Anda di halaman 1dari 4

Mengingat : 1.

Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 19


Tahun 1957 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat
Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
GUBERNUR Republik Indonesia Nomor 16465);
SUMATERA BARAT 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
No. Urut: 06, 2012 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
NOMOR 6 TAHUN 2012 Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
TENTANG 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN TENAGA MEDIS SPESIALIS Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
DAN RUJUKAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAN Indonesia Nomor 4844);
BALAI KESEHATAN
4. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
GUBERNUR SUMATERA BARAT,
Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
jangkauan pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan implementasi visi
Indonesia Nomor 5072):
dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat
periode 2010 -2015, dengan agenda pembangunan 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
kesehatan bagi masyarakat diperlukan suatu pengaturan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
sistem rujukan Rumah Sakit; Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
b. bahwa sistem rujukan Rumah Sakit di Provinsi Sumatera
5234);
Barat perlu dikembangkan sehingga dapat memperoleh
pelayanan kesehatan yang lebih cepat, tepat, murah dan 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
aman yang merupakan suatu bentuk pengembangan Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
jenjang sistem rujukan Rumah Sakit; Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Republik Indonesia Nomor 4737);
Gubernur Provinsi Sumatera Barat tentang Regionalisasi
Sistem Rujukan Tenaga Medis Spesialis dan Rujukan Pasien 8. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 Tentang Tata
Pada Rumah Sakit Umum dan Balai Kesehatan. Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan
108 109
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761); kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464 Tahun 2010 6. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
tentang Penyelenggaraan Praktik Bidan; menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pari purna
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 148 Tahun 2010 yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
tentang Penyelenggaraan Praktik Perawat; darurat.
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004 7. Tenaga medis spesialis adalah tenaga ahli kedokteran dengan fungsi
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas; utamanya adalah memberikan pelayanan medis spesialis kepada pasien
dengan mutu sebaik-baiknya dengan menggunakan tata cara dan teknik
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131 Tahun 2004
berdasarkan ilmu kedokteran dan etik yang berlaku serta dapat
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
dipertanggung jawabkan.
13. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang
8. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Sumatera Barat
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan
Sakato.
baik secara langsung maupun tidak langsung di rumah sakit.
9. Referal adalah upaya rujukan tenaga ahli dari rumah sakit pusat
MEMUTUSKAN :
regional ke rumah sakit yang membutuhkan tenaga ahli spesialis.
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG REGIONALISASI
RUJUKAN TENAGA MEDIS SPESIALIS DAN RUJUKAN 10. Partograf adalah alat pencatat persalinan untuk menilai ibu, janin dan
PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAN BALAI seluruh proses persalinan berupa lembaran form dengan berbagai grafik
KESEHATAN dan kode yang menggambarkan berbagai parameter untuk menilai
kemajuan persalinan.
Pasal 1 11. RL 1 adalah formulir tentang data kegiatan rumah sakit.
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 12. RL2a adalah formulir tentang data morbiditas pasien rawat inap.
1. Daerah adalah Provinsi Sumatera Barat. 13. RL2a1 adalah formulir tentang data keadaan morbiditas rawat inap
2. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat. surveilans terpadu rumah sakit.
3. Regionalisasi adalah suatu sistem pembagian wilayah kerja rumah sakit 14. RL2b adalah formulir tentang data morbiditas pasien rawat jalan.
dengan cakupan area pelayanan yang dapat dijangkau baik oleh pasien 15. RL2b1 adalah formulir tentang data keadaan morbiditas rawat jalan
maupun tenaga medis dalam waktu yang tidak terlalu lama. surveilans terpadu rumah sakit.
Regionalisasi menjamin agar sistem rujukan kesehatan berjalan secara 16. RL2c adalah formulir tentang data status imunisasi.
optimal.
17. RL2.1, RL 2.2, RL2.3 adalah formulir tentang data individual morbiditas
4. Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas pasien rawat inap.
masalah kesehatan masyarakat dan kasus-kasus penyakit yang
18. RL3 adalah formulir tentang data dasar rumah sakit.
dilakukan secara timbal balik secara vertikal maupun horizontal, meliputi
rujukan sarana, rujukan teknologi, rujukan tenaga ahli, rujukan 19. RL4 adalah formulir tentang data keadaan ketenagaan rumah sakit.
operasional, rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan dan rujukan 20. RL5 adalah formulir tentang data peralatan medik rumah sakit dan data
bahan-bahan pemeriksaan laboratorium. kegiatan kesehatan lingkungan rumah sakit.
5. Sistim rujukan adalah suatu sistem Jaringan pelayanan kesehatan yang 21. RL6 adalah formulir tentang data infeksi nosokomial rumah sakit.
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal
balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyarakat, baik secara vertikal maupun horisontal, kepada yang lebih

110 111
BAB II Kabupaten Pasaman Barat, RSUD Muaro Labuh Kabupaten Solok Selatan,
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP RSU TNI AD Reksodiwiryo, RSU Bhayangkara Padang, Balai Pengobatan
Pasal 2 Penyakit Paru (BP4) Lubuk Alung, Balai Kesehatan Mata Mayarakat
Regionalisasi Rujukan Tenaga Medis Spesialis bertujuan: (BKMM) atau
a. Sebagai pedoman sistem rujukan tenaga spesialis dari Rumah Sakit se- b. Regionalisasi wilayah rujukan untuk wilayah II berpusat pada Rumah
Sumatera Barat;dan Sakit Achmad Muchtar Bukittinggi membantu referal tenaga medis
b. dapat dimanfaatkan untuk pendidikan, peningkatan kemampuan tenaga spesialis ke RSUD Adnan WD Payakumbuh, RSUD Suliki Kabupaten 50
kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan, menjadi pedoman dalam Kota, RSUD Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman dan RSUD M.Hanafiah
penempatan tenaga kesehatan dan pengiriman pasien. Kabupaten Tanah Datar.
c. Regionalisasi wilayah rujukan untuk wilayah III berpusat pada RSUD Kota
Pasal 3 Solok membantu referal tenaga medis spesialis ke RSUD Sawahlunto,
Regionalisasi Rujukan Pasien bertujuan: RSUD Sijunjung, RSUD Sei Daereh Kabupaten Dhamasraya dan RSUD
a. Sebagai pedoman sistem rujukan pasien antara rumah sakit di Provinsi Arosuka Kabupaten Solok.
dan Kabupaten/Kota;
b. agar pasien dapat ditangani secara cepat, tepat dan aman serta Bagian Kedua
mendekatkan rujukan ke daerah perbatasan, terpencil dan miskin; dan Regionalisasi Rujukan Pasien
c. dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan terutama pada Pasal 7
Rumah Sakit Pusat Rujukan Regional. Pembagian wilayah sistem rujukan pasien berbasis regional meliputi:
a. Rumah Sakit dr. M Jamil Padang merupakan Rumah Sakit pusat rujukan
Pasal 4 tersier yang menerima rujukan dari rumah sakit umum daerah se-
Ruang Lingkup pengaturan regionalisasi rujukan meliputi: Sumatera Barat dan RSUP dr.M Jamil Padang juga membantu menjadi
a. Rujukan tenaga medis spesialis; dan Regionalisasi rujukan untuk wilayah I yang meliputi RSUD dr.Rasyidin
b. rujukan pasien pada Rumah Sakit Umum dan Balai Kesehatan di Padang, RSUD M.Zein Kabupaten Pesisir Selatan, RSUD Kabupaten
lingkungan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat berdasarkan wilayah Mentawai, RSUD Kabupaten Pasaman Barat, RSUD Kabupaten Padang
regional. Pariaman, RSUD Kota Pariaman, RSUD Lubuk Basung untuk pasien yang
berasal dari Kabupaten Agam Bagian Barat, RSU TNI AD Reksodiwiryo,
BAB III RSU Bhayangkara Padang, Balai Pengobatan Penyakit Paru (BP4) Lubuk
REGIONALISASI RUJUKAN Alung, Balai Kesehatan Mata Mayarakat (BKMM) atau nama lain;
Bagian kesatu b. Regionalisasi rujukan untuk wilayah II adalah RS. Achmad Muchtar
Regionalisasi Rujukan Tenaga Medis Spesialis Bukittinggi menerima rujukan dari RSUD Adnan WD Kota Payakumbuh,
Pasal 5 RSUD Suliki Kabupaten 50 Kota, RSUD Lubuk Sikaping Kabupaten
Rujukan dokter spesialis dapat dilaksanakan oleh Rumah Sakit kelas B yang Pasaman dan RSUD / M.Hanafiah Tanah Datar, RSUD Padang Panjang,
memiliki jumlah masing-masing dokter spesialisnya lebih dari 2 (dua) dan RSUD Lubuk Basung untuk pasien yang berasal dari Kabupaten Agam
Rumah Sakit kelas C jika jumlah dokter spesialisnya masing-masing lebih Bagian Timur;
dari satu. c. Regionalisasi rujukan untuk wilayah III adalah RSUD Kota Solok
menerima rujukan dari RSUD Sawahlunto, RSUD Sijunjung, RSUD Sei
Pasal 6 Dareh Kabupaten Dhamasraya, clan RSUD Muaro Labuah Kabupaten
Wilayah rujukan tenaga medis spesialis berbasis regional terdiri dari : Solok Selatan, dan RSUD Arosuko Kabupaten Solok.
a. Regionalisasi wilayah rujukan untuk wilayah I berpusat pada RSUP
dr.M.Djamil Padang membantu referal tenaga medis spesialis ke RSUD Pasal 8
dr.Rasyidin Kota Padang, RSUD M.Zein Kabupaten Pesisir Selatan, RSUD (1) Seluruh Puskesmas harus terlebih dahulu merujuk pasien ke Rumah

112 113
Sakit Kabupaten /Kotanya masing-masing. BAB IV
(2) Rujukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh KETENTUAN PENUTUP
Puskesmas ke Rumah Sakit lain diluar wilayah rujukan apabila Rumah Pasal 13
Sakit wilayah tidak dapat memberikan pertolongan. Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera
Pasal 9 Barat.
(1) Seluruh Rumah Sakit yang menjadi pusat regional harus mempersiapkan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan sebagai Rumah Sakit Pusat
Regional.
(2) Rumah Sakit Pusat Regional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga Ditetapkan di Padang
harus memberikan informasi tentang jenis pelayanan yang tersedia Pada tanggal 7 Februari 2012
kepada seluruh rumah sakit di wilayah regionalnya. GUBERNUR SUMATERA BARAT

Pasal 10 dto
(1) Khusus untuk pertolongan persalinan, semua persalinan harus
menggunakan patograf. IRWAN PRAYITNO
(2) Persalinan normal harus dibantu oleh bidan/tenaga kesehatan di sarana
Pelayanan Kesehatan Dasar.
(3) Persalinan normal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak boleh Diundangkan di Padang
dirujuk ke rumah sakit kecuali persalinan patologis Pada tanggal 7 Februari 2012
PLH. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
BAB IV SUMATERA BARAT
KERJASAMA
Pasal 11 dto
(1) Untuk pelaksanaan regionalisasi rujukan, Rumah Sakit Kabupaten/Kota
mengadakan kerja sama dengan Rumah Sakit Kabupaten/Kota lain di FEBRI ERIZON
Provinsi Sumatera Barat yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi
dan efektifitas pelayanan kesehatan rujukan. BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2012 NOMOR : 6
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat oleh Direktur
Rumah Sakit diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat.

BAB V
PELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
Pasal 12
Seluruh Rumah Sakit wajib melaporkan kegiatannya ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk diteruskan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat. Laporan dibuat dalam format RL1, RL2a, RL 2al, RL2b, RL 2bl, RL3,
RL4, RL5, RL6.

114 115

Anda mungkin juga menyukai