Pernyataan Sikap Dan Posisi
Pernyataan Sikap Dan Posisi
Menjelang tutup dan berakhirnya periode masa jabatan pemerintah dan legislatif tahun
ini, sejumlah agenda besar berupa penyusunan dan revisi atas undang-undang kontroversial
yang sebelumnya tidak diagendakan untuk selesai justru dipercepat proses pembahasannya
sebelum pelantikan anggota dewan dan presiden serta wakil presiden yang baru.
Dimulai dari setelah bergulirnya seleksi, pemilihan, dan penetapan calon pimpinan
KPK yang dinilai arogan karena kurang mempertimbangkan masukan dari kalangan
akademisi, praktisi, dan masyarakat sehingga beberapa tokoh yang sudah ditetapkan oleh
KPK telah melanggar kode etik justru masih sanggup terus melaju dalam setiap proses
tahapan seleksi oleh tim pansel sampai ditetapkan bakal komisioner KPK baru untuk
periode 2019-2023.
Masih berlanjut di garda pemberantasan korupsi tanah air, yaitu dengan adanya
Korupsi dimana banyak perlawanan dari pihak kalangan akademis dan praktisi akibat
beberapa pasal yang dinilai akan menghambat kinerja KPK dalam pemberantasan tindak
pidana korupsi di masa yang akan datang sehingga revisi ini justru disebut-sebut
dinilai berbagai pihak bukan sebagai kemajuan dalam kemandirian hukum Indonesia untuk
lepas dari belenggu hukum kolonial, tetapi justru lebih kejam dari hukum kolonial itu
sendiri yang tidak mempertimbangkan identitas serta budaya luhur dari akar kehidupan
Lebih mengejutkan kembali ketika pada hari ini Senin, 23 September 2019 mengacu
pada surat undangan rapat kerja dari Sekretariat Jenderal DPR RI akan diagendakan
pembahasan lebih lanjut dengan pandangan akhir fraksi serta penyampaian pandangan dan
penandatanganan naskah RUU Pertanahan oleh perwakilan dari pihak eksekutif dalam
rangka percepatan pengesahan yang dinilai memiliki banyak pasal karet yang akan
aktivis agraria.
Beberapa runtutan agenda yang sudah dan sedang terjadi di atas mengingatkan kita
bersama bahwa kedepan tidak hanya revisi UU KPK, RKUHP, dan Pertanahan saja, tetapi
masih tersisa beberapa rancangan undang-undang bermasalah yang akan disahkan dalam
jangka waktu dekat, seperti RUU Tenaga Kerja, RUU Pemilu, dan sebagainya yang tanpa
pengawalan kita bersama hal ini dapat memperlambat proses pendewasaan berdemokrasi
Tidak hanya itu, sejumlah isu nasional lain seperti kebakaran hutan dan lahan yang
menyangkut keberlangsungan hidup orang banyak juga sudah sepatutnya menjadi prioritas
lebih dibanding penyikapan terhadap beberapa usulan penyusunan maupun revisi undang-
yang banyak ditentang kalangan masyarakat luas termasuk mahasiswa dari berbagai daerah
di Indonesia, mulai hari ini sampai esok tanggal 23 – 24 September akan ada berbagai
gelombang aksi masa secara besar-besaran, baik yang dilakukan di berbagai daerah
Indonesia maupun yang secara nasional dipusatkan di Kompleks Senayan DPR RI, Jakarta.
Perlu disadari oleh setiap kalangan mahasiswa di lingkup kampus kedinasan PKN
STAN bahwasanya kampus PKN STAN berbeda dengan kampus lain di Indonesia.
bersama masyarakat dalam sistem pemerintahan. Kami menyadari bahwa peranan tersebut
saat ini tidak bisa dilakukan sepenuhnya oleh mahasiswa PKN STAN karena keterikatan
dinas yang dimiliki oleh mahasiswa PKN STAN dan keberadaannya dalam struktur
pemerintahan
Sebagai mahasiswa kita tetap akan dituntut untuk senantiasa mengawal kehidupan
berbangsa dan bernegara, tetapi dengan tetap menjaga identitas dan nama baik almamater
PKN STAN. Sebuah harapan besar agar setiap gerakan yang dilakukan mahasiswa KM
PKN STAN selalu dilandaskan pada aspek moral intelektualitas yang akan diwujudkan
Oleh karena itu, dengan ini BEM KM PKN STAN menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Turut berduka cita atas musibah kebakaran hutan dan lahan yang melanda beberapa
kawasan di Riau, Kalimantan, dan beberapa wilayah lain yang mengakibatkan kabut
asap pekat yang menimbulkan banyak korban serta mengharuskan beberapa kegiatan
2. Mendukung setiap proses skema perbaikan sistem yang dilakukan oleh pemerintah
dengan tetap memperhatikan saran, masukan, dan pandangan banyak ahli, praktisi,
akademisi, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan kalangan lain dalam setiap pengambilan
3. Mendorong agar dalam proses penyusunan maupun pembahasan atas setiap usulan
secara khusus serta mendalam atas beberapa pasal bermasalah dalam setiap rancangan
revisi undang-undang yang ada bersama para ahli dan dilakukan secara terbuka dan
4. Menghimbau seluruh komponen masyarakat secara luas agar selalu menjaga persatuan
dan mampu menyapaikan seruan pendapat di muka umum secara tertib dan
demokrasi dalam proses berbangsa dan bernegara, terutama dalam mengawal isu
nasional bersifat strategis dalam rangka penyikapan isu kebakaran hutan dan lahan serta
banyak.
Demikian pernyataan sikap ini kami keluarkan sebagai bentuk keresahan kami dalam
menyikapi kondisi bangsa yang sedang terjadi saat ini. Besar harapan kami dan seluruh
masyarakat Indonesia agar bangsa ini selalu terikat dalam rasa persatuan dan kesatuan dalam
situasi kondisi apapun. Teriring doa semoga bencana kabut asap di beberapa wilayah Indonesia
segera surut dengan berbagai penanganan yang telah dilakukan berbagai komponen bangsa.
Semoga atas kebijakan yang diambil setiap jajaran tinggi dan penyelenggara negara benar-
benar mampu mencerminkan niat baik dan tulus atas akar budaya bangsa dan harapan para
pendiri bangsa, tentunya dengan perbaikan sistem yang lebih baik lagi. Salam cinta perjuangan
Hidup Mahasiswa.
Tertanda,
Presiden Mahasiswa