Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
(Subbidang Kesehatan Masyarakat)
DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2021

1. PENDAHULUAN

Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman,


aman dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan
beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah
daerah.daerah daerah daerah daerah daerah daerah daerah daerah daerah.
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan dengan
memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Untuk
mewujudkannya dilaksanakan melalui “FORUM” atau dengan memfungsikan lembaga
masyarakat yang ada. Forum tersebut disebut “FORUM KABUPATEN/KOTA SEHAT”
atau sebutan lain yang serupa sampai tingkat kecamatan dan desa.

Tatanan : adalah sasaran kegiatan Program Kabupaten Sehat yang sesuai dengan
potensi dan permasalahan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten.

Kawasan sehat : adalah kondisi wilayah tertentu yang bersih, nyaman, aman dan
sehat bagi pekerja dan masyarakat dikawasan tersebut dengan mengoptimalkan potensi
masyarakat dan pekerja, melalui pemberdayaan pelaku pembangunan yang terkait,
difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan wilayah.

Desa sehat : adalah suatu upaya untuk menyehatkan kondisi pedesaan yang bersih,
nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan mengoptimalkan potensi
masyarakat , melalui pemberdayaan kelompok kerja masyarakat , difasilitasi oleh sektor
terkait dan sinkron dengan perencanaan wilayah.
Forum Kabupaten/Kota adalah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan
aspirasinya dan berpatisipasi turut menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan
wilayahnya yang mengintegrasikan berbagai aspek sehingga dapat mewujudkan wilayah
yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni oleh warganya.

Untuk mendukung kinerja forum, dibentuk “TIM PEMBINA KABUPATEN/KOTA


SEHAT” untuk menyelaraskan kebutuhan masyarakat sesuai dengan arah pembangunan
daerah, yang dikoordinasikan oleh Kepala Badan Perencanaan Daerah dengan anggota dari
instansi terkait yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota.

Forum Komunikasi Desa Sehat adalah wadah bagi masyarakat di kecamatan


kabupaten untuk mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronkan dan
mensimplikasikan prioritas, perencanaan antara desa satu dengan desa lainnya diwilayah
kecamatan yang dilakukan oleh masing-masing Pokja Desa Sehat mewujudkan wilayah
yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya.

Kelompok Kerja (pokja) adalah wadah bagi masyarakat desa / kelurahan di


kecamatan perkotaan / di pedesaan atau yang bergerak dibidang usaha ekonomi, sosial dan
budaya dan kesehatan untuk menyalurkan aspirasinya dan berpartisipasi kegiatan yang
disepakati mereka sehingga dapat mewujutkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan
sehat untuk dihuni dan bekerja.

2. DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN KAB/KOTA SEHAT

1. UU Nomor: 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

2. UU Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

3. UU Nomor: 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

4. Peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun
2005 dan Nomor :1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang PENYELENGGARAAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT.

5. Keputusan Bupati Kotawaringin Barat Nomor : 188/119/Kep/413.013/2010 Tentang Tim


Pembina Teknis Kabupaten Kotawaringin Barat.

6. Keputusan Bupati Kotawaringin Barat Nomor : 188/321/Kep/413.013/2011 Tentang


Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Kotawaringin Barat.

3. TUJUAN
Tercapainya kondisi Kabupaten/Kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk
dihuni dan sebagai tempat untuk bekerja dan berkarya bagi warganya dengan terlaksananya
berbagai program pembangunan berwawasan kesehatan, sehingga dapat maningkatkan
sarana, produktivitas dan perekonomian masyarakat.

4. SASARAN

1. Terlaksananya program kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan kebutuhan
masyarakat, melalui perberdayaan forum yang disepakati masyarakat.

2. Terbentuknya forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar masyarakat,


pemerintah kabupaten dan pihak swasta, serta dapat menampung aspirasi masyarakat
dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam mewujutkan
sinergi pembangunan yang baik.

3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya serta


perilaku dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan
terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di kabupaten
tersebut secara mandiri.

4. Terwujutnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk menigkatkan


produktifitas dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu
meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi lebih baik.

5. KEBIJAKAN

1. Menyelenggarakan semua program kesehatan dalam rangka mengatasi permasalahan


kesehatan di daerah.

2. Pelaksanaan program kesehatan tidak terbatas pada standar pelayanan minimal akan
tetapi semua program yang menjadi kebutuhan masyarakat.

3. Pelaksanaan program-program kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan aspirasi


dari masyarakat melalui forum di Kabupaten/Kota, Forum Komonikasi di Kecamatan,
Desa/Kelurahan Sehat atau Kawasan Sehat tertentu dan Pokja di Desa/Kelurahan.

4. Memanfaatkan kawasan potensial, sebagai pintu masuk (entry point), dimulai dengan
kegiatan sederhana yang disepakati masyarakat dan terintegrasikan dengan kegiatan
sektor/instansi.
5. Mengutamakan proses dari pada target, berjalan terus menerus, dimulai dengan kegiatan
perioritas dalam satu tatanan kawasan, dan dicapai dalam waktu yang sesuai dengan
kemampuan masyarakat dan semua pelaku pembangunan yang mendukung.

6. Pemerintah daerah bersama-sama dengan forum menetapkan pilihan tatanan, kegiatan


serta jenis dan besaran indikatornya.

7. Pemerintah daerah memfasilitasi kegiatan yang menjadi pilihan masyarakat, termasuk


penggalian sumber daya masyarakat yang diperlukan.

8. Penyelenggaraan Kab/Kota Sehat diwujudkan dengan menyelenggarakan semua


program yang menjadi permasalahan di daerah, secara bertahap, dimulai kegiatan
prioritas bagi masyarakat di sejumlah kecamatan pada sejumlah desa/kelurahan atau
bidang usaha yang bersifat sosial ekonomi dan budaya di kawasan tertentu.

9. Pelaksanaan Kab/Kota sehat dilaksanakan dengan menempatkan masyarakat sebagai


pelaku pembangunan dengan melalui pembentukan Forum yang disepakati masyarakat.
Dengan dukungan pemerintah daerah dan mendapatkan fasilitasi dari sektor/instansi
terkait melalui program yang telah direncanakan.

10. Setiap kabupaten/kota menetapkan kawasan potensial sebagai “entry point” yang
dimulai dengan kegiatan sederhana yang disepakati masyarakat, kemudian berkembang
dalam suatu kawasan atau aspek yang lebih luas.

11. Penyelenggaraan Kabupaten/kota sehat lebih mengutamakan proses dari pada target,
berjalan terus-menerus dimulai dengan kegiatan prioritas dalam suatu tatanan kawasan
dan dicapai dalam waktu yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan semua
stakeholder yang mendukung.

6. KESEPAKATAN DALAM MERUMUSKAN INDIKATOR

a. Kesepakatan tentang pilihan tatanan kabupaten/kota sehat dengan kegiatan yang menjadi
pilihan serta jenis dan besaran indikatornya ditetapkan oleh forum bersama-sama dengan
pemerintah daerah.

b. Program-program yang belum menjadi pilihan masyarakat diselenggarakan secara rutin


oleh masing-masing sektor dan secara bertahap program-program tersebut
disosialisasikan secara intensif kepada masyarakat dan sektor/instansi terkait melalui
pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh forum kabupaten/kota sehat.
c. Pelaksanaan kegiatan kabupaten/kota sehat sepenuhnya dibiayai dan dilaksanakan oleh
daerah yang bersangkutan dan masyarakat dengan menggunakan mekanisme pendekatan
konsep pemberdayaan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat.

d. Evaluasi kegiatan kabupaten/kota sehat dilakukan oleh forum dan pokja kabupaten/kota
sehat bersama-sama pemerintah daerah, LSM, perguruan tinggi, media massa selaku
pelaku pembangunan.

7. TATANAN KABUPATEN/KOTA SEHAT

Tatanan dan sasaran Kabupaten Sehat sesuai dengan potensi dan permasalahan
pada masing-masing kecamatan di Kabupaten, dikelompokkan dalam 9 tatanan berdasarkan
tatanan/kawasan dan permasalahan khusus sebagai berikut :

1. Tatanan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat.

2. Tatanan Sarana Lalu Lintas Tertib & Pelayanan Transportasi sehat.

3. Tatanan Industri dan Perkantoran yang Sehat.

4. Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat.

5. Tatanan Pertambangan Sehat.

6. Tatanan Hutan Sehat.

7. Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri.

8. Tatanan Ketahanan Pangan dan Gizi.

9. Tatanan Kehidupan Sosial yang Sehat.

Dinas/Instansi/lembaga koordinator menjadi penanggung jawab pada tiap-tiap tatanan,


dengan beranggotakan dinas/lembaga lainnya yang mempunyai peran dan fungsi untuk
mewujudkan tatanan tersebut menjadi tatanan sehat.

Adapun Ciri-Ciri Kabupaten/Kota Sehat :

a. Pendekatan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

b. Berasal dari kebutuhan masyarakat, dikelola oleh masayarakat, sedangkan


pemerintah sebagai fasilitator.
c. Mengutamakan pendekatan proses dari pada target, tidak mempunyai batas waktu,
berkembang sesuai sasaran yang diinginkan masyarakat yang dicapai secara
bertahap.

d. Penyelenggaraan kegiatan didasarkan kesepakatan dari masyarakat (Toma, LSM


setempat) bersama Pemerintah daerah.

e. Pendekatannya juga merupakan master plan Kota.

f. Pemkab merupakan partner kunci yang melaksanakan kegiatan.

g. Kegiatan tersebut dicapai melalui proses dan komitmen pimpinan daerah, kegiatan
inovatif dari berbagai sektor yang dilakukan melalui partisipasi masyarakat dan
kerjasama.

h. Dalam pelaksanaan kegiatan harus terintegrasi kondisi fisik, ekonomi, dan budaya
setempat.

8. JADWAL KEGIATAN

NO Kegiatan
Jan Fe Mar Apr Me Jun Jul Ag Sep Okt No Des
b i t p
1 Pelaksanaan X X
Sosialisasi
2 Jasa barang
dan jasa X X X X X X X
3 Pemantauan /
monitoring /
evaluasi ke X X X X X X X X
Desa/kel/kec
sehat
4 Honor
Narasumber X X
kegiatan
sosialisasi

9. SPESIFIKASI TEKNIS

 Narasumber : Memiliki kemapuan teknis di bidang Kabupaten/kota Sehat


 Materi : Kebijakan dan strategi dalam mencapai Kabupaten/kota Sehat
10. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan biaya yang sudah dilampirkan di Rincian
Anggaran Biaya

11. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

uasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap 3 (tiga) bulan sekali dengan jadwal
kegiatan dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

Pangkalan Bun, 27 Oktober 2020

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Kotawaringin Barat

ACHMAD ROIS. SKM, M.Kes


Pembina Tk. I
Nip. 19691104 199203 1 002

Anda mungkin juga menyukai