Oleh
Oleh
TUGAS AKHIR
OLEH:
ARDANI
03 0404 038
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
ABSTRAK
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas
berkat rahmat dan karuni-Nya, akhirnya penyusunan Tugas Akhir ini dapat saya
selesaikan dengan baik, Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus
dipenuhi untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) di fakultas Teknik Departemen
Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara (USU).
Penulis menyadari bahwa selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari
bimbingan, dukungan, motivasi dan bantuan semua pihak. Untuk itu melalui Tulisan
ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan tidak terhingga
kepada :
1. Kedua orang Tua tercinta, yang selalu memberikan yang terbaik serta tiada
henti mengiringi dengan doa dan motivasi yang tidak ternilai.
2. Bapak Ir. Syahrizal, MT Dosen Pembimbing dan Bapak Ir.Alferido Malik
Co-Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiran
untuk memberikan dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini
3. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik
Sipil Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ir. Teruna Jaya, M.Sc selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak / Ibu Staff pengajar Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera
Utara yang selama ini ikhlas dan sabar dalam mencurahkan ilmunya kepada
seluruh anak didiknya termasuk penulis.
6. Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Mbah Putri dan Bulik Dunuk yang tak henti-henti mendoakan dan
membimbing setiap langkah saya.
8. Saudara kandung saya Mas Supriyadi dan Mbak Ning yang telah banyak
berkorban demi penyelesaian pendidikan saya.
9. Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara,
Zulfariza, Masana Bangun, Ade Satria, Uus, Yunus temen seperjuangan,
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Rustam, Wahid Ahmad, Mianto, Sarman, Doni, Nathan, Chelsea FC, Aldo,
Daniel, Yuna, Yuli, Hendry, Harry Capri, Satria, Dwi, Ari, Heri dan Retno.
10. Dan yang lainnya tanpa saya sebutkan namanya satu persatu yang telah
memberikan masukan dan motivasi yang positif buat saya.
Penulis menyadari manusia tidak luput dari khilaf dan salah, demikian juga
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini sehingga Tugas Akhiir ini masih
memiliki kesalahan dan kekurangan walaupun penulis telah berusaha semaksimal
mungkin. Oleh karena itu dengan tangan terbuka dan hati yang tulus penulis akan
menerima saran dan kritikan yang positifdemi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Harapan pen ulis, semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua khusunya yang bergerak dalam bidang Teknik Sipil.
Medan, 2009
Penulis
Ardani
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
III.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 20
III.2.Lokasi Penelitian .................................................................................... 20
III.3.Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 21
III.4.Responden atau Objek Penelitian ............................................................ 21
III.5. Sarana Penelitian ................................................................................... 22
III.6. Teknik Pembuatan Kuesioner................................................................. 23
III.7. Proses Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................................ 23
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.3.1.2.Penyusunan Urutan Kegiatan ............................................... 38
IV.3.1.3.Perkiraan Kurun Waktu........................................................ 39
IV.3.1.4.Penyusunan Jadwal .............................................................. 40
IV.3.2. Monitoring .................................................................................... 40
IV.3.2.1.Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja .................................... 41
IV.3.2.2.Mencatat Pemakaian Sumber Daya ...................................... 42
IV.3.2.3.Memeriksa Kualitas ............................................................. 42
IV.3.2.4.Mencatat Kinerja dan Produktivitas ..................................... 43
IV.3.3. Analysis ........................................................................................ 44
IV.3.3.1.Membandingkan Secara Berkala Perencanaan Kemajuan Proyek dengan
Lapangan ............................................................................ 44
IV.3.3.2.Menentukan Akibat Yang Terjadi Pada Tanggal Penyelesaian Proyek
IV.3.3.3.Memeriksa Kemungkinan Munculnya Jalur Kritis Baru ....... 45
IV.3.4. Corrective Action ....................................................................... 45
IV.3.5. Update Schedule ........................................................................ 46
IV.3.6. Pembahasan PT. Sinar Kasih Reinhard ....................................... 47
IV.4. Studi Kasus C ........................................................................................ 49
IV.4.1. Menentukan Penjadwalan Proyek .................................................. 50
IV.4.1.1.Identifikasi Aktivitas .......................................................... 50
IV.4.1.2.Penyusunan Urutan Kegiatan .............................................. 51
IV.4.1.3.Perkiraan Kurun Waktu ...................................................... 51
IV.4.1.4.Penyusunan Jadwal............................................................. 52
IV.4.2. Monitoring .................................................................................... 52
IV.4.2.1.Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja .................................. 53
IV.4.2.2.Mencatat Pemakaian Sumber Daya ..................................... 54
IV.4.2.3.Memeriksa Kualitas ............................................................ 55
IV.4.2.4.Mencatat Kinerja dan Produktivitas .................................... 55
IV.4.3. Analysis ........................................................................................ 56
IV.4.3.1.Membandingkan Secara Berkala Perencanaan Kemajuan Proyek denga
Lapangan ........................................................................... 56
IV.4.3.2.Menentukan Akibat Yang Terjadi Pada Tanggal Penyelesaian Proyek
IV.4.3.3.Memeriksa Kemungkinan Munculnya Jalur Kritis Baru ...... 57
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.4.4. Corrective Action .......................................................................... 58
IV.4.5. Update Schedule ........................................................................... 58
IV.4.6. Pembahasan PT. Dian Perkasa ...................................................... 59
IV.5 Perbandingan Antar Perusahaan ............................................................. 61
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
DAFTAR TABEL
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
DAFTAR GAMBAR
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan sarana transportasi, terutama jalan raya yang semakin pesat, maka
tingkat kesulitan untuk mengelola dan menjalankan sebuah proyek jalan raya
semakin tinggi. Semakin tinggi tingkat kesulitannya, berarti semakin panjang durasi
Oleh karena itu disini sangat diperlukan suatu manajemen waktu (time
peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan proyek agar dicapai hasil yang
maksimal dari sumber daya yang tersedia. Semuanya itu untuk mencapai tujuan dari
sebuah proyek jalan raya yaitu kesuksesan yang memenuhi kriteria waktu (jadwal),
Selain manajemen waktu, tentu juga harus diikuti dengan pelaksanaan proyek
yang baik dan sesuai dengan perencanaannya. Dengan manajemen waktu dan
pelaksanaan yang baik, maka resiko sebuah proyek konstruksi jalan raya tersebut
akan mengalami keterlambatan menjadi kecil. Secara langsung hal tersebut akan
proyek.
performa yang kurang baik untuk penyelesaian tepat waktu, maka diperlukan suatu
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
analisa tentang pelaksanaan manajemen waktu proyek jalan raya pada perusahaan
selama ini, yang nantinya dapat menjadi masukan bagi kontraktor, untuk dapat lebih
baik lagi dalam pelaksanaan manajemen waktu suatu proyek jalan raya.
perusahaan-perusahaan kontraktor ?
kontraktor.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
I.4 Manfaat Penelitian
ditarik suatu kesimpulan baru yang pada waktu yang akan datang dapat
karena dari hasil yang diperoleh dapat diketahui konsep yang baik tentang
3. Bagi Peneliti
yang ada di Medan maupun yang memiliki kantor cabang di Medan. Namun lokasi
proyek tidak dibatasi. Dan penelitian dibatasi pada pembangunan atau perbaikan
jalan raya. Responden yang akan kami wawancarai yaitu yang mengerti tentang
tersebut.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
I.6 Sistematika Pembahasan
1. Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
2. Landasan Teori
Pada bab ini berisi uraian tentang tinjauan teoritis dan berbagai literature,
3. Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis &
penelitian, kerangka kerja penelitian yang digunakan. Pada bab ini berisi
melakukan penelitian.
4. Analisa Pembahasan
Pada bab ini data-data yang telah dikumpulkan, yaitu data berupa hasil
Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
studi literatur.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Pendahuluan
sesuatu yang baru, apa yang berubah dan merupakan hal baru adalah dimensi dari
proyek tersebut, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sejalan dengan perubahan
tersebut timbul persaingan yang ketat, hal ini mendorong para pengusaha/praktisi
mencari dan menggunakan cara-cara pengelolaan, metode serta teknik yang paling
proyek merupakan langkah yang relative baru, dimana konsep ini ditandai dengan
pemikiran manajemen dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam
rangka menghadapi kegiatan yang dinamis dan non-rutin, yaitu kegiatan proyek
memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk
manajemen itu sendiri yang telah berhasil mengelola kegiatan operasional rutin
dengan lingkungan yang stabil, dirasakan kurang mampu dan tidak cukup efisien
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
untuk mengelola kegiatan proyek konstruksi yang sejatinya penuh dengan dinamika
mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek yang
telah ditentukan, serta menggunakan pendekatan system dan hirarki (arus kegiatan)
penelitian yang akan dianalisa adalah dari segi pengaturan waktu, dalam hal ini yaitu
ke dalam proses yang akan diperlukan untuk memestikan waktu penyelesaian suatu
proyek. Sistem manajemen waktu berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan
dan penjadwalan proyek. Dimana dalam perencanaan dan penjadwalan tersebut telah
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
II.3 Aspek-Aspek Manajemen Waktu
operasional dan penjadwalan yang selaras dengan durasi proyek yang sudah
ditetapkan. Dalam hal ini penjadwalan digunakan untuk mengontrol aktivitas proyek
(Clogh dan Scars, 1991). Sedang aspek-aspek manajemen waktu itu sendiri
merupakan proses yang saling berurutan satu dengan yang lainnya. (Gambar 7.1).
Menentukan penjadwalan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
II.3.1 Menentukan Penjadwalan Proyek
berguna sebagai pokok garis pedoman pada saat proyek dilaksanakan. Pada tahap ini
harus dibuat suatu daftar pekerjaan sesuai dengan kesatuan aktivitas yang mudah
urutannya antara lain untuk meningkatkan akurasi kurun waktu penyelesaian proyek
4. Penyusuan jadwal.
aktivitas diidentifikasi agar dapat dimonitor dengan mudah dan dapat dimengerti
juga sebaiknya tidak terlalu banyak dalam pembagiannya karena juga akan
sebaiknya berdasarkan :
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
1. Kebutuhan pengguna schedule
4. Pengalaman
1. Wilayah geografi
2. Area konstruksi
3. Elemen-elemen bangunan
4. Jenis pekerjaan
5. Departemen
Beberapa hal yang dapat dipakai sebagai pedoman penyusunan WBS (Ervianto,
2004) :
pekerjaannya.
2. Susunan WBS dibuat atas dasar penguraian yang diskrit dan logis.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
5. Tiap elemen WBS diberi nomor, dengan penomoran yang sesuai dengan
tingkat level-nya.
kerja).
tersebut di tempat yang benar, apakah harus bersamaan, setelah pekerjaan yang lain
selesai atau sebelum pekerjaan yang lain selesai. Pada penyusunan urutan kegiatan
kualitas.
kualitas.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Durasi suatu aktivitas adalah panjagnya waktu pekerjaan mulai dari start
waktu kemudian secara keseluruhan dianalisa dan dihitung kurun waktu penyelesaian
proyek, sehingga dapat diketahui jadwal induk dan jadwal untuk pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
jenis aktivitas, urutan setiap aktivitas, durasi waktu aktivitas, kalender ( jadwal hari ),
Schedule dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu Master Schedule dan Detailed
Schedule. Master Schedule berisikan kegiatan-kegiatan utama dari suatu proyek yang
bagian dari Master Scheduled yang berisikan detail dari kegiatan-kegiatan utama
Macam-macam dari schedule dapat dibagi menjadi 2 yaitu Bagan Balok dan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
1. Bagan Balok (BAR/GANTT Chart)
mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan urutan suatu kegiatan
yang terdiri dari waktu mulai, waktu penyelesaian dan pada saat pelaporan. Bagan
balok mudah dibuat dan dipahami sehingga amat berguna sebagai alat komunikasi
computer. Bagan ini tersusun pada koordinat X dan Y. Pada sumbu tegak lurus X,
dicatat pekerjaan atau elemen atau paket kerja dari hasil penguraian lingkup suatu
proyek dan digambar sebagai balok. Sedangkan pada koordinat sumbu Y,tertulis
ketergantungan antara satu kegiatan dengan yang lain sehingga sulit untuk
(updating) karena umumnya harus dilakukan dengan membuat bagan balok baru,
selain itu juga tidak cocok untuk proyek yang berukuran sedang dan besar atau yang
karena harus menyusun sedemikian besar jumlah kegiatan yang mencapai puluhan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
penyelesaian proyek tercepat, kegiatan mana yang bersifat kritis dan non kritis,
dan lain-lain. CPM diperkenalkan pertama kali oleh ahli matematika dari perusahaan
Du-Pont bekerja sama dengan Rand Corporation dibantu oleh team engineer.
Pada metode CPM dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki
Dalam CPM sendiri ada beberapa proses perhitungan yang harus dilakukan,
yaitu forward pass, backward pass, dan float analyses. Yang kemudian
menghasilkan overall project duration, start dan finish dates, activity dates (ES, EF,
LS, LF), activity floats, critical path (critical activities). Proses menyusun jaringan
CPM dibagi menjadi beberapa langkah, dapat dilihat pada Gambar 2.2
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
3. Time-Based Diagram
lapangan adalah dokumen yang sangat penting dalam menganalisa kemajuan pada
penyelesaian proyek pada tiap-tiap aktivitasnya (Clough dan Sears, 1991). Beberapa
langkah yang dilakukan dalam mengukur dan membuat laporan kemajuan proyek,
Dalam pengukuran dan pencatatan hasil kerja ada beberapa informasi yang
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
6. Pencatatan laporan singkat tentang kejadian penting pada saat pengerjaan
proyek
yaitu pencatatan dari macam-macam sumber daya yang dapat dipakai (alat berat, alat
pertukangan, material).
3. Memeriksa kualitas
Dalam memeriksa kualitas sumber daya dan hasil pekerjaan ada beberapa
1. Pencatatan dari macam-macam kualitas sumber daya apa saja yang diperiksa
diperoleh yaitu pencatatan terhadap sumber daya manusia yang melakukan aktivitas
di proyek.
saja, tapi bisa juga dilakukan sewaktu-waktu apabila proyek telah terlihat ketinggalan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Dari perbandingan tersebut dapat dilihat aktivitas mana yang mengalami
atau sebab lainnya, sehingga keterlambatan dengan sebeb dan pada aktivitas yang
1991) :
kenyataan di lapangan
Corerective Action)
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
1. Realokasi sumber daya
terkadang tidak dapat diletakkan, oleh karena itu bila tidak dapat diatasi dengan cara-
kembali.
sudah dilakukan dengan menggunakan status proyek yang aktual sebagai awal mula
penentuan ulang schedule proyek. Adapun beberapa tindakan yang perlu dilakukan
(correcting schedule)
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
II.4 Kendala-kendala Pelaksanaan Manajemen Waktu
tidak optimal. Dari penelitian yang telah dilakukan beberapa ahli pada perusahaan
sudah dilakukan.
pembuat schedule.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
12. Ketidak akuratan informasi yang di dapat dari monitoring.
13. Diperlukan biaya yang besar untuk mempekerjakan tenaga kerja khusus
14. Kurangnya sumber daya (tenaga ahli) yang mampu menganalitis keadaan
proyek.
Manajemen waktu itu dikatakan telah dilaksanakan dengan baik, bila setiap
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Studi kepustakaan
konstruksi yang baik dari berbagai sumber, antara lain : literatur, baik buku
ataupun jurnal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar teori yang
2. Studi Lapangan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
III.3 Jenis Dan Sumber Data
1. Data-data primer
2. Data-data sekunder
Data-data yang diperoleh dari studi literatur dengan berbagai buku referensi,
dan jurnal.
Responden atau objek penelitian dari studi kasus yang dilakukan adalah
perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar, yaitu usaha dengan nilai proyek lebih besar
Dalam penelitian ini, ada 3 perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar yang berhasil
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
NO Nama Perusahaan
3
P.T. DIAN PERKASA
melalui :
1. Wawancara Langsung
yang dibuat hanya satu jenis saja. Dalam hal ini, satu perusahaan kontraktor
yang diwawancarai hanya satu orang saja, yaitu orang yang mengerti dan
2. Studi Literatur
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
III.6 Teknik Pembuatan Kuesioner
Kuesioner atau daftar pertanyaan terdiri dari lima sub bahasan pertanyaan,
yaitu :
Bentuk kuesioner atau daftar pertanyaan secara lengkap dapat dilihat pada
Lampiran 1.
lanjut mengenai hasil analisa data dan pembahasan data ini dapat dilihat
pada Bab 4.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
BAB IV
Klasifikasi Besar di Medan, dimana lokasi proyek yang diteliti tidak dibatasi. Data
perusahaan kontraktor yang berhasil diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1.
PT. Sabaritha Perkasa Abadi. Dari banyak proyek konstruksi jalan yang pernah
ditangani oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi dipilih satu proyek yang pelaksanaan
manajemen waktunya dijadikan objek penelitian. Proyek yang akan dibahas berikut
ini adalah proyek yang pada saat penelitian proyek telah selesai pengerjaannya.
Adapun alasan dipilihnya proyek ini adalah karena dari hasil pengamatan, proyek ini
memiliki ukuran yang besar baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sehingga
kompleksitas yang terjadi juga terjadi dalam skala besar. Adapun pelaksanaan
kontraktor Klasifikasi Besar pada proyek konstruksi dengan skala besar pula.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.2.1 Menentukan Penjadwalan Proyek
Schedule) menjadi satu dengan Detail Schedule, seperti pada contoh Proyek
penerapannya Detail Schedule tersebut dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih
kecil, agar dalam pelaksanaan, monitoring, serta pengontrolannya bisa lebih mudah.
bagi bagian proyek yang ditanganinya menjadi menjadi aktivitas yang lebih kecil.
level WBS tersebut didasarkan lingkup pekerjaan (scope of work), yaitu pada jenis
pekerjaan utama, area pekerjaan, dan urutan pekerjaan. Misalnya pada contoh proyek
pekerjaan tadi dibagi-bagi lagi menjadi lebih detail lagi. Seperti pekerjaan struktur
jalan dibagai menjadi pekerjaan atas dan pekerjaa bawah, kemudian pekerjaan bawah
dibagi lagi menjadi pekerjaan tanah dan pekerjaan pondasi. Adapun bentuk WBS
dari contoh Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji dapat dilihat
pada Lampiran 2.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak menggunakan sistem kode dalam
membagi-bagi setiap aktivitas dari suatu proyek. Dalam penyusunan WBS ini, PT.
didapat dari proyek-proyek sebelumnya yang pernah dikerjakan oleh PT. Sabaritha
Perkasa Abadi.
Abadi menyusun urutan kelompok kerja atau aktivitas proyek tersebut. Metode yang
biasa digunakan oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi yaitu Metode GANTT/BAR
Chart, itu digunakan karena lebih mudah dimengerti oleh semua level. Urutan
kegiatan pada PT. Sabaritha Perkasa Abadi disusun sesuai dengan perencanaan yang
member kurun waktu penyelesaian tiap-tiap aktivitas. Skala waktu yang digunakan
dalam menentukan durasi kurun waktu aktivitas adalah minggu. Penentuan kurun
tidak hanya berdasarkan pengalaman yang telah diraih selama ini tetap juga dihitung
digunakan dan volume pekerjaan yang akan diselesaikan. Menurut PT. Sabaritha
Perkasa Abadi yang mempengaruhi dalam menentukan durasi waktu suatu aktivitas
yaitu kapasitas sumber daya yang digunakan dan jumlah hari efektif dari jadwal
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
proyek PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak terlalu menemui hambatan akibat
kurun waktu, kemudian PT. Sabaritha Perkasa Abadi menghitung kurun waktu
yaitu Master Schedule dan Detailed Schedule. Sedangkan untuk kegiatan seharinya
di lapangan PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan Daily Schedule. Jadi jenis
Shedule yang digunakan tidak sama untuk semua level. Adapun bentuk dari jadwal
PT. Sabaritha Perkasa Abadi pada proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah
komputer, yaitu Microsoft Project dan Microsoft Excel. Adapun float dari tiap
aktivitas tidak dihitung karena PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan metode
GANTT/BAR Chart, termasuk jalur kritisnya tidak bisa ditentukan. Lama waktu
penyelesaian proyek tersebut dihitung PT. Sabaritha Perkasa Abadi berdasarkan dari
total durasi waktu dari setiap aktivitas yang telah ditentukan sebelumnya.
IV.2.2 Monitoring
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.2.2.1 Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja
hasil kerja setiap aktivitas PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara periodik, dengan
periode waktu yang digunakan yaitu weekly. Proses perhitungan atau pengukuran
terhadap hasil kerja yang dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi dilakukan dengan
actual start dan completion date dari setiap aktivitas. Selain itu juga PT. Sabaritha
pencatatan bila ada perubahan dari durasi suatu aktivitas, bila ada aktivitas yang
dihilangkan atau ditambah, serta bila ada perubahan hubungan atau urutan dari suatu
aktivitas, tetapi PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak menyertakan laporan singkat
tentang kejadian atau hal penting yang terjadi pada saat pengerjaan proyek.
Bentuk atau format laporan pencatatan hasil kerja dibuat oleh PT. Sabaritha
Perkasa Abadi dengan berbentuk tabel laporan. Adapun bentuk dari tabel laporan
pengukuran dan pencatatan hasil kerja dapat dilihat seperti pada contoh Proyek
Sedangkan hambatan yang dirasakan PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam melakukan
monitoring baik pengukuran dan pencatatan terhadap hasil kerja adalah tidak ada.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.2.2.2 Mencatat Pemakaian Sumber Daya
dilakukan pencatatan oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi. Pencatatan dilakukan oleh
PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara perodik, dengan periode waktu secara daily.
Laporan pencatatan pemakaian sumber daya, oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi
dibuat menjadi satu antara material dan peralatan. Adapun bentuk laporan pencatatan
pemakaian sumber daya dari contoh proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah
Dalam hal ini yang melakukan pencatatan sumber daya di PT. Sabaritha
Perkasa Abadi, yaitu bagian Quality Assurance Departement. Adapun hambatan bagi
PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam melakukan pencatatan sumber daya yaitu
terhadap kualitas sumber daya (material, peralatan) yang digunakan dalam setiap
aktivitas proyek, serta kualitas hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Pemeriksaan
dan pencatatan kualitas sumber daya dan kualitas hasil kerja tidak semuanya
dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara periodik. Untuk hasil pekerjaan dan
ditentukan dan pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan sebelum aktivitas itu terjadi
terutama pekerjaan yang mengutamakan proses dari pertama pekerjaan itu dilakukan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Laporan pemeriksaan kualitas sumber daya dan kualitas hasil suatu pekerjaan
dibuat oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam bentuk hasil inpeksi dan hasil test
Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji dapat dilihat pada Lampiran 6.
pemeriksaan kualitas sumber daya dan kualitas hasil pekerjaan selain bagian Quality
Abadi juga dibantu oleh Balai Pengujian dan Pengendalian Mutu dalam pemeriksaan
tebal lapisan perkerasan. Bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi hambatan dalam
memeriksa kualitas sumber daya dan kualitas suatu pekerjaan yaitu tidak ada, karena
dalam pemeriksaan mutu PT. Sabaritha Perkasa Abadi di bantu oleh Balai Pengujian
Dalam hal ini PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak melakukan pencatatan
terhadap kinerja dan produktivitas pekerjaannya. Sedang aktivitas dan kegiatan yang
dilakukan oleh tenaga kerja tidak dilakukan pengawasan secara khusus oleh PT.
mandornya. PT. Sabaritha Perkasa Abadi hanya mengetahui jumlah pekerja yang
dating saja, karena jumlah pekerja sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil
pencatatan kinerja dan produktivitas tenaga kerja adalah terlampau besarnya jumlah
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
tenaga kerja sehingga dirasakan kurang efektif dalam pemeriksaannya, jadi
PT. Sabaritha Perkasa Abadi selalu melakukan analisis terhadap laporan dari
hasil pengukuran dan pencatatan setiap hasil pekerjaan. Hal itu dilakukan PT.
Sabaritha Perkasa Abadi untuk mencegah bila terjadi keterlambatan pada suatu
aktivitas, hal itu dapat langsung diatasi, sehingga diharapkan tidak mempengaruhi
Master Schedule (Jadwal utama) yang dibuat pada awal penjadwalan proyek.
Kenyataan Di Lapangan
lapangan, dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara periodik, dengan skala
proyek yang mereka kerjakan. Adapun grafik kurva S tersebut dapat dilihat pada
Lampiran 3.
Bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi hambatan dalam menyusun laporan hasil
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.2.3.2 Menentukan Akibat Yang Terjadi Pada Tanggal Penyelesaian Dan
Milestone Proyek
PT. Sabaritha Perkasa Abadi melakukan analisa pada akibat atau perubahan
Schedule.
aktivitas terutama pada aktivitas kritis. PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak dapat
melakukan pemeriksaan kemungkinan munculnya jalur kritis yang baru, dan juga
tidak menghitung float dari semua aktivitas, karena dalam penyusunan jadwal
proyek, PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan GANTT/BAR Chart yang mana
beberapa corrective action untuk mengembalikan jadwal yang terlambat tadi untuk
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
kembali ke jalur yang sebenarnya. PT. Sabaritha Perkasa Abadi melakukan
pemadatan float pada aktivitas dengan durasi waktu yang panjang saja, hal itu
duration. Tetapi tidak semua pekerjaan dengan durasi yang lama dibagi-bagi (work
splitting) PT. Sabaritha Perkasa Abadi menjadi bagian yang lebih kecil.
Selain itu PT. Sabaritha Perkasa Abadi juga mempercepat aktivitas pekerjaan
tenaga kerja dan jam kerja (lembur, shift). Corective action yang dilakukan PT.
Sabaritha Perkasa Abadi yaitu melakukan perubahan pada job logic dan metode
kerja, serta bila perlu sebagian pekerjaan disubkontrakkan kepada pihak lain.
Corective action yaitu diperlukannya biaya yang besar untuk melakukan semua yang
disebutkan di atas, dan itu berarti akan memperbesar cost dari pengerjaan proyek
tersebut.
Sabaritha Perkasa Abadi perlu diketahui kapasitas sumber daya yang tersedia dan
sisa waktu durasi pekerjaan (remaining duration). Dalam meng-update schedule PT.
Sabaritha Perkasa Abadi tetap menyesuaikan dengan jadwal yang dibuat diawal
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
proyek yang telah dikoreksi, setelah itu semua float aktivitas dari jadwal yang baru
dihitung kembali. Setelah itu menghitung float semua aktivitas, PT. Sabaritha
Perkasa Abadi menghitung kembali project completion date dari jadwal baru yang
biasa dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam meng-update schedule adalah
lama durasi tiap aktivitas, dan korelasi atau hubungan antar aktivitas. Proses
schedule adalah jika ingin merubah milestone, karena milestone merupkan control
dimana semua aspek dalam penyusunan schedule yang ideal sudah dilaksanakan
sehingga hambatan yang dihadapi hanya pada saat pengidentifiasian jenis kegiatan
yang akan digunakan dalam menyusun WBS. PT. Sabaritha Perkasa Abadi
ketergantungan antara pekerjaan satu dengan yang lain, sehingga sulit untuk
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
jadwal keseluruhan proyek, serta tidak dapat menjawab berapa lama kurun waktu
penyelesaian proyek tercepat dan kegiatan mana yang bersifat kritis/non kritis. Di
lapangan, dilaksanakan atau tidak schedule yang sudah dibuat dapat diketahui oleh
PT. Sabaritha Perkasa Abadi, karena PT. Sabaritha Perkasa Abadi membuat daily
schedule setiap aktivitas yang akan dikerjakan setiap harinya. Meskipun begitu PT.
Sabaritha Perkasa Abadi juga masih belum optimal dalam melaksanakan schedule,
karena tidak jarang menemui kendala-kendala bila ada perubahan desain, kurangnya
tidak mampu melaksanakan semua aspek dalam monitoring, yaitu tidak melakukan
pada proyek konstruksi. Selain itu yang menyebabkan pelaksanaan monitoring tidak
optimal juga dikarenakan kendala yaitu kurang koordinasi atau pengawasan antara
PT. Sabaritha Perkasa Abadi mampu melakukan analysis dengan baik dimana
semua aspek dalam analysis yang ideal sudah dilaksanakan, sehingga hambatan yang
dihadapi hanya bila ada perubahan desain karena mengakibatkan durasi aktivitas
berubah. Hanya saja PT. Sabaritha Perkasa Abadi belum mampu melakukan analisis
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak menemui permasalahan dalam melakukan
corrective action, hanya saja memerlukan biaya yang besar dalam melakukan ini.
Walau tidak menemui permasalahan selain biaya yang besar, namun PT. Sabaritha
Perkasa Abadi juga masih belum optimal dalam melakukan corrective action.,
karena masih sering menemui kendala yaitu kurangnya informasi dari monitoring
milestone yang dapat menyebabkan project completion date dan master schedule
berubah.
PT. Sinar Kasih Reinhard dari proyek konsruksi jalan yang pernah ditangani oleh PT.
Sinar Kasih Reinhard dipilh satu satu proyek yang pelaksanaan manajemen waktu-
nya dijadikan objek penelitian. Proyek yang akan dibahas berikut ini adalah proyek
telah selesai dilaksanakan. Adapun alasan dipilihnya proyek ini adalah karena dari
hasil pengamatan, proyek ini memiliki ukuran yang besar baik dari segi kuantitas
maupun kualitas, sehingga kompleksitas yang terjadi juga skala besar. Adapun
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
perusahaan konstraktor Klasifikasi Besar pada proyek konstruksi dengan skala besar
pula.
tersebut dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, agar dalam pelaksanaan,
bagi bagian proyek yang ditanganinya menjadi aktivitas yang lebih kecil, PT. Sinar
tingkatan besar, seperti pada proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Panji-Sidikalang ini
PT. Sinar Kasih Reinhard membagi menjadi 4 tingkatan besar. Pembagian tingkatan
(level WBS) sendiri menurut PT. Sinar Kasih Reinhard. Berdasarkan besarnya
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
ukuran dan kompleksitas proyek yang ditangani. Pengembangan tiap level WBS
sendiri berdasarkan lingkup pekerjaan (scope of work), yaitu pada jenis pekerjaan
utama dan pekerjaan yang lebih detail. Misalnya pada Proyek Pemeliharaan Berkala
yang lebih detail seperti Pekerjaan perkerasan badan jalan dan pekerjaan bahu jalan.
PT. Sinar Kasih Reinhard tidak menggunakan sistem kode dalam membagi-
bagi setiap aktivitas dari suatu proyek, hanya memberikan nomor pengurutan biasa
saja.
Adapun hambatan yang ditemui dalam menyusun WBS menurut PT. Sinar
Dari aktivitas yang telah dibagi-bagi sebelumnya, PT. Sinar Kasih Reinhard
menyusun urutan kelompok kerja atau aktivitas proyek tersebut. Metode yang biasa
dimengerti oleh semua level, selain itu untuk pengerjaan di lapangan tidak diperlukan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Namun pada proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Panji-Sidikalang ini,
PT. Sinar Kasih Reinhard hanya membuat urutan kegiatan secara garis besar saja,
para pekerja dibantu oleh mandor atau pengawas yang ada di lapangan. Ketika
pengawas.
Menurut PT. Sinar Kasih Reinhard tidak ada hambatan berarti dalam
digunakan PT. Sinar Kasih Reinhard dalam menentukan durasi dari suatu aktivitas
tetapi terkadang skala waktu yang digunakan bulan apabila proyek yang dikerjakan
menggunakan feeling seorang engineer. Menurut PT. Sinar Kasih Reinhard yang
biasanya mempengaruhi dalam menentukan durasi waktu suatu aktivitas yaitu lokasi
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
pengadaan sumber daya (material, alat) yang digunakan, selain itu juga berdasarkan
jumlah hari efektif dalam kurun waktu penyelesaian proyek (tidak ada kerja karena
Setelah terbentuk jaringan kerja yang masig-masing tiap aktivitas telah diberi
kurun waktu, kemudian PT. Sinar Kasih Reinhard menghitung kurun waktu
membuat 2 jenis schedule, yaitu Master schedule, serta detailed Schedule yaitu berisi
program komputer, yatu Microsoft Project. Adapun float dari tiap aktivitas tidak
dapat dihitung, termasuk jalur kritisnya tidak bisa ditentukan, karena PT. Sinar Kasih
tersebut dihitung oleh PT. Sinar Kasih Reinhard berdasarkan dari total durasi waktu
dari setiap aktivitas yang telah ditentukan sebelumnya, PT. Sinar Kasih Reinhard
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Dalam proyek biasanya PT. Sinar Kasih Reinhard melakukan monitoring
setelah proyek mulai berjalan sesuai dengan jadwal, adapun monitoring meliputi
hasil kerja setiap aktivitas. Pengukuran dan pencatatan hasil kerja dilakukan PT.
Sinar Kasih Reinhard secara periodik, dengan periode waktu yang biasa digunakan
yaitu weekly. Proses perhitungan atau pengukuran terhadap hasil kerja, biasa
program komputer Microsoft Excel. Adapun hasil dari suatu pekerjaan dihitung dari
Dalam pelaksanan proyek, PT. Sinar Kasih Reinhard tidak mencatat actual
start dan completion date dari setiap aktivitas. Selain itu juga PT. Sinar Kasih
Reinhard tidak melakukan pencatatan bila ada perubahan dari durasi suatu aktivitas,
pencatatan bila ada aktivitas yang dihilangkan atau ditambah (variation order), serta
bila ada perubahan hububungan atau urutan (semence) dari suatu aktivitas, PT. Sinar
Kasih Reinhard biasa menyertakan laporan singkat tentang kejadian atau hal penting
Bentuk atau format laporan pencatatan hasil kerja dibuat oleh PT. Sinar Kasih
Reinhard dengan tabular format. Adapun bentuk dari tabular format pengukuran dan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Di PT. Sinar Kasih Reinhard yang biasanya melakukan pengukuran dan
Sedangkan hambatan yang dirasakan PT. Sinar Kasih Reinhard dalam melakukan
monitoring baik penguuran dan pencatatan terhadap hasil kerja adalah karena masih
Setiap pemakaian sumber daya baik material maupun peralatan (alat berat,
alat pertukangan) biasa dilakukan pencatatan oleh PT. Sinar Kasih Reinhard
Pencatatan dilakukan oleh PT. Sinar Kasih Reinhard secara periodik, dengan periode
waktu secara weekly. Laporan pencatatan pemakaian sumber daya, oleh PT. Sinar
Kasih Reinhard dibuat menjadi satu antara material dan peralatan yang digunakan.
Dalam hal ini yang melakukan pencatatan sumber daya di PT. Sinar Kasih
Reinhard yaitu para pelaksana yang ada dilapangan. Adapun hambatan tidak
dirasakan PT. Sinar Kasih Reinhard dalam melakukan pencatatan sumber daya.
terhadap kualitas sumber daya (material, peralatan berat) yang digunakan dalam
setiap aktivitas proyek, serta kualitas hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
Pemeriksaan dan pencatatan kuallitas sumber daya dan kualitas hasil kerja tidak
semuanya dilakukan PT. Sinar Kasih Reinhard secara periodik. Untuk hasil
pekerjaan dan material dilakukan pemeriksaan sesuai dengan spesifikasi teknik yang
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
telah ditentukan, sedang untuk peralatan berat mempunyai jadwal maintenance
Laporan pemeriksaan kualitas sumber daya dan kualitas hasil suatu pekerjaan
dibuat oleh PT. Sinar Kasih Reinhard dalam bentuk hasil inspeksi dan hasil test.
sumber daya dan kualitas hasil pekerjaan adalah bagian Quality Assurance
Departement dengan pengawasan oleh konsultan. Sedangkan bagi PT. Sinar Kasih
Reinhard hambatan dalam memeriksa kualitas sumber daya dan kualitas suatu
pekerjaan yaitu banyaknya jumlah material, dan pekerjaan yang akan diperiksa,
Dalam hal ini PT. Sinar Kasih Reinhard tidak melakukan pencatatan
terhadap kinerja dan produktivitas pekerjaannya. Sedang aktivitas dan kegiatan yang
dilakukan oleh tenaga kerja tidak dilakukan pengawasan secara khusus oeh PT. Sinar
Kasih Reinhard karena tenaga kerja berhubungan langsung dengan mandornya. PT.
Sinar Kasih Reinhard hanya mengetahui jumlah pekerja yang dating saja, karena
jumlah pekerja sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan yang
dilakukan. Adapun bentuk pencatatan dari jumlah pekerja yang ada dalam
melakukan setiap aktivitas dipisah dengan laporan pencatatan hasil kerja dan laporan
Hambatan bagi PT. Sinar Kasih Reinhard sendiri dalam melakuan pencatatan
kinerja dan produktivitas tenaga kerja dirasakan tidak ada, karena bagi PT. Sinar
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Kasih Reinhard para pekerja berhubungan langsung dengan mandor, jadi yang
kerja yang dilakukan dengan yang sudah direncanakan. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan persepsi setiap individu yang terlibat dalam pelaksanaan proyek dalam
melihat hasil perbandingan. Dan bila ada keterlambatan dapat segera diatasi.
Kenyataan Di Lapangan
lapangan, dilakukan PT. Sinar Kasih Reinhard secara periodik, dengan skala waktu
menggunakan grafik skala mingguan. Adapun bentuk dari grafik itu adalah kurva S.
Bagi PT. Sinar Kasih Reinhard hambatan dalam menyusun laporan hasil
Milestone Proyek
Bila terjadi keterlambatan, PT. Sinar Kasih Reinhard tidak melakukan analisa
pada akibat atau perubahan yang terjadi pada tanggal penyelesaian dan milestone
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
dengan kenyataan di lapangan. Overall Project Duration tidak dihitung kembali PT.
Schedule.
aktivitas yang mempengaruhi jadwal, PT. Sinar Kasih Reinhard tidak dapat
melakukan pemeriksaan kemungkinan munculnya jalur kritis yang baru, dan juga
tidak menghitung float dari semua aktivitas, karena PT. Sinar Kasih Reinhard
corrective action untuk mengembalikan jadwal yang terlambat tadi untuk kembali
ke jalur yang sebenarnya. Tetapi PT. Sinar Kasih Reinhard tidak melakukan
pemadatan float pada aktivitas, serta tidak melakukan pembagian pada pekerjaan
yang berukuran besar (work splitting) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
biasa melakukan cara seperti menambah kapasitas sumber daya seperti penambahan
jumlah alat, mempercepat kedatangan material. Serta menambah tenaga kerja dan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
jam kerja (lembur, shift). Selain menambah kapasitas sumber daya, PT. Sinar Kasih
Reinhard juga bila perlu sebagian pekerjaan disubkontrakan kepada pihak lain
dengan seijin dari owner, tetapi PT. Sinar Kasih Reinhard tidak melakukan
Corective action yaitu bila lokasi proyek jauh di pedalaman, terkadang mengalami
kesulitan karena akan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengadaan
sumber daya, sehingga secara langsung juga akan berpengaruh dalam meng-
Paesa Pasindo Engineering perlu diketahui kapasitas sumber daya yang tersedia dan
sisa waktu durasi pekerjan (remaining duration). Dalam meng-update schedule PT.
Sinar Kasih Reinhard tetap menyesuaikan dengan jadwal yang dibuat diawal proyek
yang telah dikoreksi, dengan cara membuat BARR/GANTT chart baru yang telah
disesuaikan. Dalam hal ini PT. Sinar Kasih Reinhard. tidak menghitung float
aktivitas dari jadwal baru, karena masih menggunkan BARR/GANTT chart, setelah
kembali project completion date dari jadwal baru yang disesuaikan dengan jadwal
lama.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
biasa dilakukan PT. Sinar Kasih Reinhard meng-update schedule adalah lama durasi
tiap aktivitas, dan korelasi atau hubungan antar aktivitas. Proses perhitungan
schedule adalah jika ingin merubah lama durasi aktivitas yang dalam pengadaan
materialnya tidak memiliki waktu pasti , maka penentuan perubahan durasi aktivitas
PT. Sinar Kasih Reinhard cukup baik dimana semua aspek dalam penyusunan
schedule yang ideal sudah dilaksanakan sehingga hambatan yang dihadapi hanya
pada saat pengidentifiasian jenis kegiatan yang akan digunakan dalam menyusun
hubungan ketergantungan antaran satu kegiatan dengan yang lain sehingga sulit
terhadap jadwal keseluruhan proyek, serta tidak dapat menjawab berapa lama kurun
waktu penyelesaian proyek tercepat dan kegiatan mana yang bersifat kritis/non kritis.
adanya daily schedule, tetapi ada laporan mingguan terhadap pekerjaan yang sudah
dilakukan PT. Sinar Kasih Reinhard tidak mampu melaksanakan schedule dengan
kurangnya koordinasi dan komunikasi, serta perubahan cuaca yang tidak bisa diduga.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
PT. Sinar Kasih Reinhard kurang baik dalam pelaksanaan monitoring.
perubhan urutan dan ketergantungan setiap aktivitas, aktivitas yang dihilangkan atau
ditambah, sehingga ketelitian dalam monitoring sangatlah rendah, PT. Sinar Kasih
kendala-kendala seperti kurang adanya kesadaran pekerja untuk mencatat setiap hasil
pekerjaan yang sudah dilakukan, kurangnya koordinasi antara pengawas dan pekerja,
pembuat schedule.
PT. Sinar Kasih Reinhard mampu melakukan analysis dengan baik dimana
semua aspek dalam analysis yang ideal sudah dilaksanakan, sehingga hambatan yang
dihadapi hanya bila ada perubahan desain karena mengakibatkan durasi aktivitas
berubah. Hanya saja PT. Sinar Kasih Reinhard belum mampu melakukan analisis
Penggunaan corrective action pada PT. Sinar Kasih Reinhard hanya pada
aktivitas yang mengalami keterlambatan, PT. Sinar Kasih Reinhard dalam langkah
menambah tenaga kerja dan jam kerja (lembur, shift). Selain menambah kapasitas
sumber daya.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Di dalam melakukan updating PT. Sinar Kasih Reinhard melaksanakan
dengan baik, hanya kesulitan dalam merubah durasi aktivitas yang pengadaan
materialnya sulit.
Secara keseluruhan disimpulkan bahwa PT. Sinar Kasih Reinhard cukup baik
Studi kasus C dilakukan pada perusahaaan kontraktor besar, yaitu PT. Dian
Perkasa. Dari banyak proyek yang pernah ditangani oleh PT. Dian Perkasa, dipilih
satu proyek konstruksi jalan yang pelaksanaan time management-nya dijadikan objek
penelitian. Adapun alasan dipilihnya proyek ini adalah karena hasil pengamatan,
proyek ini memiliki ukuran yang besar baik dari segi kuantitas maupun kualitas
sehingga kompleksitas yang terjadi juga dalam skala besar. Adapun pelaksanaan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.4.1 Menentukan Penjadwalan Proyek
Dalam proyek ini PT. Dian Perkasa membuat jadwal proyek (Master
tersebut dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, agar dalam pelaksanaan,
bagian proyek yang ditanganinya menjadi aktivitas yang lebih kecil. PT. Dian
biasanya berdasarkan lingkup pekerjaan (scope of work), yaitu pada jenis pekerjaan
utama dan area pekerjaan. Misalnya pada Proyek Peningkatan Jalan Kutabuluh-
menjadi lebih detail lagi. Adapun bentuk WBS tersebut dapat dilihat pada Lampiran
10.
PT. Dian Perkasa tidak menggunkan system kode dalam membagi-bagi setiap
aktivitas dari suatu proyek. Adapun hambatan yang ditemui dalam menyusun WBS
menurut PT. Dian Perkasa, yaitu dalam menentukan jenis kordinasi yang digunakan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.4.12 Penyusunan Urutan Kegiatan
menyusun urutan kelompok kerja atau aktivitas proyek tersebut. Metode yang biasa
digunakan oleh PT. Dian Perkasa yaitu GANTT/BAR Chart. Urutan kegiatan
Hambatan yang ditemui PT. Dian Perkasa dalam menyusun urutan kegiatan
yaitu bahwa sebelumnya harus sudah mengetahui dan memahami urutan pekerjaan
kurun waktu penyelesaian masing-masing aktivitas, skala waktu yang digunkan PT.
Dian Perkasa dalam menentukan durasi dari suatu aktivitas adalah hari, tetapi
terkadang skala waktu yang digunkan minggu atau bulan tergantung pada situasi
PT. Dian Perkasa berdasarkan perhitungan sumber daya (material, peralatan, dan
tenaga kerja) dan perhitungan volume pekerjaan yang akan diselesaikan. Menurut
PT. Dian Perkasa yang mempengaruhi dalam menentukan durasi waktu suatu
aktivitas yaitu kapasitas sumber daya (material, alat) yang digunkan dan jumlah hari
efektif dalam kurun waktu penyelesaian proyek (tidak ada kerja karena hujan, hari
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.4.1.4 Penyusunan Jadwal
diberi kurun waktu, kemudian PT. Dian Perkasa menghitung kurun waktu
hanya satu Master Schedule, sedangkan untuk kegiatan tertentu atau penjelasan
pelaksanaan suatu kegiatan ada jadwal tersendiri (Detailled Schedule) yang dibuat
PT. Dian Perkasa beradasarkan bagian proyek yang dikerjakan. Jadi jenis schedule
yang digunkan tidak sama untuk semua level, tergantung jenis pekerjaan dan area
harian di lapangan PT. Dian Perkasa. setiap harinya selalu menyiapkan daily
schedule. Adapun bentuk Schedule pada PT. Dian Perkasa dapat dilihat lampiran 11.
yaitu Microsoft Excel dan Microsoft Project. Adapun float dari tiap aktivitas tidak
dapat dihitung dan juga tidak dapat ditentukan jalur kritisnya, untuk kemudian dapat
ditentukan jalur kritis dari jadwal yang telah disusun. Lama waktu penyelesaian dari
proyek tersebut dihitung oleh PT. Dian Perkasa berdasarkan jalur kritis yang telah
untuk menunjukkan permulaan dan akhir dari jaringan suatu aktivitas serta untuk
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
pencatatan (report) ke dalam sebuah bentuk laporan kemajuan yang berupa tabulasi
dan grafik.
PT. Dian Perkasa melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap hasil kerja
setiap aktivtas. Pengukuran dan pencatatan hasil kerja dilakukan PT. Dian Perkasa
Proses perhitungan atau pengukuran terhadap hasil kerja yang dilakukan PT. Dian
Perkasa dilakukan dengan manual dan computerized. Adapun hasil dari suatu
pekerjaan dihitung dari gambar konstruksi pekerjaan, dari voume pekerjaan yang
telah dilakukan.
Dalam pelaksanaan proyek, PT. Dian Perkasa selalu mencatat actual start
dan completion date dari setiap aktivitas. Selain itu juga PT. Dian Perkasa
melakukan pencatatan bila ada perubahan dari durasi suatu aktivitas, bila ada
aktivitas yang dihilangkan atau ditambah (variation order), serta bila ada perubahan
hubungan atau urutan dari suatu aktiviatas, PT. Dian Perkasa juga menyertakan
laporan singkat tentang kejadian atau hal penting yang terjadi pada saat pengerjaan
proyek.
Bentuk atau format laporan pencatatan hasil kerja dibuat oleh PT. Dian
Perkasa dengan tabular format. Laporan dibuat dalam dua bentuk yaitu laporan
mingguan dan laporan bulanan. Adapun bentuk laporan dapat dilihat pada
Lampiran12.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Di PT. Dian Perkasa yang melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap
hambatan yang diraskan PT. Dian Perkasa dalam melakukan monitoring baik
pengukuran dan pencatatan terhadap hasil kerja adalah bila ada perubahan desain
melaksanakan proyek, ini dilakukan agar dalam pekerjaan lebih mudah dalam
peralatan selalu dilakukan pencatatan oleh PT. Dian Perkasa. Pencatatan diakukan
oleh PT. Dian Perkasa secara periodik, dengan periode waktu secara daily, weekly,
dan monthly. Laporan pencatatan pemakaian sumber daya antara material dan
peralatan oleh PT. Dian Perkasa dibuat menjadi satu laporan. Adapun bentuk jadwal
dari penggunaan alat oleh PT. Dian Perkasa dapat dilihat pada Lampiran 13. Selain
itu juga PT. Dian Perkasa juga membuat jadwal penyediaan bahan dan itu dapat
Dalam hal ini yang melakukan pencatatan sumber daya di PT. Dian Perkasa,
yaitu bagian Project Control Departement dan administrasi. Adapun hambatan bagi
PT. Dian Perkasa dalam melakukan pencatatan sumber daya yaitu bagaimana harus
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.4.2.3 Memeriksa Kualitas
kualitas sumber daya (material, peralatan) yang digunkan dalam setiap aktivitas
proyek, serta kualitas hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Pemeriksaan dan
pencatatan kualitas sumber daya dan kualitas hasil pekerjaan tidak semuanya
dilakukan PT. Dian Perkasa secara periodic. Untuk hasil pekerjaan dan material
Laporan pemeriksaan kualitas sumber daya dan kualitas hasil suatu pekerjaan
dibuat oleh PT. Dian Perkasa dalam bentuk hasil inspeksi, dan hasil test
laboratorium.
daya dan kualitas hasil pekrjaan adalah bagian Quality Control Departement dengan
pengawasan oleh konsulltan. Sedangkan bagi PT. Dian Perkasa hambatan dalam
memeriksa kualitas sumber daya dan kualitas hasil suatu pekerjaan yaitu tidak ada.
Dalam hal ini P.T. Dian Perkasa tidak melakukan pencatatan terhadap kinerja
dan produktivitas pekerjanya. Sedang aktivitas dan kegiatan yang dilakukan oleh
tenaga kerja tidak dilakukan pengawasan secara khusus oleh PT. Dian Perkasa ,
karena tenaga kerja berhubungan langsung dengan mandornya, PT. Dian Perkasa
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
hanya mengetahui jumlah pekerja yang dating saja, karena jumlah pekerja sangat
Hambatan bagi PT. Dian Perkasa sendiri dalam melakukan pencatatan kinerja
dan produktivitas tenaga kerja dirasakan tidak ada, karena bagi PT. Dian Perkasa
para pekerja berhubungan langsung dengan mandor, jadi yang berhubungan dengan
IV.4.3 Analysis
PT. Dian Perkasa selalu melakukan analisa terhadap laporan dari hasil
pengukuran dan pencatatan setiap hasil pekerjaan. Hal ini dilakukan PT. Dian
Perkasa untuk mencegah bila terjadi keterlambatan pada suatu aktivitas, hal ini dapat
Kenyataan di Lapangan
dilakukan PT. Dian Perkasa secara periodic. Dengan skala waktu yang digunakan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
Selain itu PT. Dian Perkasa juga melakukan perbandingan cost planned
denan cara cost performance actual, dengan skala waktu yang digunakan yaitu
S.
Milestone Proyek
PT. Dian Perkasa melakukan analisa pada akibat atau perubahan yang terjadi pada
tanggal penyelesaian dan milestone setelah menerima laporan hasil perbangan antara
Overall Project Duration dihitung kembali PT. Dian Perkasa untuk mengetahui
aktivitas yang mempengaruhi jadwal, PT. Dian Perkasa tidak dapat melakukan
pemeriksaan kemungkinan munculnya jalur kritis yang baru, dan juga tidak
menghitung float dari semua aktivitas, karena PT. Dian Perkasa menggunkan
GANTT/BARR chart.
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
IV.4.4 Corrective Action
corrective action untuk mengembalikan jadwal yang terlambat tadi untuk kembali
ke jalur yang sebenarnya. Tetapi PT. Dian Perkasa tidak melakukan pemadatan float
pada aktivitas, serta tidak melakukan pembagian pada pekerjaan yang berukuran
besar (work splitting) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sebagai langkah
Corrective action-nya.
jumlah alat, mempercepat kedatangan material. Serta menambah tenaga kerja dan
jam kerja (lembur, shift). Selain menambah kapasitas sumber daya, PT. Dian Perkasa
juga bila perlu sebagian pekerjaan disubkontrakan kepada pihak lain dengan seijin
dari owner, tetapi PT. Dian Perkasa tidak melakukan perubahan pada job logic
Adapun hambatan bagi PT. Dian Perkasa dalam melakukan Corective action
yaitu bila lokasi proyek jauh di pedalaman, terkadang mengalami kesulitan karena
akan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengadaan sumber daya, sehingga
secara langsung juga akan berpengaruh dalam meng-accelerate time schedule yang
schedule kembali. Untuk memperbaharui schedule sendiri, bagi PT. Dian Perkasa
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
perlu diketahui kapasitas sumber daya yang tersedia dan sisa waktu durasi pekerjaan
menyesuaikan dengan jadwal yang dibuat proyek yang telah dikoreksi, PT. Dian
Perkasa menghitung kembali poject completion date dari jadwal baru dan
PT. Dian Perkasa dalam meng-update schedule adalah lama durasi setiap aktivitas,
dan korelasi atau hubungan antar aktivitas. Proses perhitungan updating dilakukan
adalah jika ingin merubah milestone, Karena milestone merupakan control point dari
PT. Dian Perkasa sangat baik dalam penyusunan Schedule, dimana setiap
GANTT/BAR Chart tersebut, sangat memudahkan bagi PT. Dian Perkasa dalam me-
monitoring dan mengontrol pekerjaan, sehingga dipakai untuk segala jenis proyek
dan segala jenis kontrak. Penggunaan schedule yang sudah direncanakan terhadap
pelaksanaan di lapangan dapat diketahui dengan adanya daily schedule yang berupa
job list yang merupakan detail dari monthly schedule, dan diawasi oleh pelaksanaan
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
di lapangan. Dimana kemudian setiap harinya dilakukan daily meeting untuk
memeriksa apakah daily schedule tersebut sudah dilaksanakan atau tidak. PT. Dian
Perkasa belum mampu melaksanakan schedule dengan optimal, karena juga sering
mengukur dan mencatat hasil kerja, karena tidak melakukan pencatatan kinerja dan
produktifitas pekerja. Pada PT. Dian Perkasa kendala-kendala yang sering dihadapi
dan yang menyebabkan pelaksanaan monitoring tidak efektif dan optimal adalah
PT. Dian Perkasa mampu melaksanakan semua aspek analysis dengan baik,
perubahan jadwal aktivitas dan cash flow pada keuangan. Selain itu yang membuat
pelaksanaan analisi di PT. Dian Perkasa tidak efektif dan optimal juga dikarenakan
kekurangan dalam orang yang mampu melakukan analisis (manpower skill), dan
Di dalam corrective action, PT. Dian Perkasa berusaha untuk tidak sampai
terjadi dikarenakan memerlukan biaya yang sangat besar dalam melakukan hal
tersebut. Tetapi PT. Dian Perkasa juga belum mampu melaksanakan Corrective
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
PT. Dian Perkasa mampu melaksanakan update schedule dengan baik hanya
saja perubahan milestone schedule bagi PT. Dian Perkasa menyebabkan master
schedule dan project completion date berubah sehingga merupakan hambatan dalam
pembaharuan schedule. Bagi PT. Dian Perkasa sendiri, bahwa mereka dapat
melakukan update schedule secara optimal selama monitoring dan analisis dilakukan
dengan baik. Secara keseluruhan disimpulkan bahwa PT. Dian Perkasa mampu
dapat dilihat bahwa PT. Dian Perkasa lebih baik dalam menjalankan setiap aspek dari
manajemen waktu untuk penyelesaian sebuah proyek konstruksi jalan. Itu dapat
dilihat bagaimana PT. Dian Perkasa melakukan penyusunan schedule dengan baik,
PT. Dian Perkasa juga membuat jadwal untuk penyediaan bahan dan pemakaian
melakukan pencatatan kinerja dan produktivitas pekerja. Namun PT. Dian Perkasa
melakukan pencatatan hasil kerja yang telah dilaksanakan dengan baik. PT. Dian
Perkasa juga mampu melaksanakan analysis dengan baik dimana semua aspek dalam
analysis yang ideal sudah dilaksanakan, sehingga hambatan yang dihadapi hanya bila
Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa
Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.
BAB V
V.1 Kesimpulan
72
1. Monitoring : kurang 1. Monitoring : 1. Monitoring :
koordinasi atau kurangnya kurangnya
pengawasan antara komunikasi antara koordinasi antara
pengawas dengan pelaksana pengawas dengan
pekerja. monitoring di pekerja.
2. Analysis : lapangan dengan 2. Analysis :
3 Hambatan ketidakakuratan pembuat schedule. kekurangan dalam
informasi dari 2. Corrective action : orang yang
monitoring. kurangnya informasi mampu melakukan
untuk melakukan analysis dan
corrective action . kurangnya
informasi dari
monitoring.
1. Sering mengadakan 1. Bahwa harus adanya 1. Sering
rapat antara level keteraturan dalam mengadakan rapat
executive melakukan antara pekerja di
management dengan monitoring di lapangan dengan
pekerja di lapangan. lapangan, sehingga level executive
2. Adanya tanya jawab informasi yang di managemnt,
4 Saran
serta dengar dapat dari lapangan sehingga dapat
pendapat untuk dapat diterima diketahui kendala-
menghindari miss dengan baiak. kendala serta
communication . solusi yang tepat
guna
penangananya.
Dari kesimpulan diatas, maka secara umum atau garis besar dapat diambil
kesimpulan bahwa :
73
sesuai dengan tugas yang diberikan dari atasan. Hal ini membuat sepertinya
proyek.
3. Monitoring juga merupakan aspek tersulit untuk dilakukan secara akurat dan
teliti dikarenakan harus adanya kerjasama yang kuat antara level executive
management dengan para pelaksana yang ada di lapangan. Hal ini sangat
koordinasi atau pengawasan yang akurat dan teliti antara pengawas dengan
analisis ditemukan keterlambatan pada proyek, tetapi hal ini berusaha untuk
besar untuk melakukan hal tersebut dan minimnya informasi dari monitoring
6. Masalah yang timbul dalam update schedule adalah harus merubah master
74
7. Hambatan yang juga dihadapi kontraktor di Medan adalah biaya yang sangat
besar bila melakukan semua aspek system manajemen waktu yang baik
terutama bagi skala atau ukuran proyek yang besar, selain itu juga
V.2 Saran
2. Adanya Tanya jawab serta dengar pendapat merupakan salah satu langkah
3. Berani mengeluarkan dana yang besar, sebagai biaya untuk melakukan semua
75
system manajemen waktu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya oleh
nilai lebih bagi terciptanya tujuan proyek konstruksi yaitu kesuksesan waktu,
76
DAFTAR PUSTAKA
Brandon. Dick H. and Gray. Max. Project Control Standards. New York :
Brandon/System Press Inc, 1970.
77