JALAN
(Studi Kasus : Penyedia Jasa Bidang Jalan Provinsi D. I. Yogyakarta)
HERVIN HAIKAL
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
PENGARUH ATRIBUT SIDLACOM TERHADAP PENERAPAN TUGAS ASOSIASI PROFESI BIDANG
JALAN 2
(Studi Kasus : Penyedia Jasa Bidang Jalan Provinsi D. I. Yogyakarta)
HERVIN HAIKAL
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
konstruksi menurut disiplin keilmuan dan atau keterampilan tertentu dan atau
kefungsian dan atau keahlian tertentu (HPJI, 2014).
Modul HPJI (2008) menyatakan seorang ahli pelaksana atau ahli
pengawas jalan/jembatan yang diposisikan dalam jabatan construction manager
atau supervision engineer harus dapat memahami prinsip-prinsip manajemen
proyek yang secara umum mengandung aspek-aspek teknis maupun aspek
administratif. Tenaga ahli juga perlu dibekali dengan pengetahuan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja serta pengendalian lingkungan.
Penerapan tugas Asosiasi profesi merupakan implementasi materi modul
yang sudah diberikan pada saat sertifikasi. Kegiatan yang dilakukan di lapangan
dapat dinyatakan baik apabila sesuai dengan prosedur yang diajarkan pada
sertifikasi ahli jalan. Asosiasi profesi berkewajiban untuk membuat dan
mengajarkan tata cara dan tahapan dalam pelaksanaan setiap jenis kegiatan
konstruksi.
Tugas Asosiasi profesi yang tercakup dalam Sidlacom sebagian besar
sudah diajarkan pada modul sertifikasi tetapi perlu adanya penambahan beberapa
materi yang dianggap perlu untuk keselamatan jalan dan peningkatan penggunaan
software dalam database pelaksanaan jalan.
Pemilihan Asosiasi profesi HPJI disebabkan oleh tidak tersedia nya modul
dari Asosiasi profesi lainnya seperti Inkindo (Ikatan Nasional Konsultan
Indonesia) dan AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia) sehingga tidak bisa
dibandingkan dengan atribut indikator Sidlacom.
Jumlah tenaga kerja yang terlibat pada bidang konstruksi di Provinsi D.I.
Yogyakarta dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel tersebut menjelaskan bahwa
jumlah tenaga konstruksi pada provinsi ini sangat rendah. Data terakhir pada
Februari 2014 jumlah tenaga konstruksi menurun sebesar 0,70 % dari bulan
Agustus 2013. Perbandingan jumlah tenaga kerja konstruksi secara nasional yang
bersertifikasi sebesar 6,9% maka Provinsi D.I. Yogyakarta yang berada 2,06%
dibawah jumlah tenaga konstruksi nasional dan belum tentu bersertifikasi maka
dianggap perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
PENGARUH ATRIBUT SIDLACOM TERHADAP PENERAPAN TUGAS ASOSIASI PROFESI BIDANG
JALAN 4
(Studi Kasus : Penyedia Jasa Bidang Jalan Provinsi D. I. Yogyakarta)
HERVIN HAIKAL
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Tabel 1.1. Persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut
lapangan pekerjaan utama Februari 2012 – Februari 2014 Provinsi DI
Yogyakarta
Feb Agus Feb Agus Feb
Lapangan Kerja Utama 2012 2012 2013 2013 2014
(%) (%) (%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian 25,43 27,82 24,38 28,18 25,42
Industri Pengolahan 15,65 14,97 12,96 13,36 14,91
Konstruksi 5,68 6,92 6,39 5,54 4,84
Perdagangan, Hotel dan Restoran 26,37 24,52 26,38 25,87 26,64
Pengangkutan dan Komunikasi 3,72 3,27 3,87 3,48 3,78
Keuangan, Real Estate dan Jasa
2,68 3,06 3,34 2,87 3,37
Perusahaan
Jasa-jasa 20,25 18,58 21,46 19,93 20,75
Lainnya (Pertambangan, Penggalian,
0,22 0,86 1,22 0,77 0,29
Listrik, Gas dan Air Minum
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS Provinsi DI Yogyakarta (2014)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dibagi menjadi dua manfaat, yakni manfaat
teoritis dan manfaat teknis. Manfaat teoritis yang diperoleh tentang masalah
asosiasi profesi yang berkaitan dengan penanganan jalan nasional pada Provinsi
D.I. Yogyakarta, antara lain:
(1) Memahami dan mengembangkan metode analisis pemetaan problem
penyelenggaraan jalan nasional yang berdasarkan integrasi SIDLACOM
(2) Memahami dan mengembangkan teori pengambilan keputusan Importance-
Performance Analysis (IPA) sehingga dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan
(3) Memahami dan mengembangkan teori perpaduan antara IPA, CSI, analisis
faktor dan faktor regresi untuk menentukan fokus masalah utama
Manfaat praktis yang diperoleh diperoleh tentang fokus masalah asosiasi
profesi yang berkaitan dengan penanganan jalan nasional pada Provinsi D.I.
Yogyakarta, antara lain:
(1) Memberikan masukan kepada Asosiasi profesi yang terlibat Provinsi D.I.
Yogyakarta dalam mengetahui fokus masalah dari sisi Asosiasi profesi serta
solusi penanganannya
(2) Memberikan masukan dalam penilaian penerapan tugas asosiasi profesi guna
perbaikan SDM di masa yang akan datang
E. Batasan Penelitian
F. Keaslian Penelitian