2, Agustus 2016
Melawan Kredo Aborsi: “Gerakan dilakukan oleh LSM Samara dalam melawan
Abortion Is Not A Crime Sebagai Sebuah wacana dominan tentang aborsi di
Wacana Tandingan” Indonesia.
ABSTRAK
Aborsi di Indonesia masih menjadi ABSTRACT
perdebatan panjang dan selama itu pula For most Indonesians, abortion is still
perempuan kerap kali menjadi pihak yang perceived a controversial issue. In
ada dalam posisi rentan nan riskan. Indonesia, women are at risk for bearing the
Pasalnya, banyak aborsi yang berlangsung consequences of taking abortion especially
secara tidak aman. WHO memperkirakan due to unreliable and or unsafe abortion.
4,2 juta aborsi dilakukan per tahun, 750.000 According to WHO, there are at least 4,2
hingga 1,5 juta dilakukan di Indonesia, million women/year who took unsafe
2.500 orang di antaranya berakhir dengan abortion in the world. This numbers include
kematian (Wijono, 2000). Aborsi juga kerap 750,000-1,5 million/year in Indonesia only
dikaitkan dengan persoalan moral, budaya, and 2,500 women/year had ended up in the
sosial, hingga agama. Perempuan yang death toll (Wijono, 2000). Moreover,
melakukan aborsi dapat serta merta divonis abortion is also conceived as a moral
tidak bermoral dan menjadi bagian dari problem inflicted by religious and social
pelaku seks bebas. Padahal kehamilan yang concerns. Women who took abortion are
tidak diinginkan tentu disebabkan oleh the subjects for moral judgement for being
banyak faktor. Dewasa ini, barulah mulai immoral. By constrast, unwanted pregnancy
tumbuh gerakan-gerakan yang membawa that gives the cause for taking unsafe
pada harapan yang lebih cerah mengenai abortion can be a result from psychological
isu aborsi. Gerakan #AbortionIsNotaCrime problem (power relation), social and
merupakan gerakan sosial dan aktivisme economic problems. Despite this fact, social
digital global yang menentang kriminalisasi movement that gives a hope for safe
perempuan terhadap aborsi. LSM Samara abortion has been established for a decade.
merupakan salah satu lembaga swadaya To exemplied this global movement for
yang membawa gerakan ini ke Indonesia. instance is represented by
Mereka hadir guna mengurai simpul kusut #AbortionIsNotaCrime. Therefore
akan penyelesaian isu aborsi yang sarat #AbortionIsNotaCrime is a platform for
akan ketidakadilan sosial. Perempuan social and digital movements that stands for
sebagai sebuah entitas sosial, tak pernah an act against abortion as a criminal act and
luput dari dominasi kuasa pengetahuan, gives supports for women who are
baik yang sifatnya patriarkis hingga yang criminalized for taking abortion. In
sifatnya politis. Penelitian ini bermaksud Indonesia, SAMARA is a local NGO that
melihat dan memahami bagaimana Gerakan spans the influence of
#AbortionIsNotaCrime ini berlangsung dan #AbortionIsNotaCrime. In response to this
praktik-praktik aktivisme seperti apa yang act, SAMARA makes its provision on unsafe
abortion as a social problem resulted from
power relations especially that derives from
1Ade Yulfianto adalah mahasiswa tingkat akhir social injustices. In this context, women are
di Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial the victims of patriarchal structure and
dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada. power relations including that derives from
the dominant discourse on abortion.
2 Fullah Jumaynah adalah mahasiswa tingkat
akhir di Departemen Komunikasi Penyiaran
Therefore, this article aimed at providing a
Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, knowledge on how #Abortion IsNotaCrime
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, inspires a local NGO like SAMARA for
Yogyakarta. supporting women who took abortion and
59
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
60
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
61
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
(makna), gambar, simbol, ide, tema, atau menjadi dasar realitas sosial dalam
beberapa pesan yang dapat pandangan Foucault bersifat produktif dan
dikomunikasikan (Neuman, 2003). Adapun tidak kelihatan karena ia ada di mana-mana,
teks-teks yang akan dianalisis nantinya menyebar dan menyusup dalam setiap
adalah informasi-informasi mengenai isu aspek kehidupan, serta terserap dalam ilmu
aborsi yang terdapat di portal-portal pengetahuan dan praktik sosial yang untuk
website dan data-data yang terdapat di selanjutnya menciptakan rezim kebenaran.
laman LSM Samara. Dengan sifat yang demikian itu,
keberlangsungan kekuasaan itu seolah-olah
KAJIAN TEORI menjadi tidak disadari lagi oleh seseorang.
Seseorang rela melaksanakan apa yang
Normalisasi Seksualitas menurut Michael dikehendaki oleh kekuasaan tanpa orang itu
Foucault sendiri menyadari bahkan orang itu sedang
dikuasai.
Kuasa tidak bekerja melalui penindasan dan
represi, tetapi terutama melalui normalisasi Jenis kekuasaan seperti ini disebut sebagai
dan regulasi. Menurut Foucault, kuasa tidak kekuasaan kedisiplinan atau disciplinary
bersifat subjektif. Kuasa tidak bekerja power. Ia membawa efek kepatuhan berada
dengan cara negatif dan represif, melainkan dalam wacana disiplin. Dengan kata lain,
dengan cara positif dan produktif. Kuasa suatu cara menegakkan kekuasaan yang
memproduksi realitas, memproduksi bekerja melalui normalisasi. Ia merupakan
lingkup-lingkup objek, dan ritus-ritus suatu teknologi untuk menormalisasi
kebenaran. Strategi kuasa tidak bekerja kehidupan masyarakat. Jadi, ide tentang
melalui penindasan (secara langsung), kenormalan tidak lain merupakan
melainkan melalui normalisasi dan regulasi, konstruksi sosial yang dibangun melalui
menghukum dan membentuk publik yang wacana dominan. Wacana ini kemudian
disiplin. Publik tidak dikontrol lewat melahirkan praktik-praktik seperti
kekuasaan yang bersifat fisik, tetapi mendifinisikan, mengkategorikan, dan
dikontrol, diatur, dan didisiplinkan lewat mengukur kenormalan itu sendiri. Semua
wacana. Kekuasaan dalam pandangan itu kemudian menjadi rutin dan diterima
Foucault disalurkan melalui hubungan begitu saja sebagai sebagai suatu keharusan
sosial, dimana memproduksi bentuk-bentuk yang hendak dilakukan. (Eriyanto, 2001)
kategorisasi perilaku sebagai baik atau
buruk, sebagai bentuk pengendalian Salah satu bidang normalisasi adalah tubuh.
perilaku. Relasi sosial itulah yang Keadaan tubuh seperti (langsing, gemuk,
memproduksi bentuk subjektifitas dan kurus dll), cara berpakaian, dan kesehatan.
perilaku lebih dari secara sederhana Dalam semuanya itu berlangsung
digambarkan sebagai bentuk restriksi normalisasi dan dengan itu juga strategi
(pembatasan). Akhirnya, khalayak kuasa. Contoh lain yang lebih jelas tentang
ditundukkan bukan dengan cara kontrol strategi kuasa adalah seluruh wilayah yang
yang bersifat langsung dan fisik, tetapi menyangkut kesehatan badani dan psikis
dengan wacana dan mekanisme berupa dengan norma-normanya untuk
prosedur, aturan, tatacara, dan sebagainya. menyatakan seseorang sakit atau sehat.
(Eriyanto, 2001) Masalah ini terutama Aborsi merupakan salah satu wujud dari
diuraikan oleh Foucault dalam bukunya normalisasi kekuasaan. Bahwa perempuan
“Discipline and Punish: The Birth of Prison”. yang melakukan aborsi sejatinya
merupakan simbol bahwa ia tak lagi suci. Ia
Foucault beranggapan bahwa setiap harus dinormalkan dengan cara pengucilan,
hubungan sosial selalu merupakan bullying, bahkan kriminalisasi. Salah satu
hubungan kekuasaan (hegemoni subjek penting yang diamati Foucault
kekuasaan). Kekuasaan ada dalam setiap menyangkut kekuasaan adalah tubuh,
hubungan sosial. Dengan kata lain, Power karena baginya untuk menunjukkan
being the ultimate principle of social reality bagaimana kuasa melakukan normalisasi
(Basrowi, 2004: 73). Kekuasaan yang dan menyebar, maka haruslah melihat dari
62
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
tubuh manusia. Bahkan bagi Foucault tubuh bersama kita sebagai masyarakat yang
telah menjadi ”pertarungan wacana” terus menjunjung tinggi nilai-nilai humanisme.
menerus (Ritzer, George, Smart; 2011)
Melawan Kredo Aborsi: Asal Muasal
Gerakan "AbortionIsNotACrime"
PEMBAHASAN
Wacana mengenai gerakan aborsi yang
Gerakan "AbortionIsNotACrime" untuk
aman dan legal terus diupayakan oleh
Masa Depan
banyak negara agar dapat menjadi tren
global. Pada tahun 2016, Komisi Afrika
Gerakan "AbortionIsNotACrime"
tentang Hak Asasi Manusia dan Rakyat
merupakan gerakan global untuk
(ACHPR) mengumumkan kampanye (pada
menentang kriminalisasi terhadap
level benua) untuk melegalkan aborsi di
perempuan yang melakukan aborsi. Sejauh
Afrika. ACHPR menyerukan Kepala Negara
ini fenomena aborsi selalu berakhir dengan
dan Pemerintahan untuk menunjukkan
menjadikan pihak perempuan sebagai
komitmen mereka guna melindungi
pelaku yang dapat disalahkan. Mulai dari
kehidupan perempuan dan anak
alasan kehamilandi luar pernikahan,
perempuan di Afrika dengan melakukan
seksbebas, hingga pembunuhan janin.
dekriminalisasi aborsi di negara masing-
Ketika aborsi dimaknai sebagai perbuatan
masing.
kriminal atau kejahatan, perempuan akan
menjadi pihak yang paling menderita.
Di bawah payung Kampanye Internasional
Namun, dewasa ini dukungan mulai datang
untuk Hak Perempuan untuk Aborsi Aman,
silih berganti untuk menyuarakan
aktivis di seluruh dunia berkumpul untuk
kesehatan dan hak-hak perempuan di
melakukan kampanye dan advokasi, serta
seluruh dunia agar dapat mengakses dan
nantinya kampanye ini diupayakan dapat
melaksanakan aborsi secara aman.
tersebar baik di tingkat lokal sampai di
tingkat regional. Para aktivis perempuan
Dalam beberapa tahun terakhir, badan-
tersebut berkumpul untuk berbagi
badan internasional seperti PBB dan
pengalaman dan harapan mereka untuk
berbagai pemimpin dunia telah mulai
masa depan. Mereka mengakui bahwa
meminta pemerintah untuk memenuhi hak
perempuan di mana-mana menghadapi
seksual dan reproduksi perempuan untuk
hambatan yang sama untuk mengakses
melaksanakan aborsi yang aman. Gerakan
aborsi yang aman. Dan seperti yang mereka
global pun lantas muncul melalui media
lakukan, visi bersama untuk masa depan
sosial dan teknologi digital lainnya, yang
adalah membentuk sebuah dunia di mana
memungkinkan pendukung dari segala
semua perempuan dan anak perempuan
belahan dunia untuk mengidentifikasi
dapat memenuhi hak mereka untuk
tujuan bersama, menggabungkan suara
melakukan aborsi secara aman dan legal.
mereka, dan menginspirasi satu sama lain
Yang terpenting, inti dari gerakan ini adalah
dengan pendekatan baru untuk aktivisme.
membawa perempuan untuk dapat
membuat pilihan mereka sendiri tentang
Gerakan "AbortionIsNotACrime" lantas
kesehatan reproduksi secara otonom.
muncul sebagai sebuah spirit dan gagasan
yang harus diusung untuk mengakhiri
Fenomena aborsi sejatinya merupakan
penindasan terhadap perempuan. Gerakan
fenomena yang sangat pelik. Ia ada dalam
ini terus menyuarakan bahwa perempuan
persimpangan antara ketidakadilan akibat
dalam isu aborsi haruslah dilindungi dan
hegemoni patriarki dengan norma sosial-
tidak diletakkan sebagai simpul masalah.
agama-kebudayaan yang berlangsung.
Selain itu isu aborsi sering dikesampingkan
Sebagai contoh di Rwanda, sebuah negara di
penyelesaiannya dan dianggap sebagai
Afrika Tengah. Ratusan perempuan dan
masalah tunggal si pelaku. Padahal, isu
anak perempuan di Rwanda secara tidak
aborsi ini merupakan tanggung jawab
adil dilecehkan, ditangkap, diadili dan
dipenjarakan setiap tahun atas tuduhan
63
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
terkait aborsi. Sebuah laporan ditahun 2015 mana perempuan berbaring di jalan
berjudul, When Abortion Is a Crime: Rwanda, memegang bunga berkabung sebagai
meskipun hukum pidana Rwanda direvisi simbol bagi mereka yang telah meninggal
pada tahun 2012 dengan mengizinkan karena larangan total aborsi Nikaragua.
aborsi untuk beberapa indikasi, laporan Fenomena ini lantas menjadi contoh bahwa
tersebut menggambarkan bagaimana persoalan aborsi sejatinya menjadi
hukum, budaya, dan hambatan lain tanggung jawab pemerintah sebagai pihak
membuatnya "hampir mustahil" bagi yang paling memiliki otoritas dalam
perempuan untuk mendapatkan mempromosikan dan menegakkan hak-hak
perlindungan, dengan cara aborsi yang seksual dan reproduksi perempuan.
aman dan legal. Undang-undang Beberapa negara lantas membuat aturan
mengharuskan perempuan yang ingin yang mendukung dilakukannya aborsi
melakukan aborsi karena alasan kesehatan, secara aman, legal, dan mudah diakses.
setidaknya mendapatkan persetujuan dari Negara-negara tersebut diantaranya adalah;
dua dokter, sebuah hambatan yang besar Sierra Laone (Afrika Barat), Meksiko, serta
untuk dilaksanakan oleh negara dengan Nepal. Pada 2015, parlemen di Sierra Leone
kondisi perbandingan satu dokter untuk memilih mendukung undang-undang aborsi
setiap 17.000 orang. Selain itu, perempuan baru yang akan membuat aborsi menjadi
yang akan melakukan aborsi karena kasus aman dan legal. Peraturan ini mendapatkan
pemerkosaan, inses atau kawin paksa harus dukungan yang luar biasa dengan tidak ada
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan pihak yang menolak RUU tersebut. Menurut
dari hakim. Hal ini menjadi hambatan besar WHO, Sierra Leone memiliki rasio tertinggi
yang lain karena sebagian besar perempuan kematian ibu di dunia, termasuk kontribusi
di Rwanda tinggal di daerah pedesaan yang signifikan (30 persen) dari aborsi yang
dengan akses terbatas ke pengadilan. tidak aman. Diperkirakan 400 perempuan
muncul dalam mendukung RUU aborsi
Selain Rwanda, kasus lain juga terjadi di aman dengan menggunakan jargon "anak
Amerika Latin. Beberapa aturan mengenai ada karena pilihan, bukan karena paksaan".
aborsi yang paling ketat di dunia berada di Pembatasan hukum tentang aborsi hanya
Amerika Latin, tempat kelahiran Global Day membuat aborsi menjadi tidak aman, yang
of Action for Access to Safe and Legal justru akan mengarah pada tingginya
Abortion yang diperingati setiap tanggal 28 kematian ibu (hamil). RUU ini memiliki
September. Nikaragua, El Salvador, Chili, kekuatan untuk mengubah keadaan
Honduras dan Republik Dominika, menjadi lebih baik.
merupakan negara yang melarang aborsi
sepenuhnya, bahkan ketika kehidupan Sedangkan di Meksiko, sejak legalisasi pada
seorang perempuan berada dalam bahaya. tahun 2007, ratusan ribu perempuan telah
Nikaragua melarang aborsi sejak 10 tahun menerima aborsi secara legal. Para aktivis
yang lalu. Hal ini lantas memunculkan bekerja keras menemukan solusi inovatif
gelombang protes dari para aktivis untuk membantu perempuan mengatasi
perempuan di sana. Para aktivis feminis di hambatan melalui pembentukan sistem
wilayah ini telah lama melakukan advokasi kesehatan masyarakat. Terakhir di Nepal,
tentang hak-hak aborsi sebagai tujuan sebelum legalisasi aborsi terjadi pada tahun
utama dari gerakannya. Gerakan tersebut 2002, hingga seperlima dari perempuan di
misalnya mereka langsungkan dalam acara penjara negara itu dihukum atas tuduhan
Festival Puisi Internasional 2012 di aborsi ilegal dan tidak aman. Di sisi lain
Granada, Nikaragua. Mereka kemudian aborsi yang tidak aman adalah penyebab
menutupi kota dengan poster-poster yang utama kematian ibu di Nepal. Tapi karena
menampilkan statistik kekerasan seksual perubahan aturan, Kementerian Kesehatan
dan menyerukan pemerintah untuk Nepal -bekerjasama dengan Ipas dan mitra
menekan tingginya tingkat kekerasan lainnya-telah mendirikan layanan publik
terhadap perempuan dan yang utama dan swasta di seluruh negeri dan melatih
adalah dengan melegalkan aborsi. Mereka ribuan penyedia jasa terkait untuk
juga menggelar demonstrasi dramatis di melakukan aborsi yang aman. Pemerintah
64
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
65
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
kasus ini, maka aturan yang menabukan LSM Samsara, Strategi Gerakan Digital,
perempuan untuk berbicara dan membahas dan Harapan Aborsi Aman di Indonesia
mengenai seks, kesehatan reproduksi,
hingga aborsi adalah salah satu bentuk Samsara merupakan LSM non profit yang
kuasa yang bekerja dalam masyarakat. bekerja untuk mempromosikan kesehatan
Efeknya dapat dilihat dari ekslusi terhadap reperoduksi, seksualitas, gender, agama,
perempuan yang berbicara atau budaya dan spiritualitas dalam isu aborsi.
“mendekati” seks secara gamblang, Selain itu, Samsara juga menyediakan
biasanya mereka akan dicap sebagai bukan program pemulihan mental paska aborsi
wanita “baik-baik”. Terlebih dalam kasus dan memberi edukasi melalui Sekolah
aborsi ini, perempuan yang melakukan Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi.
aborsi akan dicap sebagai seorang kriminal Bermula dari gerakan digital, Inna Hudaya
dan pendosa sebagai konsekuensi dari memulai Samsara sebagai sebuah blog
belenggu norma sosial dan agama yang untuk informasi dan edukasi mengenai
berkembang. SRHR pada tahun 2007. Menyusul
banyaknya masukan dari kalangan aktivis
Sebagai gerakan yang lahir dari isu atau perempuan, Inna bersama rekannya
realita yang berkembang di ruang sosial dan memperluas blog sebagai sumber dan
untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dukungan bagi perempuan dengan
tidak bisa dilepaskan dari relasi kekuasaan. kehamilan yang tidak direncanakan.
Foucault menjelaskan wacana selalu Dimana perempuan dapat berbagi cerita
bersumber dari pihak yang memiliki dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
kekuasaan dan dari mereka yang memiliki dengan kehamilan dan aborsi mereka.
kreatif. Maka, bagaimana wacana tentang Sampai satu tahun kemudian, pada tanggal
aborsi yang saat ini berkembang tak lepas 20 April 2008 Inna Hudaya bersama dua
dari siapa yang sedang berkuasa saat ini. Di rekannya Kikie Nikujuluw dan Grace
Indonesia kekuasaan saat ini dibawah Clarissa Susetyo di Jakarta memulai inisiatif
hegemoni patriarki dimana dogma agama untuk membangun Samsara sebagai sebuah
turut andil berkuasa atas tubuh perempuan. LSM.
Permasalahan aborsi tidak bisa dilepaskan
dari persoalan seksualitas dan tubuh Kini, Samsara hadir sebagai layanan
perempuan. Ada represi yang dilakukan konseling untuk kehamilan tidak
oleh penguasa terhadap wacana seks dan direncanakan dan kontrasepsi. Salah satu
tubuh perempuan melalui beragam metode yang digunakan Samsara adalah
aturanya dari mulai UU, KUHP, dan PP. dengan menyediakan hotline untuk
membicarakan atau konseling perencanaan
Dalam kondisi tersebut counter wacana masa depan terkait kehamilan tidak
sangatlah diperlukan. Satu hal yang dapat direncanakan dan aborsi. Samsara
dijadikan sebagai pijakan untuk mencari memandang bahwa akses pendidikan dan
solusi dalam upaya mengembalikan wacana informasi SRHR dan aborsi yang aman
aborsi kembali ke martabat adalah sebuah hak. Misi Samsara yang
kemanusiaannya haruslah menjadi usaha utama adalah mempromosikan 'Otonomi
kolektif yang berangkat dari kesadaran Tubuh Perempuan' untuk meningkatkan
semua pihak sehingga tidak lagi terjadi akses ke pendidikan, informasi dan
paradoks dan ambiguitas dalam konseling tentang hak seksualitas dan
memandang problematika kehidupan kesehatan reproduksi. Selain itu juga
seksual dalam masyarakat. Gerakan advokasi untuk informasi dan akses ke
“AbortionIsNotACrime” menjadi perawatan aborsi yang aman. Samsara
pemrakarsa yang diharapkan mampu berpandangan bahwa perempuan memiliki
melawan wacana dominan mengenai aborsi hak dan kewenangan untuk membuat
dan membawa pada perubahan cara keputusan atas tubuhnya sendiri.
pandang yang lebih humanis.
Setiap tahunnya, Samsara kerap
mengadakan aktivitas-aktivitas dari mulai
66
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
edukasi sampai dengan kampanye. Dari yang telah dijalankan, layanan konseling
mulai aktivitas yang berbasis online Samsara dikembangkan menjadi konseling
maupun yang berbasis offline (langsung). kehamilan tidak direncanakan dan aborsi
Untuk aktivitas yang berbasis offline, sampai sekarang. Dalam konseling ini
Samsara memiliki program bernama it’s my perempuan dan pasangannya akan
circle. Yakni sebuh kampanye positif untuk berbicara dengan konselor mengenai
mengklaim hak reproduksi perempuan pilihan-pilihan yang dimungkinkan untuk
yang dilakukan oleh Samsara sejak tahun perempuan saat kehamilan tidak
2011 hingga 2014. Perempuan sebagai direncanakan terjadi. Melalui media hotline
pemilik tubuh, terutama pemilik rahim dan email layanan konseling KTD, Samsara
adalah penentu otoritas atas tubuhnya. telah menjangkau perempuan di berbagai
Pada faktanya, tubuh dan seksualitas daerah di Indonesia baik yang berada di
perempuan saat ini dikontrol oleh negara, kota maupun pedesaan, dan tanpa
agama dan budaya. Selain sebagai memandang status pernikahannya. Oleh
kampanye atas otoritas tubuh, juga sebab itu, layanan ini cukup ramah
kampanye pada kehamilan tidak terhadap remaja yang mengalami
direncanakan dan dibutuhkan akses aborsi kehamilan tidak direncanakan.
aman dan legal sebagai salah satu pilihan
perempuan. Dalam aktvitasnya, it’s My Samsara dalam memprakarsai gerakan
Circle berusaha untuk memobilisasi massa “AbortionIsNotaCrime” banyak
untuk sama-sama melakukan kampanye menggunakan aktivisme digital. Samsara
dengan mengadakan flashmoob sebagai memanfaatkan semua akses digitalnya
simbol perjuangan. Kegiatan ini biasanya untuk mengampanyekan gerakan
dilaksanakan menjelang hari Safe Abortion “AbortionIsNotaCrime.” Seperti melalui
International yang jatuh pada tanggal 28 poster-poster yang kerap diunggah melalui
September. Instagram, melalui artikel yang ada di web
www.askinna.com, serta tak luput Samsara
Selain itu ada pula kegiatan bernama menyematkan hashtag (#) dengan tulisan
training misoprostol. Dalam kegiatan #AbortionIsNotACrime. Hashtag inilah yang
tersebut, Samsara melakukan aktivitas saat ini menjadi salah satu gerakan utama
edukasi secara langsung dengan bertemu Samsara untuk mengampanyekan
masyarakat. Pelatihan ini dimaksudkan dekriminalisasi aborsi. Penggunaan
untuk meningkatkan pengetahuan dan hashtag ini kerap dilakukan oleh Samsara
akses perempuan terhadap teknologi tidak hanya melalui Instagram, melainkan
kesehatan untuk meningkatkan status juga di Twitter maupun Fanspage Samsara
kesehatan maternal perempuan di Indonesia.
Indonesia. Selain itu, para peserta juga
dibekali ketrampilan konseling kehamilan Gerakan “AbortionIsNotaCrime” yang
tidak direncanakan (KTD) untuk dapat dibawa oleh Samsara melalui gerakan
menjadi konselor sebaya bagi hashtag-nya pada dasarnya merupakan
komunitasnya masing-masing. salah satu wujud dari gerakan sosial baru.
Gerakan“AbortionIsNotACrime” merupakan
Sedangkan untuk aktivisme yang berbasis gerakan yang berorientasi pada isu aborsi.
online, Samsara membuka layanan hotline Isu aborsi hari ini yang berkembang adalah
untuk memfasilitasi perempuan yang ingin sebuah tindakan pembunuhan janin,
curhat. Hotline Samsara ini merupakan sehingga aborsi dianggap sebagai sebuah
program layanan konseling untuk perilaku kejahatan atau kriminal karena
perempuan dengan kehamilan tidak menghilangkan hak hidup. Wacana Inilah
direncanakan. Program ini pertama kali yang coba dilawan dan dibangun ulang oleh
dimulai pada tahun 2008 dengan menyasar Samsara dengan gerakan
perempuan yang mengalami stress paska “AbortionIsNotACrime.”
aborsi melalui media e-mail, telpon, atau
tatap muka. Namun sejak 2010, Masyarakat luas khususnya dari kalangan
berdasarkan evaluasi terhadap program pro life atau yang berpihak pada kehidupan
67
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
68
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
69