Asuhan Kebidanan Komprehensif Ny S
Asuhan Kebidanan Komprehensif Ny S
STUDI KASUS
OLEH:
YULI AMALIA NF
NIM : 18055
JAKARTA
2021
LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S
STUDI KASUS
OLEH:
YULI AMALIA NF
NIM : 18055
JAKARTA
2021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RSPAD GATOT SOEBROTO
Visi, Misi, dan Tujuan STIKes RSPAD Gatot Soebroto
Pasal 31
Visi STIKes RSPAD Gatot Soebroto
Laporan Studi Kasus ini telah di setujui, diperiksa oleh pembimbing dan dinyatakan
Mengetahui
Ketua STIKES RSPAD Gatot Soebrot
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus ini telah di ujikan dan disahkan dihadapan tim penguji Prodi DIII
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Ketua STIKES RSPAD Gatot Soebroto
ii
Nama Lengkap : Yuli Amalia NF
Status : Lajang
Telepon : 08871267571
Email : yuliamalianf@gmail.com
Pendidikan
KATA PENGANTAR
iii
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat
yang diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir
Diploma III Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto. Dalam menyusun Karya
Tulis Ilmiah ini penulis tidak bekerja sendiri tetapi banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Brigadir jenderal TNI (purn) drg. Bambang Kusnandir, Sp.Pros., Ph.D Ketua
2. Kolonel CKM Didin Syaefudin, SKep, MARS NRP 33676, Ketua STIKes
6. Kedua orang tua dan adik saya atas segala Do’a dan dukungannya baik secara
Farida, Gaby, Resti, Nofi, Windy, Ita ), dan kepada Ali Raka Firdaus, dan
iv
beserta semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat dan do’anya
8. Serta pihak – pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu – persatu. Penulis
menyadari bahwa dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………..………..……..i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………….…..…….……..ii
v
KATA PENGANTAR......................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
A.Kehamilan.............................................................................................8
4. Diagnosa Kehamilan.....................................................20
B. Persalinan....................................................................................................32
1. Pengertian Persalinan..................................................32
vi
2. Etiologi terjadinya Persalinan.....................................32
C. Nifas…………………………………………………...……………….....58
1. Pengertian Nifas..........................................................58
7. Jadwal Imunisasi.........................................................74
vii
1. Manajemen Kebidanan.........................................77
LAPORAN PERSALINAN..............................................................................124
BAB IV PEMBAHASAN.
Pembahasan ...................................................................................135
A.Kehamilan................................................................................135
viii
B.Persalinan.................................................................................142
D. Nifas........................................................................................148
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................151
B. Saran.........................................................................................152
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 2.5 Bidang Hodge……………………………………………………………55
DAFTAR GAMBAR
His………………………………………………………………………………56
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir di Era
sembuh sebanyak 158.405 (71,5% dari pasien yang terkonfirmasi), dan pasien
orang (2,4%) adalah anak berusia 0- 5 tahun dan terdapat 1,3% di antaranya
meninggal dunia. Untuk kelompok ibu hamil, terdapat 4,9% ibu hamil
data kondisi penyerta. Data ini menunjukkan bahwa ibu hamil, bersalin, nifas
dan bayi baru lahir juga merupakan sasaran yang rentan terhadap infeksi
mortalitas ibu dan bayi baru lahir (Kementerian Kesehatan tahun, 2020).
1
2
Salah satu upaya yang dapat dilakukan bidan yaitu dengan menerapkan
Care/CoC), coc adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang
terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan
waktu yang relevan. Kedua hal tersebut penting untuk mengatur dan
berkesinambungan dari bidan hamper delapan kali lipat lebih besar untuk
gangguan, Melakukan edukasi dan konseling berbasis budaya dan etiko legal
evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan . Tetapi dalam hal ini penulis
4
bayi baru lahir (neonatus), bayi, balita dan anak prasekolah, masa kehamilan,
2020).
persalinan, pasca persalinan bayi baru lahir, bayi dan balita, serta pelayanan
secara holistik dan terpadu dan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar ahli madya kebidanan . Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan
Kecamatan Tanah Abang . Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.S mulai
persalinan, nifas, dan bayi baru lahir. berjalan sesuai dengan standar asuhan
kebidanan.
5
A. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
1. Tujuan Khusus
diharapkan :
lahir.
A. Manfaat Penulisan
ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan Kb yang diterapkan oleh
3. Mahasiswa
TINJAUAN PUSTAKA
A.Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
2010 : 213).
minggu.
8
9
a. Uterus
oleh hormon estrogen dan sedikit oleh progesterone. Hal ini dapat
tanda Piscaseck.
hegar.
menipis. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah
minggu fundus uteri turun kembali dan terletak kira – kira 3 jari
b. Serviks Uteri
c. Vagina
13
d. Payudara
kecokelatan pada bagian atas hidung atau di bawah mata. Selain itu
f. Perubahan Metabolik
g. Sirkulasi Darah
Dua komponen utama darah yaitu plasma dan sel darah merah
sedangkan pada ibu yang lain dapat terjadi hamper dua kali
h. Sistem Respirasi
i. Traktus Digestivus
17
2011:185)
j. Traktus Urinarus
k. Sistem Muskuloskeletal
18
a. Sering BAK
b. Nyeri Punggung
dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan
dkk,2010).
c. Sulit Tidur
d. Edema
wanita tersebut duduk atau b\erdiri dan pada vena cava inferior pada
menggunakan tangan ornag lain ataupun papan kaki pada ujung tempat
Pospor.
4. Diagnosa Kehamilan.
21
a. Tanda Chadwick:
Warna pada vagina dan vulva menjadi lebih merah dan agak
tersebut.
b. Tanda Goodel
c.`Tanda Piscaseek
tanda bila uterus mudah berkontraksi ,tanda ini khas pada masa
(Manuaba, 2010).
1)Tujuan ANC
pembadahan
seminimal mungkin.
2) Refocusing ANC
diantaranya :
bersalin.
mungkin.
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan: ukur berat badan
kedua.
f.Pemeriksaan Hb.
g. Pemriksaan VDRL.
payudara.
gondok.
malaria.
1) Perdarahan vagina
sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda
Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih terasa jika
29
ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
a) Anamnesa
persalinan, dan nifas yang lalu), riwayat laktasi, riwayat kb, dan riwayat
b) Pemeriksaan fisik
nadi, suhu, dan lain-lain. Pada pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan cara
konjuntiva tidak anemis, sklera tidak iketrik, palpebra tidak oedema. Pada
palpasi : untuk menentukan Tinggi Fundus Uteri (TFU), besar dan konsistensi
letak punggung janin, pada letak lintang ditentukan mana kepala janin
terba
Jantung Janin (DJJ), DJJ normal antara 120 – 160 dpm, teratur yaitu
untuk melihat refleks patella pada kaki ibu. Normalnya refleks patella
eksterna inspeksi luar : keadaan vulva / uretra, ada tidaknya tanda radang,
2010).
d) Pemeriksaan penunjang
urine protein dan urine reduksi normalnya negatif. Selain itu juga dilakukan
2008).
salah satu indikator untuk menentukan kemajuan pertumbuhan janin dan dapat
mengukur tinggi fundus uteri menggunakan alat ukur panjang mulai dari tepi
atas simfisis pubis sampai fundus uteri atau sebaliknya, (Mandriwati, 2007 ).
antenatal di FKTP.
atau tidak.
FKTP.
Buku KIA.
kehidupan sehari-hari.
IMD, rawat gabung, dan menyusui agar pada saat persalinan sudah
11. Konseling perjalanan untuk ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya tidak
B. Persalinan
1.Pengertian Persalinan
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
(Prawirohardjo, 2010).
Jika nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera di
keluarkan.
akan timbul.
40
a.Persalinan Kala I
jam.
menjadi 4 cm.
menjadi 9 cm.
b.Kala II (pengeluaran)
lama ,kira-kira 2-3 menit sekali.Kepala janin telah turun masuk ruang
rektum ,ibu merasa seperti mau buang air besar ,dengan tanda anus
melewati perineum. Setelah his istirahat sebentar, maka his akan mulai
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri.Di mulai
tanda gejala kala III adalah : perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri,
Klein: saat ada his, rahim kita dorong sedikit,bila tali pusat
tiba.
d.Kala IV(Observasi)
1. Tingkat kesadaran.
3. Kontraksi uterus.
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinnya, melalui berbagai upaya yang
terintegrassi dan lengkap tetapi dengan interfensi yang minimal sehingga prinsip
keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.
wanita memasuki bulannya yang disebut kala pendahuluan, ini memberikan tanda-
2010)
b. Perubahan serviks.
c. Terdapat his.
d. Ketuban pecah.
b. Passanger ( Janin&Plasenta )
cocygeus mobile.
soperfisial.
vagina.
Perineum menonjol.
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
yang bersih.
pemeriksaandalam.
untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160 kali per
menit ).
Persalinan.
meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
untuk meneran.
meneran
Jika bayi belum lahir atau kelahiran belum akan terjadi segera
bayi.
16. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong
ibu.
18. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
19. Saat kepala bayi terlihat di vulva 5-6 cm, melindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain. Meletakkan tangan yang lain
lahir.
20. Dengan lemb ut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
f. Lahirnya Bahu
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus.
berkontraksi baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
31. Dengan satu tangan.Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
tersebut.
32. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di
kepala bayi.
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
35. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
i. Mengeluarkan Plasenta
kemudian gunakan jari-jari tangan atau klem DTT atau steril untuk
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase
k. Menilai Perdarahan
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
perdarhan pervagiam.
43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
pervaginam.
49. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan kandung kemih setiap 15 menit
Memeriksa suhu tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam
normal.
37,70C ).
dengan baik.
setelah didekontaminasi.
n. Dokumentasi
2010).
persalinan.
kuning (risiko rendah), ibu hamil dengan atau tanpa tanda dan
test (jika tersedia fasilitas dan sumber daya). Untuk daerah yang
COVID-19 pada ibu hamil jika ibu memiliki kontak erat dan atau
gejala.
transmisi COVID-19).
standar.
persalinan.
(MKJP).
e. partograf
Definisi
pervaginam.
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat secara
seksama, yaitu:
(Prawirohardjo 2014)
f. Kemajuan persalinan
a) Pembukaan serviks
64
- Nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam dan hasil dari
fase aktif persalinan, diberi tanda silang (x) harus ditulis di garis
dalam
5/5 Kepala di atas PAP,
mudah digerakkan
4/5 H I-II Sulit digerakkan,bagian
masuk panggul.
3/5 H II-III Bagian terbesar kepala
c) Kontraksi uterus
Nilai dan catat setiap 30 menit sekali. Setiap kotak di bagian atas
tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang menunjukkan
DJJ mengarah dibawah 120 atau di atas 160 x/menit. Dengarkan DJJ
selama 1 menit.
mekonium.
dipisahkan
dipisahkan
a. Nadi : dicatat setiap 30 menit dan ditandai dengan sebuah titik besar
( ● ).
- Oksitosin.
2009).
C. Nifas
1.Pengertian Nifas
persalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu
dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan
(Prawirohardjo, 2010).
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit melakukan
Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan menggangu kesehatan ibu
Kunjungan I:
harus menjaga ibu dan bayi 2 jam pertama setelah kelahiran atau
Kunjungan II:
perdarahan abnormal.
- Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-
Kunjungan III
Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan
Kunjungan IV
69,jakarta Ambarwati,2008)
a. Uterus
banyaknya lochia.
b. Lochia.
dan vagina selama masa nifas. Berikut ini adalah beberapa jenis
persalinan.
c. Serviks
d. Vagina
e. Payudara (Mammae)
- Produksi susu.
Menurut Reva Rubin Proses adaptasi psikologis ibu pada masa nifas
a. Taking in period
Berlangsung 3-10 hari postpartum, pada fase ini ibu timbul rasa
merawat bayi.
c. Letting go period
a. Infeksi lokal
- Terbentuk pus.
74
b. Infeksi umum
2010).
masa nifas. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi
Tujuannya adalah :
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
Tujuannya adalah :
abnormal.
istirahat.
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
Tujuannya adalah:
(Saifuddin, 2011).
1. Pelayanan Pasca Salin (ibu nifas dan bayi baru lahir) dalam
mandiri selesai.
pada masa nifas dan bayi baru lahir. Jika ada keluhan atau tanda
- Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru dilahirkan pada
lainnya.
minggu
- Neonatal lanjut adalah Bayi baru lahir dari usia 8 -28 hari.(Sari
Wahyuningsih, 2011)
bayi
2014).
memar
muntah.
perut atas ibu selama paling sedikit satu jam untuk memberi kesempatan
insiden ikterus bayi baru lahir.Kontak kulit dengan kulit juga membuat
bayi lebih tenang sehingga didapat pola tidur yang lebih baik.Dengan
cairan amnion pada tangan bayi akan membantu bayi mencari puting
81
ibu. Dengan waktu yang diberikan, bayi akan menendang dan bergerak
menghisap yang pertama ini timbul 20-30 menit setelah lahir dan
memar
muntah.
b) Pengukuran Antropometri
infeksi.
83
l) Perut : apakah adanya acites atau tidak, apakah ada hernia umbilical
pusat.
berlubang.
r) Refleks :
1) Refleks Moro
bayi atau refleks terhadap suara dan cahaya. Refleks ini antara
Refleks Suckling
3) Refleks Rooting
menghisapnya.
85
4) Refleks Walking
badannya diangkat.
miring kiri.
7. Jadwal Imunisasi.
1. Pengertian Imunisasi.
(Muslihatun, 2010).
kekebalan aktif. Jadi terdapat dua jenis kekebalan yang dimiliki tubuh,
bukan dibuat sendiri oleh badan kita. Kekebalan pasif didapat dengan
86
aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajang
2. Tujuan
Mycobacterium tuberculosis.
2. Bayi baru lahir dari ibu yang BUKANODP, PDP atau terkonfirmasi
imunisasi Hepatitis B.
3. Bayi baru lahir dari ibu ODP, PDP atau terkonfirmasi COVID-19:
Clamping).
4. Bayi lahir dari ibu hamil Hbsag reaktif dan COVID-19 terkonfirmasi dan
b) Klinis sakit (bayi tidak bugar atau tampak sakit) tetap mendapatkan
selanjutnya).
5. Bayi baru lahir dari ibu dengan HIV mendapatkan ARV profilaksis, pada
temu.
6. Bayi lahir dari ibu yang menderita sifilis dilakukan pemberian injeksi
RAWAT GABUNG).
9. Untuk pemberian nutrisi pada bayi baru lahir harus diperhatikan mengenai
risiko utama untuk bayi menyusuiadalah kontak dekat dengan ibu, yang
dengan protokol tatalaksana bayi lahir dari Ibu terkait COVID-19 yang
a) Bayi lahir dari Ibu ODP dapat menyusu langsung dari ibu
persediaan ASI agar proses menyusui dapat berlanjut setelah ibu dan
10. Pada bayi yang lahir dari Ibu ODP tidak perlu dilakukan tes swab,
(dilakukan saat masih dirawat di RS), dan pada hari ke 14 pasca lahir.
11. Setelah 24 jam, sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas kesehatan,
48 –72 jam setelah lahir. Untuk pengambilan spesimen dari bayi lahir dari
lahir;
13. Ibu diberikan KIE terhadap perawatan bayi baru lahir termasuk ASI
ekslusifdan tanda –tanda bahaya pada bayi baru lahir (sesuai yang
tercantum pada buku KIA). Apabila ditemukan tanda bahaya pada bayi
baru lahir, segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus untuk bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) apabila ditemukan tanda bahaya
ada bayi lain yang sedang diberikan terapi oksigen. Penggunaan face shield
dapat digunakan di rumah, apabila terdapat keluarga yang sedang sakit atau
2020).
1.Manajemen Kebidanan
yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
perkusi).
95
meyertai diagnosis.
96
Penangannya ( Langkah 3 )
yang aman.
dalam persalinan.
seorang ahli perwatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini,
kolaborasi dilakukan.
dilengkapi.
98
disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan klien agar
(Langkah 6)
biaya.
g. Evaluasi ( Langkah 7)
dilakukan harus dicatat secara benar, sederhana, jelas dan logis sebagai
S : Subjective
O : Objective
mendukung assesment.
A : Assesment
101
- Diagnosa masalah.
P : Planning
berdasarkan assesment.
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Kunjungan ANC
pervaginam.
a. (Data Subjektif)
SMA, pekerjaan ibu tidak bekerja, dengan suami bernama Tn. Y usia 30
Jln. Jati Baru VI PJKA Tanah Abang Jakarta Pusat . Pada tanggal 10 Maret
sering buang air kecil, Nyeri Pinggang, dan Mules yang hilang timbul.
Ibu mendapatkan imunisasi TT1 , TT2 dan TT3 yaitu ,TT1 tanggal :
aterm, jenis persalinan spontan, penolong bidan, penyulit tidak ada, jenis
kelamin Perempuan , berat badan 2900 gram, panjang badan 46 cm, nifas
tidak ada riwayat penyakit seperti jantung, asma, Diabetes Melitus, ginjal,
kehamilan ini. Jenis kelamin yang diharapkan yaitu perempuan atau laki-
selama 5 tahun.
seperti nasi, lauk, sayuran, buah dan susu. Eliminasi, BAB frekuensi 1 kali
sehari, BAK frekuensi ± ≥ 8 kali sehari. Pola istirahat dan tidur yaitu ibu
tidur malam ± 6 jam dan tidur siang ± 1 jam setiap harinya. Ibu bukan
perokok aktif maupun pasif, serta tidak memakai obat-obat atau jamu
selain yang diberikan oleh bidan, tidak ada alergi terhadap obat, ibu tidak
mandi 2 x /hari, ganti pakaian 2 x/hari atau jika terasa lembab. Ibu tidak
b. (Data Objektif)
120/70 mmHg, S :36,5°C, N :78 x/menit, P :21 x/menit, tinggi badan: 150
cm, berat badan sekarang 57,5 kg, berat badan sebelum hamil: 40 kg,
Riwayat IMT yang lalu : 17,7 kg/m2 (Underwight), Riwayat IMT sekarang :
25,5 kg/m2 .
hitam, bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok, distribusi merata. Muka
konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning. Hidung bersih, tidak ada
serumen. Mulut bersih, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries, gusi tidak
ada epulis. Pada leher tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid,
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan vena jugularis. Pada
belum ada pengeluaran, tidak teraba adanya benjolan, tidak ada tanda-tanda
(30 CM) . Dilakukan palpasi ), Leopold I teraba bagian bulat, lunak, tidak
melenting. Leopold II sebelah kiri teraba bagian – bagian kecil janin, dan
106
sebelah kanan teraba bagian panjang, keras seperti papan. Leopold III teraba
bagian bulat, keras, dapat digoyangkan, bagian terendah janin belum masuk
PAP. Pada Leopold IV konvergen , teraba 5/5 bagian. TBJ ( 30-13 ) x 155 x
maksimum terdengar jelas di satu titik dua jari bawah pusat sebelah kiri.
sianosis. Kaki : tidak terdapat varises, refleks patella +/+, tidak terdapat
Laboratorium pada Tanggal 04-02-2021 HB : 11,8 g/dl, HIV (-), HBSag (-),
c. Analisa
d. Kebutuhan segera
Djj 136 x/menit : . Ibu dan janin saat ini dalam keadaan sehat.
berikan.
ibu rasakan adalah kontraksi palsu, dan itu hal yang normal
rasa sakit pada saat muncul kontraksi palsu datang ibu bisa
Kala I
keluhan mules – mules sejak pukul 01.00 WIB tgl 14 Maret 2021 dan
keluar lendir darah sejak pukul 01.30 WIB , ini kehamilan yang kedua
lebih dari 10 kali. BAB terakhir tanggal 14 Maret 2021 pukul 08.00
WIB dan BAK terakhir 12.00 WIB. Makan terakhir pukul 10.00 WIB
dan minum terakhir pukul 11.40 WIB. Ibu istirahat kurang, karena
bagian kecil janin dan sebelah kanan teraba bagian panjang, keras
seperti papan. Leopold III teraba bagian bulat, keras, tidak dapat
terdengar jelas di satu titik dua jari bawah pusat sebelah kanan, pada
Pada pemeriksaan dalam pukul 12.30 WIB : vulva vagina tidak ada
jelas.
2021, pada Tanggal 04-02-2021 HB : 11,8 g/dl, HIV (-), HBSag (-),
P:
yang diberikan.
melakukan
nyaman dan baik saat persalinan nanti. Ibu memilih posisi 1/2
Ibu makan setengah porsi nasi dan minum teh manis hangat.
mau melakukan
114
10) Mengobservasi His, DJJ, dan nadi setiap 30 menit / jika ada
indikasi.
11) Mengobservasi TD dan suhu setiap 4 jam/ jika ada indikasi. Ibu
mengerti.
Kala II
S : Ibu mengeluh mules semakin kuat dan sering, ibu merasa keluar air-
50’’ kuat, relaksasi baik, DJJ (+) 142 x/menit, teratur, ketuban pecah
kemih kosong.
P :
ibu dan janin dalam keadaan baik, pembukaan sudah lengkap dan
ibu diperbolehkan untuk meneran saat ada His. Ibu mengerti dan
melihat kea rah perut, dagu menempel di dada, gigi atas dan
116
bawah dirapatkan, meneran saat ada His. Ibu mengerti dan dapat
melakukannya.
minum air the manis hangat dan DJJ dalam batas normal.
Kala III
S : Ibu mengatakan senang karena bayinya telah lahir dengan selamat dan
P :
dengan baik.
Kala IV
luka laserasi jalan lahir grade I ( mulai dari mukosa vagina sampai
P :
lengkap.ibu mengerti
laserasi .
mengganti pakaian ibu dengan yang bersih dan kering. Ibu sudah
atau minum. Ibu makan 1 porsi makanan dan minum segelas air
10) Mengajarkan ibu dan keluarga (suami) cara masase uterus jika
hingga uterus teraba bulat dan keras. Ibu dan suami mengerti dan
dapat melakukannya.
120
hebat, kejang, demam, dan jika ibu merasa salah satu tanda diatas
LAPORAN PERSALINAN
121
masuk PAP, teraba 3/5 bagian. TBJ : 2945 gram. His 4x10’ lamanya 50”, Kuat,
relaksasi baik. DJJ 136x/menit, teratur. VT pukul 12.30 WIB : v/v t.a.k., portio
kepala, penurunan H II, posisi UUK belum teraba jelas dan telah dilakukan
Ibu mengatakan ada dorongan ingin meneran, merasa ada tekanan pada anus,
mules yang semakin sering, kuat dan teratur dan keluar air-air. KU : Tampak
Kesakitan , Kes : CM. Tampak gejala kala II. Dorongan ingin meneran, tekanan
darah, semakin banyak, dan keluar air-air. Pukul 14.00 WIB ketuban pecah
spontan pervaginam, warna jernih, bau khas. Dilakukan VT ulang pukul 14.00
122
WIB : vulva vagina tidak ada kelainan, portio tidak teraba, pembukaan
depan, penurunan H III, molase 0. Mendekatkan alat partus set dan hecting set,
penolong memakai APD Level 3,. Penolong memakai sarung tangan steril dan
berada di samping kanan pasien. Ibu dipimpin meneran saat ada his. Saat his
Saat ada his, ibu dipimpin meneran dan kepala bayi tampak maju sedkikit demi
sedikit, dan diluar his kepala tidak masuk lagi, artinya kepala keluar pintu jalan
lahir. Pada saat kepala tampak 5-6cm di depan vulva, pasang duk steril dibawah
hidung, mulut, dagu dan seluruh kepala bayi. Cek lilitan tali pusat, tidak ada
lilitan tali pusat. Menunggu kepala melakukan putar paksi luar, tangan
melahirkan bahu belakang, tangan kanan menyanggah bahu dan kepala bayi,
tangan kiri menelusuri badan bayi. Lahirlah seluruh tubuh bayi. Pukul 14.10
WIB bayi lahir spontan pervaginam letak belakang kepala, menangis kuat,
gerakan aktif, warna kulit kemerahan,Jenis kelamin Laki-Lak, BB: 3500 gram,
Bayi lahir spontan pervaginam letak belakang kepala, menangis kuat, gerakan
cacat ( - ). Meletakkan bayi diatas perut ibu secara melintang dengan kepala
lebih rendah dari badan. Bayi segera dibersihkan, kemudian melakukan palpasi
untuk memastikan tidak ada janin kedua. TFU sepusat, kontraksi baik, kandung
kemih kosong. Melakukan MAK III, yaitu suntik oksitosin 10 Iunit, IM. Tali
pusat di klem 2-3 cm dari umbilikus. Melakukan pengurutan ke arah ibu dan
jepit klem kedua ±2 cm dari klem pertama. Dengan perlindungan 4 jari tangan
kiri tali pusat dipotong diantara kedua klem. Tali pusat di jepit dengan umbilical
cord klamp. Setelah itu ditelungkupkan diantara kedua payudara dan dibawah
puting, kedua kaki seperti katak,. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit
ibu, kepala dimiringkan ke kanan, kedua tangan bayi disamping badan bayi
tangan kiri penolong diatas supra sympisis, mendorong ke arah dorso kranial,
tangan kanan meregangkan tali usat, setelah plasenta tampak 2/3 di depan
vulva, diterima dengan kedua tangan dan putar searah agar selaput ketuban
Plasenta lahir spontan, kotiledon lengkap. Selaput amnion dan korion utuh.
Insersi lateralis. Panjang tali pusat ±45 cm, diameter 18 cm. Melakukan masase
uterus segera setelah plasenta lahir, selama ±15 detik searah untuk
lahir. Terdapat luka pada jalan lahir Grade I (hanya ada di mukosa vagina ).
melarutan klorin 0,5% dan air DTT. Rendam alat dalam larutan klorin 0,5%
selama ±10 menit. Membersihkan ibu dari lendir dan darah serta cairan ketuban
dengan air DTT. Membersihkan tempat tidur dengan melarutan klorin 0,5% dan
bilas dengan air DTT dan memakaikan ibu pembalut, celana dalam, dan kain
serta mengganti pakaian ibu dengan yang bersih dan kering. Kemudian
kontraksi uterus.
Pukul : 14.15WIB
Pukul : 16.15WIB.
125
36,6°C. Palpasi TFU 2 jari bawah pusat, kandung kemih kosong. Ibu sudah
sesering mungkin. Menginformasikan tanda bahaya BBL, bayi rewel, tidak mau
menyusu, demam, kejang. Memberitahu ibu dan keluarga tentang tanda bahaya
nifas, yaitu ibu merasa nyeri kepala hebat, pandangan mata kabur, nyeri ulu
hati, perut terasa lembek, demam dan keluar darah pervaginam secara terus
menerus seperti air mengalir. Ibu dan keluarga mengerti, dan jika terdapat tanda
S : Ibu mengatakan bayi tidak demam, tidak kejang, tidak rewel dan serta
ASI sudah keluar dan bayinya menyusu Kuat , Bayi sudah BAB
dan BAK.
kemerahan, kuku tidak pucat , tidak ada perdarahan tali pusat dan
P :
untuk saat ini bayi dalam keadaan baik, usia bayi 6 jam, suhu
36,6 ◦c. Tali pusat bersih tidak berdarah. Ibu mengetahui hasil
pemeriksaan.
melakukannya.
tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu tidak mau menyusu,
dengan cara membantu ibu dengan cara posisi badan bayi lurus,
128
10. Mengingatkan ibu dan suami agar pada saat nanti dirumah
hebat, pandangan mata tidak kabur, tidak nyeri ulu hati, tidak
P :
nyeri kepala hebat, pandangan mata kabur, nyeri ulu hati, perut
dengan baik.
susu kedelai atau aapun itu makanan kesukaan ibu agar ibu
PEMBAHASAN
komprehensif yang didapat pada Ny.S Sejak usia kehamilan 39 minggu lebih
3 hari , bersalin, bayi baru lahir, dan nifas di Puskesmas Kecamatan Tanah
tanpa ada komplikasi baik pada masa kehamilan, persalinan, maupun nifas.
A. Kehamilan
pada trimester pertama sebanyak 1 kali, pada trimester kedua sebanyak 3 kali,
dan pada trimester ketiga sebanyak 3 kali. Hal ini menunjukan bahwa
132
133
2020 . Dan dalam situasi pandemi COVID-19 ini, banyak pembatasan hampir
kesehatan lainnya karena rasa cemas dan takut tertular, di samping itu,
tetanus yang terjadi pada neonates (bayi yang usia kurang dari 1 bulan) yang
toksin (racun) dan menyerang sistem syaraf pusat. Imunisasi TT3 dengan
selama 5 tahun .(Yani & Munawaroh, 2020).Maka dari itu ibu sudah
134
selama kehamilan ini ± 17,5 kg/m, maka dari itu Ny S sudah memenuhi
berat badan, membesarnya uterus, maka pusat gravitasi akan berpindah kearah
depan sehingga ibu hamil harus menyesuaikan posisi berdirinya, dimana ibu
penyebab utama terjadinya sakit atau nyeri pada bagian pinggang ibu, dan
berguna untuk membuat ligamen di daerah panggul agar lebih rileks dan sendi
menjadi lebih longgar sebagai persiapan untuk proses kelahiran. Namun, efek
teknik sentuhan dan pemijatan ringan ini sangat penting bagi ibu hamil untuk
membantu memberikan rasa tenang dan nyaman, baik menjelang maupun saat
dan hormon endorfin dianggap zat penghilang rasa sakit terbaik.Teknik pijat
Cara 1 :1) Ambil posisi senyaman mungkin, bisa dilakukan dengan duduk,
(duduk di samping atau di belakang ibu). 2) Tarik napas yang dalam lalu
atau suami atau pendamping persalinan mengelus permukaan luar lengan ibu,
hanya ujung jari saja. 3) Setelah kurang lebih dari 5 menit, mintalah pasangan
untuk berpindah ke lengan atau tangan yang lain.4) Meski sentuhan ringan ini
hanya dilakukan di kedua lengan, namun dampaknya luar biasa. Ibu akan
Cara 2 :Teknik sentuhan ringan ini juga sangat efektif jika dilakukan
ringan dari arah leher membentuk huruf V terbalik, ke arah luar menuju sisi
tulang rusuk. 3) Terus lakukan pijatan-pijatan ringan ini hingga ke tubuh ibu
bagian bawah belakang. 4) Suami dapat memperkuat efek pijatan lembut dan
biarkan tubuhmu menjadi lemas dan santai,” atau “Saat kamu merasakan
dikarenakan penulis belum bertemu ibu secara langsung pada tanggal tersebut.
sering buang air kecil meurut teori, Ketidaknyamanan sering buang air kecil
yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III secara fisiologis disebabkan
karena ginjal bekerja lebih berat dari biasanya, karena organ tersebut harus
137
janin dan plasenta yang membesar juga memberikan tekanan pada kandung
kemih, sehingga menjadikan ibu hamil harus sering ke kamar kecil untuk
buang air kecil, Asuhan yang dapat diberikan pada ibu hamil trimester III
dengan keluhan sering buang air kecil yaitu ibu harus tetap menjaga
kebersihan diri, ibu harus mengganti celana dalam setiap selesai buang air
kecil atau menyediakan handuk bersih dan kering untuk membersihkan serta
mengeringkan area kewanitaan setiap selesai buang air kecil agar tidak
rasa gatal, dan lain sebagainya . adapun bahaya jika memungkinkan keadaan
celana dalam sering dalam keadaan lembab akibat sering cebok setelah BAK
jamur yang dapat menyebabkan infeksi di daerah tersebut jika tidak segera
diatasi. Daerah vagina akan terkena infeksi saluran kemih yang menyebabkan
rasa gatal, panas, nyeri, muncul kemerahan. (Megasari, 2019). tetapi dalam
tersebut dikarenakan penulis belum bertemu ibu secara langsung pada tanggal
tersebut
138
Keluhan ibu adanya mules yang hilang timbul menurut teori, Pada
persalinan yang tidak pasti, diawali dengan uterus yang berkontraksi jika ada
rangsangan dan jika ada durasi waktunya tidak menentu. Biasanya terjadi
terjadinya kontraksi ini yaitu, karena ada perubahan dan pergerakan uterus
yang bertambah keras. Kontraksi Braxton hicks ini dirasakan lebih lemah
daripada kontraksi persalinan dan durasinya terjadi satu atau dua menit.
Kontraksi ini biasa terjadi karena ibu mengalami dehidrasi karena volume
darah yang terdiri dari plasma dan cairan mengalami peningkatan. Namun,
namun asupan cairan pada ibu hamil tidak dapat di stabilkan. Asuhan
Menganjurkan ibu untuk jalan ringan atau mengubah posisi ibu akan
dengan cara ibu Tarik nafas dalam dari hidung merasakan oksigen yang
tetapi dalam asuhan ini penulis tidak mengevaluasi hasil dari keefektivitasan
asuhan tersebut dikarenakan penulis belum bertemu ibu secara langsung pada
tanggal tersebut
bagian terbawah janin ibu belum masuk PAP menurut Teori, bisa dibantu
dan belakang, sisi kanan, kiri, dan melingkar akan panggul akan menjadi lebih
relaks, bisa dipadukan dengan gymball caranya , duduk diatas bola dan
belakang, sisi kanan, kiri. Ini akan membantu Tekanan dari kepala bayi pada
leher rahim tetap kostan ketika ibu bersalin diposisi tegak, sehingga dilatasi
(pembukaan) serviks dapat terjadi lebih cepat, Ligamentum atau otot disekitar
panggul lebih relaks, Bidang luas panggul lebih lebar sehingga memudahkan
kepala bayi turun ke dasar panggul (Renaningtyas et al., 2013) . tetapi dalam
tersebut dikarenakan penulis belum bertemu ibu secara langsung pada tanggal
tersebut
140
B Persalinan
12.30 WIB hasil : vulva vagina tidak ada kelainan, portio tidak
jam pada primi dan 1 jam pada multi (Fitriahadi & Utami, 2019).
vagina, fourchette posterior dan kulit perineum. Pada derajat I ini tidak
kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan
setiap 30 menit pada 1 jam kedua. Pantau temperatur tubuh setiap jam
kontak kulit selama 30 menit , menurut POGI Bayi baru lahir dari ibu
suhu pada bayi baru lahir. Setelah dilakukan IMD selama satu jam maka
rerata suhu aksila pada kelompok IMD lebih tinggi dari pada kelompok
non IMD. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa setelah dilakukan
IMD selama satu jam suhu aksila meningkat 0,4 ± 0,30C sedangkan pada
peningkatan suhu 0,03 ± 0,30C. Pada kelompok IMD tidak ada bayi yang
hipotermi setelah satu jam dan seluruh bayi mengalami peningkatan suhu
aksila satu jam setelah kelahiran, namun pada kelompok non IMD ada
empat orang bayi dengan suhu aksila dibawah 36,50C dan ada delapan
orang bayi yang mengalami penurunan suhu aksila setelah satu jam
kelahiran. Hal ini menunjukkan bahwa IMD yang dilakukan pada bayi
dilakukan IMD dan 7 orang yang tidak dilakukan IMD, didapatkan hasil
Perawatan tali pusat pada bayi untuk mencegah infeksi pada tali
tanpa menggunakan alkohol, hal ini sesuai dengan teori alkohol tidak
lagi dianjurkan untuk merawat tali pusat karena dapat mengiritasi kulit
dan menghambat pelepasan tali pusat. Saat ini belum ada petunjuk
tali pusat, karena itu dikatakan yang terbaik adalah menjaga tali pusat
pada mata bayi baru lahir, dan memberikan Injeksi Vit K 0,1 ml secara
Intra muscular pada paha kiri bagian luar untuk mencegah terjdinya
perdarah otak karena adanya tekanan pada saat persalinan . munisasi HB-
0 diberikan pada umur 0-7 hari (Rukiyah, 2012). Pada bayi Ny. S
diberikan imunisasi HB-0 pada tanggal 14 Maret 2021 setelah 1 jam bayi
kanan bagian luar secara IM dengan dosis 0,5 ml. Apabila bayi baru lahir
146
C. Nifas
partum secara ketat. Hal ini sesuai dengan teori bahwa 2 jam pertama
jam post partum.Pada kala IV ibu dipantau setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua. Karena sudah sesuai teori
besar kematian ibu pada periode pasca persalinan terjadi 2 jam pertama
147
Dalam penerapan asuhan kebidanan pada masa nifas juga telah sesuai
dengan teori yaitu ibu diberikan pil zat besi Sf( Sulfasferos) 60 mg 1x1
(Prawirohardjo, 2010).
IU, di minum 1x1, menurut teori Pada masa nifas perlu diberikan vitamin
ibu, vitamin A juga bermanfaat pada bayi, karena pada masa nifas ibu
hidup anak serta membantu pemulihan kesehatan nifas yang erat kaitannya
dengan anemia dan mengurangi resiko buta senja pada ibu menyusui .
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil dari pengkajian yang dilakukan pada NY.S sesuai dengan asuhan
manajemen kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
normal mulai tanggal 10-15 April 2021 hasil yang didapatkan sesuai dengan
dan menemukan masalah pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru
terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir dan ibu nifas.
148
149
ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir dan ibu nifas.
diberikan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir dan
ibu nifas
B. Saran
1. Bagi Puskesmas.
normal.
2. Bagi Institusi
3. Bagi Mahasiswa
Ariestanti, Y., Widayati, T., & Sulistyowati, Y. (2020). Determinan Perilaku Ibu
http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1120700020921110%0Ahttps://doi.org/
10.1016/j.reuma.2018.06.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.arth.2018.03.044%0
Ahttps://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1063458420300078?
token=C039B8B13922A2079230DC9AF11A333E295FCD8
Fitriahadi, E., & Utami, I. (2019). Buku Ajar Asuhan Persalinan & Managemen Nyeri
Hutagaol, H. S., Darwin, E., & Yantri, E. (2014). Artikel Penelitian Pengaruh
Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) terhadap Suhu dan Kehilangan Panas pada Bayi
20191217_2.pdf
Bersalin, Ibu Nifas, Bayi Baru Lahir Dan Keluarga Berencana Di Puskesmas
Nagreg. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Maret, 1–28.
Pelvic Rock Dengan Birthing Ball Terhadap Lamanya Kala I Pada Ibu Bersalin
Sagitarini, P. N. (2019). Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Pinggang Ibu Hamil
Trimester Iii Di Rsia Puri Bunda. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 3(2), 24.
https://doi.org/10.37294/jrkn.v3i2.163
Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., Ilmu, D. A. N., Islam, U., & Syarif, N.
Yani, W. F., & Munawaroh, M. (2020). Sikap Ibu, Dukungan Suami dan Peran
https://doi.org/10.33221/jiki.v10i02.496
LAMPIRAN