PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Apakah stress test, bagaimana penerapannya? Mengapa perlu dilakukan stress
test? Apakah pada setiap software / aplikasi baru perlu dilakukan stress test? Demikianlah
pertanyaan-pertanyaan itu akan menjadi bahan pembahasan dalam Laporan ini.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.3 Elemen-elemen Pengujian pada JMeter 5
Beberapa elemen pengujian yang ada pada JMeter 5 antara lain:
Time for DNS
Waktu untuk memecah URL domain name menggunakan sistem client
DNS server yang terkonfigurasi.
Time to connect
Waktu untuk membuat koneksi ke server.
Time to first byte (TFB)
Waktu antara menginisiasi sebuah request dan menerima data byte
pertama dari server.
Request Time (TLB, Time to last Byte)
Waktu untuk sebuah HTTP Request(contoh frames, images, halaman
HTML, dll.)
User/Server Bandwith
Jumlah bandwith yang dapat digunakan oleh user/server.
Sent Request
Jumlah request yang dikirim ke server dalam satu waktu.
Received Request
Jumlah jawaban / respon yang dikirim oleh server dalam satu waktu.
Open Request
Jumlah open request dalam waktu tertentu.
Error rates
Jumlah request yang gagal per satuan waktu, per user, ataupun per URL.
4
2.4 Bentuk Laporan dalam JMeter 5
Beberapa jenis laporan yang dapat langsung dihasilkan oleh JMeter 5 di
antaranya:
Grafik
Summary Log, terdiri dari waktu dan tanggal pengujian, hasil singkat dari
keseluruhan waktu uji, hasil singkat dari keseluruhan pengujian, dan
glossary.
Detailed Log, terdiri dari test setup data(URLs, jumlah user, dll.), proses
informasi pengujian(penungguan waktu), hasil detail dari keseluruhan
waktu uji, request-request yang gagal, hasil detail dari keseluruhan
pengujian, glossary, lokasi di mana log file tersimpan.
User Log untuk masing-masing user, teridiri dari aktivitas log dan data
seluruh click, request, dll., Time to first byte, Time to connect and data-
data sejenis untuk tiap request, HTML data, cookie data, image URLs dan
frames URLs.
Machine readable request log (CSV)
Raw graph data (CSV)
5
2.5 Konfigurasi pada JMeter 5
Beberapa konfigurasi umum yang ada pada JMeter 5 adalah:
JMeter dapat mendukung beberapa jenis Test Plan , setiap 1 Test Plan Terdiri
beberapa komponen test:
Number Of Thread : “menginisiasi jumlah request. Merupakan pilihan yang
baik untuk menguji seberapa Banyak request per Detik.
Duration : pengujian yang berjalan dalam jumlah detaik yang telah
ditentukan.
RAMP Up-Period: Ramp tests juga berjalan pada waktu yang telah
ditentukan, tetapi dengan menyertakan peningkatan load dari 1
request ke jumlah request tertentu yang mencapai 80% dari jumlah
wajtu test. Menjelang 20% sisa waktu, keseluruhan jumlah request
akan aktif. Ramp Test adalah cara yang baik untuk menemukan
batasan dari webserver atau aplikasi web.
6
Simulasi user, digunakan untuk menentukan jumlah request yang aktif
pada saat pengujian berlangsung. Jumlah request dapat bernilai antara 1 sampai
60.000. Nilai Click Delay juga harus dimasukkan untuk user yang aktif. Semakin
kecil nilai yang ditentukan, semakin besar level stress yang dilakukan pada
webserver.
Project scenario, comment, operator, dapat digunakan untuk memasukkan
informasi tentang pengujian yang dilakukan. Comment ini akan dimasukkan ke
laporan.
7
2.5.2 Pengaturan URLs Request dan Parameter
BAB III
8
ANALISIS
Implementasi Pengujian
9
10
3.2 Hasil Pengujian
Ketika pengujian selesai, maka akan muncul log report mengenai hasil
pengujian yang dilakukan. Report yang penulis pilih yaitu report pada halaman
HTML secara langsung. Ada beberapa hal yang langsung dapat dilihat pada report
berbentuk HTML tersebut,diantaranya:
APDEX (Application Performance Index) Hasil yang terdiri dari Hasil
Performa Hardware/Software dalam bentuk waktu Hitungan response
time.
Request Summart merupakan dalam bentuk diagram Pie yang
menampilkan Berapa Persen Request Yang sukses dan berapa persen
Request yang gagal .
Statistics, dari masing-masing data statistic request dalam table format
statistic data.
Data error merupakan data error yang terjadi pada hardware/software
yang menyebabkan Request yang gagal mendapat response ekseskusi
sukses
Beberapa yang dianggap mewakili keseluruhan report hasil dari pengujian
yang akan penulis bahas antara lain:
a. Grafik Request Requests Summary.
11
Grafik/Gambar ini menunjukkan jumlah request yang dapat dilayani, jumlah
request dikirim dan diterima dalam hal perbandingannya dengan trafik network. Dari
grafik/tabel statistik tersebut dapat kita lihat, terlihat dari pie chart yang berwarna hijau,
12
menghasilkan report sukses 100% . Sementara jumlah request yang dapat dilayani relatif
teratur sejak waktu dimulainya test, hal ini dapat dilihat dari data yang ada pada table
statistik dan data tabel APDEX yang berjalan lancar hanya dalam waktu 500ms dengan
tabel statistik jumlah request sebanyak 1788 dalam per 1 ms.
Grafik Response Time Graph untuk Proses Login ini menunjukkan jumlah waktu
rata-rata request menunggu request untuk diproses, kesuksesan per requestnya. Dari
grafik di atas, dapat dilihat tingkat kesuksesan tiap request semakin meningkat seiring
dengan semakin lamanya waktu test dilaksanakan, untuk semua request, dan untuk setiap
ramp yang dilakukan. Terlihar response Server /software Semakin meningkat responsif
memproses 9.000 0milestone request milestone dalam waktu 50 detik, untuk memproses
login request secara bersamaan.
13
Grafik Response Time Graph untuk Proses Check balance ini menunjukkan
jumlah waktu rata-rata request menunggu request untuk diproses, kesuksesan per
detiknya, dan user per requestnya. Dari grafik di atas, dapat dilihat tingkat kesuksesan
saat awal mileston semakin meningkat kemudian tiap request semakin menurun seiring
dengan semakin lamanya waktu test dilaksanakan, untuk semua request, dan untuk setiap
ramp yang dilakukan. Terlihar response Server /software Semakin meningkat responsif
memproses rata rata 24.000 request milestone dalam waktu 50 detik, untuk memproses
Check Balance secara bersamaan.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Stress test merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan pada software,
biasanya dilakukan pada server, ataupun bias juga dilakukan pada hardware,
untuk mengetahui batas maksimum ketahanan dari software / hardware tersebut.
Pengujian ini biasanya dilakukan dengan melakukan hal yang tidak biasa pada
object pengujian, misalnya user dalam jumlah yang sangat besar mengakses
aplikasi sama dalam waktu yang bersamaan, memberikan jumlah load yang
sangat tinggi, dan lain-lain.
Stress test sebaiknya dilakukan pada aplikasi yang berbasis server, untuk
mengetahui ketahanan dari aplikasi tersebut, dan melakukan perbaikan seperlunya
sebelum aplikasi dideploy.
JMeter 5 merupakan salah satu jenis tool untuk melakukan stress test terhadap
webserver. Tool ini memungkinkan penggunaan mencapai 60000 request secara
bersamaan, dan memiliki jenis report dalam bentuk grafik, log, HTML, file word,
dll.
4.2 Saran
Menambahkan Core CPU dan menambah kekuatan Cpu , karena Stress test lebih
berpengaruh kepada performance CPU.
15