BAB I
PENDAHULUAN
Terbukti sampai dengan bulan desember 2006, terdapat 23 bank syariah yang
terdiri dari 3 bank umum syariah, 10 unit usaha syariah non Bank
Daerah.
Tabel 1.1
Jaringan Kantor Perbankan Syariah
Per-Desember 2006
8. HSBC. Ltd 1 0 1 0 0
rintangan. Walau dari segi pasar berpeluang besar, tetapi ada saja kekurangan-
peluang yang sangat besar bagi bank syariah dalam meraih nasabah. Peluang
tersebut telah diperkuat dengan dikeluarkannya fatwa dari MUI pada bulan
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan nasabah memilih bank syariah. Pada
Tabel 1.2
Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia
PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Per desember 2004, maret 2005-desember 2006 (Rp Milyar)
ketahun mengalami peningkatan baik dari bank umum syariah maupun dari
unit usaha syariah. Pada bank umum syariah, jumlah kantor cabang
mengalami peningkatan sebesar 263 pada desember 2004 menjadi 273 pada
maret 2005 dan 346 pada desember 2006. Pada unit usaha syariah jumlah
menjadi 84 pada maret 2005 dan 163 pada desember 2006. Seiring dengan
Rp.16.271 milyar pada maret 2005 dan Rp.26.722 milyar pada desember
desember 2006.
harus terus ditingkatkan karena hakikat dari bisnis perbankan adalah bisnis
memberikan efek yang besar terhadap minat menabung masyarakat pada bank
konvensional.
Tabel 1.3
Suku Bunga Simpanan Berjangka Rupiah Menurut Kelompok Bank
Bank Umum - 3 Bulan/Commercial Banks - 3 Months
Data Kuartal Period Tahun 2001.1 s/d 2006.4
Periode Nilai
2001 . 1 14,86
2 15
3 16,16
4 17,24
2002 . 1 17,02
2 15,85
3 14,36
4 13,63
2003 . 1 12,9
6
2 11,55
3 8,58
4 7,14
2004 . 1 6,11
2 6,31
3 6,61
4 6,71
2005 . 1 6,93
2 7,03
3 8,51
4 11,75
2006 . 1 12,19
2 11,7
3 11,05
4 9,71
Sumber: Statistik BI
Situs: www.bi.go.id
Pertumbuhan perbankan syariah akan dihadapkan pada persaingan
antara tingkat bunga bank konvensional dengan tingkat bagi hasil yang
syariah. Pada awal 1980-an, dilakukan diskusi mengenai bank syariah sebagai
tanggal 18-20 Agustus 1990 yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) di Cisarua Bogor. Ditindak lanjuti pada 22-25 Agustus 1990 dalam
7
Dengan modal awal itu, Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi pada 1
Mei 1992. Hingga September 1999, BMI telah memiliki 45 outlet yang
adalah bank yang pertama kali menerapkan sistem syariah dalam aliran arus
terjadi krisis ekonomi tahun 1998, yang mana terjadinya inflasi telah
TAHUN 2001.1–2006.4”.
2. Sebagai syarat dalam memperoleh gelar S-1 pada Jurusan Ilmu Ekonomi
Bab I : Pendahuluan
10
subjek penelitian. Dan harus merujuk pada kenyataan yang ada, yang
penjiplakan.
analisis statistik.
diturunkan dari seksi diskusi dan analisis yang dilakukan pada bagian
masalah.
BAB II
dan memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan
Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut
macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp
13
105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari
RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang
saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan
bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil
membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap
kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada (i)
tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham, (ii)
tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan
sedikitpun, (iii) pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat
14
sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya
membawa Bank kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan
modal pemegang saham sebesar Rp 269,7 miliar serta perolehan laba bersih
- Resident Auditor
- Financing and Treasury
INTERNAL AUDIT
- Administration and Information Technology System
GROUP / SKAI
- Monitoring and Audit Analysis
- Data Control
- Communication and Public Relation
CORPORATE - Corporate Legal and Investor Relation
SUPPORT GROUP - Protocolair and Internal Relation
- Corporate Planning
- MIS and Tax
- Personnel Administration and Logistic
ADMINISTRATION
- Information and Technology
GROUP
- Technical Support and Data Center
- Operation Supervision and SCP
- Financing Supervision
FINANCING
- F.I and Sharia Financial Institution
SUPPORT GROUP
- Financing Product Development
BUSINESS UNITS - Operational Head Office
16
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama
Drs. H. Abbas Adhar
Komisaris
Drs. H. Syaiful Amir, Ak, MBA
Komisaris
Prof. H. Korkut Ozal
Komisaris
H. Iskandar Zulkarnain, SE, Msi
Komisaris
H. Zainulbahar Noor, SE
Dewan Direksi
17
*Misi
Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia
dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan
manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk
memaksimumkan nilai bagi stakeholder.
1. Tabungan Ummat
- Kartu ATM : akses di lebih dari 8.800 Jaringan ATM BCA dan ATM
Debit BCA.
setiap bulan.
Persyaratan :
- Kartu ATM : akses di lebih dari 8.800 jaringan ATM BCA dan ATM
Debit BCA.
setiap bulan.
Persyaratan :
3. Kartu Shar-E
Kini tidak ada lagi hambatan bagi Anda untuk bertransaksi dengan
sesuai syariah dengan cara yang mudah dan murah, di manapun Anda
berada.
22
Mengapa Shar-E ?
Fasilitas :
- Kartu ATM : penarikan tunai di lebih dari 8.800 jaringan ATM BCA
Debit BCA
Persyaratan :
berkembang.
keberangkatan haji.
Persyaratan:
5. Giro Wadiah
Giro Wadiah Bank Muamalat dalam mata uang rupiah maupun valas,
Anda.
- Kartu ATM : akses di lebih dari 8.800 Jaringan ATM BCA dan ATM
Persyaratan :
dan NPWP.
6. Deposito Mudharabah
dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi Anda yang
ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Dana Anda akan
Keuntungan :
26
Fasilitas :
jatuh tempo.
Bank Muamalat.
Persyaratan :
copy NPWP dan TDP dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
7. Deposito Fulinves
dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi Anda yang ingin
Keuntungan :
27
Fasilitas :
jatuh tempo.
Bank Muamalat.
Rp. 50 juta.
Persyaratan :
8. DPLK Muamalat
Keuntungan :
ada ketenangan baik saat karyawan masih aktif bekerja maupun pada
purna tugas.
Syarat Kepesertaan :
- Peorangan.
1. Piutang Murabahah
29
rumah, dll).
2. Piutang Istisna’
3. Pembiayaan Mudharaah
Selanjutnya dalam pembiayaan ini Anda dan Bank sepakat untuk berbagi
(Plafond):
Pembiayaan Koperasi :
-Surat Permohonan
-Foto kopi NPWP
-Foto kopi SIUP
-Foto kopi TDP
-AD/ART Koperasi dan perubahannya
-Surat pengesahan dari Departemen Koperasi
-Susunan pengurus koperasi yang disahkan oleh Departemen Koperasi
-Laporan Keuangan 2 tahun terakhir
-Laporan Rapat Anggaran Tahunan (RAT) selama 2 tahun terakhir
-Cash flow projection selama masa pembiayaan
31
-Data jaminan
-Dokumen-dokumen lain yang menunjang usaha
-Nasabah harus melakukan mutasi keuangan di Bank Muamalat
4. Pembiayaan Musyarakah
dilakukan antara Anda dan Bank Muamalat dalam suatu usaha dimana
ditanamkan.
segera Anda terima dengan jumlah maksimal 90% dari nilai taksir
Layanan Gadai Syariah ini dapat diperoleh pada seluruh Counter Syariah
PT. Pegadaian.
33
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
dilakukan, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Haroon dan
penelitian ini adalah bahwa tingkat keuntungan di bank syariah dengan total
dengan simpanan dibank syariah adalah hubungan negatif, dimana bila terjadi
peningkatan pada tingkat suku bunga maka simpanan dibank syariah akan
motivasi mencari untung adalah faktor utama yang mendorong nasabah untuk
dalam memilih bank syariah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
keputusan nasabah dalam memilih bank syariah adalah karena didorong oleh
prinsip agama Islam. Selain itu nasabah juga didorong oleh faktor
syariah.
Ghafur W (2003) yang melihat hubungan antara bagi hasil, suku bunga serta
(BMI). Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa bagi hasil dan suku
bank syariah.
(2004) yang meneliti tentang tingkat bagi hasil dan suku bunga terhadap
menunjukan bahwa adanya faktor lain, yang diduga adalah karena sistemnya
meneliti faktor-faktor apa saja yang mendorong nasabah dalam memilih bank
syariah. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa faktor agamis dan faktor
variabel total bagi hasil, tingkat suku bunga deposito, dan fatwa MUI yang
bunga bank tidak berpengaruh terhadap simpanan mudharabah, hal ini diduga
tersebut.
36
bagi hasil, jumlah kantor cabang dan suku bunga terhadap simpanan
Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah simpanan masyarakat. Peneliti
bank syariah dalam hal ini disebut BMI. Apakah yang mendorong masyarakat
ditentukan oleh besarnya imbalan bagi hasil yang diterima atau faktor-faktor
BABIV
1. Loanable Funds
Smith, David Ricardo, dll) adalah fungsi dari bunga, makin tinggi tingkat
dananya di bank. Artinya, pada tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat
(penggunaan) loanable funds atau bisa diartikan sebagai dana yang tersedia
untuk dipinjamkan atau dana untuk investasi. Investasi juga merupakan tujuan
diharapkan dari investasi tersebut lebih besar dari tingkat bunga yang harus
dana (cost of capital). Makin rendah tingkat bunga maka pengusaha akan
semakin kecil. Tingkat bunga dalam keadaan seimbang akan tercapai apabila
Gambar 4.1
i (bunga)
tabungan
i1
i0
investasi 1
investasi 0
S0 S1 Q (investasi)
2. Liquidity Preferency
oleh permintaan dan penawaran uang. Menurut teori ini ada tiga motif
39
motif inilah yang merupakan sumber timbulnya permintaan uang yang dikenal
permintaan akan uang untuk tujuan spekulasi. Dalam hal ini permintaan besar
apabila tingkat bunga rendah dan permintaan kecil apabila tingkat bunga
tinggi.
baik, seperti dalam QS An-Nissa ayat 9 dan QS Al-Baqarah ayat 266 yang
iman maupun secara ekonomi“. Menabung adalah salah satu langkah dari
akan mendapatkan hasil (return) dimasa datang. Dengan adanya return dimasa
kesejahteraan hidup.
investasi adalah bahwa dalam berbagai aturan Islam dalam mengelola harta
terakhir ini kemudian dijadikan alternatif sistem bagi hasil yang diperoleh
41
sharing”. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai laba. Secara
definitif profit sharing diartikan: “distribusi beberapa bagian dari laba pada
para pegawai dari suatu perusahaan”. Lebih lanjut dikatakan bahwa hal itu
dapat berbentuk suatu bentuk uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba
Bagi hasil menurut Suseno adalah suatu prinsip pembagian laba yang
diterapkan dalam kemitraan kerja, dimana porsi bagi hasil ditentukan pada
saat aqad kerja sama. Jika usaha mendapatkan keuntungan, porsi bagi hasil
adalah sesuai kesepakatan namun jika terjadi kerugian maka porsi bagi hasil
gunakan dalam perhitungan bagi hasil adalah berupa laba bersih usaha setelah
Dapat disimpulkan bahwa bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi
tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana.
42
Pembagian hasil usaha ini salah satu contohnya dapat terjadi diantara pihak
bank dengan pihak nasabah. Kedua belah pihak sama-sama sepakat bahwa
modal usaha yang diberikan pihak pertama akan dikelola pihak kedua secara
4.1.3.2 Teori Bagi Hasil (Profit Loss Sharing) Dalam Perbankan Syari’ah
pembagian untung dan rugi sama-sama ditanggung oleh kedua belah pihak,
dan juga dapat dipahami bahwa keuntungan yang akan diperoleh nasabah bisa
diperoleh bank syariah. Besarnya prsentase bagi hasil sudah ditetapkan oleh
Profit/Loss Sharing. Dalam sistem ini, besar-kecil pendapatan bagi hasil yang
Dalam sistem ini, penentuan bagi hasil akan tergantung pada pendapatan
Revenue Sharing. Pola ini dapat memperkecil kerugian bagi nasabah, Hanya
saja jika bagi hasil didasarkan pada profit sharing, maka presentase bagi hasil
muslim tetapi juga non-muslim. Soalnya, dengan sistem bagi hasil akan
lebih besar, “simpanan di bank syariah dapat menjadi alternative,” ujar Elvyn.
besar.
Prinsip bagi hasil dalam perbankan syaria’ah menjadi prinsip utama dan
qawaid fiqhiyah (kaidah fiqh) dikatakan “algharam bil ghanam” (ada untung
rugi), prinsip ini memenuhi prinsip keadilan ekonomi. Dan didalam kaedah
besar, terkandung juga rsiko yang besar (high risk, high return).
Bagi pihak yang akan menjalankan prinsip ini, maka harus membuat
kesepakatan diawal yang berkaitan dengan usaha yang akan dijalankan dan
haramkan. Yang akan dibagi hasilkan adalah keuntungan bersih dari usaha
tersebut tetapi boleh juga dibuat kesepakatan diantara dua pihak jika bagi
hasil diperhitungkan dari total sales. Karena yang dibagi hasilkan merupakan
tersebut.
Prinsip bagi hasil (profit sharing), secara umum dalam prbankan syariah
Al-musyaraqah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang
Azza wa Jalla berfirman: Aku pihak ketiga dari dua orang yang brserikat
Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang
Landasan syari’ah yang mendasari akad ini adalah Al-Qur’an Surat Al-
karunia Allah…”
Rasulullah membolehkannya.”
muthlaqah adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang
cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu
investasi (loanable funds). Bunga terbentuk pada pasar dana investasi, dimana
akan dana investasi. Dipihak lain ada kelompok yang membutuhkan dananya
untuk memperluas usahanya (investor) dan jumlah kebutuhan akan dana ini
(1992:83) Dalam teori Keynes ada tiga motif timbulnya permintaan akan uang
yaitu transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Ketiga motif permintaan uang ini
seseorang untuk tetap berada pada kondisi yang liquid merupakan faktor
uang. Sedangkan uang menurut Keynes adalah merupakan salah satu bentuk
tabungan di bank, saham, dan surat-surat berharga lainnya. Dari ketiga motif
permintaan uang yang perlu digaris bawahi adalah ketika orang berspekulasi
uang tunai untuk tujuan tersebut. Memegang kekayaan berupa surat berharga
tersebut naik turun tergantung pada tingkat bunga (apabila tingkat bunga naik
harga dari surat berharga turun). Makin banyak surat berharga dalam susunan
(Kotler,1997:20)
49
Kualitas merupakan keseluruhan dari ciri serta sifat suatu produk atau
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk dan jasa yang tidak
Dari pnjelasan diatas bahwa secara spesifik tidak ada definisi mengenai
kualitas yang diterima maupun secara universal dan dari dfinisi yang ada,
Kini bukan hanya tingkat bagi hasil yang tinggi yang menjadi
dan terus berkembang, mereka memerlukan jasa finansial yang mudah dan
praktis. Banyaknya kantor cabang yang dimilki oleh bank syariah yang
dan mudah ditemukan akan dapat memberikan penilain yang lebih bagi bank
dana masyarakat sangat berkaitan dengan kemampuan bank syariah itu sendiri
bank syariah, maka akan mempunyai pengaruh positif dari jumlah kantor
4.2 HIPOTESIS
tahun 2001.1-2006.4
2001.1-2006.4
tahun 2001.1-2006.4
52
BAB V
METODE PENELITIAN
jumlah kantor cabang, dan suku bunga terhadap simpanan masyarakat pada
Metode pengumpulan dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini
adalah:
1. data yang digunakan dalam penelitian adalah data skunder runtun waktu
2. Sumber data:
2. Imbalan bagi hasil adalah imbalan yang diberikan kepada simpanan dana
4. Suku bunga adalah suku bunga deposito tiga bulanan dalam bentuk
sering digunakan dalam penelitian yaitu antara lain model linier dan model
log linier. Dalam mengetahui perilaku data menunjukkan hubungan linier atau
log linier dalam penelitian ini digunakan metode formal yaitu melalui metode
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + ei
ln Y = γ 0 + γ1 ln X1 + γ2 ln X2 + γ 3 ln X3+ vi
F1 = Y- RES1
F2 = ln-RES2
54
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 Z1 + ei
Ln Y = γ 0 + γ1 ln X1+ γ2 ln X2 + γ 3 ln X3 + γ 4 Z2 + ei
beranggapan bahwa ada pengaruh antara imbalan bagi hasil, jumlah kantor
cabang dan suku bunga terhadap simpanan masyarakat pada Bank Muamalat
Gambar 5.1
Skema Model Penelitian
Simpanan masyarakat di
Kantor cabang BMI
Suku bunga
55
yang mempengaruhi oleh tingkat simpanan tahun sekarang tetapi juga oleh
parsial (PAM) sehingga dalam penelitian ini akan diketengahkan model OLS
digunakan adalah Y.
Keterangan :
5.6.1 Uji t
- Ho : β1 = 0
- Ha : β1 > 0
57
- Nilai tabel
ttabel ; tα ; n-k
dimana :
Gambar 5.2
kurva Uji t
Ho ditolak
Ho diterima
t
- Nilai thitung :
β1
thitung =
Seβ 1
Di mana :
β1 = Koefisien regresi
Se β1 = Standar error β1
- Kriteria Pengujian
Jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Artinya variabel bebas tidak
Jika nilai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Artinya variabel bebas
5.6.2 Uji F
- Ho : β1= β2 = β3 = β4 = 0
- Ha : β1≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0
- Nilai F tabel
F tabel : Fα;n-k;k-1
Dimana :
- Daerah kritis.
Gambar 5.3
Kurva uji F
Ho ditolak
Ho diterima
- Nilai F hitung t
R 2 k - 1
F hitung
1 R 2 N k
59
Dimana :
R2 = koefisien determinasi
- Nilai F hitung
signifikansi 5%
signifikansi 5%.
independen.
Heterokedastisitas.
5.7.1 Autokorelasi
60
yang lain saling berhubungan. Untuk mengetahui ada tidaknya auto korelasi
dapat dilakukan dengan metode Uji Langrange Multilier (LM) yaitu dengan
χ2 = (n-1) R2
dengan pedoman : bila nilai χ2 hitung lebih kecil dibandingkan nilai χ2 tabel
maka tidak ada autokorelasi. Sebaliknya bila nilai χ2 hitung lebih besar
5.7.2 Heterokedastisitas
tidak efisien (semakin besar sample, semakin besar varian) untuk menguji ada
sedang diestimasi.
5.7.3 Multikolinieritas
β1x1 β 2 x 2 β 3 x 3 .... β k x k V 0
adalah kombinasi linear yang pasti menjelaskan lainnya. Salah satunya cara
untuk mengetahui hubungan antar variabel logX yang satu dengan variabel
logX yang lain adalah meregresi tiap logXi sisa variabel logX dan menghitung
Sebaliknya apabila r2 variabel < R2 pada model regresi, maka dalam regresi
BAB VI
ANALISIS DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series dengan
Simpanan masyarakat adalah dana investasi tidak terikat pada Bank Muamalat
Independent dari imbalan bagi hasil, jumlah kantor cabang, dan suku bunga
Data imbalan bagi hasil adalah imbalan nasabah atas bagi hasil
investasi pada BMI. Data kantor cabang adalah jumlah kantor cabang BMI di
seluruh wilayah Indonesia, suku bunga adalah suku bunga deposito tiga bulan
dari alamat situs internet Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan alamat situs
Tabel 6.1
Hasil Uji MWD Linier
Tabel 6.2
Hasil Uji MWD Log Linier
Ha. Kesimpulannya berdasarkan hasil regresi linier maupun log linier sama
program eviews 3, hasil data tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
penyesuaian)
0.083371403 LogX3.
a. Hipotesis.
b. F table = (α = 0.05 : k – 1 ; n – k)
= (α = 0.05 : 3 ; 20 ) = 3.10
c. F hitung = 872.3507
Gambar 6.1
Kurva Uji F
Ho ditolak
Ho diterima
3.10 872.3507
Karena F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ho ditolak dan Ha
i Hipotesis
ii t tabel = (α = 0.05 : k – 1 ; n – k)
t hitung = 2.710706
67
Gambar 6.2
Kurva Uji t terhadap Parameter Imbalan Bagi Hasil (β1)
Ho ditolak
Ho diterima
1.725 2.71
i. Hipotesis.
ii t tabel = (α = 0.05 : k – 1 ; n – k)
= (α = 0.05 : 3 ; 20 ) = 1.725
t hitung = 2.047155
68
Gambar 6.3
Kurva Uji t terhadap parameter kantor cabang ( β2)
Ho ditolak
Ho diterima
1.725 2.047
Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti
i. Hipotesis
ii t tabel = (α = 0.05 : k – 1 ; n – k)
= (α = 0.05 : 3 ; 20 ) = 1.725
t hitung = -0.531965
Gambar 6.4
Kurva Uji t terhadap Parameter suku bunga deposito (β3)
Ho ditolak
Ho diterima
-0.531 1.725
69
Nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti secara
i. Hipotesis
t hitung = 7.229950
Gambar 6.5
Simpanan Masyarakat Periode Yang Lalu (β4)
Ho ditolak
Ho diterima
1.725 7.22
dari variabel imbalan bagi hasil (X1), jumlah kantor cabang (X2), suku bunga
Dari tabel 6.4 terlihat bahwa tidak ada nilai r² yang lebih besar dari R²
Variabel r² R² Keterangan
LogX1 Terhadap LogX2 0.903054 0.994868 Tidak Ada Multikol
LogX1 Terhadap LogX3 -0.511854 0.994868 Tidak Ada Multikol
LogX1 Terhadap LogY(-1) 0.972408 0.994868 Tidak Ada Multikol
LogX2 Terhadap LogX3 -0.715204 0.994868 Tidak Ada Multikol
LogX2 Terhadap LogY(-1) 0.935257 0.994868 Tidak Ada Multikol
LogX3 Terhadap LogY(-1) -0.540632 0.994868 Tidak Ada Multikol
Sumber: data olahan Eviews.3
71
Heteroskedasitas:
χ² hitung = 3.841897
χ² tabel = 31.4104
metode uji White. Hipotesis nul dalam uji ini adalah tidak adanya
Chi squares atau pada probabilitas ρ nya, jika lebih kecil dari alpha maka
probabilitas ρ nya adalah sebesar 0.871099 dan 0.929786 yaitu > alpha 0.05
dan chi-squares hitung 3.841897 lebih kecil dari chi-squares kritis pada α 0.05
dengan df sebesar 31.4104 maka dapat dikatakan bahwa bebas dari masalah
tidak hanya pada derajat pertama ( first order) tetapi juga digunakan pada
tingkat derajat. Jika hasil uji LM berada pada hipotesa nol (Ho) yaitu χ² hitung
< χ² tabel maka model estimasinya tidak terdapat autokorelasi, begitu pula
sebaliknya, jika berada pada hipotesa alternative (Ha) yaitu χ² hitung > χ²
Diperoleh χ²hitung :
(n -1) * R = χ²
(n – 1)* R = 0.002504
demikian, berdasarkan hasil uji LM maka hipotesis nol (Ho) yang menyatakan
bahwa tidak ada autokorelsi diterima. Nilai χ² hitung < dari pada χ² tabel
dengan demikian dapat disimpulkan model estimasi berada pada hipotesa nol
yaitu variabel imbalan bagi hasil, jumlah kantor cabang dan simpanan
pada ά = 0.05. Untuk Variabel suku bunga deposito bank konvensional tidak
berpengaruh signifikan.
panjang (δ) sebesar 0.341472. Angka lebih dari nol (0) maka dapat dikatakan
ada perubahan terhadap simpanan masyarakat (y) pada periode t seperti yang
jika imbalan bagi hasil (X1), jumlah kantor cabang (X2), suku bunga (X3),
jumlah simpanan berjangka periode yang lalu (Y(-1)) tetap, maka simpanan
mengingat adanya daya tarik utama dari simpanan masyarakat adalah imbalan
74
bagi hasil yang tinggi. Hal ini menunjukan bahwa imbalan bagi hasil sangat
Nilai koefisien jangka pendek dari jumlah kantor cabang di BMI (X2)
adalah 0.166017 persen. Jika tingkat jumlah kantor cabang naik sebesar 1%
maka Jumlah kantor cabang akan bertambah 0.166017 persen. Dalam jangka
persen berarti ada peningkatan jumlah kantor cabang BMI. Berarti jumlah
masyarakat jadi lebih praktis dan gampang untuk dapat menyimpan uang nya
Bagi orang yang beriman dan meyakini Al-qur’an dan hadist maka
akan berprinsip bahwa dalam mencari keridhoan ALLAH SWT, dia harus
terkait dengan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat bunga tidak akan
menerapkan sistem bagi hasil pada perbankan mereka. Ini merupakan salah
satu bukti nyata bahwa, kenapa mereka juga menggunakan sistem yang
penindasan dan lain sebagainya. maka dari itu Al-Qur’an telah mengharamkan
BAB VII
7.1 Kesimpulan
1. Untuk uji kebaikan model (Uji F dan R²) menunjukan bahwa model
cukup bagus karena secara bersama – sama variable imbalan bagi hasil
(X1), jumlah kantor cabang (X2), suku bunga (X3), dan simpanan
pengaruh imbalan bagi hasil (X1), jumlah kantor cabang (X2), suku
disimpulkan bahwa :
77
ini terjadi karena melihat kondisi ekonomi yang tidak stabil terutama
lebih besar dari pada koefisien jangka pendek artinya jangka panjang
Muamalat Indonesia.
78
7.2 Implikasi.
penawaran baik itu dari produk-produk maupun dari bagi hasil yang
DAFTAR PUSTAKA
A. Riawan Amin, Bunga, Imbalan dan Bagi Hasil, Dalam Majalah Hukum Nasional
Indonesia, Jakarta.
Prenhallindo, Jakarta.
INTERNET: