Anda di halaman 1dari 4

GAYA GESEK

1. Capaian Pembelajaran Umum : Mahasiswa memahami dasar-dasar teori gesekan


2. Capaian Pembelajaran Khusus :
1. Mahasiswa dapat menyebutkan definisi gesekan
2. Mahasiswa dapat menyebutkan definisi koefisien gesek
3. Mahasiswa dapat menjelaskan gaya gesek statis dan dinamis
4. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep gesekan
5. Mahasiswa dapat menjelaskan sliding friction dan rolling friction

A. DESKRIPSI
Bab ini membahas tentang dasar teori gaya gesek ( rumus gaya gesek, macam-macam
gaya gesek, koefisien gesek), konsep gaya gesek, manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh
gaya gesek.

B. DASAR TEORI GESEKAN


Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua peremukaan yang saling
bersentuhan, gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing- masing
permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek
(tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan
yang kasar akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruk mikro (nano tepatnya) pada
permukaan benda padat menyebabkan gesekan menjadi minimum bahkan cairan tidak lagi dapat
membasahinya (efek lotus).Untuk benda yang dapat menggelinding terdapat pula jenis gaya
gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar
tegak lurus pada permukaan atau berspin,terdpat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek
antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolisstokes atau gayaviskos (viskos force).
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu
sama lainnya.seperti contoh gerakan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada
bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan µs, dan pada umumnya lebih
besardari koefisien gesek kinetis. Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang
diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak, gaya gesekan maksimum antara dua
permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statif dikalilan dengan gaya
normal f = µs F n. Ketika tidak ada gesekan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari
nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang
berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara
dengan besar gaya tersebut, namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya
gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi, setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statik
tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan gaya
gesek kinetis.
Gaya gesekan dapat kita jumpai pada saat kita melempar sebuah benda pada permukaan
tanah, ternyata benda yang semula bergerak akhirnya berhenti. Perubahan gerak benda tersebut
disebabkan adanya gaya dengan arah berlawanan dan arah gerak benda. Gaya bekerja pada
bidang singgung antara permukaan benda dan permukaan tanah. Gaya dinamakan gaya gesekan
atau friksi yang diberi lambang dengan “ƒ”. Gaya gesekan timbul karena tidak licinnya
permukaan bidang singgung antara dua permukaan benda lain. Karena tidak adanya permukaan
benda yang licin sempurna walaupun tampak rata, maka menyebabkan satu permukaan benda
sukar meluncur di atas permukaan benda lain. Gesekan bertambah dengan makin besarnya
tekanan di kedua permukaan itu. Berarti semakin berat bendanya semakin sulit benda itu
meluncur pada permukaan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gesekan,
dapat dilakukan percobaan seperti berikut.

Gambar 2.1 Percobaan Gaya Gesekan Pada Bidang Datar

Angka yang ditunjukkan oleh neraca pegas menyatakan besar gaya gesekan statis maksimum

1. Koefisien Gesekan

Dari hasil percobaan di atas ternyata pada saat balok kayu yang terletak pada papan
tripleks atau papan tripleks yang dilapisi plastik ditarik balok kayu tidak langsung bergerak. Hal
tersebut berarti selama balok kayu ditarik dengan suatu gaya pada bidang singgung balok kayu
timbul gaya gesekan yang disebut gaya gesekan statis yang diberi lambang “ƒs”.

Gambar 2.2 Gaya Gerak

“Besar gaya gesekan sebanding dengan besar tekanan di antara kedua permukaan benda”

Gaya gesekan statis dapat dinyatakan dengan persamaan : ƒs= μs. N

Dimana :

ƒs= Gaya gesek statis


N= Gaya Normal
μs= koefisien gesekan statis
N = W (berat benda)

Selama benda belum bergerak pada saat benda ditarik oleh gaya F tersebut di atas maka besar
gaya gesekan terus bertambah dan gaya gesekan statis mencapai nilai maksimum pada saat
benda tepat akan bergerak. Gaya gesekan pada saat benda tepat akan bergerak disebut gaya
gesekan statis maksimum yang diberi lambang “fs(max)” yang besarnya dapat dinyatakan dengan
persamaan : ƒs(max) = μs. N

Bagaimanakah jika benda dalam keadaan bergerak apakah juga terdapat gaya gesekan? Contoh
benda yang dilempar pada suatu bidang ternyata benda yang semula bergerak akhirnya berhenti.
Hal tersebut berarti selama benda bergerak juga timbul gaya gesekan dan gaya gesekan yang
timbul dinamakan gaya gesekan kinetis yang diberi lambang “fk” dan dapat dinyatakan dengan
persamaan : ƒk= μk. N

Dimana :
ƒk= gaya gesekan kinetis (dinamis)
μk= koefisien gesekan kinetis (dinamis)
N = gaya normal

Uraian di atas diperoleh pengertian bahwa koefisien gesekan kinetis adalah koefisien gesekan
yang timbul selama benda bergerak. Nilai μs> μk

Anda mungkin juga menyukai