LAPORAN PRAKTIKUM
Percobaan VIII
BATAM
2021
IV.
V.
Percobaan VIII
I. Tujuan
Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0%
C6H9NO2. Pemerian dari parasetamol adalah berupa serbuk hablur, putih, tidak berbau,
rasa sedikit pahit. Parasetamol ini memiliki kelarutan dalam air panas, dalam natrium
hidroksida 1N, dan mudah larut dalam metanol,etanol. Parasetamol dapat menyerap
panjang gelombang pada 244 nm (Anonim, 1995).
Paracetamol (panadol) sering tersedia dalam bentuk tablet 500 mg/tablet atau 160
mg/5 ml sirup. Paracetamol selain sebagai analgesik juga dapat digunakan untuk
antipiretik (demam). Paracetamol banyak digunakan karena disamping harganya murah,
paracetamol adalah anti nyeri yang aman untuk swamedikasi (Maxwell,2010:497).
Paracetamol berbentuk serbuk hablur, berwarna putih, rasa sedikit pahit dan tidak
berbau. Suhu lebur 169 0C hingga 1720C paracetamol dapat larut dalam 70 bagian air, 20
bagian air mendidih, 13 bagian aseton, 7 bagian etanol, 40 bagian gliserol, 50 bagian
kloroform, 10 bagian meyanol dan dlam 9 bagian propilenglikol, larut dalam alkali
hidroksida dan tidak larut dalam eter, larutan jenuh dalam air mempunyai pH lebih
kurang 6. (Rubiyanto,2017:127)
IX.
Alat:
1. Pipet tetes
2. Labu ukur 10 dan 50 ml
3. Beaker glass 50 ml
4. Gelas ukur 10 ml
5. Spektrofotometri uv-vis
Bahan:
1. Paracetamol standar
2. Metanol
3. Panadol merah 4. Sanmol
X.
V. Hasil pengamatan
Kurva baku
C Abs
2 0,23
4 0,24
6 0,33
8 0,52
10 0,652
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
Vl. Pembahasan
XII.
Pada praktikum kali ini kami lakukan perhitungan kadar dari campuran obat
menggunakan metode spektrofotometri. Metode spektrofotometri UV dengan
aplikasi panjang gelombang berganda untuk menetapkan kadar secara multi
komponen telah umum dilakukan dalam suatu sediaan obat. Spektrofotometri
merupakan metode analisis kimia yang berdasarkan interaksi energi dengan mteri. Alat
untuk analisis secara spektrofotometri disebut spektrofotometer, yang dapat digunakan
untuk menganalisis suatu senyawa secara kuantitatif maupun kualitatif. Metode analisis
yang umum digunakan adalah dengan spektrofotometer UV-Vis.
Pada praktikum ini kami gunakan bahan panadol, sanmol, larutan paracetamol,
dan aquadest. Dengan didapati hasil sesuai keterangan y = 0,0562x + 0,0572, R2 = 0,9212
dan telah dicantumkan dalam bentuk grafik.
VII. Kesimpulan
XIII.
Kesimpulan yang didapat, yaitu:
1. Sinonim lain dari parasetamol adalah asetaminofen
2. Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang
populer dan digunakan untuk meredakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit
ringan, dan demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma
dan flu.
3. Spektrofotometri merupakan metode analisis kimia yang berdasarkan interaksi energi
dengan materi.
4. Alat untuk analisis secara spektrofotometri disebut spektrofotometer, yang dapat
digunakan untuk menganalisis suatu senyawa secara kuantitatif maupun kualitatif.
Metode analisis yang umum digunakan adalah dengan spektrofotometer UV-Vis
5. Pada praktikum ini kami gunakan bahan panadol, sanmol, larutan paracetamol, dan
aquadest.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 1995,Farmakope Indonesia IV, 643, 489, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Suharmanto, edi, 2013, Adaptif probe opyik untuk spektrofotometer genesis 10s Uv-vis
general kedua, Jurnal sains dan seni vol 2,no:1.
LAMPIRAN
Percobaan IX
BATAM
2021
Percobaan IX
I. Tujuan
Untuk menentukan kadar obat menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis.
Parasetamol merupakan zat aktif pada obat yang banyak digunakan dan
dimanfaatkan sebagai analgesik dan antipiretik. Parasetamol dimetabolisir oleh hati dan
dikeluarkan melalui ginjal. Parasetamol tidak merangsang selaput lendir lambung atau
menimbulkan pendarahan pada saluran cerna. Diduga mekanisme kerjanya adalah
menghambat pembentukan prostaglandin. Obat ini digunakan untuk melenyapkan atau
meredakan rasa nyeri dan menurunkan panas tubuh. Analisis parasetamol dilakukan
untuk memastikan bahwa tablet parasetamol sesuai dengan kriteria yang tertera pada
Farmakope Indonesia dan memastikan bahwa parasetamol dapat memberikan efek
farmakologi yang diharapkan pada pasien (Ansel, 1989).
Geseran maks menuju panjang gelombang yang lebih panjang dikenal sebagai
geseran batokromik atau geseran merah karena merah adalah bagian ujung pada panjang
gelombang yang panjang, spektrum tampak. Geseran batokromik biasanya terjadi karena
kerja auksokrom. Auksokrom adalah gugus fungsi yang menempel pada kromotor yang
tidak menyerap energi cahayanya sendiri, terapi memengaruhi panjanggelombang cahaya
yang menyerap kromofor. (Cairns, 2008)
Spektrum elektromagnetik dibagi dalam beberapa daerah cahaya. Suatu daerah akan
diabsorbsi oleh atom atau molekul dan panjang gelombang cahaya yang diabsorbsi dapat
menunjukan struktur senyawa yang diteliti. Spektrum elektromagnetik meliputi suatu
daerah panjang gelombang yang luas dari sinar gamma gelombang pendek berenergi
tinggi sampai pada panjang gelombang mikro (Marzuki Asnah 2012).
Spektrum absorbsi dalam daerah-daerah ultra ungu dan sinar tampak umumnya
terdiri dari satu atau beberapa pita absorbsi yang lebar, semua molekul dapat menyerap
radiasi dalam daerah UV-tampak. Oleh karena itu mereka mengandung electron, baik
yang dipakai bersama atau tidak, yang dapat dieksitasi ke tingkat yang lebih tinggi.
Panjang gelombang pada waktu absorbsi terjadi tergantung pada bagaimana erat
elektron terikat di dalam molekul. Elektron dalam satu ikatan kovalen tunggal erat
ikatannya dan radiasi dengan energy tinggi, atau panjang gelombang pendek, diperlukan
eksitasinya (Wunas,2011)
Dilakukan perhitungan
Ditimbang panadol sebanyak 50mg
Pengukuran absorbansi lar stok paracetamol serbuk dan lar standar panadol
merah
Dihidupkan alat spektofotometer dan nol
Dimasukkan larutan stok paracetamol 2,4,6,8,10ppm dan lar standar panadol merah 1ppm
kedalam kuvet secara bergantian
ppm 0,705
• 6 ppm
V1.M1 = V2.M2
Perhitungan pembuatan larutan stok paracetamol standar V1. 100 ppm = 10ml. 6
ppm
• 1000 ppm V1. 100 ppm = 60 ml
ppm = ppm
V1 = 0,6 ml
1000 ppm =
• 4 ppm
• 100 ppm V1.M1 = V2.M2
V1.M1 = V2.M2 V1. 100 ppm = 10ml. ppm
V1. 1000 ppm = 50ml. 100ppm V1. 100 ppm = 40 ml ppm
V1. 1000 ppm= 5000 ml ppm V1 = 0,4 ml
V1 = 5 ml
• 2 ppm
• 10 ppm V1.M1 = V2.M2
V1.M1 = V2.M2 V1. 100 ppm = 10ml. 2
V1. 100 ppm = 10ml. 10 ppm ppm
V1. 100 ppm = 100 ml ppm V1. 100 ppm = 20 ml ppm
V1 = 1 ml V1 = 0,2 ml
• 8 ppm
• 1000 ppm
ppm =
1000 ppm =
• 100 ppm
V1.M1 = V2.M2
V1. 1000 ppm = 50ml. 100ppm
V1. 1000 ppm= 5000 ml ppm
V1 = 5 ml
• 1 ppm
V1.M1 = V2.M2
V1. 100 ppm = 10ml. 1ppm
V1. 100 ppm= 10 ml ppm
V1 = 0,1 ml
Perhitungan persamaan regresi linear
Y = 0,0503X + 0,1912
X = 0,099 ppm
% pct
= 18%
Jadi, dalam 1 ppm atau 50mg Panadol terdapat paracetamol sebanyak 18%
VI. Pembahasan
Pratikum kali ini yang berjudul Identifikasi Campuran Kadar Obat Menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis. Yang bertujuan untuk menentukan kadar campuran obat
menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis.
Pada percobaan ini kami menggunakan obat paracetamol, panadol dan menggunakan
bahan lainnya yaitu aquadest dan metanol.
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan
digunakan untuk meredakan sakit kepala dan nyeri ringan, serta demam. Obat yang
digunakan sebagian besar sebagai obat resep untuk analgesik dan flu acetaminophen
menghambat sintesis prostaglandin dalam SSP (System saraf pusat).
Hal ini menjelaskan sifat antipiretik dan flu. analgesiknya Acetaminophen memiliki efek
yang lebih sedikit terhadap siklooksigenase pada jaringan Spektrofotometri UV-vis
adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200-350 nm) dan sinar tampak
(350 800 nm) oleh suatu senyawa. Dimana detektor dapat mengukur intensitas cahaya
yang dipancarkan secara tidak langsung cahay yang diabsorbsi. Spektra UV-Vis dapat
digunakan untuk informasi kualitatif dan sekaligus digunakan untuk analisis kuantitatif.
Spektrum data yang dilihat secara tersendiri tidak dapat digunakan untuk mengetahui
kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi jika digabung dengan cara lain seperti
spektroskopi infra merah, resonansi magnet inti dan spektroskopi massa, maka dapat
digunakan untuk mencari tahu atau analisis kualitatif suatu senyawa tersebut. Data yang
diperoleh dari spektroskopi uv dan vis adalah panjang gelombang maksimal, intensitas,
efek Ph dan pelarutan, yang kesemuanya itu dapat diperbandingkan dengan data yang
sudah terlihat. Dari hasil pratikum ini di dapatkan hasil untuk absorbansi paracetamol
standar, untuk larutan stok 2 ppm:0,278, 4ppm:0,410, 6ppm:0,510, 8ppm:0,562,
10ppm:0,705 sedangkan untuk hasil absorbansi panadol yaitu, 1 ppm:0,241.
Dan untuk hasil 1ppm atau 50 mg panadol terdapat paracetamol sebanyak 18%.
VII. Penutup
• Kesimpulan
1. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar campuran obat menggunakan
alat spektrofotometer UV-Vis.
2. Spektrofotometer UV-Vis adalah suatu instrument yang digunakan untuk
mengukur absorban suatu sampel pada panjang gelombang tertentu.
3. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara energi
yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa
molekul.
4. Adapun bahan yang digunakan yaitu paracetamol dan panadol.
5. Untuk hasil 1 ppm atau 50 mg panadol terdapat paracetamol sebanyak 50 %
• Saran
Sebaiknya praktikan berhati-hati serta teliti dalam melakukan percobaan agar tidak
terdapat kesalahan.
Daftar Pustaka
Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. Jakarta :
Universitas Jakarta.
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul, Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisi. Yogyakarta :
Pustaka Belajar.
Marzuki, Asnah. 2012. Kimia Analisis Farmasi. Makassar : Dua Satu Press.
Wunas, Yeanny dan Susanti. 2011. Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif (revisi kedua).
Makassar : Laboratorium Kimia Farmasi Fakultas Farmasi UNHAS.