Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN PASING BAWAH TERHADAP


KEMAMPUAN BERTAHAN PADA BOLA VOLI SISWA
PUTRA SD N JETAK KULON PROGO
Tugas ini Untuk Memenuhi tugas akir mata kuliah bahasa indodnesia
Dosen Pengampu:
Dr. Guntur, M.Pd.

Disusun Oleh :

Muhammad Adznan Izzulhaq


(18604224013)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................ 2


BAB 1 Pendahuluan
A. Latar belakang penelitian ......................................... 3
B. Identifikasi Masalah Penelitian ................................ 4
C. Pembatasan Masalah Penelitian ............................... 5
D. Perumusan Masalah Penelitian................................. 5
E. Tujuan Penelitian ...................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ..................................................... 5

BAB II Tinjauan Pustaka


A. Kajian Teori ............................................................. 6
B. Penelitian Yang Relevan .......................................... 7
C. Kerangka Berfikir .................................................... 8

BAB III Metedeologi Pendidikan


A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................... 9
B. Metode Penelitian ....................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 14

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakakng

Bola voli merupakan salah satu olahraga populer di masyarakat saat ini, penuh
persaingan, dan menyenangkan, hal ini terbukti dengan permainan bola voli sudah
sangat memasyarakat dimana-mana, tetapi pada umumnya masyarakat bermain
bola voli hanya untuk memperoleh kesegaran jasmani saja, dan mengisi waktu
luang tanpa menyadari hal-hal yang menyangkut tehnik dasar permainan kurang
diperlukan. Sebagai upaya pendidikan maka diharapkan pendidikan jasmani dan
olahraga khususnya. pada permainan bola voli lembaga pendidikan formal akan
berkembang pesat lagi.
Permainan bola voli adalah salah satu olahraga yang dimainkan oleh dua
regu dan masing-masing regu terdiri atas 6 orang. Permainan ini ialah kontak
tidak langsung, sebap masing-masing regu bermain dalam lapangan sendiri dan
dibatasi oleh net atau jaring. Prinsip permainan bola voli ini adalah memainkan
bola dengan memvoli dan berusaha menjatuhkannya kedaerah lawan melewati
suatu net atau jaring, dan mempertahankan agar bola tidak jatuh dilapangan
sendiri, setiap regu diperkenankan memainkan atau menyentuh bola tidak lebih
dari tiga kali sebelum melewati net selama bola dalam permainan. Dalam
permainan bola voli ini pengusaan keterampilan tehnik-tehnik dasar harus dicapai
melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, sehingga dalam
melaksanakan proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru harus memilih dan
memilah serta menyesuaikan metode tersebut sesuai dengan metode yang
diajarkan.
Dalam permaianan bola voli ada beberapa tehnik dasar yang harus
dikuasai oleh seorang pemain bola voli, tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola
voli terdiri atas : (1) Servis ada beberapa jenis : sevis bawah (underhand service),
servis tangan samping (side hand service), servis atas kepala (overhead service),

3
servis mengembang (floating service), servis topspin, dan servis loncat (jump
service), (2) Passing terbagi atas dua yaitu passing atas dan passing bawah, (3)
Block, (4) Smash.
Dari beberapa tehnik dasar yang ada dalam permainan bola voli yang telah
diuraikan di atas diperlukan dukungan kemampuan fisik yang baik. Adapun
dukungan komponen fisik yang diperlukan dalam olahraga bola voli adalah
kempuan bertahan, daya ledak otot, kekuatan pada tungkai, otot perut,
keseimbangan, daya tahan kecepatan gerak dan sebagainya. Tentunya dalam
melakukan latihan fisk ini harus didukung oleh metode dan bentuk latihan yang
tepat dan didukung oleh faktor kemampuan motorik yang dimiliki seseorang.
Kajian dalam penelitian yaitu kemapuan bertahan dalam meningkatkan
kualitas teknik dalam bola voli. Salah satu bentuk latihan yang digunakan dalam
penelitian yaitu latihan pasing bawah. Latihan ini merupakan suatu aktivitas untuk
menambah kemapuan bertahan dalam permainaan bola voli.
Namun kenyataan yang ditemukan pada siswa putera SD N JETAK
Kabupaten Kulon Progo, pada saat bermain bola voli siswa tidak dapat melakukan
pasing bawah setelah dilakukan serangan pertama berupa servis, dikarenakan
kemampuan pasing bawah nya salah . Solusi yang bisa dilakukan yaitu
menerapkan Latihan pasing bawah. Beranjak dari permasalahan yang
dikemukakan di atas, maka perlu diadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
Latihan Pasing Bawah terhadap Kemampuan Bertahan pada Bola Voli Siswa
Putra SD N Jetak Kulon Progo

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti mencoba


mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Guru kurang tepat dalam menerapkan metode pembelajaran.
2. Masih kurang lengkapnya sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan pembelajaran.
3. Salah satu kemampuan bertahan pada permainan bola voli yaitu
Latihan Pasing Bawah.

4
4. Latihan Pasing Bawah dapat meningkatkan kemampuan
bertahan siswa putera SD N Jetak Kulon Progo

C. Pembatasan Masalah Penelitian


Berdasarkan identifikasi masalah penelitian, maka peneliti membatasi
permasalahan sebagai berikut .Kemampuan Bertahan ,Penerapan Latihan pasing
bawah pada ,Pengaruh Latihan pasing bawah terhadap Kemampuan Bertahan
pada Bola Voli Siswa Putra SD N Jetak Kulon Progo.

D. Perumusan Masalah Penelitian


Rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut : Apakah
terdapat pengaruh. Latihan pasing bawah terhadap kemampuan bertahan dalam
olahraga bola voli ?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh Latihan pasing bawah terhadap kemampuan


bertahan dalam olahraga bola voli siswa putera SD N Jetak Kulon Progo

F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh yang
ditimbulkan dan seberapa besar kontribusinya dalam meningkatkan
kempauan bertahan pada permainan bola voli melalui latihan pasing
bawah . Sehingga dapat menjadi pedoman bagi para Guru olahraga untuk
melatih fisik siswa khususnya dalam melatih bola voli.
b) Sebagai bahan acuan siswa dalam memahami pengaruh latihan pasing
bawah terhadap permainan bola voli

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakekat Bolavoli

Tujuan dari permainan adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh
menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari
lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan bola (di
luar perkenaan block). Bola dinyatakan dalam permainan setelah bola dipukul
oleh pelaku servis melewati atas net ke daerah lawan. Permainan dilanjutkan
hingga bola menyentuh lantai, bola “keluar” atau satu tim gagal mengembalikan
bola secara sempurna ( PP. PBVSI, 2005 : 1). Dijelaskan oleh M. Yunus (1992 :
68) teknik adalah cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara
efektif dan efesien. Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa “teknik
adalah prosedur atau proses yang dikembangkan dengan praktek berulang-ulang
dengan tujuan mencari kemenangan dalam permainan bolavoli”.
Teknik dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan
bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan- peraturan permainan
yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (M. Yunus, 1992 : 68).
Penguasaan teknik dasar permainan bolavoli merupakan salah satu unsur yang
ikut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di
samping unsur kondisi fisik, taktik, dan mental. Teknik dasar permainan bolavoli
terdiri dari service, passing, umpan (set-up), smash (spike), dan bendungan
(block) (M. Yunus, 1992 : 68). Menurut Suharno HP (1981 : 40) service adalah
merupakan suatu serangan yang pertama kali bagi regu yang melakukan service.
Pendapat yang sama ada dalam PP. PBVSI (2005 : 33) servis adalah upaya untuk
menempatkan bola ke dalam permainan oleh pemain kanan belakang yang berada

6
di daerah servis. Mula-mula servis ini hanya dianggap sebagai pukulan permulaan
saja, kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang.
Jadi, teknik dasar ini tidak boleh kita abaikan, dan harus dilatih terus-menerus.
Karena kedudukannya begitu penting maka pelatih berusaha menciptakan bentuk
teknik servis yang menyulitkan lawan bahkan langsung membunuh lawan dan
mendapatkan nilai
2. Pengertian Latihan
Menurut Suharno HP (1981 : 1), latihan adalah suatu proses mempersiapkan
fisik dan mental anak latih secara sistematis untuk mencapai mutu prestasi
optimal dengan diberikan beban latihan yang teratur, terarah, meningkat, dan
berulang-ulang waktunya. Pencapaian prestasi yang maksimal diperoleh dari
kerjasama antara pelatih dan atlet. Perencanaan latihan memilih alternatif yang
tepat sebagai tuntutan yang perlu dilaksanakan untuk peningkatan prestasi di masa
yang akan datang. Untuk mencapai prestasi prima diperlukan usaha dan daya
berlatih yang dituangkan ke dalam rencana program latihan tertulis sebagai
pedoman arah kegiatan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien
(Samsudin, 2006 : 1).
Secara umum M. Yunus (1992 : 65) mengelompokkan latihan kondisi fisik
menjadi 2 macam, yaitu : a. Latihan kondisi fisik umum bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas organorgan tubuh secara menyeluruh. b. Latihan kondisi
fisik khusus bertujuan mengembangkan unsur-unsur kondisi fisik yang lebih
spesifik, untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan teknik dan taktik yang
sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga tertentu. Gerak-gerak yang dimaksud
secara metodis dari unsur umum dan khusus adalah sebagai berikut : a) Unsur
gerak fisik umum meliputi kekuatan (strength), daya tahan (endurance), kecepatan
(speed), kelincahan (agility), kelentukan (flexibility) b) Unsur gerak fisik khusus
meliputi daya ledak (power), reaksi (reaction), stamina (power endurance),
keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), ketepatan (accuracy), dan
perasaan (feeling) (Suharno HP, 1981 : 13-14).

7
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang di anggap relevan dengan penelitian ini yaiuu penelitian Zuhar
ricky(2020) yang berjudul Studi Eksperimen Pengaruh Latian Jump In Place
Terhadap Kemampuan Smash Bola Voli. Penelitian tersebut bertujuan mengetahui
pengaruh latian jumo in place terhadap kemampuan smash bola voli. Temuan
yang di dapat dari penelitiannya yaitu ada pengaruh positif dari latian jumo in
place untuk menambah kemampuan smash. Persaman penelitian tersebut dengan
penelitian ini adalah sama- sama mengkaji pengaruh latian terhadap permaiinan
Bola voli. Perbedaan terletak pada fokus dari latian dimana penelitian tersebut
fokus terhadap latian smash sedangkan penelitian ini berfokus terhadap
kemampuan pasing bawah untuk pertahanan.

Penelitian relevan di atas menunjukan bahwa penelitian terhadap pengaruh


latihan pasing bawah terhadap kemampuan bertahan pada bola voli siswa putra sd
n jetak kulon progo memiliki relevansi dengan penelitian yang telah di lakukan
oleh peneliti yang terdahulu sehingga layak dilakukan pengkajian lebih lanjut

C. Kerangka Berpikir
Menurut Nasir Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang
menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian.
Kerangka pemikiran dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian (research questio
n), dan merepresentasikan suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan
diantara konsep-konsep tersebut1.
Kerangka pemikiran sebagai anggapan dasar atau asumsi adalah suatu
pendapat yang telah diyakini kebenarannya dan dijadikan titik tolak penelitian
untuk memecahkan permasalahan. Sebagaimana menurut Surakhman
mengemukakan bahwa ”Anggapan dasar, asumsi atau postulat yang menjadi
tumpuan pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi. Postulat itu
yang menjadi titik pangkal ketidak ragu-raguan penyelidika terikat dengan
variabel bebas. Berdasarkan landasan teori tersebut di atas,
maka kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

8
Latihan pasing bawah(X ) Kemampuan bertahan(y)

Keterangan :

Variabel X (Latihan Pasing bawah)


Variabel Y (Kemampuan bertahan)
(pengaruh)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut Nasir “Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang dapat
diukur dan dihitung secara uji statistik penelitian”. Tujuan dari pendekatan
kuantitatif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara
fenomena- fenomena yang diselidiki.
2. Variabel Penelitian
Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan varibel yang lain, maka
variabel penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Variabel Independent
Variabel independent adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Variabel independent disebut
juga variabel bebas atau variabel penyebab. Variabel independent dalam
penelitian ini adalah Latihan pasing bawah.

b. Variabel Dependent

9
Variabel depedent ini sering disebut sebagai variabel terikat atau variabel akibat.
Variabel depedent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Variabel depedent dalam penelitian ini adalah
Kemampuan Bertahan.

3. Desain Penelitian a.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jetak Kali Agung,Sentolo,Kulon
Progo.

b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genapTahun Pelajaran 2020-
2021
B. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Dalam hal ini sebagaimana menurut Arikunto dijelaskan sebagai berikut
:Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan
kasual) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh penelitian dengan
menggelimir atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang mengganggu.
Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk meneliti akibat dari suatu
perlakuan.
Berdasarkan teori di atas, dapat dijelaskan bahwa metode eksperimen dalah
metode penelitian dengan memberikan perlakukan atau percobaan terhadap objek
yang diteliti sehingga terjadi hubungan atau pengaruh antara variabel X ke
variabel Y dan dapat menjawab hipotesis penelitian. Metode eksperimen

10
diharapkan dapat mengukur Pengaruh Latihan pasing bawah terhadap
Kemampuan Bertahan pada Bola Voli Siswa Putra SD N JETAK kulon progo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Adapun dalam eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
“nonequivalent Group pretest-posttest design” atau control group tidak menerima
perlakuan. Menurut Schumacher desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

nonequivalent Group pretest-posttest design


Group Pre Test Treatmen Post Test
A O1 X O2
Keterangan :
A = Kelompok eksperimen
O1 = Tes awal diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
O2 = Tes Akhir diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
X = Perlakuan model sosiodrama

2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel a. Populasi


Menurut Sugiono “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dibuat kesimpulannya”.
Hal senada dengan pendapat di atas Arikunto mengemukakan bahwa “sampel
merupakan bagian dari populasi yang diambil dengan cara tertentu pada populasi
yang hendak diteliti dan hasilnya digeneralisaikan untuk populasi penelitian
tersebut”.

b. Sampel Penelitian
Sampel adalah hasil penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili
seluruh populasi yang ditentukan. Menurut Arikunto mengemukakan bahwa
“Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dengan cara tertentu pada
populasi yang hendak diteliti dan hasilnya digeneralisaikan untuk populasi
penelitian tersebut”.

11
Hal senada dengan pendapat di atas menjelaskan bahwa “Sampel adalah
penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi”. Pengambilan
jumlah sampel didasarkan pada pertimbangan menurut pendapat Arikunto apabila
subyek yang ditelitijumlahnya kurang dari 100, maka akan lebih baik diambil
semua sebagai sampelsehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi.Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih dari 100, jumlah sampel yang
dapatdiambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, dengan tergantung
setidaktidaknya dari : kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana,
sempitluasnya wilayah pengamatan dan dari setiap besar kecilnya resiko
yangditanggung oleh peneliti.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total
sampling, dimana penulis menetapkan populasi sebagai sampel penelitian
sehingga sampel yang didapat adalah seluruh siswa SD N JETAK kulon progo.

3. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini tes yang dibuat adalah tes membaca intensif. Tes ini
dilakukan sebanyak 2 kali.
a. Pre Test
Merupakan uji awal sebelum dilakukan eksperimen pada sampel penelitian dan
menjadi langkah awal dalam penyamanan kondisi kelompok eksperimen. Tes
awal (pretes) dilakukan untuk mengetahui rata-rata kemampuan bertahan sebelum
dilaksanakan Latihan pasing bawah.
b. Post Test
Merupakan uji akhir eksperimen, yaitu setelah dilaksanakannya eksperimen.
Tes akhir (posttes) dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan
bertahan setelah dilaksanakan Latihan pasing bawah.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sebagai berikut.
a. Studi Pustaka
Mempelajari buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan dan
dokumen-dokumen lainnya.

12
b. Observasi
Melakukan pengamatan, secara langsung terhadap gejala dan perilaku subjek
penelitian.

c. Tes

Dalam penelitian ini tes yang dibuat adalah tes kemampuan bertahan dalam
bola voli. Ada tiga aspek pokok yang dijadikan kriteria penilaian dalam tes
kemampuan bertahan dalam bola voli.

5. Teknik Analisis Data


 Uji Normalitas
1) Menentukan rata-rata dan standar deviasi

Keterangan : X = rata-rata
Sd = Standar Deviasi (Nurgana, 1985 : 27)

2) Menentukan rentang kelas, banyak kelas dan panjang kelas dengan


menggunakan rumus :
r = data terbesar – data terkecil k = 1 + 3,3 log n p
=r/k
Keterangan : r = Rentang
k = Banyaknya kelas
p = Panjang kelas

13
3) Membuat data frekuensi dan observasi dan membuat frekuensi ekspektasi
4) Menentukan nilai ² dari daftar

5) Menentukan normalitas distribusi dengan kriteria ²hit <²daf maka


populasi berdistribusi normal.
a) Apabila ²hit <²daf maka populasi data berdistribusi normal dan
b) melanjutkan pengolahan ke uji homogenitas data
c) Apabila ²hit >²daf maka populasi data tidak berdistribusi normal
kembali melakukan pengumpulan data

14
DAFTAR PUSTAKA

Risky, Zuhari. (2020). Studi eksperimen pengaruh latian jump in place terhadap
kemampuan smash bola voli. jurnal olahrag. 5(02), 150159

Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta : Pustaka setia

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Samsudin. 2006.


Program Latihan Permainan Bolavoli. Jakarta : FIK UNJ.

M. Yunus, 1992. Olah Raga Pilihan Bolavoli. Jakarta : Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan.

Nasir, Muhammad. 2003. Metode Statistika. Bandung : Pustaka

Nurgana, Endi. 2000. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Tarsito

PP. PBVSI. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Rusyan. 2003.
Metode Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta. Kanisius.

Sugiono. 2010. Statistik untuk penelitian. Bandung : Alfhabeta.

Suharno HP, 1982. Dasar-dasar Permainan Bolavoli. Yogyakarta : FPOK IKIP


Yogyakarta.

Suharno HP. 1981. Metodik Melatih Permainan Bolavoli. Yogyakarta : IKIP


Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai