Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA TRIMESTER I,II DAN III

DIAJUKAN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS


ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
SEMESTER 4

DOSEN PEMBIMBING:
1. DEASY IRAWATI ,S.ST.,M.Keb
2. USWATUN KHASANAH M.Keb

DISUSUN OLEH:
SHARA AYU PERMATA SARI
NIM : P27824319028

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BANGKALAN
TAHUN 2020/201
SATUAN ACACRA PENYULUHAN

Topik : Pengenalan Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I,II dan III

Pokok bahasan : Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I,II dan III

Sasaran : Ibu Hamil

Pelaksanaan : Senin 8 Maret 2021

Tempat : Balai Desa Kauman Socah

Penyuluh : Shara Ayu Permata Sari

Waktu : 30 Menit

A. LATAR BELAKANG

Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan


kemapuan seorang ibu hamil untuk mengetahui dan mengenali apa saja tanda bahaya yang
perlu diwaspadai selama masa kehamilan trimester I,II dan III .

B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum

Setelah penyuluhan ini selesai di harapkan kepada ibu hamil untuk dapat menenali dan
mengetahui tentang bahaya pada kehamilan trimester I,II dan III

2. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan kepada ibu hamil dapat menenali dan
mengetahui tanda bahaya pada kehamilan seperti :

1. Ibu dapat mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan


2. Ibu dapat mengetahui macam macam tanda bahaya pada kehamilan pada trimester I,II
dan III
3. Ibu dapat mengetahui pentingnya Buku Kesehatan Ibu dan Anak atau KIA
4. Ibu dapat mengetahui tindakan pertolongan pertama pada tanda dan bahaya kehamilan

Trimester I,II dan III


C. Materi Penyuluhan
1. Pengetian tanda bahaya pada kehamilan
2. Macam- macam tanda bahaya pada kehamilan Trimester I,II dan III
3. Pentingnya Buku Kesehatan ibu dan anak atau KIA
4. Tindakan pertolongan pertama pada tanda bahaya kehamilan Trimester I,II dan III
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi atau Tanya Jawab

E. Media 
1. Materi terlampir
2. Power point atau Audio visual
F. Proses kegiatan penyuluhan

No Kegiatan penyuluhan Waktu Respon


1. Pembukaan:
1. Mengucapkan salam 5 menit 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
2. Isi:
Menjelaskan tentang: 15 menit 1. Mendengar
1. Pengetian tanda bahaya pada 2. Menyimak
kehamilan
2. Macam- macam tanda bahaya
pada kehamilan Trimester I,II
dan III
3. Pentingnya Buku Kesehatan ibu
dan anak atau KIA
4. Tindakan pertolongan pertama
pada tanda bahaya kehamilan
Trimester I,II dan III

3. Penutup:
1. Evaluasi 10 menit 1. Menjawab salam
2. Menyimpulkan materi 2. Menyimak
3. Mengucapkan salam 3. Menjawab Salam

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Tanda bahaya pada kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang
bisa terjadi selama kehamilan, jika tidak dilaporkan atau tidak segera terdeteksi dapat
menyebabkan kematian pada ibu (Asrinah, 2010: 154).
Tanda bahaya kehamilan, menurut Yuni dkk (2010) diantaranya terdapat perdarahan
pervaginam, mengalami sakit kepala yang berat, penglihatan mata kabur, terdapat bengkak di
wajar dan jari-jari tangan, keluarnya cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa, dan nyeri
abdomen yang hebat (Sartika, 2016: 15).

B. Macam – Macam Tanda Bahaya pada Trimester I,II Dan III


1. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada masa kehamilan lanjut setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan.
Perdarahan pervaginaan dikatakan tidak normal bila ada tandatanda seperti keluarnya darah
merah segar atau kehitaman dengan bekuan, perdarahan kadang banyak kadang tidak terus
menerus, perdarahan disertai rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa,
solusio plasenta, ruptur uteri, atau dicurigai adanya gangguan pembekuan darah (Kusumawati,
2014).
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala hebat,
menetap dan tidak hilang dengan beristriahat. Terkadang karena sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang.
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsi. Perubahan visual
(penglihataan) secara tiba-tiba (pandangan kabur) dapat berubah pada masa kehamilan
(Kusumawati, 2014).
Nyeri kepala hebat pada masa kehamilan dapat menjadi tanda gejala preeklamsi, dan
jika tidak diatasi dapat mnyebabkan komplikasi kejang maternal, stroke, koagulapati hingga
kematian. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lengkap baik oedem pada tangan atau kaki,
tekanan darah, dan protein urin ibu sejak dini.

3. Bengkak pada daerah muka dan tangan


Bengkak Pada Muka dan Ekstremitas Hampir separuh dari ibu-ibu hamil akan
mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
biasanya hilang setelah beristirahat atau dengan meninggikan kaki lebih tinggi daripada
kepala. Bengkak yang menjadi masalah serius yaitu ditandai dengan:
a. Muncul pembengkakan pada muka, tangan dan ekstremitas lainya
b. Bengkak tidak hilang setelah beristirahat
c. Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya.
Hal ini merupakan pertanda dari anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung
ataupun pre eklampsia. Gejala anemia dapat muncul dalam bentuk oedema (bengkak) karena
dengan menurunnya kekentalan darah pada penderita anemia, disebabkan oleh berkurangnya
kadar hemoglobin (Hb, sebagai pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah yang rendah
kadar Hb-nya, kandungan cairannya lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel darah merahnya
(Kusumawati, 2014).
4. Nyeri perut yang hebat
Nyeri pada daerah abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah suatu kelainan. Nyeri abdomen yang mengindikasikan mengancam jiwa adalah
nyeri perut yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, terkadang dapat disertai
dengan perdarahan lewat jalan lahir. Hal ini bisa berarti appendicitis (radang usus buntu),
kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan), aborstus (keguguran), penyakit radang
panggul, persalinan preterm, gastritis (maag), solutio placenta, penyakit menular seksual,
infeksi saluran kemih atau infeksi lain (Kusumawati, 2014).
5. Gerakan bayi tidak seperti biasanya
Bayi kurang bergerak seperti biasa, Ibu hamil mlai dapat merasakan gerakan bayinya
pada usia kehamilan 16-18 minggu (multigravida, sudah pernah hamil dan melahirkan
sebelumnya) dan 18-20 minggu (primigravida, baru pertama kali hamil). Jika janin tidur,
gerakannya akan melemah. janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10
gerakan dalam 12 jam).
Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu. berbaring/beristirahat, makan dan
minum. (Kusumawati, 2014). Jika ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah usia 22 minggu/
memasuki persalinan, maka perlu diwaspadai terjadinya gawat janin atau kematian janin
dalam uterus.

6. Hiperemesis Gravidarum
Kondisi ini terjadi jika ibu hamil mengalami kondisi muntah yang berlebihan dalam
kehamilan 1-4 bulan. Muntah dapat terjadi tidak hanya pada pagi hari ataupun setiap makan
atau minum. Jika dirasa kondisi muntah berlebih tersebut sudah sampai dalam tahap
mengganggu kualitas hidup, sebaiknya segera periksakan kondisi ke fasilitas kesehatan
terdeka
7. Preeklamsi dan Eklamsi
Preeklamsi adalah penyulit kehamilan yang ditimbulkan oleh kehamilan itu sendiri.
Preeklamsi yang masih ringan hanya menunjukkan gejala hipertensi Preeklamsi berat dapat
diketahui dengan adanya kenaikan tekanan darah, gangguan penglihatan, dan nyeri
epigastrium. Eklamsi dapat diketahui dengan adanya tanda dan gejala, seperti preeklamsi
berat disertai adanya kejang.
8. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini dapat diketahui dengan adanya hal-hal sebagai berikut:
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu. Ketuban dinyatakan
pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung Pecahnya selaput ketuban
dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.
9. Demam Tinggi
Jika suhu ibu hamil berada pada > 38°C dalam kehamilan, ini menandakan ibu dalam
masalah. Demam pada kehamilan merupakan manifestasi tanda gejala infeksi kehamlan.
Penangannya dapat dengan memiringkan bada ibu kerag kekiri, cukupi kebutuhan
cairan ibu dan kompres hangat guna menurunkan suhu ibu. komplikasi yag ditimbulkan jika
ibu mengalami demam tinggi yaitu sistitis (infeksi kandung kencing) serta infeksi saluran
kemih atas.
10. Kehamilan ektopik
Kehamilan ini jarang dapat berlanjut lebih lama dari 6-10 minggu karena lokasi tidak
sesuai bagi pertumbuhan plasenta dan tidak adanya tempat yang cukup untuk menampung
kehamilan yang berkembang. Tanda dan gejala adalah amenore, perubahan dini pada
payudara, pembesaran uterus, kehamilan positif, Akibat yang ditimbukan yaitu rasa nyeri
pada abdomen bagian bawah.
C. Pentingnya Buku Kesehatan ibu dan anak atau KIA
Salah satu faktor penyebab tidak langsung dari kematian ibu yaitu terlambat mengetahui
tanda bahaya kehamilan. Untuk dapat mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan suatu
upaya untuk dapat mengenali komplikasi kehamilan atau tanda bahaya kehamilan. Salah
satunya adalah dengan pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang didalamnya
berisi informasi tentang tanda bahaya kehamilan. Buku KIA merupakan media komunikasi,
informasi dan edukasi yang utama dan pertama digunakan untuk meningkatkan pemahaman
ibu, suami dan keluarga tentang perawatan kesehatan ibu hamil sampai anak usia 6 tahun.
Penggunaan buku KIA merupakan strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga
untuk memelihara kesehatan dan upaya mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan sesuai
standar.
Penyampaian informasi dalam buku KIA dapat dilakukan dalam program kelas ibu hamil.
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20
minggu sampai dengan 32 minggu. KIE kesehatan melalui pemanfaatan buku KIA dapat
dilakukan sebagai komunikasi tenaga kesehatan kepada ibu
Adanya beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa ada hubungan anatara pemanfaatan
buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan menunjukkan
bahwa adanya informasi-informasi penting dalam buku KIA yang dapat meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan dalam kehamilan, sehingga diharapkan ibu hamil mampu
mengenali, mendeteksi lebih dini tanda bahaya kehamilan dan jika mengalaminya dapat
segera mencari pertolongan. Para Tenaga kesehatan, kader telah mengingatkan ibu untuk
membaca buku KIA , namun informasi dalam buku KIAtidak mengendap menjadi ingatan
dan pengetahuan, kemungkinan para ibu mempunyai kesan yang kurang mendalam terhadap
informasi buku KIA sehingga tidak merasa termotivasi menjadikannya sebagai kebutuhan
(Colti dkk, 2014)
Bahkan, fungsi edukasi dan fungsi komunikasi justru tidak berhubungan signifikan
dengan pengetahuan KIA. Fungsi pencatatan saja yang mempunyai hubungan signifikan
dengan pengetahuan KIA (Sistiarani, dkk, 2014).
D. Tindakan pertolongan pertama pada tanda bahaya kehamilan
Deteksi dini tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan untuk menemukan ibu hamil
yang kemungkinan mengalami bahaya atau komplikasi kehamilan sehingga dapat
menurunkan angka kematian ibu. Penatalaksanaan deteksi dini terhadap tanda bahaya
kehamilan dapat melalui pemeriksaan kehamilan secara rutin pada tenaga kesehatan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali trimester pertama, 1 kali trimester
kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga.
Faktor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya tanda bahaya kehamilan antara lain,
umur ibu hamil < 20 tahun, umur ibu hamil > 35 tahun, jumlah anak 4 orang atau lebih, jarak
dengan anak sebelumnya < 2 tahun, tinggi badan < 145 cm, lingkar lengan atas < 23,5 cm.
Kepada setiap ibu hamil diharapkan untuk selalu waspada terhadap segala resiko
terjadinya komplikasi kehamilan dengan aktif melakukan deteksi dini setiap komplikasi yang
akan terjadi selama kehamilan. Selain itu kepada ibu hamil juga diharapkan untuk
memanfaatkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dimana di dalam buku tersebut juga
tersedia macammacam tanda-tanda bahaya kehamilan yang bisa terjadi pada ibu hamil.
EVALUASI

1. Prosedur : Post test


2. Bentuk pertanyaan : Pertanyaan langsung
3. Soal pertanyaan :

 Jelaskan apa yang dimaksud Pengetian tanda bahaya pada kehamilan?


 Apa saja Macam- macam tanda bahaya pada kehamilan pada Trimester I,II Dan III?
 Mengapa sangat penting buku kesehatan Ibu dan Anak atau buku KIA?
 Bagaiman Tindakan pertolongan pertama pada tanda bahaya kehamilan Trimester I,II
Dan III?

Referensi

Asrina, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Colti Sistiarani, Elviera Gamela, Dyah Umiyarni Purnama. (2014). Fungsi Pemanfaatan Buku
KIATerhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu dan Anak pada Ibu. Jurnal Kesehatan
masyarakat Nasional , 8(8), 353-358

Kusumawati, Sri. 2014. Satuan Acara Penyuluhan, Tanda Bahaya Kehamilan.


http://www.fik.unik.ac.id/penelitian/download_file/22101d83368a1582aa0736eeb024a
981.pdf. (Diakses 8 Maret 2021).

Sartika, Nita,. 2016. Asuhan Kebidanan Fisiologis di BPM Bidan Elis Lismayani
SST.SKM.MM, di Kabupaten Ciamis. Skribsi Ciamis D III Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Ciamis.

Sistiarani, dkk. 2014. Fungsi Pemanfaatan Buku KIA terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu
dan Anak pada Ibu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.8 No.8 Mei 2014

Anda mungkin juga menyukai