Oleh :
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Bentuk Kegiatan
1. Arsitektur Bisnis
a) Arsitektur Data
b) Arsitektur Aplikasi
Lampiran
Keaktifan Tim
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan karena atas berkat dan karunia Tuhan, sehingga kami dapat menyusun
laporan perancangan Arsitektur Enterprise untuk CV. Cotelligent Indonesia dengan baik tanpa ada halangan dala
pengerjaan laporan ini.
Laporan ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal
dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala
kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Dengan adanya laporan ini kami berharap dapat membantu perusahaan agar dapat bekerja dengan sistem
yang lebih baik dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan juga dapat
bermanfaat bai perusahaan maupun pembaca.
Pendahuluan
2. Rumusan Masalah
1. Apakah perusahaan sudah puas dengan sistem yang ada?
2. Bagaimana kondisi perusahaan dengan sistem yang sudah ada?
3. Apa saja kendala yang dihadapi oleh perusahaan?
4. Sistem baru apa yang dibutuhkan perusahaan saat ini?
3. Tujuan Penelitian
3. Memberikan trobosan baru untuk perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain
4. Bentuk Kegiatan
Perancangan arsitektur enterprise pada : CV. Cotelligent Indonesia. Dalam pengerjaan laporan ini
kami melakukan riset mengenai rancangan arsitektur enterprise pada CV. Cotelligent Indonesia. Kemudian
kami melakukan pengembangan dari rancangan arsitektur enterprise perusahaan tersebut dan memberikan
saran atau usulan mengenai rancangan arsitektur enterprise yang lebih baik untuk perusahaan tersebut.
5. Kondisi Entitas
CV. Cotelligent Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di industri jasa
perekrutan pegawai. Perusahaan ini belum memiliki blueprint yang menggambarkan keseluruhan
kerja sistem. Blueprint adalah sebuah alat yang membantu developer dalam pengembangan dan
proses operasional perusahaan. Sehingga hal ini dapat menjadi kelemahan yang signifikan
kedepannya.
Human Recruitment Management => Perekrutan Pegawai, Penentuan Peawai Tetap, Penentuan Hak Asuransi,
Penentuan Hak Cuti Dan Libur,Penentuan Gaji, Pelatihan Pegawai
Infrastructure => Sistem Informasi, Sistem Akuntansi(Xero), Sistem Komunikasi Antar Pegawai, Sistem Komunikasi
Dengan Client
Product and Technology Development => Maintenance, Pemantauan Perkembangan IT, Pemantauan Isu Bisnis
Servicing
Value
Operation Outbon Sales and Pemberian Umpan Added-
In Bound Logistic Balik Per Kandidat
d Marketin Cost =
Pemerikaan g Respon Umpan
Pendaftaran Logistic Profit
Batas Waktu Balik Per Kandidat
Lowongan Lowongan Mailshot Respon General
Penerimaan Pemberitahuan Posting Advert Comment
Lowongan Batas Posting Hubungi Pengiriman
Penyimpanan Lowongan Data
(Kepada Admin) Kandidat (Via Kuesioner
Data dan Kandidat
Pencarian Email, Via Pemberitahuan
Dokumen Invoice
Kandidat SMS) Lowongan Sudah
Lowongan
Penerimaan Habis (Kepada
Data Kandidat Client)
Penyesuaian
Kandidat
Pada aktifitas ini bagian administrasi akan bekerja dengan dua sistem perekrutan pegawai FF
dan RB dimana keduanya merupakan sistem yang berbeda dan terpisah, namun proses bisnisnya
sama.
Selama ini masing-masing bagian administrasi mengumpulkan dokumen calon pegawai dalam
folder terpisah yang mana nama folder tersebut dibuat sesuai dengan lowongan pekerjaan. Jika
dokumen calon pegawai tersebut sudah selesai di analisis dan hasilnya sesuai dengan kriteria yang ada,
maka dokumen tersebut akan diupload.
Permasalahan yang terjadi adalah tidak ada data master dari kandidat yang dapat digunakan sehingga
bisa terjadi duplikasi data suatu kandidat di lowongan yang berbeda.
Contoh: A melamar pada lowongan 1, dan 2. Maka data dari A akan terdapat di 2 folder yaitu
lowongan 1 dan lowongan 2.
Kemudian, tidak seluruh administrasi memiliki informasi status kandidat, apakah kandidat
sudah bekerja atau belum. Selain itu, Administrasi harus mencatat waktu pekerjaan saat akan
melakukan pencarian kandidat.Pencatatan waktu pekerjaan dilakukan dengan menggunakan sistem
timesheet dengan lokasi sistem yang berbeda.
Target arsitektur bisnis yang dibangun didasarkan pada masalah yang ada pada proses bisnis
perusahaan saat ini dan digunakan sebagai kebutuhan-kebutuhan yang perlu diakomodasi dalam
pembangunan IT serta mendukung pencapaian visi pembangunan enterprise arsitektur dengan
dilandasi prinsip arsitektur enterprise.
● Usulan Perancangan Proses Bisnis Perekrutan Pegawai
Bagian administrasi mengolah data kandidat secara independen sehingga data tersebut dapat
dijadikan sebagai data master yang tidak bergantung pada lowongan yang di-submit oleh client.
Data kandidat eksternal yang ditemukan akan diposting ke dalam pool yang digunakan
sebagai data master kandidat. Sehingga data kandidat tersebut dapat diasosiasikan dengan data
lowongan yang akan diolah client.
Dengan proses bisnis yang diajukan, administrasi dapat melakukan pencarian kandidat tanpa
harus menunggu adanya lowongan pekerjaan yang diolah client. Dan juga menghindari duplikasi data
pada setiap lowongan.
Jika selama ini bagian administrasi harus mengolah data target kandidat sebelum dilakukan
pengiriman email. Maka usulannya adalah bagian administrasi dapat langsung menentukan target e-
mail yang diambil dari data kandidat pada sistem perekrutan pegawai atau data master.
Pada tahapan arsitektur sistem informasi dilakukan pendefinisian sistem informasi yang digunakan di CV.
Cottilegent Indonesia, yaitu: CV. Cottiligent Indonesia memiliki beberapa jenis aplikasi yang digunakan dalam
menjalankan proses bisnis perusahaan. Beberapa sistem yang sudah digunakan adalah sebagai berikut:
2 Sistem FF Client FF
Bagian Administrasi
Definisi Aplikasi:
1. Sistem FF
Sistem FF adalah sistem penghubung antara bagian administrasi CV. COTELLIGENT INDONESIA dengan
Client FF. Di mana sistem ini sebagai platform mengolah data kandidat yang akan diseleksi, mengirimkan
informasi lowongan pekerjaan, dan mengirimkan respon klien terhadap kandidat yang diseleksi.
2. Sistem RB
Sistem RB sama seperti sistem FF yaitu sistem penghubung perusahaan dengan kliennya. Dengan fungsi yang
sama yaitu: mengolah data kandidat, mengirimkan informasi lowongan pekerjaan, dan mengirimkan respon
klien terhadap kandidat yang diseleksi.
3. Sistem Timesheet
Sistem timesheet adalah sistem pencatatan waktu kerja dari bagian administrasi yang berfungsi untuk
melaporkan waktu kerja dari pegawai kepada bagian administrasi dan HRD. HRD dalam hal ini mengambil
data waktu bekerja dari pegawai melaui sistem ini kemudia memberikan gaji melalui bagian kepegawaian.
4. Sistem kepegawaian
Sistem kepegawaian adalah sistem yang menerima data tentang gaji dari HRD dan menyalurkannya kepada
pegawai.
5. Sistem mailshot
Sistem mailshot adalah aplikasi yang membantu bagian marketing dalam menentukan target email yang akan
dikirim berdasarkan data yang diberikan oleh bagian administrasi pada sistem ini. Jadi sistem ini
menghubungkan bagian administrasi dan marketing.
Keseluruhan sistem yang akan diajukan untuk menunjang proses bisnis perusahaan akan dibangun dengan
Sistem Interoperabilitas. Pembangunan sistem interoperabilitas memungkinkan perubahan konteks bisnis perusahaan
seperti pada gambar 1. Konteks bisnis yang diajukan memungkinkan pertukaran informasi secara realtime karena
terhubung dengan sistem bus yang menghubungkan berbagai sistem lainnya.
Gambar 1.
Penghubung berbagai sistem ditunjukan oleh bagian berwarna merah. Penghubung ini memungkinkan aktor
inti menggunakan satu sistem yang dapat terhubung dengan sistem lain sesuai dengan otoritas yang dimiliki. Sistem
yang ada akan berkomunikasi berdasarkan layanan yang dapat diterapkan dan dapat digunakan kembali oleh
berbagai sistem.
Arsitektur berorieantasi layanan (SOA) memungkinkan terjadinya integrasi diantara proses bisnis dan
infrastruktur teknologi informasi dengan melakukan tahap analisis dan perancangan terhadap penentuan service-
service yang diturunkan dari proses bisnis. Sistem berorientasi layanan dibangun sebagai bentuk akomodasi
kebutuhan sistem interoperabilitas yang menjadi visi pembangunan arsitektur enterprise.
Tahapan dalam pembangunan system dapat dimulai dari analisis berorientasi layanan hingga perancangan
layanan. Analisis dilakukan berdasarkan kebutuhan sistem hingga kandidat service yang dilakukan dengan
menggunakan pendeketan entitas.
● Arsitektur Teknologi
Switch Switch
Gambar 1 diatas merupakan kondisi teknologi yang digunakan oleh perusahaan saat ini. Sistem jaringan yang
digunakan oleh perusahan untuk terhubung dengan sistem-sistem lainnya adalah LAN dan dikombinasikan dengan
WAN untuk terhubung dengan kantor pusat yang herada di London. Perusahaan ini telah menggunakan topologi tree
karena komunikasi data dilakukan dalam sebuah jaringan harus dan wajib melalui hub/switch. Dengan menggunakan
topologi ini, perusahaan dapat memanejemen data-data kandidat dengan baik, disebabkan oleh komunikasi yang
terjadi dilakukan secara point-to-point. Dimana switch disini berperan sebagai pusat kendali dalam sebuah jaringan.
Topologi tree ini cocok digunakan oleh perusahaan ini karena digunakan dalam jaringan berskala besar. Dan Ketika
terjadi trouble, maka pada jaringan topologi tree ini sangat mudah untuk diidentifikasi. Namun, kekurangan pada
topologi ini adalah Ketika terjadi kerusakan yang menimpa pada switch, maka yang terjadi adalah semua jaringan
akan otomatis terganggu.
Server RB dan FF yang ada pada perusahaan ini menjadi wadah penampung data-data kandidat yang diolah
oleh client. Router digunakan sebagai proses pengiriman paket data melalui jaringan dari server ke perangkat
lainnya. Serta switch digunakan sebagai jembatan penghubung perutukaran data antar perangkat di perusahaan.
Sistem mailman, timesheet, dan HRD berada pada satu lokasi server namun merupakan sistem yang terpisah
yang dibedakan dengan URL. Masing-masing sistem yang tersimpan di server diakses dengan akun yang berbeda.
Sistem perusahaan berada di lokasi yang terpisah sehingga komunikasi data hanya bisa dilakukan dengan terhubung
ke database masing-masing sistem secara langsung. Serta tidak ada sinkronisasi data antar sistem yang dibutuhkan.
⮚ Deskripsi Target Arsitektur Teknologi
Gambar 2. Lingkungan Teknologi yang Diajukan
1 Hardware:
2 Software
Gambar 2 diatas menggambarkan target lingkungan teknologi yang diharapkan dimana terdapat penambahan
server OJB yang akan dijadikan acuan utama dalam penyimpanan data kandidat, sehingga FF dan RB akan
menggunakan data kandidat yang ada pada database OJB untuk melakukan sinkronisasi data. Jenis Server yang
digunakan adalah Server Value (Entry-Level) karena menyesuaikan dengan jumlah komputer sekitar 10. PC yang
digunakan untuk masing-masing departemen ditambahkan menjadi 3 dengan menggunakan prosessor intel core i7-
8700k. Sistem operasi yang digunakan diperbaharui menggunakan Windows 10. Word operation serta spread sheet
diperbaharui menggunakan versi terbaru yaitu Ms. Word 2019 dan Ms. Excel 2019. Serta setiap bagian departemen
dapat mencetak dokumen menggunakan printer.
Selain itu semua sistem dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan layanan Web services. Dan masing-
masing departemen dapat mencetak dokumen menggunakan printer jika diperlukan. Sistem yang berada di London
dapat mengakses ketiga sistem yang berada di Bandung dengan menggunakan jaringan WAN tanpa terbatas lokasi
geografis. Dan sistem jaringan yang dipakai dalam perusahaan internal Bandung tetap menggunakan LAN karena
hanya dalam satu kantor. Topologi jaringan yang digunakan tetap memakai topogi tree karena digunakan dalam skala
jaringan yang besar. Serta semua pengguna hanya membutuhkan satu informasi akun untuk mengakses semua server
sesuai otoritas pengguna dengan menggunakan layanan single sign on.
Dokumen-dokumen kandidat lainnya yaitu CV, application letter, dan additional document juga akan
disimpan pada tiga server yang sama dengan data kandidat sehingga dibutuhkan aplikasi sinkronisasi data dengan
menggunakan FTP karena keterbatasan hak akses secara langsung terhadap masing-masing server. Sinkronisasi FTP
akan menjadi salah satu services upload dokumen.
● Analisis Gap
Tabel analisis GAP arsitektur bisnis
Berdasarkan tabel di atas, perusahaan akan melakukan perubahan proses bisnis dimana administrasi dapat
mengolah data kandidat secara independen sehingga menjadikan data kandidat sebagai data master tanpa
bergantung terhadap lowongan yang di-submit oleh client. Setiap data kandidat eksternal yang ditemukan akan
diposting ke dalam pool yang digunakan untuk menyimpan data kandidat sehingga sistem memiliki data master
kandidat. Data kandidat yang sudah diposting dapat diasosiasikan terhadap data lowongan yang diolah oleh
client. Dengan proses bisnis yang diajukan, administrasi dapat melakukan pencarian kandidat tanpa harus
menunggu adanya lowongan pekerjaan yang diolah client.
Berdasarkan analisis GAP pada tabel diatas, berisi keterangan kondisi data sistem mailman saat ini yang harus
diakomodasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Tabel analisis Gap arsitektur sistem informasi.
Berdasarkan analisis GAP pada tabel di atas, menjelaskan kondisi aplikasi yang digunakan perusahaan saat ini dan
target yang ingin dicapai. Sistem interoperabilitas ditujukan agar aktor-aktor inti yang terlibat di dalam proses bisnis
dapat terhubung ke seluruh sistem sesuai otoritas yang dimiliki. Sistem yang ada akan berkomunikasi berdasarkan
layanan yang dapat diterapkan dan dapat digunakan kembali oleh berbagai sistem. Sistem berorientasi layanan
dibangun sebagai bentuk akomodasi kebutuhan sistem interoperabilitas yang menjadi visi pembangunan arsitektur
enterprise. Tahapan dalam pembangunan system dapat dimulai dari analisis berorientasi layanan hingga perancangan
layanan. Analisis dilakukan berdasarkan kebutuhan sistem hingga kandidat service yang dilakukan dengan
menggunakan pendeketan entitas.
Tabel dibawah ini menjelaskan kondisi teknologi saat ini dan target yang akan dicapai untuk untuk
mengakomodasi kebutuhan arsitektur sistem informasi dan pencapaian target arsitektur teknologi .
Berdasarkan analisis gap pada tabel diatas teknologi yang digunakan harus saling berkomunikasi dan
mendukung arsitektur sistem informasi yang dibangun dengan menggunakan SOA. SOA merupakan sebuah
konsep, arsitektur atau pendekatan terhadap sebuah sistem yang dapat menyelesaikan permasalahan yang terkait
dengan transaksi data antar aplikasi yang diimplementasikan ke bentuk web service. Web service adalah aplikasi
web untuk pertukaran pesan/informasi yang menggunakan sistem pesan XML berbasis internet untuk interaksi
antara aplikasi ke aplikasi.
Rencana Implementasi
Berdasarkan Analisa gap pada bagian sebelumnya, dapat ditentukan rincian pekerjaan yang sudah diurutkan
prioritasnya sebagai berikut:
No Pekerjaan
.
Inkubasi Sistem
Dari tabel rincian pekerjaan diatas, pembangunan basis data baru merupakan prioritas karena akan digunakan
untuk menunjang jalannya proses bisnis supaya data yang masuk ke server tidak mengalami duplikasi. Kemudian
sistem interoperabilitas dibangun supaya terdapat satu antar muka tunggal yang mampu berhubungan dengan sistem
lain. Kemudian SSO digunakan supaya pengguna hanya memerlukan satu akun saja untuk mengakses semua sistem
sesuai dengan
otoritasnya.
Pembangunan
sistem backup berkala
dilakukan bersamaan
dengan inkubasi sistem,
setelah itu dilakukanlah
perbaikan sistem
berdasarkan dari
kebutuhan dan
permasalahan yang
ditemukan pada masa
percobaan dan inkubasi
sistem.
Jika sistem sudah sesuai, maka sistem siap diaktifkan, dengan terlebih dahulu mem-backup sistem lama untuk
menjaga jika terjadi kegagalan di sistem baru.
Berikut adalah roadmap pekerjaan yang diajukan berdasarkan table rincian pekerjaan
Penutup
Kesimpulan
Dari hasil yang kelompok paparkan maka dapat disimpulakan bahwa Arsitektur Enterprise dari CV.
Cotelligent Indonesia perlu banyak dibenahi lagi, khususnya pada bagian arsitetur sistem informasi, karena
masih banyak proses pertukaran data yang masih tidak efektif dan real time. Proses pertukaran data perlu
disederhanakan dan menjangkau secara real time bagian-bagian yang bersangkutan. Dengan merancang
system teknologi yang baru yang dapat mengakomodasi proses pertukaran data secara realtime. Serta
penambahan sinkronisasi data dari tiga server yg berbeda, dimana server OJB menjadi acuannya. Menjadikan
adanya 3 backup yang bisa digunakan, jika terdapat kasus dimana salah satu server mengalami kegagalan.
Namun, dengan perubahan-perubahan yang diberikan kelompok pada sistem di atas kiranya dapat
memaksimalkan kinerja CV. Cotelligent Indonesia.
Saran
Menyadari bahwa kelompok masih banyak sekali kekurangan, sehingga kedepannya kelompok akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang arsitektur enterprise di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak dan tentu yang dapat dipertanggungjawabkan.
Lampiran
2. Tabel keaktifan