Anda di halaman 1dari 8

I.

PROFIL ORGANISASI

1. SEJARAH BERDIRINYA ORGANISASI


Forum ini dibentuk atas dasar kekeluargaan dan antusias dari pemuda-pemudi yang berasal
dari Kecamatan Sanggar, Bima Nusa Tenggara Barat untuk merangkul para perantau khususnya
pemuda-pemudi yang berasal dari Bima yang berada di Yogyakarta. Forum ini berdiri kurang
lebih sudah sekitar 3 tahun dengan penggagas. Awal mula terbentuknya forum ini pada tahun
2013 dengan anggota yang berjumlah 7 orang. Seiring dengan berjalannya waktu, hampir setiap
tahun jumlah anggota bertambah hingga pada saat ini berjumlah kurang lebih 60 orang.

2. STRUKTUR ORGANISASI
(dilampirkan)

3. VISI DAN MISI


Visi dan misi dari forum PERKASA ini adalah membentuk pemuda-pemudi Kecamatan
Sanggar Kabupaten Bima menjadi pemuda-pemudi yang berkualitas dan berdaulat demi
terwujudnya generasi Indonesia yang mandiri dan progresif, mendorong terwujudnya
kemandirian politik, hukum, sosial-budaya, agama, ekonomi dan pemuda-pemudi dalam bingkai
demokrasi. Terciptanya peradaban Bangsa Indonesia yang demokratis, unggul dan dengan
dilandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa.

4. FUNGSI UTAMA ORGANISASI


Adapun fungsi utama dari organisasi PERKASA yaitu untuk menyatuhkan pemuda-pemudi
(khususnya mahasiswa) yang berasal dari Bima Kecamatan Sanggar yang berada di Yogyakarta.
Tugas utama dalam organisasi ini sudah di bagi menjadi 5 devisi, yaitu :
1. Bidang kajian dan Pendidikan, di bidang ini anggota dalam organisasi PERKASA
membahas masalah-masalah yang terjadi baik yang ada di daerah maupun yang ada di
Yogyakarta karna hal ini tidak mereka pelajari dalam dunia akademik.
2. Bidang kerohanian, membahas tentang keagamaan dimana bidang ini yang
memfasilitasi/memberi wadah pada mahasiswa Bima yang ada di Yogyakarta untuk
belajar mengaji ceramah dll (dalam konteks keagamaan).
3. Bidang olahraga dan kesenian, dalam bidang ini mahasiswa yang mempunyai bakat
terpendam atau hobi, dapat menggembangkan bakat mereka dalam bidang olahraga
maupun kesenian.
4. Bidang humas dan kominfo, di bidang ini mahasiswa mempelajari bagaimana caranya
menjalin hubungan dengan organda lain ( kerja lapangan ) yang berhubungan dengan
publik untuk mencari informasi baik dalam perkembangan pemerintahan, masalah yang
di alami masyrakat dan di organda lain.
5. Bidang pariwisata, bidang ini berkaitan bagaimana cara mengeratkan hubungan antara
sesama anggota organisasi PERKASA maupun organisasi daerah lainnya.
II. LATAR BELAKANG MASALAH

1. ASESMEN AWAL BERUPA WAWANCARA DAN OBSERVASI DILAKUKAN


PADA SIAPA DAN KAPAN
 Wawancara
Kepada : Penasehat Forum
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 September 2017
Pewawancara : 1. Idris Soleman
2. Siska Oktavianingsih

 Observasi
Kegiatan : Rapat Mingguan
Hari/Tanggal : Minggu, 30 September 2017
Observer : 1. Fikran
2. Idris Soleman

2. HASIL ASESMEN AWAL HARUS MENUNJUKKAN GEJALA PERMASALAHAN


ATAU INDIKATOR PERILAKU YANG DAPAT DIANGKAT MENJADI SUATU
KASUS
 Indikator Perilaku Permasalahan :

a) Menyangkut masalah komunikasi yang sering timbul berkaitan dengan hubungan


sesama anggota karena sulitnya kesempatan dan waktu untuk berkumpul bersama,
maka pada setiap pertemuan atau pelaksanaan program, muncul perasaan canggung
serta malu antar sesama anggota untuk saling berkomunikasi.
b) Kurangnya keterbukaan dalam menyampaikan informasi, sehingga sering terjadi
kesalahpahaman.
c) Adanya sikap membeda-bedakan derajat/status dalam berinteraksi.

3. PERUMUSAN MASALAH
Apakah komunikasi yang kurang baik adalah masalah yang menyebabkan kurangnya
tanggung jawab dari sebagian anggota ?
III. ASSESMEN LANJUTAN

1. TEORI YANG DIGUNAKAN APA DAN ASPEK-ASPEK YANG DIGUNAKAN APA


UNTUK PANDUAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

 Pengertian Komunikasi Interpersonal

Menurut Judy C. Pearson (2011), Komunikasi interpersonal sebagai proses yang


menggunakan pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna antara-paling tidak-antara dua
orang dalam sebuah situasi yang memungkinkan adanya kesempatan yang sama bagi pembicara
dan pendengar.
Menurut Deddy Mulyana (2000), Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara
orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang
lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal.

 Aspek Komunikasi Interpersonal

Menurut Joseph A. Devito (1995), Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan


lima aspek kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati
(empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan
(equality).

1. Keterbukaan (Openness)
Keterbukaan ialah sikap dapat menerima masukan dari orang lain, serta berkenaan
menyampaikan informasi penting kepada orang lain. Kualitas keterbukaan mengacu pada
sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal yaitu: Pertama, komunikator
interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi. Kedua,
mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus
yang datang. Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan
terhadap orang lain. Ketiga, menyangkut “kepemilikan perasaan dan pikiran. Terbuka
dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang kita lontarkan
adalah memang milik kita dan kita bertanggungjawab atasnya.

2. Empati (empathy)
Empati ialah kemampuan seseorang untuk merasakan kalau seandainya menjadi
orang lain, dapat memahami sesuatu yang sedang dialami orang lain, dapat merasakan
apa yang dirasakan orang lain, dan dapat memahami sesuatu persoalan dari sudut
pandang orang lain, melalui kaca mata orang lain. Orang yang empati mampu memahami
motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan
keinginan mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik
secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan
empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif melalui ekspresi wajah dan gerak-
gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh yang
penuh perhatian, dan kedekatan fisik.

3. Sikap mendukung (supportiveness)


Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan di mana terdapat sikap
mendukung (supportiveness), artinya masing-masing pihak yang berkomunikasi memiliki
komitmen untuk mendukung terselenggaranya interaksi secara terbuka.

4. Sikap positif (positiveness)


Sikap positif ditunjukkan dalam bentuk sikap dan perilaku. Sikap positif dapat
ditunjukkan dengan berbagai macam perilaku dan sikap, antara lain :
- Menghargai orang lain
- Berfikiran positif terhadap orang lain
- Tidak menaruh curiga secara berlebihan
- Meyakini pentingnya orang lain
- Memberikan pujian dan penghargaan
- Komitmen menjalin kerjasama

5. Kesetaraan (equality)
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Komunikasi interpersonal
akan lebih efektif bila suasananya setara artinya, pengakuan bahwa kedua belah pihak
memiliki kepentingan, kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan saling
memerlukan. Kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja
semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak
lain.

2. METODE ASSESMEN NYA BAGAIMANA


 Wawancara : Terstruktur
 Observasi : Partisipan - covert

3. GUIDE WAWANCARA DAN OBSERVASI NYA SEPERTI APA


(dilampirkan)

4. WAWANCARA DILAKUKAN PADA SIAPA SAJA DAN KAPAN


 Wawancara pada ketua forum -
 Wawancara pada wakil ketua forum -
 Wawancara pada 3 anggota forum -
5. OBSERVASI DILAKUKAN PADA WAKTU APA DAN BERAPA KALI
 Observasi ke 1 – pada kegiatan mingguan
 Observasi ke 2 – pada

6. HASIL WAWANCARA APA, HASIL OBSERVASI APA


(dilampirkan)

7. KESIMPULAN HASIL ASSEMEN LANJUTAN APA  DISIMPULKAN MENJADI


DIAGNOSIS
IV. RANCANGAN INTERVENSI

1. RANCANGAN INTERVENSI YANG DIUSULKAN APA BERDASARKAN


DIGANOSIS PERMASALAHAN
Intervensi yang diusulkan untuk mengatasi masalah komunikasi interpersonal pada forum
PERKASA yaitu Pelatihan Komunikasi Interpersonal.

2. DIJELASKAN JUGA LANGKAH-LANGKAH INTERVENSINYA SEPERTI APA

Sesi 1. Kekuatan Komunikasi Interpersonal di Organisasi


• Apa itu komunikasi interpersonal?
• Pentingnya komunikasi yang efektif
• Pengaruh komunikasi buruk
• Hambatan terhadap komunikasi yang efektif
• Aktifitas kelompok

Sesi 2. Komunikasi Interpersonal yang Sukses


• Menggunakan kata-kata yang tepat
• Memilih kata-kata positif
• Bahasa tubuh
• Kontak mata
• Ekspresi wajah dan gerakan

Sesi 3. Meningkatkan Emosi & Hubungan Emosional di Organisasi


• Mengembangkan kesadaran iri
• Mengelola emosi
• Meningkatkan motivasi
• Meningkatkan empati
• Meningkatkan keterampilan sosial
• Membangun hubungan dan mempertahankan hubungan
• Memahami sifat kepribadian yang berbeda
• Bagaimana menangani kepribadian yang berbeda
V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN
Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam aspek
apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari, dalam kegiatan
berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah sistem atau komunikasi yang
ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelatihan komunikasi interpersonal agar para pengurus
pada forum PERKASI dapat :

o Membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain melalui
komunikasi terbuka.
o Membangun dan menciptakan hubungan interaksi yang positif dengan anggota
organisasi.

o Menggunakan kekuatan kesadaran diri (self-awareness), pengaturan diri (self-regulation),


kecerdasan sosial (social intelligence), dan empati untuk menjadi komunikator yang
sukses.

o Mengembangkan keterampilan hubungan interpersonal dalam berhubungan dengan orang


lain.

o Berkomunikasi dengan bijaksana dan persuasif, dengan rasa percaya diri ketika
berhadapan dengan orang-orang sepanjang waktu.

o Menyelesaikan konflik dan interaksi yang sulit dengan orang lain secara profesional.

2. SARAN

Dengan disusunnya laporan ini, maka mahasiswa dapat mengerti dan memahami pentingnya
arti komunikasi interpersonal dalam organisasi, didalam kehidupan berorganisasi atau
dikehidupan sehari-hari yang membutuhkan komunikasi.
Semoga laporan ini dapat diterima dan berguna bagi pembaca, dalam makalah ini kami
mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa kami yang kurang berkenan, dengan demikian
kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi
kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai