2 Revisi Sap Shara Ayu Baru
2 Revisi Sap Shara Ayu Baru
DOSEN PEMBIMBING:
1. DEASY IRAWATI ,S.ST.,M.Keb
2. USWATUN KHASANAH M.Keb
DISUSUN OLEH:
SHARA AYU PERMATA SARI
NIM : P27824319028
Topik : Pengenalan Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I,II dan III
Pokok bahasan : Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I,II dan III
Waktu : 30 Menit
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah penyuluhan ini selesai di harapkan kepada ibu hamil untuk dapat menenali dan
mengetahui tentang bahaya pada kehamilan trimester I,II dan III
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan kepada ibu hamil dapat menenali dan
mengetahui tanda bahaya pada kehamilan seperti :
E. Media
1. Materi terlampir
2. Power point atau Audio visual
F. Proses kegiatan penyuluhan
3. Penutup:
1. Evaluasi 10 menit 1. Menjawab salam
2. Menyimpulkan materi 2. Menyimak
3. Mengucapkan salam 3. Menjawab Salam
6. Hiperemesis Gravidarum
Kondisi ini terjadi jika ibu hamil mengalami kondisi muntah yang berlebihan dalam
kehamilan 1-4 bulan. Muntah dapat terjadi tidak hanya pada pagi hari ataupun setiap makan
atau minum. Jika dirasa kondisi muntah berlebih tersebut sudah sampai dalam tahap
mengganggu kualitas hidup, sebaiknya segera periksakan kondisi ke fasilitas kesehatan
terdeka
7. Preeklamsi dan Eklamsi
Preeklamsi adalah penyulit kehamilan yang ditimbulkan oleh kehamilan itu sendiri.
Preeklamsi yang masih ringan hanya menunjukkan gejala hipertensi Preeklamsi berat dapat
diketahui dengan adanya kenaikan tekanan darah, gangguan penglihatan, dan nyeri
epigastrium. Eklamsi dapat diketahui dengan adanya tanda dan gejala, seperti preeklamsi
berat disertai adanya kejang.
8. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini dapat diketahui dengan adanya hal-hal sebagai berikut:
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu. Ketuban dinyatakan
pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung Pecahnya selaput ketuban
dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.
9. Demam Tinggi
Jika suhu ibu hamil berada pada > 38°C dalam kehamilan, ini menandakan ibu dalam
masalah. Demam pada kehamilan merupakan manifestasi tanda gejala infeksi kehamlan.
Penangannya dapat dengan memiringkan bada ibu kerag kekiri, cukupi kebutuhan
cairan ibu dan kompres hangat guna menurunkan suhu ibu. komplikasi yag ditimbulkan jika
ibu mengalami demam tinggi yaitu sistitis (infeksi kandung kencing) serta infeksi saluran
kemih atas.
10. Kehamilan ektopik
Kehamilan ini jarang dapat berlanjut lebih lama dari 6-10 minggu karena lokasi tidak
sesuai bagi pertumbuhan plasenta dan tidak adanya tempat yang cukup untuk menampung
kehamilan yang berkembang. Tanda dan gejala adalah amenore, perubahan dini pada
payudara, pembesaran uterus, kehamilan positif, Akibat yang ditimbukan yaitu rasa nyeri
pada abdomen bagian bawah.
C. Pentingnya Buku Kesehatan ibu dan anak atau KIA
Salah satu faktor penyebab tidak langsung dari kematian ibu yaitu terlambat mengetahui
tanda bahaya kehamilan. Untuk dapat mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan suatu
upaya untuk dapat mengenali komplikasi kehamilan atau tanda bahaya kehamilan. Salah
satunya adalah dengan pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang didalamnya
berisi informasi tentang tanda bahaya kehamilan. Buku KIA merupakan media komunikasi,
informasi dan edukasi yang utama dan pertama digunakan untuk meningkatkan pemahaman
ibu, suami dan keluarga tentang perawatan kesehatan ibu hamil sampai anak usia 6 tahun.
Penggunaan buku KIA merupakan strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga
untuk memelihara kesehatan dan upaya mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan sesuai
standar.
Penyampaian informasi dalam buku KIA dapat dilakukan dalam program kelas ibu hamil.
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20
minggu sampai dengan 32 minggu. KIE kesehatan melalui pemanfaatan buku KIA dapat
dilakukan sebagai komunikasi tenaga kesehatan kepada ibu
Adanya beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa ada hubungan anatara pemanfaatan
buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan menunjukkan
bahwa adanya informasi-informasi penting dalam buku KIA yang dapat meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan dalam kehamilan, sehingga diharapkan ibu hamil mampu
mengenali, mendeteksi lebih dini tanda bahaya kehamilan dan jika mengalaminya dapat
segera mencari pertolongan. Para Tenaga kesehatan, kader telah mengingatkan ibu untuk
membaca buku KIA , namun informasi dalam buku KIAtidak mengendap menjadi ingatan
dan pengetahuan, kemungkinan para ibu mempunyai kesan yang kurang mendalam terhadap
informasi buku KIA sehingga tidak merasa termotivasi menjadikannya sebagai kebutuhan
(Colti dkk, 2014)
Bahkan, fungsi edukasi dan fungsi komunikasi justru tidak berhubungan signifikan
dengan pengetahuan KIA. Fungsi pencatatan saja yang mempunyai hubungan signifikan
dengan pengetahuan KIA (Sistiarani, dkk, 2014).
D. Tindakan pertolongan pertama pada tanda bahaya kehamilan
Deteksi dini tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan untuk menemukan ibu hamil
yang kemungkinan mengalami bahaya atau komplikasi kehamilan sehingga dapat
menurunkan angka kematian ibu. Penatalaksanaan deteksi dini terhadap tanda bahaya
kehamilan dapat melalui pemeriksaan kehamilan secara rutin pada tenaga kesehatan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali trimester pertama, 1 kali trimester
kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga.
Faktor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya tanda bahaya kehamilan antara lain,
umur ibu hamil < 20 tahun, umur ibu hamil > 35 tahun, jumlah anak 4 orang atau lebih, jarak
dengan anak sebelumnya < 2 tahun, tinggi badan < 145 cm, lingkar lengan atas < 23,5 cm.
Kepada setiap ibu hamil diharapkan untuk selalu waspada terhadap segala resiko
terjadinya komplikasi kehamilan dengan aktif melakukan deteksi dini setiap komplikasi yang
akan terjadi selama kehamilan. Selain itu kepada ibu hamil juga diharapkan untuk
memanfaatkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dimana di dalam buku tersebut juga
tersedia macammacam tanda-tanda bahaya kehamilan yang bisa terjadi pada ibu hamil.
EVALUASI
Referensi
Asrina, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Colti Sistiarani, Elviera Gamela, Dyah Umiyarni Purnama. (2014). Fungsi Pemanfaatan Buku
KIATerhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu dan Anak pada Ibu. Jurnal Kesehatan
masyarakat Nasional , 8(8), 353-358
Sartika, Nita,. 2016. Asuhan Kebidanan Fisiologis di BPM Bidan Elis Lismayani
SST.SKM.MM, di Kabupaten Ciamis. Skribsi Ciamis D III Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Ciamis.
Sistiarani, dkk. 2014. Fungsi Pemanfaatan Buku KIA terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu
dan Anak pada Ibu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.8 No.8 Mei 2014