Anda di halaman 1dari 19

Analysis Jetty Constructions

for Upgrade 10000 DWT


Port Bunati
PT. BORNEO INDOBARA
TEAM GEOTECHNICAL
PT. BORNEO INDOBARA
No.023/SGE_GTC-L/III-21
Survey, Geotech, and Exploration PT BIB
Monitoring Soil Properties Dredging Bunati
- Sign Off -

VERSION 02
OPTION -
Prepared 1st by, Review by,

Seno Maris Utomo Barno JP


Geotech Engineer Sect. Head Geotech

Approved by, Knowed by,


for

Joko Santoso
SGE Dept. Head
HIGHLIGHT
Analisa Konstruksi Jetty
Dengan Barge 300 ft & 330 ft
Spesifikasi 300 ft & 330 ft Photo Kerusakan
Membandingkan spesifikasi aktual Struktur Dolphin
dengan spesifikasi brosur
Kerusakan pada bracing
support fender

Analisa Konsultan Analisa Team


(Tripatra & Aurecon) Geotech
Back Analysis dari data Structure
Mereview hasil analisa konsultan dan data Tanah Aktual
dengan disesuaikan spesifikasi barge
aktual

Monitoring &
Rekomendasi
Menyesuaikan Plan dredging dengan aktual.
Dan rekomendasi struktur dolphin
Barge Demension
Actual vs Asumsi
SPESIFIKASI AKTUAL

SPESIFIKASI BROSUR
Crosscheck
Tripatra Consultan

Berthing Load Mooring Load Stress Ratio


Crosscheck
Aurecon Consultan

PPO = 0.13 m/s (15 kNot)


Steel Dolphin Photo Aurecon

Dianalisa Aurecon Ratio 0,3 < 1 (Sangat


Aman). Aktualnya penyok Dianalisa Aurecon Ratio 0,3 < 1 (Sangat
Aman). Aktualnya penyok
Berthing Load
N
Mooring Load
N

7500 DWT (Draft 4,4) & 10000 DWT (Draft 5,2)


Permodelan Beban Pada Struktur

Dead Life Wave/Current Mooring Berthing Earth Wind


Pada analisa struktur Dolphin kekuatan tanah diasumsikan menggunakan spring per kedalaman 1 m
sesuai dengan NSPT data tanah sehingga bagian skin friction pile dapat dianalisa. Serta pada bagian End
Bearing diasumsikan menggunakan Jepit agar meliat impact moment pada pile.
Stress in Soil
Impact Berthing & Mooring Load
Brething Load (Aktual) Mooring Load (Aktual)
Analisa Stress Ratio Structure
MODEL PLAN DESIGN MODEL ACTUAL DESIGN

7500 DWT 10000 DWT 7500 DWT 10000 DWT (d=4.75) 10000 DWT (d=5.2)
0.83 < 1.0 (Good) 0.92 < 1.0 (Good) 0.9 < 1.0 (Good) 1.099> 1.0 (Over Stress) 1.296 > 1.0 (Over Stress)

Catatan:
• Pada Plan Design Structure dapat mengakomodir Beban 10000 DWT dengan Stress Ratio 0,92 < 1,0
 High Risk.
• Pada Actual Design Structure tidak dapat mengakomodir Beban 10000 DWT dengan Stress Ratio
1.292 > 1,0  Over Stress
Monitoring Dredging
Properties Soil Inpections

SEDIMENTASI SILT CLAY


Permodelan Plaxis

Catatan:
• Pada Permodelan Plaxis menggunakan data
tanah dari Konsultan Aurecon.
• Jika diasumsikan berdasarkan nilai kekuatan
tanah. Kedalaman aktual dredging berada
disekitar eL. -5.25 s/d eL. 8.75.
Sedimentasi eL.-3.50 • Perbandingan data Properties Soil di Model
<10 kPa eL.-5.25 dan Test Shearvane (Aktual) sebagai berikut:
28 kPa eL.-8.75 - Sedimentasi :
(Model: 10 kPa) < (Aktual : 13.33 kPa)
57 kPa - Silt Clay :
(Model: 28 kPa) < (Aktual : 33.38 kPa)
• Dari hasil inspeksi menggunakan alat test
eL.-17.25 Shearvane menunjukan bahwa properties
112 kPa
eL.-20.75 data tanah pada area sekitar konstruksi jetty
memiliki kekuatan yang lebih baik dari pada
data properties pada permodelan plaxis.
174 kPa • Dibutuhkan data Bathimetri Aktual Untuk
mengetahui Sudut Repose material tanah
eL.-30.75 dan Kedalaman Aktual.

180 kPa
eL.-36.25
Rekomendasi

Matrix Risk Structure Matrix Risk Dredging Slope

RECOMENDATION

Catatan:
• Untuk Mengupgrade 10000 DWT butuh perkuatan pada struktur dolphin.
• Dengan barge 330 ft Draft 5,2 m didapatkan FK 1,296  Over Stress dengan penambahan perkuatan Struktur steel
dolphin sebesar minimal 30% pada Pile Structure.
• Kedalaman Maksimal Dredging adalah eL. -6.0
Rekomendasi untuk PPO:
• Dengan Kedalaman Draft 5,2 m untuk barge ukuran 10000 DWT perlu dilakukan kontrol serta monitoring terhadap
operasional sehingga maksimal kecepatan Angin adalah 12 kNot dan Maksimal Kecepatan Arus adalah 0,43 kNot.
• Dengan Kedalaman Draft 5,2 m untuk barge ukuran 10000 DWT kecepatan bersandar dapat disesuaikan dengan
PPO yaitu 0,25 kNot
• Hasil Rekomendasi PPO didapatkan Stress Ratio 1,014  Over Stress dengan penambahan perkuatan pada Bracing
Grafik Rekomendasi
Stress Ratio Structure
Instrument Monitoring
Structure Jetty
Structural Health Monitoring System (SHMS)
merupakan proses monitoring informasi kondisi dan
keamanan dari suatu struktur.
1. Tujuan SHMS sebagai berikut:
• Untuk memantau secara real time
kondisi kesehatan struktur.
• Untuk mengetahui sedini mungkin
gejala-gejala up normal yang mungkin
terjadi
• Mencatat perilaku-perilaku beban yang
dikirim oleh struktur
• Sebagai sumber data untuk menganalisa
dalam pengambilan keputusan dalam
tindakan preventif atau perawatan pada
struktur.
2. Faktor Pengujian SHMS meliputi :
• Loading test dinamis dan statis
• Mengukur getaran & Perpidahan Joint
pada Struktur
• Memonitor distribusi gaya-gaya pada
struktur saat menerima beban
• Memonitor pengaruh dari lingkungan
sekitar terhadap struktur
Instrument Monitoring
Enviromental

Current Meter

Indikator Monitoring

Semua Perangkat sensor terhubung menjadi satu server


yang dapat dimonitoring secara real time.

Anda mungkin juga menyukai