari hasil analisis didapatkan
alternatif apa saja yang dapat memecahkan masalah, kemudian
membandingkan dan mengevaluasi dari berbagai alternatif dan
menghasilkan pilihan desain yang terbaik yang akan dikembangkan.
Adapun kegiatan pada tahap perencanaan (design) meliputi:
1) Design Prototipe
Prototipe berupa e-module interaktif chemistry magazine
berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada materi termokimia untuk
kelas XI tingkat SMA/MA. Sebelum melakukan desain
prototipe, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan alat dan
bahan berupa teks, gambar, audio, video, animasi, flash, link dan
software yang berkaitan dengan prototipe. Selain itu juga
dilakukan pengumpulan literatur relevan yang berkaitan dengan
instrumen. Setelah semua alat dan bahan dikumpulkan,
dilanjutkan dengan membuat outline yang sesuai dengan
komponen-komponen prototipe yang dalam halaman ini adalah
e-module interaktif.
29

Komponen-komponen e-module meliputi:


a) Bagian pembuka, terdiri dari:
(1) Halaman sampul
(2) Salam redaksi
(3) Crew chemistry magazine
(4) Petunjuk penggunaan
(5) Daftar isi
(6) Manfaat chemistry magazine
(7) Kompetensi dasar
(8) Tujuan pembelajaran
(9) Peta konsep
b) Bagian isi, terdiri dari:
(1) Indikator pembelajaran
(2) Tinjauan materi, dapat memuat:
(a) Materi pembelajaran
(b) Video/animasi/gambar
(c) Info menarik
(d) Profil tokoh
(e) Web kimia
(f) Contoh soal yang mendukung materi
(g) Soal-soal latihan dan evaluasi
(h) Teka-teki silang
c) Bagian penutup, terdiri dari:
(1) Evaluasi
(2) Kunci jawaban
(3) Glosarium
(4) Daftar pustaka
(5) Tentang penulis
30

2) Design Instrumen Penilaian


Terdapat dua instrumen penilaian yang harus dirancang
yaitu instrumen penilaian untuk kevalidan produk (ahli materi
dan ahli media) dan instrumen untuk mengetahui respon
pengguna (guru dan peserta didik) terhadap produk yang
dikembangkan. Instrumen penilaian ahli media dan materi
mengacu pada Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
TIK oleh Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat
Pembinaan SMA tahun 2010. Pada tahap ini akan dihasilkan kisi
kisi lembar validasi untuk ahli materi dan ahli media pada
Lampiran 5.
c. Fase Realisasi/Konstruksi (Realization/Construction)
Fase realisasi/konstruksi bertujuan untuk menghasilkan
prototipe dan instrumen sebagai realisasi dari desain yang telah
dirancang. Realisasi dari desain prototipe menghasilkan e-module
interaktif chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker
pada materi termokimia untuk kelas XI tingkat SMA/MA,
sedangkan realisasi dari desain instrumen menghasilkan lembar
validasi oleh validator materi beserta rubrik lembar validasi pada
Lampiran 6. dan validator media beserta rubrik lembar validasi
pada Lampiran 7. serta kuisioner respon pengguna oleh guru pada
Lampiran 8. dan kuisioner respon pengguna oleh peserta didik
pada Lampiran 9. Prototipe dan instrumen tersebut kemudian
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing sebelum memasuki
kegiatan pada fase selanjutnya.
d. Fase Validasi, Uji Coba dan Revisi (Evaluation, Test and Revision)
Fase validasi, uji coba dan revisi (evaluation, test and
revision) bertujuan untuk memperoleh penilaian dan saran terhadap
prototipe yang telah dikonstruksi. Penilaian dan saran tersebut
diperoleh melalui kegiatan:
31

1) Validasi (Evaluation)
Validasi merupakan tahap memvalidasi produk yang
telah dikembangkan. Validasi (evaluation) dilakukan oleh tim
validator terhadap prototipe berdasarkan aspek subtansi materi,
desain pembelajaran, tampilan (komunikasi visual) dan
pemanfaatan software menggunakan lembar validasi dan
rubrik yang telah disediakan. Validasi dilakukan oleh 2 ahli
materi dan ahli media. Kegiatan yang dilakukan pada waktu
memvalidasi produk adalah sebagai berikut:
a) Meminta pertimbangan ahli materi dan media tentang
kelayakan prototipe 1 yang telah direalisasikan. Untuk
kegiatan ini diperlukan instrumen berupa lembar validasi
dan file e-module interaktif chemistry magazine berbasis
Kvisoft Flipbook Maker yang diserahkan kepada
validator.
b) Melakukan analisis terhadap hasil validasi dari validator.
Jika hasil analisis menunjukkan:
(1) Valid tanpa revisi, maka kegiatan selanjutnya adalah
uji coba.
(2) Valid dengan sedikit revisi, maka kegiatan
selanjutnya adalah merevisi terlebih dahulu,
kemudian langsung uji coba.
(3) Tidak valid, maka dilakukan revisi besar sehingga
diperoleh prototipe baru. Kemudian kembali pada
kegiatan meminta pertimbangan ahli dan praktisi.
Terdapat kemungkinan terjadi siklus (kegiatan
validasi secara berulang) untuk mendapatkan e-
module interaktif chemistry magazine berbasis
Kvisoft Flipbook Maker yang valid.
32

2) Uji Coba (Test)


Uji coba (test) kepada pengguna prototipe
menggunakan kuisioner respon pengguna. Uji coba dilakukan
di SMAN 8 Pekanbaru dan SMA Cendana Pekanbaru dengan
uji coba terbatas pada 10 peserta didik yang sebelumnya sudah
belajar materi termokimia. Hasil uji coba kemudian dianalisis
guna menentukan kegiatan selanjutnya. Hasil uji coba dapat
berupa:
a) Respon positif, maka diperoleh prototipe final.
b) Respon negatif, maka dilakukan revisi, kemudian uji
coba kembali.
Terdapat kemungkinan terjadi siklus (uji coba secara
berulang) untuk mendapatkan suatu prototipe final dengan
respon positif.
3) Revisi (Revision)
Revisi (revision) dilakukan setiap validasi dan uji coba
prototipe yang dikembangkan.
Penelitian ini dibatasi hingga fase validasi, uji coba dan revisi
karena tujuan penelitian hanya mengembangkan e-module interaktif
chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker yang valid
berdasarkan aspek substansi materi, desai pembelajaran, tampilan
(komunikasi visual) dan pemanfaatan software untuk digunakan dalam
pembelajaran kimia SMA kelas XI pada materi termokimia.

3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini yaitu e-module interaktif chemistry
magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada materi termokimia untuk
kelas XI tingkat SMA/MA.
33

4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2017) adalah suatu
alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial
yang diamati. Instrumen yang digunakan sebagai perangkat pengumpul
data dalam penelitian ini, yaitu:
a. Lembar Validasi
Lembar validasi digunakan untuk mengetahui kriteria
validitas e-module interaktif chemistry magazine berbasis Kvisoft
Flipbook Maker pada materi termokimia untuk kelas XI tingkat
SMA/MA.
b. Kuisioner Respon Pengguna
Kuisioner respon pengguna digunakan untuk mengetahui
kriteria respon guru dan peserta didik terhadap e-module interaktif
chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada materi
termokimia untuk kelas XI tingkat SMA/MA.

5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan guna
memperoleh informasi yang bersifat teoritis dari berbagai literatur yang
relevan, sedangkan studi lapangan dilakukan guna memperoleh data
terkait validitas dan respon pegguna terhadap e-module interaktif
chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada materi
termokimia untuk kelas XI tingkat SMA/MA.
Data penilaian dan saran terkait validitas diperoleh melalui
validasi oleh tim validator, yang meliputi seorang validator media dan
dua orang validator materi, sedangkan data penilaian dan saran terkait
respon pengguna diperoleh melalui uji coba produk yang telah
dikembangkan yang meliputi lembar tanggapan guru dan angket respon
siswa.
34

6. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Analisis Validitas
Analisis validitas e-module interaktif chemistry magazine
berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada materi termokimia untuk kelas
XI tingkat SMA/MA terhadap aspek subtansi materi, desain
pembelajaran, tampilan (komunikasi visual) dan pemanfaatan
software dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Lembar validasi menggunakan skala pengukuran sikap dengan
skor 1-4 dalam bentuk checklist (√). Setiap skor memiliki
kriteria penilaian tertentu.
2) Mentabulasikan data validitas.
3) Menghitung persentase skor dengan persamaan:
n
P= × 100 %
N
Keterangan:
P = Persentase skor (%)
N = Jumlah skor yang diperoleh
N = Jumlah skor maksimum

4) Mengkonversikan persentase skor menjadi nilai kualitatif sesuai


kriteria penilaian skala pengukuran sikap dengan skor 1-4.
Kriteria tersebut diperoleh dengan cara:
a) Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum) =
100%
b) Menentukan persentase skor terendah (skor minimum) =
0%
c) Menentukan range = 100 − 0 = 100
d) Menentukan interval yang dikehendaki yaitu valid, cukup
valid, kurang valid, dan tidak valid
35

100−0
e) Menentukan jarak interval = =25
4
f) Diperoleh kriteria seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria Validitas
Persentase (%) Kriteria Validitas
75,00-100 Valid
50,00-74,99 Cukup Valid
25,00-49,99 Kurang Valid
0,00-24,99 Tidak Valid
(Abdul Rohmad, dkk, 2013)
b. Analisis Respon Pengguna
1) Analisis Respon Guru
Analisis respon guru terhadap terhadap e-module
interaktif chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook Maker
pada materi termokimia untuk kelas XI tingkat SMA/MA
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Kuisioner respon guru menggunakan skala Likert dalam
bentuk checklist (√). Jawaban setiap item instrumen berupa
alternatif pernyataan positif sikap yang telah ditentukan
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif
(Sugiyono, 2017). Alternatif pernyataan positif sikap
tersebut dikonversi dalam bentuk skor menggunakan skala
empat pilihan Likert agar diperoleh data kuantitatif, seperti
pada Tabel 3. Pemilihan skala empat pilihan Likert
dilakukan karena tidak memberikan peluang bagi guru
untuk bersikap netral.

Tabel 3. Skor Alternatif Pernyataan Positif


Pernyataan Sikap Skor
36

Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Kurang Setuju (KS) 2
Tidak Setuju (TS) 1
(Eko Putro Widoyoko, 2017).
b) Mentabulasikan data respon guru sesuai skor alternatif
pernyataan positif sikap guru tersebut.
c) Menghitung rata-rata skor alternatif pernyataan positif sikap
guru menggunakan persamaan rata-rata hitung untuk data
yang belum dikelompokkan, dengan persamaan:

x̄=
∑ xi
n
Keterangan:
x̄ = Rata-rata skor
∑ = Jumlah skor yang diperoleh
(Andi Supangat, 2014)
xi
d) Mengkonversikan
n = Jumlah pernyataan
rata-rata skor alternatif
pernyataan positif sikap guru menjadi nilai kualitatif sesuai kriteria penilaian
skala empat pilihan Likert. Kriteria tersebut diperoleh dengan cara:
(1) Menentukan skor ideal (skor maksimum) = 4
(2) Menentukan skor terendah (skor minimum) = 1
(3) Menentukan range = 4 − 1 = 3
(4) Menentukan interval yang dikehendaki yaitu sangat
baik, baik, tidak baik, dan sangat tidak baik.
4−1
(5) Menentukan jarak interval = =0,75
4
(6) Diperoleh kriteria seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Kriteria Respon Guru


Rata-Rata Skor Kriteria Respon Guru
3.3500-4,0000 Sangat Baik
2,5000-3,2499 Baik
1,7500-2,4999 Tidak Baik
1,0000-1,7499 Sangat Tidak Baik
37

(Eko Putro Widoyoko, 2017)


2) Analisis Respon Peserta didik
Analisis respon peserta didik terhadap terhadap e-
module interaktif chemistry magazine berbasis Kvisoft Flipbook
Maker pada materi termokimia untuk kelas XI tingkat SMA/MA
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Kuisioner respon peserta didik menggunakan skala Likert
dalam bentuk checklist (√). Jawaban setiap item instrumen
berupa alternatif pernyataan positif sikap yang telah
ditentukan mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif (Sugiyono, 2017). Alternatif pernyataan
positif sikap tersebut dikonversi dalam bentuk skor
menggunakan skala empat pilihan Likert agar diperoleh data
kuantitatif, seperti pada Tabel 3. Pemilihan skala empat
pilihan Likert dilakukan karena tidak memberikan peluang
bagi peserta didik untuk bersikap netral.
b) Mentabulasikan data respon peserta didik sesuai skor
alternatif pernyataan positif sikap peserta didik tersebut.
c) Menghitung persentase skor dengan persamaan:
f
R= ×100 %
n

Keterangan:
R = Persentase skor alternatif pernyataan sikap peserta
didik (%)
f = Jumlah skor yang diperoleh
n = Jumlah skor maksimum
(Yuni Yamasari, 2010)
38

d) Mengkonversikan rata-rata skor alternatif pernyataan positif


sikap peserta didik menjadi nilai kualitatif sesuai kriteria
penilaian skala empat pilihan Likert. Kriteria tersebut
diperoleh dengan cara:
(1) Menentukan skor ideal (skor maksimum) = 4
(2) Menentukan skor terendah (skor minimum) = 1
(3) Menentukan range = 4 − 1 = 3
(4) Menentukan interval yang dikehendaki yaitu sangat
baik, baik, tidak baik, dan sangat tidak baik.
4−1
(5) Menentukan jarak interval = =0,75
4
(6) Diperoleh kriteria seperti pada Tabel 5.
Tabel 5. Kriteria Respon Peserta Didik
Kriteria Respon Peserta
Rata-Rata Skor
Didik
75,00-100 Sangat Baik
50,00-74,99 Baik
25,00-49,99 Kurang Baik
0,00-24,99 Tidak Baik
(Abdul Rohmad, dkk, 2013)

I. Daftar Pustaka
Abdul Majid. 2013. Kurikulum dan Perkembangan Bahan Ajar. Ombak.
Yogyakarta

Abdul Rohmad, Purwandi Suhandini dan Sriyanto. 2013. Pengembangan Lembar


Kerja Peserta didik (LKS) Berbasis Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi
(EEK) serta Kebencanaan sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Geografi
SMA/MA di Kabupaten Rembang. Edu Geography 1(2): 1-5. Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Semarang
39

Andi Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. DIVA
Press. Yogyakarta

Andi Supangat. 2014. Statistika: dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan


Nonparametrik. Prenadamedia Group. Jakarta

Ayyildiz, Y dan Tarhan, L. 2012. The Effective Concepts on Students


Understanding of Chemical Reactions and Eenergy. Hacettepe
Universitesi Journal of Education 1(42): 72-83. Hacettepe University.
Turki

Bait Syaiful Rijal. 2014. Pengembangan Modul Elektronik Perakitan dan Instalasi
Komputer sebagai Sumber Belajar untuk Kelas X SMK PIRI 1
Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta

Bayu Habibi. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Multimedia


Menggunakan Kvisoft Flipbook Maker Berbasis Etomatematika. Skripsi
tidak dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Lampung

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti. Erlangga. Jakarta

Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam
Mengajar. Gava Media. Yogyakarta

Desi Rahmawatie. 2018. Pengaruh Pembelajaran Model Role Playing Berbasis


Android terhadap Minat Belajar Siswa. Skripsi. Universitas Pasundan.
Bandung

Diena Rauda Ramdania. 2013. Penggunaan Media Flash Flip Book dalam
Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa. Artikel Ilmiah. FPMIPA Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung

Dika Tri Andani dan Muammar Yulian. 2018. Pengembangan Bahan Ajar
Electronic Book Menggunakan Software Kvisoft Flipbook pada Materi
Hukum Dasar Kimia di SMA Negeri 1 Panton Reu Aceh Barat. Jurnal
IPA dan Pembelajaran IPA 2(1): 1-6. FKIP Universitas Unsyiah. Aceh

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta

Direktorat Pembinaan SMA. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar.


Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta
40

Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis


TIK. Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta

Dony Sugianto, Ade Gafar Abdullah, Siscka Elvyanti, dan Yuda Muladi. 2013.
Modul Virtual: Multimedia Flipbook Dasar Teknik Digital. Invotec IX
(2): 101-116. FPTK Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Dwi Fista Setyo Putri, Suparmi dan Sarwanto. 2014. Pengembangan Modul
Interaktif Berbasis Inquiry pada Pokok Bahasan Fluida di SMKN 6
Sukarta. Jurnal Pendidikan IPA 3(01): 1-10. Surakarta

Dwi Susanti Putri. 2016. Pengembangan Modul Berorientasi Unity of Sciences


dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Materi
Termokimia. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Walisongo. Semarang

Efry Mindayula. 2017. Pengembangan Bahan Ajar e-Book Berbasis Metakognisi


Menggunakan 3D PageFlip pada Materi Reaksi Redoks di Kelas X
MIPA SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Artikel Ilmiah. Program Studi
Pendidikan Kimia FKIP Universitas Jambi. Jambi

Eko Putro Widoyoko. 2017. Teknik Penyusunan Instrumen Penilaian. Pustaka


Belajar. Yogyakarta

Elvinaro Ardianto, L. Komala, dan S. Karlinah. 2015. Komunikasi Massa: Suatu


Pengantar Edisi Revisi. Simbiosa Rekatama Media. Bandung

Fajar Adi Nugroho. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Chemistry Magazine


Berstrategi Problem Based Learning dengan Pendekatan Konstekstual
pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Skripsi. Fakultas
matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Semarang

Fefri Perrianty. 2016. Pengembangan E-Module Berbasis 3D PageFlip


Professional untuk Pembelajaran Hukum Dasar Kimia Kelas X SMA
Islam Al Falah Kota Jambi. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jambi. Jambi

Fitria Susanti. 2015. Pengembangan E-Modul dengan Aplikasi Kvisoft Flipbook


Maker pada Pokok Bahasan Fluida Statis untuk Peserta Didik SMA/MA
Kelas X. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.
Yogyakarta

Ilham Anwar. 2010. Pengembangan Bahan Ajar Bahan Kuliah Online. Direktori
UPI. Bandung
41

Imas Kurniasih dan Berlin Sari. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi. Akademia Permata. Padang

Keenan, Charles W. 1984. Kimia untuk Universitas. Erlangga. Jakarta

Mukhti Nurdiyanah. 2015. Pengembangan Majalah Kimia Berbasis Android pada


Materi Termokimia sebagai Sumber Belajar Mandiri Siswa SMA/MA
Kelas XI Semester Gasal. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga. Yogyakarta

Jalilah Rahmastuti Nurjanah, Sukarmin dan Dwi Teguh Rahardjo. 2014.


Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif E-Magazine pada Materi
Pokok Dinamika Rotasi untuk SMA Kelas XI. Jurnal Materi dan
Pembelajaran Fisika (JMPF) 3 (1): 18-25. Prodi Pendidikan Fisika
Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret. Surakarta

Rayandra Asyhar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. GP Press.


Jakarta

Rifanny Rizka Putri, Muhaimin dan Wilda Syahri. 2017. Pengembangan e-


Magazine pada Materi Larutan Asam dan Basa untuk Siswa Kelas XI
MIPA di SMAN 1 Kota Jambi. Artikel Ilmiah. Program Studi Pendidikan
Kimia FKIP Universitas Jambi. Jambi

Roza Linda, Herdini, Ika Sulistya S, Teja Pratama Putra. 2018. Interactive E-
Module Development throught Chemistry Magazine on Kvisoft Flipbook
Maker Application for Chemistry Learning in Second Semester at
Second Grade Senior High School. Journal of Science Learning 2(1): 21-
25. Universitas Riau. Pekanbaru

Safinatun Najihah dan I Gusti Made Sanjaya. 2014. Pengembangan Model e-Book
Interaktif Termodifikasi Majalah pada Materi Struktur Atom. Unesa
Journal of Chemical Education 3 (3): 100-104. Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya. Surabaya

Sa’dun Akbar. 2013. Intrumen Perangkat Pembelajaran. Remaja Rosdakarya.


Bandung

S. Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bumi


Aksara. Jakarta

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and


Development/ R&D). Alfabeta. Bandung

Syamsurizal, Haryanto dan Novi Cairani. 2015. Pengembangan e-Modul Berbasis


Keterampilan Proses Sains pada Materi Kesetimbangan Kimia untuk
Tingkat SMA. Prosiding SEMIRATA. Universitas Jambi. Jambi
42

Tim Penyusun Modul Ilmu Pengetahuan Alam. 2012. Modul Pendidikan dan
Latihan Profesi PSG Rayon 124 Universitas Negeri Makasar.
Universitas Surabaya. Surabaya

Tine Maria Kuswati, Ernavita, Ratih dan Sukardjo. 2016. Buku Siswa Kimia
SMA/MA. Bumi Aksara. Jakarta

Unggul Sudarmo. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Erlangga. Jakarta

Wina Sanjaya. 2014. Stragtegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta

Yulianto, E. & E. Rohaeti, 2013. Pengembangan Majalah Kimia untuk


Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kreativitas Peserta Didik Kelas X
SMA N 1 Mlati. Jurnal Pendidikan Sains 1(1): 1-15. Universitas
Muhammadiyah Semarang. Semarang

Yuni Yamasari. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis


ICT yang Berkualitas. Seminar Nasional Pascasarjana X-ITS ISBN No.
979-545-0270-1. FMIPA UNESA. Surabaya.
43

Lampiran 1
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI
Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : XI

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Inti :

KI 1 dan KI 2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
44

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran


3.4 Menjelaskan konsep Termokimia
perubahan entalpi reaksi pada  Membedakan antara sistem dan lingkungan
 Sistem dan lingkungan
tekanan tetap dalam persamaan  Reaksi eksoterm dan  Mengamati reaksi eksoterm dan endoterm
termokimia endoterm
 Diagram tingkat dan
4.4 Menyimpulkan hasil analisis diagram siklus  Menentukan reaksi eksoterm dan endoterm
data percobaan termokima  Perubahan entalpi standar berdasarkan diagram tingkat
(∆Ho) untuk berbagai
pada tekanan tetap
reaksi
c. ∆Ho pembentukan  Menganalisis contoh-contoh perubahan entalpi
d. ∆Ho penguraian standar untuk berbagai reaksi
e. ∆Ho pembakaran
f. ∆Ho pelarutan
g. ∆Ho netralisasi

3.5 Menjelaskan jenis entalpi  Kalorimeter  Melakukan percobaan untuk menentukan


perubahan entalpi dengan cara kalorimeter
reaksi, hukum Hess dan
 Hukum Hess  Menghitung perubahan entalpi berdasarkan data
konsep energi ikatan yang diperoleh dari kalorimeter
4.5 Membandingkan perubahan  Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum
 Energi Ikatan
Hess
45

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran


entalpi beberapa reaksi  Kalor Pembakaran  Menghitung perubahan entalpi reaksi berdasarkan
keadaan awal dan akhir dari sebuah reaksi
berdasarkan data hasil
 Menghitung perubahan entalpi reaksi berdasarkan
percobaan data energi ikatan rata-rata
 Menghitung perubahan entalpi reaksi pembakaran
dari pembakaran berbagai jenis bahan bakar di
SPBU
 Menganalisis data hasil perhitungan dilihat dari sisi
efisiensi, ekonomi, dan ramah lingkungan
 Menganalisis data entalpi pembakaran, emisi gas
dan harga beberapa bahan bakar serta
menyimpulkan bahan bakar yang efisien,
ekonomis, dan ramah lingkungan

Lampiran 2
ANALISIS MATERI
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : XI/I (Satu)
46

Mata Pelajaran : Kimia


Pokok Bahasan : Termokimia
Kompetensi Dasar :
3.4 Menjelaskan konsep perubahan entalpi reaksi pada tekanan tetap dalam persamaan termokimia.
4.4 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan termokima pada tekanan tetap.
3.5 Menjelaskan jenis entalpi reaksi, hukum Hess dan konsep energi ikatan.
4.5 Membandingkan perubahan entalpi beberapa reaksi berdasarkan data hasil percobaan.

Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui pembelajaran peserta didik dapat menjelaskan konsep energi, kalor, entalpi dan perubahan entalpi suatu reaksi
berdasarkan kalorimetri, hukum Hess, dan energi ikatan serta dapat membandingkan entalpi pembakaran berbagai bahan
bakar dengan benar dan bertanggungjawab melalui percobaan dan diskusi kelompok.

Pertemuan Indikator Pembelajaran Materi Sub Materi Konsep


Pembelajaran Pembelajaran
1  Menjelaskan tentang  Energi dan  Hukum kekekalan  Hukum kekekalan energi
sistem dan lingkungan, kalor energi menyatakan bahwa energi tidak
energi, dan kalor. dapat diciptakan/dimusnahkan,
47

 Entalpi dan  Sistem dan tetapi dapat berubah bentuk dari


perubahan lingkungan bentuk energi yang satu kebentuk
 Mengidentifikasi reaksi
entalpi standar energi yang lain.
yang membutuhkan
(∆Ho) untuk  Dalam termokimia, energi dapat
berbagai reaksi. 
kalor dan reaksi yang Energi, entalpi dan diartikan sebagai kemampuan
melepaskan kalor. kalor untuk melakukan kerja. Kalor
merupakan bentuk energi yang
 Persamaan
 Reaksi eksoterm terjadi antara sistem dan
termokimia
dan endoterm lingkungan. Sedangkan entalpi
 Menjelaskan tentang adalah jumlah dari semua kalor
perubahan entalpi, dalam suatu zat.
macam-macam  Diagram tingkat  Reaksi eksoterm adalah reaksi yang
perubahan entalpi energi terjadi dengan disertai pelepasan
standar, dan persamaan
kalor dari sistem ke lingkungan.
termokimia.
 Perubahan entalpi Sedangkan reaksi endoterm adalah
standar (∆Ho) reaksi yang terjadi dengan disertai
a. ∆Ho perpindahan kalor dari lingkungan
pembentukan ke sistem.
b. ∆Ho penguraian  Diagram tingkat energi
c. ∆Ho menggambarkan besarnya entalpi
pembakaran zat-zat sebelum reaksi dan entalpi
d. ∆Ho pelarutan zat-zat hasil reaksi
e. ∆Ho penetralan  Jika sistem mengalami perubahan
f. ∆Ho peleburan pada tekanan tetap, besarnya
perubahan kalor tersebut disebut
dengan perubahan entalpi (∆H).
 Persamaan  Perubahan entalpi standar (∆Ho)
termokimia dibedakan berdasarkan jenis reaksi
48

atau prosesnya, yaitu terdiri dari:


 ∆Ho pembentukan
 ∆Ho penguraian
 ∆Ho pembakaran
 ∆Ho pelarutan
 ∆Ho penetralan
 ∆Ho peleburan
 Persamaan termokimia merupakan
persamaan reaksi yang disertai
informasi tentang jumlah mol zat
pereaksi dan hasil reaksi serta
perubahan entalpi yang menyertai
reaksi tersebut.

2  Melakukan percobaan  Penentuan  Kalorimetri  Kalorimetri adalah cara penentuan


penentuan perubahan perubahan kalor reaksi dengan menggunakan
entalpi menggunakan entalpi reaksi kalorimeter. Kalorimeter yang
kalorimeter dan secara langsung digunakan bisa kalorimeter
menganalisis hasil sederhana maupun kalorimeter
percobaan. bom.
3  Menentukan perubahan  Penentuan  Hukum Hess  Hukum Hess yaitu perubahan
entalpi berdasarkan perubahan  Entalpi entalpi suatu reaksi hanya
hukum Hess dan entalpi reaksi pembentukan tergantung pada keadaan awal (zat-
entalpi pembentukan secara tak standar zat pereaksi) dan keadaan akhir
standar langsung (zat-zat hasil reaksi) dari suatu
reaksi dan tidak tergantung
bagaimana jalannya reaksi.
49

 Penentuan perubahan entalpi reaksi


berdasarkan data entalpi
pembentukan zat reaksi dan
produknya. Dalam hal ini, zat
pereaksi dianggap terlebih dahulu
terurai menjadi unsur-unsurnya,
kemudian unsur-unsur tersebut
bereaksi membentuk zat produk.
4  Menentukan perubahan  Penentuan  Energi ikatan  Energi ikatan adalah energi yang
entalpi reaksi perubahan  Entalpi diperlukan untuk memutuskan 1
berdasarkan energi entalpi reaksi pembakaran mol ikatan dari suatu molekul
ikatan secara tak berbagai jenis dalam wujud gas.
 Membandingkan langsung bahan bakar  Bahan bakar merupakan suatu
entalpi pembakaran  Entalpi senyawa yang bila dibakar akan
(∆Hc) beberapa bahan pembakaran menghasilkan kalor yang dapat
bakar (∆Hc) beberapa dimanfaatkan untuk berbagai
bahan bakar keperluan. Nilai kalor pembakaran
bahan bakar berbeda-beda
tergantung jenis bahan bakarnya.
50

Lampiran 3
PETA KONSEP

TERMOKIMIA

Lingkungan mempelajari tentang

melibatkan Perpindahan energi

Sistem
dalam bentuk

Kalor Kerja

diukur menggunakan

Kalorimeter

menunjukkan

Perubahan entalpi Perubahan energi dalam

Bernilai (-) Bernilai (+)


Juga dapat dihitung
menggunakan
Eksoterm Endoterm

Hukum Hess Energi ikatan

Entalpi Pembentukan standar


51

Lampiran 4
PETA KONSEP E-MODULE

E-Module Interaktif Chemistry


Magazine Materi Termokimia

Pendahuluan Isi Majalah Penutup

Terdiri dari Terdiri dari Terdiri dari

Halaman Evaluasi
Sampul
Kunci
Salam Redaksi Uraian Materi Jawaban

Apersepsi
Crew Glosarium
Materi
Petunjuk Daftar
Penggunaan Pustaka
Contoh
Soal
Tentang
Daftar Isi Penulis
Tes
Formatif
Manfaat Teka-teki Silang
Quiz
Kompetensi Pilihan Ganda
Dasar Konten
Majalah
Tujuan
Pembelajaran Tips
Peta Konsep
Profil Tokoh

Info Menarik
52

Lampiran 5
KISI-KISI LEMBAR VALIDASI
A. Ahli Materi

Komponen Penilaian Lembar


No Aspek Penilaian Indikator Validasi
Nomor Jumlah
Kebenaran 2, 4, 8 3
Kedalaman/ 3, 6 2
1 Substansi Isi kelengkapan
KekinianIndikator 9 1
Pembelajaran
Keterbacaan 1, 5, 7 3
Judul 1 1
KD 2 1
Indikator 3 1
Tujuan 4 1
2 Desain Pembelajaran Materi 5 1
Contoh soal 6 1
Latihan 7 1
Penyusun 8 1
Referensi 9 1

B. Ahli Media

Komponen Penilaian Lembar


No Aspek Penilaian Indikator Validasi
Nomor Jumlah
Navigasi 2, 9 2
Tipografi 3, 4, 5 3
Tampilan Media 6 1
1
(Komunikasi Visual) Warna 7 1
Animasi 1 1
Layout 8 1
Interaktif 1, 2, 3, 4, 5 5
Pemanfaatan Software 6 1
2
Software
pendukung
53

Lampiran 6
Lembar Validasi Pengembangan E-Module Interaktif Chemistry Magazine
Berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada Materi Termokimia untuk Kelas XI
SMA/MA
(Ahli Materi)
A. Identitas Peneliti
Peneliti : Sri Saraswati
NIM : 1505110307
Program Studi : Kimia

B. Identitas Validator
Nama :
NIP :
Instansi :
Hari/Tanggal :

C. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda check list ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan penilaian
Bapak/Ibu terhadap e-module interaktif chemistry magazine berbasis
Kvisoft Flipbook Maker. Gunakan kriteria pada lampiran untuk
memberikan penilaian. Keterangan skala skor sebagai berikut:
1 = Tidak sesuai
2 = Kurang sesuai
3 = Sesuai
4 = Sangat sesuai
2. Bapak/Ibu hanya dibenarkan untuk memilih satu jawaban atas
alternatif yang diberikan
3. Apabila Bapak/Ibu menemukan kekurangan terhadap e-module
Chemistry Magazine Termokimia yang dikembangkan, mohon
kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan saran perbaikan pada kolom
komentar yang telah disediakan.
54

Lembar Validasi Ahli Materi


A. Aspek Substansi Isi

Skor Saran dan Masukan


No Komponen Penilaian
1 2 3 4
Kejelasan petunjuk
1
penggunaan
Kebenaran
fakta/konsep/prinsip/hukum/
2
teori terkait materi
termokimia
Kelengkapan isi e-module
3 chemistry magazine
termokimia
Struktur pemaparan materi
4 termokimia dalam e-module
chemistry magazine
Penyajian soal evaluasi
5
materi termokimia
Kemampuan bacaan dalam
6 menambah wawasan dan
pengetahuan baru
Bahasa yang digunakan
7 dalam e-module chemistry
magazine termokimia
Kesesuaian praktikum
8 dengan isi materi
termokimia

9 Selingan
55

B. Aspek Desain Pembelajaran

Skor Saran dan Masukan


No Komponen Penilaian
1 2 3 4
Kesesuaian judul pada e-
1 module chemistry magazine
termokimia
Kesesuaian kompetensi
dasar pada e-module
2
chemistry magazine
termokimia
Kesesuaian indikator
pembelajaran pada e-
3
module chemistry magazine
termokimia
Kesesuaian tujuan
pembelajaran pada e-
4
module chemistry magazine
termokimia
Kesesuaian materi
termokimia yang disajikan
5
pada e-module chemistry
magazine
Kesesuaian contoh soal dan
penyelesaian dengan materi
6
termokimia pada e-module
chemistry magazine
Kesesuaian soal evaluasi
7
dengan tujuan pembelajaran

8 Identitas penyusun

9 Referensi
56

Saran-saran (secara keseluruhan) :


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Pekanbaru, 2019
Validator Materi,

(..................................................)
NIP.
57

Rubrik Lembar Validasi (Ahli Materi)


A. Aspek Substansi Isi

No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian


4 : Jika petunjuk penggunaan lengkap dan
mudah dipahami
3 : Jika petunjuk penggunaan lengkap dan sulit
Kejelasan petunjuk dipahami
1
penggunaan 2 : Jika petunjuk penggunaan tidak lengkap
namun mudah dipahami
1 : Jika petunjuk penggunaan tidak lengkap dan
sulit dipahami
4 : Jika materi yang disajikan
a. Sesuai dengan kaidah keilmuan
Kebenaran b. Sesuai dengan fakta
fakta/konsep/prinsip/ c. Testable/teruji
2
hukum/teori terkait d. Logis/rasional
materi termokimia 3 : Jika hanya 2-3 item terpenuhi
2 : Jika hanya 1 item terpenuhi
1 : Jika tidak ada item yang terpenuhi
3 Kelengkapan isi e- 4 : Jika dalam e-module chemistry magazine
module chemistry termokimia terdapat:
magazine termokimia 1. Cover
2. Redaksi, petunjuk penggunaan, manfaat
3. Daftar isi
4. Peta konsep
5. Kompetensi Dasar, Indikator, TP
6. Materi ajar
7. Info menarik
8. Profil tokoh
9. Web kimia
10. Teka-teki silang
11. Evaluasi
12. Glosarium
13. Teks akhir
14. Referensi
3 : Jika dalam e-module chemistry magazine
termokimia terdapat 6≤ x ≤ 10 dari 14 point
di atas
2 : Jika dalam e-module chemistry magazine
termokimia terdapat 2≤ x ≤ 5 dari 14 point di
58

No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian


atas
1 : Jika dalam e-module chemistry magazine
termokimia terdapat 1 dari 14 point di atas
4 : Jika pemaparan e-module chemistry
magazine termokimia
 lengkap
Struktur Pemaparan  mudah dipahami
materi termokimia  penjelasan materi teratur
4 dalam e-module  letaknya sistematis
chemistry magazine 3 : Jika dalam e-module chemistry magazine
termokimia termokimia terdapat 3 point di atas
2 : Jika dalam e-module chemistry magazine
termokimia terdapat 2 point di atas
1 : Jika dalam e-module chemistry magazine
termokimia terdapat 1 point di atas
4 : Jika pertanyaan pada soal evaluasi yang
disajikan jelas dan mudah dipahami
3 : Jika pertanyaan pada soal evaluasi yang
disajikan jelas namun sulit dipahami
Penyajian soal evaluasi
5 2 : Jika pertanyaan pada soal evaluasi yang
materi termokimia
disajikan mudah dipahami namun tidak
jelas
1 : Jika pertanyaan pada soal evaluasi yang
disajikan tidak jelas dan sulit dipahami
4 : Jika bacaan dalam e-module chemistry
magazine termokimia sangat mampu
menambah wawasan dan pengetahuan baru
3 : Jika bacaan dalam e-module chemistry
Kemampuan bacaan magazine termokimia mampu menambah
dalam menambah wawasan dan pengetahuan baru
6
wawasan dan 2 : Jika bacaan dalam e-module chemistry
pengetahuan baru magazine termokimia kurang mampu
menambah wawasan dan pengetahuan baru
1 : Jika bacaan dalam e-module chemistry
magazine termokimia tidak mampu
menambah wawasan dan pengetahuan baru
7 Bahasa yang digunakan 4 : Jika penggunaan bahasa yang terdapat dalam
dalam e-module majalah :
chemistry magazine 1. Tidak memiliki makna ganda
termokimia 2. Komunikatif
59

No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian


3. Bahasa indonesia baku sesuai EYD
4. Sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik
3 : Jika memenuhi 3 kriteria di atas
2 : Jika memenuhi 2 kriteria di atas
1 : Jika memenuhi 1 kriteria di atas
4 : Jika uraian praktikum yang disajikan:
1. Mudah dipahami
Kesesuaian praktikum 2. Sesuai konsep termokimia
8 dengan isi materi 3. Prosedur percobaan mengikuti tata cara
termokimia praktikum yang baik dan benar
3 : Jika memenuhi 2 dari kriteria di atas
2 : Jika memenuhi 1 dari kriteria di atas
1 : Jika tidak ada kriteria yang terpenuhi
4 : Jika terdapat:
a. Artikel ilmiah
b. Profil tokoh
9 Selingan c. Tips
d. Galeri
3 : Jika memenuhi 3 subjek di atas
2 : Jika memenuhi 2 subjek di atas
1 : Jika memenuhi 1 subjek di atas

B. Aspek Desain Pembelajaran

No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian


4 : Judul sesuai dengan isi e-module chemistry
magazine termokimia
Kesesuaian judul pada
3 : Ada judul namun kurang sesuai dengan isi e-
1 e-module chemistry
module chemistry magazine termokimia
magazine termokimia
2 : Ada judul namun tidak sesuai dengan isi e-
module chemistry magazine termokimia
1 : Tidak ada judul
Kesesuaian kompetensi 4 : Kompetensi dasar dicantumkan dan sesuai
2 dasar pada e-module dengan isi e-module chemistry magazine
chemistry magazine termokimia
termokimia 3 : Kompetensi dasar dicantumkan namun
kurang sesuai dengan isi e-module chemistry
magazine termokimia
2 : Kompetensi dasar dicantumkan dan tidak
sesuai dengan isi e-module chemistry
magazine termokimia
60

No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian


1 : Tidak ada kompetensi dasar
4 : Jika indikator pembelajaran dicantumkan dan
sesuai dengan isi e-module chemistry
magazine termokimia
Kesesuaian indikator 3 : Jika indikator pembelajaran dicantumkan
pembelajaran e-module namun kurang sesuai dengan isi e-module
3
chemistry magazine chemistry magazine termokimia
termokimia 2 : Jika indikator pembelajaran dicantumkan dan
tidak sesuai dengan isi e-module chemistry
magazine termokimia
1 : tidak ada indikator pembelajaran
4 : Tujuan pembelajaran sesuai dengan KD
Kesesuaian tujuan
3 : Tujuan pembelajaran kurang sesuai dengan
pembelajaran e-module
4 KD
chemistry magazine
2 : Tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan KD
termokimia
1 : Tidak ada tujuan pembelajaran
4 : Jika materi yang disajikan
a. Mudah dipahami
Kesesuaian materi
b. Memancing peserta didik untuk berpikir
pembelajaran
c. Tidak terdapat miskonsepsi
termokimia yang
5 d. Sesuai dengan KD dan tujuan
disajikan pada e-
pembelajaran
module chemistry
3 : Jika hanya 3 item yang terpenuhi
magazine termokimia
2 : Jika hanya 2 item terpenuhi
1 : Jika hanya 1 item yang terpenuhi
4 : Jika setiap sub materi (4 sub materi) terdapat
contoh soal dan sesuai dengan materi
pembelajaran
Kesesuaian contoh soal
3 : Jika contoh soal hanya terdapat di beberapa
dan penyelesaian
sub materi (< 4 sub materi) dan sesuai
6 materi termokimia pada
dengan materi pembelajaran
e-module chemistry
2 : Jika contoh soal hanya terdapat di beberapa
magazine termokimia
sub materi dan kurang sesuai dengan materi
pembelajaran
1 : Jika tidak terdapat contoh soal
4 : Jika > 75% soal evaluasi sesuai dengan
tujuan pembelajaran
3 : Jika ≤ 25% soal evaluasi kurang sesuai
Kesesuaian soal
dengan tujuan pembelajaran
7 evaluasi dengan tujuan
2 : Jika 26% ≤ x ≤ 50% soal evaluasi kurang
pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran
1 : Jika > 50% soal evaluasi kurang sesuai
dengan tujuan pembelajaran
8 Identitas penyusun 4 : Jika pada e-module chemistry magazine
61

No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian


termokimia mencantumkan identitas
penyusun
1. Terdapat crew majalah
2. Tentang penulis
3. Identitas jelas

3 : Jika pada e-module chemistry magazine


termokimia hanya terdapat 2 point di atas
2 : Jika pada e-module chemistry magazine
termokimia hanya terdapat 1 point di atas
1 : Jika pada e-module chemistry magazine
termokimia tidak mencantumkan identitas
penyusun
4 : Jika terdapat
1. Daftar rujukan jelas
2. Daftar rujukan benar
3. 5 atau lebih referensi dan sistematis
9 Referensi
4. Bahan sumber (cetak/non cetak)
3 : Jika terdapat 3 item di atas
2 : Jika terdapat 2 item di atas
1 : Jika terdapat 1 item di atas
62

Lampiran 7
Lembar Validasi Pengembangan E-Module Interaktif Chemistry Magazine
Berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada Materi Termokimia untuk Kelas XI
SMA/MA
(Ahli Media)
A. Identitas Peneliti
Peneliti : Sri Saraswati
NIM : 1505110307
Program Studi : Kimia

B. Identitas Validator
Nama :
NIP :
Instansi :
Hari/Tanggal :

C. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda check list ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan penilaian
Bapak/Ibu terhadap e-module interaktif chemistry magazine berbasis
Kvisoft Flipbook Maker. Gunakan kriteria pada lampiran untuk
memberikan penilaian. Keterangan skala skor sebagai berikut:
1 = Tidak sesuai
2 = Kurang sesuai
3 = Sesuai
4 = Sangat sesuai
2. Bapak/Ibu hanya dibenarkan untuk memilih satu jawaban atas
alternatif yang diberikan
3. Apabila Bapak/Ibu menemukan kekurangan terhadap e-module
Chemistry Magazine Termokimia yang dikembangkan, mohon
kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan saran perbaikan pada kolom
komentar yang telah disediakan.
63

Lembar Validasi Ahli Media


A. Aspek tampilan (Komunikasi Visual)

Skor Saran dan Masukan


No Komponen Penilaian
1 2 3 4
Kaitan gambar atau
ilustrasi cover dengan isi e-
1
module chemistry
magazine termokimia
Kemudahan akses antar
halaman pada e-module
2
chemistry magazine
termokimia
Proporsional antara ukuran
3 huruf dengan ruang
halaman

4 Jenis huruf yang digunakan

5 Komposisi jenis huruf

Penggunaan media pada e-


6 module chemistry
magazine termokimia
Tampilan warna pada e-
7 module chemistry
magazine termokimia
Layout e-module chemistry
8
magazine termokimia

Tombol/navigasi yang
9
digunakan

B. Aspek Pemanfaatan Software


64

Skor Saran dan Masukan


No Komponen Penilaian
1 2 3 4
Pengendalian e-module
chemistry magazine
1
termokimia saat proses
pembelajaran
Kemudahan menemukan
informasi yang diperlukan
2
terkait dengan materi
termokimia
Akses masuk atau keluar
3
dari media
Pengoperasian e-module
4 chemistry magazine
termokimia
Interaktivitas dalam e-
5 module chemistry magazine
termokimia
Penggunaan software
pendukung dalam e-module
6
chemistry magazine
termokimia
Keaslian pendesainan e-
7 module chemistry magazine
termokimia

Saran-saran (secara keseluruhan) :


65

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Pekanbaru, 2019
Validator Media,

(..................................................)
NIP.
66

Rubrik Lembar Validasi (Ahli Media)

A. Aspek Tampilan (Komunikasi Visual)

No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian


4 : Jika kaitan gambar atau ilustrasi cover sangat
sesuai dengan isi e-module chemistry
magazine termokimia
3 : Jika kaitan gambar atau ilustrasi cover sesuai
Kaitan gambar atau
sesuai dengan isi e-module chemistry
ilustrasi cover dengan
magazine termokimia
1 isi e-module
2 : Jika kaitan gambar atau ilustrasi cover kurang
chemistry magazine
sesuai dengan isi e-module chemistry
termokimia
magazine termokimia
1 : Jika kaitan gambar atau ilustrasi cover tidak
sesuai dengan isi e-module chemistry
magazine termokimia
4 : Jika akses antar halaman majalah sangat
Kemudahan akses mudah
3 : Jika akses antar halaman majalah mudah
antar halaman pada e-
2 2 : Jika akses antar halaman majalah kurang
module chemistry
mudah
magazine termokimia 1 : Jika akses antar halaman majalah tidak
mudah
4 : Jika huruf terbaca, proporsional, dan
Proporsional antara komposisi huruf baik
3 : Jika huruf terbaca dan proporsional, namun
3 ukuran huruf dengan
komposisi huruf kurang tepat
ruang halaman
2 : Jika huruf terbaca namun tidak proporsional
1 : Jika huruf tidak terbaca dengan baik
4 : Jika jenis huruf yang digunakan sangat
mudah untuk dibaca
3 : Jika jenis huruf yang digunakan mudah untuk
Jenis huruf yang dibaca
4
digunakan 2 : Jika jenis huruf yang digunakan kurang
mudah untuk dibaca
1 : Jika jenis huruf yang digunakan tidak mudah
untuk dibaca
5 Komposisi jenis huruf 4 : Jika dalam satu halaman menggunakan 1-2
jenis huruf yang berbeda dan mudah dibaca
3 : Jika dalam satu halaman menggunakan 3-4
67

No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian


jenis huruf yang berbeda dan cukup mudah
dibaca
2 : Jika dalam satu halaman menggunakan 5-6
jenis huruf yang berbeda dan cukup sulit
dibaca
1 : Jika dalam satu halaman menggunakan 7-8
jenis huruf yang berbeda dan sulit dibaca
4 : Jika kualitas media baik dan sesuai dengan isi
materi
Penggunaan media 3 : Jika kualitas media baik namun kurang sesuai
pada e-module dengan isi materi
6 chemistry magazine 2 : Jika kualitas media baik namun tidak sesuai
termokimia dengan isi materi
1 : Jika kualitas media buruk dan tidak sesuai
dengan isi materi
4 : Jika komposisi warna e-module chemistry
magazine termokimia baik dan tampilannya
menarik
3 : Jika komposisi warna e-module chemistry
magazine termokimia menarik namun
Tampilan warna pada tampilannya monoton
9 e-module chemistry 2 : Jika komposisi warna e-module chemistry
magazine termokimia magazine termokimia kurang baik dan
tampilan monoton
1 : Jika komposisi e-module chemistry magazine
termokimia tidak baik (terlalu
mencolok/terlalu pucat) dan tampilan
monoton
4 : Jika layout:
1. Rapi
Layout e-module 2. Menarik
10 chemistry magazine 3. Tidak mengganggu isi
termokimia 4. Bervariasi
3 : Jika memenuhi 3 dari subjek di atas
2 : Jika memenuhi 2 dari subjek di atas
1 : Jika memenuhi 1 dari subjek di atas
11 Tombol/navigasi yang 4 : Jika menggunakan navigasi dasar dan
digunakan hyperlink yang berfungsi dengan baik
3 : Jika menggunakan navigasi dasar dan
hyperlink walaupun ada salah satu yang tidak
68

No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian


berfungsi
2 : Jika menggunakan navigasi dasar tetapi ada
navigasi yang tidak berfungsi
1 : Jika tidak menggunakan navigasi sama sekali

B. Aspek Pemanfaatan Software


No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian
4 : Jika pengguna mudah mengendalikan e-
module chemistry magazine termokimia saat
proses pembelajaran
3 : Jika penggguna cukup mudah mengendalikan
Pengendalian e-
e-module chemistry magazine termokimia
module chemistry
saat proses pembelajaran
1 magazine termokimia
2 : Jika penggguna cukup sulit mengendalikan e-
saat proses
module chemistry magazine termokimia saat
pembelajaran
proses pembelajaran
1 : Jika penggguna sulit mengendalikan e-
module chemistry magazine termokimia saat
proses pembelajaran
4 : Jika pengguna mudah menemukan informasi
yang diperlukan terkait dengan materi
3 : Jika pengguna mudah menemukan informasi
Kemudahan
yang diperlukan terkait dengan materi
menemukan informasi
2 : Jika pengguna kurang mudah menemukan
2 yang diperlukan terkait
informasi yang diperlukan terkait dengan
dengan materi
materi
termokimia 1 : Jika pengguna sulit/tidak bisa menemukan
informasi yang diperlukan terkait dengan
materi
3 Akses masuk atau 4 : Jika pengguna sangat mudah masuk ke e-
keluar dari media module chemistry magazine termokimia dan
keluar dari e-module chemistry magazine
termokimia kapanpun
3 : Jika pengguna mudah masuk ke e-module
chemistry magazine termokimia dan keluar
dari e-module chemistry magazine
termokimia kapanpun
2 : Jika pengguna sedikit sulit masuk ke e-
module chemistry magazine termokimia dan
69

No Komponen Penilaian Kriteria Penilaian


keluar dari e-module chemistry magazine
termokimia kapanpun
1 : Jika pengguna sulit/tidak bisa masuk ke e-
module chemistry magazine termokimia dan
keluar dari e-module chemistry magazine
termokimia kapanpun
4 : Jika e-module chemistry magazine
termokimia sangat mudah dioperasikan oleh
pengguna dimanapun dan kapanpun
3 : Jika e-module chemistry magazine
termokimia mudah dioperasikan oleh
Pengoperasian e-
pengguna dimanapun dan kapanpun
4 module chemistry
2 : Jika e-module chemistry magazine
magazine termokimia
termokimia cukup sulit dioperasikan oleh
pengguna dimanapun dan kapanpun
1 : Jika e-module chemistry magazine
termokimia sulit/tidak bisa dioperasikan oleh
pengguna dimanapun dan kapanpun
4 : Jika terjadi interaksi terhadap:
a. Soal
b. Suara
Interaktivitas dalam e- c. Animasi/video
5 module chemistry d. Slide show galeri
magazine termokimia e. Database hasil pengerjaan soal
3 : Jika memenuhi 4 kriteria dari subjek di atas
2 : Jika memenuhi 3 kriteria dari subjek di atas
1 : Jika memenuhi 2 kriteria dari subjek di atas
Penggunaan software 4 : Memanfaatkan lebih dari 3 software
pendukung dalam e- pendukung
6 3 : Memanfaatkan 2-3 software pendukung
module chemistry
2 : Memanfaatkan 1 software pendukung
magazine termokimia 1 : Tidak memanfaatkan software pendukung
70

Lampiran 8
Kuesioner Respon Guru terhadap Pengembangan E-Module Interaktif
Chemistry Magazine Berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada Materi
Termokimia untuk Kelas XI SMA/MA

A. Identitas Peneliti
Nama : Sri Saraswati
NIM : 1505110307
Program Studi : Pendidikan Kimia

B. Identitas Responden
Nama :
NIP :
Sekolah :
Hari/Tanggal :

C. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban pernyataan sikap yang
sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu. Setiap alternatif pernyataan sikap
memiliki skor masing-masing, yaitu:
Pernyataan Sikap Skor
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Kurang Setuju (KS) 2
Tidak Setuju (TS) 1

2. Bapak/Ibu hanya dibenarkan untuk memilih satu jawaban atas


alternatif pernyataan sikap yang diberikan.
3. Apabila Bapak/Ibu menemukan kekurangan terhadap e-module
chemistry magazine termokimia yang dikembangkan, mohon
kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan saran perbaikan pada kolom
71

komentar yang telah disediakan, sehingga peneliti dapat segera


melakukan revisi lebih lanjut terhadap e-module chemistry magazine
termokimia yang dikembangkan.
4. Penilaian, saran, koreksi dan perbaikan dari Bapak/Ibu akan sangat
bermanfaat untuk meningkatkan dan menyempurnakan kualitas e-
module chemistry magazine termokimia ini.
5. Atas kerjasama Bapak/Ibu, saya ucapkan terimakasih.

D. Butir-butir Pernyataan
Respon
No Pernyataan
S CS KS TS
Materi yang disajikan dalam e-module
chemistry magazine termokimia sesuai
1
dengan kompetensi yang ada dalam
silabus mata pelajaran kimia.
Materi yang disajikan dalam e-module
2 chemistry magazine termokimia sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Fakta/prinsip/hukum/teori termokimia di
3 dalam e-module chemistry magazine
termokimia sudah akurat.
Materi dalam e-module chemistry
4 magazine termokimia sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan.
Materi yang disajikan dalam e-module
chemistry magazine termokimia dapat
5
membantu peserta didik dalam
memahami materi termokimia.
Gambar/ilustrasi pada cover e-module
6 chemistry magazine termokimia dapat
menarik minat peserta didik.
7 Berbagai hal menarik seperti: profil
tokoh, tips, artikel ilmiah yang disajikan
72

dapat menarik dan menambah wawasan


pengetahuan peserta didik pada materi
termokimia.
Teka-teki silang dan soal evaluasi yang
disajikan sesuai dengan kebutuhan peserta
8 didik untuk memenuhi tujuan
pembelajaran.

Kombinasi warna, jenis dan ukuran


tulisan dalam e-module chemistry
9
magazine termokimia dapat menarik
minat peserta didik.
Kalimat dalam e-module chemistry
10
magazine termokimia jelas (tidak rancu).
Ejaan yang digunakan dalam e-module
11 chemistry magazine termokimia sudah
tepat
Bahasa yang digunakan dalam e-module
12 chemistry magazine termokimia jelas dan
komunikatif.
Gambar/ilustrasi/video yang disajikan
dalam e-module chemistry magazine
13
termokimia menarik dan sesuai dengan
konsep termokimia.
Video dan audio yang disajikan dalam e-
14 module chemistry magazine termokimia
sudah jelas.
Penggunaan simbol/lambang dalam
15
materi termokimia sudah tepat
Komposisi warna tulisan dengan warna
16 latar dalam e-module chemistry magazine
termokimia sudah sesuai.
17 Penggunaan istilah kimia dalam e-module
chemistry magazine termokimia sudah
73

tepat.
E-module chemistry magazine
18 termokimia dapat diimplementasikan
dalam proses pembelajaran.
E-module chemistry magazine
19 termokimia dapat digunakan sebagai
bahan ajar mandiri peserta didik.
E-module chemistry magazine
termokimia dapat memotivasi peserta
20
didik untuk mempelajari materi
termokimia.
E-module chemistry magazine
21 termokimia dapat mempermudah guru
dalam proses pembelajaran.
E-module chemistry magazine
22 termokimia praktis dan dapat digunakan
berulang-ulang.
Penggunaan e-module chemistry
magazine termokimia dapat menambah
23
pengetahuan dan wawasan mengenai
konsep termokimia.
E-module chemistry magazine
24 termokimia dapat mengatasi kesulitan
dalam mempelajari materi termokimia.
E-module chemistry magazine
25 termokimia mudah disimpan dan
dibagikan kepada peserta didik.
E-module chemistry magazine
26 termokimia dapat dijadikan alternatif
dalam mengajarkan materi termokimia.
Soal latihan dalam e-module chemistry
magazine termokimia sesuai dengan
27
konsep yang disajikan dan dilengkapi
dengan kunci jawaban.
74

Petunjuk penggunaan e-module chemistry


28 magazine termokimia diterangkan secara
jelas.
Halaman e-module chemistry magazine
29 termokimia tidak membingungkan
pengguna.
Keseluruhan e-module chemistry
30
magazine termokimia sudah baik.
Saran dan Perbaikan
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
Pekanbaru, 2019
Responden

(..............................................)
NIP.
75

Lampiran 9
Kuesioner Respon Peserta Didik terhadap Pengembangan E-Module
Interaktif Chemistry Magazine Berbasis Kvisoft Flipbook Maker pada Materi
Termokimia untuk Kelas XI SMA/MA

A. Identitas Peneliti
Nama : Sri Saraswati
NIM : 1505110307
Program Studi : Pendidikan Kimia

B. Identitas Responden
Nama :
NIP :
Sekolah :
Hari/Tanggal :

C. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban pernyataan sikap yang
sesuai dengan penilaian Anda. Setiap alternatif pernyataan sikap
memiliki skor masing-masing, yaitu:
Pernyataan Sikap Skor
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Kurang Setuju (KS) 2
Tidak Setuju (TS) 1

2. Anda hanya dibenarkan untuk memilih satu jawaban atas alternatif


pernyataan sikap yang diberikan.
3. Anda dapat memberikan saran atau kesan pada kolom yang telah
disediakan.
4. Atas kerjasama Anda, saya ucapkan terimakasih.
76

D. Butir-butir Pernyataan
Respon
No Pernyataan
S CS KS TS
Ketika melihat cover e-module chemistry
1 magazine termokimia, saya tertarik untuk
mempelajari materi termokimia.
Tujuan pembelajaran yang disajikan
2 dalam e-module chemistry magazine
termokimia sudah jelas.
Peta konsep yang disajikan dalam e-
3 module chemistry magazine termokimia
jelas dan mudah dipahami.
Materi yang disajikan dalam e-module
4 chemistry magazine termokimia jelas dan
mudah dipahami.
Materi yang disajikan bervariasi sehingga
5 menyenangkan saat membaca e-module
chemistry magazine termokimia.
Soal-soal latihan yang ada dalam e-
module chemistry magazine termokimia
6
menambah pemahaman saya terhadap
konsep termokimia.
Bahasa yang digunakan dalam e-module
7 chemistry magazine termokimia mudah
untuk saya pahami.
Berbagai hal menarik seperti, profil
tokoh, tips dan artikel ilmiah menarik dan
8 menambah wawasan pengetahuan saya
pada materi termokimia.

Media dalam e-module chemistry


9 magazine termokimia membantu saya
memahami konsep termokimia.
10 Melalui e-module chemistry magazine
77

termokimia saya lebih semangat belajar


dan tidak bosan dalam proses
pembelajaran.
Desain isi e-module chemistry magazine
11 termokimia menarik dan membuat saya
lebih bersemangat belajar termokimia.
Ukuran dan jenis huruf yang digunakan
12 dalam e-module chemistry magazine
termokimia jelas dan mudah dibaca.
Pembelajaran menjadi menyenangkan dan
13 menarik jika menggunakan e-module
chemistry magazine termokimia.
Penggunakan e-module chemistry
magazine termokimia dapat
14
meningkatkan pemahaman saya pada
materi termokimia.
E-module chemistry magazine
15 termokimia dapat dioperasikan dengan
gadget yang saya miliki.
Penggunakan e-module chemistry
16 magazine termokimia saya dapat belajar
secara mandiri dimana saja dan kapan aja.
Secara keseluruhan, e-module chemistry
17 magazine termokimia sudah baik dan
menarik.

Saran dan Perbaikan


...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
Pekanbaru, 2019
78

Peserta Didik

(..............................................)
79

Lampiran 10. Tampilan E-Module Chemistry Magazine Termokimia


80
81
82
83

Anda mungkin juga menyukai